Rumus PPh 21
Keterangan
PhKP = Ph.bruto
disetahunkan PTKP
setahun
5% x ( Ph.Bruto
200.000)
5% x ( Ph.Bruto
200.000)
5% x ( Ph.Bruto PTKP
sebenarnya/360.000)
5% x ( Ph.Bruto PTKP
sebenarnya/360.000)
Tarif pasal 17 x PhKP di
setahunkan
PhKP = Ph.Bruto
disetahunkan PTKP
setahun
Imbalan Jasa
Menurut UU PPh nomor 36 tahun 2008 pasal 23 ayat (1) huruf C, imbalan jasa
yang menjadi objek PPh 23 adalah imbalan dengan sehubungan dengan jasa
teknik, jasa manajemen, jasa kontruksi, jasa konsultan, dan jasa lain yang di
tetapkan oleh Dirjen Pajak, selain yang telah di potong PPh 21.
PMK-224/PMK.03/2008jo.SE-53/Pj/2009 mengatur mengenai imbalan jasa yang
menjadi objek pasal 23 ayat (1) huruf C UU PPh nomor 36 tahun 2008 di kenakan
PPh sebesar 2% x penghasilan bruto tidak termasuk PPN
Pajak penhasilan 26
PPh 26 adalah PPh yang di kenakan / di potong atas penghasilan yang bersumber
dari indonesia yang di terima/di peroleh WP luar negeri selain BUT di indonesia.
Karena BUT merupakan WP luar negeri tetapi pengenaan pajaknya di
persamakan dengan WP badan dalam negeri. Namun, tidak semua pembayaran
kepada WP luar negeri harus di potong PPh 26, karena harus memperhatikan ada
atau tidaknya perjanjian penghindaran pajak berganda (P3B) dengan negara
asing.
WP luar negeri adalah sebgai berikut.
a. Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di indonesia atau berada di
indonesia tidak lebih dari 180 hari dalam jangka waktu 12 bulan, dn badan
yang tidak didirikan dan idak bertempat kedudukan di indonesia yang
menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui BUT di indonesia ;
dan
b. Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di indonesia ata berada di
indonesia tidak lebih dari 183 har dalam jangka waktu 12 bulan, dan
badan yang tidak di dirikan dan tdak bertempat kedudukan di indonesia
yang dapat menerima/memperoleh penghaslan dari indonesia bukan dari
menjalankan usaha atau melakukan kegiatan BUT di indonesia.
Pemotong PPh 26 adaah sebgai berikut
1. Badan pemerintah setiap unit tertentu dari pemerintah baik pusat
maupun daerah termasuk BUMN/D
2. Subjek pajak dalam negeri
WP badan dan orang pribadi dalam negeri
selain BUT
3. Penyelenggara kegiatan
4. BUT/perwakilan perusahaan luar negeri lainnya
Objek PPh 26 adalah semua penghasilan yang di terima/di peroleh WP luar
negeri selain BUT dengan nama dan dalam bentuk apapun yang bersumber dari
indonesia.
Tarif PPh 26 dan dasar pengenaan pajak (DPP) adalah sebgai berikut
1. 20% dari umlah penghasilan bruto yang di terima/di peroleh WP luar
negeri,selain BUT di indonesia berupa ;
a. Dividen
b. Bunga, termasuk premiun, diskonto, premisuap dan imbalan
sehubungan dengan jaminan pengembalian utang
c. Royalti, sewa, dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan
harta
d. Imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan, dan kegiatan
e. Hadiah dan penghargaan
f. Pensiun dan pembayaran berkala lainnya
2. 20% dari perkiraan penghasilan neto atas penhasilan dari penjualan harta
di indonesia yang di terima/di peroleh WP luar negeri (selain BUT di
indonesia) dan premi asunransi yang di bayarkan kepada perusahaan
asuransi luar negeri
a. PMK-82/PMK.03/2009jo.PER-52 /Pj/2009 penghasilan dari penjualan
harta (selain saham) yang di peroleh WP luar negeri selain BUT di
indonesia di potong pajak sebesar 20% x 25% dari harga jual
Pihak yang wajib pemotong PPh 26 adalah ;