PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) didefinisikan sebagai gangguan
toleransi glukosa dengan tingkat yang diketahui pertama kali saat hamil tanpa
membedakan penderita perlu mendapat insulin atau tidak. Pada kehamilan
trimester pertama kadar glukosa akan turun antara 55-65% dan hal ini merupakan
respon terhadap transportasi glukosa dari ibu ke janin. Sebagian besar DMG
asimtomatis sehingga diagnosis ditentukan secara kebetulan pada saat
pemeriksaan rutin. (http://creasoft.wordpress.com/2008/04/26/diabetes-mellituspada-kehamilan).
Pada pasien yang telah menderita DM sebelumnya jika kemudian hamil
maka akan cukup rawan untuk terjadi komplikasi pada janin yang dikandung, dan
juga kesehatan si ibu dapat memburuk apabila terjadi komplikasi-komplikasi
diabetik.(Engkus Kusmiati,2007). Semua jenis diabetes mellitus memiliki gejala
yang mirip dan komplikasi pada tingkat lanjut. Hiperglikemia sendiri dapat
menyebabkan dehidrasi dan ketoasidosis. Komplikasi jangka lama termasuk
penyakit kardiovaskular (risiko ganda), kegagalan kronis ginjal (penyebab utama
dialisis), kerusakan retina yang dapat menyebabkan kebutaan, serta kerusakan
saraf yang dapat menyebabkan impotensi dan gangren dengan risiko amputasi.
Komplikasi yang lebih serius lebih umum bila kontrol kadar gula darah
buruk.(www.rumahdiabetes.com)
Di Indonesia, dengan menggunakan kriteria diagnosis OSullivan-Mahan
dilaporkan prevalensi diabetes mellitus pada kehamilan adalah sebesar 1,93,6%
pada kehamilan umum. Pada ibu hamil dengan riwayat keluarga menderita
diabetes mellitus, prevalensinya menjadi 5,1%.(Yenni. 2008). Sedangkan menurut
Dr. Diapari Siregar Sp.OG dari berbagai Rumah Sakit di Jakarta, setiap wanita
hamil memiliki risiko menderita DMG berkisar 2-5 persen, bahkan pada populasi
tinggi bisa meningkat 7-9 persen dan seorang wanita yang telah menderita
diabetes mellitus sebelum hamil memiliki risiko lebih besar untuk menderita
diabetes mellitus saat hamil. Meskipun begitu tidak menutup kemungkinan bahwa
1
wanita yang tidak mengidap diabetes mellitus pun terkena DMG (Diabetes
Mellitus Gestasional) saat hamil.
Kondisi gula darah yang tinggi yang terjadi pada masa kehamilan
umumnya akan kembali normal setelah masa kehamilan. Diabetes Melitus
menempati urutan ke-4 dalam ranking pembunuh manusia. Kongres Federasi
Diabetes International tahun 2003 menyebutkan bahwa sekitar 194 Juta orang di
dunia menderita penyakit ini. Di Indonesia sendiri tercatat 2,5 juta orang dan
diperkirakan akan terus bertambah. Diabetes mellitus perlu untuk diperhatikan
karena risiko morbiditas dan mortalitas pada maternal dan perinatal tinggi. Akan
tetapi, dengan pengelolaan dan penatalaksanaan yang baik maka hasilnya dapat
menjadi baik. Peran perawat sangat diperlukan dalam pemberian asuhan
keperawatan, terutama dalam pemberian pendidikan kesehatan pada ibu hamil
dengan DMG, agar dapat melewati proses kehamilan sampai persalinan dengan
selamat, baik ibu maupun bayi yang dilahirkan, tanpa ada komplikasi yang
ditimbulkan.
Karena angka kejadian kejadian DMG di Indonesia masih cukup tinggi
dan penderita pada awalnya sulit mendeteksi DMG, karena tanda dan gejala yang
ditimbulkan mirip dengan gejala fisiologis yang dirasakan oleh ibu hamil
sewajarya. Oleh sebab itu, kelompok tertarik dalam pemilihan judul DMG dalam
pembuatan makalah.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum adalah memberikan asuhan keperawatan pada Ibu Hamil
dengan Diabetes Mellitus Gestasional.
2. Tujuan Khusus
1.1. Untuk mengetahui Definisi dan Etiologi DM Gestasional
1.2.
1.3.
1.4.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian
Diabetes Gestasional adalah gangguan dari glukosa yang di picu oleh
kehamilan, biasanya menghilang setelah melahirkan (Murray et all,2002).
DMG
didefinisikan
sebagai
gangguan
toleransi
glukosa,
intoleransi
2. Etiologi
DM yang terjadi selama kehamilan disebabkan karena kurangnya jumlah
insulin yng di hasilkan oleh tubuh yang dibutuhkan untuk membawa glikosa
melewati membrane sel. Faktor resiko diabetes mellitus pada kehamilan
adalah sebagai berikut :
1. Umur lebih dari 30 tahun
2. Multiparitas
3. Obesitas dengan indeks massa tubuh 30kg/m2
4. riwayat melahirkan anak lebih besar dari 4000 gr
5. Riwayat DM dalam keluarga
6. Pernah menderita DMG sebelumnya
3. Klasifikasi
a. Klas I: Gestasional Diabetes, yaitu Diabetes yang timbul pada waktu hamil
dan menghilang setelah melahirkan.
b. Klas II: Pregestasional Diabetes, yaitu Diabetes mulai sebelum hamil dan
berlanjut setelah hamil.
c. Klas III: Pregestasional Diabetes yang disertai dengan komplikasi penyakit
pembuluh darah seperti, nefropati, retinopati, pembuluh darah panggul dan
pembuluh darah perifer. 90% dari wanita hamil yang menderita Diabetes
termasuk ke dalam katgori DMG (tipe II).
4. Patofisiologi
Pada DMG, selain perubahan-perubahan fisiologi tersebut,akan terjadi suatu
keadan dimana jumlah/ fungsi insulin menjadi tidak optimal. Terjadi
perubahan kinetika insulin dan resistensi terhadap efek insulin. Akibatnya,
komposisi sumber energy dalam plasma ibu bertambah(kadar gula darah
tinggi, kadar insulin tetap tinggi).
Melalui difusi terfasilitasi dalam membrane plasenta, dimana sirkulasi janin
juga ikut terjadi komposisi sumber energy abnormal( menyebabkan
kemungkinan komplikasi). Selain itu terjadi juga hiperinsulinemia sehingga
janin juga mengalami gangguan metabolic (hipoglikemia, hipokalsemia,
hiperbilirubinemia, dsb).
Jika pada pemeriksaan berat badan bayi ditemukan bayinya besar sekali, maka
perlu dilakukan induksi pada minggu 36-38minggu untuk mencegah
terjadinya komplikasi saat persalinan. Proses persalinan ini harus dalam
pengawasan ketat oleh dokter spesialis kebidanan dan dokter spesialis
penyakit dalam.
Biasanya setelah bayi lahir maka kadar gula darah akan kembali normal,
apabila tidak maka perlu dilanjutkan pemberian antidiabetes oral sampai
jangka waktu tertentu.
Pada kehamilan normal terjadi banyak perubahan pada pertumbuhan dan
perkembangan fetus secara optimal. Pada kehamilan normal kadar glukosa
darah ibu lebih rendah secara bermakna. Hal ini disebabkan oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
5. Manifestasi Klinik
Tanda dan gejala klinis patogenesis Diabetes Melitus menurut Mansjoer
(2000), yaitu sebagai berikut:
Poliuria
Polidipsi
Polifagia
Penurunan BB
Kesemutan
Pandangan kabur
6. Komplikasi
a. Makrovaskular: stroke, pembuluh jantung koroner, pembuluh darah
tepi,ulkus/gangrene.
b. Mikrovaskular, mengenai pembuluh darah kecil; retinopati diabetik,
nefropati diabetic, neuropati
c. Koma: hiperglikemi, hipoglikemi, stroke
b. Terapi Insulin
Menurut Prawirohardjo (2002) yaitu sebagai berikut: daya tahan terhadap
insulin meningkat dengan semakin tuanya kehamilan, yang dibebaskan
oleh kegiatan antiinsulin plasenta. Penderita yang sebelum kehamilan
sudah memerlukan insulin diberi insulin dosis yang sama dengan dosis di
luar kehamilan sampai ada tanda-tanda bahwa dosis perlu ditambah atau
dikurangi.
Perubahan-
perubahan
dalam
kehamilan
memudahkan
keperluan
9. Pemeriksaan Diagnostik
a. Adanya kadar glukosa darah yang tinggi secara abnormal. Kadar gula
darah pada waktu puasa > 140 mg/dl. Kadar gula sewaktu >200 mg/dl.
b. Tes toleransi glukosa. Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam pp
>200 mg/dl.
c. Glukosa darah: darah arteri / kapiler 5-10% lebih tinggi daripada darah
vena, serum/plasma 10-15% daripada darah utuh, metode dengan
deproteinisasi 5% lebih tinggi daripada metode tanpa deproteinisasi
d. Glukosa urin: 95% glukosa direabsorpsi tubulus, bila glukosa darah > 160180% maka sekresi dalam urine akan naik secara eksponensial, uji dalam
7
urin: + nilai ambang ini akan naik pada orang tua. Metode yang populer:
carik celup memakai GOD.
e. Benda keton dalam urine: bahan urine segar karena asam asetoasetat cepat
didekrboksilasi menjadi aseton. Metode yang dipakai Natroprusid, 3hidroksibutirat tidak terdeteksi
f. Pemeriksan lain: fungsi ginjal ( Ureum, creatinin), Lemak darah:
(Kholesterol, HDL, LDL, Trigleserid), fungsi hati, antibodi anti sel insula
langerhans ( islet cell antibody)
10. Pencegahan
a. Primer : untuk mengurangi obesitas dan BB.
b. Sekunder : deteksi dini, kontrol penyakit hipertensi, anto rokok,
perawatan.
c. Tersier : Pendidikan tentang perawatan kaki, cegah ulserasi, gangren dan
amputasi, pemeriksaan optalmologist, albuminuria monitor penyakit
ginjal, kontrol hipertensi, status metabolic dan diet rendah protein,
pendidikan pasien tentang penggunaan medikasi untuk mengontrol
medikasi
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama pasien
: Ny B
Umur
: 34 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Jl Batu, Ciputat
Pekerjaan
Status Pernikahan
: Menikah
B. ANALISA DATA
10
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan mencerna dan menggunakan nutrisi yang kurang
tepat.
2. Resiko tinggi terhadap cidera janin berhubungan dengan peningkatan
kadar glukosa maternal perubahan sirkulasi
3. Resiko tinggi terhadap cedera maternal berhubungan dengan
ketidakadekuatan kontrol diabetik, profil darah abnormal atau anemia,
hipoksia jaringan dan perubahan respon umum.
11
Kebutuhan
membutuhkan
metabolisme
dari
perubahan
besar
janin
selama
dan
ibu
gestasi
2.
Intervensi :
a. Kaji control diabetik sebelum konsepsi.
Rasional : Pengontrolan secara ketat sebelum konsepsi membantu
menurunkan resiko mortalitas janin dan abnormal
konginental.
12
darah.
13
14
regulasi
diet
atau
insulin
untuk
15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
DM yang terjadi dan diketahui saat hamil, maka ini yang dinamakan
dengan DM gestasional, sedangkan bila DM telah diketahui sebelum
hamil, maka dinamakan DM pregestasi. DM yang terjadi pada ibu hamil
dan diketahui saat hamil kemudian pulih kembali 6 minggu pasca
persalinan, maka ini dinamakan DM gestasional, namun bila setelah 6
minggu belum juga sembuh, maka ini bukan DM gestasional, tetapi
Diabetes Mellitus. DMG perlu penangana yang serius, karena dapat
mempengaruhi perkembangan janin, dan dapat mengancam kehidupan
janin kedepannya. Sehingga diperlukan asuhan keperawatan professional
terhadap ibu hamil dengan DM, supaya tidak terjadi berbagai komplikasi
yang tidak diinginkan.
B. Saran
Setelah membaca makalah ini diharapkan pembaca dapat lebih memahami
mengenai Diabetes mellitus Gestasional dan dapat dijadikan referensi
dalam melakukan asuhan keperawatan. Namun makalah ini mungkin
masih ada kekurangan dalam penyampaian, saran dan kritik yang positif
sangat diperlukan.
16
DAFTAR PUSTAKA
17