Anda di halaman 1dari 15

CHAPTER 5

RISK
ASSESSMENT
Disusun Oleh :
Rendy Surya Saga

I0313083

PENDAHULUAN
Penilaian risiko merupakan bagian yang penting
dalam merancanakan sistem manajemen.
Metode penilaian risiko digunakan untuk menentukan
prioritas yang harus dipilih serta tujuannya untuk
meminimalisir bahaya dan risiko.

ASPEK LEGAL PENILAIAN


RISIKO
Penilaian risiko harus sesuai dan cukup dan
mencakup baik pekerja maupun nonpekerja yang
terpengaruh dampak pengusaha.
Mengidentifikasi risiko yang signifikan dan mengabaikan yang
tidak penting
Mengidentifikasi dan memprioritaskan langkah-langkah yang
diperlukan untuk mematuhi peraturan perundang-undangan
yang relevan
Sesuai dengan pekerjaan yang ada dan berlaku selama jangka
waktu tertentu

ASPEK LEGAL PENILAIAN


RISIKO
Terdapat peraturan yang memerlukan penilaian risiko yang spesifik, seperti :

Peraturan pengionan radiasi

Peraturan pengendalian asbestos

Peraturan pengendalian kebisingan di tempat kerja

Pengendalian operasi material handling

Peraturan kesehatan dan keselamatan

Peraturan alat pelindung diri di tempat kerja

Peraturan penanganan dan penyelamatan kebakaran

Peraturan ruang yang terbatas

Peraturan kerja di ketinggian

Peraturan pengendalian getaran di tempat kerja

Peraturan pengendalian timbal di tempat kerja

Peraturan pengendalian zat berbahaya di tempat kerja

BENTUK PENILAIAN RISIKO


Kuantitatif

Mengukur risiko dengan mengaitkan kemungkinan terjadinya risiko


dengan tingkat keparahan risiko dan kemudian memberinya
penilaian. Metode ini digunakan pada saat terjadi malfungsi yang
sangat serius.

Kualitatif

Mengukur risiko dengan berdasarkan anggapan pribadi dan biasanya


didefinisikan dengan rendah, medium, atau tinggi.

DEFINISI-DEFINISI
Hazard dan Risk
Hazard merupakan potensi sebuah zat, aktivitas, maupun proses yang menyebabkan
bahaya.
Risk merupakan kemungkinan sebuah zat, aktivitas, maupun proses yang menyebabkan
bahaya.

Occupational or Work-Related Ill-Health


Penyakit atau gangguan fisik dan mental yang disebabkan oleh aktivitas di tempat kerja.
Interval waktu antara terpapar dan timbulnya penyakit bias pendek maupun panjang.

Accident
Sesuatu yang tidak direncanakan yang mengakibatkan seseorang cidera atau sakit,
kerusakan atau kehilangan property, pabrik, material, maupun lingkungan, atau
hilangnya peluang bisnis.

DEFINISI-DEFINISI
Nearmiss

Insiden apapun yang dapat menyebabkan kecelakaan. Berdasarkan


penelitian, rata-rata dari 10 nearmiss yang terjadi di tempat kerja,
akan timbul minor accident.

Dangerous Occurrence

Nearmiss yang dapat menyebabkan kecelakaan serius bahkan


kematian.

TUJUAN PENILAIAN RISIKO


Penilaiaan risiko memiliki beberapa tujuan untuk :
Menurunkan tingkat kecelakaan dan sakit akibat kerja
Membantu pengusaha atau wiraswasta untuk menentukan
pengukuran yang diperlukan agar sesuai dengan peraturan
yang digunakannya.
Meng-cover semua pihak yang mungkin akan mengalami risiko,
seperti konsumen, kontraktor, dan masyarakt sekitar.

Kategori Accident
Ada beberapa kategori kecelakaan yang mungkin terjadi, seperti :

Kontak dengan mesin yang bergerak

Tertabrak kendaraan

Terkena benda yang berjalan, terbang, mauapun jatuh.

Jatuh dari ketinggian

Terpeleset, tersandung, atau jatuh

Tenggelam atau sesak nafas

Terkena api atau ledakan

Accident lainnya

RISIKO KESEHATAN
Risiko kesehatan dapat dikelompokkan ke dalam 4 kategori, yaitu :

Kimia, seperti campuran cat dan

Biologi, seperti bakteri dan pathogen

Fisik, seperti kebisingan dan getaran

Psikologi, seperti stress kerja

Ada 2 efek kesehatan akibat penyakit kerja, yaitu :

Akut, efek kesehatan yang terjadi segera setelah terpapar dan sering
kali berdurasi pendek.

Kronis, efek kesehatan yang berkembang atau terakumulasi dari waktu


ke waktu.

MANAJEMEN PENILAIAN
RISIKO
HSE menciptakan 5 langkah penilaian risiko, yaitu :

Menemukan bahayanya

Menentukan kemungkinan siapa yang berada dalam bahaya dan


bagaimana

Mengevaluasi risiko dan memutuskan apakah tindakan pencegahan


sudah cukup atau perlu tindakan lebih lanjut

Mencatat temuan yang signifikan

Mereview penilaian dan melakukan revisi jika diperlukan

PROSES PENILAIAN RISIKO


Setelah HSE menciptakan 5 langkah untuk penilaian risiko, selanjutnya
proses tesebut dapat dibagi ke dalam 6 elemen agar lebih mudah, yaitu :

Identifikasi bahaya Hanya bahaya yang signifikan yang diidentifikasi

Orang yang berisoiko terkena bahaya


serta kelompok-kelompok lainnya

Evaluasi tingkat risiko


mungkin terjadi

Pengendalian risiko

Catatan penilaian risiko yang ditemukan


yang dicatat

Monitoring dan review

Meliputi pekerja dan kontraktor

Untuk mengetahui seberapa besar risiko yang


Untuk membuat perkiraan residual risk yang ada
Hanya bahaya yang signifikan

Pengendalian risiko perlu direview secara berkala

KASUS-KASUS KHUSUS
Ada beberapa kelompok orang yang membutuhkan penambahan
penambahan penilaian risiko karena mereka memiliki risiko yang
lebih besar dibanding yang lainnya :
Anak muda, penilaian risiko perlu mempertimbangkan
kerentanan anak muda di tempat kerja. Pekerja muda kurang
memiliki pengalaman dan kesadaran atas risiko di tempat kerja.
Perlu diadakan induction training untuk mengurangi risiko.
Ibu hamil dan menyusui, pekerja hamil tidak boleh terkena
bahan kimia seperti pestisida, timah, atau bahaya bilogikal
seperti hepatitis.

KASUS-KASUS KHUSUS
Pekerja penyandang cacat, system yang aman untuk bekerja
dan kesejahteraan fasilitas harus cocok untuk setiap pekerja
penyandang cacat.
Pekerja tunggal, untuk pekerja yang bekerja sendiri haruslah
dipertimbangkan apakah risiko kerja yang ada dapat diatasi
sendiri dengan baik atau tidak.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai