Anda di halaman 1dari 2

Biji timah yang ditambang di Indonesia umumnya adalah dari jenis endapan timah

alluvial atau sering disebut timah placer. Mineral utama yang terkandung di dalam bijih
timah adalah kasiterit, sedangkan mineral ikutannya adalah pirit, kuarsa, zirkon, ilmenit,
galena, bismuth, arsenic, stibnite, kalkopirit, xenotim, dan monasit.
Pengolahan bijih timah menjadi logam timah dapat dilihat pada gambar di bawah,
pengolahan terdiri dari operasi konsentrasi/mineral dressing, dan ekstraksi yaitu
peleburan atau smelting dan pemurnian atau refining.

1. Tahap Konsentrasi
Pada proses ini merupakan operasi peningkatan kadar timah dengan
menggunakan peralatan seperti Jig Concentrator, palong dan meja goyang. Bijih
timah yang diolah memiliki kadar awal sekitar 30-65 % Sn. Setelah melalu operasi
pemisahan, kadar timah minimum yang dicapai harus dapat digunakan sebagai
umpan peleburan tahap pertama adalah 70% Sn.
2. Tahap Smelting
Pada proses ini merupakaan proses reduksi dari konsentrat bijih timah pada
suhu tinggi menjadi logam timah. Reaksi yang terjadi selama proses smelting adalah:
SnO + CO = SnO + CO
SnO + CO = Sn + CO

Pada proses smelting akan terbentuk lelehan terak dan timah yang tidak saling
larut. Slag akan mengikat pengotor yang terdapat dalam konsentrat. Pengotor yang
paling banyak terdapat di dalam konsentrat timah adalah unsur Fe.
Proses smelting ada 2 tahapan. Peleburan tahap pertama adalah peleburan
konsentrat timah yang menghasilkan timah kasar / crude tin dan terak I (slag). Tahap
ini juga dikenal dengan konsentrat bijih timah. Terak I lalu dilebur kembli di tahap
kedua. Peleburan ini menghasilkan senyawa Fe-Sn yang disebut hardhead dan terak
II dengan kadar Sn kurang dari 1%. Hardhead menjadi bahan baku peleburan tahap
1.
3. Tahap Refining
Crude tin dari proses peleburan tahap 1 dibawa ke proses pemurnian.
Kandungan timah dalam crude tin adalah Sn>90% dan sisanya adalah pengotor
seperti As, Pb, Ag, Fe, Cu, dan Sb.
Pemurnian timah dari pengotornya dilakukan dengan kettle refining, eutectic
refining, serta electrolytic refining. Setelah melewati tahap refining, kemurnian
logam timah dapat mencapai 99,93%.

Anda mungkin juga menyukai