Anda di halaman 1dari 4

Analisis Pembentukan Megadunes di Gurun An Nafud, Saudi Arabia

Dwi Ariani
21100115130036
dwiariyani97@gmail.com
1

Teknik Geologi Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

ABSTRAK
Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk permukaan bumi sebagai akibat adanya pengaruh
tenaga dari dalam ataupun dari luar bumi (hujan, angin, penyinaran dan pemanasan matahari, benturan benda asal
ruang angkasa serta aliran air dan gletser) yang menghasilkan proses-proses geomorfik yang berakibat terubahnya
bentuk-bentuk permukaan bumi. Salah satu objek utama geomorfologi adalah bentuklahan. Bentuklahan ini
sangat beragam, salah satunya bentuklahan eolian. Bentuklahan eolian merupakan bentuklahan yang dibentuk
karena aktivitas angina, contohnya adalah megadunes. Megadunes terdapat di An Nafud, Saudi Arabia. Tujuan
dibuatnya peper ini adalah untuk mengetahui proses pembentukan megadunes dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kajian pustaka, yaitu metode
pengambilan data dari berbagai sumber mengenai analisis megadunes di An Nafud. An Nafud merupakan gurun
pasir di Saudi Arabia. Pada daerah ini terdapat morfologi berupa megadunes. Megadunes ini terbentuk karena
adanya pengaruh aktifitas angin yaitu erosi, transportasi, dan deposisi oleh angin. Megadunes berasal dari
pengendapan butiran-butiran pasir yang berasal dari erosi batuan di gunung-gunung di sekitar gurun An-Nafud.
Dari fenomena pembentukan megadunes di Gurun An-Nafud, dapat dilihat bahwa Gurun An Nafud memiliki
karakteristik angin yang bertiup secara konstan dan dengan kelajuan yang cukup tinggi.
Kata Kunci : Bentuklahan, Eolian, Megadunes
Pendahuluan
Paper ini berisi tentang analisis pembentukan
megadunes di An Nafud, Saudi Arabia. Maksud
diadakannya pembuatan paper ini adalah untuk
mengamati morfologi pada salah satu wilayah di
Saudi Arabia. Sedangkan tujuan pembuatan paper ini
adalah untuk mengetahui morfologi pada salah satu
wilayah di Saudi Arabia dan mengetahui prosesproses yang telah terjadi di daerah tersebut. Dari
pembuatan paper ini dibahas mengenai pembentukan
megadunes di An Nafud. Morfologi ini terbentuk
akibat banyaknnya material-material sedimen yang
terbawa oleh angin yang sangat kencang pada wilayah
ini. Material-material ini terakumulasi membentuk
megadunes.
Tinjauan Pustaka
Dalam proses terbentuknya, diperlukan
beberapa faktor yang harus ada sebagai syarat
terbentuknya sand dunes antara lain ersedia material
berukuran pasir halus hingga pasir kasar dengan
jumlah yang banyak, adanya periode kering yang
panjang dan tegas, adanya angin yang mampu

mengangkut dan mengendapkan bahan pasir tersebut,


gerakan angin tidak banyak terhalang oleh vegetasi
maupun
objek
yang
lain.
(Gambar
1.
Bagan siklus sand dunes oleh tenaga angin)
(Aufrere, 1931), mengemukakan siklus dari
dune adalah pertama, tingkat muda dari daerah dune,
dicirikan oleh dune yang berjauhan yang berkembang
melintang angin dalam bentuk barchans di gurun atau
berbentuk parabol di daerah yang bertumbuhtumbuhan. Kedua, tingkat dewasa dicirikan oleh dune
yang sejajar dengan arah angin, mempunyai
ketinggian yang melebihi dune melintang pada gassis
yang mengelilinginya. Ketiga, tingkat tua, rangkaian
dune terus bertambah luas, sedangkan gassis
berkurang jumlahnya, tetapi daerah dune secara
keseluruhan bertambah sempit sebagai akibat
pengangkutan bahannya, seperti debu ke lain tempat.
Keempat, Tingkat senile, rangkaian dune semakin
sempit dan gassis bertambah luas sampai batuan
induk dari gassis meliputi daerah yang lebih luas
daripada daerah dune. Kelima pentukan terakhir dari
suatu siklus daerah dune berupa daerah di mana
batuan induk merupakan bagian yang terbesar dari
keseluruhan daerah itu. Ini dinamakan desert
peneplain.

Bentang alam hasil pengendapan oleh angin


dapat berupa gumuk pasir (sand dunes). Dalam proses
terbentuknya dapat terjadi di dua tempat dengan
masing-masing prosesnya yaitu pertama, pelapukan di
gurun terjadi secara mekanis dan kimiawi. Pelapukan
mekanis tergantung pada perubahan gradien
temperatur oleh pemanasan pada siang hari dan
pendinginan pada malam hari. Perbedaan temperatur
permukaan batuan pada waktu siang dan malam dapat
mencapai 50 C. Pada kondisi seperti ini batuan
secara perlahan akan rekah dan pecah. Butiran
tersebut akan terbawa oleh angin dan diendapkan
sebagai bukit pasir. Kedua, bukit pasir dapat pula
terbentuk di muka pantai. Meskipun demikian hanya
terjadi pada pantai pada daerah kering di mana
vegetasi (tumbuhan) tidak ada. Angin kering yang
kuat dengan arah tegak lurus pantai secara aktif
memindahkan pasir menjadi gundukan pasir. Hanya
sedikit gugusan bukit pasir di muka pantai yang
terjadi pada daerah curah hujan rendah.
Geologi Regional
Arab Saudi terletak di antara 15LU 32LU
dan antara 34BT 57BT. Luas kawasannya adalah
2.240.000 km. Arab Saudi merangkumi empat
perlima kawasan di Semenanjung Arab dan
merupakan negara terbesar di Asia Timur Tengah.
Permukaan terendah di sini ialah di Teluk Persia pada
0 m dan Jabal Sauda pada 3.133 m. Arab Saudi,
dengan luas wilayah sekitar 865.000 mil 2, menduduki
semenanjung Arab. Secara kasar, ukurannya sepertiga
dari Amerika Serikat, dan sama dengan Eropa Barat.
Arab Saudi berada di persimpangan antara tiga Benua
yaitu Eropa, Asia, dan Afrika. Wilayah Arab Saudi
terbentang dari Laut Merah di sebelah barat, dan
Teluk Arab di sebelah timur. Sebelah utara berbatasan
dengan Yordania, Iraq dan Kuwait. Di sebelah selatan
Arab Saudi berbatasan dengan Yaman dan Kesultanan
Oman. Sedangkan sebelah Selatan berbatasan dengan
Uni Emirat Arab, Qatar dan Bahrain.
Berdasarkan letak lintangnya, Arab Saudi
mengalami dua macam iklim, yaitu iklim tropis
(dialami di daerah bagian selatan) dan iklim subtropis
(dialami daerah bagian utara). Perbedaan suhu harian
pada waktu siang dan malam hari sangat besar. Suhu
pada siang hari sangat panas diaman bisa mencapai
49oc, sedangkan suhu pada malam hari sangat dingin
dimana bisa mencapai 2oc.
Curah hujan di Arab Saudi cukup rendah dan
bervariasi. Sekitar 90% wialyah Arab Saudi mendapat
hujan rata-rata hanya 100 mm setahun. Bahkan,
beberapa bagian di gurun Rub Al-Khali tidak pernah

terjadi hujan. Angin yang bertiup tidak merata. Di


bagian timur berembus angin Shamal yang bertiup
dari timur laut. Angin ini terkenal karena
menimbulakan topan pasir.
Rentangan tanah di Arab Saudi bervariasi,
namun kebanyakan tandus dan kasar dengan batu
kerikil yang datar dan bukit pasir. Namun danau dan
sungainya sangat sedikit. Di bagian selatan ada Rubh
Al Khali, padang pasir terluas di dunia. Di bagian
barat daya ada pegunungan di Propinsi Asir dengan
ketinggian 9000 kaki.
Bentang alam Negara arab Saudi dibagi
menjadi dua, yaitu dataran rendah dan gurun. Bagian
barat dalam wilayah Negara Arab merupakan dataran
rendah yang disebut Tihama. Dibagian timur antara
Kuwait dan Qatar banyak terdapat sumber air yang
disebut Oase/Oasis. Sebagian daerah pantai tertutup
oleh Sabhka (dataran garam). Pada tempat-tempat
tertentu, di daerah ini dijumpai adanya wadi. Di
bagian utara terdapat gurun An-nafud yang luasnya
mencapai 68.035 km2.Di sebelah selatannya terdapat
gurun An Nafud yang luasnya 593.110 km2.
Diperkirakan sekitar 841.750 km2 wilayah Arab Saudi
tertutup oleh bukit-bukit pasir aktif yang dapat
berpindah sesuai tiupan angin.
Metodologi
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah metode kajian pustaka, yaitu metode
pengambilan data dari berbagai sumber mengenai
analisis megadunes di An Nafud. Metode ini dipilih
karena tidak dapat dilakukan survei secara langsung
ke lapangan.
Deskripsi
Daerah An Nafud adalah daerah gurun pasir
yang luasnya mencapai 593.110 km2. Bentuklahan
daerah ini adalah bentuklahan eolian karena
morfologi yang terbentuk pada Gurun An Nafud
dipengaruhi oleh aktifitas angin. Daerah ini terletak
pada iklim tropic. Daerah ini hanya menerima curah
hujan yang sedikit. Curah hujan di daerah padang
gurun hanya berkisar 250mm per tahun. Kondisi
disekitar padang gurun ini sangat gersang. Sinar
matahari sangat terik dan disertai dengan penguapan
yang lebih tinggi dari pada presipitasi. Hal ini
mengakibatkan hanya tumbuhan duri saja yang dapat
hidup dan beradaptasi didaerah ini. Perbedaan suhu
siang hari dengan malam hari sangat tinggi (siang
dapat mencapai 45oC, malam dapat turun sampai
0oC). Pada daerah ini sering ditemukan morfologi
brupa megadunes. Ukuran megadunes sekitar lebar
300 3 km dan tinggi 20 400 m. Morfologi ini

terbentuk karena banyaknya akumulasi pasir yang


terbawa oleh angin.
Pembahasan
An Nafud merupakan salah satu gurun pasir yang
berada di daerah Saudi Arabia. Gurun pasir ini
terletak di tengah-tengah benua dan tidak berdekatan
dengan laut. Gurun pasir bagian barat dan selatan juga
dilindungi oleh gunung- gunung yang tinggi. Hal ini
menyebabkan tiupan air laut yang lembab tidak
sampai ke daerah Gurun An Nafud, sehingga yang
sampai pada daerah tersebut adalah udara yang
kering.
Gurun An-nafud terdiri dari pasir-pasir kasar
sampai halus. Pasir-pasir yang berada di gurun An
Nafud berasal erosi batuan-batuan sedimen yang
terdapat di gunung-gunung yang mengelilingi gurun
tersebut. Pada daerah gurun An Nafud terdapat
perbedaan suhu yang sangat ekstrem antara siang dan
malam. Perbedaan temperatur pada waktu siang dan
malam dapat mencapai 50 C, sehingga menyebabkan
batuan melapuk lebih cepat serta batuan akan
membentuk rekahan dan pecah. Di daerah gurun An
Nafud, angin berhembus sangat kencang, sehingga
menyebabkan terjadinya erosi batuan. Erosi ini
biasanya berupa deflasi, yaitu erosi yang disertai
dengan lepasnya sedimen. Partikel-partikel kecil dari
batuan akan ikut kemana pun angin itu bertiup,
selama berat partikel yang terangkut tersebut tidak
melebihi daya angkut maksimal angin. Karena banyak
angin yang bertiup sangat kencang, maka batuan
sedimen ini tererosi menjadi material-material
berukuran halus seperti pasir halus sampai pasir kasar.
Butiran-butiran ini terbawa oleh angin dari tekanan
yang tinggi ke tekanan yang rendah. Angin sangat
efektif memisahkan sedimen yang berukuran halus
dan sedimen yang berukuran lebih kasar. Pasir halus
mengalami transportasi suspensi, yaitu transportasi
dimana butiran-butiran halus ini akan melayang pada
media angin. Transportasi suspensi biasanya dapat
menempuh jarak yang cukup jauh. Sedangkan pasir
kasar tertransport oleh gerakan saltasi. Saltasi
merupakan perpindahan material sedimen dari tempat
yang satu ke tampat yang lain secara loncat-loncat.
Ketika angin sudah tidak mampu untuk mentransport
butiran sedimen, butir-butir ini akan terakumulasi dan
terdeposisi membentuk gumukan pasir atau yang
biasa disebut dunes. Di Gurun An Nafud hembusan
angin sangat kencang, sehingga semakin banyak
material-material sedimen yang terbawa oleh angin.
Proses ini terus berlanjut hingga ribuan hingga
puluhan ribu tahun lamanya sehingga menjadi gumuk

pasir yang sangat besar atau megadunes yang


berukuran lebar 300- 3 km dan tinggi 20-400 km.
Sand dune merupakan gundukan bukit dari pasir
yang terhembus angin. Dari fenomena inilah dapat
dilihat bahwa Gurun An Nafud memiliki karakteristik
angin yang bertiup secara konstan dan dengan
kelajuan yang cukup tinggi.
Kesimpulan
An Nafud merupakan gurun pasir di Saudi Arabia.
Pada daerah ini terdapat morfologi berupa
megadunes, yang terbentuk akibat banyaknnya
material-material sedimen berupa pasir yang
terakumulasi akibat terbawa oleh angin yang sangat
kencang. Dari fenomena pembentukan megadunes di
Gurun An-Nafud, dapat dilihat bahwa Gurun An
Nafud memiliki karakteristik angin yang bertiup
secara konstan dan dengan kelajuan yang cukup
tinggi.
Referensi
Ikatan Geograf Indonesia. 2000. Pertemuan
Ilmiah, Universitas Negeri Semarang, IGI
Koordinator Wilayah Jawa Tengah.
Semarang: Universitas Negeri Semarang. Tim Aisten
Geomorfologi dan Geologi Foto 2016. 2016.
Buku Panduan Praktikum Geomorfologi dan
Geologi Foto. Semarang: Teknik Geologi
Universitas Diponegoro.

Lampiran

Gambar 1. Bagan siklus sand dunes oleh tenaga angin)

Gambar 2. Transportasi

Gambar 3. An Nafud

Gambar 4. Megadunes di An Nafud

Anda mungkin juga menyukai