Anda di halaman 1dari 6

Tabloid-tabloid di Bandung

1. Pendahuluan
Perkembangan pers saat ini sangat berkembang pesat. Pasca
era reformasi yang digulirkan mahasiswa di tahun 1998 mampu
mengubah keadaan Indonesia. Perubahan terjadi di mana-mana
disegala bidang kehidupan dan pers termasuk didalamnya. Angin
kebebasan di Indonesia mulai ditiupkan. Sejak dihapuskannya SIUPP
(Surat Izin Usaha Penerbitan Pers) kemunculan pers bagaikan jamur
di musim hujan. Saat itu jumlah penerbitan pers sangat banyak.
Menurut catatan anggota DPR RI, Happy Bone Zulkarnaen
(2002),

pada

tahun-tahun

awal

pembebasan

SIUPP,

jumlah

penerbitan pers (media cetak) mencapai 1.600, tetapi tiga tahun


kemudian

turun

drastis;

yang

tinggal

tidak

lebih

dari

300.

Melipatnya kelahiran media cetak, tentu menelurkan insan pers


yang jauh lebih besar. Bila pada masa orde baru jumlah wartawan
hanya mencapai angka 6.000, pada era reformasi jumlahnya
berlipat-lipat. Majalah Pantau (majalah khusus tantang media massa
dan jurnalisme di Indonesia) memperkirakan jumlah wartawan
media cetak mencapai lebih dari 12.000 orang dan perkiraan PWI
Pusat sekira 20.000 orang.
Jumlah media cetak yang muncul beraneka ragam, dari mulai
jenisnya, ukurannya maupun bahasannya. Dari jenisnya media
cetak yang muncul terdiri dari surat kabar, majalah ,tabloid, mini
magazine dan lain-lain. Sedangkan untuk bahasannya dari yang
serius yaitu politik, ekonomi, keuangan sampai yang mengusung
hiburan. Bukan hanya itu saja penerbitan pers saat itu diwarnai oleh
kehadiran yellow paper. Tema-tema yang diangkat di seputar
masalah seks dan pornografi.
Media cetak yang ada sekarang ini lebih tersegmentasi.
Masing-masing

media

telah

mempunyai

bidikan

pasarnya.

Umumnya media cetak yang telah tersegmentasi adalah majalah


dan tabloid. Mereka mempunyai segmentasi pasar yaitu majalah

atau

tabloid

diperuntukan

untuk

kalangan

tertentu

Tema

bahasannya pun telah memiliki fokus ada yang mengusung masalah


wanita, remaja, olahraga, hobi, infotainment dan lain-lain.
Kehadiran media cetak yang beraneka ragam membawa angin
yang segar akan kebebasan pers. Masyarakat diberikan banyak
pilihan untuk mendapatkan informasi. Namun sayangnya tidak
semua media-media tersebut yang bertahan lama dan tetap exist
sekarang ini. Ada yang kemudian gulung tikar dan tidak terbit
kembali. Ada juga media yang terbit hanya beberapa kali kemudian
bangkrut.

Tetapi

media-media

yang

bernafaskan

indie

juga

mewarnai persaingan media cetak.

2. Karakteristik Tabloid
Seperti yang telah disebutkan di atas umumnya tabloid dan
majalah adalah tersegmentasi. Telah memiliki pangsa pasar yang
jelas dan fokus bahasan tersendiri. Ukuran tabloid berbeda dengan
majalah dan surat kabar. Berikut ini adalah karakteristik dari tabloid:
1. Ada segmentasi
Tema bahasan yang diangkat lebih khusus dan target pembaca
telah terpilah-pilah.
2. Periodisitas
Tabloid memiliki jangka waktu terbit ada yang mingguan atau
dwimingguan.
3. Ukuran kertas A3
Ukuran tabloid lebih kecil dari surat kabar dan lebih besar dari
majalah. umumnya ukuran kertas yang digunakan adalah A3.
4. Eye catching
Tampilan tabloid harus menarik dan cover colourful sehingga
menarik perhatian
bagi pembaca.
5. Terdapat item yang ditonjolkan

Dalam tabloid terdapat berbagai macam item. Tetapi dari itemitem tersebut ada yang ditonjolkan apakah itu kesehatan, hiburan
dan wanita.

3. Tabloid-tabloid di Bandung
Persebaran

media

cetak

yang

beraneka

ragam

telah

melingkupi seluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke.


Dengan kehadiran media cetak masyarakat mendapat informasi.
Masyarakat diberikan pilihan-pilihan akan jenis informasi yang akan
mereka konsumsi. Jumlah media cetak yang banyak seakan
memborbandir

masyarakat.

Media

cetak

yang

termasuk

di

dalamnya adalah tabloid dan majalah.


Umumnya di masing-masing kota terdapat pusat distribusi
surat kabar, majalah dan tabloid. Di Jakarta pusat distribusi terdapat
di Taman Lawang. Di Bandung pusat distribusi surat kabar, majalah
dan tabloid terdapat di Cikapundung dekat jalan Asia Afrika. Di
sinilah pusat agen berkumpul dan loper berkumpul. Rutinitas ini
berlangsung tiap hari dari mulai pukul 2 pagi hingga pukul 9 pagi.
Prosesnya surat kabar, majalah dan tabloid baik nasional maupun
lokal dikirim melalui penerbit setelah itu didistribusikan ke agenagen

sesuai

permintaan

mereka.

Dari

agen

inilah

akan

didistribusikan ke loper-loper. Dan setelah itu akan sampai di tangan


konsumen atau pembaca.
Agen-agen media cetak ini terdiri dari agen besar dan agen
kecil. Agen-agen yang berkumpul di jalan Cikapundung Bandung ini
bernaung dalam organisasi PASKAM . Jumlah tabloid yang berada di
Bandung sekitar 60 jenis baik yang bersifat nasional maupun lokal.
Tabloid-tabloid tersebut telah tersegmentasi ada yang wanita,
remaja, olahraga, hobi, religius dan kuliner.
Berikut

ini

adalah

nama-nama

tabloid

sesuai

dengan

tema

bahasannya:
Wanita

: Nova, Aura, Bollywood dan Wanita, Wanita

Indonesia, Jelita
Olahraga

: Bola, GO, Soccer, Bola Sport

Pornografi: Metropolis, TOP, Exotica, Lipstick, Lelaki, Buah


Bibir
Otomotif : Ototrend, Otospeed, Motor Plus, Otomotif, Oto
Plus
Religius : Khalifah, Nurani, MQ Tabloid, Kisah Hikmah,
Abadi
Kuliner

: Koki, Saji, Lezat

IPTEK

: Tekno, Phone3, PC Plus, Pulsa, Posmo, PC Mild,

News Ponsel, Trend Pulsa, Roaming, Komputek, Agrina,


Sms
Hobi

: Burung

Infotainment

: C&R, Genie, Bintang Indonesia, Bollywood,

Shwbizz 21, Nyata, Asian Plus


Remaja : Fantasi Teen, Loe!, gaul, Trend, Kerbek
Rumah tangga : Nakita, Ibu dan Anak
Lokal

: Galura, Kujang, Papua

Anak

: Fantasi

Interior : Tabloid Rumah, Bintang Home


Ekonomi : Mitra Bisnis, Kontan, Peluang Usaha, Agrobisnis
Kesehatan : Senior
Hukum : Gugat

Tabloid-tabloid di Bandung
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Jurnalisme Kontemporer
Semester 7 tahun pelajaran 2005-2006

Oleh :
1. Agustin Santriana K1A02014
2. Novia Chandra Dewi K1A02051
3. Desty Maulidina H. K1A02083
4. Anita Novianty K1A02166
5. Riesty Yuslianingsih K1A02200

Jurusan Ilmu Jurnalistik


Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung- sumedang km.21 Jatinangor
2005

Anda mungkin juga menyukai