Anda di halaman 1dari 8

KESIMPULAN

Medium yang baik harus mengandung semua zat gizi yang diperlukan
oleh mikroorganisme. Medium padat dibuat dengan penambahan agar,
supaya medium bisa menjendal. Medium padat bisa dibuat dalam tabung
reaksi dengan posisi tegak ataupun miring. Medium baik untuk pertumbuhan
mikroorganisme bila tekanan osmose, tegangan muka, dan pH sesuai serta
tidak mengandung zat penghambat dan steril. Baik untuk medium padat, cair,
dan semi padat.

DAFTAR PUSTAKA

Alexopoulus, C-J, Mims, C-W & Blackwell, M. 1995. Introductory


Microbiology.

4med. John Wiley. New York.

Atlas, RM. 1984. Microbiology. Fundamentals and Aplications. Mc Millan Pubco. New York.
Djarijah, A.1994. Mikroorganisme Pangan. Bogor : IPB Press.
Pelczar, Jr, Chan & Brieg.1986. Microbiologi Dasar Jilid 1 Edisi kelima. Tata
Mcbraw-Hill-Pub-Co. New Delhi.
Tim Asisten. 2004. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Hutan. Laboratorium
Bioteknologi Hutan. Universitas Gadjah Mada.

Materi dan Metode


Materi
Alat. Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah pipet, tabung
reaksi, autoklaf, Erlenmeyer, cawan petri, pembakar spirtus.
Bahan. Bahan yang dipakai dalam praktikum pembuatan media padat,
meliputi agar, MEA, MRS, PDA, dan aquades.
Metode
Pembuatan Agar Miring
Media yang masih panas dimasukkan ke tabung reaksi dengan pipet.
Pipet lalu dibilas air panas setelah dipakai agar sisa medium tidak menjendal
dalam pipet. Tabung reaksi disumbat kapas dan disterilkan dalam autoklaf
selama 15 menit dengan suhu 121C. Setelah selesai disterilisasi,
dikeluarkan dari autoklaf dan diletakkan dalam posisi miring. Dibiarkan
sampai beku.
Pembuatan Agar Tegak
Medium yang masih panas dimasukkan dalam tabung reaksi dengan
pipet. Pipet dibilas air panas setelah selesai dipakai agar tidak menjendal.
Tabung reaksi disumbat kapas, disterilisasi dalam autoklaf selama 15 menit
dengan suhu 121C. Setelah disterilisasikan, dinginkan tabung reaksi dengan
posisi tegak.
Pembuatan Media Agar Dalam Cawan Petri
Tabung

erlenmeyer

berisi

media

disumbat

kapas.

Kemudian

erlenmeyer disterilisasi dalam autoklaf selama 15 menit dengan suhu 121C.


Erlenmeyer dikeluarkan dari autoklaf setelah selesai disterilisasikan. Campur
isi erlenmeyer dengan menggoyangkan. Media yang masih panas dituang ke
cawan petri secara aseptik. Dengan memegang leher erlemeyer dengan
tangan kanan, mencabut kapas penyumbat dan membakar bibir erlenmeyer.

Dengan tangan kiri, tutup cawan petri dibuka dan media dituangkan sampai
dua per tiga dasar cawan petri. Tutup cawan petri dipegang, sehingga
sebagian cawan yang sudah diisi tertutupi. Cawan ditutup segera, bibir
erlenmeyer dibakar lagi untuk dilakukan penuangan pada petri yang lain.
Cawan berisi medium tidak boleh terganggu sampai suhu mencapai suhu
kamar dan mediumnya membeku. Cawan petri lalu disimpan.

Hasil dan Pembahasan


Untuk pembuatan medium agar, agar dimasukkan dalam campuran
bahan yang sudah homogen dan didinginkan sebelumnya. Didihkan lagi
semua bahan sampai semuanya terlarut dan homogen. Setelah mendidih,
tempatkan semua medium ke alat yang didinginkan.
Pembuatan Agar Miring. Media yang masih panas sebanyak 5 ml
dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Pipet yang baru saja dipakai kemudian
dibilas supaya agar sisa tidak menjendal, setelah itu tabung reaksi ditutup
kapas dan disterilkan. Tabung tersebut setelah selesai disterilkan, dikeluarkan
dalam autoklaf dan diletakkan dalam posisi miring. Dibiarkan sampai media
beku. Hasilnya medium agar miring setelah jadi, mediumnya tidak begitu
bagus, karena medium padat tersebut sedikit berair dan kelihatan bahwa
semua bahan belum tercampur secara homogen. Bahan ditandai dengan
adanya butiran yang menempel ditabung, disebabkan karena pencampuran
bahan

belum

homogen,

kelebihan

air

dan

dimungkinkan

karena

penimbangan bahan tidak sesuai.


Pembuatan Agar Tegak. Media yang masih panas, sebanyak 10 ml
dimasukkan dalam reaksi dengan pipet. Setelah itu, pipet dibersihkan dengan
air panas supaya tidak menjendel. Tabung reaksi segera ditutup kapas dan
disterilkan. Tabung dikeluarkan dan didinginkan dengan posisi tegak.
Hasilnya, medium tegak terbentuk setelah dingin dan menjadi beku. Medium
yang dibuat tidak begitu bagus, sebab mediumnya belum tercampur secara
homogen dan masih berair. Disebabkan pencampuran yang belum homogen,
kelebihan air dan bahan yang ditimbangn tidak akurat beratnya.
Medium MEA terdiri dari ekstrak malt, agar dan aquadest. Pada
umumnya, pembuatan medium yang tersusun atas beberapa bahan, cara
pembuatannya adalah dengan mencampur bahan, kemudian dilarutkan
dalam aquadest dan dipanaskan dalam penangas air supaya homogen.
Penyaringan medium, jika diperlukan dapat dilakukan dengan kertas filter,

kapas atau kain. PH diatur dengan menggunakan indikator universal,


komparator blok atau pH meter. Medium dimasukkan kedalam wadah yang
diinginkan seperti pada tabung reaksi dan erlenmeyer steril. Selanjutnya
ditutup kapas dan medium disterilisasi dalam autoklaf pada suhu 121C,
tekanan 2 atm selama 15 menit (Pelczar, 1986).
Cara kerja untuk pembuatan medium dilakukan dengan menimbang
semua bahan untuk membuat medium sesuai kebutuhan. Bahan dicampur
semuanya, kecuali agar dalam aquadest. Kemudian campuran bahan
dididihkan dan diaduk sampai semua bahan terlarut dan menjadi homogen.
Setelah semua bahan homogen, bahan yang dipanaskan didinginkan, atur
pH sesuai dengan keperluan dengan menambahkan HCl atau NaOH. Untuk
mengetahui pH sudah sesuai atau belum, dapat diukur dengan pH meter.

ACARA II
PEMBUATAN MEDIUM
Tujuan Praktikum
Memperkenalkan cara menyiapkan media untuk menumbuhkan jamur
dan bakteri dalam tabung reaksi (agar tegak dan miring) serta cawan petri.
Tinjauan Pustaka
Medium harus mengandung semua zat gizi yang diperlukan oleh
mikroorganisme. Zat gizi adalah semua zat yang diambil dari lingkungan
yang

diperlukan untuk sintesis bahan sel dan pembangkit energi.

Berdasarkan fungsinya, zat gizi digolongkan menjadi air, sumber energi,


sumber karbon, sumber nitrogen, sumber akseptor elektron, sumber mineral,
faktor pertumbuhan (Djarijah, 1994).
Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran zat gizi untuk
menumbuhkan mikroorganisme. Untuk menentukan komposisi medium
buatan dapat dilakukan dua pendekatan, yaitu: (1) menentukan kandungan
unsur hara sel suatu mikroorganisme, dipakai untuk menentukan komposisi
suatu medium (2) medium dibuat dari atau dengan menambahkan ekstrak
bahan dari mikroorganisme tersebut yang diisolasi (Blackwell,1995).
Syarat suatu medium harus mengandung semua zat gizi yang
diperlukan, memiliki tekanan osmose, tegangan muka dan pH yang sesuai.
Tidak mengandung zat penghambat dan harus steril ( medium tersebut bisa
berupa media cair, padat ataupun semi padat (Atlas, 1984).
Agar merupakan bahan kompleks yang digunakan sebagai bahan
pembuat media. Agar adalah karbohidrat kompleks yang diperoleh dari algae
marin tertentu, diolah untuk membuang substansi yang tidak dikehendaki.
Dipakai sebagai bahan pemadat media. Agar yang lebur, dalam larutan cair

akan membentuk gel bila suhu dikurangi sampai dibawah 115C. Agar bukan
merupakan sumber nutrien bagi bakteri (Pelczar, 1986).

Anda mungkin juga menyukai