Anda di halaman 1dari 27

Jun25

TERMOKIMIA
Posted on 25 Juni 2012 by dian26
Standar
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Tujuan Praktikum : 1. Untuk mempelajari perubahan energi pada rekasi kimia.
2. Untuk mengukur perubahan kalor dengan percobaan yang
sederhana.
Waktu Praktikum : Sabtu, 1 Oktober 2011
Tempat Praktikum: Laboratorium Kimia Dasar, Lantai III, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram.
LANDASAN TEORI
Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari tentang kalor reaksi disebut termokimia.
Termokimia kimia mempelajari mengenai sejumlah panas yang dihasilkan atau diperlukan
oleh sejumlah tertentu pereaksi dan cara pengukuran panas reaksi tersebut. Termokimia
merupakan cabang dari termodinamika, suatu ilmu yang membahas hubungan antara panas
dan pembentukann energi yang dikenal dengan kerja. Dimana suatu zat atau substansi
bertindak sebagai reservoir energi. Suatu energi bisa diberikan atau dikeluarkan darinya. Zat
pada umumnya menyimpan energi atau panas melalui suatu proses peningkatan jumlah
difusi, vibrasi, atau rotasi dari molekul penyusunnya. Ketika energi panas tidak ada lagi,
gerakan molekul-molekul tersebut akan melambat dan energi kinetiknya mengecil. Suatu zat
yang diamati disebut sistem, sedangkan selainnya disebut lingkungan (Budi, 2009:39-40).
Kimia termo mempelajari perubahan panas yang mengikuti reaksi reaksi kimia dan
perubahan-perubahan fisika (pelarutan, peleburan, dan sebagainya). Satuan tenaga panas
biasanya dinyatakan dengan kalori, joule dan calorimeter. Untuk menentukan perubahan
panas yang terjadi pada reaksi-reaksi kimia, dipakai calorimeter. Besarnya panas reaksi
kimia, dapat dinyatakan pada tekanan tetap dan volumenya tetap. Biasanya panas reaksi
tergantung pada jumlah zat yang bereaksi, keadaan fisika, temperature, tekanan, dan jenis
reaksi (P tetap dan V tetap). Pengaruh julah zat yang bereaksi dinyatakan dalam persamaan
kimia termo (Sukardjo, 2002: 71-72).
Definisi secara ilmiah dari energi adalah kapasitas atau kemapuan untuk melakukan kerja
atau mengalirkan panas. Panas suatu pegas yang bergerak disekitar titik setimbang

menghasilkan gaya pemulih dan energi atau gaya ini digunakan untuk memberikan tenaga
kepada massa untuk bergerak melawan tarikan gravitasi lingkungan atau melaukan suatu
kerja untuk menjalankan kendaraan sepanjang jalan. Cabang kimia yang mambahas tentang
kalor energi yang dihasilkan atau diserap dalam reaksi kimia disebut termokimia. Suatu
reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepas energi. Semua jenis pembakaran adalah termasuk
eksoterm. Reaksi endoterm, menyerap energi. Transfer energi diukur dengan sebuah
kalorimeter. Suatu wadah terisolasi yang terpasang dengan sebuah termometer. Suatu
kalorimeter bisa berbentuk sederhana seperti gelas gelas styrofoam atau kemungkinan bentuk
yang lebih rumit seperti kalorimeter bom. Jenis yang terakhir ini terdiri dari wadah baja
berdinding tebal. Sampel ditempatkan di dalam air. Aliran listrik diberikan kepada sampel,
untuk dapat membakar sampel. Dan panas yang dilepaskan melalui reaksi, menaikkan
temperature apparatus bagian dalam. Kita mengukur kenaikan tenmperatur dan selanjutnya
gunakan kapasitas kalorimeter (tetapan kalorimeter) untuk mengalihkan perubahan
temperatur menjadi kalor yang dilepaskan melaui reaksi (Atkins, 1997:182-185).
Termokimia mempelajari perubahan kalor dalam suatu reaksi. Jumlah perubahan kalor
sebagai hasil reaksi kimia dapat diukur dalam suatu kalorimeter (yang diukur adalah
suhunya). Kalorimeter terdiri dari suatu tabung yang dibuat sedemikian rupa sehingga tidak
ada pertukaran atau perpindahan kalor dengan lingkungannya, atau kalaupun ada pertukaran
kalor tersebut sekecil mungkin sehingga bisa diabaikan. Oleh karena adanya pertukaran kalor
antara kalorimeter dengan isinya, maka perlu dilakukan peneraan (menetukan kalor yang
diserap kalorimter). Jumlah kalor yang diserap kalorimeter untuk menaikkan suhunya sebesar
satu derajat disebut tetapan kalorimeter (Suhendra, 2006:10).
ALAT DAN BAHAN
Alat-alat praktikum
a. Buret 50 mL
Corong 60 mm
Gelas arloji
Gelas kimia 250 mL
Gelas ukur 100 mL
Gelas ukur 50 mL
Hot plate
Kalorimeter
Klem
Pipet tetes

statif
Stopwatch
Termometer
Timbangan analitik
Tissue
Bahan-bahan praktikum
a. Aquades (H2O)
Asam Sulfat (HCl) 2 M
Etanol (C2H5OH) 96%
Natrium Hidroksida (NaOH) 2,05 M
Tembaga (II) Sulfat (CuSO4) 0,5 M
Zinc 3-3,10 gram (Zn 3,07 gr)
PROSEDUR PERCOBAAN
Penentuan tetapan kalorimeter
Dimasukkan 40 mL aquades ke dalam kalorimeter dengan gelas ukur, suhunya dicatat.
Dipanaskan 40 mL aquades dalam gelas kimia sampai 20 derjat diatas suhu kamar, suhunya
dicatat.
Dicampurkan aquades panas ke dalam kalorimeter diaduk atau dikocok, suhunya diamati
selama 10 menit selang 1 menit setelah pencampuran.
Dibuat Kurva pengamatan suhu terhadap selang waktu untuk dapat di tentukan harga
penurunan suhu air panas dan penaikan suhu air dingin.
Penentuan kalor reaksi Zn(s) + CuSO4(aq)
Dimasukkan 20 mL larutan CuSO4 0,5 M ke dalam kalorimeter.
Dicatat suhu selama 2 menit dengan selang waktu menit.
Ditimbang 3,07 gram padatan Zn dengan teliti.
Dimasukkan padatan Zn ke dalam larutan CuSO4 atau kalorimeter.
Dicatat suhu selang waktu 1 menit setelah pencampuran selama 10 menit.
Diukur Kenaikan suhu dengan menggunaka grafik.
Penentuan kalor pelarutan etanol dalam air
Dimasukkan 18 mL aquades yang telah diukur dengan menggunakan gelas ukur ke dalam
kalorimeter.
Diukur suhu aquades dalam kalorimeter selama 2 menit dengan selang waktu menit.
Diukur 29 mL etanol dengan buret, dan suhunya diukur. Etanol dimasukkan ke dalam
kalorimeter.

Dikocok Campuran dalam kalorimeter, suhunya dicatat selama 4 menit dengan selang waktu
menit.
Diulang Percobaan untuk mencampur campuran dengan kuantitas volume 27 mL aquades dan
19,3 mL etanol, 36 mL aquades dan 14,5 mL etanol, 36 mL aquades dan 11,6 mL etanol, 36
mL aquades dan 5,8 mL etanol, dan 45 mL aquades dan 4,8 mL etanol.
Dihitung H pelarutan untuk campuran lain.
Dibuat Grafik H terhadap mol aquades : mol etanol.
Penetuan kalor penetralan HCl dan NaOH
Dimasukkan 20 mL HCl 2 M ke dalam kalorimeter.
Diukur 20 mL NaOH 2,05 mL, suhunya dicatat (diatur sedemikian rupa hingga suhunya sama
dengan HCl).
Dicampurkan Basa ini ke dalam kalorimeter, suhu campuran dicatat selama 5 menit dengan
selang waktu menit.
Dihitung H penetralan.
HASIL PENGAMATAN
Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan
Penentuan Tetapan Kalorimeter
Dimasukkan 40 ml aquades ke dalam kalorimeter dengan gelas ukur, kemudian dicatat
suhunya.
Dipanaskan 40 ml aquades dalam gelas kimia 20C di atas suhu kamar, dicatat suhunya.
Dicampurkan aquades yang sudah dipanaskan ke dalam kalorimeter, dikocok atau diaduk,
kemudian diamati suhunya selama 10 menit dengan selang waktu 1 menit setelah
pencampuran.
Tair dingin = 30C
Tair panas = 45C
T1 = 38C
T2 = 37,8C
T3 = 37,5C
T4 = 37,5C
T5 = 37C
T6 = 37C
T7 = 37C
T8 = 36,5C
T9 = 36C

T10 =36C
Dimasukkan 20 ml larutan CuSO4 0,5 M ke dalam kalorimeter.
Dicatat suhu selama 2 menit dengan selang waktu 1/2 menit.
Ditimbang dengan teliti 3-3,10 gram padatan Zn (Ar Zn = 65,5)
Dimasukkan padatan Zn ke dalam larutan CuSO4 di dalam kalorimeter.
Dicatat suhu selama 10 menit selang waktu 1 menit setelah pencampuran. T CuSO4
T1 = 29,5C
T2 = 29,5C
T3 = 29,8C
T4 = 29,9C
Berat Zn = 3,07 gr
T CuSO4+Zn
T1 = 31C
T2 = 32C
T3 = 33C
T4 = 34,5C
T5 = 35,8C
T6 = 37C
T7 = 38,5C
T8 = 39C
T9 = 39,8C
T10 = 40C
a. Dimasukkan 18 ml aquades ke dalam kalorimeter menggunakan gelas ukur.
Diukur suhu aquades dalam kalorimeter selama 2 menit dengan selang waktu 1/2 menit.
Diukur suhu etanol dalam buret, dimasukkan dengan tepat 29 ml etanol ke dalam kalorimeter.
Dikocok campuran dalam kalorimeter, dicatat suhu selama 4 menit dengan selang waktu 1/2
menit. TA aquades = 30C
T1 = 30C
T2 = 30C
T3 = 30C
T4 = 30C
Tetanol = 31C
Taquades+etanol
T1 =32C

T2 =32C
T3 =32C
T4 =32C
T5 =32C
T6 =32C
T7 =32C
T8 =32C
b. Dimasukkan 27 ml aquades ke dalam kalorimeter menggunakan gelas ukur.
Diukur suhu aquades dalam kalorimeter selama 2 menit dengan selang waktu 1/2 menit.
Diukur suhu etanol dalam buret, dimasukkan dengan tepat 19,3 ml etanol ke dalam
kalorimeter.
Dikocok campuran dalam kalorimeter, dicatat suhu selama 4 menit dengan selang waktu 1/2
menit. TA aquades = 30C
T1 = 30C
T2 = 30C
T3 = 30C
T4 = 30C
Tetanol = 31C
Taquades+etanol
T1 =33C
T2 =33C
T3 =33C
T4 =33C
T5 =33C
T6 =33C
T7 =33C
T8 =33C
c. Dimasukkan 36 ml aquades ke dalam kalorimeter menggunakan gelas ukur.
Diukur suhu aquades dalam kalorimeter selama 2 menit dengan selang waktu 1/2 menit.
Diukur suhu etanol dalam buret, dimasukkan dengan tepat 14,5 ml etanol ke dalam
kalorimeter.
Dikocok campuran dalam kalorimeter, dicatat suhu selama 4 menit dengan selang waktu 1/2
menit. TA aquades = 30C
T1 = 30C

T2 = 30C
T3 = 30C
T4 = 30C
Tetanol = 31C
Taquades+etanol
T1 =34C
T2 =34C
T3 =33,5C
T4 =33C
T5 =33C
T6 =33C
T7 =33C
T8 =33C
d. Dimasukkan 36 ml aquades ke dalam kalorimeter menggunakan gelas ukur.
Diukur suhu aquades dalam kalorimeter selama 2 menit dengan selang waktu 1/2 menit.
Diukur suhu etanol dalam buret, dimasukkan dengan tepat 11,6 ml etanol ke dalam
kalorimeter.
Dikocok campuran dalam kalorimeter, dicatat suhu selama 4 menit dengan selang waktu 1/2
menit. TA aquades = 30C
T1 = 30C
T2 = 30C
T3 = 30C
T4 = 30C
Tetanol = 31C
Taquades+etanol
T1 =33C
T2 =33C
T3 =33C
T4 =33C
T5 =33C
T6 =33C
T7 =33C
T8 =33C
e. Dimasukkan 36 ml aquades ke dalam kalorimeter menggunakan gelas ukur.

Diukur suhu aquades dalam kalorimeter selama 2 menit dengan selang waktu 1/2 menit.
Diukur suhu etanol dalam buret, dimasukkan dengan tepat 5,8 ml etanol ke dalam
kalorimeter.
Dikocok campuran dalam kalorimeter, dicatat suhu selama 4 menit dengan selang waktu 1/2
menit. TA aquades = 30C
T1 = 30C
T2 = 30C
T3 = 30C
T4 = 30C
Tetanol = 31C
Taquades+etanol
T1 =34C
T2 =33C
T3 =33C
T4 =33C
T5 =33C
T6 =33C
T7 =33C
T8 =30C
f. Dimasukkan 45 ml aquades ke dalam kalorimeter menggunakan gelas ukur.
Diukur suhu aquades dalam kalorimeter selama 2 menit dengan selang waktu 1/2 menit.
Diukur suhu etanol dalam buret, dimasukkan dengan tepat 4,8 ml etanol ke dalam
kalorimeter.
Dikocok campuran dalam kalorimeter, dicatat suhu selama 4 menit dengan selang waktu 1/2
menit. TA aquades = 30C
T1 = 30C
T2 = 30C
T3 = 30C
T4 = 30C
Tetanol = 31C
Taquades+etanol
T1 =33C
T2 =33C
T3 =33C

T4 =33C
T5 =33C
T6 =33C
T7 =33C
T8 =33C
Penentuan kalor penetralan HCl dan NaOH
Dimasukkan 20 ml HCl 2 M ke dalam kalorimeter.
Dicatat kedudukan termometer.
Diukur 20 ml NaOH 2,05 M, dicatat suhunya (diatur sedemikian rupa sehingga suhunya sama
dengan suhunya HCl).
Dicampur HCl dan NaOH ke dalam kalorimeter dan dicatat suhunya selama 5 menit dengan
selang waktu 1/2 menit. T HCl = 31C
T NaOH = 31C
T HCl+NaOH
T1 = 43C
T2 = 42C
T3 = 42C
T4 = 42C
T5 = 41C
T6 = 41C
T7 = 41C
T8 = 40C
T9 = 40C
T10= 40C
Terjadi perubahan warna dari bening menjadi keruh dan baunya menyengat.
ANALISIS DATA
Reaksi Kimia
H2O(l) + H2O(l) 2H2O(l)
Zn(s) + CuSO4(aq) ZnSO4(aq) + Cu(s)
C2H5OH(aq) + H2O(l) C2H5OH(aq)
NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(s) + H2O(l)
Perhitungan
Penentuan Tetapan Kalorimeter
Suhu awal air dingin (T1) = 30 = 303 K

Suhu awal air panas (T2) = 45 = 318 K


2.1.2 Suhu Campuran
Ta = 38 = 311 K
Tb = 37,8 = 310,8 K
Tc = 37,5 = 310,5 K
Td = 37, 5 = 310,5 K
Te = 37 = 310 K
Tf = 37 = 310 K
Tg = 37 = 310 K
Th = 36,5 = 309,5 K
Ti = 36 = 309 K
Tj =36 = 309 K
T3 = (Ta + Tb + Tc + Td + Te + Tf + Tg + Th + Ti + Tj)/10
= (311+310,8+310,5+310,5+310+310+310+309,5+309+309 )/10
= 3100,3/10
= 310,03 K
2.1.3 Suhu yang diserap kalorimeter
T0 = T2 T1
= 318 303
= 15 K
2.1.4 Kenaikan suhu air dingin
T = T3 T1
= 310,03 303
= 7,03 K
2.1.5 Penurunan suhu air panas
t = T3 T2
= 310,03 318
= 7,97 K
2.1.6 Kalor yang diserap air dingin
masa aquades = x
= 1 x 40
= 40 gram
q1 = m. C. T

= 40 x 4,2 x 7,03
= 1811,04 Joule
2.1.7 Kalor yang dilepas air panas
massa aquades = x
= 1 x 40
= 40 gram
q2 = m. C. T
= 40 x 4,2 x 7, 97
= 1338, 96 Joule
2.1.8 Kalor yang diserap kalorimeter
q3 = q2 q1
= 1338,96 1181,04
= 157, 92 Joule
2.1.9 Tetapan kalorimeter
k = q3/T0
= (157,92 J)/(15 K)
= 10,53 J/K
Grafik Perubahan Suhu terhadap waktu

Penentuan kalor reaksi Zn(s) + CuSO4(aq)ZnSO4(aq) + Cu(s)


2.2.1 Suhu rata-rata CuSO4
Ta = 29,5C = 302,5 K
Tb = 29,5C = 302,5 K
Tc = 29,8C = 302,8 K
Td = 29,9C = 302,9 K
T1 = (Ta + Tb + Tc + Td)/4
= (302,5 + 302,5 + 302,8 + 302,9)/4
= 1210,7/4
= 302, 675 K
2.2.2 Suhu rata-rata campuran

Ta = 31 = 304 K
Tb = 32 = 305 K
Tc = 33 = 306 K
Td = 34,5 = 307,5 K
Te = 35,8 = 308,8 K
Tf = 37 = 310 K
Tg = 38,5 = 311,5 K
Th = 39 = 312 K
Ti = 39,8 = 312,8 K
Tj = 40 = 313 K
T2 = (Ta + Tb + Tc + Td + Te + Tf + Tg + Th + Ti + Tj)/10
= (304 + 305 + 306 + 307,5 + 308,8 + 310 + 311,5 + 312 + 312,8 + 313)/10
= 3090,6/10
= 309,06 K
T = T2 T1
= 309,06 302,675
= 6,385 K
2.2.3 Kalor yang diserap kalorimeter
q4 = K x T
= 10,528 x 6,385
= 67,22 Joule
Zn(s) + CuSO4(aq) ZnSO4(aq) + Cu(s)
m : 0,04 mol 0,01 mol
R : 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol
S : 0,03 mol 0,01 mol 0,01 mol
n Zn = (massa yang ditimbang)/65,5
= 3,07/65,5
= 0,04 mol
n CuSO4 = M x V
= 0,5 M x 0,02 L
= 0,01 mol
massa ZnSO4= mol x Mr ZnSO4

= 0,01 x 161,6
= 1,616 gram
2.2.4 Kalor yang diserap larutan
q5 = m ZnSO4 x C x T
= 1,616 x 1,14 x 6,385
= 11,76 Joule
2.2.5 Kalor yang dihasilkan reaksi
q6 = q4 + q5
= 67,22 + 11,76
= 78,98 Joule
2.2.6 Enthalpi reaksi Zn(s) + CuSO4(aq)
n ZnSO4 = 0,01 mol
H = ( q6)/(mol ZnSO4)
= q6/(0,01 mol)
= 78,98/(0,01 mol)
= 7898 mol
Penentuan Kalor Pelarutan Etanol
2.3.1 Diketahui 18 mL air + 19 mL etanol
Suhu rata-rata air
Ta = 30 = 303 K
Tb = 30 = 303 K
Tc = 30 = 303 K
Td = 30 = 303 K
T air = (Ta + Tb + Tc + Td)/4
= (303 + 303 + 303 + 303)/4
= 1212/4
= 303 K
T etanol = 31C = 304 K
Tm = (T air + T etanol)/2
= (303 + 304)/2
= 303,5 K
Suhu rata-rata campuran
Ta = 32C = 305 K

Tb = 32C = 305 K
Tc = 32C = 305 K
Td = 32C = 305 K
Te = 32C = 305 K
Tf = 32C = 305 K
Tg = 32C = 305 K
Th = 32C = 305 K
TA = (Ta + Tb + Tc + Td + Te + Tf + Tg + Th )/8
= (305 + 305 + 305 + 305 + 305 + 305 + 305 + 305)/8
= 305 K
T = TA TM
= 305 303,5
= 1,5 K
Kalor yang diserap air
Massa air = x
= 1 x 18
= 18 gram
q7 = m air x C x T
= 18 x 4,2 x 1,5
= 113,4 Joule
Kalor yang diserap etanol
Massa etanol = x
= 0,793 x 29
= 22,99
= 23 gram
q8 = m etanol x C x T
= 23 x 1,92 x 1,5
= 66,24 Joule
Kalor yang diserap calorimeter
q9 = K x T
= 10,528 x 1,5
= 15,792
= 15,8 joule

Kalor yang dihasilkan pada larutan


q10 = q9 + q8 + q7
= 15,8 + 66,24 + 113,14
= 195,44 Joule
Entalpi reaksi
Mol etanol = m/Mr
= 23/46
= 0,5 mol
H = q10/mol
= 195,44/0,5
= 390,88 J/mol
Diketahui 27 mL air + 19,3 mL etanol
Suhu rata-rata air
Ta = 30 = 303 K
Tb = 30 = 303 K
Tc = 30 = 303 K
Td = 30 = 303 K
T air = (Ta + Tb + Tc + Td)/4
= (303 + 303 + 303 + 303)/4
= 1212/4
= 303 K
T etanol = 31 = 304 K
Tm = (T air + T etanol)/2
= (303 + 304)/2
= 303,5 K
Suhu rata-rata campuran
Ta = 33 = 306 K
Tb = 33 = 306 K
Tc = 33 = 306 K
Td = 33 = 306 K
Te = 33 = 306 K
Tf = 33 = 306 K
Tg = 33 = 306 K

Th = 33 = 306 K
TA = (Ta + Tb + Tc + Td + Te + Tf + Tg + Th )/8
= (306 + 306 + 306 + 306 + 306 + 306 + 306 + 306)/8
= 306 K
T = TA Tm
= 306 303,5
= 2,5 K
Kalor yang diserap air
Massa air = 1 x 27
= 27
q7 = m air x C x T
= 27 x 4,2 x 2,5
= 283,5 Joule
Kalor yang diserap etanol
Massa etanol = 0,793 x 19,3
= 15,30 gram
q8 = m etanol x C x T
= 15,3 x 1,92 x 2,5
= 73,44 Joule
Kalor yang diserap calorimeter
q9 = K x T
= 10,528 x 2,5
= 26,32 Joule
Kalor yang dihasilkan pada larutan
q10 = q9 + q8+ q7
= 26,32 + 73,44 + 283,5
= 383,26 Joule
Entalpi reaksi
mol etanol = m/Mr
= 15,3/46
= 0,33 mol
H = q10/mol
= 383,26/0,33

= 1161,39 J/mol
Diketahui 36 mL + 14,5 mL etanol
Suhu rata-rata air
Ta = 30C = 303 K
Tb = 30C = 303 K
Tc = 30C = 303 K
Td = 30C = 303 K
T air = (Ta + Tb + Tc + Td)/4
= (303 + 303 + 303 + 303)/4
= 1212/4
= 303 K
T etanol = 31 = 304 K
Tm = (T air + T etanol)/2
= (303 + 304)/2
= 303,5 K
Suhu rata-rata campuran
Ta = 34C = 307 K
Tb = 34C = 307 K
Tc = 33,5C = 306,5 K
Td = 33,5C = 306, K
Te = 33C = 306 K
Tf = 33C = 306 K
Tg = 33C = 306 K
Th = 33C = 306 K
TA = (Ta + Tb + Tc + Td + Te + Tf + Tg + Th )/8
= (307 + 307 + 306,5 + 306,5 + 306 + 306 + 306 + 306)/8
= 306,375 K
T = TA Tm
= 306,375 303,5
= 2,875 K
Kalor yang diserap air
massa air = 1 x 36
= 36 gram

q7 = m air x C x T
= 36 x 4,2 x 2,875
= 434,7 Joule
Kalor yang diserap etanol
Massa etanol = 0,793 x 14,5
= 11,5 gram
q8 = m etanol x C x T
= 11,5 x 1,92 x 2,875
= 63,84 joule
Kalor yang diserap kalorimeter
q9 = K x T
= 10,528 x 2,875
= 30,268 Joule
q10 = q9 + q8 + q7
= 30,628 + 63,48 + 434,7
= 528,448
Reaksi entalpi
mol etanol = m/Mr
= 11,5/46
= 0,25 mol
H = q10/mol
= 528,448/0,25
= 2113,8 J/mol
2.3.4 Diketahui 36 mL air + 11,6 mL etanol
Suhu rata-rata air
Ta = 30 = 303 K
Tb = 30C = 303 K
Tc = 30C = 303 K
Td = 30C = 303 K
T air = (Ta + Tb + Tc + Td)/4
= (303 + 303 + 303 + 303)/4
= 1212/4
= 303 K

T etanol = 31C = 304 K


Tm = (T air + T etanol)/2
2
= (303 + 304)/2
= 303,5 K
Suhu rata-rata campuran
Ta = 33C = 306 K
Tb = 33C = 306 K
Tc = 33C = 306 K
Td = 33C = 306 K
Te = 32C = 305 K
Tf = 32C = 305 K
Tg = 32C = 305 K
Th = 32C = 305 K
TA = (Ta + Tb + Tc + Td + Te + Tf + Tg + Th )/8
= (306 + 306 + 306 + 306 + 305 + 305 + 305 + 305)/8
= 305,5 K
T = TA Tm
= 305,5 303,5
=2K
Kalor yang diserap air
massa air = 1 x 36
= 36 gram
q7 = m air x C x T
= 36 x 4,2 x 2
= 302,4 J
Kalor yang diserap etanol
massa etanol = 0,793 x 11,6
= 9,2 gram
q8 = m etanol x C x T
= 9,2 x 1,92 x 2
= 35,33 Joule

Kalor yang diserap kalorimeter


q9 = K x T
= 10,528 x 2
= 21,1 Joule
Kalor yang dihasilkan pada larutan
q10 = q9 + q8+ q7
= 21,1 + 35,33 + 302,4
= 358,83 Joule
Entalpi reaksi
Mol etanol = m/Mr
= 9,2/46
= 0,2 mol
H = q10/mol
= 358,83/0,2
= 1794,15 J/mol
Diketahui 36 mL air + 5,80 mL etanol
Suhu rata-rata air
Ta = 30C = 303 K
Tb = 30C = 303 K
Tc = 30C = 303 K
Td = 30C = 303 K
T air = (Ta + Tb + Tc + Td)/4
= (303 + 303 + 303 + 303)/4
= 1212/4
= 303 K
T etanol = 31C = 304 K
Tm = (T air + T etanol)/2
= (303 + 304)/2
= 303,5 K
Suhu rata-rata campuran
Ta = 34C = 307 K
Tb = 33C = 306 K
Tc = 33C = 306 K

Td = 33C = 306 K
Te = 33C = 306 K
Tf = 33C = 306 K
Tg = 33C = 306 K
Th = 30C = 303 K
TA = (Ta + Tb + Tc + Td + Te + Tf + Tg + Th )/8
= (307 + 306 + 306 + 306 + 306 + 306 + 306 + 303)/8
= 305,75 K
T = TA Tm
= 305,75 303,5
= 2,25 K
Kalor yang diserap air
massa air = 1 x 36
= 36 gram
q7 = m air x C x T
= 36 x 4,2 x 2,25
= 340,2 Joule
Kalor yang diserap etanol
massa etanol = 0,793 x 5,8
= 4,6 gram
q8 = m etanol x C x T
= 4,6 x 1,92 x 2,25
= 19,87 Joule
Kalor yang diserap kalorimeter
q9 = K x T
= 18,528 x 2,25
= 23,69 Joule
Kalor yang dihasilkan pada larutan
q10 = q9 + q8 + q7
= 23,69 + 19,87 + 340,2
= 383,76 Joule
Entalpi reaksi
mol etanol = m/Mr

= 4,6/46
= 0,1mol
H = q10/mol
0,1
= 3837,6 J/mol
Diketahui 45 mL air + 4,80 mL etanol
Suhu rata-rata air
Ta = 30C = 303 K
Tb = 30C = 303 K
Tc = 30C = 303 K
Td = 30C = 303 K
T air = (Ta + Tb + Tc + Td)/4
= (303 + 303 + 303 + 303)/4
= 1212/4
= 303 K
T etanol = 31C = 304 K
Tm = (T air + T etanol)/2
= (303 + 304)/2
= 303,5 K
Suhu rata-rata campuran
Ta = 34C = 306 K
Tb = 33C = 306 K
Tc = 33C = 306 K
Td = 33C = 306 K
Te = 33C = 306 K
Tf = 33C = 306 K
Tg = 33C = 306 K
Th = 30C = 306 K
TA = (Ta + Tb + Tc + Td + Te + Tf + Tg + Th )/8
= (306 + 306 + 306 + 306 + 306 + 306 + 306 + 306)/8
= 306K
T = TA Tm
= 306 303,5

= 2,5 K
Kalor yang diserap air
massa air = 1 x 45
= 45 gram
q7 = m air x C x T
= 45 x 4,2 x 2,5
= 472,5 Joule
Kalor yang diserap etanol
Massa etanol = 0,793 x 4,8
= 3,8 gram
q8 = m etanol x C x T
= 3,8 x 1,92 x 2,5
= 18,24 Joule
Kalor yang diserap kalorimeter
q9 = K x T
= 10,528 x 2,5
= 26,32 Joule
Kalor yang dihasilkan pada larutan
q10 = q9 + q8+ q7
= 26,32 + 18,24 + 472,5
= 517,06 Joule
Entalpi reaksi
mol etanol = m/Mr
= 3,8/46
= 0,08 mol
H = q10/mol
= 517,06/0,08
= 6463,25 J/mol
Tabel
No Volume (cm) Massa (gram) Tm TA T H/mol mol air/ mol etanol
air etanol air etanol
1 18 29,0 18 23 303,5 305 1,5 390,88 2

2 27 19,3 27 15,3 303,5 306 2,5 1161,39 5


3 36 14,5 36 11,5 303,5 306,375 2,875 2113,8 8
4 36 11,6 36 9,2 303,5 305,5 2 1794,15 10
5 36 5,8 36 4,6 303,5 305,75 2,25 3837,6 20
6 45 4,8 45 3,8 303,5 306 2,5 6463,25 30
Grafik Perbandingan mol air/mol etanol dengan H
2.4 Penentuan kalor penetralan HCl dan NaOH
2.4.1 Suhu awal
T1 = T HCl = TNaOH
THCl = 31C = 273 + 31C = 304 K
TNaOH = 31C = 273 + 31C = 304 K
T1 = 304 K
2.4.2 Suhu campuran
Ta = 43C = 316 K
Tb = 42C = 315 K
Tc = 42C = 315 K
Td = 42C = 315 K
Te = 41C = 314 K
Tf = 41C = 314 K
Tg = 41C = 314 K
Th = 40C = 313 K
Ti = 40C = 313 K
Tj = 40C = 313 K
TA = (Ta + Tb + Tc + Td + Te + Tf + Tg + Th + Ti + Tj )/10
= (316 + 315 + 315 + 315 + 314 + 314 + 314 + 313 + 313 + 313)/10
= 3142/10
= 314,2 K
T = T1 T2
= 314,2 304
= 10,2 K
2.4.3 Kalor yang diserap larutan
massa larutan = x
= 1,03 x 40

= 41,2 gram
q1 = m x C x T
= 41,2 x 3,96 x 10,2
= 1664,15 Joule
2.4.4 Kalor yang diserap kalorimeter
q2 = K x T
= 10,53 x 10,2
= 107,41 J
2.4.5 Kalor yang dihasilkan reaksi HCl(aq) + NaOH(aq)
q3 = q2 + q1
= 107,41 + 1664,15
= 1771,56 J
2.4.6 Entalpi reaksi
H = q3/0,04
= 1771,56/0,04
= 44.289,4 J/Mol
Grafik

PEMBAHASAN
Termokimia merupakan cabang ilmu kimia yang mempelejari lingkungan antara reaksi kimia
dengan reaksi kalor. Ada juga yang menyatakan bahwa termokimia merupakan penerapan
kolum termodinamika pertama di dalam reaksi kimia penerapan ini dapat dimanfaatkan
dalam beberapa hal seperti dalam penentuan tetapan calorimeter. Penentuan kalor reaksi,
penentuan kalor pelarutan dan penentuan kalor penetralan suatu asam atau basa.
Kalorimeter sederhana merupakan salah satu penyerap kalor yang cukup baik. Prinsip
kerjanya mengikuti Asas Black. Sehingga apabila reaksinya eksoterm, kalor tetap
dipertahankan di dalam larutan untuk meningkatkan suhu larutan. Proses mempertahankan
kalor itu dilakukan oleh kalorimeter dengan menyerap kalor tersebut. Besarnya kalor yang
diserap ini digunakan untuk menentukan tetapan Kalorimeter (K), dengan syarat perubahan
suhu yang terjadi harus tercatat agar dapat dikonversi menjadi satuan energi (kalor). Menurut
prinsip kesetimbangan termal, ketika dua zat dengan zat tersebutakan mencapai titik
kesetimbangan suhu. Oleh karena itulah ketika air panas dengan suhu 45C dicampur dengan
air dingin dengan suhu 30C, air panas mengalami penurunan suhu 15 K, sehingga terdapat

tanda minus (-) pada besarnya perubahan yang terjadi. Sedangkan air dingin mengalami
kenaikan suhu 7,03 K dan karena itulah pada hasil perhitungan bertanda positif. Setelah
diadakan hasil perhitungan dengan data yang diperoleh didapatkan tetapan kalorimeter (K)
sebesar 10,53 J/K. Artinya setiap perubahan suhu sebesar 1 K, kalorimeter menyerap energy
sebesar 10,53 J.
Kalor reaksi merupakan besarnya suatu satuan energy yang dihasilkan atau diserap oleh suatu
reaksi. Besarnya kalor yang diserap atau dilepaskan oleh reaksi dapat diketahui dengan
mengukur secara cermat perubahan suhu (T) larutan yang terjadi dalam kalorimeter, seperti
campuran antara CuSO4 (tembaga sulfat) dengan Zn (zinc). Ketika diukur suhunya dari
menit pertama hingga menit ke-10, terjadi kenaikan suhu campuran dari 30C menjadi 40C.
perubahan suhu (T) bertanda positif, karena campuran mengalami kenaikan suhu, dan
menandakan bahwa reaksi antara CuSO dengan Zn merupakan reaksi eksoterem, antar
reaksi melepaskan kalor. Setelah di adakan perhitungan dari data-data hasil pengamatan, di
peroleh entalpi reaksi sebesar 1502,82 J/mol.
Kalor pelarutan merupakan perubahan energi yang terjadi karena suatu zat dilarutkan di
dalam suatu pelarut. Kenka etanol (CHOH) di larutkan dalam air, seiring dengan
berkurangnya kuantitas etanol dan bertambahnya kuantitas air, suhu akhir campuran semakin
mengecil. Perubahan suhu akhir menurun ketika volume air (pelarut) lebih besar dari zat
terlarut (etanol). Besarnya kalor reaksi di tentukan oleh konsentrasi akhir larutan.
Kalor penetralan adalah besarnya perubahan suhu yang terjadi antara besarnya perubahan
kalor yang di butuhkan untuk menetralkan suatu atom atau basa. Reaksi asam dan basa pada
percobaan (antara NaOH dan HCl) merupakan reaksi endoterem. Hal ini terjadi karena ketika
di ukur suhu campuran NaOH dan HCl selama s menit terjadi penurunan suhu dari 45C
hingga 40C, karena reaksi ini tidak menghasilkan kalor, tetapi membutuhkan kalor dari data
perhitungan entalpi reaksi untuk penetralan sebesar 44.289,4 j/mol, yang berarti setiap 1 mol
HCl yang di netralkan oleh NaOH di butuhkan kalor sebesar 44.289,4 joule.
PENUTUP
Kesimpulan
Pada pelarutan etanol, semakin bertambahnya volume air, maka T yang terjadi semakin
kecil. Reaksi antara Zinc dan Tembaga (II) sulfat merupakan reaksi eksoterm karena
mengjasilkan energi. Reaksi pelarutan etanol dan penetralan asam sulfat oleh natrium
hidroksida merupakan reaksi endoterm karena keduanya membutuhkan energi. Dengan
percobaan sederhana, diperoleh harga tetapan kalorimeter sebesar 10,53 J/K.

Saran
Tetap menggunakan masker saat praktikum karena banyak zat-zat berbahaya.
Praktikan diharapkan lebih cermat lagi dalam melakukan praktikum.

Anda mungkin juga menyukai