Anda di halaman 1dari 88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGAS
BUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

SERI BENUA MARITIM


INDONESIA DAN MUD VOLCANO

[http://4.bp.blogspot.com/bWqrrwcQX
8/TveZINzHI/AAAAAAAAUSA/4HRa_zfRKIg/s1600/Slide5.JPG]

KertasKaryaPerorangan(TASKAP),Dr.Ir.HardiPrasetyo
PesertadariDepartemenEnergidanSumberDayaMineral
SelakuStafAhliMenteriEnergidanSumberDayaMineral,saatituProf.Dr.PurnomoJusgiantoro
Sebelumnya:Dr.SusiloBambangYudhoyono,danDr.KuntoroMangkusubroto
SaatiniselakuWakilKepalaBadanPelaksana,BadanPenanggulanganLumpurSidoarjo

KATAPENGANTAR
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

1/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, penulis dengan penuh
antusiastelahdapatmenyelesaikanKertasKaryaPerorangan(TASKAP)ini,sebagaisalahsatupersyaratan
utamabagipesertaKSAXI2003LEMHANNASsesuaidenganbataswaktuyangtelahditetapkan.
Berdasarkan Surat Perintah Gubernur Lemhannas Nomor: Sprint/888/VII/ 2003 Tanggal 21 Juli
2003,penulismendapattugasuntukmenulisTaskapdenganjudul:

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDI
LAUTYURISDIKSINASIONALGUNAMENINGKATKANKESEJAHTERAAN
RAKYATDALAMRANGKAPEMBANGUNANNASIONAL

SaatiniEksploitasiPertambanganMinyakdanGasBumidilautYurisdiksiNasionalyangdemikian
luasdarisistemnegarakepulauan(archipelagicstate)masihbelumoptimal.DisampingitudariaspekIlmu
dan Teknologi, SDM dan pelaku usaha hulu (upstream business) Migas masih didominasi oleh investor
asing,yangdiikatmelaluiperjanjianKontrakProductionSharing(KPS).
MengingatbahwadisatusisieksploitasiPertambanganMinyakdanGasBumiyangdilaksanakandi
daratan(offshore)selamalebihdarilimapuluhtahunantelahmemasukitahapkejenuhan(overmature),di
samping semakin banyaknya tekanan psikologis sehubungan dengan adanya paradigma baru Otonomi
Pemerintah Daerah dan Lingkungan Hidup serta maraknya gangguan keamanan, dan di sisi lain wilayah
lautyangmempunyaipotensiMigasmasihluasdantersedianyateknologipemboranlautdalam(deepsea
drilling technology) yang dapat bekerja pada kedalaman dasar laut lebih dari 1000 m, maka ke depan
kegiatan eksploitasi di lepas pantai akan lebih memberikan harapan untuk dijadikan unggulan dalam
rangka meningkatkan total produksi Migas Indonesia, yang selama empat tahun belakangan ini
menunjukkankecenderunganyangmenurun.
Eksploitasi Migas di wilayah laut Yurisdiksi Indonesia ke depan akan ditingkatkan dengan
memperhatikan empat pilar, yaitu: pertama, meningkatkan keamanan energi (energysecurity) Indonesia
untuk memperpanjang sebagai pengimpor minyak (net importer) kedua, meningkatkan pertumbuhan
ekonomi (economic growth) berupa devisa untuk mendukung pembangunan nasional berkelanjutan
(national sustainable development) ketiga, memberikan nilai tambah (added value) dan kemanfaatan
(benefit)sebesarbesarnyakhususnyabagimasyarakatpesisiryangberadadisekitarlokasikegiatandan
Keempat,mendukungkeamanan(security)sehubunganlokasikegiatandilepaspantaisebagaititiktetap
(fixpoint)maupunyangberkaitandenganwatchdogkemungkinangangguanpertahanandankeamanan
padaumumnya.
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

2/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus serta
penghargaanyangsetinggitingginyakepadaBapakLaksamanaMudaTNIAbdulAdim,S.IPyangbersedia
meluangkanwaktuuntukmenjadiTutorTaskap,dantelahmembawapenulisuntuklebihmemahamisistem
pengkajiandanpenulisanyangberlakudiLemhannas.
Demikian pula pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan penghargaan kepada
MenteriEnergidanSumberDayaMineralyangtelahmemberikesempatankepadapenulisuntukmengikuti
KSAXILemhannasTahun2003.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus juga kami sampaikan kepada Gubernur dan
Wakil Gubernur Lemhannas, para Deputi dan Staf, para Widyaiswara dan semua pihak yang telah
memperkayacakrawalapengetahuanpenulisselamamengikutikursusini.
PenulistidaklupamenyampaikanterimakasihataselspiritdecorpsdarirekanrekanpesertaKSA
XILEMHANNASTAHUN2003.
Yang tidak kalah pentingnya, program bernuansa pendidikan SDM di Lemhannas tidak akan
berhasildiselesaikantanpadukungandoadantoleransiyangdiberikandariistridankeluargatercinta.
Menyadari adanya keterbatasan baik berkenaan dengan waktu yang tersedia untuk penulisan
secara lebih komprehensif sangat terbatas, maupun keterbatasan kemampuan penulis, Taskap ini
tentunya masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkankritikdansaranmembangunsertamasukanmasukanlainnyabagipenyempurnaannya.
Mudahmudahan Taskap ini dapat memberikan suatu kontribusi dalam mendukung upaya
Pemerintah untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi Migas Nasional yang pada akhirnya
diharapkandapatmeningkatkankesejahteraanrakyatdalamrangkapembangunannasionalberkelanjutan
dalamtatananIndonesiaBarudiAbad21.

Jakarta,30Oktober2003
PenulisHardiPrasetyoNIP100002849

DAFTARISI

KATAPENGANTAR..............................................................................................i
DAFTARISI............................................................................................................v

http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

3/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

BABI.PENDAHULUAN
1.Umum...........................................................................................1
2.MaksuddanTujuan...................................................................5
3.RuangLingkup...........................................................................6
4.MetodePendekatan...................................................................6
5.SistematikaPenulisan..............................................................8
6.Pengertianpengertian..............................................................10

BABIIDASARPEMIKIRAN
7.Umum...........................................................................................14
8.LandasanidiilPancasila............................................................17
9.LandasanKonstitusionalUUD45...........................................18
10.LandasanVisionalWawasanNusantara...............................20
11.LandasanKonsepsionalKetahananNasional.....................22
12.LandasanOperasionalGBHN19992004..............................23

BAB III KONDISI EKSPLOITASI PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI DI LAUT
YURISDIKSINASIONALSAATINIDANPERMASALAHANNYA
13.Umum............................................................................................25
14. Eksploitasi Pertambangan Minyak dan Gas Bumi di LautYurisdiksi Saat
Ini........................................................................................................
27
15.

Kontribusi eksploitasi Migas terhadap Kesejahteraan Rakyat dan


PembangunanNasional...........................................................43

16.Permasalahanpermasalahan..................................................46

BABIVPERKEMBANGANLINGKUNGANSTRATEGIS
17.Umum............................................................................................50
18.LingkunganInternasional/Global............................................51
19.LingkunganRegional.................................................................56
20.LingkunganNasional.................................................................57
21.PeluangdanKendala................................................................63

BABVPENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDI
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

4/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

LAUTYURISDIKSINASIONALYANGDIHARAPKAN
22.Umum...........................................................................................68
23.PeningkatanEksploitasiPertambanganMigas....................70
24.HubunganEksploitasiMigasdenganPembangunanNasional85

BABVIKONSEPSIPENINGKATANEKSPLOITASI
PERTAMBANGANMIGASDILAUTYURISDIKSINASIONAL
25.Umum............................................................................................90
26.Kebijaksanaan.............................................................................91
27.Strategi..........................................................................................92
28.Upaya............................................................................................102

BABVIIPENUTUP

29.Kesimpulan.................................................................................115
30.Saran............................................................................................118

LAMPIRANLAMPIRAN:DisusunSecaraBerurutan
1.DaftarKepustakaan
2.AlurPikir
3.PolaPikir
4.SistemSumberDayaMigasNasional(SDMN)
5.KondisiPeningkatanEksploitasiPertambanganMigasdiLautYurisdiksiNasionalyangDiharapkan
6. Peta Digital (SIG) Negara Kesatuan Republik Indonesia memperlihatkan Batimetri (kedalaman
dasarlaut)padawilayahlautyurisdiksinasional
7.PetaWilayahKerjaMigasdalamNKRI
8.PetaDigital(SIG)CekunganMigasdalamNKRI

BABI
PENDAHULUAN
1.Umum
BersamaandenganbadaikrisismultidimensiyangmasihmelandaIndonesiahinggasaatini,diawalioleh
krisis moneter pada pertengahan tahun 1997, bangsa Indonesia dihadapkan pada isu kritis energi yang
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

5/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

kurang menggembirakan. Bila tidak diwaspadai, dalam waktu kurang lebih 12 tahun lagi Indonesia bisa
menjadinegaratotalpengimporminyak(netoilimportercountry).UntukmemperlambatIndonesiamenjadi
net oil importer country, perlu ditingkatkan jumlah cadangan minyak (oil reserve) yang tersimpan di
cekunganminyak(oilbasin)yangberadapadakedalamanbeberaparibumeterdibawahpermukaanbumi
(subsurface).
Untuk meningkatkan besarnya cadangan dan produksi minyak dan gas bumi harus dibarengi dengan
peningkatan kegiatan hulu (upstream oil activity) yang terdiri dari penyelidikan umum, penelitian,
pemetaan, eksplorasi dan eksploitasi, yang dilakukan baik pada kawasan daratan (onshore) atau lepas
pantai(offshore).
Dalam sektor Minyak dan Gas Bumi (Migas), kegiatan eksploitasi (exploitation) merupakan bagian dari
kegiatanhuluMigasyangditujukanuntukmengeluarkanminyakmentah(crudeoil)darireservoirdidalam
bumikepermukaan.AdapunkeseluruhaneksploitasipertambanganMigasmencakupkegiatanutamadan
penunjang yaitu pemboran (drilling) ditopang oleh sarana anjungan lepas pantai (offshore platform),
penyelesaiansumur,pembangunansaranapengangkutanminyakmentahyangdihasilkan,penyimpanan
dan pengolahan di lapangan termasuk pengolahan gas bumi (natural gas) yang diubah menjadi cair,
dikenalsebagailiquidnaturalgas(LNG).
DengandemikianpeningkatankegiataneksploitasipertambanganMigasdiwilayahlautyurisdiksinasional,
mempunyai nilai strategis. Karena luarannya (output) akan meningkatkan produksi Migas nasional, yang
pada akhirnya dapat memperlambat Indonesia menjadi net oil importer country, sekaligus meningkatkan
keamananpasokanMigas(oilandgassupplysecurity)baiksaatini,maupunbagigenerasimendatang.
KontribusiMigaspadatahun2000keseluruhannyatelahmemproduksisekitar1,3jutabarelminyakbumi
dan7,9milyarkakikubikgasbumiperhari.Dariangkatersebutkirakirasebesar37persenminyakbumi
dan31persengasbumidiproduksidariladangladangMigasdilepaspantai(offshoreoilandgasfields).
Bersamaan dengan kontribusi signifikan tersebut sekaligus juga menimbulkan permasalahan yang cukup
serius,karenasampaisaatiniIndonesiabelumdapatmenjadituanrumahdinegaranyasendiri.
Walaupunkeseluruhan(daratdanlaut)produksiminyakbumipadatahun20012003cenderungmenurun.
Namun, selama 28 tahun terakhir ini tercatat bahwa pangsa produksi Migas dari lepas pantai terus
meningkat, terutama berasal dari lapangan migas di Laut Jawa, lepas pantai Kalimantan Timur, Laut
NatunadanSelatMalaka,danSelatMakassar.
Dengan demikian masalah yang kita hadapi adalah bagaimana optimalisasi eksploitasi pertambangan
Migas di laut yurisdiksi nasional yang mempunyai tatanan morfologis dan geologis cukup komplek agar
dapatmeningkatkancadangandansekaligusproduksiMigas,sehinggadapatmengimbangiproduksidari
daratan(onshore)yangsecaraumumsedangdalamkurvayangmenurun.
PembangunanNasionalsebagaimanayangdiamanahkandalamPancasila,UUD1945maupunlandasan
operasional GBHN (19992004) dan Propenas (20002004) pada hakekatnya merupakan pembangunan
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

6/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

berkelanjutan (sustainable development) untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya yang


berkeadilansertaaspekpemberdayaanmasyarakat.
Dalam kaitan ini eksploitasi pertambangan Migas di laut yurisdiksi nasional merupakan bagian misi
strategisdaripembangunannasionalsebagaisektorandalanbaikdalamrangkapemilihanperekonomian
nasional, maupun menjamin keamanan ketersediaan energi untuk mempertahankan dan meningkatkan
kesejahteraanmanusiaIndonesiasebagaibagiandariperadabanseluruhumatmanusiadiMileniumIII.
Memperhatikan uraian halhal di atas, maka masalah mendasar yang dihadapi adalah bagaimana
meningkatkaneksploitasipertambanganminyakdangasbumidilautyurisdiksinasionaldarisistemnegara
kepulauan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia pada umumnya dan
khususnya kesejahteraan masyarakat pesisir yang tinggal di sekitar kegiatan Migas, sebagai bagian tak
terpisahkandaripembangunannasionalberkelanjutan.
2.MaksuddanTujuan
Maksud dari kertas karya perorangan (Taskap) ini adalah untuk memetakan kondisi eksploitasi
pertambanganminyakdangasbumidilautyurisdiksinasionaldanpermasalahanyangdihadapisaatini,
dilanjutkan dengan analisis untuk menyusun kondisi yang diharapkan. Hal ini sebagai alat bantu untuk
menyusun konsepsi disertai kebijakan, strategi, dan upayaupaya yang diperlukan untuk meningkatkan
eksploitasipertambanganminyakdangasbumidilautyurisdiksinasional.
Hasil luaran diharapkan dapat dikontribusikan bagi para pengambil keputusan dalam menetapkan
kebijakan berdimensi strategis lebih lanjut, baik jangka pendek untuk pemulihan perekonomian nasional,
maupunjangkamenengahdanpanjanguntukmeningkatkankeamananenergiberbasisMinyak,sekaligus
mewujudkan impian agar Indonesia dapat menjadi tuan rumah di negaranya sendiri dalam mengelola
(management) dan mendayagunakan (utilization) sumber daya Migas yang merupakan titipan bagi
generasimendatang.
3.RuangLingkup
Pada umumnya kegiatan hulu Migas mencakup dua aspek utama yang umumnya menjadi
kesatuanutuhyaitueksplorasidaneksploitasi/produksikarenaituseringdisingkatsebagaiEP(Eksplorasi
danProduksi),pembahasanpadaTaskapinidibatasipadacakupanberkaitandenganeksploitasiMigasdi
wilayah laut yurisdiksi nasional. Namun, informasi dari kegiatan eksplorasi digunakan sebagai pilar untuk
memberikandukunganterhadapprosesanalisisaspekeksploitasi.
MengingateksploitasipertambanganMigasjugamempunyaispektrumyangsangatlebar(wide
spectrum),makapembahasanakanlebihmemprioritaskanpadaaspekMinyakBumi(selanjutnyadisebut
Minyak).
Mencermati bahwa sampai saat ini kegiatan eksploitasi pertambangan minyak dan gas bumi di
lepas pantai masih terkonsentrasi pada wilayah perairan Kepulauan Indonesia dan lainnya pada landas
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

7/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

kontinenyangmerupakanbagiandarisistemPaparanSunda(SundaShelf)diKawasanBaratIndonesia,
maka kondisi atau potret saat ini akan dibatasi pada wilayah yang menurut hukum laut Internasional
(Unclos 1982) menjadi kedaulatan negara. Namun, untuk perspektif ke depan kepentingan Indonesia di
laut juga meliputi bagianbagian laut dimana Indonesia memiliki hakhak berdaulat dan yurisdiksi untuk
pemanfaatannya.
4.MetodePendekatan
PenulisanTaskapinidilakukandenganmenggunakanmetodedeskriptifanalitiskepustakaan,dan
pendekatan komprehensif integral, dan holistik dengan menggunakan pisau analisis Geopolitik dan
KetahananNasional.
Sesuai dengan cakupan dan sasaran kurikulum di Lemhannas, maka dalam Taskap ini akan
diprioritaskan pembahasan pada aspek strategis dalam kaitan dengan pembangunan nasional
berkelanjutan. Sedangkan aspek teknis berkaitan eksploitasi pertambangan Migas akan digunakan
sebagai latar belakang perkembangan sektoral, yang merupakan subsistem dari keseluruhan sistem
pembangunanekonomiberbasissumberdayaalam(resourcebasedeconomicdevelopment).
Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) telah digunakan untuk mengelola datadata digital
aspek kewilayahan (gatra geografi) dan aspek Migas (gatra SKA), diusulkan sebagai salah satu pilar
pendukungSistemInformasiuntukSISMENNAS.
5.SistematikaPenulisan
Guna memudahkan dalam pembahasan dan analisis, penulisan Taskap ini menggunakan
sistematikapenyajiannyasebagaiberikut:
BABIPendahuluan
Babinimenguraikansecaraumumlatarbelakangpermasalahan,alasanpenulisanjudul,maksud
dan tujuan, ruang lingkup pengkajian, tata urut, metode pendekatan, dan pengertianpengertian yang
terkaitdengantopikTaskap.
BABIIDasarPemikiran
Bab ini menguraikan secara umum kerangka pemikiran dan paradigma nasional (national
paradigm) mencakup landasan idiil Pancasila, landasan konstitusional UUD 1945, landasan visional
Wawasan Nusantara, landasan konsepsional Ketahanan Nasional, dan landasan Operasional GBHN
(19992004).

BABIIIKondisiEksploitasiPertambanganMinyakdanGasBumidiLautYurisdiksi
NasionalSaatInidanPermasalahannya
Bab ini berisi uraian tentang potret kondisi eksploitasi pertambangan Migas di laut yurisdiksi
nasional saat ini. Dalam Bab ini juga akan diuraikan kontribusi eksploitasi pertambangan Migas di laut
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

8/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

yurisdiksi nasional terhadap kesejahteraan rakyat sebagai outcome dan pembangunan nasional, serta
permasalahanyangdihadapi.
BABIVPengaruhPerkembanganLingkunganStrategis
Bab ini menguraikan tentang perkembangan lingkungan strategis di tingkat global/internasional,
regionaldannasionalyangakanmempengaruhibaiklangsungatautidakterhadappeningkataneksploitasi
pertambangan minyak dan gas bumi di laut yurisdiksi nasional, yang juga akan mempengaruhi upaya
upayauntukmeningkatkankesejahteraanrakyatdalamrangkapembangunannasional.DalamBabinijuga
akandiidentifikasikanpeluangdankendalanya.

BABVKondisiPeningkatanEksploitasiPertambanganMinyakdanGasBumiguna
MeningkatkanKesejahteraanRakyatyangdiharapkan
Dalam Bab ini diuraikan mengenai kondisi peningkatan eksploitasi pertambangan Migas di laut yurisdiksi
nasional yang diharapkan sehingga dapat mencapai tujuan untuk meningkatkan produksi Migas pada
umumnya, yang pada akhirnya memberikan outcome meningkatnya kesejahteraan rakyat dan
memantapkanPembangunanNasionalberkelanjutan.PermasalahanyangtelahdiidentifikasikanpadaBAB
III akan direspon, sebagai upaya menyusun skenario terhadap peningkatan eksploitasi pertambangan
Migasyangdiharapkan.

BABVIKonsepsiPeningkatanEksploitasiPertambanganMinyakdanGasBumidi
LautYurisdiksiNasionalgunaMeningkatkanKesejahteraanRakyatdalam
rangkaPembangunanNasional
DalamBabinidiuraikanusulanpenulistentangkebijaksanaanyangseharusnyaditempuhdisertaidengan
strategi dan upayanya dalam bentuk suatu konsepsi tentang penyempurnaan peningkatan eksplorasi
pertambangan minyak dan gas bumi di laut yurisdiksi nasional guna meningkatkan kesejahteraan rakyat
dalamrangkapembangunannasional.
BABVIIPenutup
Bab ini berisi kesimpulan utama dan hasil seluruh pengkajian tentang peningkatan eksploitasi
pertambanganMigasdilautyurisdiksinasionaldewasaini,disertaidenganbeberapasaranyangbersifat
strategis.
5.Pengertianpengertian
a. Eksploitasi pertambangan minyak dan gas bumi di laut yurisdiksi nasional: adalah upaya untuk
mengeluarkan sumber daya minyak dan gas bumi dari lapisan reservoir di bawah dasar laut yurisdiksi
nasional.Eksploitasitermasukkedalamkegiatanhulumigas(upstream)yang merupakan kelanjutan dari
tahapeksplorasi,yaituserangkaiankegiatanyangditujukanuntukmenemukanlokasisumberdayamigas
dan menentukan besarnya cadangan baik yang terbukti maupun potensial. Keseluruhan kegiatan
eksploitasi mencakup kegiatan utama dan penunjang yaitu pemboran (drilling) ditopang oleh sarana
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

9/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

anjungan lepas pantai (offshore platform), penyelesaian sumur, pembangunan sarana pengangkutan
minyak mentah yang dihasilkan, penyimpanan dan pengolahan di lapangan (field processing) termasuk
pengolahangasbumiyangdiubahmenjadicairdikenalsebagailiquidnaturalgas(LNG).
b.Lautyurisdiksinasional:sesuaidenganKonvensiHukumLautPBB(1982)wilayahlautyangberadadi
bawah yurisdiksi nasional dibagi ke dalam bagianbagian yang berada di bawah kedaulatan penuh suatu
negara,danbagianbagiandimananegaradapatmelakukanwewenangsertahakhakkhususyangdiatur
oleh Konvensi. Yang berada di bawah yurisdiksi nasional berada di bawah kedaulatan penuh Indonesia
termasuk perairan pedalaman (internal waters), perairan kepulauan (archipelagic waters), laut teritorial
(territorial sea), jalur atau zona tambahan (contiguous zone), zona eksklusif (exclusive economic zone),
danlandaskontinen.LuasseluruhlautandibawahyurisdiksiIndonesiamencapaisekitar5,8jutaKm2atau
lebihdari70%luasseluruhwilayahIndonesia.
c.Peningkatankesejahteraanrakyat:adalahkondisiditandaiolehmeningkatnyakualitaskehidupanyang
layakdanbermartabatsertamemberiperhatianutamapadatercukupinyakebutuhandasar,yaitupangan,
sandang, papan, kesehatan, pendidikan, dan lapangan kerja. Membangun kesejahteraan rakyat adalah
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang layak dan bermartabat dengan memberi perhatian
utamapadatercukupinyakebutuhandasar.
d.PembangunanNasional:adalahrangkaianupayapembangunanyangberkesinambunganyangmeliputi
seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan
nasional yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut
melaksanakanketertibanduniayangberdasarkankemerdekaan,perdamaianabadidankeadilansosial.
e. WawasanNusantara:adalahgeopolitikIndonesiamerupakancarapandangtentangkebulatanwilayah
nasional,kesatuanbangsa,satutujuandantekadperjuangan,satukesatuanhukum,satukesatuansosial
budaya,satukesatuanekonomi,dansatukesatuanhankam.
f. Geopolitik: secara umum diartikan sebagai politik atau kebijaksanaan dan strategi nasional yang
didorong oleh aspirasi nasional geografi suatu negara. Dengan demikian Geopolitik bertumpu kepada
geografi sosial mengenai situasi, kondisi atau konstelasi geografi dan segala sesuatu yang dianggap
relevandengankarakteristiksuatunegara.
g. Cekungan Migas: adalah lapisanlapisan di bawah dasar laut yang secara geologis membentuk
geometris lengkungan, di mana sumber daya minyak dan gas bumi terakumulasi pada lapisanlapisan
waduk(reservoir).
h. Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Migas: adalah suatu wilayah, di mana Pemerintah selaku
pemegang kuasa pertambangan telah memberikan hak ekonomi (economicright) kepada investor untuk
melakukaneksplorasidaneksploitasiminyakdangasbumipadasuatuwilayahataublokdimanakoordinat
batasbatasnyaditentukan.
i.KontrakKerjaSama(KKS):adalahkontrakuntukmelakukankegiatanhuluminyakdangasbumidisuatu
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

10/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

WKP termasuk ke dalamnya Kontrak Production Sharing (KPS) atau kontrakkontrak lain yang
menguntungkanIndonesia
j.KontrakProductionSharing(KPS):adalahsalahsatudarikontrakkerjasamaantaraPemerintahdengan
investorMigasuntukmelakukankegiatanhuluMigasdisalahsatuWKPberdasarkanpolabagihasildari
produksiMigas.
k.Landaskontinen:adalahdasarlautdantanahdibawahnyadaridaerahdibawahpermukaanlautyang
terletak di luar laut teritorial sepanjang kelanjutan alamiah (natural prolongation) wilayah daratannya
hinggapinggiranluartepikontinen,atauhinggajarak200millautdarigarispangkalyangsamadarimana
lebar laut teritoral diukur, atau dalam keadaan tertentu hingga jarak 350 millaut dari garisgaris pangkal
yangsamadarimanalebarlautteritorialdiukur,atauhinggajarak100mildarikedalaman2500meter.
l. LautteritorialIndonesia:adalahjalurlautselebar12millautyangdiukurdarigarispangkalkepulauan
Indonesia.
m. Zona tambahan: adalah suatu jalur laut yang terletak di luar dan berbatasan dengan laut teritorial
hinggabatasterluarnyapadajarak24millautdiukurdarigarisgarispangkal.
n. Zona Ekonomi Eksklusif: adalah jalur di luar dan berbatasan dengan laut wilayah Indonesia
sebagaimana ditetapkan berdasarkan undangundang yang berlaku tentang perairan Indonesia yang
meliputi dasar laut, tanah di bawahnya dan air di atasnya dengan batas terluar 200 mil laut diukur dari
garis pangkal laut wilayah Indonesia (Pasal 2 Undangundang No. 5 tahun 1983 tentang Zona Ekonomi
Eksklusif Indonesia, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 44/1983, Tambahan Lembaran Negara
RepublikIndonesiaNo.3260tahun1983).

BABII
DASARPEMIKIRAN

7.Umum
Sampai saat ini, Minyak dan Gas Bumi (Migas) bagi bangsa dan negara
Indonesia ditempatkan sebagai bahan galian (tambang) yang mempunyai nilai
vital dan strategis. Untuk menyediakan komoditas energi berbasis bahan bakar
minyak(BBM)didalamnegeri,bahanbakuindustrinasional,sumberpenerimaan
negara dari hasil ekspor. Namun, untuk mendapatkan sumber kekayaan alam
Migastersebut,terlebihdahuluharusdilakukankegiatanhulu(upstream activity)
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

11/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

mencakupeksplorasi(exploration)daneksploitasi(exploitation).Dalamkaitanini,
eksploitasimigashanyadapatdilakukansetelahkegiataneksplorasidituntaskan.
Pada kegiatan hulu Migas di mana terkait dengan aspek menemukan dan
memproduksi sumber daya Migas, maka konsepsi pembentukan dan asalusul
Migas (Oil origin) merupakan landasan operasionalnya. Dalam kaitan ini peran
SDM,Iptekkebumian,datainformasi,dandidukungolehsaranadanprasarana,
peraturandanperundangundangan,sertamodalatauinvestasiakanmemegang
kuncikeberhasilan(successkey).
Dalam kaitan itu, proses alami atau geologi yang berlangsung puluhan,
bahkansampairatusanjutatahunyanglalu,telahmemegangperankuncidalam
membentuk(shaping)negarakepulauan.Disampingitu,jugatelahmenyediakan
sumber kekayaan alam tak terbarukan berupa Migas, yang sebagian besar
terdapatpadacekunganMigasyangberlokasidiwilayahlautyurisdiksinasional.
NKRI yang berwujud negara kepulauan dimana 2/3 dari luas
keseluruhannyaadalahwilayahlaut,sesuaidengankonsepGeopolitikIndonesia
sangat relevan sebagai suatu Negara Bahari (maritime nation). Oleh karena itu
Indonesia perlu meningkatkan kegiatan eksploitasi pertambangan Migas di laut
yurisdiksinasional,karenadisampingmemberikanharapanuntukmeningkatkan
cadangan migas dalam kerangka keamanan energi Indonesia, yaitu
memperlambatIndonesiamenjadinegarapengimporminyak.Namun,disamping
itu wilayah laut nasional dan yurisdiksi Indonesia sendiri sebagian besar masih
merupakan kawasan frontier, sehingga menjadi suatu tantangan dan kendala
dalamupayauntukpendayagunaannya.
Ke depan Bangsa Indonesia harus mampu untuk memanfaatkan dan
mengelola seluruh kekayaan Migas di wilayah laut nasional, untuk peningkatan
kesejahteraanbangsaIndonesia.Disampingitu,halyangtidakkalahpentingnya
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

12/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

adalah untuk mewujudkan kepulauan dan wilayah laut nasional sebagai satu
kesatuanpolitik,ekonomi,sosialbudayadanpertahanandankeamanan.
DengandemikianwilayahlautnasionalsebagaigatraGeografidanMigas
sebagaigatraSKA,padahakekatnyamerupakanruanghidup(lebensraum)dan
wahanaperjuanganbangsaIndonesiadalammencapaitujuandancitacitanya.
DalamtatananGeopolitikIndonesia,eksploitasipertambanganMigasdilaut
yurisdiksinasionalmempunyaimaknasebagaiintegrasiketerkaitanantaraGatra
SKAdanGatraGeografi,yangpadaakhirnyadioptimalkanpemanfaatannyadan
pengelolaannya (management) agar dapat memberikan kemanfaatan (benefit)
sertanilaitambah(addedvalue)sebesarbesarnyabagiseluruhrakyatIndonesia,
yang dalam ini merupakan unsur dari Gatra demografi, ketiganya merupakan
kesatuanutuhdariTrigatra.
Dalam usaha Migas, eksploitasi termasuk pada sektor hulu (upstream
sector) yang baru dapat dilaksanakan setelah tahap eksplorasi diselesaikan.
Eksplorasi sendiri bertujuan untuk mendapatkan informasi untuk menemukan
cadangan minyak dan gas bumi (oil reserve) di suatu Wilayah Kerja (WK)
tertentu.
Adapun yang dimaksud dengan WK adalah daerah atau wilayah yang
terdapat di dalam wilayah hukum pertambangan Indonesia. Pada Undang
Undang No. 22 tahun 2001 tentang Migas ditegaskan bahwa wilayah hukum
pertambangan Indonesia mencakup wilayah daratan, perairan (offshore) dan
landaskontinenIndonesia(Indonesiancontinentalshelf).
Pada dimensi kewilayahan, kedaulatan maupun yurisdiksi Indonesia baik di
wilayah laut secara umum dan khususnya pada landas kontinen mengikuti
ketentuan dari Hukum Laut Internasional (Unclos 1982), di mana Indonesia
mempunyai kedaulatan, atau memiliki kewenangankewenangan khusus, yang
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

13/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

antaralainuntukmendayagunakanSKA,tapitanpamempunyaikedaulatan.
Sedangkan landas kontinen Indonesia adalah wilayah laut sebagai
kelanjutan alami (natural prolongation of landmass) masa daratan, di mana
Indonesia mempunyai yurisdiksi untuk dapat melakukan eksploitasi Migas,
bahkan sampai pada jarak 350 mil dari garis pangkal (maximum claim of
continentalshelf).DengancatatanbilaIndonesiaterlebihdahulumelakukankleim
tersebutkepadaBadanOtoritaLandasKontinenPBBselambatlambatnyatahun
2009.
Agar pendayagunaan SKA Migas melalui eksploitasi pertambangan di wilayah
laut yurisdiksi nasional dapat menyerasikan antara kepentingan kesejahteraan
(prosperity interest) di satu sisi dan kepentingan keamanan (security interest) di
sisi lain, maka di dalam implementasinya harus senantiasa dilandasi oleh
paradigma nasional (national paradigm) mencakup Landasan Idiil Pancasila,
Landasan Konstitusional UUD 45, Landasan Visional Wawasan Nusantara,
landasankonsepsionalKetahananNasional,danlandasanoperasionalGBHN.
8.LandasanIdiilPancasila
Para pendiri bangsa (founding father) Indonesia pada tahun 1945 telah
sepakatuntukmenetapkanPancasilasebagaipandanganhidup(wayoflife)serta
landasanidiilbagiseluruhrakyatdanbangsaIndonesia.
Pancasila sebagai landasan idiil mempunyai nilainilai luhur sedangkan nilai
nilaidasarnyatetapmempunyainilaiinstrumentalyangdinamis.Sehinggadapat
menyesuaikan diri terhadap perkembangan lingkungan strategis yang berubah.
HalinikarenadiperkuatolehdimensifleksibilitasyangterkaitdenganPancasila.
Adapunsebagainilainilaidasaryangtetapadalahtujuandancitacitanasional.
Dalam pembukaan UUD 1945 ditegaskan bahwa tujuan nasional yang

http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

14/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

dilandasi Pancasila adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah


darah Indonesia, mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial. Adapun citacita nasional adalah untuk
mewujudkan suatu negara yang merdeka, bersatu, berdaulat dan adil dan
makmur.
Dengan falsafah dari ideologi Pancasila khususnya dalam sila Persatuan
Indonesia, Bangsa Indonesia bermaksud untuk mewujudkan integrasi atau
keutuhan nasional. Yaitu untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang
merdeka,berdaulat,adildanmakmur.
Dalam upaya untuk mewujudkan kemakmuran yang berkeadilan, dan adil
berkemakmuran, maka potensi sumber daya kekayaan Migas yang terdapat di
wilayahlautharusdidayagunakandandikelolasecaraberkelanjutan(sustainable
utilization and management) dengan memperhatikan daya dukung alam,
pelestarian lingkungan hidup serta ketersediaan (availability) bagi generasi
mendatang(futuregeneration).
9.LandasanKonstitusiUUD1945
Peningkatan eksploitasi pertambangan Migas di laut yurisdiksi nasional
tidakdapatdipisahkandaricitacitadantujuannasionalsebagaimanatercantum
dalampembukaanUUD1945sepertidiuraikandiatas.
Sesuai dengan ayat 2 dan 3, pasal 33, Undangundang Dasar 1945 maka
sumber kekayaan alam Migas harus dimanfaatkan sebesarbesarnya bagi
kemakmuranrakyatIndonesia.UntukituNegaramemegangkepemilikansumber
daya Migas atau penguasaan mineral (mineral right) yang selanjutnya kuasa
pertambangan (mining right) didelegasikan Negara kepada Pemerintah.

http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

15/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

Selanjutnya Pemerintah selaku pemegang kuasa pertambangan Migas


melakukan pengelolaan sumber daya Migas dimana untuk kegiatan hulu
mencakupeksplorasidaneksploitasidalamkaitandenganpenguasaanekonomi
(economic right) Pemerintah melakukan kerjasama melalui kerangka Kontrak
KerjasamaSama(KKS)baikdenganinvestorasing(BadanUsahaTetap),Badan
UsahaMilikNegara/BUMD,danUKM/Koperasi.
Khususnya kegiatan eksploitasi Migas di wilayah laut mengingat
memerlukan investasi yang besar, teknologi yang sangat maju (advance
technology), dan sumber daya manusia yang handal maka saat ini masih
didominasiolehinvestorasingyangdalamhaliniberadapadatataraneconomic
right, melalui mekanisme Kontrak Production Sharing (PSC umum digunakan
sebagaiKPS)
Dalam kaitan dengan ruang wilayah maka Indonesia telah menetapkan
prinsipprinsipdasarataukonstitusinyadalamUUD1945.Ketentuanpasal1UUD
1945 yang menetapkan bahwa bentuk negara Indonesia adalah suatu Negara
Kesatuan mengisyaratkan bahwa Indonesia adalah suatu negara yang
wilayahnya tidak terkotakkotak. Lebih jauh pasal 25 E, yang merupakan Pasal
tambahan pada Perubahan Kedua terhadap UUD 1945 yang dilakukan pada
tahun 2000, ditetapkan bahwa: Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas
batasdanhakhaknyaditetapkandenganUndangundang.
Adapun sebagai acuan dalam penentuan batasbatas serta hakhak di
wilayah laut didasarkan kepada Hukum Laut Internasional (Unclos 1982), yang
dalam hal ini Indonesia mempunyai kewajiban untuk menetapkan titik pangkal
(basepoints),garispangkal(baselines),zonatambahan(indigenouszone), alur
lintas kepulauan (sea lanes), batas terluar Zona Ekonomi Eksklusif, dan landas
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

16/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

kontinen (continental shelf) serta kemungkinan maksimum kleim 350 mil landas
kontinen.
DalamkaitandenganwilayahhukumPertambanganIndonesiamakausahahulu
Migastermasukeksplorasidaneksploitasiadalahtermastkwilayahperairandan
landaskontinen.Dengandemikianpenyelesaianpenetapanbatasbatasnegara
kepulauan melalui kegiatan survei, dan pemetaan wilayah NKRI akan
mempengaruhi terhadap implementasi eksploitasi migas di laut yurisdiksi
nasional.
10.LandasanVisionalWawasanNusantara
Konsepsi Nusantara (Archipelagic Concept) sebagai pola pikir Wawasan
Nusantara, merupakan suatu konsep kewilayahan nasional, di mana wujud
kesatuan tanah dan air merupakan wadah fisik bagi pembangunan seluruh
Nusantara.
Konsepsi Negara Nusantara sebagai pemikiran politik bangsa Indonesia
telah dimantapkan dengan ditetapkannya Wawasan Nusantara sebagai salah
satukonsepsipolitikdankenegaraandalamGBHNsejakTapMPRNo.IVtahun
1973danTapMPRNo.IVtahun1998.
Wawasan Nusantara merupakan penjabaran dan sekaligur sebagai
Geopolitik serta landasan Geostrategi Bangsa Indonesia telah berkembang
menjadi wawasan nasional (national outlook) yang digunakan untuk
pembangunan tanah air Indonesia beserta segala isinya. Lebih jauh lagi telah
menjelma sebagai suatu wadah dan sarana perjuangan hidup bangsa pada era
mengisi Kemerdekaan Indonesia yang merupakan kesatuan secara bulat dan
utuhmenyeluruhmencakupPolitik,Ekonomi,SosialBudaya,danHankam.
Padatahapselanjutnya,WawasanNusantarasebagailandasanpandangan
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

17/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

hidupbangsaIndonesiasetelahmelaluiprosespemikiranberdasarkanUUD1945
dan falsafah Pancasila, telah mendapatkan kemantapannya dan dikembangkan
secaraterusmenerussesuaidenganperkembangankebutuhan,yaitukebutuhan
wilayah nasional yang disertai dengan kedaulatan atas wilayah daratan, laut
teritorial (territorial sea), perairan pedalaman, perairan kepulauan (archipelagic
sea) dan wilayah udara yang berada di atasnya, dasar laut serta tanah di
bawahnya, serta segenap sumber kekayaan alam termasuk Migas yang
terkandungdidalamnya.
Dalam kaitan dengan Geopolitik, Indonesia dapat memenuhi enam
persyaratan untuk membangun kekuatan di laut (sea power) baik berorientasi
kesejahteraan (prosperity orientation) maupun keamanan (security orientation)
sebagaimana diusulkan oleh Alfred Thayer Mahan (18601914) yaitu: (a) letak
geografis, menempati posisi silang AsiaPasifik (b) bangun muka buminya,
negara kepulauan dengan sumber daya alam di dalamnya (c) luas wilayahnya,
dariSabangsampaiMerauke(d)penduduknyayangterlibatdiBahari,sebagian
besar penduduk tinggal pada jarak 10 km dari pesisir dan khususnya nelayan
serta insan Bahari lainnya dan (e) lembagalembaga pemerintahnya, institusi
yangterkaitlangsungatautidakdenganaspekkelautan.
Sejalan dengan konsep Geopolitik Indonesia, maka dikembangkan
Wawasan Bahari Indonesia yang pada hekekatnya merupakan dinamisasi
Wawasan Nusantara. Merupakan cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri
danlingkungannyayangakanmemberikancorak,polapikir,polasikapdanpola
tindak terhadap pemanfaatan unsur Bahari (kelautan) dalam rangka integrasi
tanah,airdanangkasadiatasnyayangsekaligusdapatmemperkokohGeopolitik
BangsaIndonesiadalamrangkamewujudkantujuannasional.
Dengan demikian peningkatan eksploitasi pertambangan Migas di laut yurisdiksi
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

18/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

nasional sangat relevan sebagai implementasi dari konsep Negara Kepulauan


dan Wawasan Nusantara, yang secara khusus merupakan operasionalisasi
Wawasan Bahari sebagai salah satu pilar dari Geopolitik Indonesia menuju cita
citanasional.
11.LandasanKonsepsionalKetahananNasional
Ketahanan Nasional (Tannas) adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia
yangberisikeuletandanketangguhanmengembangkankekuatannasionalyang
mandiri, untuk mengantisipasi ancaman baik dari dalam maupun luar. Di mana
padaakhirnyaditujukanuntukmenjaminindentitas,integritas,dankelangsungan
hidupbangsadannegaradalammencapaitujuannasionalnya.
KonsepsiTannas Indonesia merupakan pengembangan kekuatan nasional
melaluipengaturandanpenyelenggaraandenganpendekatankesejahteraandan
keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan
secarautuhdanmenyeluruhdanterpaduberdasarkanPancasiladanUUD1945.
Unsur Tannas dirumuskan dalam Astagatra mencakup gatra alamiah (Trigatra)
merupakan aspekaspek suatu negara yang sudah melekat yaitu geografi
(wilayah), Sumber Kekayaan Alam (SKA), dan demografi (Kependudukan).
Sedangkan gatra sosial (Pancagatra) adalah aspekaspek kehidupan nasional
mencakupIdeologi,Politik,Ekonomi,Sosialbudaya,danHankam.
Dengan demikian eksploitasi pertambangan migas di wilayah laut yurisdiksi
nasionalsangatterkaitdengangatraSKAdanGeografidariTrigatra.Sedangkan
pada Pancagatra sosial, terutama sangat relevan dengan gatra ekonomi. Dalam
halini,ditujukanuntukmewujudkansebesarbesarnyakesejahteraanmasyarakat
melalui upaya pembangunan sektor energi Migas, yang merupakan bagian
integraldaripembangunannasionalberkelanjutan.
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

19/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

12.LandasanOperasionalGarisgarisBesarHaluanNegara(GBHN1999
2004)
GBHN telah memberikan arah mewujudkan visi bangsa Indonesia yaitu
terwujudnyamasyarakatIndonesiayangdamai,demokratis,berkeadilan,berdaya
saing,majudansejahteradalamwadahNKRIdidukungolehmanusiaIndonesia
yang sehat, mandiri, beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cinta tanah air,
berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan teknologi,
memilikietoskerjayangtinggisertaberdisiplin.
Berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup GBHN
memberikan arah kebijakan strategis berupa penerapan prinsip antargenerasi
dalampengelolaansumberdayaalam,optimasipemanfaatansumberdayaalam,
peningkatan potensi sumber daya alam dan fungsi lingkungan hidup, serta
pemberdayaan kemampuan pemerintah daerah dan masyarakat dalam
pengelolaansumberdayaalam.
MengacupadaGarisgarisBesarHaluanNegarasebagaiketetapanMPRnomor
IV/MPR/1999 maka arah kebijakan ekonomi yang terkait dengan sektor energi
adalah:
(1) Menghindari struktur pasar monopolistik serta berbagai struktur pasar
distortifyangmerugikanmasyarakat
(2) Membangun keunggulan kompetitif berdasarkan keunggulan komperatif
bidangpertambangan
(3)MeningkatkanpenyediaandanpemanfaatansumberenergiMigas
(4) Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
publiktermasukenergiMigas
(5) Meningkatkannilaieksporterutamasektorindustriyangberbasissumber
daya alam Migas serta menarik investasi berkaitan dengan eksploitasi
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

20/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

melalui mekanisme Kontrak Kerjasama khususnya Kontrak Production


Sharing
(6) Mendayagunakan sumber daya alam Migas untuk sebesarbesarnya
kemakmuran rakyat dengan memperhatikan fungsi dan keseimbangan
lingkunganhidup
(7)

Meningkatkan penguasaan, pengembangan dan pemanfaatan ilmu

pengetahuandanteknologi.
Untuk melaksanakan peran strategis sebagaimana yang diamanahkan oleh
GBHN, sektor Migas diartikan sebagai rangkaian kegiatan dari hulu (terdiri dari
eksplorasi dan eksploitasi) ke hilir untuk menghasilkan devisa negara, penyedia
energi dalam negeri dan sebagai pemasok bahan mentah untuk industri. Dalam
kaitan ini, Pemerintah melaksanakan perannya sebagai stimulator dan fasilitator
yang mendorong tumbuhnya kegiatan ekonomi agar dapat memberikan manfaat
bagi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan untuk sebesarbesar
kemakmuranrakyat.

BABIII
KONDISIEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMI
DILAUTYURISDIKSINASIONALSAATINIDANPERMASALAHANNYA

13.Umum
Pada dekade awal Abad 21, saat mana bangsa Indonesia masih berada pada
tahapan krisis moneter berlanjut menjadi krisis ekonomi, produksi Migas yang
dihasilkan melalui kegiatan eksploitasi di wilayah laut masih dapat bertahan
(survive) dan secara konsisten mampu mengkontribusikan devisa dari hasil
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

21/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

ekspor untuk mendukung pembangunan nasional yang selama lima tahun


belakanganinibesarnyaberkisarantara2535persen.
Peningkatan eksploitasi pertambangan Minyak dan Gas Bumi di laut yurisdiksi
nasional guna meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam rangka Pembangunan
Nasional,harusmenjadisuatumisibersama,bukansajahanyadarisektorEnergi
Migas,tapijugabagiseluruhkomponenbangsa.
MisitersebutadalahuntukmeningkatkankegiataneksploitasiMigasyangtidak
saja bertujuan untuk mendapatkan nilai tambah (added value) semata. Namun,
bersamaandenganituharusdilaksanakandenganmemperhatikandayadukung
alam (carrying capacity), melindungi lingkungan (environmental protection),
pemberdayaan masyarakat (community development) di kawasan pesisir dari
pulaupulau berdekatan, termasuk sosial budayanya (social and cultural), serta
aspek keamanan (security aspect). Dengan demikian misi tersebut merupakan
bagiantidakterpisahkandariPembangunganNasionalberkelanjutan.
14.KondisiEksploitasiPertambanganMinyakdanGasBumidiLautYurisdiksiIndonesiaSaatini

Untuk memotret kondisi eksploitasi Migas saat ini secara sistematis


dilakukan dengan pendekatan Sistem Pendayagunaan SDA Migas dimana
komponendidalamnyamasingmasing:(1)SumberdayaMigasNasionalsebagai
proses masukan (SDM, Iptek, Sarana Prasarana, Data dan Informasi,
KelembagaandanOrganisasi,Regulasi,Investasi)(2)InventarisasidanEvaluasi
Potensi Aset dasar kewilayahan (gatra Geofrafi) dan Sumber Kekayaan Alam
merupakan proses awal perubahan, mendakup kegiatan Survei, Pemetaan,
Penelitian, dan Eksplorasi (3) Pendayagunaan Potensi Sumber Daya Migas
melaui usaha Eksploitasi oleh pemegang KKS di WK tertentu (4) Perlindungan
Lingkunan, Pemberdayaan Masyarakat dan Keamanan merupakan proses
pengontroldanpendukung.SistemPengelolaandanPendayagunaanSDAMigas
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

22/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

merupakansubsistemdariInstrumenMasukandariPolaPikir(Lampiran).
a.DinamikaUsahaHuluMigas

WilayahyurisdiksilautnasionaldarinegarakepulauanIndonesia(pasal25aUUD
1945)sejakawaltahun1970antelahmenjadisalahsasarankegiataneksplorasi
dan eksploitasi pertambangan Migas. Dengan semakin majunya teknologi
geofisika kelautan terutama sistem seismik refleksi digital (digital seismic
reflection system), pemboran (drilling technology), konstruksi anjungan (platform
engineering)danpengembanganlapanganMigaslautdalam(deepseaoiladgas
field),peranproduksiMigasdilepaspantaiIndonesiasemakinmemainkanperan
pentingdariseluruhdinamikasektorMigasdiIndonesia.
Evaluasi terhadap data Eksplorasi dan Produksi Migas tahun 2000 yaitu, saat
dimana Bangsa dan Negara Indonesia memasuki Abad ke 21 dan mengawali
pelaksanaan Program Pembangunan Nasional (Propenas 20002004) sebagai
amanah dari GBHN 19992004, telah menunjukan bahwa kirakira sebesar 37
persenproduksiminyakbumidan31persenproduksigasbumiatauratarata34
persen dari total Migas yang diproduksi Indonesia berasal dari wilayah lepas
pantai. Sementara itu pada posisi akhir tahun 2002 menunjukkan bahwa
kontribusiminyaklepaspantaisekitar30%dangas43%atauratarata36,5%dari
totalproduksiIndonesia.Demikianpuladataempirismenunjukkanbahwasecara
kumulatif,selama25tahunterakhirinipangsaproduksiMigaslepaspantaiterus
meningkat.
ProduksilepaspantaiterutamaberasaldarilapanganmigasdiLautJawa,lepas
pantaiKalimantanTimur,khususnyakawasanSelatMakassar,LautNatunadan
SelatMalaka,danbarubaruinidiTelukCendrawasih.
Sampai tahun 2000 sekitar 400 anjungan produksi (production platform) telah
dibangundenganlebihdari2700sumurpengembangan(developmentwell)telah
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

23/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

dibor. Salah satu hal yang signifikan adalah pada tahun 2003 telah dibangun
anjunganproduksi(production platform) di lapangan minyak West Seno di Selat
Makassar pada kedalaman dasar laut 3200 kaki atau 975 meter, yang
diketemukanpadatahun1998olehUnocal.
b.PerkembanganUsahaHuluMigas
(1).ProduksiMigas(kegiatanhulu)
Selama empat tahun belakangan ini produksi minyak bumi Indonesia secara
umummengalamipenurunan.Padatahun2003,Indonesiamemproduksisekitar
1,15jutabarelperhari,tahun20021,27jutaberel,tahun2001sekitar1,36juta
barel,dantahun2000sebesar1,4jutabarelperhari.
Penurunan produksi Minyak disebabkan aspek teknis yaitu semakin cepatnya
penurunan produksi pada lapangan produksi (production field), dan terbatasnya
dana merapkan teknologi Enhance Oil Recovery, serta halhal nonteknis yang
terkait langsung oleh lingkungan strategis nasional antara lain menurunnya iklim
investasi(investationclimate)daneuforiaOtonomiDaerah.
(2)WilayahKerja(WK)
Pada tahun 2000 terdapat 166 WK eksplorasi dan eksploitas yang masih aktif
meliputi62(50%)terdiridariWKlepaspantai,22wilayahkerjadidaerahtransisi
dansisanyaterdapatdidaratan.Sebanyak25WKberadadilautdalam(lebihdari
200 m) dan sejauh ini baru satu diantaranya yang telah berproduksi yaitu blok
KangeanARIIdilepaspantaiJawaTimur.
Saat ini di Indonesia terdapat 153 WK diantaranya 36 WK sudah berproduksi
mencakup beberapa tipe kontrak yakni 2 perusahaan EOR (Enhance Oil
Recovery), 1 JOA (Joint Operating Assistance), 3 perusahaan JOB (Joint
Operating Body), 1 Pertamina (owner), 11 PSC, 17 PSC extention dan 1 TAC
(TechnicalAssistanceContract).
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

24/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

Dalamkurunwaktu10tahunkebelakangtelahditandatanganisebanyak64KPS
standar,8KPSperpanjangan,15KPSJOBdan35TACyangmerupakanjumlah
yang cukup besar dan potensial untuk mendukung kegiatan ekonomi di
Indonesia.
Masih belum optimalnya hasil penawaran dari Pemerintah terhadap WK Blok
baru,sangatdipengaruhiolehsemakinsulitnyamendapatkanwilayahkerjayang
ideal berlokasi di laut dangkal, sedangkan prospek di daerah frontier dan laut
dalamsangatmemerlukaninvestasiyanglebihbesardisampingresikoyanglebih
tinggi.
(3)CadanganMigas
Perkembangan cadangan minyak bumi Indonesia selama kurun waktu 12 tahun
(19912001)mengalamifluktuasihalinimencerminkantingkatpenemuanversus
pengurasan.Padatahun1991cadanganminyaksebesar11,0milyarbarelterdiri
atas cadangan terbukti sebesar 6 milyar barel dan cadangan potensial sebesar
5.0milyarbarel,tahun1992naiksedikitmenjadi11,3milyarbarel.Namunpada
tahun 1993 turun menjadi sebesar 10,4 milyar barel dan demikian seterusnya.
Sampaipadatahun2000cadanganminyakmenjadi9,61milyarbarel.Sedangkan
posisi tahun 2001, cadangan terbukti dan potensial migas secara keseluruhan
diperkirakan sebesar 9,75 milyar barel minyak terdiri dari cadangan terbukti
sebesar5,10milyarbareldancadanganpotensialsebesar4,65milyarbarel.
Gambaraniniberbedadengankondisicadangangasbumi,meskipunduatahun
pertama mengalami sedikit fuluktuasi namun pada tahuntahun berikutnya
terdapatkenaikanyangberarti.Bilapadatahun1991cadangangasbumisebesar
104,3 trilyun kaki kubik pada tahun 2000 pada kondisi 170,31 trilyun kaki kubik.
Makapadatahun2001posisicadangan168,15triliunkakikubikgasbumiterdiri
daricadanganterbukti92,10TSCFdanpotensialsebesar76,05TSCF.
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

25/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

Dari hal di atas maka selama sepuluh tahun terakhir ini, walaupun hasil
penemuan cadangan baru (new reserve) dari kegiatan eksplorasi tidak dapat
mengimbangi jumlah minyak yang diproduksikan melalui eksploitasi. Namun,
cadangan minyak bumi Indonesia jumlahnya berada pada tingkat yang relatif
konstan pada tingkat 9,2 9,8 milyar barel terdiri dari cadangan terbukti (proved
reserve)sekitar5milyardancadanganpotensial(potential reserved) sekitar 4,2
milyarbarel.
c.InventarisasidanEvaluasiPotensiSKAMigas
Inventarisasi dan evaluasi (Inev) merupakan bagian penting dalam upaya untuk
mengetahuipotensisumberdayamigasyangtersimpandidalambumidibawah
dasar laut yang dilaksanakan melalui serangkaian kegiatan utama yaitu
eksplorasi dan kegiatan pendukung meliputi survei, pemetaan, penelitian dan
pengembangan(ResearchandDevelopment).
Dengandemikian,untukmeningkatkanbesarnyacadangandanproduksiminyak
bumiharusdibarengidenganpeningkatanInev.
Beberapa indikator yang mendukung peningkatan eksploitasi dalam kaitan
dengan eksplorasi migas yaitu: (1) Wilayah Kerja (2) Cekungan Minyak (3)
CadanganMinyakdan(4)PotensiSDAMigas.
Secara umum kegiatan Inev Migas selama ini masih banyak permasalahan dan
belummempunyaidayasaing(competitive),sehinggaeksploitasiMigasolehKPS
belumoptimal.
(1)PotensiSumberDayaMigas
SebagaimanadiketahuisumberdayaminyakdangasbumidiIndonesiadalam10
tahunterakhiryaitudaritahun19922001mengalamikenaikanyangberarti,yaitu
dari14,15milyarbarelminyakdan21,56triliunkakikubikgas(TCF)padatahun
1991 menjadi 40,91 milyar barel minyak dan 214,72 triliun kaki kubik gas pada
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

26/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

tahun2001.
Perkiraanpotensisumberdayahidrokarbonsaatiniadalahsebesar86,94milyar
barel minyak dan sekitar 384,60 triliun kaki kubik gas bumi, 70 persen
diantaranya terdapat di lepas pantai dan lebih dari separuhnya terletak di laut
dalam. Peningkatan sumber daya Migas ini disebabkan oleh adanya
penambahanstrukturdiblokWKbaru.
Walaupun perkiraan sumber daya Migas tersebut terutama diharapkan pada
wilayah laut. Namun, tanpa diikuti dengan kegiatan Inev maka potensi sumber
dayatersebutbelumdapatkonversimenjadisuatucadanganterbukti.
Permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana mensinergikan kegiatan
kegiatan hulu Migas antara Instansi Pemerintah yang bergerak di bidang
PenelitiandanPengembangan(Litbang)GeosainKelautan,denganpelakuusaha
ekonomi Migas, sehingga perkiraan keadaan potensi cadangan migas dapat
ditingkatkankeakuratannya.[http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3147575712395012589]

(2)CekunganMigas
Sejumlah 60 cekungan sedimen telah diindentifikasikan di seluruh wilayah
Indonesia dengan luas keseluruhan 2,6 juta km2 (Lampiran Peta) 40 cekungan
(73%)diantaranyaberadadilepaspantai,14cekungan(23%)didaerahtransisi
(daratdanlaut)danhanya6yangberadadidarat.
Dari40cekunganlepaspantaiyangtelahdiindentifikasikan,hinggasaatinitelah
dieksplorasisebanyak18cekungan(45%),menghasilkanpenemuanmigaspada
10cekungan,3diantarannyatelahdiproduksikan.Sebagianbesardaricekungan
tersebut merupakan kawasan frontier, laut dalam denfan kondisi geologi yang
sangat kompleks serta sebagaian besar terletak di Kawasan Timur Indonesia.
Sisanyamasihbelumadatemuanhidrokarbonataumemangsamasekalibelum
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

27/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

dibor.
Dari angkaangka di atas menunjukkan bahwa kemampuan Indonesia dalam
melakukankegiatanintarisasidanevaluasipotensisumberdayamigasdiwilayah
laut masih jauh dari optimal, sehingga lebih dari 55% cekungan di lepas pantai
belumdieksplorasi.
(3)TatananGeologidanProspekMigas
Indonesiasebagaisuatunegarakepulauanterbesardiduniamempunyaitatanan
geologi yang cukup komplek, dimana proses pembentukannya dipengaruhi
adanya pertemuan lempenglempeng litosfera utama yaitu Lempeng Kontinen
Eurasia di bagian utara, Samudera Hindia di bagian barat laut,Tepian Kontinen
Australia di bagian tenggara, dan Samudera Pasifik di bagian timurnya. Proses
geologi yang terjadi selama puluhan sampai ratusan juta tahun yang lalu telah
mengontrol terbentuknya berbagai sumber daya alam tidak terbarukan Migas.
PotensigeologipadaumumnyadanketersediaansumberdayaalamMigasyang
merupakan peluang emas (golden opportunity) menjadi salah satu daya tarik
utama bagi investor baik asing maupun domestik untuk menanamkan modalnya
padasektorhuluMigasdiIndonesia.
NegarakepulauanIndonesiasecarageologismerupakansistembusurkepulauan
(arc trench system) dimana pada bagian Perairan Pedalaman KBI mempunyai
tatananGeologiyanglebihsederhanayangdicirikanolehsistemPaparanSunda
yang luas mencakup wilayah Laut Jawa dan Laut Natuna. Sedangkan tatanan
Geologi ke arah ZEE lebih rumit pada bagian. Sebaliknya pada kawasan KTI
tatanangeologinyasangatkomplekdibagianLautKepulauandicirikanolehlaut
dalam antara lain Laut FloresLaut Banda. Demikian pula di luar Perairan
Pedalaman tatanan geologi semakin komplek. Gambaran geologi di atas akan
menjadiunsurpentingdariGeopolitikMigasdiIndonesia.
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

28/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

Untuk kegiatan Pemetaan Geologi dan Geofisika Laut, Indonesia masih belum
memiliki keunggulan. Hal ini dapat dilihat hanya satu institusi Pemerintah yang
memiliki fungsi untuk melaksanakan kegiatan tersebut, yaitu Pusat
Pengembangan Geologi Kelautan di bawah Departemen Energi dan Sumber
Daya Mineral. Lebih ironis lagi, bahkan belum ada satu kapal riset yang dimiliki
Pemerintah Indonesia atau pelaku usaha nasional yang khusus dirancang untuk
melaksanakanmisiInevhuluMigastersebutdenganmemilikistandarindustri.
Pemetaan dasar laut bersistem skala 250.000 yang telah dilaksanakan oleh
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral belum dapat dituntaskan untuk
seluruhwilayahIndonesia.
(4)DimensiKewilayahanLautYurisdiksiNasional
Dimensi kewilayahan yang akan terkait dengan wilayah hukup Perambangan
Migas sebagai dasar bagi Pemerintah menetapkan Blok dari Wilayah Kerja
sampai saat ini belum sepenuhnya dapat dituntaskan kepastian hukumnya,
mencakup batas wilayah nasional (Unclos 1982), tumpang tindih batas wilayah
laut berpotensi Migas dengan negara tetangga, dan pemberian wewenang
pengelolaan wilayah laut kepada Pemda (UU No. 22 tahun 1999) yang
diterjemahkansebagaiwilayahkedaulatan.
Pada tanggal 31 Desember 1985 Indonesia telah meratifikasi Konvensi PBB
tentang Hukum Laut 1982, melalui UndangUndang No. 17 tahun 1985 tentang
pengesahan United Nations Convention on the Law of the Sea (Konvensi PBB
tentang Hukum Laut), 1982. Pasal 2 Konvensi tersebut menetapkan bahwa
kedaulatan suatu Negara Kepulauan, selain wilayah daratan dan peraian
kepulauannya, meliputi juga suatu jalur laut yang disebut laut teritorial.
Kedaulatan ini meliputi ruang udara di atasnya dan dasar laut dan tanah
dibawahnya, serta segenap kekayaan alam yang terkandung di dalamnya yaitu
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

29/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

Migas.
SetelahberlakunyaKonvensiHukumLautInternasionaltahun1982,wilayahlaut
yang menjadi wilayah kedaulatan Indonesia adalah Laut Nusantara seluas 2,8
jutaKm2,yangmerupakanlautdiantarapulaupulauIndonesiadanlautteritorial
seluas 0,3 juta km2, yang merupakan jalur terluar sabuk selebar 12 mil di
sekeliling kepulauan Indonesia. Sedangkan wilayah dimana Indonesia memiliki
hak berdaulat adalah ZEE dan landas kontinen Indonesia yang luasnya sekitar
2,7 km2. Dengan demikian luas seluruh lautan di bawah yurisdiksi nasional
Indonesia mencapai sekitar 5,8 juta km2 atau dua pertiga luas seluruh wilayah
Indonesia, di mana juga merupakan wilayah hukum Pertambangan Migas
sebagaimanayangtelahditetapkanpadaUUNo.22tahun2001tentangMinyak
danGasBumi.
Sejalan dengan proses Reformasi di Indonesia, dalam UU No. 22. tahun 1999
terdapatsalahsatupasalyangmengaturkewenangandaerahdalampengelolaan
wilayahperairan.DalamPasal10disebutkanbahwadaerahProvinsiberwenang
mengelolawilayahlautsejauh12mildiukurdarigarispantai,sementaraDaerah
Kabupaten dan Kota berwenang mengelola wilayah laut sepertiga dari batas
kewenangan Propinsi atau sejauh 4 mil laut. Dengan demikian dipersepsikan
bahwadiluar12miltersebutmerupakankewenanganPemerintahPusat.
d.AsetSumberDayaMigasNasional
MengingatperburuanMigaskedepancenderungmenujuprospekdiwilayahlaut
dalam(>200m)sepertiprospekWestSenodiSelatMakassartersebutmencapai
kedalaman dasar laut 975 m, hal ini akan memberikan implikasi semakin
mendesaktersedianyaAsetSumberDayaMigasyangdapatmengikutidinamika
globalisasi terutama persaingan bebas, yaitu SDM yang profesional dengan
standarkompetensiyangtinggi,Iptekyanglebihcanggih,Saranadanprasarana
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

30/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

yang memadai serta data dan informasi yang akurat, regulasi dan pengelolaan
sektor yang kondusif, dan tersedianya modal atau investasi dana yang besar
denganresikoyangtinggi.UnsurSumberDayaMigasNasionalmasihdisatusisi
merupakan salah satu kelemahan Indonesia saat ini untuk mandiri dan menjadi
tuan rumah dinegaranya sendiri, padahal industri Perminyakan di Indonesia
sendiri sudah mendapai usia 50 tahunan. Di sisi lain untuk menjadi mandiri dan
meningkatkan keunggulan kompetitif pilar SDMN merupakan salah satu kunci
sukses(keysucces).
Secara umum dari sisi SDM, Iptek, Sarana Prasarana, Data dan Informasi
Indonesia belum menjadi tuan rumah di negaranya sendiri. Karena dengan pola
KPS maka investor masih mempunyai posisi tawar yang lebih kuat untuk
mengoptimalkankepentingannya.Tantanganutamaadalahberkaitandenganisu
Indonesiatidakdapatmenjadituanrumahdinegaranyasendiri.
Masalah yang tidak kalah pentingnya adalah ketersediaan data dan informasi
dimana belum dapat dioptimalkan pengembanan Sistem Informasi Hulu Migas
yangterpadu.
e.RegulasidanKelembagaan
Setelah mengalami deregulasi dari sektor Migas maka koordinasi kelembagaan
sedangmengalamiprosesmenujukeseimbangan.Olehkarenaitusampaisaatini
berdasarkan penilaian KPS koordinasi antara Pemerintah, Industri dan
stakeholdersbelumoptimal(SurveyPriceWaterHouseCoopertahun2002).
Di bidang Regulasi sesuai dengan UUD 1945, Pasal 33 ayat 2 dan 3 Cabang
cabangproduksiyangpentingbaginegaradanyangmenguasihajathiduporang
banyak dikuasi oleh Negara. Selanjutnya Bumi, air dan kekayaan alam yang
terkandungdidalamnyadikuasaiolehNegarayangdipergunakanuntuksebesar
besarnya kemakmuran rakyat. Oleh karena itu Migas merupakan sumber daya
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

31/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

alam yang tidak terbarukan namun mempunyai nilai strategis bagi Bangsa dan
Negara Indonesia k`rena Migas mempunyai tida fungsi utama yakni sebagai
sumber devisa, sebagai sumber energi dan bahan baku industri. Disamping itu
industri Migas merupakan industri yang padat modal, padat teknologi dan
mempunyai resiko tinggi. Oleh karena itu pengaturan dan penangannya harus
dilakukandengantepatdanbijaksana.
IndustrimigasIndonesiatelahmemasukierabarusejakdiundangkannyaUUNo.
22 thun 2001 mengenai kegiatan industri migas di Indonesia. Dalam UU Migas
beberapa aspek penting adalah: (1) memisahkan secara tegas antara fungsi
penguasaan sumber daya alam (mineral & mining right) dengan pengusahaan
(economicright)(2)menerapkankontrakkerjasama(KKS)dimanadidalamnya
meliputi Kontrak Production Sharing (KPS) serta kontrakkontrak lainnya yang
menguntungkan dan (3) memisahkan antara fungsi penguasaan dan
pengawasan dengan fungsi pengusahaan. Untuk itu UU mengamanahkan
dibentuknya Badan Pelaksana (BP Migas) pada Sektor Hulu. Fungsi BP Migas
sebagaimanadiamanahkandalamUUtersebutadalahmelakukanpengendalian
dan pengawasan terhadap kegiatan usaha hulu agar pengambilan sumber daya
alamminyakdangasmelaluikontrakKPSbumimiliknegaradapatmemberikan
manfaat dan penerimaan yang maksimal bagi negara untuk sebesarbesarnya
kemakmuranrakyat.
Berkaitan wilayah Hukum pertambangan Indonesia dimana selanjutnya menjadi
landasan Pemerintah dalam pengaturan eksploitasi Migas, dalam UU Migas
tersebuttelahditegaskanmencakupseluruhwilayahdaratan,perairan(laut)dan
landaskontinenIndonesia.
Sesuai dengan amanah UU No. 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi,
maka Pemerintah dalam hal ini Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

32/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

sebagai bagian dari mineral right dan mining right terhadap sumber daya Migas
mendapatkan mandat untuk menawarkan Wilayah Kerja yang terletak pada
wilayah hukum pertambangan Indonesia kepada pihakpihak yang berminat,
selanjutnyadipayungidenganKontrakKerjasama(KPS).
f.Investasi
Saat ini KPS yang beroperasi di wilayah laut nasional hampir seluruhnya
merupakaninvestorasingdenganbentukBadanUtasaTetap(BUT),sedangkan
BUMN Pertamina maupun Perusahaan Swasta Nasional lainnya belum dapat
memainkanperansebagaipemainutama(mainplayer).
Dengan demikian tantangan ke depan adalah bagaimana meningkatkan
kemampuan nasional agar dapat menjadi tuan rumah di negaranya sendiri
sekaligus dapat bersaing dengan investor asing dimana mempunyai keunggulan
kompetitif antara lain SDM, Iptek, pengalaman panjang (long experiences) pada
eksploitasi migas di lepas pantai dan yang paling strategis adalah kemampuan
pendanaanyangkuat.
Pada tahap pelaksanaan pengawasan implementasi KPS dilaksanakan oleh
Badan Pelaksana Hulu Migas yang berbentuk sebagai Badan Hukum Milik
Negara (BHMN). Sementara Pemerintah tetap berwenang untuk memantau dan
monitoringimplementasiKPStersebut.
Berkaitan dengan aspek pengawasan, pada masa transisi diterapkannya UU
Migas yang baru dinilai masih terdapat tumpang tindih antara kewenangan
Pemerintah dalam hal ini Departemen Energi dan Sumber Daya, Departemen
Keuangan,daninstitusiPemerintahlainnyayangterkaitdenganBPMigas.
Walaupun secara umum iklim investasi di Indonesia saat ini belum kondusif,
namun minat investor asing untuk menanamkan modalnya pada wilayah kerja
Migasdilepaspantaimasihbesar.
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

33/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

Sementara itu selama kurun waktu empat tahun ke belakang sebagai implikasi
era Reformasi Total di Indonesia, telah terjadi perubahan dinamis yang sedikit
banyakakanmempengaruhiikliminvestasi.
Lima faktor internal diantaranya adalah: (1) Paradigma Otonomi Daerah dengan
diberlakukannya UU No. 22/99 tentang Pemerintah Daerah dan UU No. 25/99
tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (2)
Diberlakukannya Undangundang Anti Monopoli, yang mengawasi persaingan
berusaha (3) UU Perlindungan Konsumen, agar dapat menjamin kepentingan
publik (konsumen) terhadap produk barang dan jasa (4) Komitmen seluruh
komponenbangsa,untuksegerakeluardarikrisismonetermelaluisuatuprogram
pemulihanperekonomianyangterpadudan(5)Semakinmeningkatnyadorongan
agar terciptanya efisiensi birokrasi, sebagai wujud untuk menciptakan
kelembagaanyangprofesional,akuntabel,danbersaing.
Empat tantangan utama yang diidentifikasikan telah menjadi penyebab
menurunnya iklim investasi yang kondusif, yaitu: (1) Menciptakan kepastian
hukum (2) Tersedianya Peraturan Ketenagakerjaan yang bermanfat baik
pengusahamaupunpekerja(3)KeseimbangandaripenerapanOtonomiDaerah
dan(4)Memulihkankeamananbaikfisikmaupunpsikologis.
15. Kontribusi Eksploitasi Migas terhadap Kesejahteraan Rakyat dan
PembangunanNasional
a.Kontribusi peningkatan eksploitasi Migas terhadap Kesejahteraan
Rakyat
PadapembukaanUndangundangDasar1945telahditegaskanbahwacitacita
nasional bangsa Indonesia antara lain Indonesia yang adil dan makmur. Dalam
kaitan ini Indonesia yang berkemakmuran adalah Indonesia yang mampu
menyediakandanmemenuhikeutuhankebutuhandasaryangmemenuhistandar
yang layak bagi kemanusiaan untuk seluruh warganya. Demikian pula bahwa
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

34/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

tujuannasional(Tunnas)antaralainuntukmemajukankesejahteraanumumdan
mencerdaskan bangsa, hal ini merupakan suatu upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat dan martabat bangsa dalam kerangka pembangunan
bangsasecaramenyeluruh.
Membangun kesejahteraan rakyat adalah meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakatyanglayakdanbermartabatdenganmemberiperhatianutamapada
tercukupinyakebutuhandasar.Dalamkaitanini,luaraneksploitasipertambangan
Migas diharapkan akan dapat mendukung kebutuhan rakyat Indonesia terhadap
energi berbasis Migas baik untuk mempertahankan kehidupannya, maupun
meningkatkan taraf hidupnya. Terwujudnya kesejahteraan rakyat yang makin
meningkat pada dasarnya merupakan bagian tak terpisahkan dari tujuan
pembangunannasionalyangharussenantiasadiupayakanpencapaiannya.
Kontribusi nyata hasil eksploitasi pertambangan Migas pada sebagian dari
sasaranPembangunanKesejahteraanRakyatsepertidiaatasantaralain:
(1) membuka keterisolasian daerah, karena umumnya lokasi kegiatan pada
kawasan terpencil. Sebagai implikasi akan memicu terjadi mobilitas
penduduk ke kawasan pesisir di sekitar lokasi kegiatan eksploitasi Migas
untukmencaripenghidupanyanglebihbaik
(2)

menyediakan lapangan kerja, berarti mengurangi pengangguran yang

menjadi masalah serius bangsa ini karena pertumbuhan ekonomi hanya


sekitar4%
(3) peningkatan kehidupan sosial dengan adanya program pemberdayaan
masyarakatdikenalsebagaiCommunityDevelopment
(4) partisipasi masyarakat untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan yaitu
sebagaipemasokkebutuhanpokokdisekitarkegiatandan
(5) terbangunnyainfrastrukturumum,merupakanbagianpentinguntukmemicu
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

35/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

rodaperekonomianberbasiskerakyatan.
Adapun kemanfaatan sebagai efek ganda kontribusi Migas pada kesejahteraan
secarakuantitatifdiuraikanpadakaitannyasebagaimasukkanAPBN.
b.PengaruhterhadapPembangunanNasional
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dan memiliki sumber
kekayaan Migas yang sangat vital sebagai sumber kekuatan ekonomi
pembangunan nasional. Sumber daya Migas telah terbukti memberikan andil
yang cukup penting, bahkan secara nasional telah menjadi tumpuan Anggaran
Belanja Negara selama bertahuntahun hinga saat ini berkisar antara 2535%.
Sebagiandaridevisainidisumbangkandaricekunganminyakdangasbumiyang
beradadilepaspantai.
Sub Sektor Minyak dan Gas Bumi hingga saat ini tetap dapat mempertahankan
kontribusinyayangsangatbermaknabagiperekonomiannasionalpadaumumnya
danAPBNpadakhususnya.
Eksporminyakmentahtahun2001sebesar240,17jutabareldenganhargarata
rata sebesar US $ 23,88/barel, mengalami kenaikan volume sebesar 6,94%
dibanding pada tahun 2000. Jumlah ekspor LNG sebesar 23,9 juta metrik ton.
Produksi gas bumi Indonesia ratarata sebesar 7,9 milyar kaki kubik perhari,
sedangkanpemanfaatangasbumidalamnegerimencapai3,63milyarkakikubik
perhari. Ekspor gas bumi melalui pipa transmisi ke Singapura dengan jumlah
pasokan sebesar 325 MMSCFD bersumber dari KPS Conoco di Natuna Barat
yangdisalurkanmelaluipipabawahlautsepanjang480km.
Pada tahun Tahun 2001 Sub sektor Migas mengkontribusikan sekitar Rp. 106
triliun, meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2000. Namun peningkatan
tersebutlebihdidorongolehmelemahnyakursrupiah(diatasRp.12.000)dan
dibarengi dengan harga minyak mentah di atas US$24 per barel (asumsiAPBN
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

36/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

2001adalahUS$22perbarel).
Pada Tahun 2002 kontribusi sektor ESDM sebesar Rp. 81.071,53 milyar atau
sekitar Rp. 81 triliun. Kontribusi tersebut adanya penurunan Migas dikarenakan
oleh:(1)Adanyapenurunannilaikurs(2)Adanyapenurunanratarataproduksi
dan(3)PenurunanrataratahargaminyakInternasional.
Dari potret kontribusi pada APBN tersebut tergambar secara jelas bahwa
kenaikanproduksiMigasdarihasileksploitasidisertaidenganmantapnyakursRp
terhadap US$ dan harga minyak mentah dalam US$ per barel dapat
meningkatkankontribusipadasektorpemasukanAPBN.
16.Permasalahanpermasalahan
Potret di bagian terdahulu telah memberikan fakta bahwa eksploitasi
pertambangan Migas di wilayah laut yurisdiksi nasional telah memberikan
kontribusi yang cukup signifikan pada pembangunan nasional berkelanjutan.
Namun, dalam upaya peningkatan eksploitasi pertambangan Migas tersebut
masih terdapat beberapa masalah yang dihadapi untuk selanjutnya digunakan
sebagaibagiandariprosesevaluasiuntukmendapatkanpemecahannya.
Mengingat eksploitasi Migas di laut yurisdiksi nasional saat ini mempunyai
implikasi yang luas pada berbagai aspek yang strategis, selanjutnya
diidentifikasikan

permasalahan

mendasar

dan

pokokpokok

masalah.

Permasalahanmendasaryaitu:(1)bagaimanapendayagunaanSDAMigasdapat
optimal melalui kegiatan eksploitasi dapat meningkatkan produksi Migas bagi
penerimaan negara guna menunjang pemulihan pembangunan ekonomi,
melindungi lingkungan hidup, menciptakan nilai tambah bagi masyarakat pesisir
yangtinggaldisekitarkegiatan,sertadiimplementasikansebagaibagianintegral
Pembangunan Nasional berkelanjutan (2) bagaimana meningkatkan keamanan
ketersediaanenergiMigasIndonesiasecaraberkelanjutan,untukmengantisipasi
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

37/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

Indonesia sebagai negara net importer country dan (3) bagaimana terciptanya
usaha hulu Migas yang mengikuti kaidah eksploitasi penambangan yang benar,
berwawasan lingkungan dan (4) terkait dengan nasionalisme serta ketahanan
nasional adalah bagaimana Indonesia dapat mandiri dan lepas dari
ketergantungan yang demikian besar pada investor asing pihak KPS dalam
mendayunakan SKA dengan mengoptimalkan kemampuan nasional yang
memilikikompetensi.Adapunpokokpokokpermasalahanadalah:
a. BagaimanameningkatkanproduksiMigasyangcenderungmenurun,dimana
padatahun2000padaposisi1,4jutabarelperhari,tahun2003menjadisekitar
1,1 juta barel.Angka produksi ini juga tidak dapat memenuhi kouta OPEC yang
dipatoksekitar1,3jutabarel
b.

Kegiatan hulu yaitu eksplorasi dan eksploitasi belum optimal, hal ini

memberikanindikasisulitnyameningkatkancadanganMinyakpadakisaran910
milyarbarel
c. Permasalahan terkait upaya meningkatkan jumlah Wilayah Kerja Migas
melaluiKKSadalahbagaimanamenciptakanikliminvestasiyanglebihkondusif
pada sektor hulu Migas melalui serangkaian deregulasikan menyediakan data
daninformasigeologiyanglebihakuratdandapatdiaksesolehpelakuusahahulu
Migassecaraefisien.
d. KontrakKerjasama(KKS)padausahahuluMigasumumnyaKPSkuranglagi
dihormati. Hal ini akan dapat menurunkan iklim investasi, karena dalam usaha
huluMigasmelaluikontrakProductionSharing,berjangkapanjangyaitu30tahun.
e.UpayapeningkatanpotensiSumberDayaMigasdalamkegiatanInevkarena
masih kurang terkoordinasikan secara sinergi antara lembagalembaga
pemerintah yang bergerak di bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang)
GeosainKelautan,denganpelakuusahaekonomiMigas.
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

38/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

f. InventarisasidanevaluasipotensiSDAMigasuntukmelakukanpenyelidikan
ceckungan Migas di lepas pantai masih belum optimal karena terkendala oleh
keterbatasansumberdayaMigasnasional,sehinggalebihdari55%cekungandi
lepaspantaibelumdieksplorasi.
g. Indonesiabelumdapatmenuntaskanpemetaangeologidasarlautbersistem
melalui kegiatan Inev, sehingga eksplorasi dan eksploitasi tidak optimal. Belum
terdapatnya prasarana kapal riset yang dimiliki Instansi Pemerintah yang
diperlengkapidenganperalatansurveigeosainyangmemenuhipersyaratandari
industriMigasuntukmenyediakandataeksplorasi.
h. Masalah pada aspek kewilayahan adalah belum selesai ditetapkannya
Peraturan Pemerintah mengenai batasbatas wilayah laut yurisdiksi nasional
sebagaimana diamahkan oleh Unclos 1982, belum tuntasnya tumpang tindih
kleim batas wilayah dengan negara tetangga, dan berkaitan dengan batas
kewenangan pengelolaan wilayah laut untuk pengelolaan SDA sebagaimana
bunyi UU No. 22 tahun 1999 yang memberikan kewenangan di wilayah pada
Daerah Provinsi (412 Mil) dan Daerah Kabupaten (04 Mil). Karena hal ini
bertentangandengankonsepWawasanNusantara,implementasisaatiniseolah
olahwilayahlauttersebutmenjadikedaulatandanyurisdiksiPemda
i. Perlindungan lingkungan pada eksploitasi pertambangan Migas di lepas
pantai yang lokasinya jauh dari daratan dipersepsikan belum optimal dalam
memperhatikan daya dukung lingkungan (carrying capacity) dan perlindungan
lingkungan baik fisik maupun perlindungan terhadap lingkungan hidup.
Pencemaran laut dihasilkan dari pengoperasian eksploitasi dari anjungan
produksi atau saat pengangkutan. Belum dapat dituntaskannya penyelesaian
masalah keberadaan anjungan lepas pantai (off shore oil platform) pasca
eksplorasidanproduksiyangtelahmelewatibatasumur25dan30tahun.
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

39/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

j. Ketersediaan data dan informasi aspek Migas yang dihasilkan dari kegiatan
inventarisasi dan evaluasi potensi Migas pada cekungan Migas masih belum
memadaidanbelumtertatadalamsuatusisteminformasiMigasnasional
k. Permasalahanaspekkeamananadalah:(1)menyangkutkeamananwarga
asing (2) pengamanan instalasi terhadap kriminalitas dan (3) antisipasi
kemungkinganseranganterorisme.

BABIV
PERKEMBANGANLINGKUNGANSTRATEGIS

17.Umum
Perkembangan lingkungan strategis global atau internasional, regional dan
nasionalakanberdampakpositipataunegatifterhadapdinamikaideologi,politik,
ekonomi,sosialbudayadanhankamdiIndonesiapadaumumnya.Padaakhirnya
akan mempengaruhi kebijakan energi nasional, di mana di dalamnya termasuk
subsektorMigas.
Eksploitasi pertambangan Migas di laut nasional merupakan salah satu mata
rantai dari subsektor hulu Migas sebagai titik terakhir (end points), di mana
sumber daya alam minyak bumi dikeluarkan dari dalam perut bumi, selanjutnya
dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan. Mengingat bahwa sebagian besar
eksploitasi Migas dilaksanakan oleh investor dari luar negeri sebagai pemegang
KPS, maka kondisi lingkungan strategis akan sangat memberikan dampak
langsung.
Dalam kaitan ini, Lingkungan strategis akan mempengaruhi dan memberikan
dampakyangsignifikandalammengelolasumberkekayaanalamMigas.Sebagai
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

40/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

ilustrasi dalam struktur APBN yaitu pos pendapatan akan dipengaruhi oleh
besarnya produksi dan harga minyak, dimana Migas merupakan andalan untuk
penerimaandevisayangkirakiraberkisarantara2535persendarikeseluruhan
penerimaannegara.
Pembahasan lingkungan strategis akan dikaitkan terhadap halhal yang
relevan usaha hulu Migas di wilayah laut nasional. Kecenderungan
perkembanganlingkunganstrategisbaikinternasional,regionalmaupunnasional
akan memberikan peluang dan kendala dalam meningkatkan eksploitasi
pertambangan Minyak dan Bumi di laut yurisdiksi nasional guna meningkatkan
kesejahteraanrakyatdalamrangkapembangunannasional.
18.LingkunganStrategisInternasional/Global
a.DinamikaInternasional/Global
Dinamika lingkungan strategi global yang sangat berpengaruh terhadap asas
kehidupan bangsa dan negara dewasa ini, antara lain dalam bentuk
demokratisasi, hak asasi manusia (HAM), lingkungan hidup, hak atas kekayaan
intelektual(HAKI),danstandardisasiproduk.Sementaraitudibidangpolitikdan
keamanan tiga isu aktual akhirakhir ini adalah terorisme internasional,
keberadaan serta pemusnahan senjata pemusnah masal dan kecenderungan
unilateralisme.
Kemenangan blok Barat terhadap blok timur pada akhirnya semakin
menggelorakan paradigma liberalisasi perdagang bebas yang berlaku universal,
selanjutnya mengharuskan dilakukan deregulasi kebijakan yang terkait dengan
denganekonomiglobal,didalamnyatermasukbidangEnergi.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, khususnya
teknologi komunikasi dan informasi dicirikan oleh fenomena internet sebagai

http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

41/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

jaringankomunikasididuniamaya(cyber world) yang bebas hambatan, sampai


batastertentumenyebabkanmenipisnyaperanbataswilayahnegara(borderless
country). Dalam bidang usaha Migas kemajuan TI tersebut telah memicu
digunakanecommercesecarameluas.
DibidangekonomikekuatanutamamasihterfokuspadanegaranegaraAmerika
Serikat Uni Eropa, dan Jepang. Namun, dalam perjalanan globalisasi timbul
kekuatan baru yaitu Cina yang dapat menjadi pesaing dari dominasi Amerika
Serikat.
KonvesiPBBtentangHukumLauttahun(Unclos1982)yangtelahmulaiberlaku
sejaktanggal16November1994,telahmengakuikeberadaanIndonesiasebagai
suatu negara kepulauan. Dengan demikian memberikan dukungan hukum
terhadapkesatuanwilayahNKRI,termasukpemanfaatansumberkekayaanalam
Migasdilautyurisdiksinasional.
b.DinamikaEnergiMigasGlobal
Perkembangan dunia yang sangat berpengaruh terhadap arah pembangunan
sektor energi khususnya Migas adalah globalisasi dalam hal penerapan
perdaganganbebas(tradeliberalization)AFTApadatahun2003danAPECtahun
2010untuknegaramajudantahun2020untuknegaraberkembang.Penerapan
AFTA 2003 mempunyai dampak pada daya saing produk terkait dengan bidang
energi Migas sekaligus peluang untuk ekspor Migas. Sedangkan World Trade
Organization(WTO)merupakanwadahkerjasamanegaranegaradiduniadalam
perdagangan internasional. Banyak kesepakatan dan komitmen internasional
secara langsung memberikan berdampak kepada sektor energi Migas di
Indonesia.
(1)GeopolitikdanWarforCheaperOil
Di bidang energi global kondisi geopolitik global terus bergejolak. Ketersediaan
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

42/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

sumberdayaenergiberbasisfosilyaituminyakdiplanetBumiakansemakinsulit
untuk memenuhi permintaan yang meningkat dengan demikian cepat, dipicu
adanyapertumbuhanpenduduk(populationgrowth)sekitar1%/tahunyaitudari6
milyarpadatahun2000menjadi8,2milyartahun2030.Dibarengidenganadanya
peningkatan

kesejahteraan

masyarakat,

pertumbuhan

ekonomi

dan

meningkatnyaintensitasindustrialisasi.
Oleh karena itu adalah wajar bila seluruh negaranegara di dunia menempatkan
prioritas utama untuk menjamin keamanan pasokan energi (security of energy
supplay) jangka panjang, investasi pada infrastruktur, upayaupaya terhadap
kerusakan lingkungan disebabkan oleh produksi dan penggunaan minyak serta
ketidaksamaanaksesdaripendudukduniaterhadapenergimodern.
Bahan bakar fosil akan tetap mendominasi sumber energi primer di dunia, di
manapermintaanminyakduniaakantumbuhsebesar1,6%pertahundari75juta
barelperharipadatahun2000menjadi120jutabarelperharipadatahun2030.
Meningkatnya permintaan sebesar 60% dari permintaan minyak dunia pada tiga
dekademendatangakandapatdipenuhiolehproduksiOPEC(dimanaIndonesia
terdapat di dalamnya) terutama dari negaranegara di Timur Tengah. Upaya
upaya untuk menjaga agar pasokan minyak bagi negara pengimpor terutama
negaramajudapatberkelanjutanakanmempengaruhiGeopolitikglobal.
Sementaraitu,dengansemakinberkurangnyacadanganenergiberbasisminyak
bumi, maka telah memicu negaranegara maju untuk meningkatkan cadangan
strategis (strategic reserve) sebagai bagian dari keamanan energi (energy
security).

Sebagai

dampak

adalah

semakin

tinggi

dorongan

untuk

dimanfaatkannya energi alternatif (alternatif energy) termasuk energi terbarukan


(renewable energy). Dalam kaitan dengan keamanan energi jangka panjang,
makainvasiAmerikadanInggriskeIrakpadabulanMeiJuni2003diwacanakan
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

43/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

sebagaiperanguntukminyakmurah(warforcheaperoil).
(2)RekonsiliasiNegaraProdusendanKonsumenMinyak
Pada Konperensi International Energy Forum (EIF) (diikuti 62 Menterimenteri
Energi) di Osaka, Jepang tahun 2002 telah berkembang paradigma baru yaitu
rekonsiliasi antara negara produsen Migas (OPEC) dengan negara konsumen.
Hal ini sekaligus mengakhiri konfrontasi yang selama terjadi dan sekaligus
mengembangkanmekanismedialogkhususnyauntukmenentukanhargapatokan
minyak mentah. Kesepakatan tersebut selanjutnya telah membuahkan hasil
dengan diaktualiasikan kembali tiga pilar pembangunan energi yang
berkelanjutan yaitu: (1) economic growth, perkembangan ekonomi yang
proporsional(2)energysecurity,keamananenergibaikmasakinimaupunjangka
panjang untuk generasi mendatang (future generation) dan (3) environment
protection,perlindunganlingkunganhidup.
(3)ParadigmaPembangunanBerkelanjutan(EarthSummit1998)
Konperensi bumi di Rio De Jenerio, Brasil tahun 1988 telah semakin
mengukuhkan isu global pelestarian lingkungan hidup yang selanjutnya telah
mempengaruhi kebijaksanaan di bidang pemanfaatan sumber kekayaan alam.
Hal ini dikenal dengan sebutan Pembangunan Berkelanjutan (sustainable
development). Setiap pemerintahan mempunyai kewajiban untuk menjaga daya
dukung alam (carrying capacity) dan kualitas lingkungan hidup, termasuk
lingkungan laut, untuk kelangsungan kehidupan bangsa dimasa kini dan masa
yangakandatang.
(4)PerubahanIklimGlobaldanKyotoProtocol
Dalam kaitan dengan lingkungan global, isu aktual adalah pemanasan
global(thermalwarming)sebagaidampakefekrumahkaca(green house effect)
yang terutama dikontribusikan dari hasil pembakaran energi berbasis fosil,
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

44/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

terutama minyak bumi dan batubara. Bila tidak diwaspadai dan dilakukan
antisipasi nyata, maka fenomena pemanasan global dapat menyebabkan
kenaikanmukalaut(sealevelrise).Padaskenarioterburukakanmengakibatkan
terjadinya pengungsi lingkungan (environmental refugee) besarbesaran, karena
tenggelamnyadesadesadipesisir.
SebagaikelanjutanKonperensiBumi(TheEarthSummit)tersebut,negara
negara maju telah membuat kesepakatan di Kyoto selanjutnya dikenal dengan
Kyoto Protocol untuk mengurangi emisi karbondioksida (CO2), dan
mengembalikanpadatingkatemisiCO2tahun1990.
(5)RevolusiEnergiHijauBerkelanjutan
Sementara itu World Summit on Sustainable Development (WSSD) di
Johannesburg 2002, juga akan menjadi pendorong pemanfaatan energi yang
ramahlingkungandanberkelanjutan.
19.LingkunganRegional
DinamikakawasanregionalyangakanberpengaruhbagiIndonesiaadalah
di kawasan Asia Pasifik. Asia Pacific Economic Coopertion (APEC) selain
melibatkan semua negara ASEAN yang ratarata merupakan negaranegara
berkembang,juganegaranegaramajusepertiAmerikaSerikat,JepangKanada,
Korea, dan dua negara anggota ASEAN yang termasuk negara maju yaitu
Singapura dan Brunai Darusalam. Pada forumAPEC tersebut juga telah dijalin
kerjasamadibidangEnergidalamhaliniMigas.
Kerjasama di tingkat regional yang bertujuan meningkatkan keamanan
pasokan energi bagi negaranegara dalam wilayah tersebut juga mempunyai
pengaruh penting terhadap kebijakan energi nasional. TAGP adalah salah satu
kerjasamanegaranegaraASEANuntukmembangunjaringanpipatransmisigas
yang menghubungkan negaranegara penghasil dan pasar gas di wilayah
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

45/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

ASEAN.
Perkembangan yang sangat dinamis dari negaranegara di sekitar
Indonesia akhirakhir ini dalam ekspansi di kegiatan hulu Migas yang patut
diwaspadaiIndonesia,adalah:
a) Australia, dengan investasi besarbesaran di Celah Timor dan sekitar
LautTimor,bahkanmemenangkantenderLNGdiCinayangmengalahkanposisi
Indonesia. Terkait isu batas wilayah laut Australia telah bergerak cepat dengan
membentukGugusTugasTepianBenuaAustralia(Australiancontinentalmargin),
antaralaintelahmenetapkanposisiuntukkleimmaksimumlandaskontinen350
mil
b) Cina telah melakukan investasi kegiatan hulu Migas besarbesaran di
beberapa negara termasuk Indonesia, di samping sebagai pengimpor Migas,
yang mulai mempunyai posisi tawar. Salah satu hal signifikan adalah Cina
sebagainegarakontinentelahmembentukperusahaannasionaldibidangMigas
lepaspantai(ChinaNationalOffshoreOilCompany)
c) Malaysia yang dahulu industri perminyakan (Petronas) belajar dari
Indonesia,saatinitelahberhasilmelakukaninvestasihulumigasdiTimurTengah,
Afrika,bahkandiIndonesia
d) Vietnam, Laos dan Kamboja melalukan gebrakan yang menyakinkan
denganmemberikankemudahankemudahandibidangperizinandanperpajakan
untukinvestasihulumigas.
Perubahanperubahan di atas akan berdampak langsung dalam dua
perspektif,yaitudayasaingIndonesiauntukekspansikegiatanhuludiluarnegeri
dan daya saing Indonesia untuk menarik investasi asing sebagai KPS, dimana
setiap tahunnya mencakup alokasi dana yang dibelanjakan sekitar US$4 5
milyar.
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

46/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

20.LingkunganStrategisNasional
NKRI merupakan bagian dalam tatanan masyarakat dunia baru (the new
world framework), yang saat ini sedang mengalami perubahan lingkungan
strategis yang sangat dinamis menuju suatu titik keseimbangan (equilibrium
point)yanglebihmapan.
Sebagai implikasi Reformasi Total dan Globalisasi sangat mewarnai adanya
perubahan yang sangat dinamis terhadap lingkungan strategis nasional. Pada
lingkungan strategis nasional akan diuraikan isuisu kritis dan aktual yang
mempunyaiketerkaitanterhadapsektorMigaspadaumumnya,yangdalamhalini
ditempatkansebagaiGeopolitikdanGeostrategidenganpilarpilarAstagatra.
a)Geografi
Secara geografis letak wilayah NKRI berada pada posisi silang yang
memberikan peran penting dalam persoalan global yang berdampak positip
maupunnegatif.Olehkarenaitu,sangaturgenuntuksegeramewujudkanpulau
pulau di wilayah Nusantara menjadi satu kesatuan. Karena sampai saat ini
Undangundang terkait dengan batas wilayah sebagai implikasi diratifikasinya
Hukum Laut Internasional 1982 belum dituntaskan. Sehingga terkesan negara
bangsaIndonesiamempunyairumahnamunbelumdisertifikasi.
Batas wilayah laut NKRI sampai saat ini yang belum dituntaskan dengan
negara tetangga antara lain: (1) dengan Vietnam di laut Cina Selatan sebelah
utara P. Natuna (2) Kepulauan Mianggas (Palmas) dengan Filipina (3) laut
teritorialdibagianSelatMalakadanSelatSingapura(4)lautteritorial,ZEEdan
landaskontinendenganTimorLeste.
Pemberian kewenangan pada Daerah Provinsi (412 Mil) dan Daerah
Kabupaten (04 Mil) di laut pada Undangundang No. 22 tahun 1999 mengenai
Pemerintah Daerah, di satu sisi sejalan dengan era demokratisasi yaitu
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

47/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

desentralisasi. Namun, di sisi lain bertentangan dengan konsep Wawasan


Nusantara, padamana memandang wilayah darat, laut dan udara sebagai suatu
kesatuan.
b)SumberKekayaanAlam
Sebagian besar daerah yang mempunyai keinginan disintegrasi dari NKRI
umumnya merupakan daerah yang kaya dengan sumber daya Migas, mereka
merasa adanya ketidak adilan. Beberapa daerah menuntut hak penguasaan
(mineral right) yang secara konstitusi merupakan hak dari Negara, maupun
keinginanuntukbertindakselakukuasapertambangan(miningright)yangselama
iniolehNegaratelahdidelegasikankepadaPemerintahPusat.
Isukritisberkaitandenganlingkunganfisikadalahbelumdapatdituntaskannya
penyelesaianmasalahkeberadaananjunganlepaspantai(offshoreoilplatform)
pascaeksplorasidanproduksiyangtelahmelewatibatasumur25dan30tahun,
yang sesuai dengan peraturan internasional yang berlaku harus dirobohkan dan
lingkungan dikembalikan pada posisi semula. Sebagai gambaran sampai tahun
2002terdapat239anjunganpaskaproduksiyangharusdibongkar.
c)Kependudukan
Sebagai implikasi dari ciri Indonesia sebagai negara kepulauan, maka
sebagianbesarpendudukIndonesiamendiamikawasanyangberjarak10kmdari
garis pantai (coast lines). Program Pemberdayaan Masyarakat (community
development) pada kegiatan Eksploitasi Migas di wilayah laut lebih sulit untuk
memastikansasaranmasyarakatpesisir.
d)Ideologi
Bahwa Pancasila adalah satusatunya falsafah serta idiologi bangsa dan
negara yang melandasi, membimbing dan mengarahkan bangsa menuju
tujuannya. Secara psikologis, bangsa Indonesia harus merasa senasib
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

48/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

sepenanggungan,sebangsadansetanahair,sertamempunyaisatutekaddalam
mencapaicitacitabangsa.
BangsadanNegaraIndonesiadinilaimemenuhikriteriauntukmembangun
kekuatan di laut (sea power) dalam arti keserasian antara aspek kesejahteraan
(prosperity) maupun aspek keamanan (security) menurut Alfred Thayer Mahan
(18601914) yang merupakan pilar Wawasan Bahari Indonesia, namun peluang
tersebutbelumdimanfaatkansebesarbesarnyauntukmencapaitujuannasional.
WalaupunpadaPasal25aUndangundang1945telahditegaskanbahwaNegara
KesatuanRepublikIndonesiamerupakannegarakepulauandicirikanNusantara,
kenyataan di abad 21 ini Politik Strategi Nasional masih belum berorientatasi
pada Bahari (maritime orientation) dan masih kental berorientasi kontinen
(continentalorientation).
e)Politik
Dalam mewujudkan ketahanan politik diperlukan kehidupan politik bangsa
yangsehatdandinamisyangdiwujudkanolehadanyakeseimbangan,keserasian
dan keselarasan hubungan antara pemerintah dan masyarakat. Menjelang
dilaksanakannya Pemilihan Umum Tahun 2004, partai politik mulai
mempersiapkandiri,antaralainmulaimenggalangbaikdukunganmoralmaupun
pendanaan. Situasi ini diperkirakan akan mempengaruhi iklim usaha eksploitasi
Migas.
Mengingat supremasi hukum (law supremacy) saat ini menjadi hal yang
sangat penting dalam membawa bangsa Indonesia menuju pemulihan stabilitas
sosial, politik, ekonomi dan keamanan ada kecenderungan bahwa kontrak pada
usahahulumigasKPSantarapihakIndonesiadenganinvestorasingkuranglagi
dihormati.
Dalam usaha hulu Migas di wilayah yurisdiksi nasional sampai saat ini
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

49/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

masih didominasi oleh investor asing melalui kontrak Production Sharing,


berjangka panjang yaitu 30 tahun. Namun, belum secara jelas tergambarkan
dalam Politik Luar Negeri Indonesia yang berorientasi sebagai bangsa dan
negaraBahari.
f)Ekonomi
Krisis moneter pertengahan tahun 1997 masih belum sepenuhnya pulih
kembali. Saat ini walaupun fundamen ekonomi makro telah semakin kukuh,
namunsekorriilmasihbelumpulih.SementaraitusektorMigasmasihtetaptegar
dapat berlanjut mengkontribusikan devisa pada APBN berkisar 2535%, antara
laindarikegiataneksploitasiMigasdilepaspantai.
MengingatdalamusahaEksploitasiMigasdilautyurisdiksinasionalhampir
seluruhnyadominasiolehinvestorasingmelaluiKontrakKerjasama(KKS),maka
posisi tawar (bargaining position) Indonesia terkesan lebih lemah. Hal ini
dicerminkanbahwasumberdayamanusia(SDM),Iptek,SaranadanPrasarana,
bahkan pemakaian barang dari lokal (local content) belum sepenuhnya
dioptimalkanolehbangsaIndonesia.
g)SosialBudaya
Budaya Indonesia pada hakekatnya adalah satu yang mencerminkan
kebhinekaan, sedangkan corak ragam budaya yang ada menggambarkan
kekayaanbudayabangsa.
Berkaian dengan hal di atas maka usaha Migas di wilayah laut yurisdiksi
nasionaldenganpenunjangyadipesisir,yangsebagianbesardilaksanakanoleh
Investor asing dari manca negara, bila tidak diwaspadai akan menimbulkan
masalah budaya antara lain kejutan budaya (culture shock), yang tidak jarang
menimbulkankonflikbudayaantarapendatangdanpenduduksetempat.
h)PertahananKeamanan
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

50/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

Sebagai hasil reformasi politik berdasarkan TAP MPR VI dan VIII tahun
2000telahterjadipemisahanorganisasiTNIdanPOLRI,halinitelahberdampak
menimbulkanketidakpastianberkaitandalamkewenanganpengamananInstalasi
vitalantaraTNIdanPolri,dimanadidalamnyatermasukinstalasisektorMigas.
Berkenaan dengan eksploitasi pertambangan Migas di wilayah laut, maka
sampai saat ini beberapa permasalahan yang dihadapi adalah: (1) usaha
eksploitasiumumnyadilaksanakanolehwarganegaraasingdalamtatananKPS.
Hal ini membawa konsekuensi, di satu sisi perlu pengawasan khusus terhadap
para investor. Namun, di sisi lain Pemerintah harus dapat menjamin baik
kenyamanan maupun keamanan pengoperasiannya (2) lemahnya supremasi
hukum dan dampak euforia reformasi memberikan implikasi pengoperasian
eksploitasi mendapatkan gangguan keamanan baik berupa pencurian, atau
perampokan, dll dan (3) situasi lingkungan strategis, juga menjadi ancaman
sebagaisasaranterorismeinternasional.
21.PeluangdanKendala
Dinamika lingkungan strategis memiliki makna interaksi dan transformasi dalam
segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, yang pada ahirnya telah
melahirkanberbagaipeluangdankendala.
a.Peluang
1) DibidangenergiMinyakdenganberkurangnyacadanganMinyakduniadan
negaranegara maju berlomba untuk meningkatkan cadangan strategi
nasionalnya,akanmendoronghargaminyakmentahlebihstabilantarakeranjang
harga OPEC (US$ 22 dan US $ 28). Membaiknya harga minyak mentah bagi
Indonesia berarti meningkatnya kontribusi pada APBN. Di samping itu investor
asinglebihtermotivasiuntukmenamkanmodalnyapadasektorhuluMigasyang
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

51/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

dalamoperasinyapenuhdenganresiko(highrisks).
2) Adanya rekonsiliasi antara Negara OPEC dan negara Produsen Migas dari
negaranegara maju akan memberikan peluang terjalinnya kerjasama
internasional, yang dalam hal ini berkaitan dengan program penelitian dan
pengembangan pada usaha hulu Migas, termasuk diklat SDM, pemberdayaan
Iptekmutakhir.
3) Bagi Indonesia luasnya wilayah laut ditambah dipadukan dengan kondisi
geologi yang mengontrol pembentukan migas memberikan peluang yang lebih
besar untuk melaksanakan perburuan migas di wilayah laut. Sekaligus
merupakan faktor yang menjadi daya tarik (attractive) bagi investor untuk
menanamkan modal melalui mekanisme KPS pada sektor hulu Migas di lapas
pantai.
4) Adanya Kyoto Protocol juga memberikan peluang dalam kaitan dengan
Carbon Credit di mana negara maju dapat mengalokasikan dananya untuk
dimanfaatkan oleh Indonesia mendukung kegiatan litbang di wilayah laut, yaitu
melaluiCleanDevelopmentMechanism(CDM).
5) Dengan adanya Pertemuan Bumi di Brasil yang selanjutnya melahirkan
Agenda 21 PBB mengenai Pembangunan Berkelanjutan, akan memberikan
peluang bahwa perhatian pada kawasan pesisir dan pulaupulau kecil harus
diberikan. Bagi Indonesia program Community Development (CD) yang telah
ditempatkan tak terpisahkan sebagai bagian dari kegiatan usaha hulu Migas
diharapkanakansemakinmemicuCDpadadaerahdisekitarkegiataneksploitasi
Migas.
6)SemakintersedianyateknologimajudibidangEeksplorasidanProduksiyang
dapat bekerja di laut dalam yaitu seismik refleksi, prasarana anjungan lepas
pantai,teknikpemboraneksplorasidanproduksimembukapeluanguntuksegera
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

52/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

mengintensifkan pembukaan WK Blok pada prospek di laut dalam dari wilayah


lautyurisdiksinasinal
7) Dengan telah tersedianya Undangundang Migas yang baru No.
22/2001terbukakesempatanuntukmembangunsektorMigaslepaspantaiyang
efisien dan profesional dengan mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya
Migas nasional (SDM, Iptek, Sarana Prasarana, Data Informasi, Kelembagaan,
RegulasidanInvestasi).
b.Kendala
1)Mengingatsifatusahahulumigasdicirikanolehpadatmodal,teknologi
canggih, dan SDM intensif yang profesional serta kegiatan yang penuh dengan
resiko. Di samping situasi perekonomian Indonesia yang belum juga pulih
kembali. Hal itu memberikan implikasi hampir tidak ada investor Indonesia
termasuk BUMN (Pertamina) yang berminat untuk menanamkan modalnya yaitu
sebagaiKPSpadausahahulu(eksplorasidaneksploitasi)Migasdiwilayahlaut
yurisdiksi nasional apalagi di laut dalam yang memerlukan upaya yang lebih
besar.SehinggaIndonesiatidakbisamenjadituanrumahdinegaranyasendiri.
2) SemakinmenguatkanAmerikadanBlokBaratlainnyasebagaisuper
power dan polisi dunia. Maka terhadap pelajaran dari Invasi Amerika ke Irak
memberikanperingatandini(early warning) bahwa Indonesia harus benarbenar
memperhatikan kesucian dari suatu kontrak yang telah disepakati. Dalam hal ini
adalahkontrakProductionSharing(KPS)disektorhulumigas.Situasipolitikdan
keamananyangcenderungmasihkurangkondusif,makapadaskenarioterburuk
bisa mengundang campur tangan pihak luar negeri dengan menggunakan
kekuatan militer untuk menyelesaikan masalahmasalah ekonomi, antara lain
terhadapusahaMigasdiIndonesia.
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

53/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

3)UndangUndangNo.22tahun1999tentangPemerintahDaerahsecara
tidak sadar telah menumbuhkan keinginan daerah untuk segera melaksanakan
hak untuk menetapkan Wilayah Daerahnya dan telah melahirkan berbagai
bentuk pengkaplingan atas laut dan sumber kekayaan alamnya, yang justru
bertentangan dengan citacita untuk mewujudkan kesatuan wilayah yang utuh
sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945 pasal 25 a. Selaras dengan hal
tersebut adalah keinginan daerah untuk menguasi sumber daya migas (mining
right), yang secara konstitusi Kuasa Pertambangan didelegasikan oleh negara
sebagaipemegangmineralrightkepadaPemerintah.
4) Kesadaran hukum masyarakat terutama didaerah masih merupakan
kendala dalam bentuk pelaksana hukum nasional. Hal ini secara langsung akan
memberikan implikasi terhadap kenyamanan dan keamanan operasi eksploitasi
migasdiwilayahlaut.

BABV
KONDISIPENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAK
DANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONALYANGDIHARAPKAN

22.Umum
Lebih dari dua puluh lima tahun sudah pengurasan atau eksploitasi Minyak dan
GasBumidilakukanpadawilayahlautdanyurisdiksinasional,walaupunpangsa
produksi Migas memperlihatkan kecenderungan meningkat antara 3540% dari
total produksi Migas. Namun, ketergantungan Indonesia pada pihak asing yang
sangat mencolok adalah hampir semua Kontrak Production Sharing didominasi

http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

54/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

oleh Badan Usaha Tetap (BUT) dari luar negeri. Sedangkan Pertamina sebagai
satusatunya BUMN pada usaha hulu Migas belum memperlihatkan peran yang
signifikan sebagai pemegang WKP lepas pantai (offshore working area) yang
dioperasikansecaramandiri.
Dalam kaitan dengan ketergantungan Indonesia pada pihak asing terhadap
kemampuan mendayagunakan SKA Migas memberikan implikasi bahwa
keamananenergiMigasIndonesiajangkapanjangmenjadikurangtangguh.Bila
halinitidakdilakukandenganupayanyatamakapadajangkapanjangketahanan
ekonomi pada khususnya dan ketahanan nasional pada umumnya juga menjadi
kurangtangguh.
Dengan demikian ke depan misi bersama bangsa dan negara Indonesia
adalah disamping meningkatkan meningkatkan eksploitasi untuk meningkatkan
dan mempertahankan produksi Migas yang sedang cenderung menurun, juga
meningkatkankemandirianbangsainidalambidangeksploitasiMigasdiwilayah
lautyurisdiksinasionalagarketahananekonomidanketahanannasionalmenjadi
tangguhdankeamananenergiMigasIndonesiajugasemakintangguh.
23.PeningkatanEksploitasiPertambanganMigas
a.AlternatifSolusiPermasalahanMendasar
Alternatif

solusi

terhadap

permasalahan

mendasar

yang

telah

diidentifikasikanyaitu:
1) Optimalisasi pendayagunaan SDA Migas melalui kegiatan eksploitasi harus
dapatdilaksanakansecaraefisiensehinggadapatmeningkatkanproduksiMigas,
yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi nyata berupa penerimaan
negara dari devisa hasil ekspor minyak mentah. Kontribusi ini sebagai
pendapatan pada APBN selanjutnya dimanfaatkan secara optimal untuk
pemulihan pembangunan ekonomi. Namun optimalisasi pendayagunaan SKA
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

55/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

Migas tersebut, harus senantiasa memperhatikan dayadukung alam dan


melindungi lingkungan hidup. Demikian pula harus dapat menciptakan nilai
tambah bagi masyarakat pesisir yang tinggal di sekitar kegiatan sehingga
pengurasansumberdayaalamMigasdibarengidengankemanfaatannyatayang
dapatdirasakan
2) PeningkataneksploitasiMigasmerupakansuatukebutuhanyangtidakdapat
ditundalagisecarasistemharusdilaksanakansecaraintegralbaikpadakegiatan
utama (Eksploitasi) maupun elemen lainnya yaitu Inventarisasi dan evaluasi
Potensi SDA Migas, komponen input yaitu Aset Sumber Daya Nasional Migas,
Investasi, Lingkungan hidup dan keamanan. Hal yang patut diwaspadai karena
disatu sisi cadangan Migas sulit untuk ditingkatkan, di sisi lain konsumsi Energi
berbasisMinyakdidalamnegeritumbuhdengancepat
3) Perludikembangkangoodcoorperategovernance pada usaha hulu Migas di
sampingadanyapengawasanyangberkelanjutansehinggagoodminingpractices
dapatsenantiasadiimplementasikan,disampingberorientasiuntukmenghasilkan
produkyangramahlingkungan(environtmentalfriendly)
4)

Untuk membawa impian agar Indonesia dapat menjadi tuan rumah di

negaranyasendirimakasecarasisteminputprocess yaitu Sumber Daya Migas


Nasional (SDM, Iptek, Sarana Prasarana, Data Informasi, Kelembagaan,
Regulasi, Investasi, Lingkungan dan Keamanan) harus ditingkatkan. Hal yang
cukup penting adalah BUMN PT Pertamina harus didorong menjadi perusahaan
kelas dunia (first class company) agar mampu bersaing dengan Badan Usaha
TetapdalamKPSdibidangHuluMigaslepaspantai.
b.PerubahanParadigma
Peningkatan eksploitasi Migas di wilayah laut yurisdiksi nasional harus
memberikan suatu harapan ke depan dan dibarengi dengan adanya paradigma
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

56/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

agarharapantersebutdapatdirealisasikan.
Berkenaan dengan isu kepemilikan dan pendayagunaan SKA telah terjadi
perubahan paradigma (paradigm shift) di mana sumber daya Migas yang
terkandung di bawah dasar laut yurisdiksi nasional yang sebelumnya
dipersepsikan sebagai warisan dari nenek moyang kita sehingga dilakukan
eksploitasibesarbesarantanpamengindahkanprinsipkeberlanjutan.Selanjutnya
padaparadigmabarudiposisikankembalibahwasumberdayaMigasmerupakan
titipan dari anak cucu kita yang merupakan bagian dari generasi
mendatang.
Paradigma baru ini diharapkan akan mampu mempertahankan bahkan
meningkatkan peran Migas sebagai andalan dalam pembangunan ekonomi
nasional yang berkelanjutan. Hal tersebut akan terwujud apabila dirumuskan
menjadi komitmen nasional yang secara formal tercermin dalam program
nasional,danmemperolehdukungandariseluruhlapisanmasyarakat.
Untuk itu diperlukan adanya keterkaitan yang sinergis dari masingmasing
komponen yaitu Pemerintah sebagai pemegang kuasa pertambangan yang
diberikanolehNegaradanstakeholderspelakuusahahuluMigasbaikindustri.
c.Peningkatanperanusahasektorhulu(eksploitasi)Migas
Mengingat sampai saat ini agenda pemulihan ekonomi (economic recovery)
belum juga dapat dituntaskan. Sehingga Migas masih menjadi andalan atau
bahkansebagaiprimadonauntukmenopangpembangunanekonomi,makaperlu
dilakukanupayaupayayangseriusbaikberkaitandenganaspekteknismaupun
nonteknis untuk meningkatkan kembali produksi yang sedang mengalami
penurunan. Hal yang tidak kalah pentingnya, peningkatan produksi diharapkan
akan dapat memperlambat Indonesia menjadi net importer country minyak. Di
mana bila terjadi implikasinya sangat luas akan mempengaruhi pola pikir,
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

57/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

kebijakan dan strategi nasional baik di bidang ekonomi, maupun upaya


meningkatkankesejahteraanrakyat.
1)PeningkatanProduksi
Peningkatan eksploitasi minyak bumi diharapkan dapat meningkatkan
produksi Indonesia yang selama empat tahun belakangan ini menunjukkan
kecenderungan menurun. Peningkatan eksploitasi dapat mengandung makna
kuantitatifyaitubertambahnyajumlahsumursumurproduksi,ataukualitatifantara
laindenganmenerapkanteknologienhanceoilrecovery(EOR).
Dengan asumsi bahwa terdapat penemuan cadangan baru, dan EOR
memberikan hasil dan terdapat pengembangan baru maka sasaran peningkatan
produksiadalahmengembalikanpadaangkaproduksitahun2000padaposisi1,
4 juta barel perhari. Angka produksi tersebut merupakan skenario optimis
mengingat secara alamiah produksi dari lapangan Migas akan menurun. Kajian
Ditjen Migas (2003) memperkirakan pada tahun 2008 produksi sebesar 1,1 juta
barelhampirsamadengankapasitasproduksisaatini.
Produksi dapat ditingkatkan, dengan sasaran antara (intermediate target)
adalah mengembalikan pada posisi produksi Migas tahun 2000 yaitu kirakira
sebesar1,4jutabarelperhari.

2)PeningkatanWK
WilayahKerja(WK)harusterusdipromosikansecaraberkelanjutankepada
pada prospektif investor, untuk selanjutnya setelah melalui tender terbuka oleh
pemerintah ditetapkan sebagai Blok Wilayah Kerja melalui kontrak kerjasama
yang umumnya adalah KPS. Rasio keberhasilan penawaran Blok WPK antara
lain tersedianya data dan informasi geologi yang memadai, paketpaket insentif
khususnya pada kawasan frontier dan laut dalam, dan yang tidak kalah
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

58/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

pentingnyaadalahadanyakepastianhukumbagikandidatKPS.
3)PeningkatanCadangan
Dengan memperhatikan rasio keberhasilan pemboran eksplorasi dan
produksi saat ini sebesar 55 persen, sehingga semakin banyaknya sumur
eksplorasiyangdiborakanmeningkatkancadanganterbukti,yangpadaakhirnya
peningkatankegiataneksploitasiakanmeningkatkanproduksimigas.Sementara
iturasiokeberhasilankegiatanhuluuntukmeningkatkanjumlahcadanganadalah
:(a)tersedianyadatadaninformasiyangsemakinrinci(b)inovasiteknologiyang
diterapkandan(c)kemampuanpendanaan(investasi).
Selama 10 tahun terakhir, walaupun hasil penemuan cadangan baru tidak
dapatmengimbangijumlahminyakyangdiproduksi.Namun,jumlahnyacadangan
minyak bumi Indonesia relatif konstan berada pada rentang sekitar 9 sampai
dengan10miliarbarelterdiridaricadanganterbuktidanpotensial.
Dari status cekungan migas saat ini diharapkan dapat ditingkatkan status
cekunganyangberproduksidancekunganyangdieksplorasi.Dengankegiatanini
diharapkan cadangan terbukti dan cadangan potensial dapat ditingkatkan paling
tidakdiatas10milyarbarel.
Ke depan upaya penemuan cadangan baru dan efisiensi dengan
menerapkanteknologiEORpadalapanganyangtelahadaperluditingkatkanlagi,
sehinggacadangandanproduksiminyakdapatlebihditingkatkanlagi.
Mengingat lapanganlapangan minyak bumi (oil field) Indonesia umumnya
tergolong kecil yang secara individu laju penurunan produksinya cukup tajam,
maka sangat diharapkan dapat dilakukan peningkatan efisiensi lapangan
lapanganyangmasihrendahtingkatpengurasannya.
d.PeningkatanInventarisasidanEvaluasiPotensiMigas
1)PeningkatanPontensiSumberDayaAlamMingas
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

59/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

Untuk meningkatkan potensi sumber daya migas harus ditingkatkan


InventarisasidanevaluasipotensiMigasmelaluikegiatansurvei,pemetaan,dan
penelitian, yang umumnya dilaksanakan oleh institusi Litbang baik Pemerintah
atauindustrijasahuluMigas(upstreamoilserviceindustry).
Potensi nasional dalam melaksanakan survei geologi, geofisika, penelitian
prospek migas yang dilaksanakan oleh lembaga Penelitian dan Pengembangan
(antara lain PPTMGB Lemigas di bawah Departemen Energi dan Sumber Daya
Mieneral) diharapkan dapat meningkatkan perkiraan potensi sumber daya
hidrokarbon tahun 2001 sebesar 86,94 milyar barel minyak dan sekitar 384,60
triliunkakikubikgas,dimana70%diantaranyadariwilayahlaut.

2)PeningkatanStatusCekunganMigas
Sejalan dengan peningkatan kegiatan inventarisasi dan evaluasi potensi
SDA Migas maka diharapkan status dari 40 cekungan Migas yang telah
diidentifikasikandilepaspantaidapatditingkatkaneksplorasinyasehinggadalam
waktudekatsekurangkurangnya20cekungandapatdiselesaikan,berartibaru50
%. Disamping itu dengan adanya dukungan Pemerintah diharapkan upaya
Penyelidikan Umum yang menjadi tanggung jawab Pemerintah, dapat
meningkatkan jumlah cekungan migas dengan status cekungan yang belum
dieksplorasidapatdituntaskan.
3)PeningkatanPemetaanGeologiDasarLaut
Sebagai suatu negara kepulauan dengan potensi SDA Migas, maka
sangatlah rasional bahwa pemetaan geologi dan geofisika dasar laut bersistem
yang selama ini dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan Geologi Kelautan
(PPGL) di bawah Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral dapat
ditingkatkan baik secara kuantitas mencakup seluruh wilayah laut nasional,
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

60/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

maupun kualitas memenuhi standar Industri Migas. Untuk itu perlu ditingkatkan
keberadaan prasarana Kapal Riset dengan peralatan yang memenuhi standar
industriMigas.
4)PeningkatanPenetapanBatasWilayahLaut
Dimensi kewilayahan menjadi perhatian dalam kaitan untuk memberikan
kepastian berusaha dan kepastian hukum khususnya berkaitan dengan
penetapanBlokWKsesuaidenganWilayahHukumPertambanganMigas.
Untuk itu perlu dituntaskan penetapan batasbatas wilayah sesuai dengan
Unclos (1982) yang terkait dengan prospek Migas, atara lain Laut Teritorial dan
Landas Kontinen. Demikian pula penyelelesaian tumpang tindih batas
kewilayahandengannegaratetangga,terutamayangmempunyaiprospekMigas
yaitudenganMalaysia,Singapura,AustraliadanTimorLeste.
Berkenaandenganbataskewenanganlaut4milKabupaten/Kotadan12mil
untukPropinsimengacuUUNo.22Tahun1999,perluditegaskankembalibahwa
wilayah laut yang diamahkan merupakan wilayah pengelolaan bukan wilayah
kedaulatan.
e.PeningkatanSumberDayaMigasNasional
Peningkatan Sumber Daya Migas Nasional merupakan kesatuan utuh dari
aset Sumber Daya Manusia, Iptek, Sarana dan Prasarana, Data dan informasi,
Kelembagaan, Regulasi sebagai proses dari sistem pendayagunaan SDA Migas
dengan harapan yang sangat mendasar adalah agar Indonesia dapat menjadi
tuan rumah di negaranya sendiri, sehingga pendayagunaan sumber daya alam
migas yang mempunyai nilai strategis dapat didominasi oleh putraputra
bangsanyasendiri.
Memperhatikan ciriciri Migas yang vital dan strategis di satu sisi, dan
keterbatasan kemampuan Indonesia terutama di bidang permodalan maka
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

61/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

diharapkan ke depan peran aktif bangsa Indonesia pada usaha eksploitasi


pertambangan migas dapat ditingkatkan terutama dengan mengetengahkan
pemberdayaan(empowering)AsetdasarSDNMigastersebut.
Terbukanyasistemperdaganganglobal(persainganbebas)akanberakibat
masuknya arus barang dan jasa, tenaga kerja, teknologi ke Indonesia secara
lebih terbuka. Sehingga akan mempengaruhi mekanisme perekonomian dalam
negeri.SesuaidenganciriyangadadikegiatanMigas,kegiatannyamemerlukan
penangananolehtenagatenagayanghandalsertamemilikiketrampilan,keahlian
danpenguasaanteknologimaju,sertabertarafinternasional.
Di bidang sumber daya manusia peningkatan kegiatan eksploitasi Migas
membuka kesempatan kerja yang cukup luas untuk TKI. Mengingat KPS masih
didominasi oleh investor asing maka yang harus diperjuangkan adalah agar
Indonesia harus dapat mempunyai posisi tawar (bargaining position) dalam
kerangka program Indonesianisasi. Proses Indonesianisasi harus benarbenar
dibarengidenganpeningkatankualitasdariSDMIndonesia.Kondisiidealadalah:
(1) dapat meningkatkan kemampuan TKI melalui pendidikan dan pelatihan agar
secepatnyamenggantikanTKAdan(2)agarteknologieksploitasimigasdilepas
pantai dapat dikuasai oleh bangsa Indonesia dan makin berkurangnya
ketergantungan pada pihak luar, sehingga kegiatan eksploitasi Migas dapat
dikelolasesuaidenganaspirasibangsaIndonesia.
Di bidang inovasi teknologi pada jangka panjang pencarian Migas akan
terus berlanjut dan mencakup daerah laut dalam dan sampai di tepian landas
kontinen(continentalmargin).Meskipunpengembanganteknologieksplorasidan
pemboranlautdalamtelahdanakanterusberlanjut.Namun,diperkirakanbahwa
pencarianmigaspadacekunganlautdalamtetapakanmerupakandaerahyang
beresiko tinggi (high risk), oleh kerena itu memerlukan penerapan teknologi
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

62/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

canggih (advance technology) di mana akan berimplikasi memerlukan investasi


yangbesar.
Sarana dan prasarana harus terus ditingkatkan untuk mendukung baik
pengoperasianeksploitasidilautmaupunyangterkaitdengankepentinganumum
disekitarlokasi.
Tersedianya data dan informasi yang akurat dan terintegrasi serta mudah
untuk diakses secara langsung akan mendukung proses penawaran Blok WKP
kepadapara kandidat Investor dan pada operasi eksploitasi akan mengurangi
biaya. Untuk itu kebutuhan mendesak Pemerintah sesuai dengan amanah UU
Migas tahun 2001 dan Peraturan yang berlaku melanjutkan upaya untuk
membangun Sistem Informasi Manajemen Migas Nasional dengan sistem
pelayanan satu atap (one roof service). Pemakaian Ecommerce yang telah
diterapkan selama ini perlu ditingkatkan untuk mengantisipasi terciptanya good
coorperategovernancebagipelakuusahaMigas.
Di bidang regulasi perlu dilanjutkan Peraturan Pemerintah untuk
meningkatkankinerjaSektorHuluMigassebagaitindaklanjutUUNo.21tentang
Migas, termasuk diantaranya deregulasi paketpaket insentif untuk memacu
investasidiwilayahfrontierdanLautDalam.
g.PeningaktanInvestasi
Luasnya wilayah laut sebagai Gatra Geografi yang belum dieksplorasi
terutama di kawasan frontier dan laut dalam merupakan salah satu daya saing
komperatif(comparativeadvantage). Hal ini menjadi bernilai sebagai daya saing
yang kompetitif (competitive advantage) bila dikombinasikan dengan potensi
geologi (geological potential) dari negara kepulauan, yang dicirikan sebagai
sistem palungbusur (trencharc system). Sehingga secara keseluruhan
merupakan daya tarik utama (main attraction), bahkan peluang emas (golden
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

63/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

opportunity)bagiinvestoruntukikutmemburusumberkekayaanalamMigasyang
terpendam pada lapisanlapisan batuan (cekungan) yang berlokasi di bawah
dasar laut dari wilayah laut dan yurisdiksi nasional, termasuk landas kontinen
Indonesia(IndonesiansContinentalShelf).
Mengingatciriusahahulumigas(eksplorasidanproduksi)dilepaspantai
memerlukan biaya yang sangat tinggi untuk mendukung kegiatannya, namun
penuhresiko(denganrasiokeberhasilansekitar56persen),makasampaisaatini
masihdiperlukaninvestasiterutamadariluarnegeri.
Potret saat ini telah menggambarkan bahwa walaupun secara umum
investasi di Indonesia menurun. Namun, investasi di sektor hulu migas masih
relatif bertahan. Ukuran sukses investasi adalah banyaknya Wilayah kerja yang
ditawarkan Pemerintah melalui tender terbuka berubah menjadi kontrak
productionsharing(KPS).
Agar investasi tersebut dapat dijaga dan ditingkatkan maka halhal yang
menjadi daya tarik (attraction) harus dioptimalkan sedangkan yang menjadi
kendaladanhambatandiupayakanuntukdiminimalkan.
Dalamkaitaninihalyangmenjadidayatarikutamaadalahpotensigeologi
(geologicalpotential)disampingwilayahlautyangluastermasuklandaskontinen
sebagai gatra Geografi. Untuk itu tersedianya informasi geologi kelautan yang
dihasilkan melalui kegiatan survei, pemetaan, penelitian, dan eksplorasi yang
akurat dan aktual diharapkan dapat sebagai alat bantu (tool) di samping
meningkatkan daya tarik investasi, secara langsung juga akan meningkatkan
luaranpadatahapeksploitasimigas.
h.Peningkatanperlindunganlingkungan,PemberdayaanMasyarakat
danKeamanan
Mencermati paradigma baru dalam pendayagunaan SDA Migas, maka rasio
keberhasilan dan kemanfaatan dari pendayagunaan sumber daya Migas melalui
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

64/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

eksploitasi tidak semata dilihat dari peningkatan produksi. Namun harus


dilaksanakan dengan memperhatikan keberlanjutan (sustainable utilization). Hal
ini mencakup mempertahankan daya dukung (carrying capacity) sehingga
pengurasan sumber daya migas senantiasa memperhitungkan ketersediaan
untuk generasi mendatang. Disamping itu juga memperhatikan pelestarian
lingkunganbaiklingkunganhidupmaupunfisik.
Ke dalam aspek ini juga termasuk antisipasi anjungan pasca produksi
(platform post production) yang sampai saat ini jumlahnya mencapai lebih dari
500 anjungan. Berdasarkan hukum internasional maka anjungan tersebut harus
dirobohkan atau dimanfaatkan untuk kepentingan lain, antara lain untuk
pariwisata atau sebagai terumbu karang buatan, atau sebagai pos pengamat
navigasidankeamananlaut.
Agar pengurasan SDA tidak terbarukan Migas yang dilaksanakan dapat
lebih memberikan keadilan dan benarbenar dirasakan oleh masyarakat yang
tinggaldisekitarnya,makaprogramPemberdayaanMasyarakat(CD)merupakan
bagianpentingyangterpisahkandariperencanaanpengelolaanlapanganMigas.
Tugas BP Migas untuk mengawasi agar komitmen KPS dapat diwujudkan.
Demikian pula Pemda ikut mencermati agar program CD benarbenar dilandasi
olehprosesbottomupdalampemilihansasarankegiatandantepatsasaranbagi
masyarakat yang membutuhkannya. Mengingat eksploitasi Migas dilaksanakan
diwilayah laut, maka perlu dipertimbangkan secara bijak CD dilaksakan pada
sasaranmasyarakatbaharidipesisirataupulaukecildisekitarnya.
Eskalasiperkembanganlingkunganstrateginasionaldanglobalmenjadikan
aspek keamanan eksploitasi Migas harus mendapatkan perhatian. Keamanan
mencakup: (1) antisipasi pengamanan personil agar pengoprasian dapat aman
dan kenyamanan (2) mecegah tindakan kriminal yang mungkin terjadi seperti
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

65/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

pencurian, perompakan (3) antisipasi keamanan khusus pada blok WKP yang
dekat dari tiga (3) ALKI dan (4) antisipasi khusus menghadapi kemungkinan
terorismeinternasional.
Keamanan internal atau mandiri dibangun untuk menuju pada
kemandairian.Padaringduadiberdayakanperanmasyarakatpesisiryangtinggal
disekitarnya. Pada hal yang khusus memerlukan dukungan dari aparat
keamanan.

24. Hubungan Peningkatan Eksploitasi Migas dengan Pembangunan


Nasional
a.ImplikasiterhadapKesejahteraanRakyat
Pelajaranselamalebih25tahunkegiataneksploitasiMigasmenunjukkanbahwa
pendayagunaan sumber daya alam minyak walaupun telah dapat mendukung
pembangunan nasional dan khususnya keamanan energi negara dan bangsa
Indonesia. Namun, disadari masih belum dapat sepenuhnya memberikan
kemanfaatanlangsung(directbenefit).
Dengan demikian kondisi yang diharapkan adalah pengurasan sumber daya
migasmelaluieksploitasiharusdapatdirasakandandimanfaatkanlangsungoleh
masyarakatyangberadadisekitarkegiatannya.
Beberapa kemanfaatan yang diharapkan adalah: (1) membuka keterisolasian
wilayah, dimana dalam konsep Geopolitik (ruang kosong atau frontier) (2)
pembangunan infrastruktur (3) lapangan kerja lokal (4) efek ganda ekonomi.
Adapun salah satu mekanisme yang ditempuh adalah dengan melaksanakan
programpemberdayaanmasyarakatCommunityDevelopment(CD).
b. Hubungan Peningkatan Eksploitasi Migas Dengan Pembangunan
Nasional
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

66/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

Pembangunan subsektor Migas merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari


pembangunan nasional yang berkelanjutan berlandaskan kemampuan nasional
dengan memperhatikan tantangan global. Pembangunan sektor ini dilakukan
denganmemanfaatkankemajuanilmupengetahuandanteknologiyangmengacu
pada kepribadian bangsa untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat,
mandiri,berkeadilan,sejahtera,majudankukuhkekuatanmoraldanetikanya.
PembangunanNasionalbertujuanuntukmewujudkanmasyarakatIndonesiayang
damai,demokratis,berkeadilan,berdayasaing,majudansejahteradalamwadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk mencapai tujuan pembangunan
nasional maka seluruh kekuatan ekonomi nasional yaitu sumber daya manusia
dansumberdayakekayaanalamharusdikembangkansecarasimultan.
Pembangunan sebagaimana dicanangkan dalam GBHN 19992004 memuat
tentang visi pembangunan sebagai berikut: Terwujudnya masyarakat Indonesia
yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sehat, mandiri, beriman,
bertaqwa,berakhlakmulia,cintatanahair,berkesadaranhukumdanlingkungan,
menguasaiilmupengetahuandanteknologi,memilikietoskerjayangtinggiserta
berdisiplin.
Mengingat Indonesia memiliki potensi kekayaan sumber daya alam nonhayati
energiberbasisMigasyangcukupmenjanjikandanberagam,salahsatualternatif
yang

ditempuh

dalam

pemulihan

perekonomian

Indonesia

adalah

mengoptimalkanpengembanganperekonomianyangberbasissumberdayaalam
(resources based economy), namun tetap memperhatikan daya dukung alam
sertapelestarianlingkunganhidup.
Dengan demikian perencanaan strategis terpadu subsektor hulu Migas adalah
untuk menjamin pembangunan ekonomi nasional yang berkelanjutan, melalui
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

67/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

tumbuhnyaperusahaannasionalyangberdayasainginternasional.Dalamkaitan
ini,usahaekonomiMigasmerupakansektorstrategis,karenadiharapkanmenjadi
salah satu sektor ekonomi yang berpotensi menjadi penggerak sistem
perekonomian(primemover)yangdiharapkan.
Eksploitasi pertambangan Migas telah memberikan kontribusi nyata pada
Pembangunan Nasional. Seperti diketahui bahwaAPBN Indonesia sampai saat
inimasihsangatditentukanbesarannyadarihargaminyakmentah.Dimanapada
pos pendapatan ditentukan asumsiasumsi yaitu: (1) besarnya hasil eksploitasi
Migassebagaiparameterliftingminyakdalamsatuanjutabarelperhari,(2)kurs
rupiahterhadapUS$,dan(3)asumsihargaminyakmentahmisalnyauntuktahun
2003sebesarUS$22/barrel.
Tiga variabel tersebut tidak serta merta dapat ditetapkan oleh Pemerintah
(diusulkan eksekutif dan disetujui oleh legislatif), namun tidak terlepas dari
lingkungan strategis. Besarnya lifting minyak di samping memperhatikan
kemampuanIndonesiadariluaraneksploitasi,jugamemperhatikankuotaOPEC.
Asumsi harga minyak mentah juga memperhatikan keranjang harga (OPEC
basketprice)yangsaatinidenganrentanghargaberkisarUS$2228.
Mengingatbahwaduavariabelyaituhargaminyakmentahinternasionaldankurs
rupiah terhadap US$ selalu bervolatilitas (volatility) seiring perkembangan
lingkungan strategis, yaitu geopolitik minyak global dan lingkungan strategis
nasional(Pancagatra)makapatutdiwaspadaibahwadinamikaPancagatraakan
mempengaruhi secara langsung dua variabel (harga minyak dan kurs rupiah).
Sedangkan variabel lifting minyak terkait langsung dengan dinamika Trigatra
(geografi,SKA,dandemografi)dansecaratidaklangsungolehPancagatra.
Dengan demikian kondisi ideal yang ingin dicapai adalah bila Indonesia
secepatnyadapatmeningkatkanstabilitasnasionalnya,disampingituyangtidak
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

68/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

dapat dipungkiri adalah perlu ikut memainkan peran aktif di dalam geopolitik
minyak global. Seperti diketahui posisi negara super power yang umumnya
sebagai negara konsumen minyak akan sangat dominan memperjuangkan
keamananenerginyadisampingterusmenggelorakanwarforcheaperoil

BABVI
KONSEPSIPENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMIGAS
DILAUTYURISDIKSINASIONAL
25.Umum
Peningkatan eksploitasi pertambangan Minyak dan Gas Bumi di wilayah
yurisdiksi nasional merupakan bagian integral dari pembangunan nasional
berkelanjutan,

diimplementasikan

dengan

memberdayakan

peran

dan

kemampuan nasional serta senantiasa memperhatikan kecenderungan dan


tantanganglobalisasidiAbad21.
Pada dekade awal abad 21 arah kecenderungan peningkatan eksploitasi.
Migas tidak lagi hanya berorientasi pada bagaimana mendayagunakan sumber
daya migas untuk mendapatkan keuntungan atau nilai tambah sebesar
besarnya. Namun lebih jauh lagi, dituntut untuk lebih memperhatikan
pendayagunaanyangdikontrololehkesepakatan,komitmenyangberlakusecara
universal(global)bagiseluruhumatmanusiadiplanetbumiini(EarthPlanet)dan
berpedoman pada peraturanperaturan yang berlaku untuk menciptakan
kesejahteraan (regulatory and prosperity). Di samping itu, untuk dapat
mengakomodasi berkembangnya isuisu aktual dan kritis yang relevan baik
berdimensiglobal,regionalmaupunnasional.
Kepentingan nasional tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

69/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

kebijaksanaan nasional yang dituangkan dalam rangkaian konsepkonsep dan


asasasas yang menjadi garis besar dan dasar perencanaan untuk
mengamankandanmewujudkancitacitadantujuannasional.Untukmewujudkan
semua itu perlu ditetapkan kebijaksanaan, strategi, dan upayaupaya
pelaksanaannya.
26.Kebijaksanaan
Untuk mewujudkan citacita dari arah kebijakan tersebut, kebijakan yang
ditempuh adalah dengan: mewujudkan peningkatan eksploitasi pertambangan
minyak dan gas bumi di laut yurisdiksi nasional guna meningkatkan produksi
untuk menjamin keamanan pasokan Minyak jangka panjang dan memantapkan
kemandirian nasional dalam pengelolaan dan pendayagunaan SDA Migas
ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan khususnya masyarakat
yangtinggaldisekitarlokasikegiatannyadalamrangkapemulihanekonomidan
pembangunannasionalberkelanjutan.
Peningkatan eksploitasi pertambangan Migas di laut yurisdiksi nasional
disertai dengan kepastian hukum tentang wujud kesatuan wilayah dan yurisdiksi
dilautnasional(NKRI)dimanamencakupwilayahhukumpertambanganMigas,
dankepastianberusahayangjelas,keamanandankenyamananbagiparapelaku
usaha ekonomi yang kondusif serta memberdayakan masyarakat setempat. Hal
ini akan memberikan dampak yang luas terutama terhadap pelaksanaan
eksploitasi pertambangan Migas di laut yurisdiksi nasional, dalam upaya
menciptakan kesejahteraan sebesarbesarnya bagi seluruh rakyat dan bangsa
Indonesia.

27.Strategi

http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

70/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

Strategi untuk meningkatkan eksploitasi pertambangan Migas di laut


yurisdiksi nasional bertitik tolak dari kondisi dan permasalahan yang dihadapi
dengan mempertimbangkan peluang dan kendala dan mengacu kepada arah
kebijakan dan terutama pada kebijakan yang telah dirumuskan di atas. Dengan
demikianstrategiyangditempuhakandapatmemberikansolusipemecahanbagi
permasalahanyangdihadapi.
Bertitiktolakdaripemikirandemikianmakastrategipeningkataneksploitasi
pertambanganMigasdilautyurisdiksinasionaltersebutadalah:
a. Meningkatkanproduksimigasmencapai1,4jutabarelperhariagar
dapatmengoptimalkankontribusipadaAPBNdanmemberikannilai
tambah

pada

masyarakat

di

sekitar

lokasi

kegiatan

diimplementasikan dengan sumur pengembangan dan penerapan


enhanceoilrecovery(EOR).
Seperti yang telah diuraikan di bagian terhadulu dari tulisan ini bahwa secara
umum produksi Minyak bumi selama tiga tahun belakangan ini mengalami
penurunan cukup berarti, yang disebabkan oleh semakin sulitnya mendapatkan
lapanganmigasdengancadanganberskalabesar,terbatasnyainvestasiterutama
untuk menerapkan teknologi enhance oil recovery, dan faktorfaktor nonteknis
lainnya.
Namun, secara khusus pangsa produksi Migas dari laut yurisdiksi nasional
memperlihatkan kecenderungan meningkat. Dengan ditingkatkannya jumlah
sumurpengembangan(developmentwell)dandiimplementasikanteknologiEOR
olehparapemegangKPSdiharapkanproduksiMinyakdapatditingkatkankembali
padatingkatproduksitahun2000sekitar1,4jutabarelperhari.Sasaraninicukup
realitas mengingat sifat cadangan Migas Indonesia umumnya berukuran kecil,
maka penurunan produksi menjadi lebih cepat, sehingga sasaran pada sepuluh
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

71/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

tahunkedepanadalahmendekatiproduksisaatiniyaitusekitar1,11,2jutabarel
perhari(DitjenMigas,2003).
b. MeningkatkanInventarisasidanevaluasipotensisumberdayaalam
Migasuntukmenydiakandatadaninformasiyangakuratagarrasio
keberhasilan eksploitasi dapat ditingkatkan, melalui survei,
pemetaan,penelitiandanpengembangan,daneksplorasi.
Kegiatan eksploitasi pertambangan Migas tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
eksplorasidankegiatanlebihhululainnyayangsecaralangsungmerupakanalat
bantu(tool) untuk mengetahui secara akurat jumlah potensi sumber daya Migas
dalam cekungan, tingkat cadangan baik yang potensial maupun terbukti, dan
lokasi yang akurat dari cebakan migas pada Blok WKP yang menjadi sasaran
pemboranproduksi(productionwell).
Peningkatan inventarisasi dan evaluasi potensi sumber kekayaan alam Migas
yang diimplementasikan dengan serangkaian kegiatan hulu mencakup survei,
pemetaan, penelitian, dan eksplorasi mempunyai sasaran strategis jangka
panjang yaitu memperkuat cadangan strategis Migas nasional (oil and gas
strategic reserve), merupakan bagian dari keamanan energi jangka panjang.
Dalam kaitan ini Inev akan memperbanyak penyelidikan umum dan eksplorasi
pada cekungancekungan Migas yang selama ini masih berstatus belum di
eksplorasisertamendapatkanangkayanglebihakuratterhadappotensisumber
dayaalamMigasnasional.
KedalamstrategiInevmencakupsasarannasionalyaitu:
1) Tersusunnya data dan informasi yang lebih akurat mencakup: tatanan
geologi dan prospek Migas, cekungan Migas, potensi sumber daya
Migasdanjumlahcadanganpotensialdanterbukti
2) TersusunnyaWKPsecaralebihakuratdanmempunyaiprospektiftinggi
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

72/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

untukditawarkankepadainvestormelaluiKontrakKerjasamaantaralain
KPS.
c. Pengembangan kapasitas sumber daya Migas nasional agar
Indonesia dapat mandiri dalam mengelola dan mendayagunakan
SDAMigasmelaluipengembangankapasitasSDM,Iptek,Saranadan
Prasarana, Data dan Informasi, Kelembagaan, Regulasi dan
Investasi.
Sepertidiidentifikasikandibagiandepanbahwasalahsatuisukritisyangdihadapi
bangsainidalameksploitasiSKAMigasdiwilayahlautyurisdiksinasionaladalah
belum dapat menjadi tuan rumah di negaranya sendiri, karena sebagian besar
KPSmerupakanBadanUsahaTetap(BUT)yangberasaldariluarnegeri.Halini
terutama dicirikan oleh penerapan Iptek yang mutahir, SDM berkualitas
internasional,saranadanprasaranapendukungyangmemadai,danyangpaling
mendasar adalah investasi yang sangat besar dengan resiko yang sangat tinggi
(veryhighrisk).
Dengan demikian strategi ini bertujuan untuk pengembangan kapasitas aset
sumberdayaMigasnasionalyaitusumberdayamanusia(SDM)termasuktenaga
kerja,IlmuPengetahuandanTeknologi,SaranadanPrasarana,Organisasidan
Kelembagaan, Data dan Informasi, Peraturan dan perundangundangan, serta
Investasi.
Agar dapat memainkan perannya di negaranya sendiri maka SDM dan tenaga
kerja Indonesia harus ditingkatkan profesionalismenya dalam menangani Iptek
MigasdanpengelolaansecaramodernindustriMigas,sampaimencapaistandar
internasional.DisampingituprosesIndonesianisasitenagakerjaIndonesiapada
sistem KPS harus disempurnakan dan diterapkan secara konsisten, namum
dengan menekankan pada proses yang alami berbasis kompetensi, bukan
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

73/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

sematasekedartuntutan.
Mengingat KPS sebagian besar dipegang oleh perusahaan raksasa Migas
bertaraf internasional, maka hampir sebagian besar Iptek canggih yang
diimplementasikanpadaeksploitasipertambanganMigasdilepaspantaiberasal
dari luar negeri atas pilihan dari para KPS yang mempunyai posisi tawar lebih
tinggi daripada pihak Indonesia. Dengan demikian salah satu strategi dalam
menghadapi situasi ini adalah bahwa proses alih teknologi dan pengetahuan
(transfer of technology and knowhow) kepada SDM Indonesia harus menjadi
agendaprioritas.
Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung kegiatan eksploitasi
pertambanganMigasdilepaspantaiperludibangundandipelihara,karenaakan
menjadi pemicu bagai peluang investasi yang sangat dibutuhkan saat ini, di
samping secara langsung akan meningkatkan efisiensi eksploitasi Migas. Krisis
ekonomiyangtelahdialamiIndonesiaselamaini,secaraumumtelahmengurangi
kemampuanIndonesiauntukmembanguninfrastrukturpadaumumnya,demikian
pulasaranadanprasaranapendukungsektorhuluMigas.
DatadanInformasiberkaitandenganHuluMigasharusditatasecarasistematis,
komprehensif dan aktual sehingga dapat diakses oleh semua pihak yang
memerlukan dalam upaya meningkatkan eksploitasi pertambangan Migas.
Dengansistemlamapadasektormigas,datadaninformasikegaitanhuluMigas
masihtersebardibeberapatempat.DengandiimplementasikannyaUUMigasNo.
21 tahun 2001 juga mengacu ketentuan yang berlaku sebelumnya secara
nasional, mengingat Migas memegang peran yang strategis maka Pemerintah
dalamhaliniDepartemenEnergidanSumberDayaMineralmempunyaimandat
untukmengeloladatadaninformasiMigastersebutdalamsuatuSistemInformasi
MigasNasionalyangterpadu,dengansasaranuntukmeningkatkanikliminvestasi
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

74/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

yang pada akhirnya akan meningkatkan produksi serta keamanan energi Migas
nasional.
Di samping itu pada aspek pengelolaan masih belum optimalnya kinerja
organisasi atau lembagalembaga yang mempunyai fungsi dan peran terkait
langsung atau tidak langsung dengan sektor hulu migas (eksplorasi dan
eksploitasi) di wilayah laut. Hal yang paling mendasar adalah belum optimalnya
koordinasiantaralembagalembagaterkait,sehinggamasihkurangmenciptakan
ikliminvestasiyangkondusif.Halyangcukuppentingadalahmemperjelastugas
dan fungsi dari masingmasing institusi dengan suatu basis bahwa penguasaan
sumber daya alam Migas adalah oleh Negara dan kuasa pertambangan adalah
Pemerintah yang dalam hal ini sesuai UU Migas diberi mandat pengelolaan
kepadaDepartemenEnergidanSumberDayaMineral.DepartemenKelautandan
Perikanan terkait dengan pengelolaan ruang wilayah laut. Pengawasan
pelaksanaanKPSdiberimandatkepadaBadanPelaksanaUsahaHuluMigas(BP
Migas). Sementara itu PT Pertamina sebagai BUMN berperan sebagai pelaku
usahahuludalamhalinisebagaipemegangKPS.
Demikianpulaberkenaandenganperaturanperundangundanganmasihbanyak
yang harus disiapkan baik sebagai tindak lanjut Undangundang yang telah
dikeluarkan atau perundangundangan yang baru. Banyak diantara undang
undangyangadamasihterkesantumpangtindihsatudenganlainnya.
Ke dalam peraturan perundangundangan yang belum ada adalah Undang
UndangtentangPemanfaatanEnergi(inisiatifDPRRI),UndangundangMaritim,
Undangundang penentuan batas wilayah NKRI sebagai tindak lanjut UNCLOS
1982 dan UUD 1945 pasal 25 E. Sedangkan yang telah ada dan memerlukan
tindaklanjutmelaluiperangkatPeraturanPemerintahantaralainUndangundang
No.22tahun2001tentangMinyakdanGasBumi,UndangundangNo.22tahun
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

75/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

1999tentangPemerintahanDaerah,UndangundangNo.25tahun1999tentang
PerimbanganKeuanganantaraPemerintahPusatdanDaerah,danlainlain.Hal
yang perlu diwaspadai adalah bahwa pembuatan regulasi tersebut tidak
menimbulkantumpangtindih,yangakhirnyamenjadikontraproduktif.
Menciptakan daya tarik dan iklim Investasi sektor Hulu Migas yang kondusif
adalah menjadi bagian yang penting, ketika kemampuan Indonesia sangat
terbatasdibidangpendanaansektorhuluMigasyangsangatmahaldanberesiko
tinggi.DayatarikutamainvestasimodalasingdiIndonesiaadalahpotensigeologi
yang memberikan peluang emas. Oleh kerena itu potensi alami gatra Geografi
dangatraSKAiniharusdibarengidenganmenciptakanstabilitasnasional(politik,
sosialbudaya,ekonomidankeamanan).
d. Peningkatan Perlindungan Lingkungan dan Pemberdayaan
Masyarakat

agar

pendayagunaan

SDA

Migas

senentiasa

memperhatikan daya dukung alam dan ramah lingkungan serta


memberikan nilai tambah bagi masyarakat di sekitarnya melalui
pencegahan pecemaran, penanggulangan anjungan pasca produksi
danProgramCommunityDevelopment
Salahsatuisukritisyangberlakuglobalsaatiniadalahperhatianmasyarakat
dunia terhadap masalah perlindungan lingkungan dan pemberdayaan
masyarakat.
DalamkaitaninieksploitasipertambanganMigasdilautyurisdiksinasional
diimplementasikan dengan sasaran untuk menyelaraskan dengan daya dukung
alam (carrying capacity), mencegah pencemaran laut (marine pollution) yang
kemungkinan langsung dihasilkan dari kegiatan di lokasi, maupun proses
pengangkutan Migas (kapal atau pipa) serta pengelolaan anjungan pasca
produksi yang selama ini statusnya masih terkatungkatung dengan
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

76/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

memperhatikanketentuanInternasional.
Seiring dengan semakin meningkatnya makna keadilan antara pusat
daerah, antara KPS dengan Pemerintah Daerah, serta khususnya dalam
mengantisipasi kesenjangan sosial (social gap) dengan masyarakat setempat
maka sudah menjadi keharusan dilakukan pemberdayaan masyarakat
(communitydevelopment) yang berada di sekitar di kawasan pesisir atau pulau
pulaukecilyangberlokasidekatdenganoperasiekploitasiMigasdiwilayahlaut
yurisdiksinasional.
Pemberdayaan masyarakat di samping untuk meningkatkan rasa keadilan
terhadap ketimpangan pembagian hasil sumber kekayaan alam, mengurangi
kesejangan ekonomi dan sosial antara penduduk setempat dengan pendatang
khususnya tenaga kerja yang migrasi ke daerah di sekitar operasi eksploitasi
Migas, serta hal yang tidak kalah pentingnya adalah membangun rasa memiliki
sense of belonging terhadap keberadaan instalasi Migas yang vital dan
strategis.
e. Peningkatan keamanan dan kenyaman operasi eksploitasi Migas
agar tercipta keamanan fisik maupun kenyamanan bagi personil
melalui pengembangan sistem keamanan mandiri memberdayakan
peran masyarakat di sekitarnya serta berkoordinasi dengan aparat
terkait
Strategi yang tidak kalah pentingnya adalah meningkatkan keamanan fisik
terhadap pengoperasian eksploitasi Migas di wilayah laut yang berada jauh dari
lokasikehidupanmasyarakatdipesisirdanpengawasanaparatkeamanan.Pada
saat awal eksploitasi akan melibatkan banyak tenaga kerja yang tinggal di
anjungan lepas pantai, namun pada saat telah berproduksi jumlah personal
semakin mengecil dan pengoperasian belangsung secara otomatis. Strategi
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

77/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

peningkatan keamanan mencakup keamanan terbuka dalam pengoperasian


eksploitasiMigasdanyangtidakkalahpentingnyaadalahpengawasanterhadap
para pekerja terutama pekerja asing, dengan memperhatikan ketentuan yang
berlaku.
Dengan dirativikasikannya Konvensi Hukum Laut Internasional (Unclos 82) di
manatelahditetapkanadanyatiga(3)AlurLintasKelautanIndonesia(ALKI)yaitu
barat (Selat Sunda), tengah (Selat Makassar) dan Timur (laut Banda) harus
dibarengi dengan langkahlangkah antisipasi keamanan, terutama pada WKP
yang berlokasi dekat dari ALKI seperti di Laut Jawa dan Selat Makassar yang
merupakan kawasan prospek eksplotasi Migas. Perkembangan lingkungan
strategisglobalmengharuskanIndonesiamenerapkanstrategiantisipasiterhadap
terorismeInternasionalbaikpadasofttarget(pekerjaasingdarinegaratertentu)
maupunhardtargetterhadapinstalasianjunganlepaspantai.
Sedangkan adanya euforia reformasi bersamaan dengan paradigma otonomi
daerah telah menciptakan adanya tekanantekanan psikologis terhadap pekerja
eksploitasi di lapangan baik warga asing maupun warga Indonesia yang
menimbulkan rasa kurang nyaman. Untuk itu perlu dikembangkan sistem
pengamananmandiriolehparaKPSbekerjasamadenganaparatkeamanandan
yang tidak kalah pentingnya adalah dengan mengikutsertakan masyarakat
setempatuntukterlibatpadaaspekkeamanan,denganmembangunpemahaman
bahwa obyek vital dan strategis tersebut mempunyai implikasi luas terhadap
kehidupanbangsadannegara.
28.Upaya
Agar implementasi berjalan secara efektif, strategistrategi tersebut harus
dibarengi dengan upayaupaya pelaksanaannya. Berikut ini diuraikan upaya
upayadisusunberdasarkanurutanmasingmasingstrategi:
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

78/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

a. Meningkatkan produksi migas mencapai 1,4 juta barel per hari agar dapat
mengoptimalkan kontribusi pada APBN dan memberikan nilai tambah pada
masyarakatdisekitarlokasikegiatandiimplementasikandenganpengembangan
sumurdanpenerapanenhanceoilrecovery(EOR).
1) Meningkatkan jumlah sumursumur produksi yang dilakukan oleh KPS baik
dengan teknologi yang konvensional pemboran vertikal maupun dengan
pemboran miring atau pemboran horisontal yang secara kuantitatif diharapkan
akanmeningkatkanproduksimigas.
Namun, banyaknya sumur yang di bor memerlukan perhitungan ekonomis yang
cermat mengingat mahalnya biaya pemboran. Kegiatan pemboran bisa
dilaksanakan sendiri oleh pemegang KPS atau menggunakan kontraktor jasa
pemboran(servicedrillingcompany).
2) Penerapan teknologi Enhance Oil Recovery (EOR) ditujukan untuk
meningkatkan optimalisasi pengurasan Minyak dari suatu lapangan yang secara
kuantitatif akan lebih besar dibandingkan dengan penerapan teknologi yang
konvensional yaitu Primary Oil Recovery. Penerapan teknologi EOR baik
secondarymaupuntertiaryyangdilaksanakanolehKPSmemerlukanbiayayang
tinggi, sehingga penarapannya memerlukan pertimbanganpertimbangan faktor
keekonomiandisampingitutentunyaketersediaandariteknologinyasendiriyang
relatifmaju(advancetechnology).
3) Mengoptimalkan kehandalan penampungan dan pengangkutan Migas yang
dihasilkan dari lapisan di bawah dasar laut merupakan bagian dari usaha hulu
eksploitasi Migas. Migas yang diproduksikan harus ditampung terlebih dahulu
selanjutnyadisalurkanmelaluipipadasarlautataudiangkutdengankapaltanker
menuju lokasi pemanfaatan lebih lanjut, yaitu bagian dari usaha hilir.
Pengangkutan Migas dengan kapal tanker umumnya dilaksanakan oleh
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

79/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

perusahaan transportir hulu Migas. Khususnya infrastruktur jaringan pipa gas


alam antara lain dikelola oleh Perusahaan Gas Negara (PT PGN). Ke dalam
upaya ini juga dimaksudkan meningkatkan pangsa pengangkutan Migas oleh
perusahaannasional.
b. Meningkatkan Inventarisasi dan evaluasi potensi sumber daya alam Migas
untuk menydiakan data dan informasi yang akurat agar rasio keberhasilan
eksploitasi dapat ditingkatkan, melalui survei, pemetaan, penelitian dan
pengembangan,daneksplorasi.
1) Meningkatkan survei dan pemetaan merupakan bagian tidak terpisahkan
untuk mendukung rasio keberhasilan kegiatan eksploitasi. Upaya ini bertujuan
untuk mendapatkan data dan informasi berkaitan aspek kewilayahan (batas
batas), maupun menyediakan informasi berkaitan dengan tatanan geologi
kawasanlautanyangakandigunakanpadatahapeksplorasi.Semakinintensifnya
survei dan pemetaan diharapkan akan meningkatkan efisiensi dan rasio sukses
tahap eksplorasi dan eksploitasi. Kegiatan survei dan pemetaan dilaksanakan
baik oleh institusi litbang Pemerintah (misalnya Pusat Pengembangan Geologi
KelautandibawahDESDM)atauusahajasabaikberasaldalamnegerimaupun
luar negari. Penerapan teknologi survei dan pemetaaan di laut juga masih
merupakan kelemahan Indonesia, dengan demikian upaya ini juga mempunyai
sasaranuntukmeningkatkanpangsasekaliguskemampuannasional
2) Pengingkatan penelitian dan pengembangan ditujukan agar dapat
ditingkatkannyapemahamanberbasisilmiahgeosaindanperminyakanterhadap
aspek hulu Migas sebagai bagian tidak terpisahkan dari kesuksesan eksploitasi
migas.
Halinijugadimaksudkanagarperhitunganbesarnyapotensisumberdayamigas,
cadangan migas dapat diakui secara internasional. Upaya ini yang umumnya
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

80/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

dilaksanakan oleh institusi litbang Indonesia misalnya PPTMGB Lemigas di


bawah Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, KPS sendiri, maupun
perusahaanyangbergerakdibidangjasaLitbangbaikdaridalamdanluarnegeri.
3) Upaya optimalisasi eksplorasi dimaksudkan sebagai proses akhir
rangkaiankegaitanuntukmenemukanjebakanMigasdicekunganyangberlokasi
dibawahdasarlautdarisuatuWKP.BilaMigasdiketemukanakanditindaklanjuti
denganeksploitasi/produksi.
Teknologiutamayangumumnyaditerapkanpadaeksplorasiadalahmetoda
geofisika antara lain seismik refleksi dan metoda geologi dengan pemboran
sumur eksplorasi (exploration drilling). Pada kegiatan eksplorasi di lepas pantai
umumnya dilaksanakan oleh KPS atau perusahaan jasa dari luar negeri dan
dalam negeri. Dalam kaitan ini posisi Indonesia harus bersaing sangat berat
dengan perusahaan jasa dari luar negeri. Dengan demikian upaya peningkatan
eksplorasi juga mengandung misi untuk meningkatkan kesempatan, pangsa dan
kemampuanbangsaIndonesia.
c. PengembangankapasitassumberdayaMigasnasionalagarIndonesia
dapat mandiri dalam mengelola dan mendayagunakan SDA Migas
melalui pengembangan kapasitas SDM, Iptek, Sarana dan Prasarana,
DatadanInformasi,Kelembagaan,RegulasidanInvestasi.
1) Melalui edukasi dapat ditingkatkan pemahaman, penghayatan dan
implementasiterhadapeksploitasipertambanganMigasdiwilayahlautyurisdiksi
nasional.
Upaya edukasi/pendidikan ditujukan agar kemampuan nasional dapat
ditingkatkan dalam menguasai keseluruhan aspek dari pengelolaan dan
pendayagunaan sumber daya alam tidak terbarukan migas, dilaksanakan baik
melalui pendidikan formal, informal, dan pelatihan kompetensi oleh Institusi
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

81/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

Pendidikan formal (Perguruan Tinggi) atau Organisasi Profesi, dan lainlain.


UpayainiditujukanagarIndonesiadapatsecepatnyadapatmenjadituanrumah
di negaranya sendiri. Ke dalam upaya ini termasuk unsurunsur sumber daya
manusiadantenagakerja,sertaIlmuPengetahuandanTeknologi(IPTEK).
Ke dalam edukasi antara lain: (1) Meningkatkan kemampuan SDM baik melalui
pendidikan baik formal maupun informal terhadap penguasaan iptek dan
manajemen yang terkait dengan eksploitasi pertambangan Migas di wilayah laut
yurisdiksi nasional (2) Pelatihan tenaga kerja berbasis kompetensi di bidang
Migas maupun kegiatan lainnya yang mendukung (3) Meningkatkan SDM yang
berkemampuan menyusun peraturan perundangundangan tentang eksploitasi
Migas di wilayah laut yurisdiksi nasional (4) Meningkatkan kesadaran akan
bangsaIndonesiasebagaibangsabaharimelaluipendidikansejarah,hukumdan
masalahmasalahkelautanpadaumumnya(5)Meningkatkanketerampilanpara
penegakhukummelaluipendidikankhususuntukmasingmasingprofesi.
2) Sistem Informasi Manajemen ditujukan agar terciptanya suatu sistem
informasi Migas nasional yang terpadu dan handal mencakup aspekaspek
kewilayahan(gatraGeografi),potensiSKAMigasbaikterkaitpenyelidikanumum,
dan eksplorasi (gatra SKA). Upaya pengembangan SIM ditujukan untuk
mengintegrasikanseluruhdataprimerdaninformasi(metadata)kedalamsuatu
kesatuansisteminformasiMigasnasional,sesuaidenganketentuanyangberlaku
sebagai focal point adalah Pemerintah, dalam hal ini Departemen Energi dan
Sumber Daya Mineral. Dalam kaitan ini KPS wajib untuk menyerahkan seluruh
aset data dan informasi kepada Pemerintah. Pada akhirnya SIM yang handal
diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja baik Pemerintah dalam
menawarkan WKP, atau oleh KPS dalam mendukung eksplorasi dan Eksploitasi
sebagai outcome adalah peningkatan produksi migas dengan biaya yang lebih
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

82/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

efektif(costeffective).
3) Membangun koordinasi ditujukan agar dapat diciptakan hubungan yang
jelasolehlembagadanorganisasiyangterkaitdenganpengoperasianeksploitasi
Migasdilautyurisdiksinasional,dalamkontekssiapamelakukanapa.Koordinasi
jugaakanmeningkatkankepastianberusahadisektorHuluMigasdiIndonesia.
Koordinasi dilakukan antara berbagai insitusi terkait, yaitu: (1) Pengelola
sektor selaku Kuasa Pertambangan Migas dimotori oleh DESDM, dengan unsur
pengawas KPS adalah BP Migas (2) dan aspek finansial Departemen
Keuangan (3) Aspek kewilayahan kelautan dan keamanan antara Departemen
Kelautan dan Aparat Keamanan dan (4) aspek lingkungan hidup dalam hal ini
AMDALadalahMenegLHdaninstansilainnya.
4) Upaya investasi ditujukan agar dapat diciptakan suatu iklim investasi
yang kondusif di sektor hulu Migas, untuk menarik investor berasal dari dalam
dan luar negeri. Investasi juga akan membuka peluang dilaksanakannya
kerjasama internasional untuk memanfaatkan laut besarta sumber kekayaan
Migas.
Investasi dilakukan antara lain dengan: (1) penciptakan investasi yang
kondusifdisektorMigasmencakupdayatarikutamapotensigeologi,paketpaket
insentif, serta yang tidak kalah pentingnya adalah adanya kepastian hukum
terhadap kontrak KPS serta perbaikan stabilitas nasional (2) peningkatkan
investasi dibarengi dengan dengan promosi dan sosialisasi terhadap Wilayah
Kerja Perminyakan yang akan dibuka (ditenderkan) beserta paketpaket insentif
dalam hal fiskal dan (3) peningkatan investasi juga dibarengi dengan diplomasi
sampai pada tingkat Pemerintah (G to G), hal ini mengingat di era persaingan
bebas sektor hulu Migas Indonesia telah mendapatkan ancaman serius dari
beberapanegaradikawasanAseanyangmemberikanlebihbanyakkemudahan
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

83/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

kemudahanbagiinvestordinegaratersebut.
5) Pemberdayaan legislasi ditujukan agar dapat dilaksanakan pengembangan
materi hukum untuk menciptakan kepastian hukum yang mampu menjami
perlindungan hukum bagi semua pihak, termasuk penyelenggara pemerintahan
berdasarkan keadilan dan kebenaran. Hal ini juga dimaksudkan agar tercipta
perlindungan hukum bagi eksploitasi pertambangan Migas di laut yurisdiksi
nasionalyangdiakuisecarainternasional.
Upayainijugaharusdisertaidenganperencanaanpengembanganhukumsecara
terpadu, sehingga produk peraturan perundangundangan yang dihasilkan
mampu mengintegrasikan dan mengakomodasikan berbagi kepentingan baik
internasional,regional,nasionaldanlokal(daerah).
Upayaupaya legislasi dilakukan melalui, antara lain: (1) diudangkannya
PeraturanPemerintahyangterkaitdenganimplementasiHukumLautIntenasional
menyangkut: koordinat titik dan garis pangkal Kepulauan Republik Indonesia,
batasbatas laut teritorial, batas terluar ZEE dan landas kontinen Indonesia,
termasukkemungkinanmaksimumkleim350millandaskontinenIndonesia,serta
diratifikasikannya perjanjianpenjanjian bilateral tentang tumpang tindih garis
batas wilayah yurisdiksi negara di laut dengan negara tetangga terutama pada
kawasan yang mempunyai prospek Migas tinggi seperti di sekitar Laut Natuna
(utara) dan Laut Timor dan Laut Arafura (selatan) (2) Peraturan Pemerintah
sebagai tindak lanjut UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
terutama berkaitan dengan pasal yang mengatur kewenangan Pemerintah
Provinsi mengelola 12 mil wilayah laut dan Kabupaten/Kota 4 mil laut sebagai
penegasan bahwa kewenangan tersebut bukan merupakan kedaulatan atau
yurisdiksi Pemda. Upaya ini juga tidak menutup kemungkinan untuk
mengamandemenUUNo.22/1999tersebutagarkesatuandanpersatuanwilayah
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

84/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

dan bangsa ini lebih terwujud sebagaimana yang diamanahkan oleh Wawasan
Nusantara (3) Berkaitan dengan sektor Energi termasuk diundangkannya UU
Pemanfaatan Energi Nasional (inisiatif oleh DPR), disempurnakannya beberapa
PeraturanPemerintahsebagaitindaklanjutUUNo.21tentangMigaskhususnya
berkaitan dengan pasalpasal Usaha Hulu Migas, Undangundang Lingkungan
Hidup,danUndangundangMonopolidanPersainganUsaha.
d. Peningkatan Perlindungan Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat
agar pendayagunaan SDA Migas senentiasa memperhatikan daya
dukungalamdanramahlingkungansertamemberikannilaitambahbagi
masyarakat

di

sekitarnya

melalui

pencegahan

pecemaran,

penanggulangan anjungan pasca produksi dan Program Community


Development.
1)PerlindunganpencemarandimaksudkanagareksploitasiMigasdiwilayahlaut
nasional tidak mencemari lingkungan baik fisik maupun lingkungan hidup baik
padasaatoperasipemborandanproduksimaupunpengangkutanproduksimigas
baikmelaluipipaataupengangkutanketempatpenampunganakhir.
Demikian pula upaya ini dimaksudkan agar pendayagunaan sumber daya tidak
terbarui Migas senantiasa memperhatikan daya dukung alam. Pelaksanaan
upaya ini sesuai dengan regulasi yang berlaku lebih ditekankan kepada
pengawasan oleh instansi Pemerintah yang berwenang antara lain Departemen
EnergidanSumberDayaMineral,MenegLingkunganHidup,danBPMigas.
(2) Penanggulangan sumur pasca produksi Migas dimaksudkan agar sumur
sumurpascaproduksidapatdituntaskanpenyelesaiannyauntukdirobohkanatau
direlokasi, sesuai dengan peraturan Internasional dan regulasi yang berlaku.
Badan Pelaksana kegiatan hulu Migas melakukan koordinasi dengan KPS serta
instasi lainnya yang terkait dalam menuntaskan anjungan pasca kegiatan hulu
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

85/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

(anjungan eksplorasi dan produksi) sebagai akumulasi kebijakan masa lalu, dan
mengimplementasikan ketentuan baru yang akan diberlakukan bagi anjungan
pascaproduksidibawahregulasiUUMigasNo.21tahun2001.
3) Pemberdayaan masyarakat ditujukan agar kegiatan eksploitasi tidak
menimbulkan kesenjangan sosialbudaya dan ekonomi. Melalui pemberdayaan
masyarakat diharapkan akan tercipta perasaan kemanfaatan adanya
pendayagunaan sumer daya alam Migas di wilayahnya, sehingga mengurangi
perasaan ketidakadilan. Program CD yang saat ini telah menjadi keharusan
pelaksanannya oleh KPS bekerjasama dengan Pemda harus benarbenar
memperhatikan asas rancangan dan pelaksaan yang bottomup, dimana opsi
programditentukanolehmasyarakat.
4) Peningkatan partisipasi masyarakat dimaksudkan agar masyarakat setempat
dapat memperoleh kesempatan langsung dalam berperan aktif dalam kegiatan
ekonomisyangmerupakanpendukungdarikegiataneksploitasiMigas.
Pada usaha ekonomi berskala kecil misalnya dalam bentuk koperasi dan UKM
upaya

partisipasi

masyarakat

diimplementasikan

dengan

memberikan

kesempatan pada sektor jasa konsumsi (pasokan bahan kebutuhan pokok), dan
lainlainsejenis.Padaskalayanglebihbesar,PerusahaanDaerahdiberipeluang
untuk memiliki saham (contoh kongkrit adalan Pemda Riau pada pengelolaan
CPP Block bersama Pertamina), namun mengikuti peraturan dan perundang
undanganyangberlaku.
e. Peningkatan keamanan dan kenyaman operasi eksploitasi Migas agar
tercipta keamanan fisik maupun kenyamanan bagi personil melalui
pengembangan sistem keamanan mandiri memberdayakan peran
masyarakatdisekitarnyasertaberkoordinasidenganaparatterkait.
1)Peningkatanpenegakkanhukumdimaksudkanagardapatmelindungiterhadap
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

86/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

kemungkinan gangguan keamanan terbuka pada pengoperasian (misalnya


perampokan)maupungangguanterhadapwarganegaraasing.Perhatiankhusus
juga dimaksudkan untuk mengantisipasi tindakan terorisme internasional dan
langkahlangkah pengamanan diimplementasikan tiga jalur ALKI pada negara
kepualuan Indonesia. Pada upaya keamanan dilaksanakan secara terpadu oleh
KPS berkoordinasi dengan aparat keamanan dalam konteks obyek vital dan
strategis. Di samping itu dikembangkan sistem pengamanan mandiri yang
dibangun oleh satuan tugas pengamanan oleh KPS dan di ring luar dengan
memberdayakanperanmasyarakatpesisirdisekitaranya.
2) Menciptakan kenyamanan dimaksudkan agar operasi eksploitasi Migas
mendapatkan perlidungan hukum baik mencakup menjaga kesucian suatu
kontrak yang telah mempunyai kekuatan hukum (KPS) antara Pemerintah dan
Investor.DisampingitujugauntukmenjagaagarparapekerjaKPSyangdalam
ini merupakan warga pendatang agar dapat melaksanakan tugasnya dengan
tenang dan nyaman, dan dapat dihindari tekanan psikologis yang umum terjadi
antara lain oleh adanya kesenjangan sosial dan ekonomi. Dalam upaya ini juga
terkandung makna untuk melakukan proses interaksi dan pendekatan dengan
tokohtokohinformalyangadadimasyarakat.

Diposkan25thDecember2011olehLusi:DariBencanakeManfaat
http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

87/88

10/5/2016

PENINGKATANEKSPLOITASIPERTAMBANGANMINYAKDANGASBUMIDILAUTYURISDIKSINASIONAL

0 Tambahkankomentar

MasukkankomentarAnda...

Berikomentarsebagai:

Publikasikan

ErwinMusdah(Google)

Pratinjau

http://indonesianmaritimecontinent.blogspot.co.id/2011/12/peningkataneksploitasipertambangan.html

Keluar

Beritahusaya

88/88

Anda mungkin juga menyukai