Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

ANALISA DATA

3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian


Usaha Dagang Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang permeubelan yang mulai beroperasi pada bulan Mei 2007.Perusahaan ini
di dirikan oleh Bapak Abdul Azis dengan peralatan yang sangat
sederhana.namun seiring dengan keuletannya, maka dari tahun ketahun
perusahaan mengalami perkembangan.
Seiring dengan perkembangan tersebut, pimpinan perusahaan meminta izin
kepada Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat. Untuk kelancaran kegiatan
operasionalnya, maka perusahaan memperoleh surat izin usaha dari pemerintah
setempat yaitu :
1. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) yang dikeluarkan oleh Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Seram Bagian Barat dengan
Nomor : 1374/25-07/PK/V/2007.
2. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang dikeluarkan oleh Dinas Perdagangan
dan Perindustrian Kabupaten Seram Bagian Barat No/2009.
3.1.1. Struktur Organisasi Perusahaan
Dalam perusahan, susunan organisasi memegang peranan yang sangat
penting, karena dapat diketahui tugas dan tanggung jawab masing-masing dan juga
mempermudah pemimpin dalam mengadakan pengawasan.

30

Bentuk-bentuk struktur organisasi secara formal pada perusahan UD mandiri.


Ini yakni tidak adanya pembagian tugas, dan tugas masing-masing pada anggotanya
dalam pelaksanaan kegiatan.
Suatu struktur organisasi yang baik akan menimbulkan kepuasan masingmasing anggotanya, baik itu kepuasan perorangan maupun kepuasan kelompok serta
dapat mendorong kerja sama yang lebih baik antara anggota satu dengan anggota
yang lainnya dan antara fungsi yang satu dengan fungsi yang lainnya.
Perusahan ini dipimpin oleh seorang pimpinan dibantu oleh seorang yang
bertugas untuk memberikan bantuan pengawasan agar pimpinan dapat mengetahui
apakah yang dikerjakan sudah sesuai rencana dan pengarahannya apakah sudah
efektif dan efisien. Organisasi hanya dibawa satu seksi, yaitu seksi produksi yang
bertugas untuk melakukan kegiatan produksi mulai dari bahan baku disediakan
hingga menjadi bahan jadi. Seksi produksi ini dibagi tugas masing-masing yang
berfungsi atas beberapa kegiatan, yaitu :
1. Proses Pengerjaan Kayu (wood working).
(wood working). Merupakan proses pembentukan kayu menjadi produk yang
diinginkan, meliputi pengukuran, pemotongan, sekap, propel,dan perakitan.
2. Proses Penyelesaian Akhir (Finising)
Kegiatan (Finising) meliputi pendumpulan, pengamplasan, dan
pengecetan/vernis.
Adapun pembagian tugas berdasarkan proses produksi tersebut dapat dilihat pada
table sebagai berikut :

Tabel1 :

31

JumlahProduk Perusahaan UD Mandiri


(Januari Maret 2013)
No

Proses Produksi

JumlahTenagaKerja

.
Wood working
1.

2.

Finishing

Pengukuran, PemotongandanSekap
Propil&Perakitan.

Pendumpulan&Pengamplasan
Pengecetan.

1
1
1
1

Sumber Data : UD Mandiri, 2014


Pada perusahan UD Mandiri

Desa Waimital ini tidak terdapat

seksi

administrasi dan keuangan di karenakan peraturan masalah-masalah administrasi dan


keuangan perusagaan seperti perancanaan anggaran, menghitung setiap biaya yang
dikeluarkan untuk setiap proses produksi, mencari dana serta pembayaran gaji
karyawan pada tiap bulannya langsung ditangani oleh pimpinan perusahaan.
Tujuan dari perusahan UD Mandiri di Desa Waimital masih sederhana dan
organisasinya kecil, jumlah karyawannya sedikit. Pimpinan dan semua karyawannya
saling mengenal dan dapat berhubungan tiap hari kerja, hubungan antara pimpinan
dan karyawan bersifat langsung serta tingkat spisialisasi begitu juga alat-alat
diperlukan tidak begitu tinggi.

32

3.1.2. Proses Produksi


Dalam membuat Mebel harus melalui beberapa tahapandalam proses
produksi antara lain : (Wood working) Merupakan proses pembentukan kayu menjadi
produk yang diinginkan, meliputi pengukuran, pemotongan, sekap, propel, dan
perakitan. Selanjutnya Proses Penyelesaian (Finising), kegiatan (Finising) meliputi
pendumpulan, pengamplasan, dan pengecetan/vernis.
3.1.3. KapasitasProduksi
Dalam kegiatan UD Mandiri di Desa Waimital dapat menghasilkan produksi
Mebel dengan jumlah produksinya rata-rata pada bulan januari berjumlah 24 buah,
pada bulan Februari berjumlah 27 buah, dan produksi pada bulan Maret rata-rata
sebanyak 49 buah. Kegiatan produksi Mebel itu sendiri terkadang dipengaruhi oleh
bahan baku yang kurang tersedia sehingga mengakibatkan produksi menurun.
Berdasarkan table diatas diperolah hasil solution/solusi produksi yang sesuai dengan
fungsi tujuan, yaitu memaksimalkan laba adalah dengan memproduksi produk :x
(Lemarinon cermin) sebanyak 39,6296 yaitu 198,148 (39,6296 x 5 unit lemari non
cermin) x (lemaricermin) sebanyak 14,8148 yaitu 74,074
Sehingga berdasarkan dari Fungsi Tujuan diperoleh :
Laba

: 1.200.000x + 1.500.000x

Laba

: 1.200.000(198,148) + 1.500.000 (74,074)


: 237.777.600 + 111.105.00 :

348.882.600

33

34

Berdasarkan persamaan Linear Fungsi tujuan diatas, di peroleh informasi bahwa :


a. Laba yang diterima produk lemari non cermin adalah 12.000.000, dengan
produksi sebanyak 198,148 unit lemari untuk memaksimalkan laba. Hasil
penerimaan laba dari produk lemari non cerminsebesar 237.777.600 .
b. Laba yang diterima Produk lemari cermin adalah 1.500.000 dengan produksi
sebanyak 5 unit bingkai (74,07). Hasil penerimaan laba dari produk lemari
cermin sebesar111.105.000 .
Total laba maksimum keseluruhan yang dapat diperoleh perusahaan adalah
sebesar 348.882.600.
Penggunaan bahan baku maksimal tidak tersisa,yaitu sesuai perhitungan berikut :
Bahan baku

= 5x + 3,5y
= 5(39.6296) + 3,5(14,8148)
= 250

Berdasarkan persamaan Linear Fungsi kendala penggunaan bahan baku diatas


diperoleh informasi bahwa :
1. Penggunaan bahan baku kayu untuk produk lemari non cermin sebanyak 198,14
2. Penggunaan bahan baku kayu untuk produk lemar icermin sebanyak 74,07
Penggunaan Mesin dengan perhitungan sebagai berikut :
Jam mesin= 4x + 3x
= 4 (39.6296) + 3 (14.8148)
= 158.480 + 42.55
Berdasarkan persamaan Linear fungsi kendala penggunaan Mesin diatas diperoleh
informasi bahwa :
1. Pengunaan Mesin untu klemari non cermin selama 158.48 jam (158 jam 3 menit)
2. Pengunaan Mesin untuk lemari cermin selama 42.55 jm (42 jam 5 menit).

37

Penggunaan Mesin pengering kayu tidak maksimal, karena dari 360 jam mesin hanya
digunakan selama 210,03 jam (212 jam) masih tersisa 148 jam tidak digunakan atau
tersia-siakan.
Jam TenagaKerja :
4x + 5,5x
= 4(39.6296) + 5,5(14,8148)
= 158,51 + 81,48
= 239.99
= 239 jam 6 menit
Berdasrkan Persamaan Linear fungsi Kendala penggunaan jam kerja diatas diperoleh
informasi bahwa :
1. Penggunaan jam kerjauntuklemari non cermin selama 158,51 jam (158 jam 3
menit).
2. Penggunaan jam kerja untuk lemari cermin selama 81,48 jam (81 jam 3 menit).
Penggunaan jam kerja tidak maksimal karnadari 240 jam kerja hanya digunakan
selama 239,99 jam (239 jam 6 menit) masih tersisa 54 menit yang tidak
digunakan atau di sia-siakan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

38

KESIMPULAN
Berdasarkan uraian dan pembahasan yang telah dikemukakan diatas, maka
dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara lain :
Fungsi Linear tujuan untuk memaksimalkan laba, berikut persamaan Linear ke-3
Fungsi kendala yang menghalangi.
Laba : 1.200.000 + 1.500.000
Kendala :
5x + 3,5x 250
4x + 3x 360
4x + 5x 240

Kendalake-1
Kendalake-2
Kendalake-3

Kombinasi produksi lemari yang seharusnya diproduksi UD .Mandiri adalah :


a. x = Lemari Non Cermin sebanyak 39.6296
yaitu 198,14 Lemari Non Cermin .
b. x = Lemari Cermin sebanyak 14,8148
yaitu 74,07
Hasil analisa dengan Metode Quantitative Management diperoleh :
a. Hasil penerimaan laba Maksimal dari produk Lemari Non Cermin
sebesarRp. 237.777.600.
b. Hasil penerimaan Laba Maksimal dari produk Lemari Cermin adalah
111.105.000 total Laba Maksimal Keseluruhan yang diperoleh adalah
sebesar 348.882.600.
SARAN
Penggunaan Software QM diperusahaan khususnya perusahaan yang kelas
menengah kebawah memang jarang dilakukan, khususnya untuk menghitung
persoalan program Linear, Padahalnya secara teori lebih menguntungkan, oleh karna
itu untuk kasus diatas sebaiknya UD Mandiri menetapkan QM untuk menghitung.

39

Anda mungkin juga menyukai