KLP 5
KLP 5
Tugas Mandiri
Oleh:
Arifa Rahmi
NIM. 15205061
Dosen Pengampu:
Dr. Edwin Musdi, M.Pd.
matematika
yang
kontekstual
termasuk
pada
proses
yang tinggi (reaching high standard) dan menggunakan asesmen autentik (using
authentic assessment).3
Ada tujuh karakterisitik dalam pembelajaran kontektual, yaitu :4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
3
4
Konstruktivisme
Ciri khas paradigma constructivistic adalah keaktifan dan keterlibatan
siswa dalam upaya proses belajar dengan memanfaatkan pengetahuan awal dan
gaya belajar masing-masing siswa dengan bantuan guru sebagai fasilitator yang
membantu siswa apabila siswa mengalami kesulitan dalam upaya belajarnya.
Inkuiri/Inquiry
Inkuiri/Inquiry adalah kegiatan inti dari pembelajaran berbasis CTL.
Inquiry diawali dengan pengamatan untuk memahami konsep/fenomena dan
dilanjutkan dengan melaksanakan kegiatan bermakna untuk menghasilkan
temuan. Dengan mengembangkan keterampilan berpikir kritis, siklus inquiry
adalah sebagai berikut: mengamati, bertanya, mengajukan dugaan sementara
(hipotesis), mengumpulkan data, menganalisis data dan merumuskan teori.
Bertanya (Questioning)
Questioning atau bertanya adalah salah satu prinsip pembelajaran CTL.
Bertanya dalam pembelajaran CTL dipandang sebagai kegiatan guru untuk
mendorong siswa mengetahui sesuatu, mengarahkan siswa untuk memperoleh
informasi, membimbing dan mengetahui kemampuan berpikir siswa.
Masyarakat Belajar
Masyarakat belajar atau learning community adalah kegiatan
pembelajaran yang difokuskan pada aktivitas berbicara dan berbagi
pengalaman dengan orang lain.
Pemodelan
Pemodelan pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh
yang dapat ditiru oleh setiap peserta didik.
Penilaian Otentik
Penilaian otentik untuk mendeskripsikan berbagai bentuk penilaian yang
merefleksikan proses pembelajaran yang dialami siswa, kemampuan siswa,
motivasi siswa dan sikap yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Penilaian
otentik menuntut siswa mengaplikasikan keterampilan dan pengetahuannya
dalam konteks yang bermakna.
Refleksi atau Reflection
Refleksi adalah kegiatan memikirkan apa yang telah kita pelajari,
menelaah dan merespon semua kejadian, aktivitas atau pengalaman yang
terjadi dalam pembelajaran dan memberikan masukan-masukan perbaikan
Ibid, h.191.
Asep I. S, op.cit., h.32.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Al. Krismanto dan Widyaiswara, Beberapa Teknik, Model dan Strategi Pembelajaran
Matematika, Yogyakarta: PPPG Matematika, 2003, h.12.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
yaitu kegiatan tahap demi tahap yang dilakukan oleh guru dan peserta didik dalam
upaya mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Oleh karena itu,
pembelajaran kontekstual hendaknya, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Real world learning yaitu pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata dan
masalah yang disimulasikan dalam pembelajaran.
Mengutamakan pengalaman dalam kehidupan nyata siswa, yaitu
menghubungkan materi yang sedang dipelajari dengan pengalaman yang
dimiliki siswa.
Proses berfikir tingkat tinggi, siswa dituntut untuk menggali pengetahuan
secara kreatif untuk mengumpulkan informasi sebanyak mungkin dan mencari
suatu pemecahan suatu masalah.
Student centered yaitu berpusat pada siswa bukan teacher centered atau
berpusat pada guru. Sehingga siswa lebih mendominasi pembelajaran lebih
banyak terlibat dalam setiap proses.
Siswa aktif, kritis dan kreatif maksudnya siswa menggunakan kemampuan
berfikir kritis, terlibat penuh dalam proses pembelajaran yang efektif.
Realistis, dekat dengan kehidupan nyata isswa sehingga pembelajaran lebih
nyata dengan media yang ada di sekitar lingkungan siswa.
Siswa langsung melakukan bukan menghapal teori.
Proses yang terjadi adalah learning bukan teaching karena siswa belajar
memahami materi dengan mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya dan
guru hanya berperan sebagai fasilitator saja.
Education yang terjadi bukan Instruction. Pembelajaran ynag terjadi
merupakan interaksi dua arah antara siswa dengan guru dan siswa dengan
siswa yang lainnya.
Pembentukan pribadi siswa, karena pengetahuan yang dimiliki siswa
merupakan hasil pengembangan siswa itu sendiri dan siswa mampu
membangun pengetahuan dengan cara menemukan arti dan mendapatkan
pengalaman.
Siswa dapat memecahkan masalah sehingga siswa mendapatkan suatu
pengalaman dengan cara terus menerus dalam usaha untuk mengaitkan
pengetahuan dengan kenyataan.
Siswa menjadi model, melakukan dan tugas guru hanya mengarahkan.
Hasil belajar diukur dengan berbagai alat ukur bukan hanya tes.
4.
5.
6.
Siswa harus memiliki inisiatif dan kreatifitas dalam belajar, memiliki wawasan
pengetahuan yang memadai sehingga ada perubahan sikap dalam menghadapi
persoalan.
Siswa harus memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
2.
b.
c.
d.
Melakukan refleksi terhadap setiap langkah yang ditempuh atau terhadap hasil
pelajaran.
Kesimpulan
Pembelajaran bukan hanya terbatas pada kejadian yang dilakukan guru dan siswa
saja, melainkan mencakup semua kejadian kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh pada proses belajar manusia. Pembelajaran matematika yang kontekstual
termasuk pada proses pengembangan konsep-konsep dan gagasan-gagasan matematika
berawal dari dunia nyata.
Pendekatan Contextual Teaching and Learning atau yang disingkat dengan CTL
merupakan konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan siswa. Materi
atau bahan ajar matematika dengan kehidupan nyata siswa. Materi atau bahan harus
bermanfaat dan bermakna bagi siswa, serta pembelajaran tidak sekedar dilihat dari sisi
produk, akan tetapi yang terpenting adalah proses.
Pembelajaran dengan CTL lebih banyak melibatkan siswa. Siswa dituntut untuk
aktif dengan bimbingan guru. Siswa dibimbing untuk mengkonstruksi sendiri
pengetahuannya berdasarkan pengalaman-pengalaman faktual yang telah didapat dalam
kehidupan sehari-harinya. Ada tujuh karakterisitik dalam pembelajaran kontektual, yaitu
konstruktivisme,
inkuiri/inquiry,
bertanya
(questioning),
masyarakat
belajar,
Referensi
Aah Masruah. 2014. Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematik Siswa SMP
melalui Pendekatan Kontekstual. dalam Jurnal Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan Matematika. Vol 1. ISSN: 2355-0473. STKIP Siliwangi Bandung.
Al. Krismanto dan Widyaiswara. 2003. Beberapa Teknik, Model dan Strategi
Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: PPPG Matematika.