Anda di halaman 1dari 11

MATA KULIAH ; FONOLOGI

BAHASA INDONESIA
(PERTEMUAN: I)
P E N GA N T A R F O N O L O GI

D O S EN : D E L I A P U T R I, M . P D

PENGANTAR
PERKULIAHAN

Sistem Perkuliahan
1. Proses perkuliahan 16 kali pertemuan.
Ketidakhadiran mak. 3 kali. >3 = tidak
diperbolehkan mengikuti ujian.
2. Selama
perkuliahan
diterapkan
sistem
presentasi dan diskusi. Kelompok yang
presentasi diwajibkan membuat paper boleh
diketik/tulis
(tidak
dijilid).
Makalah
menggunakan min. 3 teori atau buku sumber
(cantumkan dalam makalah)

3. Peserta diskusi diwajibkan mencatat ringkasan


materi yang dibahas (sediakan buku catatan
khusus mata kuliah ket. berbicara). Catatan
tersebut
langsung
dikumpulkan
akhir
perkuliahan dan diperiksa dosen pengampu
mata kuliah.
4. Semua tugas yang dibebankan kepada mahasiswa
tidak boleh plagiat. (plagiat=gagal dalam mata
kuliah)
5. Mahasiswa harus berpakaian rapi dan sopan.
6. Mahasiwa yang datang 15 menit setelah
perkuliahan berlangsung, tidak dibenarkan masuk.

KRITERIA PENILAIAN
Kehadiran, etika,
partisipasi : 50%

kedisiplinan

UTS (Ujian Tengah Semester): 20%


UAS Ujian Akhir Semester) 30%

tugas

dan

Fonologiadalah bidang dalam linguistik yang


menyelidiki bunyi-bunyi bahasa menurut fungsinya.

Cabang Kajian Fonologi:


1. Fonetik
yaitu cabang kajian yang mengkaji bagaimana
bunyi-bunyi fonem sebuah bahasa direalisasikan
atau dilafalkan. Fonetik juga mempelajari cara
kerja organ tubuh manusia terutama yang
berhubungan dengan penggunaan bahasa.

Chaer (2007) membagi urutan proses


terjadinya bunyi bahasa itu, menjadi tiga
jenis fonetik, yaitu:
A. Fonetik artikulatoris atau fonetik organis atau

fonetik fisiologi, mempelajari bagaimana


mekanisme alat-alat bicara manusia bekerja dalam
menghasilkan bunyi bahasa serta bagaimana
bunyi-bunyi itu diklasifikasikan.
B. Fonetik akustik mempelajari bunyi bahasa sebagai

peristiwa fisis atau fenomena alam (bunyi-bunyi itu


diselidiki frekuensi getaranya, aplitudonya,dan
intensitasnya.

C. Fonetik auditoris mempelajari bagaimana


mekanisme penerimaan bunyi bahasa itu oleh
telinga kita.
2. Fonemik
Ilmu bahasa bidang fonologi yang menganalisis
bunyi-bunyi bahasa yang berperan sebagai pembeda
makna. Objek kajian fonemik adalah fonem /huruf
dari suatu bahasa atau fonem kelompok bahasa.
Contoh: bare bore = beras

FONOLOGI dengan CABANG LINGUISTIK


LAIN.
1. Fonologi dalam cabang Morfologi
Bidang morfologi yang kosentrasinya pada tataran
struktur internal kata sering memanfaatkan hasil
studi fonologi, misalnya ketika menjelaskan
morfem dasar {butuh} diucapkan secara bervariasi
antara [butUh] dan [bUtUh] serta diucapkan
[butuhkan] setelah mendapat proses morfologis
dengan penambahan morfem sufiks {-kan}.

2. Fonologi dalam cabang Sintaksis


Bidang sintaksis yang berkosentrasi pada tataran
kalimat, ketika berhadapan dengan kalimat kamu
berdiri. (kalimat berita), kamu berdiri? (kalimat
tanya), dan kamu berdiri! (kalimat perintah) ketiga
kalimat tersebut masing-masing terdiri dari dua kata
yang sama tetapi mempunyai maksud yang berbeda.
Perbedaan tersebut dapat dijelaskan dengan
memanfaatkan hasil analisis fonologis, yaitu tentang
intonasi, jeda dan tekanan pada kalimat yang
ternyata dapat membedakan maksud kalimat,
terutama dalam bahasa Indonesia.

3. Fonologi dalam cabang Semantik


Bidang semantik, yang berkosentrasi pada persoalan
makna kata pun memanfaatkan hasil telaah fonologi.
Misalnya dalam mengucapkan sebuah kata dapat
divariasikan, dan tidak. Contoh kata [tahu], [tau],
akan bermakna lain. Sedangkan kata duduk dan
didik ketika diucapkan secara bervariasi [dudU?],
[dUdU?], [did?], [dd?] tidak membedakan makna.
Hasil analisis fonologislah yang membantunya.

Bunyi Vokal : A, I, U, E, O

BUNYI KONSONAN: (Selain dari


A, I, U, E, & O.)
yaitu, B, C, D, F, G, H, J, K, L, M,
N, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y, Z.

Anda mungkin juga menyukai