menyerahkan
kebudayaan
kepada
generasi
berikutnya (generasi baru).
Sementara itu, Fananie (2011: 4) berpendapat
bahwa pendidikan adalah segala hal yang dapat
mempengaruhi kebaikan rohani manusia dari kecil
hingga dewasa, bahkan hingga menjadi orang tua
sekalipun, manusia selalu bisa menerima didikan
asalkan
masih
mempunyai
roh
kesucian
(kemanusiaan) atau pikiran sehat.
Umar Tirtarahardja (2005: 37) mengemukakan
bahwa pendidikan memperhatikan kesatuan aspek
jasmani dan rohani, aspek diri (individualitas) dan
aspek sosial, aspek kognitif, afektif, psikomotor,
serta segi keterhubungan manusia dengan dirinya
(konsentrasi), dengan lingkungan sosial dan
alamnya (horizontal), dan dengan Tuhannya
(vertikal).
Dari berbagai pendapat di atas, dapat
disimpulkan bahwa definisi pendidikan dapat
dikemukakan baik secara meluas maupun sempit.
Definisi pendidikan secara luas ialah pengalaman
belajar yang berlangsung di lingkungan yang terjadi
sepanjang hidup dan mempengaruhi pertumbuhan
kepribadian serta kompetensi individu (suatu proses
pertumbuhan dan perkembangan baik dari segi
intelektual maupun dari segi norma/etika/moral),
pendidikan juga dapat terjadi dari hasil interaksi
individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan
fisik yang berlangsung sepanjang hayat, dimulai
sejak manusia itu lahir.
Pendidikan secara sempit dapat diartikan
sebagai
pengalaman-pengalaman
belajar
terprogram baik yang dilakukan di sekolah yang
bersifat formal maupun di tempat-tempat lain yang
bersifat
nonformal
yang
bertujuan
untuk
mentransfer ilmu guna membekali peserta didik
agar dapat memainkan peranan dalam berbagai
lingkungan hidup di masa yang akan datang.
Soal 3 !