Anda di halaman 1dari 14

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi dalam kehidupan manusia selalu menjadi hal yang aktual dan terus
berkembang. Kemajuan teknologi yang saat ini paling dominan adalah teknologi
informatika(TI) karena dalam era globalisasi informasi sangatlah penting dan teknologi
mampu memnuhi akan kebutuhan informasi tersebut. Salah satu teknologi informatika
yang mendominasi adalah internet. Internet memiliki sumber daya dan potensi
informasi yang sangat besar sebab internet. Pada dasarnya internet dikembangkan
dengan konsep jaringan yang menghubungkan komputer satu dengan koputer yang lain,
sehingga memungkinkan terjadi pertukaran informasi yang cepat dan akurat.
Dunia pendidikan juga harus selalu aktual dan relevan terhadap perkembangan
teknologi. Sejalan dengan era globalisasi pendidikan juga harus melakukan inovasi-
inovasi yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat, pemanfaatan teknologi
informatika salah satunya. Berbagai cara dilakukan praktisi pendidikan dalam
menerapakan teknologi kedalam pendidikan seperti membuat media pembelajaran yang
berbasis komputer atau multimedia. E-Learning adalah suatau terobosan baru untuk
menerapkan teknologi dalam pendidikan sebagai salah satu pembaharuan dalam
pendidikan.
Dengan e-Learning pendidikan akan lebih dinamis dan aktual, karena
dimungkinkannya transfer ilmu pengetahuan yang sangat cepat namun tetap sesuai
kebutuhan. Selain itu sebagai inovasi pendidikan, e-Learning sangat menghemat biaya
pendidikan secara keseluruhan dan tetap relevan dengan era globalisasi. Karena dalam
e-Learning komponen pendidikan seperti sekolah dan laboratorium dapat digitalkan ke
dalam komputer dan sangat fleksibel. Relevansi dengan era global yaitu seseorang
dimanapun dapat memperoleh pendidikan dan dapat dilakukan sejalan dengan
pekerjaan. Saat ini memang sudah saatnya e-Learning diterapkan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan dengan finansial yang lebih rendah.
2.1 Rumusan Masalah

1) Apa pengertian E-learning itu?

2) Bagaimana sejarah perkembangan e-Learning ?

3) Apa saja yang berkaitan dengan munculnya e-Learning dalam pendidikan ?

4) Apa media dan fasilitas pendukung e-Learning ?

5) Bagaimana penerapan e-Learning dalam pendidikan ?

6) Apa keunggulan dan kekurangan dari e-Learning ?

3.1 Tujuan

1) Dapat memahami dan merumuskan pengertian e-Learning dengan baik.

2) Mengetahui sejarah perkembangan e-Learning dan kemajuan yang terjadi.

3) Mengetahui landasan, relevansi, visi, dan karakteristik e-Learning.

4) Mengetahui media atau layanan yang dapat dimanfaatkan untuk penerapan –


Learning.

5) Mengerti hal-hal yang berkaitan dengan penerapan e-Learning.

6) Mengetahui keunggulan dan kekeurangan e-Learning.


BAB II

2.1 Pengertian E-Learning

Istilah e-learning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar
yang menguraikan tentang definisi e-Learning dari berbagai sudut pandang. E-learning
terdiri dari dua bagian, yaitu ‘e’ yang merupakan singkatan dari ‘elektronik’ dan ‘learning’.
Dari gabungan tersebut e-learning dapat diartikan sebagai pembelajaran dengan
menggunakan perangkat elektronik. Beberapa definisi lain dari e-Learning yaitu dari Darin
E. Hartley [Hartley, 2001] yang menyatakan:
e-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan
tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet
atau media jaringan komputer lain.
LearnFrame.Com dalam Glossary of e-Learning Terms [Glossary, 2001] menyatakan suatu
definisi yang lebih luas bahwa:
e-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk
mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun
komputer standalone.
Matthew Comerchero dalam E-Learning Concepts and Techniques [Bloomsburg, 2006]
mendefinisikan:
E-learning adalah sarana pendidikan yang mencakup motivasi diri sendiri, komunikasi,
efisiensi, dan teknologi. Karena ada keterbatasan dalam interaksi sosial, siswa harus
menjaga diri mereka tetap termotivasi. E-learning efisien karena mengeliminasi jarak
dan arus pulang-pergi. Jarak dieliminasi karena isi dari e-learning didesain dengan
media yang dapat diakses dari terminal komputer yang memiliki peralatan yang sesuai
dan sarana teknologi lainnya yang dapat mengakses jaringan atau Internet.

Dari definisi-definisi yang muncul dapat kita simpulkan bahwa sistem atau konsep
pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dapat
disebut sebagai suatu e-Learning (Wahono, 2005, p. 1). Selain itu pengertian E-learning
dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu E-learnig klasik dan kontemporer. Secara klasisk
E-learning adalah suatu proses pembelajaran dengan media elektronik. Sedangkan secara
kontemporer suatu pembelajaran yang lebih condong menggunakan jaringan komputer dan
internet.

2.2 Sejarah Perkembangan E-Learning

E-pembelajaran atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh


universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi
berbasis komputer (computer-assisted instruction ) dan komputer bernama PLATO.
Sejak itu, perkembangan E-learning dari masa ke masa adalah sebagai berikut:
(1) Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan
aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-
ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan AUDIO)
DALAM FORMAT mov, mpeg-1, atau avi.
(2) Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994
CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara
massal.
(3) Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan
teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan
akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan
mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS.
Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi
masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk
standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry
CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.
(4) Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS
menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk
pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai
digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga
semakin kaya dengan perpaduan multimedia , video streaming, serta penampilan
interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil.

2.3 Relevansi, Landasan, Karakteristik, dan Visi Penerapan E-Learning dalam


Pendidikan

Penerapan e-Learning merupakan salah satu bentuk akomodasi teknologi dalam


dunia pendidikan. Hal ini perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masayarakat
yang semakin kompleks. Penggunaan media elektronik(sebagai salah satu bentuk
teknologi) dimaksudkan agar perkembangan teknologi dapat sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam filasafat rekonstruksionalisme memang
diperlukan rekonstruksi atau perubahan untuk memperbaiki pendidikan yang ada. Jadi
pemanfaatan teknologi dalam pendidikan memiliki landasan yang kuat.
Salah satu yang mendorong penerapan e-Learning adalah globalisasi. Di era
globalisasi teknologi terutama teknologi informatika dan komunikasi sangat berperan.
Sebagai akibatnya aktualitas informasi adalah suatu keharusan. Begitu juga dalam
pendidikan, e-Learning merupakan salah satu pilihan yang perlu diterapkan untuk
berkatual di era globalisasi. E-Learning merupakan suatu terobosan agar pendidikan
selalu relevan dengan era global. Dengan diterapkannya e-Leaning dapat meningkatkan
sumberdaya manusia dan teknologi yang tinggi . E-Learning juga untuk mengejar
ketertinggalan pendidikan di Indonesia dengan negara lain. Karena di negara tetangga
e-Learning sudah dapat diterapkan dengan cukup baik, terbukti dengan adanya
pendidikan jarak jauh dengan kualitas internasional. Sementara itu di indonesia
pengembangan e-Learning masih tahap prototipe atau uji coba.
Sebagai upaya pembaharuan dalam pendidikan e-Learning juga memiliki fungsi: (a)
pembelajaran untuk melatih peserta didik untuk memanfaatkan teknologi secara efektif,
(b) inovasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, (c) e-Learning
sebagai uji coba prototipe pendidikan, artinya belum ada acuan yang pasti untuk
mengembangkan e-Learning dalam pendidikan dan tergantung perancang dari e-
Learning tersebut, dan (d) membantu penerapan pembelajaran aktif dan mandiri.
E-learning juga memiliki karakteristik antara lain; (a) memanfaatkan jasa teknologi
elektronik, (b) memanfaatkan keunggulan komputer, (c) menggunakan bahan ajar yang
bersifat mandiri, dan (d) Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, dan hal-hal
yang berkaitan dengan urusan secara administratif secara digital. Namun tidak semua
karateristik ini terdapat dalam penerapan e-Learning.
Tujuan penerapan e-Learning dalam jangka panjang dapat didasarkan pada visi e-
Education di Indonesia yang isinya yaitu;
a) Mengurangi kekurangan infrastruktur pendidikan secara fisik agar terjadi
pemerataan pendidikan yang menjangkaumasyarakat secara luas.
b) Memberikan peluang untuk melakukan penghematan dan penataan finansial secara
terintegrasi.
c) Pemenuhan terhadap tuntutan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan
pembangunan e-Learning oleh lembaga yang memiliki standar dalam pendidikan
yang memiliki kurikulum pendidikan dan kualitas yang dapat diakses siapa saja.
d) Sekolah dapat lebih mudah beradaptasi dengan dunia global dengan model
pendidikan yang inovatif dan relevan dengan perkembangan teknologi.
e) E-Learning menawarkan fleksibilitas dan mobilitas bagi penggunanya.
f) Dapat tercipta kecepatan transfer dan distribusi ilmu pengetahuan yang sangat
cepat.

2.4 Layanan dan Media Pendukung e-Learning


1) Internet
Internet sendiri memiliki beberapa jenis layanan yang dapat membantu penerapan e-
Learning, yaitu:
a) E-mail yang lebih akrab dengan surat elektronik. Dengan menggunakan e-mail
pemakai dapat mengirim berita atau file kepada seseorang. Dalam pembelajaran e-
mail dapat digunakan untuk mentransfer tugas, modul, dan materi pembelajaran
lainnya.
b) Internet relay chat (chatting)
Aplikasi ini semacam konferensi berbasis teks yang dapat dilakukan secara real
time dari berbagai tempat di seluruh dunia. chatting saat ini juga telah berkembang
hingga dapat menampilkan orang yang sedang chatting dengan bantuan webcam.
Aplikasi chatting dapat dimanfaatkan sebagai media diskusi secara online bagi para
peserta didik dan pendidik. Sehingga tercipta pembelajaran yang komunikatif.
c) Newsgroup
Newsgroup dapat disebut juga forum diskusi serara online. Setiap pengakses
dapatmemberikan komentar dalam newsgroup ini. Saat ini yang paling terkenal dari
bentuk newsgroup adalah bolg. Dalam pembelajaran newsgroup dapat digunakan
sebagai forum diskusi yang berkelanjutan artinya diskusi tidak harus dilakukan
dengan online bersamaan.
d) File transfer protocol
Dalam pembelajaran FTP dapat digunakan untuk mengirim atau menerima materi
pembelajaran dalam jumlah besar. Istilah FTP dalam internet lebih dikenal dengan
download atau upload.
e) Layanan multimedia (WWW)
WWW adalah aplikasi internet yang paling diminati. Karena dalam aplikasi WWW
atau Web 2.0 dapat diintegrasikan berbagai aplikasi internet lain, baik yang berbasis
text, hiper text, portabel, hingga multimedia. Dari pengembangan Web 2.0 telah
tercipta berbagai website yang dapat dimanfaatkan untuk e-Learning yang dapat
dikelompookkan menjadi beberapa macam yaitu: Serch engine (mesin pencari),
yang paling terkenal saat ini yaitu Google dan Yahoo. Dalam serch engine ini
sangat memudahkan untuk mencari informasi hanya dengan mengetikan kata kunci
dari informasi yang kita butuhkan. Kemudian serch engine ini akan menelusuri dan
menyajikan informasi itu. E-book merupakan salah satu bentuk digital dari modul.
Website berbasis e-Book dapat di peroleh buku yang biasanya berupa PDF(portable
data format). Misalnya BSE( buku sekolah elektronik) yang dibuat oleh depdiknas.
E-library dan e-Journal merupakan kumpulan informasi karya tulis dalam bentuk
digital. Terkadang bukan hanya informasi namun juga karya tulis tersebut ada
dalam website tersebut terutama e-Journal yang umumnya adalah artikel atau jurnal
ilmiah dalam bentuk digital. E-dictionary merupakan website penerjemah
multilanguage. Website ini akan mencari terjemahan dari kata yang di input. E-
Laboratory atau laboratorium virtual, laboratorium virtual ini dangat terbatas
fungsinya. Dalam website semacam ini simulasi percobaan dilakukan dengan
memasukkan nilai dan variabel untuk melihat hasil percobaan tersebut.
2) Media pembelajaran elektronik
a) Komputer
Penggunaan komputer dalam pembelajaran di sekolah, menurut Coburn
(1985) dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis, yaitu: (a) program latihan
(drill and practice), yaitu program yang dirancang untuk digunakan siswa dalam
melakukan latihan-latihan soal, (b) program tutorial, yaitu program yang dirancang
supaya komputer dapat digunakan sebagai tutor dalam proses pembelajaran, (c)
program demonstrasi, yaitu program yang digunakan untuk memvisualisasikan
konsep yang abstrak, (c) program simulasi, yaitu program yang digunakan untuk
memvisualisasikan proses yang dinamik, dan (d) program permainan instruksional,
yaitu program yang digunakan untuk permainan dengan menggunakan instruksi-
instruksi komputer dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman materi yang
diajarkan.
Dalam e-Learning komputer dapat sangat berperan karena dengan komputer
pembelajaran dapat diprogram secara lebih efektif. Seperti penjadwalan penyajian
materi pembelajaran dan aktivitas pembelajaran yang sesuai dengan program yang
telah dirancang dalam komputer. Selain itu penggunaan komputer masih dapat di
optimalakan lagi sesuai dengan rancangan pembelajaran yang dibuat programer.
Saat ini memang banyak pembelajaran yang mempelajari atau harus menggunakan
komputer itu sendiri seperti rekayasa rancang bangun, desain grafis, pemrogaraman,
serta instalasi dan aplikasi komputer jaringan.
b) CD-ROOM
Penggunaannya dalam e-Learning umumnya sebagai media penyimpan materi
pelajaran yang di sajikan dengan bantuan media player atau komputer.
c) Proyektor dan perlengkapannya
Proyektor sangat membantu dalam menyajikan materi pembelajaran di kelas
terutama di kelas yang sangat besar, sehingga memungkinkan materi dapat dilihat
oleh semua peserta didik di kelas tersebut. Biasanya proyektor digunakan dengan
laptop, media player, dan sound sistem agar materi pembelajaran dapat disajikan
dengan baik.
d) Alat laboratorium sains
Saat ini banyak alat-alat laboratorium dengan teknologi digital seperti mikroskop
elektron. Bahkan sekarang sudah mulai diterapkan laboratoium sains berbasis
jaringan komputer yang dulunya hanya diterapkan dalam laboratorium komputer,
terknik, dan bahasa.

2.5 Penerapanan e-Learning dalam Dunia Pendidikan


Penerapan di Indonesia e-Learning memang belum ada pola penerapan yang pasti.
Namun hal-hal yang perlu disiapkan dalam penerapan e-Learning yaitu;
a) Penyediaan dan pemanfaatan secara optimal infrastruktur, media belajar, materi,
modul, dan komponen lain yang diperlukan dalam e-Leaning.
b) Mengembangkan jaringan lokal(LAN) atau jaringan internet sesuai dengan
pembelajaran yang akan diterapkan.
c) Mempersiapkan sumberdaya manusia untuk menerapkan e-Learning, seperti
pengajar, pengelola administrasi, programer, dan peran pihak lain yang masih
dibutuhkan.
d) Pendigitalisasian kurikulum dan materi pelajaran.
Hala-hal lain tidak jauh berbeda dengan pembelajaran konvensional, seperti metode
dan strategi pembelajaran. Yang terpenting adalah proses pendigitalisasian atau
komponen pembelajaran.
Dalam perkembangannya saat ini umumnya e-Larning yang banyak diterpkan
adalah yang berbasisi Web. Hal itu karena ditunjang kemajuan dan penyebaran internet.
Setidaknya saat ini ada tiga pola penerapan e-Learning berbasis Web yaitu:
 Web course adalah penggunaan internet untuk keperluan pendidikan, yang mana
peserta didik dan pengajar sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya
tatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, ujian,
dan kegiatan pembelajaran lainnya sepenuhnya disampaikan melalui internet.
Dengan kata lain model ini menggunakan sistem jarak jauh.
 Web centric course adalah penggunaan internet yang memadukan antara belajar
jarak jauh dan tatap muka (konvensional). Sebagian materi disampaikan melalui
internet, dan sebagian lagi melalui tatap muka. Fungsinya saling melengkapi.
Dalam model ini pengajar bisa memberikan petunjuk pada siswa untuk
mempelajari materi pelajaran melalui web yang telah dibuatnya. Siswa juga
diberikan arahan untuk mencari sumber lain dari situs-situs yang relevan. Dalam
tatap muka, peserta didik dan pengajar lebih banyak diskusi tentang temuan
materi yang telah dipelajari melalui internet tersebut.
 Web enhanced course adalah pemanfaatan internet untuk menunjang
peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas. Fungsi internet
adalah untuk memberikan pengayaan dan komunikasi antara peserta didik
dengan pengajar, sesama peserta didik, anggota kelompok, atau peserta didik
dengan nara sumber lain. Oleh karena itu peran pengajar dalam hal ini dituntut
untuk menguasai teknik mencari informasi di internet, membimbing mahasiswa
mencari dan menemukan situs-situs yang relevan dengan bahan pembelajaran,
menyajikan materi melalui web yang menarik dan diminati, melayani bimbingan
dan komunikasi melalui internet, dan kecakapan lain yang diperlukan.
Dalam pembelajaran di kelas e-Learning dapat diterapkan sesuai dengan
model pembelajaran yang dipakai dan subyek didik di kelas. Salah satu contoh pada
pembelajaran tingkat rendah e-Leaning dapat diterapkan dengan memvisualisasikan
materi pelajaran dalam video interaktif. Sedangkan dalam kelas tingkat tingkat
tinggi e-Learning dapat diterapkan sebagai obyek belajar siswa, pembelajaraan
penguasaan komputer dan pembelajaran labratorium bahasa yang menggunakan
materi berbasisi multimedia. Baru-baru ini sudah dirancang laboratorium berbasis e-
Learning. Pembuatan laboratorium ini dengan mengkomputerisasi alat-alat
laboratorium, sehingga hasil yang diperoleh lebih akurat dan percobaan yang kasat
mata dapat divisualkan dalam bentuk multimedia. Dengan begitu percobaan yang
dilakukan lebih mudah dimengerti dan bermakna bagi peserta didik.

2. 6 Keuntungan dan Kekurangan dari e-Learning

Dalam penerapanya e-learning tentu memiliki keuntungan dan kelemahan. Keuntungan


dan kekurangan itu karena e-Learning dalam penerapannya sangat tergantung oleh pembuat
dan orang yang memanfaatkan e-Learning tersebut, serta teknologi sebagai penunjang
utama terciptanya e-Learnig. Keuntungan dari e-Learning yaitu:
a) Proses belajar mengajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja(fleksibel)
Karena e-Learning tidak megacu pada pembelajaran secara classical. Jadi
dimungkinkan e-Learning dapat dilakukan dimana saja. Baik secara online ataupu
offline. Sebagai contoh suatu materi belajar dalam bentuk e-Book dapat dibaca
berulang-ulang dengan bantuan aplikasi semacam acrobat reader.
b) Mengurangi biaya perjalanan
Dengan e-Learning tidak perlu daatang secara langsung ke kelas atau melakukan
kegitatan belajar secara langsung dan bersama-sama. Dengan e-Learning materi
pelajaran dapat diakses atau dikirim dalam bentuk digital, seperti e-Book, CD, dan
modul digital lainnya.
c) Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku)
E-learning dapat dikatakan sebagai pendidikan portabel karena beberapa komponen
pendidikan dapat diintegrasikan dalam suatu media digital. Membuat modul dalam
bentuk digital dapat mengurangi biaya percetakan. Kelas jarak jauh yang tidak
membutuhkan ruang kelas nyata hanya digital class sebagai ruang diskusi.
d) Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas
Dengan adanya jaringan internet pendidikan diikuti oleh pelajar atau mahasiswa
dari negara lain yang jaraknya sangat jauh. Meskipun di bebrapa daerah terpencil
juga memungkinkan diterapkan e-Learning karena pengajar tidak perlu membawa
modul berupa buku yang dapat digantikan dengan modul berupa e-Book atau CD
multimedia.
e) Melatih pelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan
E-Learning sangat mendukung kemandirian peserta didik untuk mandiri belajar.
Dalam e-Leanring banyak tersedia media pembelajaran dan materi yang dapat dicari
di internet.
f) Salah pendidikan agar peserta didik menggunakan teknologi informatika dengan
efektif
Dengan menggunakan teknologi informatika sebagai komponene utama
pemebelajaran secara sengaja atau tidak sengaja berarti sama dengan membiasakan
peserta didik untuk menggunakan teknologi ini secara efektif. Sealin itu juga
membatasi pesrta didik agar tidak menggunakan teknologi untuk hal-hal yang tidak
baik.
g) Dapat mendukung pemerataan ilmu pengetahuan terciptanya jaringnan dalam e-
Learning.
e-learning yang diterapkan berbasis Web akan dapat diakses oleh peserta didik
dimanapun. Sehingga memunkinkan terciptanya jaringan-jaringan belajar yang
sangat luas bahkan mendunia.
Kekurangan e-Learning
a) Karena e-learning menggunakan teknologi informasi, tidak semua orang terutama
orang yang masih awam dapat menggunakannya dengan baik.
b) Membuat e-learning yang interaktif dan sesuai dengan keinginan pengguna
membutuhkan programming yang sulit, sehingga pembuatannya cukup lama.
c) Dapat menimbulkan kecenderungan atau ketergantungan belajar hanya bisa
menggunakan media elektronik saja, sehingga dapat menurunkan minat belajar yang
secara konvensional.
d) Kurang mendukungknya jumlah maupun mutu sumber daya teknologi dan manusia
di Indonesia sehingga tidak dapat diterpkan dengan waktu yang singkat.
BAB III

3.1 KESIMPULAN
Daftar Pustaka
Prahendro, Hendry dan Eka, P.A.2008, Panduan Praktikum Multimedia. Malang:
FIP UNIVERSITAS NEGERI MALANG.
Salma .P, Dewi dan Siregar Elvin. 2008, Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta:
Kencana Perdana Media Group dan UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Suyatna, Agus. Tahun tidak diketahuai. Pemanfaatan Laboratorium Fisika Virtual.
Makalah tidak diterbitkan. Lampung: Program Studi Pendidikan Fisika – FKIP Unila.
Sutedjo, Budi.2002. e-Education Konsep, Teknologi dan Plikasi Internet
Pendidikan.Yogyakarta:ANDI.
Pengertian E-learning. Di akses pada 29 Maret 2010.
http://dl2.cs.ui.ac.id/elearning2006/files/BrosurID.pdf. Di akses pada 31 Maret
2010.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_elektronik. Di akses pada 31 Maret 2010.

http://mycoolworld-ahmedblog.blogspot.com/2008/07/manfaat-e-learning-bagi-
pembelajaran.html. Di akses pada 31 Maret 2010.

http://mycoolworld-ahmedblog.blogspot.com/2008/07/masalah-penerapan-e-
learning-di.html. Di akses pada 31 Maret 2010.

http://romisatriawahono.net/2007/10/03/penerapan-e-learning-dengan-model-
motivasi-komunitas/. Di akses pada 31 Maret 2010.

Anda mungkin juga menyukai