(1)
Pasal 2(UU No.14/2005:Guru&Dosen) (1) Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (2) Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan sertifikat pendidik.
www.themegallery.com
What (2)
Pendidikan Profesi: Pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus (Permendiknas No. 8 Tahun 2009 tentang PPG)
www.themegallery.com
What ? (3)
Program PPG adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S-1 Kependidikan dan S-1/D-IV Non Kependidikan agar menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan standar nasional pendidikan sehingga dapat memperoleh sertifikat pendidik (Permendiknas No. 8 Tahun 2009 tentang PPG Pra Jabatan dan Permendiknas No 9 Tahun 2010 ttg PPG Dalam Jabatan)
www.themegallery.com
Sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional.
www.themegallery.com
300
250
200 150 100 290
50
0 11 Eks IKIP 1 FKIP UT 22 FKIP Negeri LPTK Swasta
7
tok_bintoro@yahoo.com
Data LPTK
Jmlh LPTK : 324 Jumlah Prodi : 1964 Jumlah Mhs : 607.000 Lulus per thn : 120.000
tok_bintoro@yahoo.com
PPG, Khas
Penyelenggaraan PPG dilaksanakan atas dasar penugasan dari Ditjen Dikti, bukan izin. Univ BHMN memiliki hak untuk npa izin (perundangan memungkinkan untuk itu), tetapi univ BHMN (non LPTK) tidak bisa membuka PPG, karena PPG penugasannya kepada LPTK yang memenuhi syarat.
tok_bintoro@yahoo.com
Penetapan UU RI No. 20 Th. 2003 tentang Sisdiknas yang diikuti UU RI No. 14 Th. 2005 tentang Guru dan Dosen dan Permen RI No. 19 Th 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan, serta PP No 74/2008 tentang Guru maka perlu disusun program pendidikan profesi guru. Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional tersebut diperoleh melalui pendidikan profesi (UU RI N0. 14 Th. 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 8 dan pasal 10)
10
Landasan Yuridis
UU RI Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. UU RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. PP Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Permendiknas Nomor 8 Tahun 2009 tentang Program Pendidikan Profesi Guru Pra Jabatan. Permendiknas Nomor 9 Tahun 2010 tentang Program Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan.
Seleksi
Jumlah mahasiswa yang diterima kebutuhan nyata di lapangan dengan prinsip supply and demand. Seleksi penerimaan peserta PPG dilakukan oleh program studi/jurusan di bawah koordinasi LPTK penyelenggara. Mahasiswa yang lulus seleksi dilaporkan kepada Dirjen Dikti untuk mendapatkan Nomor Pokok Mahasiswa.
22
PROGRAM PPG
untuk menjadi guru pada satuan pendidikan TK/RA/TKLB atau bentuk lain yang sederajat bagi lulusan S-1 PGTK dan PGPAUD untuk menjadi guru pada satuan pendidikan SD/MI/SDLB atau bentuk lain yang sederajat bagi lulusan S-1 PGSD untuk menjadi guru pada satuan pendidikan TK/RA/TKLB atau bentuk lain yang sederajat bagi lulusan selain S-1/D-IV Kependidikan PGTK dan PGPAUD untuk menjadi guru pada satuan pendidikan SD/MI/SDLB atau bentuk lain yang sederajat bagi lulusan S-1/D-IV Kependidikan selain S-1 PGSD untuk menjadi guru pada satuan pendidikan TK/RA/TKLB atau bentuk lain yang sederajat dan pada satuan pendidikan SD/MI/SDLB atau bentuk lain yang sederajat yang berlatar belakang lulusan S-1 Psikologi untuk menjadi guru pada satuan pendidikan SMP/MTs/SMPLB atau bentuk lain yang sederajat dan satuan pendidikan SMA/MA/SMALB/SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat, baik lulusan S-1/D-IV Kependidikan maupun lulusan S-1/ D-IV Non Kependidikan
SKS
18-20
36-40
4. 5.
6.
24
25
PPL Kependidikan
PPL Kependidikan
*) Lulusan S1/DIV Non Kependidikan dapat mengikuti Program PPG jika kompetensi Akademik Kependidikan dan Akademik Bidang Studi sama dengan S1 Kependidikan
28
Perkuliahan dalam bentuk workshop SSP (subject specific pedagogy) untuk menyiapkan perangkat pembelajaran di sekolah (RPP Bahan Ajar, Media Pembelajaran, Evaluasi Pembelajaran, dsb), dan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) dengan pemantauan langsung secara intensif oleh dosen yang ditugaskan khusus untuk kegiatan tersebut, dinilai secara objektif dan transparan. Praktek pengalaman lapangan program PPG dilaksanakan berorientasi pada pencapaian kompetensi merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, menindaklanjuti hasil penilaian, serta melakukan pembimbingan dan pelatihan.
29
......n .....n
WS RPP 4 Kampus Sekolah PPL RPP 4 PPL RPP 3 PPL RPP 2 PPL RPP 1
WS RPP 3
WS RPP 2
WS RPP 1
PPL SEMESTER II
PPL
WORKSHOP SSP
Uji Kompetensi
Uji kompetensi sebagai ujian akhir terdiri dari ujian tulis dan ujian kinerja, ditempuh setelah peserta lulus semua program PPG. Ujian tulis dilaksanakan oleh program studi/jurusan penyelenggara dengan berorientasi pada portofolio (kumpulan SSP). Ujian kinerja dilaksanakan oleh program studi/jurusan dengan penguji berasal dari dosen program studi dan wakil dari organisasi profesi dan/atau pihak eksternal yang profesional, kompeten, dan relevan. Peserta yang lulus uji kompetensi memperoleh sertifikat pendidik bernomor register yang dikeluarkan oleh LPTK.
34
Proses (30)
Proposal PTK Praktik Mengajar Kegiatan Non Mengajar Kompetensi Sosial dan Kepribadian Portofolio Laporan Kegiatan PPL Laporan PTK Uji Tulis (10) Uji Kinerja (20)
Supervisi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan program PPG dilakukan secara berkelanjutan untuk menjamin mutu program PPG. Penjaminan mutu harus khas Program PPG
37
38
Penguatan kapasitas LPTK penyelenggara PPG melalui Dana Revitalisasi PPG Akan segera menetapkan Prodi penyelenggara PPG Daljab Sosialisasi dan Pelatihan:
Ke Dinas Pendidikan untuk sistem Rekrutmen dan Kerjasama dengan LPTK (sudah dilaksanakan) Ke LPTK Prodi yang dinyatakan melaksanakan PPG: Pelatihan sistem rekrutmen, workshop SSP, PPL dan Uji Kompetensi
Monev
42
2. Memiliki sarana dan prasarana yang memenuhi persyaratan SPM untuk menunjang penyelenggaraan program PPG; 3. Memiliki program peningkatan dan pengembangan aktivitas instruksional atau yang sejenis dan berfungsi efektif; 4. Memiliki laporan ED dan penjaminan mutu, sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun terakhir; 5. Memiliki Unit Program Pengalaman Lapangan (PPL), sekolah laboratorium, dan diutamakan yang telah melaksanakan program Penugasan Dosen ke Sekolah (PDS)
43
6. Memiliki jaringan kemitraan dengan sekolahsekolah yang terakreditasi minimal B dan memiliki guru pamong yang mampu memberikan bimbingan profesional serta dituangkan dalam nota kesepahaman. 7. Dalam hal tidak ada LPTK yang menyelenggarakan program studi tertentu yang diperlukan, Menteri dapat menetapkan LPTK sebagai penyelenggara PPG untuk bekerjasama dengan perguruan tinggi/fakultas yang memiliki program studi yang sama dengan bidang studi tersebut dan terakreditasi minimal B;
44
Dosen pada program PPG memiliki kualifikasi pendidikan minimum lulusan program Magister (S-2). Minimal salah satu strata pendidikan yang bersangkutan dalam bidang kependidikan sesuai dengan mapel yang diajarkan. Dosen pada program PPG kejuruan selain memiliki kualifikasi sebagaimana butir di atas diutamakan yang memiliki sertifikat keahlian sesuai dengan mapel yang diajarkan.
45
Penetapan LPTK sebagai penyelenggara program PPG didasarkan atas hasil evaluasi dokumen usulan dan verifikasi lapangan yang dilakukan oleh tim yang ditugaskan Direktur Jenderal. Penetapan LPTK sebagai penyelenggara program PPG oleh Menteri berlaku untuk kurun waktu 3 (tiga) tahun.
LPTK penyelenggara program PPG dievaluasi secara berkala oleh tim yang ditugaskan Direktur Jenderal.
46
KEBIJAKAN KEMDIKNAS
Prioritas implementasi Program PPG diawali untuk guru dalam Jabatan (2011)
Kuota guru ditetapkan berdasarkan data guru yang tidak memiliki peluang memperoleh sertifikat pendidik melalui PF (data PMPTK) Prodi yang ditetapkan sebagai penyelenggara Program PPG diatur berdasarkan Kepmendiknas No.126/P/2010