baik
pendidikan
sekolah,
keluarga
maupun
masyarakat.
Pendidikan agama dimaksud untuk meningkatkan potensi spiritual dan membentuk peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berakhlakul karimah. Akhlak mulia meliputi etika, budi pekerti dan moral sebagai substansi
karakter seorang muslim serta sebagai hasil proses dari manifestasi pendidikan agama. Hal
ini sejalan dengan Undang Undang N0. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
bahwa pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yag bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab.
Untuk mencapai tujuan dan fungsi Pendidikan Nasional maka ditetapkan Pendidikan Agama
sebagai mata pelajaran wajib diikuti oleh peserta didik. Permendiknas No. 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi, diuraikan bahwa ruang lingkup PAI meliputi aspek Al Quran, Hadits,
Fiqh, Akhlak, Aqidah, dan Tarikh. Aspek al Quran menjadi aspek prioritas karena itu
pembelajaran aspek ini meliputi membaca, menulis dan menghafal al Quran dipandang perlu
dipertajam dalam pembelajaran PAI di sekolah. Pelaksanaan bimbingan al Quran juga
sejalan dengan PP No. 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan
Keagamaan pasal 24 dan 25 yang menjelaskan bahwa, pendidikan al Quran bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam hal membaca, menulis, menghafal,
memahami dan mengamalkan kandungan al Quran. Mengingat hal itu disusun program
pembelajaran ekstrakurikuler al Quran dalam program Baca Tulis Al Quran (BTQ).
LANDASAN
1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tetang Sistem Pendidikan Nasional
2. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. PP Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan
4. Keputusan Mendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Keputusan Mendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
6. Instruksi Menteri Agama Nomor 3 tahun 1990 tentang pelaksanaan upaya
Peningkaran BacaTulis al Quran
7. Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 44 A
dan 124, tanggal 13Mei 1982 tentang Usaha Peningkatan Kemampuan Baca Tulis al
Quran bagi umat Islam dalam rangka peningkatan penghayatan dan pengamalan al
Quran dalam kehidupan sehari-hari
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup program BTQ Pendidikan Agama Islam meliputi aspek kompetensi sebagai
berikut :
1. Standar Kompetensi
Kompetensi (competency) menurut bahasa adalah kemampuan atau kecakapan. Menurut
istilah artinya seperangkat pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan prilaku yang harus
dimiliki, dihayati, dikuasai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya.
Kompetensi yang dmaksud dalam TBTQ ialah kemampuan, ketrampilan dan prilaku yang
harus dikuasai, dihayati oleh peserta didik dalam membaca, menulis dan menghafal al
Quran.
a. Kompetensi Membaca
Standar komptetensi BTQ yang dikelola melalui mata pelajaran Baca Tulis Al-Quran
adalah pengembangan dari SK dan KD dalam Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang
Standar Isi mengenai mata pelajaran Pendidikan Agama Islam aspek al Quran. Adapun
rumusan kompetensi aspek membaca adalah : peserta didik mengenal huruf hijaiyah dan
mampu membacanya dalam rangkaian ayat al -Quran secara tarti l. Kompetensi tersebut
secara gradual dimulai dari :
a) Mengenal huruf hijaiyah meliputi huruf tunggal dan huruf sambung yang berada di awal
, ditengah dan diakhir dalam rangkaian kalimat (kata) dan jumlah kalimat.
b) Penguasaan makhorijul huruf yakni bagaimana cara mengucapkan dan mengeluarkan
bunyi huruf hijaiyah dengan benar
c) Peguasaan ilmu tajwid, yaitu kemampuan membaca al Quran yang sesuai dengan kaidah
kaidah membaca al Quran yang dicontohkan Rasulullah SAW.
b. Kompetensi Menulis
Kompetensi yang dikembangkan adalah peserta didik mengenal bentuk bentuk huruf hijaiyah
dan mampu menuliskannya dalam rangkaian kalimat atau ayat al Quran sesuai kaidah
penulisan huruf Arab atau kaligrafi. Adapun langkah langkah yang harus dikuasai secara
gradual dimulai dari :
Standar kompetensi ketiga ialah kemampuan peserta didik dalam menghafal (tahfidz) surat
surat dalam juz 30 (Juz Amma) sebanyak 25 surat dimulai dari surat al Balad s.d surat an
Naas dan doa sehari hari. Kemampuan atau kompetensi ini diharapkan peserta didik
dikemudian hari mampu menjadi imam dalam ibadah shalat berjamaah
2. Kompetensi Lulusan
Setelah menempuh kegiatan TBTQ, kompetensi peserta didik yang ingin dicapai untuk
peserta didik jenjang SMP adalah sebagai berikut :
Jenjang Kompetensi
Pendidikan Membaca Menulis Menghafal
1. Mampu membaca al Quran dengan benar
2. Khatam al Quran juz 30
3. Menyalin surat surat pilihan dari juz 30 (juz Amma) Annaas s.d al Alaq (19 surat)
4. Mampu membaca dengan benar dan memahami ilmu tajwid
5.
6.
Menyalin surat surat pilihan dari dalam juz 30 (juz Amma) Dari surat Annaas s.d surat
al Balad (25 surat) dan doa sehari hari
Kelas Kompetensi
Membaca Menulis Menghafal
7 1. Mampu membaca al Quran dengan benar
2. Khatam al Quran juz 1 ( juz 30)
3. Menyalin surat surat pilihan dari juz 30 (juz amma) Annaas s.d al Fiil (10 surat)
8 1. Mampu membaca dengan benar dan memahami ilmu tajwid
2. Khatam al Quran juz 30
3. Menyalin surat surat pilihan dari dalam juz 30 (juz Amma) dari surat Al Humazah s.d
surat al Alaq (9 surat) dan doa sehari hari
9 1. Mampu membaca al Quran dengan benar, fasih dan memahami ilmu tajwid.
2. Khatam al Quran juz 1 dan 30 juz
3. Menyalin surat surat pilihan dari dalam juz 30 (juz Amma) dari surat At Tiin s.d
surat al Balad (6 surat)
3. Program Pengembangan
Peserta didik yang telah mampu mencapai target kompetensi dapat dilakukan
pengembangan
(pengayaan) seperti :
a) Khatamul Quran
b) Tahsin al Quran
PENYELENGGARAAN
1.
Pola Penyelenggaraan
Pelaksanaan pembinaan BTQ dilaksanakan menggunakan pola diniyah di sekolah pada Jam
pembelajaran intrakurikuler , yakni dua jam pelajaran selama 2 x 40 menit) tiap kelas,
Tempat yang digunakan menggunakan ruang kelas dan musholah SMP N 1 Arjawinangun
yang sekaligus sebagai program memakmurkan Musholah SMP N 1 Arjawinangun. Adapun
jadwal yang dilaksanakan sesuai dengan jam pertemuan tatap muka di setiap kelas masingmasing sebagaimana yang ditetapkan oleh jadwal KBM sekolah.
Perhitungan jam kegiatan belajar mengajar sebagai berikut :
a) Kelas VII
1.
2.
b) Kelas VIII
1.
2.
c) Kelas IX
1.
1. Penilaian
A. Pengertian
Penilaian yang dimaksud yakni upaya mengumpulkan serangkaian informasi secara
berkesinambungan dan mnyeluruh dari proses dan hasil belajar peserta didik yang dapat
dijadikan dasar untuk pencapaian kompetensi. Penilaian ini pun dapat dijadikan patokan atau
tolok ukur untuk perlakuan bimbingan baca tulis al Quran selanjutnya.
B. Tujuan
a) Untuk mengetahui tingkat kemajuan membaca, menulis dan menghafal peserta didik
b) Untuk mengetahui tingkat usaha peserta didik dalam belajar menuis, membaca dan
menghafal al quran
c) Utuk mengetahui daya guna dan hasil guna dari proses pelaksanaan BTQ
d) Sebagai evaluasi peserta didik dalam menentukan kenaikan kelompok belajar (kenaikan
kelas)
C. Ruang Lingkup
a) Proses Penilaian
Evaluasi mencakup penilaian proses dan penilaian hasil proses. Penilaian proses yang
dimaksud yakni pelaksanaan pengamatan (observasi) terhadap aktivitas belajar peserta didik
dalam membaca, menulis dan menghafal al Quran. Sedangkan penilaian hasil proses
dilakukan dengan uji kompetensi seperti ujian/ulangan tengah semester dan akhir semester.
Dari hasil evaluasi ini peserta didik dapat dilihat dan diputuskan naik tidaknya kepada
kelompok atau kelas yang lebih tinggi.
b) Tehnik Penilaian
Adapun tehnik penilaiannya mencakup tes lisan (praktek membaca al Quran), tes tulisan
(menulis al Quran) dan tes penugasan atau portofolio.
2. Pelaporan
Pelaporan adalah proses pemberian hasil penilaian berupa sertifikasi atau raport kemampuan
membaca, menulis dan menghfal al Quran kepada peserta didik yang telah dinyatakan lulus
dan memiliki kompetensi yang ditargetkan atau telah mencapai standar kompetensi lulusan
BTQ. Lembaran sertifikasi atau raport tersebut mencantumkan nilai kuantitatif sebagai hasil
proses belajar dan ditandatangani oleh guru pembimbing/guru mata pelajaran BTQ/GPAI dan
Kepala Satuan Pendidikan/Kepala Sekolah.
PENUTUP
Kepala Sekolah
H. Sarka, S.Pd.,M.Pd.
NIP. 19640524 198803 1005
S a y i d i, S.PdI.