TENTANG KORUPSI
Di Susun Oleh :
NAMA
: OKKY WIDYA D.
KELAS
: X. 3
A. Pengertian Korupsi.
Korupsi (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna
busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) atau rasuah adalah tindakan
pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam
tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik
yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak[1].
Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar memenuhi unsurunsur sebagai berikut:
perbuatan melawan hukum,
penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana,
memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi, dan
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Jenis tindak pidana korupsi di antaranya, namun bukan semuanya, adalah
Sub perincian kualitas penyediaan atau pekerjaan tidak sesuai dengan harga
yang
dibayar;
Pembebanan
kewajiban
keuangan
kepada
pemerintah
atas
pembelanjaan atau penanaman modal yang tidak diperlukan atau tidak bermanfaat
yang secara ekonomi biasanya bernilai sangat besar; dan Pembebanan atas biaya
perbaikan awal kepada pemerintah yang kerap diikuti dengan berbagai alasan biaya
perawatan.
2. Dampak Ekonomi
Dampak ekonomi dapat terdiri atas beban kepada pemerintah untuk biaya
pelaksanaan, perawatan dan peminjaman hutang untuk investasi atau pembelanjaan,
yang tidak digunakan secara benar demi kepentingan ekonomi negara. Lebih jauh,
dampak ekonomi dapat terjadi apabila tingkat penanaman modal terus berkurang
sebagai akibat tingginya angka korupsi yang dapat mengancam para penyelenggara
bisnis,sehingga kelak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan tenaga kerja.
3. Dampak Lingkungan
Korupsi dalam pengadaan barang dan jasa dapat mengakibatkan dampak buruk
bagi lingkungan. Karena proyek-proyek yang dikerjakan biasanya tidak mengikuti
standarisasi lingkungan negara tersebut (atau internasional). Akibat dari penolakan
mengikuti standarisasi tersebut akan berdampak kerusakan parah pada lingkungan
dalam jangka panjang dan tentunya berimplikasi pada tingginya resiko masalah
kesehatan.
4. Dampak pada Kesehatan dan Keselamatan Manusia
Resiko kerusakan dapat terjadi pada kesehatan dan keselamatan manusia
berbagai akibat kualitas lingkungan yang buruk, penanaman modal yang antilingkungan atau ketidakmampuan memenuhi standarisasi kesehatan dan lingkungan.
Korupsi akan menyebabkan kualitas pembangunan buruk, yang dapat berdampak
pada kerentanan bangunan sehingga memunculkan resiko korban.
5. Dampak pada Inovasi
Korupsi membuat kurangnya kompetisi yang akhirnya mengarah kepada
kurangnya daya inovasi. Perusahaan-perusahaan yang bergantung pada hasil korupsi
tak akan menggunakan sumber dayanya untuk melakukan inovasi. Hal ini akan
memicu perusahaan-perusahaan yang tidak melakukan korupsi untuk tidak merasa
harus menanamkan modal berbentuk inovasi karena korupsi telah membuat mereka
tidak mampu mengakses pasar.
C. Contoh kasus korupsi
Pada
21
April
2011, Komisi
Pemberantasan
Korupsi menangkap
Sekretaris Menteri Pemuda dan Olah Raga Wafid Muharam, pejabat perusahaan rekanan
Mohammad El Idris, dan perantara Mindo Rosalina Manulang karena diduga sedang
melakukan tindak pidana korupsi suap menyuap. Penyidik KPK menemukan 3
lembar cek tunai dengan jumlah kurang lebih sebesar Rp3,2 milyar di lokasi
penangkapan. Keesokan harinya, ketiga orang tersebut dijadikan tersangka tindak pidana
korupsi suap menyuap terkait dengan pembangunan wisma atlet untuk SEA Games ke-
Tindak Pidana Korupsi. Substansi dari pasal ini adalah adanya tindakan penyuapan
kita pelan-pelan
bisa
mengkonstruksi
bagaimana
seorang
Nazaruddin
itu didakwa atas korupsi dalam kasus Wisma Atlet. Selain itu, kita juga bisa melihat
bagaimana modus, pola dan bahkan bagaimana KPK bisa secara pelan tapi pasti
mengungkap kasus-kasus korupsi yang dilakukan oleh terdakwa M Nazaruddin.
Dampak dari kasus korupsi M.Nazaruddin
Dampak dari kasus korupsi tersebut,tentu saja sangat merugikan negara. Dan juga
merugikan seluruh lapisan masyarakat. Seharusnya Wisa=ma Atlet tidak perlu
dibangun,lebih baik uang untuk pembangunan Wisma Atlet dijadikan sebagai uang
untuk pembangunan Negara.
Andaikan Aku jadi :
1. Koruptor : Apabiala saya menjadi koruptor saya akan menyesal karena telah
melakukan tindak korupsi. Dan saya akan menyerhakan diri saya untuk di tangkap
dan di vonis.Entah apa pun itu vonisnya,saya akan menerimanya.
2. Polisi : Jika saya menjadi anggota Polisi,saya akan menjadi Polisi yang taat
aturan dan tidak menerima berbagai macam sogokkan.
3. Jaksa : Jika,saya menjadi seorang Jaksa saya akan menuntut terpidana seberat
mungkin.
4. Hakim : Apabila saya menjadi seorang Hakim,saya mungkin akan menegakkan
hukum. Dengan cara,membela yang benar dan menyetujui Jaksa Penuntut Umum
agar terpidana bersalah di kenakan hukuman.
5. Pengacara : Yah,mungkin pekerjaan ini menjadi pekerjaan yang penuh dengan
dosa.Karena,jika saya menjadi Pengacara saya akan membela orang yang salah
dan terkadang saya harus memutar balikkan fakta.