SOAL LATIHAN 2
1. Berikan penjelasan menggunakan gambar/sket tentang bentuk cacat mikro pada material dan
jelaskan Penyebab terjadinya cacat mikro.
Jawab :
Cacat Micro pada material di bagi menjadi 3
1. Cacat Titik
Cacat titik yang paling sederhana adalah kekosongan, disini ada
atom yang "hilang" dalam kristal (Gambar 2.6.). Cacat demikian merupakan
hasil dari penumpukkan yang salah sewaktu kristalisasi, atau dapat juga
terjadi pada suhu tinggi, oleh karena meningkat energi termal. Bila enersi
termal tinggi memungkinkan bagi atom-atom untuk melompat meninggalkan
tempatnya (dimana energi terendah) akan naik pula.
(a) kekosongan
(b) Kekosongan ganda (dua atom hilang)
(c) kekosongan pasangan ion (capat Schottky)
(d) sisipan
(e) ion terpisah (cacat Frenkel).
kekosongan
pasangan
ion
dengan
muatan
berlawanan.
garis
dapat
dilihat
pada
Gambar
2.7.
Dislokasi
ini
dapat
ini
tegak
lurus
pada
garis
dislokasi.
Dislokasi ulir menyerupai spiral dengan garis cacat sepanjang sumbu ulir.
Vektor gesernya sejajar dengan garis cacat. Atom-atom disekitar dislokasi ulir
mengalami gaya geser, oleh karena itu terdapat energi tambahan disekitar
dislokasi tersebut. Kedua jenis dislokasi garis terjadi karena ada ketimpangan
dalam orientasi bagian-bagian yang berdekatan dalam kristal yang tumbuh
sehingga ada suatu deretan atom tambahan ataupun deretan yang kurang.
Seperti terlihat pada Gambar 2.7, dislokasi ulir memudahkan pertumbuhan
kristal karena atom dan sel satuan tambahan dapat tertumpuk pada setiap
anak tangga ulir. Istilah ulir sangat tepat karena anak tangga melingkari
sumbu pada proses pertumbuhan. 24 Dislokasi mudah terjadi sewaktu
deformasi. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.8. dimana suatu pergeseran
mengakibatkan terjadinya dislokasi garis dan dislokasi ulir. Keduanya
menghasilkan deformasi akhir yang sama dan sebetulnya dihubungkan satu
dengan lainnya oleh garis dislokasi yang terjadi.
anggap
berdimensi
dua,
bentuknya
mungkin
melengkung
dan
tumpukan atom yang kurang efisien sepanjang batas. Oleh karena itu atom
sepanjang batas butir memiliki energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan
yang terdapat dalam butir. Hal ini yang menyebabkan mengapa daerah
perbatasan lebih mudah terkikis. Energi atom batas butir yang lebih tinggi
juga penting bagi proses nukleasi selama perubahan fasa polimorfi.
Tumpukan atom yang lebih sedikit, pada batas butir memperlancar difusi
atom, dan ketidakseragaman 27 orientasi pada butir yang berdekatan
mempengaruhi kecepatan gerak dislokasi, jadi batas butir merubah regangan
plastik dalam bahan
2. Apa pengertian saudara tentang annealing sempurna dan annealing tak sempurna pada proses
heat treatment.
Jawab :
Annealing sempurna atau Full Annealing adalah proses perlakuan panas yang bertujuan
untuk melunakkan logam yang keras sehingga mampu dikerjakan dengan mesin. Proses ini
banyak dilakukan pada baja medium. Proses ini dilakukan dengan cara memanaskan material
baja pada temperatur 15 hingga 40 0C di atas temparatur A3 atau A1 tergantung kadar
karbonnya. Pada temperatur tersebut pemanasan ditahan untuk beberapa lama hingga
mencapai kesetimbangan. Selanjutnya material didinginkan dalam dapur pemanas secara
perlahan-lahan hingga mencapai temperatur kamar. Struktur mikro hasil full annealing berupa
pearlit kasar yang relatif lunak dan ulet.
Annealing tak sempurna Dilakukan dengan memanaskan baja sedikit diatas atau dibawah
temperatur kritik A1 (lihat Gambar 8.1) kemudian didiamkan pada temperatur tersebut untuk
jangka waktu tertentu kemudian diikuti dengan pendinginan yang lambat.
3. Terangkan dilengkapi gambar tentang kegagalan material akibat pembebanan fatigue.
Jawab : Adalah kerusakan (kegagalan) material akibat pembebanan yang berulang
(cyclic). Kerusakan dapat terjadi pada beban yang jauh di bawah batas kekuatannya.
Kerusakan akibat kelelahan dimulai dari adanya awalan retak (krack initiation) yang
kemudian merambat sedikit demi sedikit setiap kali menerima beban (tarik) yang cukup besar,
sampai akhirnya sisa penampang tidak lagi mampu menahan beban yang bekerja.
Untuk menghitung kelelahan atau fatigue pada material dapat digunakan kurva S-N. Metoda
ini telah menjadi metoda standar untuk desain fatik selama kurun waktu hamper 100 tahun.
Pendekatan dengan metoda SN masih banyak digunakan dalam aplikasi desain dimana
tegangan yang berlangsung menjadi faktor utama dengan batas elastis material dan resultan
usia pakai sangat panjang seperti pada poros transmisi, roda gigi, kopling dan sebagainya.
Dengan tegangan yang makin kecil batang uji patah pada jumlah siklus makin besar (umur kerja
makin panjang). Untuk beberapa jenis logam (termasuk logam ferrous) pada tegangan yang
rendah tidak mengalami kelelhan
Fatigue strength menunjukkan ketahanan terhadap beban siklik (berulang), dinyatakan
dengan besarnya tegangan yang menyebabkan kelelahan pada jumlah siklus tertentu
Fatigue limit: fatigue strength untuk jumlah siklus tak terhingga, atau batas tegangan