Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS JURNAL

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK


(PGK) YANG MENJALANI HEMODIALISIS
DI BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

Problem
Pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK) yang menjalani hemodialisis membutuhkan
waktu 12-15 jam untuk dialisis setiap minggunya, atau paling sedikit 3-4 jam
perkali terapi. Kegiatan ini berlangsung terus-menerus sepanjang hidupnya. Saat
menjalani hemodialisis biasanya pasien mengalami perasaan ambivalen terhadap
proses hemodialisis yang sementara dijalaninya. Kecemasan merupakan salah satu
hal yang sering dikeluhkan oleh pasien hemodialisis. Rasa cemas yang dialami pasien
bisa timbul karena masa penderitaan yang sangat panjang (seumur hidup). Selain itu,
proses tindakan invasif merupakan faktor situasional lain yang berhubungan dengan
kecemasan. Kondisi ini lebih dominan sehingga kadang terabaikan.

Patient
Populasi :
Pasien dengan Penyakit Ginjal Kronik (PGK) yang menjalani hemodialisis di
BLU RSUP Prof. Dr.R.D. Kandou Manado
Sampel :
Empat puluh pasien dengan penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis
selama dua bulan, terdiri dari 20 orang laki-laki dan 20 orang perempuan.
Intervention
Pada penelitian ini tidak dilakukan intervensi.
Comparison
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif sehingga tidak dilakukan
perbandingan.

Outcome
Karakteristik pasien :
Tabel 1. Distribusi sampel berdasarkan Umur dan Tingkat Kecemasan

Tabel 2. Distribusi sampel berdasarkan Jenis Kelamin dan tingkat kecemasan

Tabel 3. Distribusi sampel berdasarkan pendidikan dan tingkat kecemasan

Tabel 4. Distribusi sampel berdasarkan pekerjaan dan tingkat kecemasan

Tabel 5. Distribusi sampel berdasarkan lamanya menjalani hemodialisis dan


tingkat kecemasan

Critical Appraisal
Validity
1.

Apakah fokus penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian?


YA, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan pasien PGK
yang menjalani hemodialisis di Instalasi Tindakan Khusus Haemodialisis
Ruangan Melati BLU. RSUP. Prof. Dr R. D. Kandou Manado. Dan fokus
penelitian ini selain mengetahui tingkat kecemasan juga mengetahui faktorfaktor yang mungkin dapat mempengaruhi kecemasan pasien dengan PGK.

2. Apakah subjek penelitian ini diambil dengan cara yang tepat?


YA, subjek penelitian diambil sesuai tema, yaitu pasien PGK yang menjalani
hemodialisis. Untuk mengetahui tingkat kecemasan pasien dengan PGK yang
menjalani hemodialisa, peneliti menggunakan alat pengumpul data berupa
kuisioner.
3. Apakah data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian?
YA, sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui tingkat
kecemasan pasien PGK yang menjalani hemodialisis di RSUP. Prof. Dr R. D.
Kandou Manado, maka peneliti mengumpulkan data-data berupa karakteristik
umum pasien, tingkat pendidikan, pekerjaan pasien, dan lamanya menjalani
hemodialisa. Namun tidak dijelaskan secara terperinci mengenai poin-poin
dari kuisioner yang digunakan serta tidak dilakukannya pencantuman
kuisioner yang digunakan. Tidak dijelaskan juga di dalam jurnal ini apakah
kuisioner yang digunakan pada penelitian ini telah melalui uji validitas atau
tidak.
4. Apakah penelitian ini mempunyai jumlah subjek yang cukup untuk
meminimalisirkan kebetulan?
Peneliti melakukan penelitian deskriptif, maka semua data yang dapat diterima
sesuai kriteria inklusi akan dipakai menjadi subjek penelitian. Pada penelitian

ini terdapat 40 pasien yang menjadi subjek penelitian yang terdiri dari 20
orang laki-laki dan 20 orang perempuan.
5. Apakah analisis data dilakukan cukup baik?
YA, analisis data sudah dilakukan dengan cukup baik yaitu dengan
menghitung persentase dan mean. Penyajian data seharusnya dapat
menggunakan grafik atau chart tidak hanya menggunakan narasi dan tabel
sehingga pembaca akan lebih gampang memahami hasil penelitian.
Importance
6. Apakah penelitian ini penting?
Mengingat bahwa faktor kecemasan mempengaruhi psikologi pasien dengan
PGK maka penelitian ini penting untuk melihat faktor resiko dan karakteristik
penderita.
Applicability
7. Apakah penelitian ini dapat diterapkan pada populasi lokal?
Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai referensi tentang karakteristik
pasien, faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan, serta pengaruh
lamanya hemodialisa dengan munculnya kecemasan pada pasien dengan PGK
yang dihemodialisa, karena hasil yang didapat sesuai dengan hasil penelitianpenelitian dari sumber lain. Tetapi, jurnal ini kurang dapat diaplikasikan pada
puskesmas yang merupakan layanan primer. Puskesmas sebaiknya melakukan
tindakan preventif berupa penyuluhan dan screening terhadap timbulnya gagal
ginjal dan penyakit lain yang menjadi faktor predisposisinya. Pada pasien yang
mengalami PGK stadium terminal perlu diberikan terapi hemodialisa sehingga,
jurnal ini lebih tepat bila diapplikasikan pada tenaga kesehatan layanan sekunder
khususnya unit hemodialisa agar dapat melakukan deteksi dini kecemasan pada
pasien PGK yang menjalani hemodialisis untuk mencegah terjadinya kecemasan
berlanjut.

Anda mungkin juga menyukai