1. Represi
Freud menganggap bahwa represi sebagai mekanisme pertahanan
yang paling dasar dan yang paling penting. Dalam represi, impuls atau
memori yang terlalu menakutkan atau menyakitkan dikeluarkan dari
kesadaran. Memori yang menimbulkan rasa malu, bersalah, atau
mencela diri, seringkali direpresi. Freud yakin bahwa represi impuls
masa kanak-kanak tertentu terjadi secara universal. Represi dijelaskan
oleh Freud pada konflik oedipus, dimana anak laki-laki mengalami
ketertarikan seksual pada ibunya dan menimbulkan persaingan dan
permusuhan kepada ayahnya. seiring pertumbuhan, impuls tersebut
direpresi
untuk
mewujudkan
menghindari
impuls
tersebut.
konsekuensi
Pada
menyakitkan
perkembangan
jika
selanjutnya,
dan
mempertahankan
menggunakan
impuls
yang
beberapa
direpresi
mekanisme
lain
agar
masuk
tidak
untuk
ke
kesadaran.
2. Regresi
Bersikap kembali ke tahap-tahap lebih awal dari usia perkembangan ketika menghadapi
pikiran-pikiran atau impuls yang tidak dapat diterima. Sebagai contoh seorang remaja
yang kewalahan dengan rasa takut, kemarahan dan impuls seksual yang sedang tumbuh
mungkin menjadi selalu ingin diperhatikan dan mulai menunjukkan perilaku seperti masa
kanak-kanak sebelumnya yang sebenarnya telah lama ia lalui, seperti misalnya kembali
mengompol
3. Rasionalisasi
Rasionalisasi bukanlah berarti "bertindak secara rasional", rasionalisasi
adalah motif yang dapat diterima secara logika atau sosial yang
dilakukan sedemikian rupa sehingga kita tampaknya berindak secara
rasional.
Rasionalisasi
mempunyai
dua
fungsi:
menghilangkan
tersebut
biasanya
masuk
akal;
hanya
saja
mereka
tidak
4. Pembentukan Reaksi
Sebagian individu dapat mengungkapkan suatu motif bagi dirinya sendiri
dengan memberikan ekspresi kuat pada motif yang berlawanan.
Kecenderungan ini dinamakan pembentukan reaksi. Seorang ibu yang
merasa bersalah karena ketidakinginannya mempunyai anak mungkin
menjadi terlalu memperhatikan dan terlalu protektif untuk meyakinkan
anak akan cintanya dan meyakinkan dirinya bahwa ia adalah ibu yang
baik. Sebagian orang yang berperang dengan semangat fanatik untuk
melawan kekenduran moral, alkohol dan perjudian mungkin manifestasi
pembentukan reaksi. Sebagian individu tersebut mungkin memiliki latar
belakang sulit dengan masalah tersebut dan mungkin merupakan cara
untuk melindungi diri mereka sendiri terhadap kemungkinan kembali
pada kebiasaan lama.
5. Proyeksi
Semua orang memiliki sifat yang tidak diinginkan yang tidak kita akui,
bahkan oleh diri sendiri. Salah satu mekanisme bawah sadar, proyeksi,
melindungi kita dari mengetahui kualitas diri kita yang tidak layak
dengan menampakan sifat itu secara berlebihan pada diri orang lain.
Contoh; misalkan Anda adalah seorang yang cenderung suka mengkritik
atau tidak ramah pada orang lain tetapi Anda tidak mau mengakui
kecenderungan itu. Jika Anda memperlakukan orang lain secara kasar,
bukan berdasarkan kualitas buruk diri, Anda mengatakannya sebgai,
"memberi mereka perlakuan yang pantas". Proyeksi merupakan suatu
bentuk rasionalisasi yang meresap dalam kultur kita, mekanisme ini
terjadi secara begitu saja menempatkan sifat-sifat batin sendiri pada
obyek di luar diri, sehingga sifat-sifat batin itu dihayati sebagai sifat-sfat
orang lain diluar dirinya. Misalkan, seseorang yang membenci orang lain,
6. Intelektualisasi
Intelektualisasi adalah upaya melepaskan diri dari situasi stres dengan
menghadapinya
menggunakan
istilah-istilah
yang
abstrak
dan
7. Penyangkalan
Jika realita eksternal terlalu tidak menyenangkan untuk dihadapi, orang
dapat menyangkal terjadinya realita tersebut. Orangtua dari anak yang
menderita penyakit mematikan mungkin menolak mengakui anaknya
menderita
penyakit
serius,
walaupun
mereka
telah mendapatkan
8. Pengalihan