Anda di halaman 1dari 6

Defence Mechanism - Alat Pelindung Psikis

Defence Mechanism adalah sebuah disiplin dalam ilmu psikoanalisa


yang dikembangkan oleh Sigmund Freud. Freud menyebutnya defense
mechanism sebagai strategi yang tidak disadari yang digunakan oleh orang
untuk mengatasi emosi negatif. Strategi terfokus hanya pada emosi itu tidak
mengubah situasi stres, mereka semata-mata mengubah cara orang
menghayati atau memikirkan situasi. Jadi, semua mekanisme pertahanan
melibatkan suatu elemen penipuan diri. Perasaan khawatir adalah insting
normal terhadap adanya ancaman. Adrenalin yang meningkat, perasaan
selalu siap siaga dan jantung yang berdebar sebenarnya insting untuk
mempertahankan diri untuk survive. Namun kekhawatiran yang
berkepanjangan akan menyebabkan tubuh lelah, meningkat menjadi cemas
dan dapat menimbulkan stress. Dan stress adalah pemicu penyakit
psikosomatis. Maka Defense Mechanism adalah sistem penipuan pikiran
yang berfungsi meredakan kekhawatiran dan stress dengan cara pengalihan.
Beberapa diantaranya yang popular antara lain:

1. Represi
Freud menganggap bahwa represi sebagai mekanisme pertahanan
yang paling dasar dan yang paling penting. Dalam represi, impuls atau
memori yang terlalu menakutkan atau menyakitkan dikeluarkan dari
kesadaran. Memori yang menimbulkan rasa malu, bersalah, atau
mencela diri, seringkali direpresi. Freud yakin bahwa represi impuls
masa kanak-kanak tertentu terjadi secara universal. Represi dijelaskan
oleh Freud pada konflik oedipus, dimana anak laki-laki mengalami
ketertarikan seksual pada ibunya dan menimbulkan persaingan dan
permusuhan kepada ayahnya. seiring pertumbuhan, impuls tersebut
direpresi

untuk

mewujudkan

menghindari

impuls

tersebut.

konsekuensi
Pada

menyakitkan

perkembangan

jika

selanjutnya,

perasaan permusuhan terhadap orang yang dicintai dan pengalaman


kegagalan perlu dihapus dari memori sadar. Freud yakin bahwa represi

jarang berhasil sepenuhnya, impuls yang direpresi mengancam masuk


ke kesadaran; individu menjadi cemas (walaupun tidak menyadari
alasannya)

dan

mempertahankan

menggunakan
impuls

yang

beberapa
direpresi

mekanisme

lain

agar

masuk

tidak

untuk
ke

kesadaran.

2. Regresi
Bersikap kembali ke tahap-tahap lebih awal dari usia perkembangan ketika menghadapi
pikiran-pikiran atau impuls yang tidak dapat diterima. Sebagai contoh seorang remaja
yang kewalahan dengan rasa takut, kemarahan dan impuls seksual yang sedang tumbuh
mungkin menjadi selalu ingin diperhatikan dan mulai menunjukkan perilaku seperti masa
kanak-kanak sebelumnya yang sebenarnya telah lama ia lalui, seperti misalnya kembali
mengompol

3. Rasionalisasi
Rasionalisasi bukanlah berarti "bertindak secara rasional", rasionalisasi
adalah motif yang dapat diterima secara logika atau sosial yang
dilakukan sedemikian rupa sehingga kita tampaknya berindak secara
rasional.

Rasionalisasi

mempunyai

dua

fungsi:

menghilangkan

kekecewaan saat kita gagal mencapai tujuan dan memberikan motif


ayng dapat diterima atas perilaku kita. Saat mencari alasan baik
ketimbang alasan sesungguhnya, orang sering membuat sejumlah dalih.
Dalih

tersebut

biasanya

masuk

akal;

hanya

saja

mereka

tidak

menceritakan keseluruhan cerita. Sebagai contoh; Seseorang yang gagal


mengikuti ujian, "Kawan sekamar saya tidak membangunkan saya."
Alasan tersebut mungkin saja benar tetapi bukan merupakan alasan
sesungguhnya atas kegagalan seseorang melakukan perilaku yang
dimaksud. Individu yang benar-benar peduli akan memasang alarm jam
atau meluangkan waktunya.

4. Pembentukan Reaksi
Sebagian individu dapat mengungkapkan suatu motif bagi dirinya sendiri
dengan memberikan ekspresi kuat pada motif yang berlawanan.
Kecenderungan ini dinamakan pembentukan reaksi. Seorang ibu yang
merasa bersalah karena ketidakinginannya mempunyai anak mungkin
menjadi terlalu memperhatikan dan terlalu protektif untuk meyakinkan
anak akan cintanya dan meyakinkan dirinya bahwa ia adalah ibu yang
baik. Sebagian orang yang berperang dengan semangat fanatik untuk
melawan kekenduran moral, alkohol dan perjudian mungkin manifestasi
pembentukan reaksi. Sebagian individu tersebut mungkin memiliki latar
belakang sulit dengan masalah tersebut dan mungkin merupakan cara
untuk melindungi diri mereka sendiri terhadap kemungkinan kembali
pada kebiasaan lama.

5. Proyeksi
Semua orang memiliki sifat yang tidak diinginkan yang tidak kita akui,
bahkan oleh diri sendiri. Salah satu mekanisme bawah sadar, proyeksi,
melindungi kita dari mengetahui kualitas diri kita yang tidak layak
dengan menampakan sifat itu secara berlebihan pada diri orang lain.
Contoh; misalkan Anda adalah seorang yang cenderung suka mengkritik
atau tidak ramah pada orang lain tetapi Anda tidak mau mengakui
kecenderungan itu. Jika Anda memperlakukan orang lain secara kasar,
bukan berdasarkan kualitas buruk diri, Anda mengatakannya sebgai,
"memberi mereka perlakuan yang pantas". Proyeksi merupakan suatu
bentuk rasionalisasi yang meresap dalam kultur kita, mekanisme ini
terjadi secara begitu saja menempatkan sifat-sifat batin sendiri pada
obyek di luar diri, sehingga sifat-sifat batin itu dihayati sebagai sifat-sfat
orang lain diluar dirinya. Misalkan, seseorang yang membenci orang lain,

tetapi ia menghayati orang lain itulah yang membenci kepadanya. Kultur


melarang orang membenci orang lain.

6. Intelektualisasi
Intelektualisasi adalah upaya melepaskan diri dari situasi stres dengan
menghadapinya

menggunakan

istilah-istilah

yang

abstrak

dan

intelektual. Jenis pertahanan ini seringkali diperlukan oleh orang yang


harus menghadapi masalah hidup dan mati dalam pekerjaannya. Dokter
yang terus menerus berhadapan dengan penderitaan manusia tidak
dapat berusaha untuk terlibat secara emosional dengan tiap pasiennya.
Faktanya, suatu pembebasan (detachment) mungkin penting bagi dokter
agar dapat berfungsi secara kompeten. Jenis intelektualisasi ini baru
menjadi masalah jika ia menjadi gaya hidup yang meresap sehingga
individu memutuskan dirinya dari semua pengalaman emosional.

7. Penyangkalan
Jika realita eksternal terlalu tidak menyenangkan untuk dihadapi, orang
dapat menyangkal terjadinya realita tersebut. Orangtua dari anak yang
menderita penyakit mematikan mungkin menolak mengakui anaknya
menderita

penyakit

serius,

walaupun

mereka

telah mendapatkan

informasi lengkap tentang diagnosa dan kemungkinan penyakitnya.


Mereka tidak dapat mentoleransi kepedihan karena mengetahui realita,
mereka menggunakan mekanisme pertahanan penyangkalan (denial).
Bentuk penyakalan yang kurang ekstrim dapat ditemukan pada individu
yang secara terus menerus mengabaikan kritik, tidak merasa orang lain
marah kepada dirinya, atau membuang semua tanda yang menyatakan
bahwa pasangannya berselingkuh. Kadang menyangkal fakta mungkin
lebih baik dibandingkan dengan menghadapinya. Pada krisis yang parah,
penyangkalan memberikan waktu kepada orang untuk menghadapi fakta
buruk dengan kecepatan yang lebih bertahap. Sebagai contoh, penderita
stroke dan medula spinalis mungkin akan menyerah sama sekali jika

mereka mengetahui sepenuhnya keseriusan kondisi mereka. Harapan


memberikan mereka insentif untuk terus mencoba. Contoh lain adalah
tentara yang menghadapi peperangan, penyangkalan kemungkinan mati
membantu mereka untuk terus bekerja.

8. Pengalihan

Melalui mekanisme pengalihan (displacement), suatu motif yang tidak


dapat dipuaskan dalam suatu bentuk diarahkan ke saluran lain. Contoh
dari pengalihan adalah kemarahan yang tidak dapat diekspresikan
kepada sumber frustrasi dan diarahkan ke pada obyek yang kurang
mengancam. Freud merasa bahwa pengalihan merupakan cara yang
paling memuasakn untuk menangangani impuls agresif atau seksual.
Dorongan dasar tidak dapat diubah, tetapi kita dapat mengubah obyek
yang menjadi tujuan dorongan itu. Impuls erotik yang tidak dapat
langsung di ekspresikan dapat diekspresikan secara tidak langsung
dalam aktivitas kreatif seperti seni, puisi dan musik. Impuls permusuhan
mungkin menemukan ekspresi yang diterima secara sosial dengan peran
serta dalam olahraga kontak. Kecil kemungkinan pengalihan dapat
menghilangkan impuls yang mengalami frustrasi akan tetapi aktiitas
pengganti dapat membantu menurunkan ketegangan saat dorongan
dasar terancam. Sebagai contohnya, aktivitas merawat orang lain atau
mencari persahabatan dapat membantu menurunkan ketegangan yang
berhubungan sosial yang tidak terpuaskan.

Anda mungkin juga menyukai