KEKUASAAN
Kekuasaan(power) adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi
individu ataupun kelompok untuk bertindak seperti apa yang dia perintahkan atau
anjurkan. Pelaku yang menjalankan kekuasaan dapat berupa seseorang atau
individu, kelompok, organisasi, maupun pemerintah. Kekuasaan sedikitnya
melibatkan dua pihak, dan dapat lebih dari itu.
Kekuasaan berkaitan erat dengan beberapa konsep, diantaranya pengaruh,
persuasi, manipulasi, koersi, force,dan kewenangan. Terdapat tiga unsur hubungan
kekuasaan, yaitu tujuan, cara penggunaan sumber-sumber pengaruh, dan hasil
penggunaan sumber-sumber pengaruh. Kekuasaan dapat bersumber dari
kedudukan, kekayaan, maupun kepercayaan.
A.1. Dimensi-dimensi Kekuasaan
Terdapat beberapa dimensi kekuasaan, diantaranya:
1. Potensial dan Aktual
Kekuasaan potensial meliputi kekayaan, tanah, pengetahuan dan
informasi, popularitas, status sosial yang tinggi, jabatan, dan massa
yang terorganisasi. Sedangkan kekuasaan aktual ialah aplikasi dari
sumber-sumber kekuasaan potensial, misalnya seorang artis terkenal
dapat mempengaruhi para penggermarnya untuk memilih seorang
calon presiden pada pemilu.
2. Konsensus dan Paksaan
Alasan untuk menataati kekuasaan konsensus ialah atas kesadaran
sendiri dari pihak yang dipengaruhi. Sehingga, ketaan lebih bersifat
langgeng. Namun, dengan cara ini diperlukan waktu yang lama dan
upaya yang keras agar orang lain sadar dan setuju menaati kekuasaan.
Sarana yang digunakan untuk mendapat ketaatan melalui kekuasaan
konsensus, yaitu nilai kebaikan bersama, moralitas, dan agama.
Sedangkan alasan untuk menaati kekuasaan paksa ialah karena rasa
takut. Rasa takut berdasar paksaan fisik seperti dipukul, ditangkap,
dipenjara, ataupun dibunuh. Dan rasa takut berdasar paksaan nonfisik
seperti dikucilkan, diintimidasi, dan dikeluarkan dari pekerjaan.
Sarana yang digunakan untuk mendapat ketaatan melalui kekuasaan
oleh
pemilik
sumber
kekuasaan
dalam
yaitu
sikap
perilaku
yang
memelihara
dan
Kelompok
sosial
ini
berfungsi
sebagai
wadah
politik
akan
mempengaruhi
sendi-sendi
kehidupan
B. KEWENANGAN
Kewenangan adalah kekuasaan. Namun, kekuasaan tidak selalu berupa
kewenangan. Kedua bentuk pengaruh ini dibedakan dalam keabsahannya.
Kewenangan merupakan kekuasaan yang memiliki keabsahan (legitimate power),
sedangkan kekuasaan tidak selalu memiliki keabsahan (Ramlan Surbakti: 2010).
C. LEGITIMASI
Legitimasi merupakan penerimaan dan pengakuan masyarakat terhadap
hak moral pemimpin untuk memerintah, membuat, dan melaksanakan keputusan
politik. Hanya anggota masyarakat saja yang dapat memberikan legitimasi pada
kewenangan pemimpin yang memerintah.
Kewenangan
Legitimasi
Hak moral atau hak untuk Penerimaan dan
mempengaruhi
memerintah
pengakuan masyarakat
terhadap hak moral
Kesimpulan
Kekuasaan ialah kemampuan untuk mempengaruhi seseorang atau lebih
agar mau mengikuti, mentaati, dan menjalankan yang diperintahkan. Orang yang
berkuasa adalah mereka yang memiliki kekayaan, jabatan, status sosial,
popularitas, dsb. Kewenangan juga merupakan kekuasaan, tetapi tanpa
kewenangan, kekuasaan untuk memerintah tersebut tidak dapat dijalankan. Dan
legitimasi merupakan kesepakatan para masyarakat untuk memberikan pengakuan
dan penerimaan terhadap hak moral pemerintah.
Opini
Kekuasaan, kewenangan, dan legitimasi sebenarnya saling berhubungan.
Ketiganya memiliki keterkaitan yang erat. Kekuasaan tanpa kewenangan, maka
pemerintah tidak dapat mengatur masyarakatnya untuk mentaati, mematuhi
ataupun mengikuti apa yang diperintahkan. Dan tanpa adanya legitimasi, maka
suatu perintah itu tidak dapat dijalankan oleh masyarakat karena masyarakat tidak
mengakui hak moral pemerintah.
PAPER REVIEW
PENGANTAR ILMU POLITIK
KEKUASAAN, KEWENANGAN, DAN LEGITIMASI
(1444010039)
(1444010018)
Ulli Amrina
(1444010028)