Anda di halaman 1dari 18

Kasus Hipertiroidisme

Kelompok 1:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Nafilataini (1311011019)
Novita Purnama Sari (1311011060)
Lusiana Nofita Yusra (1311011062)
Nurul Rahmi (1311011091)
Silmi Izzati (1311011092)
Elsha Gusfiandi (1311012011)

Identitas Pasien
Nama

: Ny. Ariestyatie
Usia
: 44 tahun
Agama
: Islam
Jenis kelamin
: Perempuan
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan
: Karyawan
Alamat
: Kompleks Sekneg
Baru,
Grogol Selatan

Anamnesis
Keluhan utama:
Benjolan di leher kanan 2 minggu yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang:
2 minggu yang lalu, pasien perempuan berusia 44
tahun merasakan terdapat benjolan kecil di leher kanan.
Benjolan terasa nyeri yang menjalar ke bagian telinga.
Pasien terasa panas dan gatal di leher kanan. Tidak ada
perubahan warna menjadi kemerahan di leher kanan
pasien. Pasien mengeluh terasa mengganjal di leher.
Terdapat keluhan nyeri saat menelan makanan.
Pasien mengaku badannya terasa lemah
Demam (+)
Batuk, mual dan muntah (-)

Pasien

menyangkal terdapat perubahan suara menjadi

serak.
Pasien juga menyangkal adanya tangan yang
menggeletar dan sering berkeringatan.
Pasien tidak merasakan berdebar dan cemas.
Nafsu makan pasien baik.
Perubahan pada berat badan pasien (-)
BAK lancar dengan frekuensi 3-4 kali sehari.
BAB normal, tidak ada mencret, lendir dan darah.
Tidak ada riwayat penggunaan obat-obatan.
Pasien sudah ke klinik luar dan diberikan obat. Benjolan
sempat menghilang. Namun karena pasien tidak rutin
minum obat, benjolan muncul kembali seminggu yang
lalu. Benjolan dirasakan lebih besar dari sebelumnya.
Pasien membuat keputusan untuk ke bagian Bedah RS
tarakan dan dikonsul ke bagian Penyakit Dalam.

Ringkasan
Perempuan 44 tahun datang dengan
keluhan
benjolan di leher kanan sejak 2 minggu
lalu.
Benjolan terasa nyeri yang menjalar ke
telinga,
panas dan gatal. Leher terasa
mengganjal.
Terdapat demam, lemah badan dan nyeri
saat menelan.

Pemeriksaan fisik didapatkan:


Tekanan darah 130/80 mmHg
Nadi 102x/menit
Teraba benjolan berupa nodul, ukuran 2
jari, konsistensi kenyal, batas tegas,
nyeri pada penekanan pada kelenjar
tiroid kanan.

Pemeriksaan laboratorium didapatkan:


TSH <0,10 mIU/L
T4 142,77 ng/L.
Pemeriksaan EKG didapatkan:
sinus ritme
HR 106x/menit
LAD, QRS < 0,12s
PR interval normal
T waves normal
LVH/RVH/BBB (-)
Pemeriksaan biopsy (FNAB) suspek tiroiditis

Daftar Masalah
Tiroiditis subakut
PENGKAJIAN MASALAH DAN RENCANA
TATALAKSANA
Tiroiditis subakut
Dipikirkan

tiroiditis berdasarkan adanya keluhan


benjolan di leher kanan disertai nyeri yang
menjalar ke telinga, panas dan gatal.
Terdapat juga keluhan demam dan lemah badan
Pasien merasa nyeri saat menelan.
Tidak ada suara serak, cemas, jantung berdebar,
perubahan pada BAB dan perubahan berat
badan serta nafsu makan.

Pada

pemeriksaan fisik ditemukan benjolan


pada leher kanan berupa nodul, berukuran 2
jari, dengan konsistensi kenyal, berbatas
tegas dan nyeri tekan (+), bruit (-).
Tekanan darah 130/80 mmHg, nadi
102x/menit.
Tidak didapatkan kelainan mata eksoftalmos
dan tremor pada tangan.
Pada pemeriksaan EKG didapatkan sinus
takikardia.
Dari hasil laboratorium ditemukan penurunan
kadar TSH dan peningkatan kadar hormone
tiroksin (T4) yang kemungkinan juga
disebabkan kelainan hipertiroid.

Untuk

menyingkirkan kemungkinan
kanker, dilakukan pemeriksaan
biopsy (FNAB) yang mana hasilnya
sesuai dengan penyakit tiroiditis
subakut (tiroiditis de Quervain).
Kemungkinan tiroiditis yang
disebabkan oleh obat (amiodaron,
interferon) dapat disingkirkan kerna
tidak ada riwayat penggunaan obatobatan.

Rencana diagnostic:
Pemeriksaan darah lengkap (haemoglobin,
hematokrit, leukosit, trombosit), laju endap darah,
pemeriksaan ulang fungsi tiroid.
Rencana pengobatan:
Propanolol 2x10mg PO
Aspirin 3x500mg PO
Rencana edukasi:
- Jangan mengkonsumsi suplemen iodine dalam
dosis tinggi
- Perbanyak konsumsi cairan untuk mengelakkan
terjadinya dehidrasi (akibat dari tirotoksikosis)

PENATALAKSANAAN

Terapi Lini Pertama

Golongan Thionamid
Merupakan metabolit yang aktif. Mekanisme kerjanya
adalah menghambat enzim TPO (Thyroid PerOksidase)
sehingga mnecegah oksidasi ioda.
selain itu juga menghambat perubahan perifer T4
menjadi T3

CONTOH
PTU 100-200 mg tiap 6-8 jam dan dilakukan tapering off.
MMI 10-20 mg tiap 8-12 jam (METIMAZOL dan
CARBIMAZOL)
Pengobatan dengan golongan thinamide ini dilakukan
selama 12-24 bulan

Golongan

Iodida
menghalangi pelepasan hormon tiroid,
inhibit biosintesis hormon tiroid dengan
menghalangi penggunaan iodida intratiroid,
dan menurunkan ukuran dan vaskularitas
kelenjar.

CONTOH
kalium Iodida yang mengandung 6.3 mg
iodida/tablet
larutan lugol 10 tetes tiap 6-8 jam

Terapi Lini Kedua


digunakan bila pasien mengalami sensitifitas
terhadap obat-obat terapi lini pertama.
Terapi ini dengan menggunakan radiasi.
RADIOAKTIF IODIN
contoh NaI131 4000-8000 rad.
jika iodida diberikan, pemberian 3- hari
setelah RAI untuk mencegah interaksi.

Terapi Lini ketiga


SURGERY/PEMBEDAHAN
dilakukan jika pasien dalam
keadaan hamil, kalau ada
adenoma dan hiperplasia.

SARAN
1.

2.

Selain menjaga pola hidup sehat, pasien


sebaiknya
juga
melakukan
terapi
penyembuhan secara teratur supaya efek
samping yang diberikan tidak terlalu besar
Terapi yang diberikan sebaiknya secara
bertahap dan memiliki efek samping paling
kecil yang disesuaikan dengan komplikasi
yang mungkin timbul

Anda mungkin juga menyukai