I. DEFENISI
Suatu keadaan dimana kadar Hb,k dan hitung sel darah merah, lebih rendah
dari harga normal.
Anemia bukan merupakan penyakit, melainkan keadaan suatu penyakit atau
gangguan fungsi tubuh akibatnya jumlah O 2 yang diangkut ke jaringan tubuh
berkurang. (KMB Bunner & Sudarth, vol.2)
II. ETIOLOGI
Produksi sel darah tidak mencukupi:
Rendahnya produksi sel darah merah karena defisiensi factor yang
berperan dalam eritropoesis (as. Folat, vit B12, zat besi)
Kehilangan sel darah merah:
Terjadi karena perdarahan yang disebabkan oleh penyebab-penyebab
utama (sal. Cerna, uterus hidung, luka).
III. PATOFISIOLOGI
a. MANIFESTASI KLINIS
Factor yang mempengaruhi berat dan sedangnya gejala:
Durasi
Tekikardi
Palpitasi
Kardiomegali
hepatomegali
Dyspepsia
Konstipasi
Diare
Parastesia
Mati rasa
Ataksia
Gangguan koordinasi
Bingung
Udem perifer
b. KOMPLIKASI
Komplikasi umum, meliputi gagal jantung, parestesia, angina, gagal
jantung kongestif, dan kejang.
IV. KLASIFIKASI
1. anemia mikrositik hipokrom
a. anemia defisiensi Fe
b. thalasemia
2. anemia makrositik
a. defisiensi vit B 12
b. defisiensi asam folat
c. anemia hemolitik
d. mielodisplasia
3. anemia normokrom
a. penyakit kronik
b. perdarahan akut
V. PENATALAKSANAAN
Mencari penyebab dan mengatasi komplikasi,serta penggantian darah yang
hilang.
1) Terapi oksigen
Kompensasi berkurangnya pengangkutan oksigen dan membantu
mengurangi kerja jantung.
2) Transfusi darah
Terutama pada lkehilangan darah akut (Hb < 6 gr/dl) atau yang tidak
respon terhadap pengobatan lain.
Pemberian
jangka
pahjang
beresiko
tinggi
kelebihan
zat
besi
VI. WOC
Perdarahan saluran
cerna
Kehilangan SDM
Depresi sum2
tulang
Overaktif RES,
produksi SDM
abnormal
Produksi SDM
Penghancuran
SDM
Pe jumlah eritrosit
Pe kadar Hb
Kompensasi paru
Kompensasi
jantung
Pe
frekuensi
Pe kontraktilitas
takikardi
palpitasi
Efek GI
Penebalan dinding
ventrikel
kardiomegali
dispepsia
Hipoksia serat
saraf
Pe frekuensi
nafas
Gangguan
penyebaran
nutrisi
Parastesia, mati
rasa, ataksia,
gangguan
Konstipasikoordinasi,
diare
bingung