Tugas Pak Rinang
Tugas Pak Rinang
Nama
BP
: 1110312122
Reflek Gordon
Reflek Chaddock
Reflek Openheim
Reflek Babinsky
Reflek Schaeffer
CRT
Melakukan penekanan pada ekstremitas distal seperti pada ujung jari tangan
dan kaki selama 5 detik kemudian dilepas.
Normal
: < 2 detik.
Jika >2 detik berarti perfusi perifer berkurang dan merupakan tanda awal
shock.
Turgor Kulit
Dicubit pada daerah perut dengan cubitan agak lebar sekitar 3 cm. lalu
dipertahankan selama lebih kurang 5 detik kemudian dilepas.
Normal
: turgor kembali normal dalam waktu < 2 detik.
Jika kembali dalam waktu 2 5 detik : turgor agak lambat, 5 10 detik :
GAMBARAN LCS
TIPE
WBC
(mm3)
PEMBEDA
WBC
Bakterial
100-
>80% PMN
Viral
Aseptic
Fungal
Tuberkulo
10.000
20-500
20-200
20-200
10-200
<50%
<50%
<50%
<50%
GLUKO
SA
CSS
<50
CSF
SERUM
GLUKOSA
<50%
PROTEI
N
TIK
100-500
Naik
>50
>50
<50
<50
>50%
>50%
<50%
<50%
50-100
50-100
50-100
100-
Normal
Normal
Naik
Naik
PMN
PMN
PMN
PMN
sis
>500
Pada ensefalitis penyebab terbanyak adalah virus dan pada meningitis terbanyak
disebabkan oleh bakteri. Jadi dapat dinilai berdasarkan gejala klinis dan LCS nya.
4. Beda syok dan dehidrasi berat
Pada syok, sudah terdapat tanda-tanda syok seperti :
- Hipotensi
- Nadi cepat dan halus / tidak teraba
- Oliguria
- Akral dingin
- Capillary revilling time > 2 detik
5. Resep obat diare
Eritromisin : sirup 200mg/5ml, capsul 250mg, 500 mg.
R/ eritromisin syr. 200mg/5ml fls No. I
S4dd cth. 1
No
1
Nama Antibiotik
Ampicilin sulbactam
Sediaan injeksi
- Vial 750 mg (500 mg
ampicilin dan 250 mg
sulbactam)
- Vial 1500 mg (1000 mg
ampicilin dan 500 mg
sulbactam)
Pelarutnya
Dilarutkan
dengan 4 cc
Aqua pro
injection atau
NaCl 0,9
Gentamisin
- Ampul 4 mg/1 ml
- Ampul 8 mg/ 2 ml
3
Cefoperazon
- Vial 1000 mg
Meropenem
- Vial 1000 mg
Cefotaxim
Ciprofloxacin
Vankomisin
- Vial 500 mg
Amoksisilin
- Vial 1000 mg
Penisilin prokain
10
Ceftriaxon
- Vial 1000 mg
11
Eritromisin
Dilarutkan
dengan 5 cc
Aqua pro
injection atau
NaCl 0,9
Dilarutkan
dengan 4 cc
Aqua pro
injection atau
NaCl 0,9
Dilarutkan
dengan 10 cc
Aqua pro
injection atau
NaCl 0,9
Dilarutkan
dengan 4 cc
Aqua pro
injection atau
NaCl 0,9
Tidak ada injeksi,
Sirup 200mg /
5ml
Caps 250 mg,
500 mg
11.
Dilarutkan
dengan 10 cc
Aqua pro
injection atau
NaCl 0,9
Dilarutkan
dengan 20 cc
Aqua pro
injection atau
NaCl 0,9
- Vial 1000 mg
12.
14.
superfisial dan ruang-ruang usus menjadi isomer yang larut dalam air yang
dapat diekstraksikan tanpa metabolisme lebih lanjut oleh hati. Bila fototerapi
menyinari kulit, akan memberikan foton-foton diskrit energi, sama halnya seperti
molekul-molekul obat, sinar akan diserap oleh bilirubin dengan cara yang sama
dengan molekul obat yang terikat pada reseptor.
Molekul-molekul bilirubin pada kulit yang terpapar sinar akan mengalami
reaksi fotokimia yang relatif cepat menjadi isomer konfigurasi, dimana sinar
akan merubah bentuk molekul bilirubin dan bukan mengubah struktur bilirubin.
Bentuk bilirubin 4Z, 15Z akan berubah menjadi bentuk 4Z,15E yaitu bentuk
isomer nontoksik yang bisa diekskresikan. Isomer bilirubin ini mempunyai bentuk
yang berbeda dari isomer asli, lebih polar dan bisa diekskresikan dari hati ke
setelah yang pertama, atau juga setelah keguguran atau aborsi. Inkompatibilitas
Rh lebih
sering terjadi daripada ABO. Tiga kali lebih rentan pada bayi Kaukasia
dibandingkan bayi
Afrika-Amerika.
Hemolytic Disease of the Newborn dipengaruhi oleh golongan darah ABO
dan
Rhesus ibu, sehingga dibedakan atas:
a. Inkompatibilitas Rh
HDN dengan inkompatibilitas Rh adalah HDN yang selalu terjadi apabila ibu
dengan Rh-negatif mengandung anak Rh-positif karena berasal dari ayah yang
Rh-positif. Ibu
dengan Rh-negatif dapat terpapar dengan antigen Rh melalui transfusi
fetomaternal. Pada
paparan pertama, sebanyak 0.1 ml darah Rh-positif sudah dapat memicu
terbentuknya anti
Rh, yang sebagian besar berupa IgG. Terjadinya sensitisasi ulang memicu
terbentuknya lebih
banyak IgG. IgG tersebut dapat melewati plasenta dan kemudian masuk
kedalam peredaran
darah janin, sehingga sel-sel eritrosit janin akan diselimuti (coated) dengan
antibodi tersebut
dan akhirnya terjadi aglutinasi dan hemolisis. Hemolisis yang terjadi pada
inkompatibilitas
Rh lebih berat terjadi pada kehamilan berikutnya setelah terjadi sensitisasi.
b. Inkompatibilitas ABO
HDN karena inkompatibilitas ABO tidak selalu terjadi. HDN ini terjadi bila
seorang
ibu dan bayinya mempunyai tipe darah yang tidak sama. Misalnya pada ibu
dengan golongan
darah O yang mendapat sensitisasi maternal oleh antigen A atau B janin, akan
memproduksi
anti-A dan anti-B berupa IgG. Antibodi itu dapat menembus plasenta dan masuk
ke sirkulasi
janin sehingga menimbulkan hemolisis.
2. Hiperbilirubinemia pada Defisiensi G6PD?