Definisi
Miopia adalah suatu keadaan mata yang mempunyai kekuatan
pembiasan sinar yang berlebihan atau kerusakan refraksi mata
sehingga sinar sejajar yang datang dibiaskan di depan retina atau
bintik kuning, dimana sistem akomodasi berkurang. Pasien dengan
miopia akan menyatakan lebih jelas bila melihat dekat, sedangkan
kabur bila melihat jauh atau rabun jauh.
Miopia adalah suatu kelainan refraksi di mana sinar cahaya
paralel yang memasuki mata secara keseluruhan dibawa menuju fokus
di depan retina.Istilah ini berasal dari bahasa Latin yang awalnya dari
kata Yunani, mopia, yang berarti
kontraksi atau penutupan mata. Ini merupakan penjelasan yang sesuai
dengan gerakan wajah dari penderita miopia yang tidak dikoreksi saat
dia mencoba mendapat penglihatan jauh yang jelas. 6
Miopia, yang umum disebut sebagai kabur jauh / terang dekat
(shortsightedness),
adalah
penyebab
ketidakmampuan
visual
di
Epidemiologi
Miopia memiliki insiden 2,1% di Amerika Serikat dan peringkat
ke tujuh
yang menyebabkan
kebutaan,
serta tampak
memiliki
kelima
tersering
yang
mengganggu
penglihatan
dan
berasal
dari
pembentukan
kantung
dari
sel
proses
pertumbuhan
retina,
akumulasi
vitreus,
miopia
berbeda-beda
pada
berbagai
kelompok
etnis(Illyas,2003).
EMETROPISASI
Emetropia adalah keadaan refraksi di mana sinar cahaya paralel
dari objek jarak jauh dibawa menuju fokus di retina pada mata tak
berakomodasi. Perubahan dari hipermetropia saat lahir menjadi
emetropia pada usia dewasa merupakan suatu proses yang disebut
emetropisasi. Emetropisasi adalah suatu mekanisme perubahan guna
pencapaian emetropia pada usia muda. Pada saat lahir, kebanyakan
bayi
matanya
hipermetropia,
tapi
ketika
matanya
semakin
feedback
visual
dari
gambaran
pada
retina
dan
4,17
Versi I Etio-Patogenesis
Secara umum, pengaruh lingkungan postnatal terhadap miopia
dalam dua cara utama:
Faktor Nutrisi
Kekurangan gizi telah lama dianggap dipermasalahkan pada onset
dan progresifitas miopia. Kebanyakan hipotesa terpusat pada defek
yang didapat di sklera sebagai hasil pembatasan intake protein,
kalsium, dan vitamin D. Penelitian oleh Gardiner menemukan
bahwa anak-anak dengan miopia progresif makan lebih sedikit
protein per kilogram peningkatan berat badan dibanding anak-anak
dengan mata normal.
FAKTOR GENETIKA
Hubungan antara kelainan refraksi miopia dengan genetika
didapat dari penelitian tentang anak kembar dan penelitian hubungan
kalainan refraksi orangtua dan anak mereka. Penelitian pada anak
kembar menunjukkan kelainan refraksi berhubungan erat pada kembar
monozigot dibanding pada kembar dizigot. Penelitian hubungan antara
kelainan refraksi orangtua dan keturunannya menunjukkan hubungan
yang kuat. Penelitian oleh Zadnik dkk mengukur komponen-komponen
refraksi anak dan kelainan refraksi orangtuanya. Penelitian tadi
percobaan
(contohnya
tikus,
ayam
dan
marmut)
teknik
defokus
optis dengan
kacamata,
terdapat
yang
tampaknya
mengubah
posisi
relatif
retina
dan
Deprivasi yang menginduksi pertumbuhan lokal sklera (deprivationinduced local scleral growth),
11
Versi II Etio-Patogenesis
Terjadinya
elongasi
sumbu
yang
berlebihan
pada
miopia
Mesadermal
membuktikan
hal
ini,
dimana
pembuangan
sebahagian
sklera
posterior
merupakan
jaringan
terakhir
yang
tekanan
diantara
bidang
sklera
normal
tampak
Ektodermal - Mesodermal
induksi
deformasi.
Secara
konstan
sklera
mengalami
meningkatkan
tekanan
intraokular
60
mmHg.Juga
pada
1,3,5
Miopia Axial
Dalam hal ini, terjadinya miopia akibat panjang sumbu bola mata
(diameter Antero-posterior), dengan kelengkungan kornea dan lensa
normal, refraktif power normal dan tipe mata ini lebih besar dari
normal.
Miopia Kurvatura
kurvatura
lensa
juga
jarang
terjadi.
Keadaan
1,3,6
Sklera tipis
Fundus tigroid ??
Diagnosis
1,3,6
Kelelahan mata
Sakit kepala
3,6
10
1,3,6
Gejala subjektif :
Astenovergens
Gejala objektif :
1. Miopia simpleks
2. Miopia patologik
kaca.
Kadang-kadang
ditemukan
ablasio
11
meluas
terutama
miopia dapat
ke
bagian
temporal.
Cresent
ditemukan
perdarahan
subretina
pada
daerah makula.
Retina bagian perifer berupa degenerasi kista retina
bagian perifer.
Seluruh lapisan fundus yang tersebar luas berupa
penipisan koroid dan retina. Akibat penipisan ini
maka bayangan koroid tampak lebih jelas dan
disebut sebagai fundus tigroid(Illyas,2005).
PERUBAHAN FUNDUS PADA MIOPIA
Pembagian perubahan fundus berdasarkan pada lokasinya, yaitu
pada polus posterior dan fundus perifer.
Blacharski
membagi
perubahan
khorioretina
pada
miopia
menjadi tipe-tipe:
membrana Bruch,
- Stafiloma posterior
12
dikutip dari16
Stafiloma posterior
Stafiloma posterior adalah ectasia ke arah belakang dari fundus,
dengan ciri khas pucatnya daerah yang terkena dengan tepi yang
jelas.
Curtin membagi stafiloma menjadi 5 tipe:
V. Tipe yang paling jarang dan terkait dengan fundus inferior dari
optic disk.
Stafiloma posterior sering progresif dan menyebabkan hilangnya
penglihatan.
13
Stafiloma posterior
dikutip dari 16
Lacquer cracks
Dianggap sebagai ruptur linier yang sembuh pada kompleks
epitel pigmen retina-membran Bruch-koriokapiler, yang terdapat pada
sekitar 4% mata miopia tinggi. Sering berhubungan dengan stafiloma
posterior dan sepertiganya terkait dengan neovaskuler membran.
Lacquer cracks sering progresif hingga membentuk perubahan fundus
lebih lanjut.
Lacquer cracks
dikutip dari 16
Atrofi Korioretina
Lebih
sering
tampak
pada
pasien
muda,
sebagai
lesi
14
Atrofi Korioretina
dikutip dari 16
FUNDUS PERIFER
Ancaman utama pada penglihatan mata miopia adalah ablasio
retina,
khususnya
ablasio
vitreus
posterior
(posterior
vitreous
menyebutkan
bahwa
pada
miopia
tinggi,
PVD
1,2,3,7
Kacamata
Kacamata
masih
merupakan
metode
paling
aman
untuk
memperbaiki refraksi.
Lensa kontak
Lensa kontak yang biasanya digunakan ada 2 jenis yaitu, lensa
15
pembuluh
darah
kornea
atau
melengkungkan
Bedah keratoretraktif
Bedah keratoretraktif mencakup serangkaian metode untuk
mengubah
diantaranya
kelengkungan
adalah
permukaan
keratotomy
anterior
radial,
bola
mata
keratomileusis,
keratofakia, epikeratofakia.
Lensa intraoculer
Penanaman lensa intraokuler merupakan metode pilihan untuk
koreksi kesalahan refraksi pada afakia.
2,8
beberapa akan
tumbuh
secara
Zat Sikloplegik
Berdasarkan laporan penelitian, pemberian harian atropin dan
cyclopentolate mengurangi tingkat progresi miopia pada anak-anak.
Meskipun
demikian,
hal
ini
tidak
sebanding
dengan
16
masih
kontroversial,
beberapa
penelitian
tidak
kontak
Rigid
memperlambat
gas-permeable
tingkat
progresi
(RGP)
miopia
dilaporkan
pada
efektif
anak-anak.
guna
meratakan
kornea
dan
mengurangi
miopia.
tiap
30
menit.
Selama
istirahat,
berdirilah
dan
Batasi waktu bila menonton televisi dan video game. Duduk 5-6
kaki dari televisi.
17
penurun
tekanan
bola
mata,
teknik
relaksasi
mata,
1,6
vitreus
yang
berada
di
antara
lensa
dan
retina
terjadi
karena
luasnya
volume
yang
harus
diisi
akibat
Miop
vaskular
koroid/degenerasi
makular
miopic
juga
18
3,6
+++an :
PEMERIKSAAN REFRAKSI PADA ANAK
19
Pendahuluan
Untuk pemeriksaan khusus pada mata, anak dapat dibagi dalam
3 golongan, yaitu:
1. Golongan usia I: sejak saat baru lahir sampai usia 1 tahun.
2. Golongan usia II: anak pra sekolah sampai umur 6 tahun.
3. Golongan usia III: anak masa sekolah di atas 6 tahun
5,6
Akibatnya, si
Cycloplegic retinoscopy
Near retinoscopy
Cycloplegic retinoscopy
Adalah
penting
bagi
pemeriksa
melakukan
cycloplegic
Menghindari overdosis
Near retinoscopy
Merupakan metode obyektif lain dalam mengestimasi kelainan
refraksi pada bayi dan batita. Namun, belum dapat diandalkan untuk
penghitungan kelainan refraksi.
Near retinoscopy dapat memiliki nilai klinis pada situasi berikut
ini:
20
Static retinoscopy
Cycloplegic retinoscopy
Static retinoscopy
Dengan dua modifikasi yang penting (pada jarak tertentu dan
non sikloplegik) retinoskopi statis standar biasanya dapat dilakukan
pada anak prasekolah. Suatu system proyeksi video modern menjadi
cara yang berguna
Cycloplegic retinoscopy
Merupakan suatu prosedur yang berguna untuk evaluasi awal
pada anak prasekolah dan bila static retinoscopy memberi hasil yang
21
tidak
dapat
diandalkan
mengindikasikan.
Prosedur
atau
ini
saat
haruslah
penilaian
dilakukan
professional
bila
terdapat
kelainan
refraksi
dapat
terkait
penggunaan
Cycloplegic retinoscopy
Refraksi subyektif
Untuk anak-anak di atas usia 8 tahun, klinisi biasanya menggunakan
prosedur penilaian secara tradisional guna mengukur kelainan
refraksi. Sedang pada pasien di bawah usia 8 tahun, static
(distance) retinoscopy dapat dilakukan tanpa sebuah phoroptor,
dengan menggunakan sebuah rak lensa atau lensa lepas dan kaca
mata fogging.
Prosedur ini memungkinkan si pemeriksa bekerja dengan si anak
dan mengamati apakah si anak berfiksasi dengan tepat. Refraksi
sikloplegik mungkin diperlukan pada kondisi-kondisi seperti
strabismus, amblyopia, atau hipermetropia yang bermakna. 6
AUTOREFRAKSI
Autorefraktor stand-alone dan hand-held telah digunakan untuk
mengukur refraksi anak-anak sejak tahun 1970an. Dalam 30 tahun
terakhir,
waktu
pengukuran
telah
memendek,
konstruksi
optik
22
Nonkontak
Noninvasif
23
Tipe myopia yang terakhir tidaklah begitu berat serta lebih mudah
ditangani, sebagaimana pasiennya lebih tua dan refraksinya tidak
lebih sulit. Namun, kedua bentuk myopia ytersebut bersifat progresif;
diperlukan pemeriksaan refraksi yang sering (tiap 6-12 bulan) serta
perubahan peresepan yang periodik.1
Panduan Umum untuk Myopia masa kanak-kanak
sangat
rendah
adalah
mencoba
memperbaiki
refraksi
subyektif
haruslah
dilakukan
guna
berdasarkan
pada
teori
bahwa
akomodasi
yang
24
HIPERMETROPIA
Prevalensi dan besaran hipermetropia adalah paling besar
selama masa kanak-kanak awal, menurun pada dekade pertama
kehidupan melalui proses emetropisasi. Kebanyakan bayi mempunyai
hipermetropia ringan, dengan hanya sekelompok kecil kasus dengan
hipermetropia sedang atau tinggi. Karena emetropisasi menghasilkan
penurunan gradual dalam besaran hipermetropia pada kebanyakan
anak-anak,
perubahan
terjadi
lebih
cepat
pada
kasus-kasus
against
the
rule,
reduksi
hipermetropianya
kurang
25
kanak-kanak,
amblyopia,
dan
strabismus,
membuat
penglihatan
yang
jelas
serta
menyenangkan
dan
amblyopia,
atau
masalah
penglihatan
bermakna
lainnya.
Koreksi
optis
harusnya
diberikan
pada
anak
kecil
dengan
ANISOMETROPIA
Adanya hipermetropia anisometrop selama masa bayi dan
hipermetropia anisometrop yang menetap setelah usia 3 tahun
merupakan faktor resiko berkembangnya strabismus dan amblyopia.
Pasien dengan anisometropia hipermetrop menggunakan mata
yang kurang hipermetropia guna fiksasi pada semua jarak pandang,
sedang mata yang lebih hipermetrop tidak mendapat gambaran yang
jelas,
hingga
menyebabkan
amblyopia.
Pasien-pasien
dengan
26
dapat
menyebabkan
anisometropia
myop
amblyopia,
akan
sedangkan
menyebabkan
yang
amblyopia
dengan
bila
besar
koreksi
termasuk
kaca
mata,
lensa
kontak
atau
Kaca Mata
Kaca mata merupakan bentuk yang paling sering digunakan dari
koreksi refraksi karena paling murah dan paling mudah dari ketiga
pilihan yang di sebutkan di atas. 2
Kepuasan pasien ditentukan dari berbagai segi dari kaca mata
yang diberikan padanya. Bagian utama dari dari kepuasan
ini
27
Seorang anak yang dengan hanya satu mata yang baik seharusnya
memakai
lensa
polycarbonate
(bila
memungkinkan
dengan
Anak-anak
memerlukan
frame
yang
benar-benar
pas
dan
anak-anak
usia
hingga
11
tahun
telah
dapat
Untuk
anak
kecil,
pastikan
orangtuanya
dapat
menangani
28
PRK
atau
LASIK,
kemungkinan
terkait
dengan
respons
29
30