Akhir-akhir ini di surat kabar maupun media televisi disiarkan kejadian orang tersesat atau
hilang di gunung atau melakukan kegiatan di alam bebas. Entah itu karena badai, perbekalan
habis, atau beberapa faktor lainnya. Sebenarnya resiko-resiko ini bisa kita minimalisir, apabila
kita mempunyai perencanaan-perencanaan dari kita mau melakukan kegiatan tersebut, sampai
dengan pulang lagi ke tempat kita.
PENDAHULUAN
Dorongan untuk melakukan petualangan di alam bebas menyebabkan para penggiatnya
melakukan berbagai kegiatan perjalanan, mulai dari pendakian gunung, penyusuran pantai,
pengarungan sungai berarus deras, dll. Perjalanan tsb dilakukan dengan berbagai tujuan mulai
dari eksplorasi, survey maupun hanya untuk berjalan-jalan. Semua perjalanan tsb memerlukan
persiapan yang baik, mengingat kegiatan di alam bebas seperti ini menghadapkan kita pada
berbagai kondisi alam yang apabila tidak kita ketahui dengan baik akan menghadapkan kita pada
keadaan yang dapat membahayakan jiwa kita, dan sebaliknya bila kita pahami akan memberikan
kenikmatan berpetualang pada penggiatnya. Agar perjalanan di alam bebas dapat berjalan sesuai
dengan rencana kita, ada beberapa hal yang perlu dilakukan :
1. Tujuan, Merumuskan suatu tujuan haruslah berdasarkan realita, tidak boleh terlalu
ambisius. Tujuan haruslah disesuaikan dana yang telah tersedia, kemampuan anggota,
dan waktu. Setiap anggota harus mengetahui dengan jelas tujuan perjalanannya, hal ini
untuk menghindari kesalahpahaman yang mungkin akan terjadi.
2. Waktu, Apakah waktu yang ditetapkan bisa diikuti oleh semua anggota ? perencanaan
perjalanan alam bebas harus pula memperhitungkan kalender kuliah atau pekerjaan
anggota anggotanya. Hal lain yang harus diperhatikan adalah musim pada saat
pelaksanaan perjalanan alam bebas tsb.
3. Peserta Jumlah anggota yang ikut haruslah ditetapkan dengan beberapa pertimbangan,
berapa orang yang dapat dilibatkan dengan fasilitas transportasi yang ada ? berapa orang
yang dibutuhkan untuk melaksanakan tujuan berdasarkan keahlian, pengalaman dan
minat peserta bekerjasama eegentk sesuai dengan ae iitanuyan iklnpdnlak k untuk
menentukan itu semua maka seleksi haruslah dilakukan. Tentukan koordinator perjalanan
(leader), bidang-bidang koordinasi, subkoordinasi, seperti bidang dana, publikasi dan
dokumentasi, perlengkapan akomodasi, logistik, medis dll. Koordinator perjalanan
haruslah dipilih dari orang-orang yang berwibawa dan punya pengalaman sebagai
pemimpin. Dia tidak harus seorang pendaki yang hebat, tetapi yang lebih penting lagi
adalah yang mampu mengkoordinasi pendakian tsb.
4. Anggaran Keuangan, Dalam menyusun keuangan, beberapa hal harus diperhitungkan,
antara lain kemungkinan situasi ekonomi negara kita, seperti inflasi, perubahan kurs mata
uang asing. Sebagai contoh ekspedisi Indonesia ke Himalaya beberapa tahun yang lalu
tidak jadi berangkat hanya beberapa hari sebelum pemberangkatan karena terjadi inflasi.
Kemungkinan lain adalah tidak tercapainya dana yang dibutuhkan. Alokasi dana atau
perjalanan harus tepat dan masuk akal. Buatlah anggaran yang terperinci untuk setiap
bidang. Pengeluaran dan pemasukan uang hanya berhak dilakukan oleh satu orang, mis
bendahara atau pemimpin perjalanan.
5. Perijinan, Setiap daerah atau negara mempunyai peraturan perijinan yang berbeda. Izin
ini tergantung juga pada sifat ekspedisi yang akan dilakukan :untuk penelitian, wisata,
pembuatan film, atau petualangan. Demikian pula apabila perjalanan itu gabungan
dengan pihak luar negeri,bagaimana prosedurnya haruslah diperhitungkan.
6. Pembukuan Perjalanan, Pembukuan sebaiknya dilakukan secepatnya, kalau perjalanan
itu dilakukan pada masa liburan mis, pembukuan harus dilaksanakan jauh-jauh hari
sebelum kehabisan tiket. Kalau suatu lembaga memastikan akan memberikan bantuan
transportasi tentulah kita tidak akan kesulitan , tinggal menentukan tanggal
keberangkatan yang pasti.
7. Sponsor dan Publikasi, Adakalanya pencantuman seorang penasehat atau pelindung
dalam organisasi perjalanan dilakukan dengan pertimbangan diplomatis, yaitu untuk
mendukung organisasi itu dalam usaha untuk mencari kemudahan fasilitas atau
lainnya.Publikasi di media massa seringkali penting dan berkaitan erat dengan usaha
pengumpulan dana. Seorang yang bertanggung jawab atas publikasi perlu ditunjuk. Dia
harus pandai berhubungan dengan pihak luar dan menarik minat pers untuk menyiarkan
ekspedisi ini baik di koran, majalah, radio maupun televisi. Siaran pers harus disiapkan
secara menarik lengkap dengan foto atau gambar.
8. Penelitian dan Perencanaan Perjalanan, Perencanaan terperinci harus dilakukan oleh
setiap bidang. Kalau memang memungkinkan ada baiknya mengirimkan satu kelompok
pendahulu untuk dilakukan survey lokasi, yang bertugas mencari informasi tentang
lokasi. Tinggi gunung, tumbuh-tumbuhan yang ada, arus sungai, temperatur, adat istiadat
penduduk setempat, semua informasi tsb haruslah diketahui. Team survey harus juga
mencari informasi tentang camp induk yang akan didirikan dan untuk melapor pada
pejabat setempat, tidak lupa menghubungi puskesmas atau dokter setempat (untuk
bekerja sama apabila ada kecelakaan dalam perjalanan). Bila survey tidak bisa
dilaksanakan pencarian informasi bila dilakukan dengan bertanya kepada orang yang
sudah pernah berekspedisi ke sana, membaca buku atau mempelajari peta. Dengan
terkumpulnya seluruh informasi kita dapat merencanakan perjalanan sematang mungkin.
Lakukanlah pengecekan dan konfirmasi seluruh informasi apa yang telah masuk.
Checklist perlengkapan disesuaikan dengan kondisi lokasi, buatlah daftar peralatan yang
harus dibawa oleh individu atau kelompok. Pastikan tiap anggota membawa P3K dan
obat-obatan pribadi.
9. Perencanaan di Lapangan, Kegiatan di lapangan harus sudah jauh-jauh hari disiapkan.
Dirumuskan secara terperinci dalam schedule. Susunlah rencana itu dalam suatu jadwal
khusus hari per hari. Tetapkanlah waktu yang diperlukan untuk mencapai target/ tujuan
perjalanan, serta strategi yang akan digunakan dan rute yang akan ditempuh, serta tempat
menginap/ bivoak.
10. Briefing, Seluruh anggota perjalanan akhirnya dikumpulkan untuk menerima briefing.
Pada kesempatan ini, pimpinan perjalanan menjelaskan segala sesuatu yang berkenaan
dengan perjalanan antara lain : tujuan, lokasi, kemungkinan-kemungkinan yang akan
terjadi, metode dan strategi di lapangan dsb, kalau perlu dalam kesempatan ini diadakan
pula ceramah oleh para ahli untuk menjelaskan tentang lokasi dari segi geologi atau
antropologi. Kesempatan ini juga dapat dilaksanakan untuk mengenal dan mengadakan
latihan pemakaian peralatan baru.
11. Check Kesehatan Pastikan semua anggota telah melakukan check kesehatan. Usahakan
mendapat vaksinasi untuk mencegah demam, tuberculoses, serta anti tetanus.
12. Pelaksanaan di Lapangan, Dalam tahap ini pemimpin perjalanan langsung menangani
pelaksanaan perjalanan. Pimpinan harus pandai menekankan kepada anggota-anggotanya
bahwa keberhasilan suatu perjalanan ditentukan oleh kemampuan setiap anggota untuk
belajar tinggal dan bekerjasama sebagai suatu kelompok yang utuh, pada setiap
kesempatan lakukanlah pertemuan untuk mengadakan evaluasi dan diskusi mengenai
masalah-masalah yang dihadapi. Berilah kesempatan setiap bidang untuk melaporkan
setiap kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan, sehingga setiap anggota akan dapat
mengetahuinya.
13. Setelah Perjalanan (Evaluasi), Tahap ini adalah anti klimaks, sehingga kegiatannya
seringkali terulur-ulur, bahkan tak jarang dilupakan. Baiknya membuat laporan
perjalanan. Kalau memungkinkan kirimkanlah ucapan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu kelancaran perjalanan. kembali ke atas.
II. PERLENGKAPAN dan PERBEKALAN
Keberhasilan suatu perjalanan di alam bebas ditentukan juga oleh perencanaan perlengkapan dan
perbekalan yang tepat. Beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :
1. Menentukan tujuan perjalanan. Misal : sekedar jalan jalan, latihan, penelitian.
2. Mengetahui informasi dan data tentang jenis medan yang akan di hadapi. Misal : salju
,tebing dll.
3. Mengetahui lama perjalanan.
4. Keterbatasan kemampuan membawa.
5. Memperhatikan hal-hal khusus, mis : obat-obatan tertentu. Setelah mengetahui hal-hal
tsb, maka kita dapat memilih perlengkapan dan perbekalan yang sesuai dan selengkap
mungkin, tetapi bebannya tidak melebihi kemampuan membawanya. Perhitungan beban
total untuk perorangan tidak boleh melebihi sepertiga berat badan (sekitar 15 20 kg).
Perlengkapan perjalanan alam bebas dapat dikelompokan sbb :
Sehubungan dengan hal di atas, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan:
Terlindung dari kerusakan, tahan lama, mudah dan sederhana dalam penangannya
Sebaiknya makanan yang siap pakai.
IV. PACKING
Dalam penyusunan, yang menjadi dasar adalah keseimbangan beban, bagaimana kita
menumpukan berat beban pada tubuh sedemikian rupa sehingga kaki dapat bekerja secara
efisien. Dalam batas-batas tertentu, rangka yang dimiliki oleh ransel banyak memberikan
kenyamanan. Rangka ini membuat posisi tubuh lebih menyenangkan saat menggendong beban.
Namun bagaimanapun desain ransel yang dimiliki akan sedikit artinya apabila anda tidak mampu
menyusun barang-barang anda dengan baik.
Tempatkan barang-barang yang lebih berat paling atas dan sedekat mungkin dengan
badan.
Barang-barang yang relatif lebih ringan (sleeping bag, pakaian tidur) ditempatkan di
bagian bawah.
Letakkan barang-barang yang sewaktu-waktu diperlukan pada bagian paling atas atau
pada kantong luar ransel (ponco, alat P3K, kamera, dll).
Sekali lagi, buatlah check list dari semua perlengkapan. Kalau mungkin dengan beratnya
agar dapat dengan mudah menyusunnya
1. Sepatu
Keras bagian depannya, untuk melindungi jari kaki (tidak dianjurkan memakai sepatu
pekerja tambang, yang bagian depan sepatu sangat keras karena dilapisi dengan besi,
selain berat juga akan merusak jari kaki jika ada perubahan suhu)
Bentuk sol bawahnya harus dapat menggigit tanah ke segala arah dan cukup kuat.
Ada lubang ventilasi, yang bersekat halus sehingga air dan udara lewat untuk pernafasan
kulit telapak kaki.
2. Kaus Kaki
Yang perlu diperhatikan : menyerap keringat. Gunanya :
3. Celana Jalan
Yang perlu diperhatikan :
Kuat, lembut
Ringan
Praktis
4. Baju Jalan
Yang perlu diperhatikan :
Kuat
Ringan
Praktis
Mudah kering
5. Topi Lapangan
Yang perlu diperhatikan :
Harus kuat dan tidak mudah robek, untuk medan gunung hutan dianjurkan memakai topi
rimba atau semacam topi Jepang.
6. Sarung Lapangan
Yang perlu diperhatikan :
7. Ikat Pinggang
Pilihlah yang terbuat dari bahan yang kuat, dengan kepala yang tidak terlalu besar tetapi teguh.
Selain menjaga agar celana tidak kendur, juga untuk meletakan alat-alat yang perlu cepat
dijangkau seperti pisau pinggang, tempat air minum, tempat alat-alat P3K, dll.
8. Ransel / Carrier
Ringan, Sejauh mungkin tidak merupakan tambahan beban yang berlebihan, terbuat dari
bahan yang water proof.
Kuat, harus mampu membawa beban dengan aman, berdaya tahan tinggi, tidak mudah
robek, jahitannya tidak mudah lepas, zippernya cukup kokoh, dsb.
Nyaman dipakai, dianjurkan agar memakai ransel yang mempunyai rangka, agar berat
beban merata dan seimbang. Selain itu juga membuat kenyamanan karena adanya
ventilasi antara tubuh/punggung dengan ransel.
9. Peralatan navigasi
Kompas, peta, penggaris segitiga, busur derajat, pensil, dll.
11. Peluit
12. Pisau
Pisau pinggang
Golok tebas
B. Peralatan Tidur
Sleeping bag
Matras
Alat-alat makan
Perencanaan Perbekalan
Dalam perencanaan perjalanan, perencanaan perbekalan merupakan salah satu hal yang perlu
mendapat perhatian khusus. Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Lamanya perjalanan yang akan dilakukan
2. Aktifitas apa saja yang akan dilakukan
3. Keadaaan medan yang akan dihadapi (terjal, sering hujan, dsb)
Sehubungan dengan keadaan diatas, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam
merencanakan perjalanan:
a. Cukup mengandung kalori dan mempunyai komposisi gizi yang memadai.
b. Terlindung dari kerusakan, tahan lama, dan mudah menanganinya.
c. Sebaiknya makanan yang siap saji atau tidak perlu dimasak terlalu lama, irit air dan bahan
bakar.
d. Ringan, mudah didapat
e. Murah
Untuk dapat merencanakan komposisi bahan makanan agar sesuai dengan syarat-syarat diatas,
kita dapat mengkajinya dengan langkah-langkah berikut :
1. Dengan informasi yang cukup lengkap, perkirakan kondisi medan, aktifitas tubuh yang
perlukan, dan lamanya waktu. Perhitungkan jumlah kalori yang diperlukan.
2. Susun daftar makanan yang memenuhi syarat diatas, kemudian kelompokan menurut
komposisi dominan. Hidrat arang, ptotein, lemak, hitung masing-masing kalori totalnya
(setelah siap dimakan).
3. Perhitungan untuk vitamin dan mineral dapat dilakukan terakhir, dan apabila ada
kekurangan dapat ditambah tablet vitamin dan mineral secukupnya.
Catatan :
Kandungan kalori :
hidrat arang
4 kal/gr
Lemak
9 kal/gr
Protein
4 kal/gr
1100 kalori
2 Aktifitas tubuh :
Jalan Kaki
2 mil/jam 45 kal/jam
3 mil/jam 90 kal/jam
4 mil/jam 160 kal/jam
Memotong kayu/tebas
Makan
260 kal/jam
20 kal/jam
Duduk (diam)
20 kal/jam
50 kal/jam
buat camp
Menggigil
220 kal/jam
= 6 8 % dari 1 dan 2
=1+2+3
360 kal
Nasi
178 kal
Havermout
390 kal
Kentang
90 kal
Singkong
140 kal
Macaroni
363 kal
Maizena
343 kal
Roti
248 kal
Gaplek
363 kal
Biskuit
458 kal
Sagu
353 kal
Terigu
365 kal
Ubi
123 kal
Gula pasir
364 kal
Gula aren
368 kal
Madu
294 kal
Coklat manis
472 kal
119 kla
360 kal
162 kal
Telur bebek
189 kal
241 kal
433 kal
Sardens
338 kal
335 kal
336 kal
Dodol ons
200 kal
Coklat 1 ons
472 kal
Nasi 2 ons
360 kal
Roti 1 ons
248 kal
Biscuit 1 ons
458 kal
Corned ons
120 kal
Dendeng 1 ons
433 kal
TOTAL
2962 kal
Perlengkapan Perorangan :
1. Carrier / Ransel
2. Matras
3. Rain coat / ponco
4. Sleeping Bag
5. Perlengkapan makan & minun
6. Baju hangat / jaket + baju ganti (cadangan)
7. Sepatu gunung + kaos kaki cadangan