Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KASUS

Hand Foot and Mouth Disease


(HFMD)
Pembimbing :
Letkol CKM dr. Susilowati, Sp.KK
Oleh :
Sabrina
1422201127

Identitas Pasien
Nama

: Ny. RV
Jenis kelamin : Perempuan
Umur
: 22 Tahun
Alamat
: Secang, Magelang
Pekerjaan
: Pegawai Salon
Agama
: Islam
Tgll Pemeriksaan : 5 Mei 2016

Keluhan Utama
Terdapat bintil bintil berisi nanah
pada kedua telapak tangan, kaki
dan mulut

RPS
Pasien datang bersama anak dan suaminya ke Poli Kulit dan
Kelamin RST Dr. Soedjono Magelang dengan keluhan muncul
bintil-bintil pada kedua telapak tangan, kedua kaki dan mulut
pasien sejak 2 minggu sebelum pasien datang ke rumah sakit.
Bintil-bintil dikatakan muncul mendadak, awalnya hanya
beberapa namun jumlahnya makin bertambah. Awalnya bintilbintil berwarna kemerahan dan berisis cairan bening. Terasa
sangat gatal sekali terutama pada malam hari, siang hari gatal
berkurang. 2 hari sebelum pasien datang berobat bintil-bintil
berubah menjadi seperti berisi nanah dan berwarna putih.
Namun rasa gatal sedikit berkurang. Muncul keluhan serupa di
bagian tubuh lain disangkal.
Pasien juga mengalami demam namun tidak terlalu tinggi
dan turun dengan pemberian paracetamol. Nafsu makan
dikatakan sedikit menurun karena sariawan yang muncul
beberapa di mulut. Keluhan lain seperti mual, muntah, BAB cair
disangkal.

Riwayat

Pengobatan
Pasien sudah minum Paracetamol, panas
dikatakan menurun dengan pemberian
obat tersebut.
Riwayat

Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah mengalami keluhan
yang sama sebelumnya. Pasien dikatakan
sudah pernah menderita cacar air
sebelumnya. Riwayat alergi (-) Riwayat
asma (-) Riwayat DM (-)

Riwayat

Keluarga
Anak pasien yang berusia 6
bulan juga mengalami keluhan
serupa dengan pasien. Muncul
bintil-bintil kemerahan dan berisi
nanah di kedua telapak tangan,
kaki dan mulut. Mengalami demam
namun tidak terlalu tinggi.

Riwayat Sosial
Pasien seorang ibu dgn satu
orang anak. Pasien bekerja sebagai
pegawai di salon kecantikan.
Pasien menggunakan asuransi BPJS
untuk biaya pengobatan. Ekonomi
kesan cukup.

Pemeriksaan fisik
Status umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis (GCS
E4V5M6)
Nadi : 84 x/menit, reguler, isi cukup
RR : 18 x/menit
Suhu : 36,8 C
BB : 50 kg
Status generalis : dalam batas normal

Status lokalis
Regio :
palmar manus dekstra et sinistra dan
dorsum pedis dekstra et sinistra.
Efluoresensi :
vesikel, pustul multipel, bulat, diameter 0,30,6 cm, batas tegas, kulit sekitar eritema
Regio : mukosa bibir bawah ulser
soliter, bulat, diameter 0,5 cm, tepi rata,
batas tegas, mukosa sekitar eritema

Diagnosis Banding
Herpangina
Herpes simplex
Herpes zoster
varicella

Resume
Pasien perempuan berusia 22
tahun datang dengan keluhan
bintil-bintil pada telapak tangan,
kaki, dan mulut sejak 2 minggu
sblm dtg ke RS. Bintil-bintil berisi
cairan bening dan nanah, gatal.
Pasien demam tidak terlalu tinggi,
mengeluh sariawan di mulut, nafsu
makan menurun.

Diagnosis

Hand, Foot, and Mouth Disease


(HFMD)
Penatalaksanaan

Loratadine 10 mg 2 x 1 hari
Isoprinosine 500 mg 3 x 1 hari

Prognosis

Quo ad vitam
: Ad bonam
Quo ad functionam : Ad bonam
Quo ad sanationam : Ad bonam

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi
penyakit yang disebabkan oleh
sekelompok enterovirus yang
disebut coxsackievirus, anggota
dari famili Picornaviridae; dengan
gejala klinis berupa lepuhan di
mulut, tangan , dan kaki, terutama
di bagian telapak, terkadang di
bokong.

Epidemiologi
HFMD

terkait dengan EV71 telah


lebih sering di Asia Tenggara
dalam beberapa tahun terakhir.
Faktor resiko dalam epidemi
penyakit ini termasuk kehadiran
pusat penitipan anak
seringnya berkontak dengan
penderita HFMD, jumlah anggota
keluarga yang besar,
dan tempat tinggal di pedesaan.

Etiologi
Disebabkan oleh virus RNA yang
masuk dalam family
Picornaviridae, Genus
Enterovirus.
Genus enterovirus :
Coxsackie A (Coxsackie A
menyebabkan cedera otot,
kelumpuhan, dan kematian)
Coxsackie B (mengakibatkan
kerusakan organ, tetapi hasil

Penyebab

HFMD yang paling


sering pada pasien rawat jalan
adalah Coxsackie A16,
sedangkan yg sering memerlukan
perawatan karena keadaannya
lebih berat atau ada komplikasi
sampai meninggal adalah
Enterovirus 71.

Penularan :
Melalui kontak langsung :
manusia ke manusia yaitu
melalui droplet, air liur, tinja,
cairan dari vesikel atau ekskreta.
Melalui kontak tidak langsung :
barang, handuk, pakaian,
peralatan makanan, dan mainan
yang terkontaminasi oleh sekret
tersebut.

Virus

ini tersebar melalui fekaloral pada tangan yang tercemar,


namun bisa juga disebarkan
melalui lendir mulut atau sistem
pernapasan dan kontak langsung
dengan cairan di dalam lepuhnya

Masa

inkubasi virus 3-6 hari


Implantasi enterovirus pd faring & sal cerna bawah
menginvasi dan multiplikasi dlm sal cerna
24 jam, infeksi menyebar ke nodus limfa regional
Hari ke 3, terjadi viremia yg melibatkan bnyk tmpt
Multiplikasi virus di tmpt ini terjadi bersama dngn
munculnya GK

Manifestasi Klinis
Demam

tidak tinggi 2-3 hari

Malaise
Nyeri

tenggorokan
Sulit makan dan minum e.c luka
dimulut & lidah
Kadang ada gejala pilek/flu
Timbul vesikel (pecah 5-10 hari)
Ulkus di mulut yg tersebar di daerah
bukal, palatal, gusi dan lidah

Pada

pasien dengan imunitas yg baikseluruh


gejala membaik slm 5-7 hari timbul rash atau
vesikel, papulovesikel yg tidak gatal di telapak
tangan dan kaki.
Pada bayi, anak < 5 th dgn gejala berat rujuk
ke rs.
Gejala berat :
hiperpireksia/demam tidak turun-turun, takikardi,
sesak, anoreksia, muntah , diare dengan dehidrasi,
badan sangat lemas, kesadaran menurun dan
kejang.

Pemeriksaan
Laboratorium
Pasien

biasanya didiagnosis dari


penampilan klinis.
Konfirmasi laboratorium jarang
kec pd komplikasi berat

Diagnosis Banding
Herpangina
Herpes

simplex
Herpes zoster
Varicella

Komplikasi
Dehidrasi

pada anak-anak dan balita,


harus dirawat di rumah sakit dan
diinfus dengan cairan elektrolit dan
nutrisi. Sebagai pencegahan banyak
diberikan cairan elektrolit, misalnya
oralit.
Infeksi pada kulit atau ulser di mulut
oleh bakteri dan/atau jamur.
Kasus komplikasi yang jarang:
meningoensefalitis, miokarditis, edema
paru, dan kematian

Penatalaksanaan

Antipiretik : Asetaminofen
Antiseptik : betadine, tablet hisap
(SP troches, FG troches)
Antibiotik
Bahan anestetik lokal : dyclonine,
lidokain cair
Antihistamin: loratadine

Edukasi

Virus masih dapat berada di dalam tinja


penderita hingga 1 bulan.
Isolasi pasien sebenarnya tidak diperlukan,
namun perlu istirahat untuk pemulihan dan
pencegahan penularan lebih luas.
Selalu mencuci tangan dengan benar untuk
mengurangi resiko penularan.
Jangan memecah vesikel.

Mencegah kontak dengan cairan


mulut
dan
pernafasan
antara
penderita dengan anggota keluarga
yang lain.
Meningkatkan
kekebalan
tubuh
dengan sebisa mungkin makan
makanan bergizi, sayur-sayuran
berkuah, jus buah, segera setelah
rasa nyeri di mulut berkurang.
Mencegah dehidrasi

Prognosis
Prognosis pada HFMD sangat baik.
Dan sebagian besar pasien dengan
penyakit ini dapat sembuh
sepenuhnya.

Kesimpulan
Penyakit KTM adalah penyakit yang disebabkan oleh
virus coxsackie A19 dan enterovirus 71. Pencegahan
utama yang dilakukan adalah pemutusan rantai
penularan penyakit dengan mencegah kontak dari
satu penderita ke penderita yang lain. Pengobatan
secara simptomatik terutama dilakukan untuk
menekan rasa nyeri di mulut, mempercepat
penyembuhan ulser di mulut, penekan demam, dan
pencegahan infeksi skunder. Golongan obat yang
bisa diberikan : antipiretik, antasida, antihistamin,
analgetik, dan antiseptik. Di samping itu bisa
diberikan vitamin dan mineral tambahan bagi
penderita atau kerabat penderita untuk membantu
meningkatkan kekebalan tubuh.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai