Anda di halaman 1dari 139
a eee MIRREN RE TASTES KITAB KELILING KASUS | SEBAB AKIBAT Abursday 15 October 2015 KATA PENGANTAR KITAB KELILING KASUS SEBAB AKIBAT HUI TE YUAN CIUN (Gelar Kedudukan Tin Medium” Lin Xi Nien MENDAPATKAN TITAH TUHAN MENURUNKAN PETUNJUK SUCI: Tanggal 25 — 12 — 2004 ae Dewata dari Almarhumah Saya mendanay Titah TUHAN khusus datang untuk mengumum an pembuatan Buku baru, Tbunda Suci (Tuhan Yang Maha Esa) menamakan-nya [Keliling Kasus Sebab Akibat], Titah diturunkan untuk diumumkan pembuatan-nya, Malaikat dan Manusia bersatu bersama-sama menjalankan-nya dengan hormat. Yang mendapatkan Ti Thian Ce Sia Chiien C itah Suci TUHAN $ adalah Kuil Nan ‘en untuk mewakili TUHAN membabarkan Kebenaran sekuat tenaga, terutama Saudara Wang Wen Ti dan Pengurus Kuil Thung Sheng Ming Chin Suami-Istri beserta Umat d jalankan bersama-sama, b Petunjuk Suci, menjelaska i Kuil, dengan antusiasme untu erulang kali akan diturunkan n kemukjizatan yang ada di Alam, menyélamatkan Umat Manusia tak terhitung jumlah-nya, mempuk AMAL Kebajikan yang besar. 1 khusu: ahkan Sendiri me KASUS 5S) AKIBAT] serta menun) C menjadi Buddha Pelaksana, Pengurus Kuil Thung Shen; Ming Ching sebage Medium. Setia Ee Sao aval va aa tugas, ay ul jumumkan penghar; aan sesual MAL-ny demikian Petunjuk divertkant u wy Juga menambahkan : Hari ini Saya gembira bisa meminjam kesem atan ini kembali ke Kail mengumumkan Thtah TUHAN, menyampaikan pesan pada Para Budiman. Setelah Saya q meni inggal dunia, Roh Saya dibawa Buddha Ci Kung. eliling 10 Tingkat Alam Neraka, lagipula Anak saya Ming Chin; dan Menantu saya yang berbakti Li Ling terus memupu AMAL Kebajikan di Kuil, is a atas perlindungan dari. Buddha Penan; gung Jawal Kuil ‘Chiien Cen dan bimbingan Nabi Lao Tzi, baru-lah Saya ada kesempatan mencapai | keberhasilan, terlepas dari derita 6 Jalur Tumimbal Lahir. TUHAN bermaksud meminjam kesempatan ini, agar manusia di dunia paham, bisa bergiat mewakili N membabarkan Kebenaran, maka TUHAN tidak akan mengecewakan Kalian. HUI TE YUAN CIUN Se Medium Lin Xi di Kuil Pembinaan Chiien Cen BE tere ensaneninerenniianinn ei ace ea ee BUDDHA PENANGGUNG JAWAB KUIL Tanggal 25 — 12 - 2004 NAIK KE TAHTA MENURUNKAN PETUNJUK SUCI: Sungguh bahagia dan disyukuri, Kuil ini mendapatkan Titah Suci lagi, terutama ‘Almarhumah Tbunda dari Medium 4 a in Thung Sheng yang membawa sendiri Titah Suci ke Kuil untuk diumumkan, makna-nya sungguh luar biasa, ini merupakan Rejeki dari semua Umat yang sehari-hari 5 bergiat menjalankan. Kuil ini terus mendapatkan Titah Suci tiada henti, juga menunjukkan hasil dari mewakili TUHAN dalam menyebarkan Kebenaran, sehin, mf mendapat pengakuan dari TUHAN dan Para BUDDHA. Para Budiman sekalian mempertahankan keyakinan ini untuk terus | mewakili TUHAN membabarkan Kebenaran, sclagey tanda Terimakasih atas Berkah yang dilimpahkan oleh HAN. Memerintahkan Malaikat Upacara bertugas di radius 5 km dari Kuil, Malaikat Pelaksana Tugas berada di radius 10 km untuk menyambut dengan hormat kedatangan Utusan Suci selebihnya Malaikat dan Manusia Pembina berbaris di Kuil menunggu-Nya, jangan tidak sopan, sudah, Saya mundur. FERC II eS I TE TO ICCC IESE IR ITEC A IIE a NABI LAO TZI Perintah Suci Mendapatkan Perintah Penguasa Alam Haw: mendapat Titah TUHAN Yang Maha Esat = Saya dengan hormat merendah, setiap saat mematuhi Perintah TUHAN setiap kali miclibcat ratnttsia di dunia tidak percaya dengan Hukum Karma Sebab Akibat, mengejek serta menjelekkan Malaikat dan Kebenaran, telah menciptakan dosa kesalahan besar, begitu hukuman balasan pudeh Sua bese vAyanyaud als ial: ie selamat, hari ini 'zunami yang terjadi di Asia Selatan — Tenggara juga merupakan salah catu contoh. EAS Ss Saya tidak tega melihat manusia tidak paham akan Hukum Karma “Sebab Akibat” lantas menciptakan dosa, tidak bisa lepas dari derita, khusus mendapat Titah TUHAN, yang memerintahkan Buddha Ci Kung untuk membawa Medium” Thung Sheng Ming Ching, keliling Alam Roh di3 Alam untuk mengumpulkan bukti kasus “Sebab Akibat” secara nyata, Ibunda Suci memberi nama sendiri [Keliling Kasus Sebab Akibat]. Saya memerintahkan Para Suci (Malaikat) bersama mémbantu menyelesaikan Buku Suci ini, setelah selesai akan diberi penghargaan sesuai dengan Amal masing-masing, angen sembarangan melalaikan-nya, bersuju erterimakasih. UTUSAN SUCI, NABI LAO TZI MENGUMUMKAN DI KUIL PARA PEMBINA CHIIEN CEN, KUIL NAN THIAN CE SIA CHIEN CEN Selamat kepada Kuil yang bersangkutan, membuat Buku tiada henti, ini karena Malaikat dan Manusia di Kuil bersatu menjalankan, lalu TUHAN memberikan tanggung jawab besar. Mengharapkan Para Pembina bergiat menjalankan tugas besar dalam penyelamatan Manusia, memupuk hasil besar, mana-lah sulit untuk mencapai Tingkat Dewata dan Buddha ?. Bersemangat-lah, sudah, Saya dengan gembira pulang ke Nirwana mempertanggung jawabkan Tugas Suci yang Saya emban. BUDDHA PENANGGUNG JAWAB KUIL NAIK TAHTA MEMBERIKAN PETUNJUK SUCI Kuil ini beruntung mendapat Titah Suci untuk buat Buku lagi, sungguh diistimewakan oleh TUHAN, saya berharap semua Orang di Kuil bisa bergiat bersama memberi dorongan untuk melakukan pembabaran penyelamatan, Kelas idak diragukan akan mencapai kesempurnaan di irwana. UTUSAN SUCI MEMBERIKAN PETUNJUK SUCI: Mendapatkan Titah dari YI HUANG TA TI ( Penguasa Alam Hawa) yang mendapatkan Titah Suci dari TUHAN, khusus membawa Titah Suci kemari untuk diumumkan, | memerintahkan semua Malaikat dan manusia di Kuil Chiien 4 Cen, Para Pembina mengatupkan kedua telapak tangan, bersama-sama menyambut dengan hormat Titah Suci, jangan ada yang tidak sopan. FEE IE HIGH II III SII IOI IIIT IIIT IIT I III IIIT ee BUDDHA KUAN IM ( KWAN SHI IM PHU SA ) MENURUNKAN PETUNJUK SUCI Tanggal 22 — 01 — 2005 Saya mendapat Titah Suci dari TUHAN dan Penguasa Alam Hawa (YI HUANG TA TI) khusus hadir di sini untuk membuat Pendahuluan Buku [Keliling Kasus Sebab Akibat] Pendahuluan : Manusia di Dunia mengatakan Hukum Karma (Sebab Akibat) adalah omong Kosong, bahkan mereme kan keberadaan Malaikat dan Hantu, karena itu melakukan berbagai embunuhan Makhluk Hidup, dengan hati jahat menjalankan hasrat keinginan-nya karena itu TUHAN menurunkan bencana untuk menghukum manusia di dunia, tapi manusia masih belum. sadar juga, masih tetap mementingkan diri sendiri, membuat TUHAN dan Para Buddha dan Suci bersedih meneteskan air mata. Kuil Thai Ciang Nan Thian Ce Sia Chiien Cen, mendapat Titah TUHAN Ialu menyebarkan Kebenaran secara luas, menyelamatkan banyak Umat Manusia, telah memupuk Amal Kebajikan yang besar. Buddha Ci Kung meskipun sudah mencapai kesempurnaan enaanikedudal ‘an yang tinggi, bahkan setiap kali melihat penderitaan Umat Manusia merasa tidak tega, tidak menikmati kesenangan diri di Nirwana, sehingga sibuk lalu Jalang di Alam Manusia dan Nirwana. 5 Pengurus Kuil — Thun Sheng mempunyai kearifan, sekarang mendapat Titah TUHAN, demi menyelamatkan | Umat Manusia mengucapkan Ikrar besar, Guru dan Murid bersama-sama menjalankan Misi Tuhan, merupakan Amal Kebajikan yang tinggi. Saya sudah lama mencapai kesempurnaan, mendapat kedudukan Buddha pada beberapa laksa yang lalu dengan gelar [Ceng Fa Ming Ju Lai ], karena melihat Umat Manusia melakukan banyak dosa kesalahan, tidak tahu introspeksi diri ne ‘a jatuh ke dalam 6 Jalur Tumimbal Lahir , tidak bisa keluar dari penderitaan, sehingga dengan posisi sebagai Bodhisattva masih menampilkan diri untuk menyelamatkan Manusia terlepas dari penderitaan. Hari ini merasa gembira melihat Buku baru [Keliling Kasus Sebab Akibat]. Saya senang bisa membuat Pendahuluan Buku, untuk disebarluaskan, untuk sadarkan Para Budiman yang berhati welas asih, banyak-banyaklah membantu_ mencetak Buku ini, Amal Kebajikan tiada tara, demikianlah Pendahuluan. NAN HAI CE CU LIN KUAN IN TA SHI MEMBUAT PENDAHULUAN DI KUIL PEMBINAAN CHIEN CEN, KUIL NAN THIAN CE SIA CHITEN CEN Tanggal 22 — 01 — 2005 TERE IEE OSS IOC ITI ART TI IOS II I ITI II HAKIM NERAKA TINGKAT KE-S ( Judge Bao ) MENURUNKAN PETUNJUK SUCI : a mendapat Titah Suci dari TUHAN Yang Maha Esa eae Piersus diturunkan pada Vihara ChiienCen Thang demi dibuat Buku [Keliling Kasus Sebab Akibat]. Hukum Karma Sebab Akibat tidak hanya dibahas oleh Orang, Agama Buddha, pada saat tercipta-nya Langit dan Bumi, cuma ada Hukum Alam. 6 Sebab] merupakan beban yang harus ditanggung oleh iausts yang berbuat tidak balk. [Akibat] aval ada saat jodoh karma sudah matang, pasti akan menerima hasil erbuatan-nya yang buruk; [Sebab] merupakan sebab anusia di Dunia melalukan perbuatan baik dan memupuk Kebajikan. [Akibat| merupakan balasan yan at dengan menjadi Dewa, Anak Cucu kaya dan berkedudukan. Manusia di dunia sering menganggap Setan dan Malaikat itu tidak ada, memadamkan hati nurani dan bertindak sembrono. Hatinya keji tidak membantu Umat Manusia terlepas dari derita, malahan dicelakai, membuat keluarga orang berantakan, harta-nya habis, anak istri tercerai beras, memperkosa anak istri orang, bersiasat mengiae harta kekayaan orang lain, bagai a mungkin TUHAN tidak memberikan hukuman sebz balasan perbuatan jahatnya ? Kalau tidak, b imana bisa menanini eas ketegakkan | Hakekat Kebenaran ? Orang yang ber uat baik, setiap hari instropeksi pembinaannya, Kebajikan-nya, tidak melakukan segala perbuatan jahat, menjalankan segala Kebaikan. senantiasa memikirkan Umat Manusia, sama sekali tidak memikirkan kesenangan pribadi. TIGA AMAL ‘AMAL : Harta, Dharma, Semangat atau Tenaga ijalankan bersama-sama, semasa hidup dengan tulus, menjalankan TAO (Kebenaran) dan membinanya, setiap hari berbuat baik, memupuk Kebajikan tersembunyi secara Inasapace saat ajal sudah sampai pasti akan dijemput Buddha untuk kembali ke Surga, menjadi Buddha’ Dewata atau Malaikat Tingkat Menengah atau Bawah, atau menikmati kesenangan Surgawi dan lepas dari derita 6 Jalur Tumimbal Lahir, dengan giat membina dan menjalankan semasa hidup di Dunia, bersusah payah memupu Kebajikan. Jika tidak demikian, bagaimana bisa meni ggalikan nama harum sebagai Orang yang ber- Kebajikan ? Saya bertugas di Neraka Tingkat Ke-5, setiap kali melihat umat di dunia tidak tahu untuk membina dan berbuat t is Kebaikan, sampai ajalnya el baru tahu men sadar, tapi saat itu sudah terlambat ! Seana A diturunkan ke Dunia, untanglay di Taiwan, di daerah Zhu — Vihara Nan Thien Ce Sia Chiien Cen, mendapat Tit TUHAN untuk menvembangian ‘Ajaran, Malaikat da Manusia bersatu untuk membabarkan TAO sekuat tenaga, sehingga mendapat Titah TUHAN untuk buat Buku terus menerus, sungguh Amal tiada tara. Pada awal terbitnya Buku, Pendahuluan dari Saya sampai di sink. ae Hakim Neraka Tingkat Ke-5, Thien Ce Pao Ceng ( JUDGE BAO ) memberikan Pendahuluan di Kuil Pembinaan Chiien Cen. Tanggal 29 — 01 — 2005 EPISODE BERIKUTNYA MENJELASKAN PERJALANAN BUDDHA CI KUNG MEMBAWA SEORANG UMAT UNTUK MENJELASKAN SEBAB AKIBAT TERJADINYA SEBUAH KARMA PEMBALASAN Mengapa bisa terlahir jadi porila y Mengapa bisa terlahir jadi bebek petelur ? Mengapa bisa terlahir jadi srigala ? Mengapa bisa terlahir jadi ikan paus ? Mengapa bisa terlahir jadi ikan budidaya ? Mengapa bisa terlahir jadi babi ? 15 October 2015 KITAB RELILING KASUS SEBAB AKIBAT BAB 1 BAB Tanggal 26 — 01 — 2005 BUDDHA CI KUNG MENURUNKAN PETUNJUK SUCI: Pada saat manusia di dunia lagi sehat dan kuat, dibimbing oleh Orang Baik untuk memupuk Kebaikan, bukan saja tidak dihiraukan, tidak percaya, tidak tanyakan, bahkan menertawakan-nya sebagai Orang bodoh. Tidak percaya akan Hukum Karma (Sebab Akibat), tidak hormat akan 3 Mustika, tidak menjalankan Kebaikan, ucapannya kotor, menjelekkan Buddha dan Malaikat, ini merupakan dosa besar. Mengharapkan manusia di dunia yang ada lakukan jelangearan ini, Rebate ce pauan sadar dan bertobat, kalau idak — begitu balasan hukumannya sudah datang maka menyesal pun sudah terlambat ! Buddha Ci Kung : Murid bodoh, apakah melewati Tahun Baru dengan gembira ? Thung Sheng : Di sini Murid memberi Salam Sejahtera pada Guru dan juga mengucapkan Selamat Tahun Baru, sudah lama tidak bertemu Guru. Murid sangat kangen, sebenarnya Tahun ini saya lalui dengan tidak bahagia ! Buddha Ci Kung : Apa yang kamu risaukan ? Thung Sheng : Tahun lalu Ibu saya meninggal, kemudian di Asia Selatan ada tsunami dahsyat, korban meninggal ada 250,000 Orang lebih, hati Murid terasa sedih. Kakak Ipar Istri saya juga meninggal dalam usia 46 tahun, membuat saya merasakan hidup ini demikian tidak kekal ! Buddha Ci Kung : Murid mempunyai hati iba dan ada kasihan kepada manusia, sungguh tidak mudah, ini aaa Prembakan peruudan aan per pinaats esi ianm ummu sudah meninggal, tapi sudah dijemput oleh Gi sekarang sudah Reveal cea ankat {Hui ‘te uni Yuan Ci mestinya hati kamu tentram, apalagi belakangan ini founda sering kunjungi kamu, apakah kamu merasakannya ? 3 Thung Sheng : Ada ! Sering melihat Roh Ibu hadir di Vihara, bagaikan semasa hidup, hati jadi tentram. Buddha Ci Kung : Sebelum tsunami di Asia Selatan, saat Roh Wang Sheng diajak keliling, sudah dikasih tahu, sayangnya manusia di dunia belum sadar dan paham, sayang sekali. Asia Selatan ada bencana demikian ; menunjukkan karma yang nana berat, ditambah lagi karma berat yang dilakukan Umat Manusia berupa erzinahan, pembunuhan, perampokan, meremehkan 3 ustika, tidak hormat pada Langit dan Bumi, Malaikat dan Hantu, barulah ada bencana demikian, Manusia tidak bisa menyelamatkannya, Lagipula Kakak Ipar Istrikamu menipunyai karnia berat dalam membunuh Makbluk Hidup, usia baru memasuki usia dewasa matang tapi berumur pendek, sayang sekali ! Roh dia sekarang berada di Alam gelap, kamu boleh berikrar menyelamatkan dia. Bibune snene : Terimakasih atas Petunjuk Guru. Murid memohon Guru melindungi Ibunda Saudara-Saudari He agar sehat walafiat. Buddha Ci Kung : Guru sudah membahas-nya dengan Buddha Penanggung Jawab untuk melindungi dia, kamu tenang saja. Thung Sheng : Terimakasih pada Guru. Juga memberanikan diri untuk bertanya pada Guru, hari ini merupakan permulaan membuat Buku [Keliling Kasus Sebab Akibat], kita akan ke mana me-wawancarai kasus sebab akibat ? Buddha Ci Kung : Yang dekat saja, di Sin Cu (nama salah satu kota di Taiwan ), mari berangkat ikut Guru. Thung Sheng : Kita berdua Guru dan Murid harus bagaimana perginya ? Buddha Ci Kung : Lihat saja, nanti juga tahu. (pada saat itu Buddha Ci Kung mengucapkan kata suci, 1 a-tiba muncul-lah seekor Naga emas, berkilau cemerlang. Di Angkasa di atas Vihara Chiien Cen ada gumpalan awan lo 8A yang indah, Buddha Ci Kung membawa Thung Shen; menaiki Naga emas, menuju ke tempat tujuan bari ini) Thung Sheng : Wah! naik Naga untuk kedua kalinya, hati hos Dee can aneh, mie ae diri ea 3 ertanya pada Guru, bagaiman ang-| ini? Apakan boleh dikasih tahu ? a. seal datane 2 oee Buddha Ci Kung : Ha... ha... ! Thung Sheng sangat beruntung, Naga emas ini merupakan Naga Pelindung yang ada di pepe Buddha, sudah membina sampai Tingkat Bodhisattva Ke-10, hanya Para Buddha yang bisa mengendarainya. Hari ini karena untuk mempermudah jaw membuat Buku, baru ada rejeki ini, sulit didapat 0... ! Thung Sheng : Terimakasih atas Kewelasasihan Buddha, memberikan Naga Pelindung untuk jadi kendaraan dalam membuat Buku ini, cuma Murid merasa tidak ada Amal Kebajikan, tapi mendapat perlindungan dari Buddha, rasa- nya malu dan bersalah. Buddha Ci Kung : Murid Budiman punya hati ini, layak aipujl Kamu merendahkan hati, merupakan perwujudan dalam membina, andaikan Guru tidak kasih tahu, dikhawatirkan kamu tidak tahu, Sebelum-nya kamu pernah dapat Titah untuk buat Buku [Keliling Surga] yan disebarluaskan ke Penjuru Dunia, sudah memberikan dampak yang besar, 3 Alam merasa senang, sudah menyelamatkan Manusia dalam jumlah yang besar, Para Buddha di Nirwana juga bahagia. Karena itu baru bisa mendapat Naga emas Pelindung sebagai kendaraan dalam membuat Buku ini, karena Amal kamu mewakili TUHAN untuk membabarkannya. Thung Sheng : Ternyata demikian, Belakangan ini Vihara agak ramai, Orang yang datang minta Petunjuk makin banyak, setiap kali imenyelamatkan Dunia, buat Buku. Vihara dipenuhi oleh Orang-orang pets cco aay bahkan sebagian tidak dapat tempat duduk, sungguh ber- Terimakasih dan tidak enak hati pada Orang-orang ber- Kebajikan itu. Buddha Ci Kung : Ibunda Suci sudah menyetujui membantu Pembangunan “Chien Cen Ta Tao Ling Siu Yuan”, dengan sendiri-nya akan berhasil pembangunannya. Boleh erintahkan Wang Sheng agar di Buletin bulanan Chiien “en dimuat Petunjuk Suci dari TUHAN tentang Amal W Kebajikan dalam Pembangunan Vihara di setiap terbitan- nya, agar lebih banyak Orang ber-Kebajikan ada kesempatan untuk memupuk Amal Kebajikan. Thung Sheng : Bisa, saya akan kasih tahu need Saudara Wang. Aiih, Naga emas sudah berhenti di Angkasa di atas AED rumah Penduduk, apakah sudah sampai di tempat ujuan ? Buddha Ci Kung : Ya, boleh turun untuk melihat-nya, ane itu pting Sheng ikut Buddha Ci Kung masuk ke alam rumah, terlihat seorang laki-laki dewasa kena stroke terbaring di tempat tidur. Buang air besar dan kecil perlu dipapah near badan-nya kurus kering, anggota badan- nya kaku, tidak bisa bicara, cuma bisa menggerakkan mata untuk kasih jawaban, sungguh kasihan sekali, Buddha Ci Puen memukulkan kipas di kepala-nya, Roh dia dikeluarkan, Agar tidak merepotkan Sanak Keluarga yang masih ada di Dunia, tempat kejadian dan nama orang ini tidak akan dimuat, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan ) Roh : Kalian siapa? Kenapa masuk ke rumah saya ? Buddha Ci Kung : Jangan takut, Saya adalah Buddha Ci Kung, yang di samping Say adalah Thung Sheng, yang berasal dari “Nan Thien Ce Sia Chiien Cen Thang”, kami berdua bukannya tanpa sebab masuk ke rumah kamu karena lagi membuat Buku [Keliling Kasus Sebab Akibat] untuk menyadarkan Umat Manusia, karena-nya ke sini untuk wawancara langsung pada yang bersangkutan. Jika kamu menceritakan segala kesalahan, pelanggaran yang telah kamu lakukan dengan jujur, dengan Amal kamu dalam buat Buku ini bisa hilangkan dosa karma kamu, kamu beruntung. Roh : Ternyata demikian. Aiih! Kalau diceritakan sungguh memalukan, lebih baik tidak usah cerita. Thung piteng : Saudara, Roh kamu sangat gagah, kenapa badan raga Kamu kurus kering? Orang Suci mengatakan [mana ada iprnsiaty ane tide buat salah, jika bersalah maka perbaikilah]. Meskipun kamu sudah melakukan kesalahan, tapi hanya bisa meminjam kasus kamu untuk sadarkan Umat Manusia di Dunia, Amalnya besar, semoga kamu mau cerita, sehingga memberi manfaat. (2 Roh : Baik-lah! Saya adalah sopir angkutan dalam transportasi barang, sehari-hari makan daging dan minum arak, bunuh Makhluk Hidup tak terhitung jumlahnya. Kebetulan ketemu ea rule susu sapi, suruh saya pantang membunuh, lepaskan Makhluk Hidup, menjelaskan manfaat bervegetarian, Saya tidak hiraukan dia, bahkan dengan lantang mengatakan [saya sudah makan daging sekian tahun lama-nya juga tidak apa-apa, badan tegap dan kuat, oo ini mana-lah ada Malaikat dan Setan, jangan ngawur]. Dalam sehari-hari saya tidak jauh dari rokok, arak dan pinang, sehari pe pak rokok merupakan hal biasa, sering minum arak sampai teler, makan daging dalam jumlah besar, menganggap ini-lah hidup Manusia. Bahkan sering kasih tahu Orang lain, Hukum Sebab Akibat itu tidak benar, tidak ada Hukum Karma, jangan mau ditipu oleh Malaikat. Ucapan saya kotor dan'menjelekkan Buddha, mencemarkan nama Tao, juga sesumbar sama orang-orang lihat-lah, bukan-kah saya hidup dengan baik ?]. Siapa tahu eadaan baik tidak bertahan lama, suatu hari saat usia 40 tahun, tiba-tiba merasa kepala pusing, lalu tidak sadarkan iri. Saat sadar sudah terbaring di rumah sakit, mulut mencong, mata miring, seluruh badan tidak bisa digerakkan, saat itu memanggil Tuhan, Tuhan tidak menjawab, memanggil Malaikat, Malaikat tidak menyahut. Saya adalah Kepala Keluarga, Anggota Keluarga mengandalkan kerja saya dalam mengangkut barang untuk menopang hidup, sekarang saya sudah ambruk, bagaimana dengan anak istri saya ? Kedua Putra saya, yang satu kelas 3 SMP, satu-nya lagi kelas 1 SMP, tidak ada kemampuan untuk bekerja. Sejak saya jatuh sakit, seluruh beban Keluarga ator oleh istri, karena sehari-hari saya hobi makan, judi sehingga tidak ada uang tabungan, sekarang menghadapi situasi demikian, sungguh bagaikan manusia robot, hidup tidak lebih bai dari mati,! Rarena sudah lama berbaring, badan sudah lumpuh tidak bisa ddigerakicans makin hari makin kurus, sekarang jadi kurus Kering, dalam hati sungguh menyesal. Thung Sheng : Guru ! Dia baru 40 tahun sudah menjadi manusia lumpuh, bagaimana melewati sisa hidupnya ? Mohon Guru menjelaskan sebab akibat-nya untuk menyadarkan Umat Manusia di dunia. 3 Buddha Ci Kung : Pada Kehidupan lampau beliau, dia adalah seorang nelayan, sepanjang hidupnya menangkap ikan dan bunuh ikan, memang dosa pembunuhannya sudah berat, untunglah pada saat usia tua ada menyumbang uang untuk bangun tempat Ibadah, baru bisa melunasi sebagian dosa karma-nya seningga tidak perlu masuk ke Jalur Binatang untuk Tumimbal Lahir. Pada Kehidupan sekarang meskipun ada orang suruh dia untuk lepaskan Makhluk Hidup, pantang membunuh, tapi karena dosa-nya berat sehingga tidak bisa menjalankan-nya, sampai hutang karma menagih secara bersama, dengan cara makan daging dalam jumlah besar merupakan poner utama terjadinya stroke. ge dosa menjelekkan Buddha dan menfitnah Tao ‘ ebenaran), makin mempercepat datangnya hukuman alasan, sehingga pada usia 40 tahun su jah kena stroke berbaring di tempat tidur, seluruh badan tidak bisa digerakkan, merupakan hukuman atas dosa-nya. Thung Sheng : Lantas bagaimana cara-nya untuk bertobat ? Buddha Ci Kung ; Sudah terlambat. Buddha menasehati manusia di dunia harus lepaskan Makhluk i ea membunuh dalam sehari-hari, rajin memupuk AMAL Kebajikan, jangan tunggu balasan hukumannya sudah sampai, menyesal sudah terlambat. Hari ini cukup sampai di sini, kembali ke Vihara. (saat ini Buddha Ci Kung mengucap mantra, mengembalikan Roh Orang itu, terlihat badan-nya yang lagi berbaring terus mengalirkan air mata, membuat orang yang melihat terasa pilu. Buddha Ci Kung dan Murid naik ke atas Naga emas, dan kembali ke Vihara Buddha Ci Kung : Vihara Chiien Cen sudah sampai, Roh Thung Sheng kembali ke badan-nya. Saya juga pulang. 4 Thursday, 15 October 2015 KITAB KE a ‘LILING KASUS SEBAB AKIBAT BAB 2 Tanggal 05 — 03 — 2005 BUDDHA CI KUNG MENURUNKAN PETUNJUK SUCI: Moralitas manusia di dunia makin merosot, hati manusia sudah tidak sebaik hati manusia zaman dulu lagi, manusia di dunia melakukan penindasan, penyelundupan, kelicikan, penipuan, serba melampaui batas, sehingga di dunia ada satu hawa kebencian membumbung ke Langit. Dewa Penguasa Alam Dewa-Dewi sangat marah, sehingga | memerintahkan Dewa Bagian Salju menurunkan salju dahsyat dan udara dingin di 4 Benua, untuk meperingatkan manusia di dunia agar Manusia mengetahui dan memperbaikinya, kalau tidak maka hukuman akan diteruskan, tidak terhindarkan. ene Ci Kung : Murid bodoh, mari keliling untuk buat uKU. (saat itu Buddha Ci Kung mengibaskan kipas-nya dengan ringan, seketika itu Roh hung Sheng mengikuti-nya ) Thung Sheng : Murid memberi Salam Suci kepada Guru. Guru, hari ini cuaca sangat dingin, baju Guru sangat tipis, apakah tidak kedinginan ? Buddha Ci Kung : He... he... Murid bodoh memang Murid bodoh, badan suci Guru, manalah takut akan hal itu ? Angin, dingin, panas, api tidak bisa melukainya. Tapi kamu unya hati ini, walaupun bodoh tapi lucu juga, Guru ergugah juga, kita sambil jalan sambil ngobrol. (saat itu Buddha Ci Kung mengucapkan kata suci, Naga emas Pelindung seketika hadir, ber-dua Guru da urid naik ke atas Naga, menuju ke tempat tujuan hari ini ) Thung Sheng : Guru, dalam hati Murid ada 2 hal ingi ditanyakan hada Guru, tidak tahu apakah dijinkan © ae bertanya ? Buddha Ci Kung : Murid bodoh, kalau mem: id Titah untuk buat Buku, ada pertanyaan

Anda mungkin juga menyukai