Anda di halaman 1dari 56
10 SARI NASEHAT DARI HWANG MU UNTUK PUTERA - PUTERINYA LAO MU atau HWANG MU adalah sebutan paling hormat dan penuh kasih kepada TUHAN YANG MAHA ESA, yang menciptakan langit, bumi dan segala isinya. Ibarat seorang bunda suci yang melahirkan, membesarkan dan mendidik pu- tra-putrinya dengan penuh tanggung jawab dan kasih sayang. Hati hancur berkeping - keping rasanya memikirkan anak - anakKu, kampung halaman di sorga begitu sunyi senyap, maka Kuutus para Buddha dan Dewa turun ke Dunia Fana, guna menolong para putra mahkota. Sayang mereka telah terbelenggu oleh mimpi sesat, mengakibatkan BUNDA sedih tak kepalang, walaupun AKU sendiri turun ke Bumi melintas dan menyadar- kan mereka, apadaya nasehat melalui rust, yang AKU tulis dengan darah sekalipun, tak didengar oleh telinga mereka. AKU, adalah TUHAN YANG MAHA ESA, penguasa tunggal segala Kehidupan di jagad raya, memimpin para suci dan para Buddha turun ke dunia, berjumpa dengan para putra mahkota, harap anak-anakKu sekalian beridiri tenang, dengan seksama mendengarkan BUNDA bertutur kata, guna memperingatkan bocah yang sedang sesat, dan Tiga Unsur Cerdik Pandai (San Jai ) juga bersiap diri, BUNDA segera menyusun kata-kata, bagian per- tama sebagai prakata, sedangkan yang dibelakangnya adalah isi nasehat yang sebenarnya. — Satu titik goresan penas emas memancarkan cahaya terang , — Lingkaran kumala berputar menggetarkan jagad raya ; — Tiap - tiap kata meloloskan kalian dari jalan yang sesat , — Setiap huruf mengandung arti, menyadarkan mereka yang terbuai mimpi. an Orang menyebut ” TAO ” ibarat jalan bila ingin melangkah kaki, harus ada jalan, tetapi jalan ada jauh dan dekat, ada tinggi dan rendah, befliku - liku atau terang dan gelap, jika jalannya benar, pasti menuju sorga, me- nyimpang berarti sesat, pasti terjerumus ke dalam neraka yang gelap, dan jalan untuk melangkah ada ribuan banyaknya, tetapi belum tentu jalan tersebut adalah jalan yang tepat dan terang. Kini, BUNDA menurunkan sehelai benang emas, sebagai jalan yang lurus menuju Sorga, hanya membutuhkan satu langkah saja, sudah dapat melampaui alam Wujud dan alam Hawa, kemudian langsung tiba di alam para Suci. Saat ini adalah zaman Pancaran Putih, memberi hak kepada Buddha MEITREYA berkuasa di langit, Buddha CHI KONG yang ber- tanggung jawab menyebar luaskan ajaran ” TAO ”, bersama - sama menya- tukan zaman, melintas penghuni Tiga Alam Loka menuju Nirwana, meno- long umat keluar dari bencana air dan api, menyatukan macam - macam faham dan aliran kepercayaan menjadi satu hakekat kebenaran. Sejak ” TAO ” diajarkan secara umum, umat yang mendapatkan tak terhitung banyaknya, tetapi yang benar - benar tekun membina hatinya jumlahnya dapat dihitung seperti bintang di langit subuh layaknya, langka sekali yang benar - benar dapat diandalkan. BUNDA melihat bahwa umat manusia kurang tekun membina hatinya walaupun ada yang insyaf, tetapi kurang memiliki semangat yang membaja. Selama ini, para Buddha dan para Dewa, seringkali memberi nasehat, ber- harap anak - anak sekalian dapat melaksanakan ikrar yang agung, sayang sekali perbuatan dan ucapannya sering melanggar ikrar tersebut, sungguh menyedihkan ! melihat kenyataan ini, hatiKu pilu dan menangis bercucuran air mata darah, sebab itu menggunakan kesempatan ini, BUNDA memberi sari nasehat kepada putra Buddha sekalian, semoga bangkit semangat dan kemauan untuk maju, sayangilah waktu yang sangat berharga seperti emas ini, sesal di kemudian hari tak ada gunanya. Nasehat BUNDA ini terkandung arti dan makna yang sangat luas, harap putra mahkota sekalian dapat betul - betul menghayati. Di saat mencatat nasehat ini, para Buddha dan para Suci dengan khidmat melindungi, semua- nya bersikap hormat, barang siapa tidak menghormati, pasti mengalami kemalangan. Setelah nasehat ditulis dan: dicetak sebagai buku, jadilah hakekat kebenaran nan abadi, menerangkan inti dan rahasia zaman yang akan datang. Buku nasehat ini jangan diletakkan saja, tetapi harus rajin - rajin disebarluaskan dan melaksanakan dengan sungguh-sungguh, semoga anak - anakKu sekalian dapat segera sadar dan menemukan hati nuraninya, agar kelak sama - sama berjabat tangan kembali ke Alam Suci, harap kalian benar - benar memperhatikan, demikianlah prakata dari BUNDA. Menurunkan nasehat di tanah timur (dunia fana), bertujuan me- nunjukkan sumber sebenarnya ; Putra - putri sekalian seyogianya kembali ke asal usulnya dan ber- gurulah kepada Buddha CHI KONG ; Di jalan salib mendapat petunjuk letak pintu rahasia roh bermukim ; Menasehati putra mahkota sekalian memacu semangat untuk maju di jalan kebenaran. Nasehat pertama menjelaskan sumber asal para putra Buddha dari mana. Mengayun pena emas membuka rahasia langit nan mujijat. Teringat waktu langit belum dibuka, semuanya kabur tak jelas, hampa dan senyap tiada benda berwujud. Sembilan puluh enam milyar putra - putri Buddha bermukim bersa- ma di alam Nirwana, Bebas lepas bahagia sepanjang masa. Semuanya akrab disisi LAO MU bagai saudara, Tak berpisah mengikuti LAO MU kemana pergi, ” TAO ” adalah LI” ( Hakekat kebenaran ), sedang ” TAO ", Sungguh hampa dan mujijat. » TAO ” menciptakan Satu, satu menimbulkan dua, dua kemudian menimbulkan tiga, Dari pokok satu, kemudian menyebar kemana-mana, yang asalnya tiada menjadi ada, Makna mujijatnya, para Dewapun sulit menceritakan. Setelah langit tercipta, bumi terbentuk, kemudian terwujudiah secara sempurna macam-macam benda, Di tanah timur tak jumpa adanya manusia yang berujud laki- laki dan perempuan. Saat itu, AKU dengan terpaksa dan berat hati merelakan semua putra - putriKu turun ke dunia fana, tetapi tiap kali menyuruh mereka turun ke bumi timur, Tiap kali pula mereka selalu kembali lagi ke asalnya, semuanya tak berminat mengatur dunia fana. Dengan terpaksa Aku membuat arak merah, Di San San Poo membujuk rayu mereka minum sampai mabuk, Dan membuat sebuah kolam khasiat menyuruh semuanya mandi besama, Kemudian menunggu mereka lengah, lalu mengambil kem- bali baju Dewa dan sepatu awan, Setelah semuanya sadar dari mabuk dan tidak melihat lagi wajah LAO MU, juga tak menemukan kembali baju dan sepatunya yang mujijat, lalu mereka menangis tersedu-sedu memanggil Bundanya. Dianjurkan janganlah ragutagu lagi untuk mengatur dunia fana. Jika sepatu awan dan baju Dewa tetap Kuberikan kepada kalian, Mana ada yang berminat hidup dan mengatur di dunia fana ? Memotong dahan pohon dan memetik daunnya untuk membuat tempat berteduh menagkal hawa dingin dan panas, Bila lapar mereka memakan buah cemara, bila haus minum air sumber. Para putra Buddha seperti kehilang: tak terhingga, ; Mereka menanyakan Bundanya kapan baru boleh kembali ke kam- an sukma, keluh kesah sedih pung halaman, AKU ( LAO MU ) menjawab bahwa pada zaman ketiga saat lintasan umum tiba, BUNDA pribadi akan memberitahu dan mengirim surat untuk melintaskan para putra mahkota, Dengan hati yang ragu-ragu mereka menangis terseduh-seduh, Lalu Aku ( LAO MU ) memberi mereka suatu tanda Suci (HAP DONG), Sejak itu para putra Buddha bermukim di tanah timur ( dunia fana) Berwujud sebagai pria dan wanita, kemudian berkembang biak mangatur dunia fana. Perpisahan BUNDA di barat can putranya ke timur sungguh pe- ristiwa yang menyedihkan ! Sejak itu para putra Buddha merasakan penderitaan bertubi-tubi, Kalau dihitung sudah enam puluh ribu tahun lebih lamanya. Tiap kali memikirkan anak-anak yang sedang menderita di dunia fana, hati BUNDA terasa risau sekali. Kini sudah tiba waktunya BUNDA menurunkan ajaran ” TAO ” sejati, Memerintahkan tiga Buddha turun melintas secara umum dan me- ngatur akhir zaman, Hal sebenarnya telah diutarakan satu per satu, Harap para putra Buddha KU dapat secepatnya menjalankan ajaran sejati, sorga. Jika masih bandel tak ingin sadar, akibatnya akan di lautan penderitaan. * Bertutur kata sampai disini, hati KU sedih sehingga air mata cucuran, Maka, berhenti sejenak, kemudian dilanjutkan kembali. . — Mengikuti jejak suci menyebarluaskan ajaran TAO ” yang sejati. — Memerintahkan tiga Buddha mengatur akhir zaman. — dika tetap tidak mau mohon kepada Buddha CHI KONG untuk dilintaskan, — Maka, badan ini sulit menghindari sengsaranya tumimbal lahir. Paraputra Buddha harap mendengarkan dengan seksama nasehat yang kedua. Saat ini adalah zaman ketiga dimana kedahsyatan bencana tak terkata- kan, Langit akan musnah, bumi akan ludas dan hawa pun habis, BUNDA sungguh tak tega melihat anak - anak KU menderita, : Memberi kesempatan untuk menempuh jalan kesadaran searah benang emas yang Aku turunkan, Menyebarluaskan jalan KETUHANAN ke seluruh dunia untuk menuju hakekat satu kebenaran, Mengutus Buddha MEITREYA sebagai penguasa langit, semua aliran. kembali ke jalan benar, 4 Memerintah Buddha CHI KONG sebagai pemegang kendali ajaran "TAQ" 4 yang mujijat, dimana beliau berwujud sebagai Maha Guru CHANG TIEN RAN. a Dengan diberinya kuasa kepada Buddha MEITRYA, maka semua wajib membantu tugas penyebaran ” TAO”, Semua Buddha dan para suci dengan macam-macam cara mem melaksanakan firman TUHAN. Di alam Abadi, LAO MU tak menyisakan Dewa, Buddha dan para Suci, Semuanya telah turun ke Dunia fana. Walaupun langit dan bumi maha luas, tetapi tak seagung firman LAO MU ( TUHAN). Siapa saja yang taat akan sentosa, yang melanggar akan bi- nasa, setegas langit dan bumi bedanya. Lintasan Umum Tiga Alam loka ini tak pernah terjadi sebelumnya, Sepanjang sejarah tak pernah ada peristiwa mujijat seperti saat ini; Di atas dapat melintas para Suci, para Dewa yang ada di alam Hawa, di tengah dapat melintas manusia yang berbudi, dan dibawah dapat melintas roh yang ada di akherat, ! Menampung semua aliran dan faham untuk kembali ke sumber yang sejati, Menyebar luaskan rahasia akhir zaman dan kemujijatan ajaran “Jalan KETUHANAN (TAO). Satu petunjuk telah membuka kunci rahasia, sehingga timbullah badan kencana. Pertama mengajarkan kedua tangan berbentuk tanda suci seperti gunung keramat, Kemudian membuka pintu rahasia roh bermukim yang merupakan gerbang dharma sejati di zaman pancaran putih. J Selanjutnya mengajarkan mantra yang tak berbentuk huruf untuk digunakan berkomunikasi dengan para suci. Bila mantra tersebut digunakan, maka para Dewa para Buddha dan para Suci akan datang memberi perlindungan. Setelah mendapatkan ” TAO ”, maka namanya telah mentereng tercatat i papan langit. 4 “Hutang-hutang dosanya telah terhapus di ne1 penderitaan Dunia, Ucapan "pagi mendapatkan TAO, sore matipun puas’’, betapa pentingnya satu petunjuk dari guru sejati. Setelah ditunjuk, kemujijatannya tak ternilai harganya, sebab ¢ Jangsung ke Nirwana, Inilah dharma tingkat puncak yang hanya perlu satu langkah sederhs saja. Melepas badan yang fana ini menjadi suci dan hidup abadi di alam bahagia, " Semua ini bukan omong kosong tetapi nyata dan terbukti, Misalnya waktu meninggal dunia, badan yang palsu ini dapat membuk- tikan fakta tersebut; Musim dingin jasadnya tak menjadi kaku, musim panas jasadnya take berbau busuk, wajahnya juga berekpresi tenteram. Dari kerangka jasad saja sudah membuktikan kesempurnaan badan kencananya. a 1 Bila masih kurang yakin, dapat juga memanggil rohnya datang ke tempat ibadah untuk membuktikan Semua peristiwa ini adalah benar dan nyata, sedikitpun tak dusta, “TAO” yang suci berdasarkan firman TUHAN yang sejati, di Tiga Alam loka tiada duanya, Ada garis warisan “TAO” dari leluhur hingga sekarang secara jelas, Sebagai penguasa terakhir adalah Buddha CHI KONG yang berujud sebagai Maha Guru CHANG TIEN RAN, Membina diri di rumah seperti orang santri di zaman dulu, nae Para dewa dan para Buddha di langit telah turun ke rimba timur (dunia), Di mana-mana memberi mujijat dan tanda untuk menyadarkan a yang tersesat, ‘Atau datang di tempat ibadah dan meminjam raga mem! guna melintaskan para umat yang berbakat, Mengemudi bahtera dharma mengarungi lautan penderitaan guna nolong umat dunia. TUHAN menggunakan manusia untuk mengerjakan lintasan Tiga Alam loka, Karenanya, semua orang seyogianya giat menjalankan dan selalu me- nuntut maju, Mewakili TUHAN dan Maha Guru kita menjalankan tugas suci ini. "TAO" dapat berkembang bila manusia menyebar luaskan, sedangkan manusia dapat menjalankan tugas ini dengan lancar bila direstui oleh TUHAN. Dibawah restu TUHAN, manusia dapat dengan lincah melaksanakan tugas suci dan berbuat jasa, Sebenamya membuka ladang untuk menyebarluaskan ajaran ”"TAO” sudah lama, namun sulit menemukan kader yang benar-benar menjalan- kan “TAO” yang sejati, Saat ini "TAO” sejati dalam keadaan setengah gelap dan setengah terang, sebab itu BUNDA menurunkan "SEPULUH MASEHAT” ini untuk menyadarkan para Putera sejati, Dianjurkan anak-anak KU mengetahui bahwa membina diri dengan | "TAO” tak lepas dari menyebarluaskan ajarannya, dan melintaskan | orang lain untuk ikut memeluknya. ; Dengan hati yang lembut, tak jemu-jemunya menasehati orang lain, Harus menegakkan semangat dan cita-cita setinggi langit untuk menja- Jankan, Kalau hanya bermotif mencari populer lalu memeluk [TAQ Orang yang demikian akhirnya pasti sulit kembali ke kane halaman | j nya di sorga, 10 Ks Atau berkedok palsu menunaikan tugas dengan sekenanya, ) Orang yang demikian, akhirnya pasti terjerumus kebawah tak tertolong, 7 Atau menjalankan ajaran "TAO" setengah hati, maju mundur dan / berhenti di tengah jalan, { Orang yang demikian, rohnya pasti tertindas di bawah gunung Neraka untuk selama-lamanya. | Harap Putera-puteriKU cepat-cepat sadar, | Senantiasa bersemangat maju membina diri supaya sempurna, | Bila perbuatan kebajikan di luar sudah cukup, maka watak pribadi | yang didalam pasti prima, salah satu cara ialah cepat-cepat melintaskan orang lain yang belum sadar, Ini adalah berdharma tingkat atas, Ibarat ribuan kuntum bunga teratai bersemi di Dunia fana, Walaupun engkau adalah titisan seorang Dewa atau Buddha suci yang turun di Bumi, Bila tidak memiliki jasa sejati da engkau akan sulit kembali ke Sorga ! Sebab itu dengarkanlah nasehat LAO MU, bangkitkanlah. semangat ingin maju, Karena pelan selangkah saja, sudah sulit menegakkan jasa pahala. Sebagai pim) jawabnya, Seorang saja yang berbuat b n hati yang benar-benar welas asih, pinan dan pemilik tempat ibadah, sungguh besar tanggung odoh, bisa mengakibatkan puluhan ribu orang terjerumus salah, Dengan demikian, akibatnya bukan cuma merugikan diri sendiri, juga merugikan orang lain. Bila seorang saja bijaksana dan mempunyai wawasan luas, lainnya juga membina diri ke arah sempurna. ig Ia dapat memimpin umat : Sebagai pétugas atau pemilik tempat ibadah, harus tahu dirinya juga seorang pemimpin, Karenanya harus lebih membulatkan tekad dan a ~ melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya, Memikirkan dengan cara yang terbaik agar dapat menolong um: tersesat kepantai bahagia, 4 Dengan cara yang tepat pula agar dapat menyadarkan umat enema , hati nuraninya, Hati ini harus sejernih mega, tekadnya harus langgeng seperti sungai yang mengalir, Banyak cara dan akal untuk menyesuaikan diri dengan keadaan, dan jangan patah semangat, Semuanya harus perpedoman kepada hakekat kebenaran, Membersihkan sifat tamuk, pemarah dan bodoh, berakarlah pada kete- nangan rohani, Jasanya kian besar, maka ancaman jatuh kian besar pula, sebab itu, jangan lengah sedikitpun, Tbarat naik kepuncak gunung, bila jatuh akan masuk ke jurang yang dalam sekali, Atau terbang tinggi, bila jatuh akibatnya pasti fatal. Jangan beranggapan dirinya sudah pandai, ternyata juga berbuat bodoh, Sering-seringlah mempertimbangkan dahulu baru bertindak, dan per- buatannya harus sejalan dengan ucapannya, Sebagai pembina sejati, harus sering-sering mawas diri dan tidak me- langgar semua pantangan Melaksanakan ajaran yang benar akan naik kesorga dan hidup bahagia, Tidak mentaati dan bertindak sesuka hatinya, akan mengakibatkan dirinya masuk keneraka, Demikianlah masehat ke dua dari LAO MU, harap putera Buddha se- kalian mencamnya dengan baik-baik, ‘Tiga Cerdik Pandai ( San Jai ) boleh istirahat sejenak, kemudian me- lanjutkan lagi. “wy 3, — Hanya “TAO” yang termulia dan hanya TUHAN penguasa tertinggi, — Melahirkan, mencegah, menciptakan, menjelma, semuanya adalah karya TUHAN,. — Tiga Alam loka dan sepuluh penjuru angin semuanya TUHAN yang kuasa, — Menjadikan suci atau jelata sumbernya dari satu akar mujijat. Nasehat ketiga mengharapkan para bibit Buddha hatinya dapat sadar ce- merlang, Yakin akan hakekat kebenaran dan mengerti jalan KETUHANAN tiada dusta, ‘Ada dan tiada, tiada namun ada, sebenarnya adalah satu pengertian yang gaib, Makna adalah kosong dan kosong namun bermakna, yang sebenarnya bukan bermakna juga bukan kosong, Waktu permulaan Alam Hawa belum terwujud, keadaan kabur tak ada pembagi- an yang jelas, Hanya ada satu hakekat, tak bersuara, tak berbau, hampa dan kabur, ‘Alam Abadi bergerak, maka timbul Alam Hawa, dan terwujudlah positip ne- gatip, Terbagi menjadi "Tiga Inti Unsur”, Menghitung 30 hari sebagai satu bulan , merinci Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, * dan "Empat bentuk”, kemudian menjadi "Lima Saturnus, Matahari, Bulan sebagai 7 pelanet yang berorbit di angkasa raya, dan terciptalah "8 Diagram Asal", "9 Posisi”, maka lengkaplah semua perobahan yang terjadi di Buana raya yang maha luas ini, Terjadi Langsung atau Berlawanan, Kabur namun menampakkan jelas, lalu terlahir aneka macam makluk, Ulasan mengenai Keung ie J gaembicarakan kehampaan, hanya beberapa Calan wins ae! ee hy orang saja yany , . k dahulu kala antara samar dan jelas. ¢ a ~-Kebenaran-sejati ini, seja 13 Bila tak ada Positip dan Negatip, bila tak ada saling berkaitan s maka tak akan terjadi "Tambah” atau Kurang”. ere Tak berbentuk dan tak berwujud, namun juga bukan Kosong yang kekal, Bukan berwarna seperti Hijau atau merah, juga bukan dingin atau Panas. b berwujud sebagai benda yang diam atau bergerak, Semua perobahan dan tumbuhnya seluruh benda dan makluk, terka dari Satu sumber pokok. Dalam keadaan samar-samar tak berwarna dan tak berwujud, terka perobahan yang sulit dianalisa dan difahami. Tak terlihat dan tak terdengar namun dapat menampung sebesar apapu dapat menerobos sekecil apapun. Tak bergerak namun terjadi Perobahan, tak berwujud namun dapat menam kan bentuknya, sungguh ajaib dan mujijat. ESA Yang Maha Kuasa sebagai Penguasa tunggal alam semesta, mengendalikan seluruh Roh dan Makluk beserta semua Perwujudan dan perobahannya. Hakekat Kebenaran, keatas dapat menembus sembilan lapis langit menuju ke Alam Abadi. Kebawah dapat menembus sembilan lapis alam acherat sampai Sepuluh Istana Penguasa Neraka, Semua Alam tertembus tiada satupun yang tersisa, Bila meninggalkan pangkal kebenaran, maka lan; akan musnah karenanya, Kemujijatan itu disebut "TAO” yang tunggal sejati, atur seluruh alam semesta, Inilah sumber sejati nan abadi, TAO” berada di langit, maka langit akan berfungsi secara benar, tur Bintang, Pelanet, mataharj supaya berada diorbitnya, "»berada di bumi maka jer hidup berguna. ca git, bumi, dan seluruh isinya yang menguasai dan meng- 14 corena "TAO", bumi melahirkan semua kehidupat.. »TAO” berada di manusia, maka manusia akan Feet ak ahu macam cita dan rasa. re Bila sesorang tidak menyadari adanya "TAO", maka ia akan tumimbal 4i lautan penderitaan, tak akan melampaui kehidupan dan mengakhiri kemat Semua Agama mengajarkan KETUHANAN Yang Maha Esa sebagai benaran, a Mengajarkan umatNya mengenal pangkal pokok yang mujijat itu. Agama TAOIS menyebut sebagai “pil emas”, agama Buddha menyebut Konghusius menyebut "watak sejati”’, Walaupun istilahnya berlainan namun yang dituju adalah sama. Sejak dahulu kala hakekat kebenaran “TAO” selalu satu, tiada duanya. Semua Buddhi Satva dan para suci menurunkan satu ajaran sejati. Mengerti ajaran sejati satu ini akan mengerti semua ajaran-ajaran lainnya. Buku suci dan kitab agama semua berasaskan satu kebenaran ini. Setelah tokoh pimpinan tiga agama wafat semua, orang yang mengerti ajaran “TAO’sejati sangatlah langka, Pupus sudah tali ajaran TAO” sejati di bumi timur, yang tertinggal hanya pengertiannya saja. Selama tiga ribu tahun lamanya tiada umat yang mengerti arti sebenarnya. Maka timbullah macam-macam ajaran yang menyesatkan yang tujuannya telah { menyimpang dari hakekat kebenaran tersebut. Karena kemurahan hati TUHAN, ajaran-ajaran TAO” sejati sekarang ditu- ‘ runkan kepada umat manusia untuk diadakan lintasan secara umum. \ Saat inilah TUHAN memilih umatNya yang berhati luhur untuk menegakkan kembali kebenaran, Oa, 5 re Bila ingin mendapatkan "TAO" yang sejati, bergurulah kepada Maha Guru CHANG sebagai jelmaan dari Buddha CHI KONG. Setelah mendapatkan “TAO” yang sejati, maka harus tekun mengguna- kan badan yang palsu untuk membina roh yang sejati. “TAO” tak berwujud dan tak berbentuk namun abadi, sedang benda yang dapat nampak dan berwujud, tidaklah sejati. Kehidupan manusia ibarat sebutir biji dalam lautan yang bergelora, Senantiasa terhempas ombak kian kemari tak tentu arahnya, Terpesona oleh arak, nafsu birahi, harta dan kehormatan sehingga lupa watak Buddhanya yang murni, Dikuasai oleh ” tujuh peranggai ” dan "enam nafsu” yang sesat, sehingga lupa roh asalnya yang suci. Nafsu manusia seperti gelombang lautan yang sulit dihentikan, hanya terbelenggu kasih sayang dilingkungan keluarga saja, Mengejar harta, kemuliaan di dunia sehingga lupa daratan; Kehidupan manusia juga ibarat kilatan batu api saja, Juga seperti bunga yang cepat layu, namun telah memupuk banyak dosa, Umat yang tersesat tak menyadari bahwa dunia fana semuanya adalah semu belaka, Memandang kehidupan dunia ini yang penuh penderitaan sebagai bahagia yang langgeng, ibarat kehidupan semut dan lalat yang selalu mengejar Pangan tak henti-hentinya, Semisal dapat berumur seratus tahun, hanya sejumlah 36500 hari saja, Mengapa tidak memikirkan kapan dapat hidup yang tenteram dan abadi dalam arti yang sebenarnya ? Manusia dari umur muda, kemudian tumbuh menjadi remaja hingga tua, ss dan akhirnya mati, semuanya menjadi musnah, po Rhidupen manusia penuh dengan, 16 Pore hindari ? ; Lahir sebagai cabang bayi, sekejap saja sudah menjadi orang jompo, Waktu dilahirkan telanjang, waktu meninggal dunia juga tak dapat membawa apa-apa, Hanya berwujud seonggoan tanah pusara,. sedangkan rohnya menuju alam baka, Tak perduli engkau seorang yang kaya raya, atau berkedudukan mulia, Harus mempertanggung jawabkan perbuatan semasa hidupnya, Hukum karma mengharuskan orang tumimbal lahir sebagai hewan, atau hewan menjadi manusia, Sejak TUHAN menciptakan manusia hingga kini, sudah beberapa puluh ribu tahun lamanya rinkanasi terus berlanjut, Hukum tumimbal lahir yang tak henti-hentinya sungguh menyedihkan, Masing-masing roh keluar masuk jasad silih berganti seperti berpindah rumah layaknya, Mungkin lahir di keluarga marga CANG sebagai laki-laki, atau Jahir di- marga LIE sebagai wanita, tetapi akhirnya juga harus meninggalkan raganya dengan hampa, Semakin sering terjadi rinkenasi, rohnya semakin sesat, Sudah tak ingat asal usulnya yang suci murni lagi. Bahwa roh manusia adalah pemberian TUHAN, Roh yang dialam suci atau di dunia fana, sebenarnya sama sumbernya, Bila pemiliknya sadar akan pangkal pokoknya, maka orang tersebut akan menjadi Dewa di Sorga, Tetapi bila pemiliknya tersesat, maka orang ke dalam neraka. Para Buddha dan para Dewa, fana yang biasa, - Tak seorangpun yang sejak lahir sudah menjadi Dewa, fog tigaenaiti soe sekalian dapat segera sadar akan kebenaran, tersebut akan terjerumus sebenarnya asal mulanya juga seorang & 7 re dapat membedakan mana yang asli dan mana yang palsu, Cepat berguru kepada guru penerang yang sejati untuk menc: kebenaran, Sampai disini nasehatKU yang ke Tiga, 4 } Tiga Cerdik Pandai perlu mengisi perut dulu, untuk selanjutnya menulis ari hakekat nasehat berikutnya. — Manusia sulit membedakan mana yang sejati dan mana yang palsu, — Bila dapat membedakan diantara yang sejati dan palsu, maka ia akan terlepas dari tumimbal lahir ke dunia lagi, — Selagi masih di dunia fana, cepat-cepatlah berbuat kebajikan, dan menyebarkan kebenaran, — Ikut serta menyadarkan umat lainnya mengenai arti kebenaran. Nasehat ke empat menyadarkan para benih Buddha dapat mengutama- kan membina "TAO” yang sejati. Bahwa dunia fana ibarat samudera penderitaan yang luas bergelora, Nyawa manusia seperti tunas serangga yang-sulit dipastikan kelang- sungan hidupnya, Siapa yang dapat mengelak cengkeraman Dewa maut yang bermukim di alam baka ? Demi kelangsungan hidup, manusia mencari nafkah tak tentu arahnya, barat seekor kuda atau sapi yang berlari di padang tandus yang luas untuk mencari rumput, Puluhan tahun bergelut diantara Lahir, Tua, Sakit, dan akhirnya Mati. Peristiwa yang dialami manusia dalam kehidupannya, seperti air embun diatas daun atau bunga yang hanya bertahan keberadaannya di Ppagi- hari sebelum matahari terbit, a Dalam kehidupan yang amat singkat itu, m.anusia hanya fahu mengejar harta dan mulia, 18 Terbelenggu oleh impian kasih sayang isteri yang can puterinya yang tercinta, Sebenarnya dunia fana merupakan kehidupan yang penuh akan n macam penderitaan, Manusia telah dikuasai oleh ”’ tujuh jenis peranggai ” dan "enam jenis nafsu”’, Walaupun anda telah memiliki harta yang banyak, Juga memiliki sawah yang maha luas, tiap hari memanen beras yang limpah ruah, tetapi yang ia makan sehari-hari, hanya seliter saja; Walaupun telah membangun rumah gedung yang besar dan mentereng, Sebenarnya tubuhnya hanya membutuhkan tempat yang kecil saja untuk tidur, tak mungkin satu orang tidur di dua ranjang sekaligus, Walaupun anda telah menumpuk uang emas setinggi gunung, Tetapi saat meninggal dunia, tak mungkin dapat membawa sepeserpun; Walaupun anda berpakaian baju sutera yang bagus dan mahal harganya, Fungsinya hanya untuk melindungi badan dari serangan hawa dingin dan angin saja: Walaupun anda setiap kali makan adalah masakan yang enak-enak dan sering berpesta pora, Demi selera telah tega membantai makluk TUHAN, lalu memakan dagingnya, perbuatan ini sungguh besar dosanya; Walaupun anda melewati hari-hari dengan suka cita, Tetapi seratus tahunpun serasa hanya sekejap; Walaupun anda memiliki isteri dan selir yang rupawan dan putera puteri yang pandai, Tetapi di alam baka, tak mungkin dapat berjumpa kembali dengan mereka ! Bila mengingat dunia fana yang penuh noda itu, sungguh membuat hati sedih dan menangis, Semoga ananda sekalian jangan sampai sesat lupa daratan. 19 Dunia fana ibarat sebuah panggung sandiwara, Hubungan ayah, ibu, anak, dan lain-lain, semuanya hanya sesuatu ke- jodohan saja, Bila seluruh anggauta keluarga dapat sadar lalu bersama-sama membina diri dengan "TAO” ( SIU TAO ), : Sama-sama bahu membahu berbuat kebajikan untuk mengumpulkan ; pahala, tentu dapat sama-sama kembali ke kampung halaman di sorga, Bila sekeluarga di dunia fana dapat membina diri dengan "TAO” yang, sejati, sungguh sesuatu hal yang sangat mulia, Setelah mengumpulkan banyak pahala, dan saatnya telah tiba, maka sekeluarga akan kumpul bersama di sorga, Peristiwa ini sejak dahulu kala, tak mudah terjadi, Disayangkan umat manusia di dunia yang fana tak mau sadar, Meskipun sudah berkedudukan mulia, masih ingin mendapatkan ke- dudukan lebih puncak lagi, Yang sudah kaya raya, masih merasa kurang puas, Dengan rakusnya mengejar harta dan mulia, sehingga lupa akan satu hal yang lebih penting bagi dirinya, Yaitu melepas dirinya dari penderitaan kelahiran dan kematian, se- hingga akhimya tak terasa sudah harus menghadap Penguasa neraka, Kepada mereka yang sudah sadar, harap cepat-cepat membina diri dengan TAO”, sehingga menemukan hati nuraninya untuk kelak kembali ke sorga. Mereka yang tetap bandel dan sesat, pasti merasakan penderitaan Neraka Jalan ke Sorga atau jalan ke Neraka, terserah masing-masing orang memilih, Bila salah memilih, akan sengsara selama - lamanya ! Penderitaan di Neraka, sungguh sulit dilukiskan dengan kata-kata, Dihadapan “Cermin kejujuran”, engkau tak mungkin menyembunyi perbuatan dosa. 7 Perbuatan kebajikan akan mendapatkan balasan rejeki dikehidupan yang akan datang, Tetapi ganjaran rejeki habis, tetap harus menuju ke Neraka. Bila berbuat jahat, tak mungkin dapat membohongi dirinya sendiri, Maka akan menerima hukuman sesuai dengan perbuatannya. Ada yang harus mendaki Gunung belati ada yang harus terjun keda- lam kuali berisi minyak yang mendidih, dan macam-macam hukuman yang tak terdapat didunia fana. Ada yang harus dipotong dengan gergaji besi, atau dilindas dengan molen baja, membiarkan anjing yang ganas melahap daging dan darahnya Banyak juga yang berusia tua atau muda yang harus terjun dari “jemba- tan Penasaran””. Didalam Delapan belas lapis alam Neraka, terdapat macam-macam hukuman yang sangat mengerikan, Penderitaan yang dialami para pidana, sungguh sulit dilukiskan dengan kata-kata, Pepatah mengatakan "Salah satu langkah saja, dapat mengakibatkan penderitaan selamanya” sungguhlah tepat. Kehilangan raga sebagai manusia, akan mengalami macam-macam pende- ritaan dan sulit kembali ke alam Sorga. Sebab itu, patuhilah nasehat LAO MU, dengan penuh semangat membi- na"TAO”. Tegakkan cita-cita setinggi langit, bulatkan hati sekeras baja, tak me- ngenal menyerah melaksanakan ikrar suci, Tyjuh tingkat Jeluhur siang dan malam menanti pertolongan dari ke- turunannya, guna mengakhiri penderitaan tumimbal lahir, Mereka mengharapkan keturunannya yang berada di dunia fana, se- cepatnya mengumpulkan banyak pahala, agar melintaskan mereka dari penderitaan. Tak apalah kalau hanya engkau seorang diri yang sesat, kemudian ter- 21 jerumus ke alam Neraka, i Tetapi mengakivatkan leluhur kalian semuanya tak dapat ditolong, dan terus menerus menderita di Neraka, mereka pasti sedih tak terhingga, Penderitaan selama 60 ribu tahun lamanya, sungguh mengerikan ! Mereka harus menunggu 129600 tahun lagi waktu diadakan pelintasan secara umum, baru ada kesempatan mendapatkan “TAO” yang sejati, Satu hal yang sulit dipastikan ialah, apakah saat itu engkau masih ber- wujud sebagai seorang manusia. Lebih baik memanfaatkan saat sekarang membina diri, dan langsung dapat menuju ke alam Sorga, Menemukan hakekat kebenaran, mensucikan hati, untuk kembali kesisi TUHAN ! Sampai disini nasehatKU yang ke empat, dan istirahatlah sejenak, Harap dihayati makna yang terkandung dalam nasehat-nasehat tersebut. — Waktu bergulir terus, saat ini telah tiba akhirnya zaman, — Tiga jenis bencana dan delapan macam malapetaka terjadi dimana- mana. — Siapa yang dapat menghindari 81 bencana dahsyat yang terjadi diakhir zaman ? — Hanya bahtera "TAO” lah yang dapat menolong umat terhindar dari bencana kemusnahan. Nasehat kelima harap para putera Buddha dengan tekun membina diri, Orang yang bijaksana adalah mereka yang tahu perkembangan alam dunia kemudian menyesuaikan diri, Saat ini sudah sampai pada akhir zaman ke TIGA, dimana kebenaran (TAO dan malapetaka datang bersamaan, Dunia akan ditata kembali, dan juga hati manusia yang kotor akan dikikis habis, agar kembali ke pangkalnya yang suci, | TUHAN adalah maha kasih dan maha penyayang, Namun mengapa menurunkan bencana yang maha dahsyat kepada u manusia yang ada didunia ? Coba renungkan sejenak, sejak zaman dahulu hingga sekarang, apakah per nah terjadi bencana yang maha dahsyat ? Tiga raja yang masyur YAUW, SUN, IE, mengatur negara dengan bijaksa- na sehingga negara makmur dan rakyat sentosa, Bila manusia hatinya baik, TUHAN yang maha kuasapun senang, tak mung kin ada bencana terjadi di dunia, Tetapi bila manusia hatinya jahat, dunia dipenuhi dengan hawa angkara 4 murka, maka dimana-mana pasti timbul bencana. Saat ini, moral manusia kian hari kian merosot ketitik yang paling mem - prihatinkan, Budi pekerti dan sopan santun zaman dahulu yang luhur, sudah sedikit se kali manusia mau melaksanakan, Manusia zaman sekarang pandai berdusta, menipu, memeras, bermuka dua dan perbuatan yang jahat lainnya, Mentalnya sudah melanggar ajaran "Tiga tata hubungan keluarga”, "Pan - ca budi”, ’’Lima relasi manusia” dan "’Delapan kebajikan”, sungguh sulit dirincikan satu persatu kejahatannya. Baik penguasa negara maupun bawahannya, sudah tak mau patuh kepada hukum negara, Sebagai orang tua tidak memberi suri tauladan yang baik kepada anak, se dang anaknya juga tak bertakti kepada orang tuanya, mengakibatkan tata kerama masyarakat rusak, Sang suami tak bijaksana, sang isteri tak menjalankan kewajibannya, se - hingga keharmonisan keluarga hilang, Sang kakak tak bersifat lapang dada, sang adik tak menghormati yang le - bih tua, akhirnya timbul permusuhan diantara saudara, Tata kerama ” Lima relasi menusia ” dan ” Delapan kebaj luntur, tak ada yang berniat memulihkannya. Cendekiawan hanya pandai mengucapkan aturan dibibir saja, tetap be dirinya tak melaksanakan dengan konsekwen, Petani hanya mengutamakan bercocok tanam, tetapi tak berniat men- dalami arti kebenaran, Buruh hanya melaksanakan tugasnya dengan setengah hati, tak mau bertanggung jawab terhadap pekerjaannya, Pedagang mengejar keuntungan dengan cara tak halal, semisal memalsu Se Tiga Panutan, Lima Larangan ”. Para santri tak mematuhi ” Tiga pantangan, Lima larangan—”. Kaum TAOIS menganut ajaran sesat yang menyimpang dari asalnya, Kaum KHONGFUSIUS hanya mengerti sedikit ajaran saja, sudah meng- anggap dirinya sebagai orang suci , Melihat semua fakta ini, sungguh menyedihkan hati. Bila saat ini tidak menurunkan malapetaka ke dunia untuk menguji asli dan palsu, Maka di dunia pasti tak akan ada lagi manusia yang bijaksana. Malapetaka itu terdiri dari tiga bencana, menyebarkan delapan macam kesengsaraan, juga peperangan, keganasan api dan air, Semuanya terdiri dari 81 jenis bencana yang dahsyat yang akan menyapu keseluruh pelosok dunia, Juga mengutus Lima iblis turun ke bumi untuk menimbulkan keonaran, Menyusun macam-macam taktik dan tipu daya beranting untuk mering- kus oknum-oknum yang jahat, Semua ini membuktikan Dunia, zaman, dan hawa kehidupan sudah menjelang akhir, Berakhirnya hawa kehidupan ini, disebabkan ulah manusia yang selama ini telah berbuat tidak senonoh terus menerus hingga menumpuk, Peradilan akhir zaman guna merinci dosa-dosa manusia selama enam_— 24 a puluh ribu tahun lamanya telah tiba, Saat itu akan jelas terlihat yang mana Kumala, yang mana baik, yang mana jahat, Mengetahui semua ini, hati BUNDA terasa pedih dan meneteslah air mata darah, yang mana Batu, dan Terlihat kabut yang jahat telah membumbung tinggi, bergulung-gulung mengalir dimana-mana, Angin iblis bertiup diantero dunia membuat manusia hidup tak tenteram, Bencana karena peperangan, perampokan, pembunuhan terjadi dimana- mana,wabah penyakit, bencana kekeringan, kelaparan, Juga musim paceklik yang panjang, mengakibatkan tumbuh-tumbuhan mati kekeringan, Bencana dan kesengsaraan yang diutarakan diatas, tidaklah seberapa beratnya, Yang paling ditakuti adalah bencana Air dan Api, yang akan menyapu tustas di Bumi ini, Selama 49 hari, dunia akan gelap gulita tak tampak Matahari dan Bulan, Pintu neraka terbuka, setan dan roh yang penasaran keluar mencari mangsa guna menuntut balas, Dimana-mana gelap gulita, dingin menegakkan bulu roma, Hutang nyawa menuntut bayar nyawa, hutang uang menuntut. bayar uang, Angin yang maha dahsyat yang akan menyapu bersih Buana yang kotor ini, “6 Membersihkan alar1 Hawa, Alam Wujud dan Alam Akherat dari noda- noda kotor, , Walaupun anda seorang Wira yang berbadan Logam sekalipun, Tak akan sanggup melawan ejal yang ditimbulkan oleh bencana Api. Meskipun bencana dahsyat di akhir zaman diturunkan oleh BUNDA, Tetapi hati BUNDA siang malam pedih dan menangis memikirkan putera puterinya yang ada di Bumi, Sungguh tak tega melihat yang baik musnah bersama yang jahat, Sebab itu, diturunkan sehelai benang Emas — "TAO, untuk menjadi bahtera penyelamat, Satu-satunya jalan penyelamat hanya ajaran TAO” , karenanya cepat- cepatlah menempuh jalan tersebut - Karena risau akan keselamatan Putera Puteri KU di Dunia, Maka mengirim tak terhitung banyaknya surat-surat untuk menasehati kalian, Karena kawatir keselamatan putera mahkotaKU semua atas bencana yang bakal terjadi, Maka BUNDA berjerih payah menyusun nasehat ini, untuk disampaikan kepada kalian. Wahai Putera PuteriKU yang bijaksana dan Berbakti, Cepat-cepatlah sadar membina diri, berbuatlah kebajikan untuk men- dapatkan pahala, Setelah memeluk TAO”, janganlah berhati mendua, Harus menghilangkan semua hasrat keduniawian yang hanya mengejar harta dan mulia, Bila tetap terpesona oleh keduniawian, maka tak akan sadar bahwa sebenarnya segala yang ada di Dunia ini, adalah palsu belaka, Pandanglah situasi dunia iri, apakah tidak memprihatinkan ? Walaupun engkau memiliki seribu akal dan taktik jitu, Bila saatnya tiba, pasti tak akan lolos dari musibah bencana akhir zaman! Diantara sepuluh, yang mati tujuh, sedang sisanya tiga pasti menderita, Darah mengalir bagai sungai, mayat bergelimpangan, tulang belulang berserakan bagai bukit tingginya, Bila masih saja terpesona keduniawian, sehingga lupa akan hukum TUHAN, dan hukum Kebenaran, Bencana dahsyat akhir zaman akan meringkus mereka, kemudian rohnya dicebloskan ke ujung neraka, Jika ingin menghindari bencana ini, cepat-cepatlah berbuat i BUNDA akan mengutus para Dewa dan para Buddha untuk melind keselamatannya, 4 Bagi mereka yang insyaf, dapat bersama-sama BUNDA kembali ke sorga, Sedangkan mereka yang sesat, akan tertimpa bencana dahsyat itu dan dihukum di Neraka ! (Putera Puteri BUNDA sekalian segera bersujud, karena BUNDA bersama para Dewa segera kembali ke Alam Abadi, sampai jumpa kembali untuk memberikan nasehat ke enam.) . — Roh putih bersih cemerlang seperti mutiara asli, — TUHAN memberikan mutiara ini kepada semua umat, tak mem- bedakan satu dan lainnya, — TUHAN juga menunjukkan jalan kesadaran, — Dan memberi penerangan kepada yang sesat untuk kembali ke jalan yang benar, AKU adalah Pencipta Tunggal, Raja di Raja - LAO MU, bersama pe- ngikutnya turun ke Dunia, harap semua berdiri khidmat, untuk men- dengarkan nasehat BUNDA. “TAO” yang sejati adalah Hakekat Kebenaran, dan merupakan Firman TUHAN, Maka, para pembinanya juga harus menjalankannya dengan hati yang sejati pula. Bila salah melakukan sedikit saja, maka hasilnya akan beda jauh sel Sebab itu, harus hati-hati bertindak, ibarat berdiri di pinggir ju atau berjalan diatas salju. Nasehat yang keenam, Harap Putera Puteri Buddha sekalian dapat s¢ membunyikan Genta Kesadaran, Setiap kali memikirkan anak-anakKU, hati ini seperti dibakar api la- yaknya, Sedih melihat anak-anakKU telah sesat hati nuraninya, dan tak mau mendengarkan nasehat BUNDA, Mengesampingkan surat-surat nasehat yang dituturkan oleh BUNDA, Anak yang telah kehilangan hati nuraninya, sungguh sulit disadarkan. Demi anak-anakKu sekalian, BUNDA sering kali turun dari alam Abadi ke Bumi, Menimbang sulitnya tugas pelintasan Tiga Alam Loka, maka BUNDA menugaskan para Buddha dan para Dewa ikut turun ke Bumi untuk membantu, Mempergunakan macam-macam cara dan akal, guna menyadarkan Para umat manusia yang sesat, Beberapa kali BUNDA mengirim surat yang ditulis dengan darah, namun semuanya sia-sia belaka, Menghadapi kenyataan ini, BUNDA menangis terseduh-seduh, Air mata tak tertahan, bagai hujan turun bercucuran, Hilang akal, sehingga berniat untuk tidak melintaskan kalian lagi, Namun hati BUNDA juga tak tega mengesampingkan putera-puteriKU sekalian, dan BUNDA hanya bisa menangis saja, Sebab itulah, BUNDA memberikan SEPULUH NASEHAT ini, Seioga putera-puteri bisa sadar, dan cepat-cepat. lepas dari belenggu keduniawian, Dalam perbuatan terpuji yang amat banyak jenisnya itu, hanya berbakti kepada ayah bundalah yang paling utama. dika tidak bisa berbakti kepada orang tuanya, maka percuma menyebut dirinya sebagai umat pemeluk ajaran "TAO’ . ¥. Sebab itu, semoga putera-puterKU jangan menjadi anak yang: durhaka, z Teatilah nasehat-nasehat BUNDA, engkau pasti menjadi seorang satria + yang bijaksana. Anak yang berbakti, tak perlu dinasehati berulang-ulang. Umat manusia harus menjalankan apa yang digariskan oleh TUHAN, Semoga sejak sekarang bisa menjalankan ajaran Jalan KETUHANAN (TAO ), dan menjadi suri tauladan begi umat lainnya, Ingatlah adanya TUHAN, juga harus ingat saudara-saudara sesamanya, Sesama manusia ibarat saudara sekandung, perlu saling menolong, Pertama-tama harus dapat meluruskan hati sendiri, kemudian membantu orang lain berbuat serupa. Menegakkan diri sendiri, kemudian juga menegakkan orang lain, pedo- man ini adalah asas dari pada ajaran "TAO", Setelah dirinya sendiri sadar, kemudian menyadarkan orang lain yang belum sadar, Selanjutnya bersama-sama menempubh jalan yang suci. Warisilah semangat perjuangan para sesepuh, ikut membantu mencer- daskan generasi di belakangnya, Jikalau melintaskan orang lain, harus membantu orang tersebut hingga sadar benar, Jikalau ingin menolong orang lein, tolonglah sampai tuntas. Melintas seseorang hingga menjadi sempurna, itulah yang diharapkan oleh BUNDA, Jangan sekali-kali hanya melintaskan saja, kemudian tidak memikirkan tindakan selanjutnya ! Saat ini zaman sudah sangat genting dan diambang kehancuran, Cepat-cepatlah berbuat kebajikan untuk mengumpulkan pahala se- banyak mungkin, membuka ladang “TAO” untuk memuliakan ajaran ini, Barang siapa yang bersemangat menanam kebajikan, maka kelak akan mendapatkan brah pahala yang besar pula, Jika saat ini masih ragu-ragu, maka akan kehilangan kesempatan emas, dan akhirnya hanya menyesal diri saja, Membina diri dengan TAO” tak pandang kaya, miskin, mulia atau hina, Tak pandang pria atau wanita, semuanya wajib membina diri dengan rajin. Yang miskin boleh berderma dengan raganya, yang kaya dapat berderma dengan hartanya, dengan demikian Ajaran "TAO" akan berjaya dengan sempurna, Berbakti dengan dharma dan harta, akan menambah keberuntungan dan kecerdasan bagi dirinya; sewaktu hidup didunia merasakan kesejahteraan, dikemudian hari menikmati kebahagiaan, Sebab itu, cepat-cepatlah membuka ladang "TAO”, jangan ragu-ragu lagi! Jika masih saja ragu-ragu, maka tak ada kesempatan lagi untuk me- ngumpulkan pahala. Bagi mereka yang dapat menulis, buatlah karangan untuk menyebar luaskan Ajaran TUHAN, Yang dapat berbakti dengan tenaganya saja, lakukanlah semua pekerjaan yang berguna bagi kepentingan tempat ibadah, Baik pikiran, tenaga atau harta, semuanya berguna demi kesuksesan BAO. Kasih dan Karunia dari TUHAN maha besar dan maha adil, tak membe- dakan satu dan lainnya, Orang yang berbakti demi ”TAO” juga memiliki hati semulia TUHAN. Bisa menjadi seorang pimpinan, bukan disebabkan mereka mengandalkan banyak akal dan cara, Orang yang benar-benar membina “TAO”, hanya mengandalkan se mangat ikrar terhadap TUHAN. Barang siapa berniat mencari keuntungan materiel di kalangan “TAO”, pasti tak lolos deri hukuman TUHAN, Seharusnya tanpa pamrih bekerja untuk menolong umat yang ada di- Seperti para Buddha dan para Dewa, demi menolong umat mant akhirnya dirinya sendiri rela mengalami banyak kesusahan, ge | Semua ini demi melaksanakan amanat TUHAN yang maha kasih ter- hadap umatnya. TAO” yang sejati berdasarkan fakta, bukan bualan kosong belaka, dika "TAO” tidak sejati, Ikrar yang diucapkan oleh kalian, biar BUNDA yang memikul dosanya, Lagi pula, apa manfaatnya BUNDA menambah dosa bagi putera-puteri- nya. Orang yang tersesat memang penuh curiga, Jalu menyebarkan isu-isu. Bila saat ini kalian dapat mengumpulkan pahala, engkau akan menikmati kebahagiaan yang abadi disorga, Kebahagiaan’ nan abadi sungguh nikmat sekali. Bangkitkan semangat dan bulatkan tekad untuk maju terus -pantang mundur, Dengan sepenuh jiwa melaksanakan tujuan “TAO”; Umpamanya mendirikan tempat ibadah, yang merupakan perbuatan kebajikan besar sekali, Atau dengan tenaga sendiri membuka ladang "TAO” ditempat baru, juga merupakan jasa besar, LAO MU akan mengutus para Dewa dan para Buddha untuk membantu mensukseskan pekerjaan suci kalian, Saat sekarang TAO dalam keadaan setengah terang dan setengah redup, Saat yang paling tepat berdarma bekti berbuat jasa untuk mengumpulkan pahala. Tugas melintasi umat harus dijalankan dengan hati-hati, dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat, TUHAN saat ini, dengan diam -diam sedang memilih manusia yang benar-benar bijaksana, Menguji umat manusia apakah masih memiliki hati nurani a Ingin menjadi orang suci atau seorang Dewa, dirinya harus melalui Pperjuangan yang ulet, Hanya yang rajinlah baru depat terpilih diantara kedudukan 3600 orang, suci dan 48.000 orang Budiman. Jikalau dirinya tak ingin maju atau hanya santai saja, maka kesempatan akan terbuang percuma, akhirnya cuma dapat menyesal diri saja. Setelah benar-benar mengerti gentingnya situasi zaman sekarang, se- yogianya mentaati nasehat BUNDA, supaya kelak bisa kembali ke sorga, Mereka yang bandel dan tidak mau mengerti situasi zaman, akhirnya pasti diringkus oleh bencana dahsyat yang akan datang. Sebab itu, segeralah sadar dan menyebar luaskan kehendak TUHAN ini. . — Kunci emas yang tak bermakna, telah menutup pintu pagoda yang menyimpan barang mujijat, — Dengan anak kunci yang tak bermakna pula untuk membuka pintu- nya. — Guru penerang yang memberi petunjuk, sungguh tak berbalas jasanya — Mustika yang tak ternilai harganya, telah keluar dari pintu itu dan memancarkan cahaya terang benderang. Nasehat ke Tujuh belum sempat diutarakan kepada para putera Buddha, air mata BUNDA sudah bercucuran, Ini semua disebabkan BUNDA merisaukan putera-puteri KU yang telah Jama tersesat didunia fana, BUNDA disorga siang malam bersedih hati dan mengeluh, Hati hancur berkeping-keping, dan air mata berlinang tak henti-hentinya, Sebenarnya bila tak mau insyaf, yang rugi adalah putera-puteri KU — sendiri, Tetapi sebagai BUNDA nya, AKU tak tega melihat anak-anak sendiri bakal tertimpa bencana dahsyat, Kalian segeralah sadar dan turutilah nasehat BUNDA untuk membina diri dan meluruskan pandangan hidup kearah yang benar, Dapat menghayati kehendak BUNDA yang welas asih dan mengenang budi jasa Guru adalah orang yang bijaksana. Budi jasa Guru yang memberikan satu titik petunjuk itu, walaupun engkau mengorbankan jiwaraga sekalipun juga tak dapat membalasnya ! Budi jasa itu setinggi gunung sedalam lautan, harap selalu dikenang dalam sanubari kalian, Jika bukan kerena petunjuk dari guru, mana mungkin engkau dapat melepas diri dari lautan penderitaan, Mana mungkin dapat melampaui kehidupan dan mengakhiri kematian, juga dapat terhindar dari bencana hebat yang bakal terjadi; Juga karena budi jasa Gurulah, engkau dapat melintaskan leluhur dari alam Neraka, dan mengayomi keturunan berikutnya, Seyogianya kalian semua dapat menuruti apa yang diajarkan oleh Guru, demi membalas kebajikan Guru terhadap kalian, orang yang membina diri bila’ melanggar bahkan mengkhianati perintah Gurunya, Akhirnya pasti terhukum oleh TUHAN, bahkan leluhurnya juga kena getahnya. Seorang Budiman pasti setia kepada ajaran Gurunya, dan membina diri sesuai dengan ajaran "TAO" yang sejati, Bersikap hormat, sabar dan ramah tamah kepada sesamanya, Berprikemanusiaan sesuai dengan ajaran KETUHANAN, Mentaati hukum, bersikap jujur, melaksanakan budi pekerti sesama manusia, bertindak bersih tak tercela, Yang pria, berbuat sesuai dengan ajaran “Lima relasi” dan "Delapan Kebajikan”, ‘ Yang wanita, bertindak sesuai dengan ajaran Tiga Kesetiaan” dan "Empat Kebaikan”, Belajarlah kelakuan "Setia”, "Dapat dipercaya Asih”, Bertindak "Jujur”, untuk mencerminkan watak manusia yang luhur. Terhadap sesama umat "TAO” seperti saudara sendiri, sebab kita semua adalah anak dari TUHAN, Jangan membentuk kelompok sendiri, dan jangan membedakan siapa bodoh siapa pandai, Baik pria atau wanita, tak pandang kaya atau miskin, hitam atau putih, semuanya sama derajatnya, Sebagai seorang pimpinan, harus mempunyai sifat lapang dada bagai samudera, ibarat gunungpun dapat ditampung di dalamnya, Sering2 lah membimbing umat yang baru untuk bahu membahu mema- jukan"" TAO”, Sébagai Satria harus tahan uji dan sanggup menghadapi macam-macam rintangan tanpa mengenal pvtus 9sa, Walaupun harus mendaki gunung, mengarungi samudera, tak pernah mengeluh, Tak suka mendengar pujian, tetapi lebih senang menerima kritikan, bila ada kesalahan dapat segera memperbaikinya, Demikianlah seorang tokoh yang patut dipilih oleh TUHAN. Orang yang demikian selain dihormati oleh bawahan, juga dapat bekerja sama secara harmonis dengan atasan; ”’ dan bertindak ”'Welas Mereka yang lebih senior, harus memiliki rasa tanggung jawab untuk memajukan umat yang dibelakangnya. Saat ini keadaan Dunia sudah sangat genting, semua orang wajib men- Jalankan tugas "TAO” yang imbang secara maksimal, Janganleh mengecewakan nasehat BUNDA yang penuh cinta kasih ini, Manusia memang bukan Dewa, tentu tak luput dari kesalahan, tetapi juga harus dapat segera sadar dan meralat kesalahan tersebut, Tahu salah tetapi tak mau memperbaiki, dapat mengakibatkan kelak sulit kembali ke sorga, Semisal sudah berbuat jasa, tetapi kemudian berbuat dosa, maka jasanya akan terhapus, Tetapi bila berbuat kesalahan namun - memperbaikinya dengan melakukan kebajikan, Maka jasanya tentu tercatat, dan TUHAN tak akan mengesampingkan orang yang bertobat; Bila jasanya besar, kesalahannya sedikit, meka orang yang demikian pasti terdaftar disorga; Tetapi bila dosanya besar, pahalanya kecil, orang yang demikian pasti tertimpa bencana, Demikianlah perhitungan yang adil dari YANG MAHA KUASA. Sebelum berbuat kebajikan, sebaiknya bertobat dan memperbaiki kesalahan lebih dahulu, orang yang demikianlah patut menjadi tauladan. Sejak dahulu kala, membina diri dengan “TAO” memang tidaklah gampang, pada zaman sekarang, ada cara tersendiri untuk melaksanakan. TUHAN YANG MAHA KASIH memberikan kemudahan demi me- nolong umat manusia, tak membedakan pria atau wanita, Tata cara membina diri dirobah lebih sederhana, sehingga mengurangi kemungkinan mengalami kegagalan, Dibandingkan dengan orang terdahulu, maka proses mericapai kesem- purnaan di zaman sekarang sangatlah mudah sekali, Tak perlu mengalami penderitaan dan ujian yang berat, Walaupun demi kemajuan TAO” juga harus berkelana kemana-mana. Bagi mereka yang dapat melintaskan tunas-tunas Buddha yang sesat, TUHAN akan memberikan kedudukan yang terhormat disorga. Penderitaan yang dialami selama perjuangan pelintasan tersebut, Akan menambah mulianya jasa pahala yang dikumpulkan, Walaupun mengalami banyak fitnahan dan dibenci oleh orang yang ” tidak sefaham dengannya, Bila tiba saatnya, maka akan jelas siapa yang bijaksana, siapa yang bodoh; Meskipun menerima penderitaan yang diakibatkan oleh fitnahan dan tuduhan yang salah, Akhimya TUHAN lah yang mémberi keputusan yang adil. Dengan sifat yang suka mengalah dan tak ingin menonjol diri, Berartt telah dapat membina hatinya untuk dikembalikan kewatak yang sejati, yaitu watak Buddha. Dalam ujian, ada yang berbentuk berlawanan, ada yang searah, Bila tak ada rintangan untuk menguji, pasti tak akan menjadi seorang Buddha. Walaupun ada kalanya yang jahat posisinya kuat, yang benar posisinya jemah, Tetapi bila saat peradilan akhir tiba, maka yang jahat akan menerima akibatnya. Sejak dahulu kala, membina diri dengan "TAO”, pasti ada rintangan dari iblis, Kebenaran kian cemerlang maka fitnahan datangnya kian gencar pula, demikian juga yang harus dialami oleh ajaran " TAO“ yang sejati, Ini semua bukan disebabkan oleh dosa orang yang membinanya terlalu besar. Bila tak memiliki iman yang kuat, mana mungkin menduduki singgasana terhormat yang berbentuk bunga teratai disorga. Orang yang rejekinya minim dan penakut, mentalnya pasti tak teguh, Orang yang demikian meskipun mendapat "TAO”, akhirnya juga meng- undurkan diri, dan gagal kembali kesorga; Anak-anak KU, janganlah beranggapan bahwa orang yang membina ”TAO” adalah orang bodoh atau tak waras, Bersungguh-sungguh membina diri, berbuat jasa besar mengumpulkan banyak pahala, maka namanya akan harum sepanjang masa. Anak-anak KU sekalian, apakah tidak ingat Tiga Nabi besar dari masing- ‘masing agama ? Mereka permulaan juga mengalami penderitaan yang hebat, tetapi namanya dapat harum abadi sampai sekarang, Sudah hampir tiga ribu tahun lamanya, umat manusia di dunia tetap mengenang mereka ; Sunggunh membanggakan jika dapat mencapai kesempurnaan hingga naik kesorga, dan namanya dikenang oleh umat manusia didunia, Sejajar kedudukannya dengan para suci yang ada di langit ! Zaman sekarang adalah saat pelintasan secara umum Tiga Alam Loka, Akan memilih 3600 Dewa dan Buddha. Dan 48000 orang suci, guna dinobatkan sebagai tokoh tauladan di zaman Pancaran Putih, yang akhirnya akan menikmati kebahagiaan nan abadi. Barang siapa bertindak maju dan berlaku bijaksana, pasti dapat menjadi orang stuci. Bagi orang yang telah berbuat kebajikan besar, pahalanya dapat meng- harumkan nama leluhur dan mengayomi keturunannya untuk menik- mati kebahagiaan yang langgeng. Barang siapa yang dapat menuruti kehendak TUHAN, akan mendapat kedudukan mulia, yang menentang akan menderita kesengsaraan. Sampai disini dahulu nasehat BUNDA yang ke Tujuh, Tiga unsur cerdik pandai ( San Jai ), boleh istirahat sejenak kemudian dilanjutkan. — Sejak dahulu kala, TUHAN sering memberi kurnia kemujijatan, — Demikian juga di saat pelintasan secara umum Tiga Alam Loka di- mana bencana yang dahsyat bakal terjadi sekarang ini, TUHAN membuka kesempatan kepada umat manusia yang benar-benar

Anda mungkin juga menyukai