80%(5)80% menganggap dokumen ini bermanfaat (5 suara)
2K tayangan56 halaman
10 NASEHAT DARI LAO MU UNTUK PARA PUTERA BUDDHA...MENJELASKAN KESAMAAN INTISARI AJARAN DARI 3 AGAMA ;BUDDHA''TAO''DAN KONFUCIUS..PERALIHAN DARI 3 MASA PANCARAN..DLL
Judul Asli
10 Sari Nasehat Dari HUANG MU Untuk Putera -Puterinya
10 NASEHAT DARI LAO MU UNTUK PARA PUTERA BUDDHA...MENJELASKAN KESAMAAN INTISARI AJARAN DARI 3 AGAMA ;BUDDHA''TAO''DAN KONFUCIUS..PERALIHAN DARI 3 MASA PANCARAN..DLL
10 NASEHAT DARI LAO MU UNTUK PARA PUTERA BUDDHA...MENJELASKAN KESAMAAN INTISARI AJARAN DARI 3 AGAMA ;BUDDHA''TAO''DAN KONFUCIUS..PERALIHAN DARI 3 MASA PANCARAN..DLL
10 SARI NASEHAT DARI HWANG MU
UNTUK PUTERA - PUTERINYALAO MU atau HWANG MU adalah sebutan paling hormat
dan penuh kasih kepada TUHAN YANG MAHA ESA, yang
menciptakan langit, bumi dan segala isinya. Ibarat seorang
bunda suci yang melahirkan, membesarkan dan mendidik pu-
tra-putrinya dengan penuh tanggung jawab dan kasih sayang.
Hati hancur berkeping - keping rasanya memikirkan anak - anakKu,
kampung halaman di sorga begitu sunyi senyap, maka Kuutus para Buddha
dan Dewa turun ke Dunia Fana, guna menolong para putra mahkota. Sayang
mereka telah terbelenggu oleh mimpi sesat, mengakibatkan BUNDA sedih
tak kepalang, walaupun AKU sendiri turun ke Bumi melintas dan menyadar-
kan mereka, apadaya nasehat melalui rust, yang AKU tulis dengan darah
sekalipun, tak didengar oleh telinga mereka.
AKU, adalah TUHAN YANG MAHA ESA, penguasa tunggal segala
Kehidupan di jagad raya, memimpin para suci dan para Buddha turun ke
dunia, berjumpa dengan para putra mahkota, harap anak-anakKu sekalian
beridiri tenang, dengan seksama mendengarkan BUNDA bertutur kata, guna
memperingatkan bocah yang sedang sesat, dan Tiga Unsur Cerdik Pandai
(San Jai ) juga bersiap diri, BUNDA segera menyusun kata-kata, bagian per-
tama sebagai prakata, sedangkan yang dibelakangnya adalah isi nasehat
yang sebenarnya.
— Satu titik goresan penas emas memancarkan cahaya terang ,
— Lingkaran kumala berputar menggetarkan jagad raya ;
— Tiap - tiap kata meloloskan kalian dari jalan yang sesat ,
— Setiap huruf mengandung arti, menyadarkan mereka yang terbuai mimpi.an
Orang menyebut ” TAO ” ibarat jalan bila ingin melangkah kaki, harus
ada jalan, tetapi jalan ada jauh dan dekat, ada tinggi dan rendah, befliku -
liku atau terang dan gelap, jika jalannya benar, pasti menuju sorga, me-
nyimpang berarti sesat, pasti terjerumus ke dalam neraka yang gelap, dan
jalan untuk melangkah ada ribuan banyaknya, tetapi belum tentu jalan
tersebut adalah jalan yang tepat dan terang.
Kini, BUNDA menurunkan sehelai benang emas, sebagai jalan yang
lurus menuju Sorga, hanya membutuhkan satu langkah saja, sudah dapat
melampaui alam Wujud dan alam Hawa, kemudian langsung tiba di alam
para Suci. Saat ini adalah zaman Pancaran Putih, memberi hak kepada
Buddha MEITREYA berkuasa di langit, Buddha CHI KONG yang ber-
tanggung jawab menyebar luaskan ajaran ” TAO ”, bersama - sama menya-
tukan zaman, melintas penghuni Tiga Alam Loka menuju Nirwana, meno-
long umat keluar dari bencana air dan api, menyatukan macam - macam
faham dan aliran kepercayaan menjadi satu hakekat kebenaran. Sejak
” TAO ” diajarkan secara umum, umat yang mendapatkan tak terhitung
banyaknya, tetapi yang benar - benar tekun membina hatinya jumlahnya
dapat dihitung seperti bintang di langit subuh layaknya, langka sekali yang
benar - benar dapat diandalkan.
BUNDA melihat bahwa umat manusia kurang tekun membina hatinya
walaupun ada yang insyaf, tetapi kurang memiliki semangat yang membaja.
Selama ini, para Buddha dan para Dewa, seringkali memberi nasehat, ber-
harap anak - anak sekalian dapat melaksanakan ikrar yang agung, sayang
sekali perbuatan dan ucapannya sering melanggar ikrar tersebut, sungguh
menyedihkan ! melihat kenyataan ini, hatiKu pilu dan menangis bercucuran
air mata darah, sebab itu menggunakan kesempatan ini, BUNDA memberi
sari nasehat kepada putra Buddha sekalian, semoga bangkit semangat dan
kemauan untuk maju, sayangilah waktu yang sangat berharga seperti emas
ini, sesal di kemudian hari tak ada gunanya.Nasehat BUNDA ini terkandung arti dan makna yang sangat luas, harap
putra mahkota sekalian dapat betul - betul menghayati. Di saat mencatat
nasehat ini, para Buddha dan para Suci dengan khidmat melindungi, semua-
nya bersikap hormat, barang siapa tidak menghormati, pasti mengalami
kemalangan. Setelah nasehat ditulis dan: dicetak sebagai buku, jadilah
hakekat kebenaran nan abadi, menerangkan inti dan rahasia zaman yang
akan datang. Buku nasehat ini jangan diletakkan saja, tetapi harus rajin -
rajin disebarluaskan dan melaksanakan dengan sungguh-sungguh, semoga
anak - anakKu sekalian dapat segera sadar dan menemukan hati nuraninya,
agar kelak sama - sama berjabat tangan kembali ke Alam Suci, harap kalian
benar - benar memperhatikan, demikianlah prakata dari BUNDA.
Menurunkan nasehat di tanah timur (dunia fana), bertujuan me-
nunjukkan sumber sebenarnya ;
Putra - putri sekalian seyogianya kembali ke asal usulnya dan ber-
gurulah kepada Buddha CHI KONG ;
Di jalan salib mendapat petunjuk letak pintu rahasia roh bermukim ;
Menasehati putra mahkota sekalian memacu semangat untuk maju
di jalan kebenaran.
Nasehat pertama menjelaskan sumber asal para putra Buddha dari
mana.
Mengayun pena emas membuka rahasia langit nan mujijat.
Teringat waktu langit belum dibuka, semuanya kabur tak jelas,
hampa dan senyap tiada benda berwujud.
Sembilan puluh enam milyar putra - putri Buddha bermukim bersa-
ma di alam Nirwana,
Bebas lepas bahagia sepanjang masa.
Semuanya akrab disisi LAO MU bagai saudara,
Tak berpisah mengikuti LAO MU kemana pergi,” TAO ” adalah LI” ( Hakekat kebenaran ), sedang
” TAO ", Sungguh hampa dan mujijat.
» TAO ” menciptakan Satu, satu menimbulkan dua, dua kemudian
menimbulkan tiga,
Dari pokok satu, kemudian menyebar kemana-mana, yang asalnya
tiada menjadi ada,
Makna mujijatnya, para Dewapun sulit menceritakan.
Setelah langit tercipta, bumi terbentuk, kemudian terwujudiah
secara sempurna macam-macam benda,
Di tanah timur tak jumpa adanya manusia yang berujud laki-
laki dan perempuan.
Saat itu, AKU dengan terpaksa dan berat hati merelakan semua
putra - putriKu turun ke dunia fana, tetapi tiap kali menyuruh
mereka turun ke bumi timur,
Tiap kali pula mereka selalu kembali lagi ke asalnya, semuanya
tak berminat mengatur dunia fana.
Dengan terpaksa Aku membuat arak merah,
Di San San Poo membujuk rayu mereka minum sampai mabuk,
Dan membuat sebuah kolam khasiat menyuruh semuanya mandi
besama, Kemudian menunggu mereka lengah, lalu mengambil kem-
bali baju Dewa dan sepatu awan,
Setelah semuanya sadar dari mabuk dan tidak melihat lagi wajah
LAO MU, juga tak menemukan kembali baju dan sepatunya yang
mujijat, lalu mereka menangis tersedu-sedu memanggil Bundanya.
Dianjurkan janganlah ragutagu lagi untuk mengatur dunia fana.
Jika sepatu awan dan baju Dewa tetap Kuberikan kepada kalian,
Mana ada yang berminat hidup dan mengatur di dunia fana ?
Memotong dahan pohon dan memetik daunnya untuk membuat
tempat berteduh menagkal hawa dingin dan panas,Bila lapar mereka memakan buah cemara, bila haus minum air
sumber.
Para putra Buddha seperti kehilang:
tak terhingga, ;
Mereka menanyakan Bundanya kapan baru boleh kembali ke kam-
an sukma, keluh kesah sedih
pung halaman,
AKU ( LAO MU ) menjawab bahwa pada zaman ketiga saat lintasan
umum tiba,
BUNDA pribadi akan memberitahu dan mengirim surat untuk
melintaskan para putra mahkota,
Dengan hati yang ragu-ragu mereka menangis terseduh-seduh,
Lalu Aku ( LAO MU ) memberi mereka suatu tanda Suci (HAP
DONG),
Sejak itu para putra Buddha bermukim di tanah timur ( dunia fana)
Berwujud sebagai pria dan wanita, kemudian berkembang biak
mangatur dunia fana.
Perpisahan BUNDA di barat can putranya ke timur sungguh pe-
ristiwa yang menyedihkan !
Sejak itu para putra Buddha merasakan penderitaan bertubi-tubi,
Kalau dihitung sudah enam puluh ribu tahun lebih lamanya.
Tiap kali memikirkan anak-anak yang sedang menderita di dunia
fana, hati BUNDA terasa risau sekali.
Kini sudah tiba waktunya BUNDA menurunkan ajaran ” TAO ”
sejati,
Memerintahkan tiga Buddha turun melintas secara umum dan me-
ngatur akhir zaman,
Hal sebenarnya telah diutarakan satu per satu,
Harap para putra Buddha KU dapat secepatnya menjalankan ajaran
sejati,sorga.
Jika masih bandel tak ingin sadar, akibatnya akan
di lautan penderitaan. *
Bertutur kata sampai disini, hati KU sedih sehingga air mata
cucuran,
Maka, berhenti sejenak, kemudian dilanjutkan kembali.
. — Mengikuti jejak suci menyebarluaskan ajaran TAO ” yang sejati.
— Memerintahkan tiga Buddha mengatur akhir zaman.
— dika tetap tidak mau mohon kepada Buddha CHI KONG untuk
dilintaskan,
— Maka, badan ini sulit menghindari sengsaranya tumimbal lahir.
Paraputra Buddha harap mendengarkan dengan seksama nasehat yang
kedua.
Saat ini adalah zaman ketiga dimana kedahsyatan bencana tak terkata-
kan,
Langit akan musnah, bumi akan ludas dan hawa pun habis,
BUNDA sungguh tak tega melihat anak - anak KU menderita, :
Memberi kesempatan untuk menempuh jalan kesadaran searah benang
emas yang Aku turunkan,
Menyebarluaskan jalan KETUHANAN ke seluruh dunia untuk menuju
hakekat satu kebenaran,
Mengutus Buddha MEITREYA sebagai penguasa langit, semua aliran.
kembali ke jalan benar, 4
Memerintah Buddha CHI KONG sebagai pemegang kendali ajaran "TAQ" 4
yang mujijat, dimana beliau berwujud sebagai Maha Guru CHANG
TIEN RAN.a
Dengan diberinya kuasa kepada Buddha MEITRYA, maka semua
wajib membantu tugas penyebaran ” TAO”,
Semua Buddha dan para suci dengan macam-macam cara mem
melaksanakan firman TUHAN.
Di alam Abadi, LAO MU tak menyisakan Dewa, Buddha dan para Suci,
Semuanya telah turun ke Dunia fana.
Walaupun langit dan bumi maha luas, tetapi tak seagung firman LAO MU
( TUHAN). Siapa saja yang taat akan sentosa, yang melanggar akan bi-
nasa, setegas langit dan bumi bedanya.
Lintasan Umum Tiga Alam loka ini tak pernah terjadi sebelumnya,
Sepanjang sejarah tak pernah ada peristiwa mujijat seperti saat ini;
Di atas dapat melintas para Suci, para Dewa yang ada di alam Hawa,
di tengah dapat melintas manusia yang berbudi, dan dibawah dapat
melintas roh yang ada di akherat, !
Menampung semua aliran dan faham untuk kembali ke sumber yang
sejati,
Menyebar luaskan rahasia akhir zaman dan kemujijatan ajaran “Jalan
KETUHANAN (TAO).
Satu petunjuk telah membuka kunci rahasia, sehingga timbullah badan
kencana.
Pertama mengajarkan kedua tangan berbentuk tanda suci seperti gunung
keramat,
Kemudian membuka pintu rahasia roh bermukim yang merupakan
gerbang dharma sejati di zaman pancaran putih. J
Selanjutnya mengajarkan mantra yang tak berbentuk huruf untuk
digunakan berkomunikasi dengan para suci.
Bila mantra tersebut digunakan, maka para Dewa para Buddha dan para
Suci akan datang memberi perlindungan.
Setelah mendapatkan ” TAO ”, maka namanya telah mentereng tercatat
i papan langit. 4“Hutang-hutang dosanya telah terhapus di ne1
penderitaan Dunia,
Ucapan "pagi mendapatkan TAO, sore matipun puas’’,
betapa pentingnya satu petunjuk dari guru sejati.
Setelah ditunjuk, kemujijatannya tak ternilai harganya, sebab ¢
Jangsung ke Nirwana,
Inilah dharma tingkat puncak yang hanya perlu satu langkah sederhs
saja.
Melepas badan yang fana ini menjadi suci dan hidup abadi di alam
bahagia, "
Semua ini bukan omong kosong tetapi nyata dan terbukti,
Misalnya waktu meninggal dunia, badan yang palsu ini dapat membuk-
tikan fakta tersebut;
Musim dingin jasadnya tak menjadi kaku, musim panas jasadnya take
berbau busuk, wajahnya juga berekpresi tenteram.
Dari kerangka jasad saja sudah membuktikan kesempurnaan badan
kencananya.
a
1
Bila masih kurang yakin, dapat juga memanggil rohnya datang ke tempat
ibadah untuk membuktikan
Semua peristiwa ini adalah benar dan nyata, sedikitpun tak dusta,
“TAO” yang suci berdasarkan firman TUHAN yang sejati, di Tiga
Alam loka tiada duanya,
Ada garis warisan “TAO” dari leluhur hingga sekarang secara jelas,
Sebagai penguasa terakhir adalah Buddha CHI KONG yang berujud
sebagai Maha Guru CHANG TIEN RAN,
Membina diri di rumah seperti orang santri di zaman dulu, nae
Para dewa dan para Buddha di langit telah turun ke rimba timur (dunia),
Di mana-mana memberi mujijat dan tanda untuk menyadarkan a
yang tersesat,‘Atau datang di tempat ibadah dan meminjam raga mem!
guna melintaskan para umat yang berbakat,
Mengemudi bahtera dharma mengarungi lautan penderitaan guna
nolong umat dunia.
TUHAN menggunakan manusia untuk mengerjakan lintasan Tiga Alam
loka,
Karenanya, semua orang seyogianya giat menjalankan dan selalu me-
nuntut maju,
Mewakili TUHAN dan Maha Guru kita menjalankan tugas suci ini.
"TAO" dapat berkembang bila manusia menyebar luaskan, sedangkan
manusia dapat menjalankan tugas ini dengan lancar bila direstui oleh
TUHAN.
Dibawah restu TUHAN, manusia dapat dengan lincah melaksanakan
tugas suci dan berbuat jasa,
Sebenamya membuka ladang untuk menyebarluaskan ajaran ”"TAO”
sudah lama, namun sulit menemukan kader yang benar-benar menjalan-
kan “TAO” yang sejati,
Saat ini "TAO” sejati dalam keadaan setengah gelap dan setengah terang,
sebab itu BUNDA menurunkan "SEPULUH MASEHAT” ini untuk
menyadarkan para Putera sejati,
Dianjurkan anak-anak KU mengetahui bahwa membina diri dengan |
"TAO” tak lepas dari menyebarluaskan ajarannya, dan melintaskan |
orang lain untuk ikut memeluknya. ;
Dengan hati yang lembut, tak jemu-jemunya menasehati orang lain,
Harus menegakkan semangat dan cita-cita setinggi langit untuk menja-
Jankan,
Kalau hanya bermotif mencari populer lalu memeluk [TAQ
Orang yang demikian akhirnya pasti sulit kembali ke kane halaman | j
nya di sorga,
10 KsAtau berkedok palsu menunaikan tugas dengan sekenanya, )
Orang yang demikian, akhirnya pasti terjerumus kebawah tak tertolong, 7
Atau menjalankan ajaran "TAO" setengah hati, maju mundur dan /
berhenti di tengah jalan, {
Orang yang demikian, rohnya pasti tertindas di bawah gunung Neraka
untuk selama-lamanya. |
Harap Putera-puteriKU cepat-cepat sadar, |
Senantiasa bersemangat maju membina diri supaya sempurna, |
Bila perbuatan kebajikan di luar sudah cukup, maka watak pribadi |
yang didalam pasti prima, salah satu cara ialah cepat-cepat melintaskan
orang lain yang belum sadar,
Ini adalah berdharma tingkat atas,
Ibarat ribuan kuntum bunga teratai bersemi di Dunia fana,
Walaupun engkau adalah titisan seorang Dewa atau Buddha suci yang
turun di Bumi,
Bila tidak memiliki jasa sejati da
engkau akan sulit kembali ke Sorga !
Sebab itu dengarkanlah nasehat LAO MU, bangkitkanlah. semangat
ingin maju, Karena pelan selangkah saja, sudah sulit menegakkan jasa
pahala.
Sebagai pim)
jawabnya,
Seorang saja yang berbuat b
n hati yang benar-benar welas asih,
pinan dan pemilik tempat ibadah, sungguh besar tanggung
odoh, bisa mengakibatkan puluhan ribu
orang terjerumus salah,
Dengan demikian, akibatnya bukan cuma merugikan diri sendiri, juga
merugikan orang lain.
Bila seorang saja bijaksana dan mempunyai wawasan luas,
lainnya juga membina diri ke arah sempurna. ig
Ia dapat memimpin umat :
Sebagai pétugas atau pemilik tempat ibadah, harus tahu dirinya juga
seorang pemimpin,Karenanya harus lebih membulatkan tekad dan a
~ melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya,
Memikirkan dengan cara yang terbaik agar dapat menolong um:
tersesat kepantai bahagia, 4
Dengan cara yang tepat pula agar dapat menyadarkan umat enema ,
hati nuraninya,
Hati ini harus sejernih mega, tekadnya harus langgeng seperti sungai
yang mengalir,
Banyak cara dan akal untuk menyesuaikan diri dengan keadaan, dan
jangan patah semangat,
Semuanya harus perpedoman kepada hakekat kebenaran,
Membersihkan sifat tamuk, pemarah dan bodoh, berakarlah pada kete-
nangan rohani,
Jasanya kian besar, maka ancaman jatuh kian besar pula, sebab itu,
jangan lengah sedikitpun,
Tbarat naik kepuncak gunung, bila jatuh akan masuk ke jurang yang
dalam sekali,
Atau terbang tinggi, bila jatuh akibatnya pasti fatal.
Jangan beranggapan dirinya sudah pandai, ternyata juga berbuat bodoh,
Sering-seringlah mempertimbangkan dahulu baru bertindak, dan per-
buatannya harus sejalan dengan ucapannya,
Sebagai pembina sejati, harus sering-sering mawas diri dan tidak me-
langgar semua pantangan
Melaksanakan ajaran yang benar akan naik kesorga dan hidup bahagia,
Tidak mentaati dan bertindak sesuka hatinya, akan mengakibatkan
dirinya masuk keneraka,
Demikianlah masehat ke dua dari LAO MU, harap putera Buddha se-
kalian mencamnya dengan baik-baik,
‘Tiga Cerdik Pandai ( San Jai ) boleh istirahat sejenak, kemudian me-
lanjutkan lagi. “wy3, — Hanya “TAO” yang termulia dan hanya TUHAN penguasa tertinggi,
— Melahirkan, mencegah, menciptakan, menjelma, semuanya adalah
karya TUHAN,.
— Tiga Alam loka dan sepuluh penjuru angin semuanya TUHAN
yang kuasa,
— Menjadikan suci atau jelata sumbernya dari satu akar mujijat.
Nasehat ketiga mengharapkan para bibit Buddha hatinya dapat sadar ce-
merlang,
Yakin akan hakekat kebenaran dan mengerti jalan KETUHANAN tiada dusta,
‘Ada dan tiada, tiada namun ada, sebenarnya adalah satu pengertian yang gaib,
Makna adalah kosong dan kosong namun bermakna, yang sebenarnya bukan
bermakna juga bukan kosong,
Waktu permulaan Alam Hawa belum terwujud, keadaan kabur tak ada pembagi-
an yang jelas,
Hanya ada satu hakekat, tak bersuara, tak berbau, hampa dan kabur,
‘Alam Abadi bergerak, maka timbul Alam Hawa, dan terwujudlah positip ne-
gatip,
Terbagi menjadi "Tiga Inti
Unsur”,
Menghitung 30 hari sebagai satu bulan , merinci Merkurius, Venus, Mars, Jupiter,
* dan "Empat bentuk”, kemudian menjadi "Lima
Saturnus, Matahari, Bulan sebagai 7 pelanet yang berorbit di angkasa raya,
dan terciptalah "8 Diagram Asal", "9 Posisi”, maka lengkaplah semua perobahan
yang terjadi di Buana raya yang maha luas ini,
Terjadi Langsung atau Berlawanan, Kabur namun menampakkan jelas, lalu
terlahir aneka macam makluk,
Ulasan mengenai Keung ie J gaembicarakan kehampaan, hanya beberapa
Calan wins ae! ee hy
orang saja yany , .
k dahulu kala antara samar dan jelas. ¢
a
~-Kebenaran-sejati ini, seja
13Bila tak ada Positip dan Negatip, bila tak ada saling berkaitan s
maka tak akan terjadi "Tambah” atau Kurang”. ere
Tak berbentuk dan tak berwujud, namun juga bukan Kosong yang kekal,
Bukan berwarna seperti Hijau atau merah, juga bukan dingin atau Panas. b
berwujud sebagai benda yang diam atau bergerak,
Semua perobahan dan tumbuhnya seluruh benda dan makluk, terka
dari Satu sumber pokok.
Dalam keadaan samar-samar tak berwarna dan tak berwujud, terka
perobahan yang sulit dianalisa dan difahami.
Tak terlihat dan tak terdengar namun dapat menampung sebesar apapu
dapat menerobos sekecil apapun.
Tak bergerak namun terjadi Perobahan, tak berwujud namun dapat menam
kan bentuknya, sungguh ajaib dan mujijat.
ESA Yang Maha Kuasa sebagai Penguasa tunggal alam semesta, mengendalikan
seluruh Roh dan Makluk beserta semua Perwujudan dan perobahannya.
Hakekat Kebenaran, keatas dapat menembus sembilan lapis langit menuju
ke Alam Abadi.
Kebawah dapat menembus sembilan lapis alam acherat sampai Sepuluh Istana
Penguasa Neraka,
Semua Alam tertembus tiada satupun yang tersisa,
Bila meninggalkan pangkal kebenaran, maka lan;
akan musnah karenanya,
Kemujijatan itu disebut "TAO” yang tunggal sejati,
atur seluruh alam semesta,
Inilah sumber sejati nan abadi,
TAO” berada di langit, maka langit akan berfungsi secara benar,
tur Bintang, Pelanet, mataharj supaya berada diorbitnya,
"»berada di bumi maka jer
hidup berguna.
ca
git, bumi, dan seluruh isinya
yang menguasai dan meng-
14corena "TAO", bumi melahirkan semua kehidupat..
»TAO” berada di manusia, maka manusia akan Feet ak ahu
macam cita dan rasa. re
Bila sesorang tidak menyadari adanya "TAO", maka ia akan tumimbal
4i lautan penderitaan, tak akan melampaui kehidupan dan mengakhiri kemat
Semua Agama mengajarkan KETUHANAN Yang Maha Esa sebagai
benaran, a
Mengajarkan umatNya mengenal pangkal pokok yang mujijat itu.
Agama TAOIS menyebut sebagai “pil emas”, agama Buddha menyebut
Konghusius menyebut "watak sejati”’,
Walaupun istilahnya berlainan namun yang dituju adalah sama.
Sejak dahulu kala hakekat kebenaran “TAO” selalu satu, tiada duanya.
Semua Buddhi Satva dan para suci menurunkan satu ajaran sejati.
Mengerti ajaran sejati satu ini akan mengerti semua ajaran-ajaran lainnya.
Buku suci dan kitab agama semua berasaskan satu kebenaran ini.
Setelah tokoh pimpinan tiga agama wafat semua, orang yang mengerti ajaran
“TAO’sejati sangatlah langka,
Pupus sudah tali ajaran TAO” sejati di bumi timur, yang tertinggal hanya
pengertiannya saja.
Selama tiga ribu tahun lamanya tiada umat yang mengerti arti sebenarnya.
Maka timbullah macam-macam ajaran yang menyesatkan yang tujuannya telah {
menyimpang dari hakekat kebenaran tersebut.
Karena kemurahan hati TUHAN, ajaran-ajaran TAO” sejati sekarang ditu- ‘
runkan kepada umat manusia untuk diadakan lintasan secara umum. \
Saat inilah TUHAN memilih umatNya yang berhati luhur untuk menegakkan
kembali kebenaran,Oa, 5 re
Bila ingin mendapatkan "TAO" yang sejati, bergurulah kepada Maha
Guru CHANG sebagai jelmaan dari Buddha CHI KONG.
Setelah mendapatkan “TAO” yang sejati, maka harus tekun mengguna-
kan badan yang palsu untuk membina roh yang sejati.
“TAO” tak berwujud dan tak berbentuk namun abadi, sedang benda
yang dapat nampak dan berwujud, tidaklah sejati.
Kehidupan manusia ibarat sebutir biji dalam lautan yang bergelora,
Senantiasa terhempas ombak kian kemari tak tentu arahnya,
Terpesona oleh arak, nafsu birahi, harta dan kehormatan sehingga
lupa watak Buddhanya yang murni,
Dikuasai oleh ” tujuh peranggai ” dan "enam nafsu” yang sesat, sehingga
lupa roh asalnya yang suci.
Nafsu manusia seperti gelombang lautan yang sulit dihentikan, hanya
terbelenggu kasih sayang dilingkungan keluarga saja,
Mengejar harta, kemuliaan di dunia sehingga lupa daratan;
Kehidupan manusia juga ibarat kilatan batu api saja,
Juga seperti bunga yang cepat layu, namun telah memupuk banyak dosa,
Umat yang tersesat tak menyadari bahwa dunia fana semuanya adalah
semu belaka,
Memandang kehidupan dunia ini yang penuh penderitaan sebagai bahagia
yang langgeng, ibarat kehidupan semut dan lalat yang selalu mengejar
Pangan tak henti-hentinya,
Semisal dapat berumur seratus tahun, hanya sejumlah 36500 hari saja,
Mengapa tidak memikirkan kapan dapat hidup yang tenteram dan
abadi dalam arti yang sebenarnya ?
Manusia dari umur muda, kemudian tumbuh menjadi remaja hingga tua,
ss dan akhirnya mati, semuanya menjadi musnah,
po Rhidupen manusia penuh dengan,
16Pore
hindari ? ;
Lahir sebagai cabang bayi, sekejap saja sudah menjadi orang jompo,
Waktu dilahirkan telanjang, waktu meninggal dunia juga tak dapat
membawa apa-apa,
Hanya berwujud seonggoan tanah pusara,. sedangkan rohnya menuju
alam baka,
Tak perduli engkau seorang yang kaya raya, atau berkedudukan mulia,
Harus mempertanggung jawabkan perbuatan semasa hidupnya,
Hukum karma mengharuskan orang tumimbal lahir sebagai hewan,
atau hewan menjadi manusia,
Sejak TUHAN menciptakan manusia hingga kini, sudah beberapa puluh
ribu tahun lamanya rinkanasi terus berlanjut,
Hukum tumimbal lahir yang tak henti-hentinya sungguh menyedihkan,
Masing-masing roh keluar masuk jasad silih berganti seperti berpindah
rumah layaknya,
Mungkin lahir di keluarga marga CANG sebagai laki-laki, atau Jahir di-
marga LIE sebagai wanita, tetapi akhirnya juga harus meninggalkan
raganya dengan hampa,
Semakin sering terjadi rinkenasi, rohnya semakin sesat,
Sudah tak ingat asal usulnya yang suci murni lagi.
Bahwa roh manusia adalah pemberian TUHAN,
Roh yang dialam suci atau di dunia fana, sebenarnya sama sumbernya,
Bila pemiliknya sadar akan pangkal pokoknya, maka orang tersebut
akan menjadi Dewa di Sorga,
Tetapi bila pemiliknya tersesat, maka orang
ke dalam neraka.
Para Buddha dan para Dewa,
fana yang biasa, -
Tak seorangpun yang sejak lahir sudah menjadi Dewa,
fog tigaenaiti soe sekalian dapat segera sadar akan kebenaran,
tersebut akan terjerumus
sebenarnya asal mulanya juga seorang
&
7re
dapat membedakan mana yang asli dan mana yang palsu,
Cepat berguru kepada guru penerang yang sejati untuk menc:
kebenaran,
Sampai disini nasehatKU yang ke Tiga, 4 }
Tiga Cerdik Pandai perlu mengisi perut dulu, untuk selanjutnya menulis
ari hakekat
nasehat berikutnya.
— Manusia sulit membedakan mana yang sejati dan mana yang palsu,
— Bila dapat membedakan diantara yang sejati dan palsu, maka ia
akan terlepas dari tumimbal lahir ke dunia lagi,
— Selagi masih di dunia fana, cepat-cepatlah berbuat kebajikan, dan
menyebarkan kebenaran,
— Ikut serta menyadarkan umat lainnya mengenai arti kebenaran.
Nasehat ke empat menyadarkan para benih Buddha dapat mengutama-
kan membina "TAO” yang sejati.
Bahwa dunia fana ibarat samudera penderitaan yang luas bergelora,
Nyawa manusia seperti tunas serangga yang-sulit dipastikan kelang-
sungan hidupnya,
Siapa yang dapat mengelak cengkeraman Dewa maut yang bermukim
di alam baka ?
Demi kelangsungan hidup, manusia mencari nafkah tak tentu arahnya,
barat seekor kuda atau sapi yang berlari di padang tandus yang luas
untuk mencari rumput,
Puluhan tahun bergelut diantara Lahir, Tua, Sakit, dan akhirnya Mati.
Peristiwa yang dialami manusia dalam kehidupannya, seperti air embun
diatas daun atau bunga yang hanya bertahan keberadaannya di Ppagi-
hari sebelum matahari terbit, a
Dalam kehidupan yang amat singkat itu, m.anusia hanya fahu mengejar
harta dan mulia,
18Terbelenggu oleh impian kasih sayang isteri yang can
puterinya yang tercinta,
Sebenarnya dunia fana merupakan kehidupan yang penuh akan n
macam penderitaan,
Manusia telah dikuasai oleh ”’ tujuh jenis peranggai ” dan "enam jenis
nafsu”’,
Walaupun anda telah memiliki harta yang banyak,
Juga memiliki sawah yang maha luas, tiap hari memanen beras yang
limpah ruah, tetapi yang ia makan sehari-hari, hanya seliter saja;
Walaupun telah membangun rumah gedung yang besar dan mentereng,
Sebenarnya tubuhnya hanya membutuhkan tempat yang kecil saja untuk
tidur, tak mungkin satu orang tidur di dua ranjang sekaligus,
Walaupun anda telah menumpuk uang emas setinggi gunung,
Tetapi saat meninggal dunia, tak mungkin dapat membawa sepeserpun;
Walaupun anda berpakaian baju sutera yang bagus dan mahal harganya,
Fungsinya hanya untuk melindungi badan dari serangan hawa dingin
dan angin saja:
Walaupun anda setiap kali makan adalah masakan yang enak-enak dan
sering berpesta pora,
Demi selera telah tega membantai makluk TUHAN, lalu memakan
dagingnya, perbuatan ini sungguh besar dosanya;
Walaupun anda melewati hari-hari dengan suka cita,
Tetapi seratus tahunpun serasa hanya sekejap;
Walaupun anda memiliki isteri dan selir yang rupawan dan putera puteri
yang pandai,
Tetapi di alam baka, tak mungkin dapat berjumpa kembali dengan
mereka !
Bila mengingat dunia fana yang penuh noda itu, sungguh membuat hati
sedih dan menangis,
Semoga ananda sekalian jangan sampai sesat lupa daratan.
19Dunia fana ibarat sebuah panggung sandiwara,
Hubungan ayah, ibu, anak, dan lain-lain, semuanya hanya sesuatu ke-
jodohan saja,
Bila seluruh anggauta keluarga dapat sadar lalu bersama-sama membina
diri dengan "TAO” ( SIU TAO ), :
Sama-sama bahu membahu berbuat kebajikan untuk mengumpulkan ;
pahala, tentu dapat sama-sama kembali ke kampung halaman di sorga,
Bila sekeluarga di dunia fana dapat membina diri dengan "TAO” yang,
sejati, sungguh sesuatu hal yang sangat mulia,
Setelah mengumpulkan banyak pahala, dan saatnya telah tiba, maka
sekeluarga akan kumpul bersama di sorga,
Peristiwa ini sejak dahulu kala, tak mudah terjadi,
Disayangkan umat manusia di dunia yang fana tak mau sadar,
Meskipun sudah berkedudukan mulia, masih ingin mendapatkan ke-
dudukan lebih puncak lagi,
Yang sudah kaya raya, masih merasa kurang puas,
Dengan rakusnya mengejar harta dan mulia, sehingga lupa akan satu hal
yang lebih penting bagi dirinya,
Yaitu melepas dirinya dari penderitaan kelahiran dan kematian, se-
hingga akhimya tak terasa sudah harus menghadap Penguasa neraka,
Kepada mereka yang sudah sadar, harap cepat-cepat membina diri
dengan TAO”, sehingga menemukan hati nuraninya untuk kelak
kembali ke sorga.
Mereka yang tetap bandel dan sesat, pasti merasakan penderitaan Neraka
Jalan ke Sorga atau jalan ke Neraka, terserah masing-masing orang
memilih,
Bila salah memilih, akan sengsara selama - lamanya !
Penderitaan di Neraka, sungguh sulit dilukiskan dengan kata-kata,
Dihadapan “Cermin kejujuran”, engkau tak mungkin menyembunyi
perbuatan dosa. 7Perbuatan kebajikan akan mendapatkan balasan rejeki dikehidupan yang
akan datang,
Tetapi ganjaran rejeki habis, tetap harus menuju ke Neraka.
Bila berbuat jahat, tak mungkin dapat membohongi dirinya sendiri,
Maka akan menerima hukuman sesuai dengan perbuatannya.
Ada yang harus mendaki Gunung belati
ada yang harus terjun keda-
lam kuali berisi minyak yang mendidih, dan macam-macam hukuman
yang tak terdapat didunia fana.
Ada yang harus dipotong dengan gergaji besi, atau dilindas dengan
molen baja, membiarkan anjing yang ganas melahap daging dan darahnya
Banyak juga yang berusia tua atau muda yang harus terjun dari “jemba-
tan Penasaran””.
Didalam Delapan belas lapis alam Neraka, terdapat macam-macam
hukuman yang sangat mengerikan,
Penderitaan yang dialami para pidana, sungguh sulit dilukiskan dengan
kata-kata,
Pepatah mengatakan "Salah satu langkah saja, dapat mengakibatkan
penderitaan selamanya” sungguhlah tepat.
Kehilangan raga sebagai manusia, akan mengalami macam-macam pende-
ritaan dan sulit kembali ke alam Sorga.
Sebab itu, patuhilah nasehat LAO MU, dengan penuh semangat membi-
na"TAO”.
Tegakkan cita-cita setinggi langit, bulatkan hati sekeras baja, tak me-
ngenal menyerah melaksanakan ikrar suci,
Tyjuh tingkat Jeluhur siang dan malam menanti pertolongan dari ke-
turunannya, guna mengakhiri penderitaan tumimbal lahir,
Mereka mengharapkan keturunannya yang berada di dunia fana, se-
cepatnya mengumpulkan banyak pahala, agar melintaskan mereka dari
penderitaan.
Tak apalah kalau hanya engkau seorang diri yang sesat, kemudian ter-
21jerumus ke alam Neraka, i
Tetapi mengakivatkan leluhur kalian semuanya tak dapat ditolong,
dan terus menerus menderita di Neraka, mereka pasti sedih tak terhingga,
Penderitaan selama 60 ribu tahun lamanya, sungguh mengerikan !
Mereka harus menunggu 129600 tahun lagi waktu diadakan pelintasan
secara umum, baru ada kesempatan mendapatkan “TAO” yang sejati,
Satu hal yang sulit dipastikan ialah, apakah saat itu engkau masih ber-
wujud sebagai seorang manusia.
Lebih baik memanfaatkan saat sekarang membina diri, dan langsung
dapat menuju ke alam Sorga,
Menemukan hakekat kebenaran, mensucikan hati, untuk kembali kesisi
TUHAN !
Sampai disini nasehatKU yang ke empat, dan istirahatlah sejenak,
Harap dihayati makna yang terkandung dalam nasehat-nasehat tersebut.
— Waktu bergulir terus, saat ini telah tiba akhirnya zaman,
— Tiga jenis bencana dan delapan macam malapetaka terjadi dimana-
mana.
— Siapa yang dapat menghindari 81 bencana dahsyat yang terjadi
diakhir zaman ?
— Hanya bahtera "TAO” lah yang dapat menolong umat terhindar
dari bencana kemusnahan.
Nasehat kelima harap para putera Buddha dengan tekun membina diri,
Orang yang bijaksana adalah mereka yang tahu perkembangan alam dunia
kemudian menyesuaikan diri,
Saat ini sudah sampai pada akhir zaman ke TIGA, dimana kebenaran (TAO
dan malapetaka datang bersamaan,
Dunia akan ditata kembali, dan juga hati manusia yang kotor akan dikikis
habis, agar kembali ke pangkalnya yang suci,| TUHAN adalah maha kasih dan maha penyayang,
Namun mengapa menurunkan bencana yang maha dahsyat kepada u
manusia yang ada didunia ?
Coba renungkan sejenak, sejak zaman dahulu hingga sekarang, apakah per
nah terjadi bencana yang maha dahsyat ?
Tiga raja yang masyur YAUW, SUN, IE, mengatur negara dengan bijaksa-
na sehingga negara makmur dan rakyat sentosa,
Bila manusia hatinya baik, TUHAN yang maha kuasapun senang, tak mung
kin ada bencana terjadi di dunia,
Tetapi bila manusia hatinya jahat, dunia dipenuhi dengan hawa angkara 4
murka, maka dimana-mana pasti timbul bencana.
Saat ini, moral manusia kian hari kian merosot ketitik yang paling mem -
prihatinkan,
Budi pekerti dan sopan santun zaman dahulu yang luhur, sudah sedikit se
kali manusia mau melaksanakan,
Manusia zaman sekarang pandai berdusta, menipu, memeras, bermuka dua
dan perbuatan yang jahat lainnya,
Mentalnya sudah melanggar ajaran "Tiga tata hubungan keluarga”, "Pan -
ca budi”, ’’Lima relasi manusia” dan "’Delapan kebajikan”, sungguh sulit
dirincikan satu persatu kejahatannya.
Baik penguasa negara maupun bawahannya, sudah tak mau patuh kepada
hukum negara,
Sebagai orang tua tidak memberi suri tauladan yang baik kepada anak, se
dang anaknya juga tak bertakti kepada orang tuanya, mengakibatkan tata
kerama masyarakat rusak,
Sang suami tak bijaksana, sang isteri tak menjalankan kewajibannya, se -
hingga keharmonisan keluarga hilang,
Sang kakak tak bersifat lapang dada, sang adik tak menghormati yang le -
bih tua, akhirnya timbul permusuhan diantara saudara,Tata kerama ” Lima relasi menusia ” dan ” Delapan kebaj
luntur, tak ada yang berniat memulihkannya.
Cendekiawan hanya pandai mengucapkan aturan dibibir saja, tetap be
dirinya tak melaksanakan dengan konsekwen,
Petani hanya mengutamakan bercocok tanam, tetapi tak berniat men-
dalami arti kebenaran,
Buruh hanya melaksanakan tugasnya dengan setengah hati, tak mau
bertanggung jawab terhadap pekerjaannya,
Pedagang mengejar keuntungan dengan cara tak halal, semisal memalsu
Se Tiga Panutan, Lima Larangan ”.
Para santri tak mematuhi ” Tiga pantangan, Lima larangan—”.
Kaum TAOIS menganut ajaran sesat yang menyimpang dari asalnya,
Kaum KHONGFUSIUS hanya mengerti sedikit ajaran saja, sudah meng-
anggap dirinya sebagai orang suci ,
Melihat semua fakta ini, sungguh menyedihkan hati.
Bila saat ini tidak menurunkan malapetaka ke dunia untuk menguji
asli dan palsu,
Maka di dunia pasti tak akan ada lagi manusia yang bijaksana.
Malapetaka itu terdiri dari tiga bencana, menyebarkan delapan macam
kesengsaraan, juga peperangan, keganasan api dan air,
Semuanya terdiri dari 81 jenis bencana yang dahsyat yang akan menyapu
keseluruh pelosok dunia,
Juga mengutus Lima iblis turun ke bumi untuk menimbulkan keonaran,
Menyusun macam-macam taktik dan tipu daya beranting untuk mering-
kus oknum-oknum yang jahat,
Semua ini membuktikan Dunia, zaman, dan hawa kehidupan sudah
menjelang akhir,
Berakhirnya hawa kehidupan ini, disebabkan ulah manusia yang selama
ini telah berbuat tidak senonoh terus menerus hingga menumpuk,
Peradilan akhir zaman guna merinci dosa-dosa manusia selama enam_—
24a
puluh ribu tahun lamanya telah tiba,
Saat itu akan jelas terlihat yang mana Kumala,
yang mana baik, yang mana jahat,
Mengetahui semua ini, hati BUNDA terasa pedih dan meneteslah air mata
darah,
yang mana Batu, dan
Terlihat kabut yang jahat telah membumbung tinggi, bergulung-gulung
mengalir dimana-mana,
Angin iblis bertiup diantero dunia membuat manusia hidup tak tenteram,
Bencana karena peperangan, perampokan, pembunuhan terjadi dimana-
mana,wabah penyakit, bencana kekeringan, kelaparan,
Juga musim paceklik yang panjang, mengakibatkan tumbuh-tumbuhan
mati kekeringan,
Bencana dan kesengsaraan yang diutarakan diatas, tidaklah seberapa
beratnya,
Yang paling ditakuti adalah bencana Air dan Api, yang akan menyapu
tustas di Bumi ini,
Selama 49 hari, dunia akan gelap gulita tak tampak Matahari dan Bulan,
Pintu neraka terbuka, setan dan roh yang penasaran keluar mencari
mangsa guna menuntut balas,
Dimana-mana gelap gulita, dingin menegakkan bulu roma,
Hutang nyawa menuntut bayar nyawa, hutang uang menuntut. bayar
uang,
Angin yang maha dahsyat yang akan menyapu bersih Buana yang kotor
ini, “6
Membersihkan alar1 Hawa, Alam Wujud dan Alam Akherat dari noda-
noda kotor, ,
Walaupun anda seorang Wira yang berbadan Logam sekalipun,
Tak akan sanggup melawan ejal yang ditimbulkan oleh bencana Api.
Meskipun bencana dahsyat di akhir zaman diturunkan oleh BUNDA,
Tetapi hati BUNDA siang malam pedih dan menangis memikirkanputera puterinya yang ada di Bumi,
Sungguh tak tega melihat yang baik musnah bersama yang jahat,
Sebab itu, diturunkan sehelai benang Emas — "TAO, untuk menjadi
bahtera penyelamat,
Satu-satunya jalan penyelamat hanya ajaran TAO” , karenanya cepat-
cepatlah menempuh jalan tersebut -
Karena risau akan keselamatan Putera Puteri KU di Dunia,
Maka mengirim tak terhitung banyaknya surat-surat untuk menasehati
kalian,
Karena kawatir keselamatan putera mahkotaKU semua atas bencana
yang bakal terjadi,
Maka BUNDA berjerih payah menyusun nasehat ini, untuk disampaikan
kepada kalian.
Wahai Putera PuteriKU yang bijaksana dan Berbakti,
Cepat-cepatlah sadar membina diri, berbuatlah kebajikan untuk men-
dapatkan pahala,
Setelah memeluk TAO”, janganlah berhati mendua,
Harus menghilangkan semua hasrat keduniawian yang hanya mengejar
harta dan mulia,
Bila tetap terpesona oleh keduniawian, maka tak akan sadar bahwa
sebenarnya segala yang ada di Dunia ini, adalah palsu belaka,
Pandanglah situasi dunia iri, apakah tidak memprihatinkan ?
Walaupun engkau memiliki seribu akal dan taktik jitu,
Bila saatnya tiba, pasti tak akan lolos dari musibah bencana akhir zaman!
Diantara sepuluh, yang mati tujuh, sedang sisanya tiga pasti menderita,
Darah mengalir bagai sungai, mayat bergelimpangan, tulang belulang
berserakan bagai bukit tingginya,
Bila masih saja terpesona keduniawian, sehingga lupa akan hukum
TUHAN, dan hukum Kebenaran,
Bencana dahsyat akhir zaman akan meringkus mereka, kemudian rohnyadicebloskan ke ujung neraka,
Jika ingin menghindari bencana ini, cepat-cepatlah berbuat i
BUNDA akan mengutus para Dewa dan para Buddha untuk melind
keselamatannya, 4
Bagi mereka yang insyaf, dapat bersama-sama BUNDA kembali ke sorga,
Sedangkan mereka yang sesat, akan tertimpa bencana dahsyat itu dan
dihukum di Neraka !
(Putera Puteri BUNDA sekalian segera bersujud, karena BUNDA bersama
para Dewa segera kembali ke Alam Abadi, sampai jumpa kembali untuk
memberikan nasehat ke enam.)
. — Roh putih bersih cemerlang seperti mutiara asli,
— TUHAN memberikan mutiara ini kepada semua umat, tak mem-
bedakan satu dan lainnya,
— TUHAN juga menunjukkan jalan kesadaran,
— Dan memberi penerangan kepada yang sesat untuk kembali ke
jalan yang benar,
AKU adalah Pencipta Tunggal, Raja di Raja - LAO MU, bersama pe-
ngikutnya turun ke Dunia, harap semua berdiri khidmat, untuk men-
dengarkan nasehat BUNDA.
“TAO” yang sejati adalah Hakekat Kebenaran, dan merupakan Firman
TUHAN,
Maka, para pembinanya juga harus menjalankannya dengan hati yang
sejati pula.
Bila salah melakukan sedikit saja, maka hasilnya akan beda jauh sel
Sebab itu, harus hati-hati bertindak, ibarat berdiri di pinggir ju
atau berjalan diatas salju.Nasehat yang keenam, Harap Putera Puteri Buddha sekalian dapat s¢
membunyikan Genta Kesadaran,
Setiap kali memikirkan anak-anakKU, hati ini seperti dibakar api la-
yaknya,
Sedih melihat anak-anakKU telah sesat hati nuraninya, dan tak mau
mendengarkan nasehat BUNDA,
Mengesampingkan surat-surat nasehat yang dituturkan oleh BUNDA,
Anak yang telah kehilangan hati nuraninya, sungguh sulit disadarkan.
Demi anak-anakKu sekalian, BUNDA sering kali turun dari alam Abadi
ke Bumi,
Menimbang sulitnya tugas pelintasan Tiga Alam Loka, maka BUNDA
menugaskan para Buddha dan para Dewa ikut turun ke Bumi untuk
membantu,
Mempergunakan macam-macam cara dan akal, guna menyadarkan
Para umat manusia yang sesat,
Beberapa kali BUNDA mengirim surat yang ditulis dengan darah, namun
semuanya sia-sia belaka,
Menghadapi kenyataan ini, BUNDA menangis terseduh-seduh,
Air mata tak tertahan, bagai hujan turun bercucuran,
Hilang akal, sehingga berniat untuk tidak melintaskan kalian lagi,
Namun hati BUNDA juga tak tega mengesampingkan putera-puteriKU
sekalian, dan BUNDA hanya bisa menangis saja,
Sebab itulah, BUNDA memberikan SEPULUH NASEHAT ini,
Seioga putera-puteri bisa sadar, dan cepat-cepat. lepas dari belenggu
keduniawian,
Dalam perbuatan terpuji yang amat banyak jenisnya itu, hanya berbakti
kepada ayah bundalah yang paling utama.
dika tidak bisa berbakti kepada orang tuanya, maka percuma menyebut
dirinya sebagai umat pemeluk ajaran "TAO’ .¥.
Sebab itu, semoga putera-puterKU jangan menjadi anak yang: durhaka, z
Teatilah nasehat-nasehat BUNDA, engkau pasti menjadi seorang satria
+
yang bijaksana.
Anak yang berbakti, tak perlu dinasehati berulang-ulang.
Umat manusia harus menjalankan apa yang digariskan oleh TUHAN,
Semoga sejak sekarang bisa menjalankan ajaran Jalan KETUHANAN
(TAO ), dan menjadi suri tauladan begi umat lainnya,
Ingatlah adanya TUHAN, juga harus ingat saudara-saudara sesamanya,
Sesama manusia ibarat saudara sekandung, perlu saling menolong,
Pertama-tama harus dapat meluruskan hati sendiri, kemudian membantu
orang lain berbuat serupa.
Menegakkan diri sendiri, kemudian juga menegakkan orang lain, pedo-
man ini adalah asas dari pada ajaran "TAO",
Setelah dirinya sendiri sadar, kemudian menyadarkan orang lain yang
belum sadar,
Selanjutnya bersama-sama menempubh jalan yang suci.
Warisilah semangat perjuangan para sesepuh, ikut membantu mencer-
daskan generasi di belakangnya,
Jikalau melintaskan orang lain, harus membantu orang tersebut hingga
sadar benar,
Jikalau ingin menolong orang lein, tolonglah sampai tuntas.
Melintas seseorang hingga menjadi sempurna, itulah yang diharapkan
oleh BUNDA,
Jangan sekali-kali hanya melintaskan saja, kemudian tidak memikirkan
tindakan selanjutnya !
Saat ini zaman sudah sangat genting dan diambang kehancuran,
Cepat-cepatlah berbuat kebajikan untuk mengumpulkan pahala se-
banyak mungkin, membuka ladang “TAO” untuk memuliakan ajaran ini,
Barang siapa yang bersemangat menanam kebajikan, maka kelak akan
mendapatkan brah pahala yang besar pula,Jika saat ini masih ragu-ragu, maka akan kehilangan kesempatan emas,
dan akhirnya hanya menyesal diri saja,
Membina diri dengan TAO” tak pandang kaya, miskin, mulia atau hina,
Tak pandang pria atau wanita, semuanya wajib membina diri dengan
rajin.
Yang miskin boleh berderma dengan raganya, yang kaya dapat berderma
dengan hartanya, dengan demikian Ajaran "TAO" akan berjaya dengan
sempurna,
Berbakti dengan dharma dan harta, akan menambah keberuntungan dan
kecerdasan bagi dirinya; sewaktu hidup didunia merasakan kesejahteraan,
dikemudian hari menikmati kebahagiaan,
Sebab itu, cepat-cepatlah membuka ladang "TAO”, jangan ragu-ragu lagi!
Jika masih saja ragu-ragu, maka tak ada kesempatan lagi untuk me-
ngumpulkan pahala.
Bagi mereka yang dapat menulis, buatlah karangan untuk menyebar
luaskan Ajaran TUHAN,
Yang dapat berbakti dengan tenaganya saja, lakukanlah semua pekerjaan
yang berguna bagi kepentingan tempat ibadah,
Baik pikiran, tenaga atau harta, semuanya berguna demi kesuksesan
BAO.
Kasih dan Karunia dari TUHAN maha besar dan maha adil, tak membe-
dakan satu dan lainnya,
Orang yang berbakti demi ”TAO” juga memiliki hati semulia TUHAN.
Bisa menjadi seorang pimpinan, bukan disebabkan mereka mengandalkan
banyak akal dan cara,
Orang yang benar-benar membina “TAO”, hanya mengandalkan se
mangat ikrar terhadap TUHAN.
Barang siapa berniat mencari keuntungan materiel di kalangan “TAO”,
pasti tak lolos deri hukuman TUHAN,
Seharusnya tanpa pamrih bekerja untuk menolong umat yang ada di-Seperti para Buddha dan para Dewa, demi menolong umat mant
akhirnya dirinya sendiri rela mengalami banyak kesusahan, ge |
Semua ini demi melaksanakan amanat TUHAN yang maha kasih ter-
hadap umatnya.
TAO” yang sejati berdasarkan fakta, bukan bualan kosong belaka,
dika "TAO” tidak sejati,
Ikrar yang diucapkan oleh kalian, biar BUNDA yang memikul dosanya,
Lagi pula, apa manfaatnya BUNDA menambah dosa bagi putera-puteri-
nya.
Orang yang tersesat memang penuh curiga, Jalu menyebarkan isu-isu.
Bila saat ini kalian dapat mengumpulkan pahala, engkau akan menikmati
kebahagiaan yang abadi disorga,
Kebahagiaan’ nan abadi sungguh nikmat sekali.
Bangkitkan semangat dan bulatkan tekad untuk maju terus -pantang
mundur,
Dengan sepenuh jiwa melaksanakan tujuan “TAO”;
Umpamanya mendirikan tempat ibadah, yang merupakan perbuatan
kebajikan besar sekali,
Atau dengan tenaga sendiri membuka ladang "TAO” ditempat baru,
juga merupakan jasa besar,
LAO MU akan mengutus para Dewa dan para Buddha untuk membantu
mensukseskan pekerjaan suci kalian,
Saat sekarang TAO dalam keadaan setengah terang dan setengah redup,
Saat yang paling tepat berdarma bekti berbuat jasa untuk mengumpulkan
pahala.
Tugas melintasi umat harus dijalankan dengan hati-hati, dan disesuaikan
dengan situasi dan kondisi setempat,
TUHAN saat ini, dengan diam -diam sedang memilih manusia yang
benar-benar bijaksana,Menguji umat manusia apakah masih memiliki hati nurani a
Ingin menjadi orang suci atau seorang Dewa, dirinya harus melalui
Pperjuangan yang ulet,
Hanya yang rajinlah baru depat terpilih diantara kedudukan 3600 orang,
suci dan 48.000 orang Budiman.
Jikalau dirinya tak ingin maju atau hanya santai saja, maka kesempatan
akan terbuang percuma, akhirnya cuma dapat menyesal diri saja.
Setelah benar-benar mengerti gentingnya situasi zaman sekarang, se-
yogianya mentaati nasehat BUNDA, supaya kelak bisa kembali ke sorga,
Mereka yang bandel dan tidak mau mengerti situasi zaman, akhirnya
pasti diringkus oleh bencana dahsyat yang akan datang.
Sebab itu, segeralah sadar dan menyebar luaskan kehendak TUHAN ini.
. — Kunci emas yang tak bermakna, telah menutup pintu pagoda yang
menyimpan barang mujijat,
— Dengan anak kunci yang tak bermakna pula untuk membuka pintu-
nya.
— Guru penerang yang memberi petunjuk, sungguh tak berbalas jasanya
— Mustika yang tak ternilai harganya, telah keluar dari pintu itu dan
memancarkan cahaya terang benderang.
Nasehat ke Tujuh belum sempat diutarakan kepada para putera Buddha,
air mata BUNDA sudah bercucuran,
Ini semua disebabkan BUNDA merisaukan putera-puteri KU yang telah
Jama tersesat didunia fana,
BUNDA disorga siang malam bersedih hati dan mengeluh,
Hati hancur berkeping-keping, dan air mata berlinang tak henti-hentinya,
Sebenarnya bila tak mau insyaf, yang rugi adalah putera-puteri KU —
sendiri,Tetapi sebagai BUNDA nya, AKU tak tega melihat anak-anak sendiri
bakal tertimpa bencana dahsyat,
Kalian segeralah sadar dan turutilah nasehat BUNDA untuk membina diri
dan meluruskan pandangan hidup kearah yang benar,
Dapat menghayati kehendak BUNDA yang welas asih dan mengenang
budi jasa Guru adalah orang yang bijaksana.
Budi jasa Guru yang memberikan satu titik petunjuk itu, walaupun
engkau mengorbankan jiwaraga sekalipun juga tak dapat membalasnya !
Budi jasa itu setinggi gunung sedalam lautan, harap selalu dikenang
dalam sanubari kalian,
Jika bukan kerena petunjuk dari guru, mana mungkin engkau dapat
melepas diri dari lautan penderitaan,
Mana mungkin dapat melampaui kehidupan dan mengakhiri kematian,
juga dapat terhindar dari bencana hebat yang bakal terjadi;
Juga karena budi jasa Gurulah, engkau dapat melintaskan leluhur dari
alam Neraka, dan mengayomi keturunan berikutnya,
Seyogianya kalian semua dapat menuruti apa yang diajarkan oleh Guru,
demi membalas kebajikan Guru terhadap kalian,
orang yang membina diri bila’ melanggar bahkan mengkhianati perintah
Gurunya,
Akhirnya pasti terhukum oleh TUHAN, bahkan leluhurnya juga kena
getahnya.
Seorang Budiman pasti setia kepada ajaran Gurunya, dan membina diri
sesuai dengan ajaran "TAO" yang sejati,
Bersikap hormat, sabar dan ramah tamah kepada sesamanya,
Berprikemanusiaan sesuai dengan ajaran KETUHANAN,
Mentaati hukum, bersikap jujur, melaksanakan budi pekerti sesama
manusia, bertindak bersih tak tercela,
Yang pria, berbuat sesuai dengan ajaran “Lima relasi” dan "Delapan
Kebajikan”, ‘Yang wanita, bertindak sesuai dengan ajaran Tiga Kesetiaan” dan
"Empat Kebaikan”,
Belajarlah kelakuan "Setia”, "Dapat dipercaya
Asih”,
Bertindak "Jujur”, untuk mencerminkan watak manusia yang luhur.
Terhadap sesama umat "TAO” seperti saudara sendiri, sebab kita semua
adalah anak dari TUHAN,
Jangan membentuk kelompok sendiri, dan jangan membedakan siapa
bodoh siapa pandai,
Baik pria atau wanita, tak pandang kaya atau miskin, hitam atau putih,
semuanya sama derajatnya,
Sebagai seorang pimpinan, harus mempunyai sifat lapang dada bagai
samudera, ibarat gunungpun dapat ditampung di dalamnya,
Sering2 lah membimbing umat yang baru untuk bahu membahu mema-
jukan"" TAO”,
Sébagai Satria harus tahan uji dan sanggup menghadapi macam-macam
rintangan tanpa mengenal pvtus 9sa,
Walaupun harus mendaki gunung, mengarungi samudera, tak pernah
mengeluh,
Tak suka mendengar pujian, tetapi lebih senang menerima kritikan,
bila ada kesalahan dapat segera memperbaikinya,
Demikianlah seorang tokoh yang patut dipilih oleh TUHAN.
Orang yang demikian selain dihormati oleh bawahan, juga dapat
bekerja sama secara harmonis dengan atasan;
”’ dan bertindak ”'Welas
Mereka yang lebih senior, harus memiliki rasa tanggung jawab untuk
memajukan umat yang dibelakangnya.
Saat ini keadaan Dunia sudah sangat genting, semua orang wajib men-
Jalankan tugas "TAO” yang imbang secara maksimal,
Janganleh mengecewakan nasehat BUNDA yang penuh cinta kasih ini,
Manusia memang bukan Dewa, tentu tak luput dari kesalahan, tetapijuga harus dapat segera sadar dan meralat kesalahan tersebut,
Tahu salah tetapi tak mau memperbaiki, dapat mengakibatkan kelak
sulit kembali ke sorga,
Semisal sudah berbuat jasa, tetapi kemudian berbuat dosa, maka jasanya
akan terhapus,
Tetapi bila berbuat kesalahan namun - memperbaikinya dengan
melakukan kebajikan,
Maka jasanya tentu tercatat, dan TUHAN tak akan mengesampingkan
orang yang bertobat;
Bila jasanya besar, kesalahannya sedikit, meka orang yang demikian
pasti terdaftar disorga;
Tetapi bila dosanya besar, pahalanya kecil, orang yang demikian pasti
tertimpa bencana,
Demikianlah perhitungan yang adil dari YANG MAHA KUASA.
Sebelum berbuat kebajikan, sebaiknya bertobat dan memperbaiki
kesalahan lebih dahulu, orang yang demikianlah patut menjadi tauladan.
Sejak dahulu kala, membina diri dengan “TAO” memang tidaklah
gampang, pada zaman sekarang, ada cara tersendiri untuk melaksanakan.
TUHAN YANG MAHA KASIH memberikan kemudahan demi me-
nolong umat manusia, tak membedakan pria atau wanita,
Tata cara membina diri dirobah lebih sederhana, sehingga mengurangi
kemungkinan mengalami kegagalan,
Dibandingkan dengan orang terdahulu, maka proses mericapai kesem-
purnaan di zaman sekarang sangatlah mudah sekali,
Tak perlu mengalami penderitaan dan ujian yang berat,
Walaupun demi kemajuan TAO” juga harus berkelana kemana-mana.
Bagi mereka yang dapat melintaskan tunas-tunas Buddha yang sesat,
TUHAN akan memberikan kedudukan yang terhormat disorga.
Penderitaan yang dialami selama perjuangan pelintasan tersebut,
Akan menambah mulianya jasa pahala yang dikumpulkan,Walaupun mengalami banyak fitnahan dan dibenci oleh orang yang
” tidak sefaham dengannya,
Bila tiba saatnya, maka akan jelas siapa yang bijaksana, siapa yang
bodoh;
Meskipun menerima penderitaan yang diakibatkan oleh fitnahan dan
tuduhan yang salah,
Akhimya TUHAN lah yang mémberi keputusan yang adil.
Dengan sifat yang suka mengalah dan tak ingin menonjol diri,
Berartt telah dapat membina hatinya untuk dikembalikan kewatak
yang sejati, yaitu watak Buddha.
Dalam ujian, ada yang berbentuk berlawanan, ada yang searah,
Bila tak ada rintangan untuk menguji, pasti tak akan menjadi seorang
Buddha.
Walaupun ada kalanya yang jahat posisinya kuat, yang benar posisinya
jemah,
Tetapi bila saat peradilan akhir tiba, maka yang jahat akan menerima
akibatnya.
Sejak dahulu kala, membina diri dengan "TAO”, pasti ada rintangan
dari iblis,
Kebenaran kian cemerlang maka fitnahan datangnya kian gencar pula,
demikian juga yang harus dialami oleh ajaran " TAO“ yang sejati,
Ini semua bukan disebabkan oleh dosa orang yang membinanya terlalu
besar.
Bila tak memiliki iman yang kuat, mana mungkin menduduki singgasana
terhormat yang berbentuk bunga teratai disorga.
Orang yang rejekinya minim dan penakut, mentalnya pasti tak teguh,
Orang yang demikian meskipun mendapat "TAO”, akhirnya juga meng-
undurkan diri, dan gagal kembali kesorga;
Anak-anak KU, janganlah beranggapan bahwa orang yang membina
”TAO” adalah orang bodoh atau tak waras,Bersungguh-sungguh membina diri, berbuat jasa besar mengumpulkan
banyak pahala, maka namanya akan harum sepanjang masa.
Anak-anak KU sekalian, apakah tidak ingat Tiga Nabi besar dari masing-
‘masing agama ?
Mereka permulaan juga mengalami penderitaan yang hebat, tetapi
namanya dapat harum abadi sampai sekarang,
Sudah hampir tiga ribu tahun lamanya, umat manusia di dunia tetap
mengenang mereka ;
Sunggunh membanggakan jika dapat mencapai kesempurnaan hingga
naik kesorga, dan namanya dikenang oleh umat manusia didunia,
Sejajar kedudukannya dengan para suci yang ada di langit !
Zaman sekarang adalah saat pelintasan secara umum Tiga Alam Loka,
Akan memilih 3600 Dewa dan Buddha.
Dan 48000 orang suci, guna dinobatkan sebagai tokoh tauladan di zaman
Pancaran Putih, yang akhirnya akan menikmati kebahagiaan nan abadi.
Barang siapa bertindak maju dan berlaku bijaksana, pasti dapat menjadi
orang stuci.
Bagi orang yang telah berbuat kebajikan besar, pahalanya dapat meng-
harumkan nama leluhur dan mengayomi keturunannya untuk menik-
mati kebahagiaan yang langgeng.
Barang siapa yang dapat menuruti kehendak TUHAN, akan mendapat
kedudukan mulia, yang menentang akan menderita kesengsaraan.
Sampai disini dahulu nasehat BUNDA yang ke Tujuh, Tiga unsur cerdik
pandai ( San Jai ), boleh istirahat sejenak kemudian dilanjutkan.
— Sejak dahulu kala, TUHAN sering memberi kurnia kemujijatan,
— Demikian juga di saat pelintasan secara umum Tiga Alam Loka di-
mana bencana yang dahsyat bakal terjadi sekarang ini, TUHAN
membuka kesempatan kepada umat manusia yang benar-benar