Pasal 291
Setiap orang yang dengan sengaja menggagalkan pemungutan
suara, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 24 (dua puluh
empat) bulan dan paling lama 60 (enam puluh) bulan dan denda
paling sedikit Rp24.000.000,00 (dua puluh empat juta rupiah) dan
paling banyak Rp60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah).
Komentar: Saya setuju dengan Pasal 291 dimana memang
seharusnya setiap orang berhak dengan hak suaranya, jadi tidak
boleh
ada
seorang
atau
sekelompok
pun
yang
berhak
majikan/atasan
seorang
pemungutan
pekerja
suara,
yang
tidak
untuk
kecuali
memberikan
memberikan
dengan
alasan
kesempatan
suaranya
bahwa
pada
pekerjaan
(tiga
puluh
enam)
bulan
dan
denda
paling
sedikit
memberitahukan
pilihan
pemilih
kepada
orang
lain
(2)
Ketua
dan
anggota
KPPS
yang
dengan
sengaja
tidak
itu
ketua
maupun
anggota
KPPS.
Karena
untuk
dan paling lama 60 (enam puluh) bulan dan denda paling sedikit
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
Komentar: Menurut saya setiap orang tidak berhak mengubah
berita acara hasil penghitungan suara dan/atau sertifikat hasil
penghitungan suara dengan sengaja maupun tidak sengaja, karena
dapat menimbulkan suatu hal kecurangan yang dilakukan oleh
oknum-oknum yang tidak jujur.
Pasal 299
(1) Anggota KPU, KPU provinsi, KPU kabupaten/kota, dan PPK yang
karena kelalaiannya mengakibatkan hilang atau berubahnya berita
acara hasil rekapitulasi penghitungan perolehan suara dan/atau
sertifikat penghitungan suara, dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 12 (dua belas) bulan
dan denda paling sedikit Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah) dan
paling banyak Rp12.000.000,00 (duabelas juta rupiah).
Komentar:
Seharusnya
anggota
KPU,
KPU
provinsi,
KPU
dan
PPK
yang
dengan
sengaja
lalai
yang
mengakibatkan
rekapitulasi
hilang
atau
penghitungan
berubahnya
perolehan
berita
suara
acara
dan/atau
hasil
sertifikat
ayat(2),
karena
anggota
KPU,
KPU
provinsi,
KPU