Bismillahirrohmanirrohim.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan karunia dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul Manusia, Keragaman dan Kesederajatan. Makalah ini
dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas Wawasan Ilmu Sosial
dan untuk
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Sampul.................................................................................
i
Kata Pengantar
....................................................................................................................................
ii
Daftar Isi
...................................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
1
A. Latar Belakang
.....................................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah
.....................................................................................................................
2
C. Tujuan
.....................................................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
3
A. Makna Keragaman dan Kesederajatan
.....................................................................................................................
3
B. Unsur-Unsur Keragaman dalam Masyarakat Indonesia
.....................................................................................................................
5
C. Pengaruh Keragaman Terhadap Kehidupan Beragama,
Bermasyarakat, Bernegara, dan Kehidupan
Global7
D. Problematika Diskriminasi
....................................................................................................................
10
BAB III PENUTUP
..................................................................................................................................
12
A. Kesimpulan
....................................................................................................................
12
B. Saran
....................................................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA
..................................................................................................................................
13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk sosial yang hidup bermasyarakat tentunya
tidak bisa memisahkan hidupnya dengan orang lain, serta makhluk yang
berbudaya yang dapat mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan
tatanan hidup yang bahagia dan sistem kemasyarakatan yang terbentuk
karena interaksi dan kepentingan antara satu manusia dengan manusia
lainnya. Antar manusia pasti memiliki perbedaan, bahkan yang kembar
identik pun pasti ada celah perbedaannya. Perbedaan itulah yang pada
akhirnya menimbulkan suatu keragaman.
Keberagaman manusia yaitu manusia yang memiliki perbedaan.
Perbedaan tersebut ditinjau dari sifat-sifat pribadi, misalnya sikap, watak,
kelakuan, temperamen, dan hasrat. Selain individu, terdapat juga keragaman
sosial. Jika keragaman individu terletak pada perbedaan secara individu atau
perorangan, sedangkan keragaman sosial terletak pada keragaman dari
masyarakat satu dengan masyarakat lainnya.
Indonesia merupakan wilayah yang terdiri dari beberapa pulau dengan
karakteristik yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Indonesia adalah Negara
kesatuan yang penuh dengan keragaman. Indonesia terdiri atas beraneka
ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan, dan
lainnya. Jumlah penduduk Indonesia lebih dari 200 juta jiwa, mereka tinggal
tersebar di pulau-pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah
dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian
hutan, pesisir, daratan rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Indonesia adalah
negara salah satu negara dengan tingkat keanekaragaman budaya atau tingkat
heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja keanekaragaman budaya kelompok
suku bangsa namun juga keanekaragaman budaya dalam konteks peradaban,
Indonesia
dapat
dikatakan
mempunyai
keunggulan
pengaruh
keragaman
terhadap
kehidupan
beragama,
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manusia, Keragaman dan Kesederajatan
1. Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata manu (Sansekerta), mens
(Latin) yang berarti berpikir, berakal, atau makhluk yang berakal budi (mampu
menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia adalah makhluk yang tidak
dapat dengan segera menyesuaikan diri dengan lingkungannya pada masa bayi
sepenuhnya manusia tergantung kepada individu lain. Ia belajar berjalan,belajar
makan, belajar berpakaian, belajar membaca, belajar membuat sesuatu dan
sebagainya,memerlukan bantuan orang lain yang lebih dewasa.
Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu
oganisme hidup (living organism). Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi
oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal
dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal
(geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan. Tatkala seorang bayi lahir, ia
merasakan perbedaan suhu dan kehilangan energi, dan oleh karena itu ia
menangis, menuntut agar perbedaan itu berkurang dan kehilangan itu
tergantikan. Dari sana timbul anggapan dasar bahwa setiap manusia dianugerahi
kepekaan (sense) untuk membedakan (sense of discrimination) dan keinginan
untuk hidup. Untuk dapat hidup, ia membutuhkan sesuatu. Alat untuk
memenuhi kebutuhan itu bersumber dari lingkungan.
2. Makna Keragaman
Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) artinya : 1) tingkah laku; 2) macam, jenis; 3) lagu: musik;
langgam; 4) warna, corak, ragi; 5) laras (tata bahasa). Sehingga keragaman
berarti perihal beragam-ragam: berjenis-jenis; perihal ragam; hal jenis.
Keragaman yang dimaksud disini adalah suatu kondisi dalam masyarakat
yang terdapat perbedaan-perbedaan didalam berbagai bidang, terutama suku
bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi, adat kesopanan, serta situasi
ekonomi.
Keragaman adalah suatu keadaan masyarakat yang didalamnya terdapat
perbedaan-perbedaan dalam berbagai hal. Keragaman dipandang sebagai
kekayaan budaya yang membanggakan, artinya bahwa bangsa Indonesia
memiliki berbagai unsur kebudayaan yang berasal dari beragam golongan,
kelompok, atau komponen bangsa lainnya. Unsur-unsur keragaman yang
merupakan sumber kekayaan bangsa dan sekaligus menjadi sumber
kerawanan timbulnya konflik tersebut dapat digolongkan menjadi dua, yaitu
lingkupnya bersifat umum (misalnya: suku bangsa dan ras, agama dan
keyakinan, ideologi dan politik, adat dan kesopanan, kesenjangan ekonomi
dan kesenjangan sosial) dan yang bersifat pribadi (misalnya: perilaku
seseorang, minat seseorang, cita-cita seseorang, dan sebagainya). Berbagai
perbedaan tersebut dapat menjadi penguat persatuan bukan menjadi jurang
pemisah atau penyebab konflik.
3. Makna Kesederajatan
Kesederajatan berasal dari kata sederajat yang menurut KBBI artinya
adalah sama tingkatan (pangkat, kedudukan). Dengan demikian konteks
kesederajatan di sini adalah suatu kondisi di mana dalam perbedaan dan
keragaman yang ada manusia tetap memiliki satu kedudukan yang sama dan
satu tingkatan hierarki.
dan
Berfungsi sublimatif
3. Ideologi dan politik
Ideologi adalah suatu istilah umum bagi sebuah gagasan yang berpengaruh
kuat terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena merupakan kaitan antara
tindakan dan kepercayaan yang fundamental. Ideologi membantu untuk lebih
memperkuat landasan moral bagi sebuah tindakan. Politik mencakup baik antara
individu-individu dan kelompok untuk memperoleh kekuasaan, yang di gunakan
oleh pemenang bagi keuntungannya sendiri atas kerugian dari yang ditaklukan.
Politik juga bermaksa usaha untuk menegakkan ketertiban sosial.
Keragaman masyarakat Indonesia dalam ideologi dan politik dapat dilihat
dari banyaknya partai politik sejak berakhirnya orde lama. Meskipun pada
dasarnya Indonesia hanya mengakui satu ideologi, yaitu Pancasila yang benarbenar mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia.
4. Tata krama
Tata krama yang dianggap dari Bahasa Jawa yang berarti adat sopan
santun, basa-basi pada dasarnya ialah segala tindakan, perilaku, adat istiadat,
tegur sapa, ucap dan cakap sesuai kaidah atau norma tertentu.
Tata krama dibentuk dan dikembangkan oleh masyarakat dan terdiri dari
aturan-aturan yang kalau dipatuhi diharapkan akan tercipta interaksi sosial yang
tertib dan efektif di dalam masyarakat yang bersangkutan. Indonesia memiliki
beragam suku bangsa di mana setiap suku bangsa memiliki adat istiadat sendiri
meskipun karena adanya sosialisai nilai-nilai dan norma secara turun-menurun
dan berkesinambungan dari generasi ke generasi menyebabkan suatu masyarakat
yang ada dalam suatu suku bangsa yang sama akan memiliki adat dan kesopanan
yang relatif sama.
relatif
integrasi
sosial
tumbuh
diatas
paksaan
dan
saling
Realitas diatas harus diakui dengan sikap terbuka, logis, dan dewasa karena
dengannya, kemajemukkan yang ada dapat dipertumpul. Jika keterbukaan dan
kedewasaaan sikap dikesampingkan, besar kemungkinan tercipta masalah-masalah
yang menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa. Seperti:
1) Disharmonisasi, adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara manusa
dengan dunia lingkungannya. Disharmonisasi dibawa oleh virus paradoks yang
ada dalam globalisasi. Paket globalisasi begitu masyarakat dunia dengan
tawarannya alan keseraaman global untuk maju bersama dalam komunikasi gaya
hidup manusia yang bebas dan harmonis dalan tatanan dunia, dengan
menyampingkan keunikan dan keberagaman manusia sebagai pelaku utamanya.
2) Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu akan
memunculkan masalah yang lain, yaitu kesenjangan dalam berbagai bidang yang
tentu saja tidak menguntungkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
3) Eksklusivisme, rasialis, bersumber dari superioritas diri, alasannya dapat
bermacam-macam, antara lain; keyakinannya bahwa secara kodrati
ras/sukunya kelompoknya lebih tinggi dari ras/suku/kelompok lain.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang
diakibatkan oleh pengaruh negatif dari keragaman, yaitu:
a) Semangat Religius
Semangat religius merupakan suatu tindakan oleh masyarakat yang masih
menjunjung tinggi nilai dan norma agama dalam mengahadapi arus globalisasi
dan modernisasi, atau westernisasi. Adanya isu memecah belah antar umat
beragama maupun interen agama masing-masing hendaknya terus diwaspadai,
karena tidak mustahil memang sengaja dihembuskan oleh oknum atau kelompok
yang ingin mengacaukan suasana ketentraman yang telah berhasil dicapai demi
8
Dialog antar umat beragama. : adanya pertemuan antar pemuka agama yang
ada di masyarakat, untuk menyelesaikan suatu masalah yang terjadi di dalam
masyarakat yang berbeda agama.
f)
D. Problematika Diskriminasi
Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap
seseorang
atau
sekelompok
orang berdasarkan
ras,
kelompok, golongan, status, kelas sosial ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik,
usia, orientasi seksual, pandangan ideologi, dan politik serta batas negara dan
kebangsaan seseorang.
Pasal 281 Ayat 2 UUD NKRI 1945 Telah menegaskan bahwa Setiap orang
berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan
berhak mendapatkan
perlindungan
terhadap
perlakuan
yang
bersifat
diskriminatif itu .
Sementara itu Pasal 3 UU No 30 Tahun 1999 tentang HAM Telah menegaskan
bahwa Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat yang sama dan
sederajat
Komunitas Internasional telah mengakui bahwa diskriminasi masih terjadi
diberbagai belahan dunia, dan prinsip non diskriminasi harus mengawali
kesepakatan antar bangsa untuk dapat hidup dalam kebebasan, keadilan, dan
perdamaian.
Pada dasarnya diskriminasi tidak terjadi begitu saja, akan tetapi karena adanya
beberapa faktor penyebab antara lain adalah
1
Adanya tekanan dan intimidasi yang biasanya dilakukan oleh kelompok yang
dominan terhadap kelompok atau golongan yang lebih lemah.
10
Dari kajian yang dilakukan terhadap berbagai kasus disintekrasi bangsa dan
hancurnya sebuah negara, dapat disimpulkan adanya enam faktor utama yang
sedikit demi sedikit bisa menjadi penyebab utama peruses itu, yaitu
1
Kegagalan kepemimpinan
Krisis politik
Krisis sosial
Interfensi asing
Terciptanya Tungal Ika dalam masyarakat Bhineka dapat diwujudkan
melalui Integrasi Kebudayaan atau Integrasi Nasional .
Manusia Beradab dalam keragaman
Dalam hal ini maka tedapat teori yang menunjukkan penyebab konflik di tengah
masyarakat antara lain:
1
11
A. Kesimpulan
1. Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) artinya : 1) tingkah laku; 2) macam, jenis; 3) lagu: musik;
langgam; 4) warna, corak, ragi; 5) laras (tata bahasa). Sehingga keragaman
berarti perihal beragam-ragam: berjenis-jenis; perihal ragam; hal jenis.
2. Kesederajatan berasal dari kata sederajat yang menurut KBBI artinya adalah
sama
tingkatan
(pangkat,
kedudukan).
Dengan
demikian
konteks
12
DAFTAR PUSTAKA
Siswono Yudo Husodo. 2009. Pancasila dan keberlanjutan NKRI
M Zaid Wahyudi. 2009. Jadikan Toleransi sebagai Modal. Artikel-artikel Islam
2009. Mengenali dan Mengelola Keragaman
( http://pdfdatabase.com, dikutip
13