Anda di halaman 1dari 6

Cairns, donald. 2003. Intisari kimia farmasi.

Jakarta : buku kedokteran EGC

Oxtoby. 2001. Prinsipprinsip kimia modern. Jakarta : erlangga.

Titrasi redoks merupakan jenis titrasi yang paling banyak jenisnya, diantaranya :

Permanganometri

Dikromatometri

Cerimetri

Iodimetri, iodometri, iodatometri

Bromometri, bromatometri

Nitrimetri
Terbaginya titrasi ini dikarenakan tidak ada satu senyawa (titran) yang dapat bereaksi dengan semua senyawa
oksidator dan reduktor, sehingga diperlukan berbagai senyawa titran. Karena prinsipnya adalah reaksi redoks,
sehingga pastinya akan melibatkan senyawa reduktor dan oksidator, karena Titrasi redoks melibatkan reaksi
oksidasi dan reduksi antara titrant dan analit. Jadi kalau titrannya oksidator maka sampelnya adalah reduktor,
dan kalau titrannya reduktor maka samplenya adalah oksidator.
Banyak aplikasi dalam bidang industri misalnya penentuan sulfite dalam minuman anggur dengan menggunakan
iodine, atau penentuan kadar alkohol dengan menggunakan kalium dikromat. Beberapa contoh yang lain adalah
penentuan asam oksalat dengan menggunakan permanganate, penentuan besi(II) dengan serium(IV), dan
sebagainya.
Karena melibatkan reaksi redoks maka pengetahuan tentang penyetaraan reaksi redoks memegang peran
penting, sepertinya akan menjadi tidak mungkin bisa mengaplikasikan titrasi redoks tanpa melakukan
penyetaraan reaksinya dulu. Selain itu pengetahuan tentang perhitungan sel volta, sifat oksidator dan reduktor
juga sangat berperan. Dengan pengetahuan yang cukup baik mengenai semua itu maka perhitungan stoikiometri

titrasi redoks menjadi jauh lebih mudah. Perlu diingat dari penyetaraan reaksi kita akan mendapatkan harga
equivalen tiap senyawa untuk perhitungan.
Titik akhir titrasi dalam titrasi redoks dapat dilakukan dengan membuat kurva titrasi antara potensial larutan
dengan volume titrant (potensiomteri), atau dapat juga menggunakan indicator. Dengan memandang tingkat
kemudahan dan efisiensi maka titrasi redoks dengan indicator sering kali yang banyak dipilih. Beberapa titrasi
redoks menggunakan warna titrant sebagai indicator contohnya penentuan oksalat dengan permanganate, atau
penentuan alkohol dengan kalium dikromat.
Indikator titrasi redoks tentunya tergantung dari jenisnya masing-masing dan pastinya berbeda-beda. Ada yang
menggunakan amilum sebagai indicator, khususnya titrasi redoks yang melibatkan iodine. Indikator yang lain
yang bersifat reduktor/oksidator lemah juga sering dipakai untuk titrasi redoks misalnya ferroin, metilen, blue, dan
nitroferoin. Atau ada juga yang tidak menggunakan indikator seperti permanganometri
Contoh titrasi redoks yang terkenal adalah iodimetri, iodometri, permanganometri menggunakan titrant kalium
permanganat untuk penentuan Fe2+ dan oksalat, Kalium dikromat dipakai untuk titran penentuan Besi(II) dan
Cu(I) dalam CuCl. Bromat dipakai sebagai titrant untuk penentuan fenol, dan iodida (sebagai I2 yang dititrasi
dengan tiosulfat), dan Cerium(IV) yang bisa dipakai untuk titrant titrasi redoks penentuan ferosianida dan nitrit.

Hamdani, s. 2011. Titrasi redoks. Tersedia di http://catatankimia.com/catatan/titrasiredoks.html (22 nov)

Ahrani, rani jumratul.2011. Titrasi redoks. Tersedia di


http://www.scribd.com/doc/60971103/VI-TITRASI-REDOKS (22 nov)

Anda mungkin juga menyukai