Anda di halaman 1dari 41

Dr.

Febrina Sertu Fani

Puskesmas dapat banyak sekali mengurangi


kejadian (incidence)penyakit menular
a)

Wabah: peningkatan kejadian kesakitan/kematian


yang telah meluas secara tepat baik jumlah kasus
maupun luas daerah terjangkit

b) KLB: timbulnya suatu kejadian/kematian dan atau

meningkatnya suatu kejadian yang bermakna


secara epidemiologis pada suatu kelompok
penduduk dalam kurun waktu tertentu

PENGETAHU
N

SIKAP

TINDAKAN

1.Memelihara
/mencegah resiko
terjadi penyakit
2.Melindungi diri dari
ancaman penyakit.
3.Berperan aktif dlm
gerakan Kesehatan
Masyarakat.

Apa itu indikator ?


Alat ukur utk menilai apakah suatu
kegiatan telah sesuai dengan harapan.
Jenis Indikator.
1.INPUT
penunjang pelaksanaan
program dan menentukan
keberhasilan program.
( air bersih ada tempat sampah.
Jamban bersih )
8

2. PROSES
kegiatan /

Bagaimana proses
program berjalan atau

tidak.
mis;
- Terpeliharanya tempat penampungan
air.
- Tersedia alat pembersih
jamban.
- Terpeliharanya
kebersihan tempat
sampah.
9

3. OUTPUT
program

Hasil dari kegiatan /


Mis;
sudah memiliki jamban
sehat.

10

11

12

Adalah : Jika sampah, air limbah &


tinja dibuang secara benar
MEBUANG SAMPAH
SEMBARANGAN DI
TEMPAT UMUM
MERUPAKAN
PERBUATAN YANG
MEMALUKAN
13

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Ada Jamban.
Ada Sumber air bersih.
Ada tempat sampah.
Ada Sarana Pembuangan Air Limbah
(SPAL).
Ventilasi Rumah
Kepadatan
Lantai
14

BENTUK JAMBAN
Jamban leher angsa
Jamban Cemplung
Jamban Plengsengan

Syarat jamban/ WC Sehat


Jamban selalu bersih
Pembuangan akhir kotoran

tidak

dibuang ke sungai /kali


Jaraknya dari lubang
jamban/peresapan, minimal 10 meter
15

Jernih
Tidak Berbau
Tidak Berwarna
Tidak Berasa

AIR SEHAT
Air bersih yang sudah dimasak & tidak
mengandung bibit /kumanpenyakit
16

Sumur

: Jarak > 10 meter Dari


lubang penampungan Tinja/kotoran
Mata Air
Penampungan Air Hujan
Air Bersih Yang Dapat Digunakan
Untuk Diminum
Air sehat
Dari sumber yang bersih & dimasak sampai
mendidih

17

Adalah benda-benda yang dibuang


Jenis Sampah
Sampah Kering : Botol, Koran, Kaleng
Sampah Basah : Kulit Buah, Daun Dll,
Dapat digunakan sebagai pupuk
Penyakit Yang dapat ditimbulkan oleh
sampah : Muntaber, Disentri, Tipus,
Penyakit malaria, Kaki Gajah dll
18

Pengotoran

Udara : Bau, Asap


Pengotoran Air
Gangguan Pandangan Mata
Menimbulkan kecelakaan ( Luka kena
paku, pecahan kaca)
Menyebabkan kebakaran
Menyumbat saluran air
Menjadi sarang nyamuk, lalat,tikus,
dll
19

Terhindar

dari timbulnya penyakit


Dapat menghasilkan Pupuk
Menciptakan keindahan & suasana
Nyaman

20

Syarat SPAL yang memenuhi syarat kesehatan :


1. Jarak antara lubang peresapan SPAL terletak
tidak kurang dari 10 m dan sumur/pomp
tangan, sehingga tidak mencemari sumber air
bersih
2. Tidak berbau
3. SPAL mudah dikuras atau dibersihkan dan
tidak
menimbulkan genangan air yang terbuka.
21

Kamar harus
berjendela,
dibuka siang hari
dan terdapat
lubang angin

Sinar matahari
masuk, dapat
membaca di dalam
rumah
22

Luas rumah harus


disesuaikan dengan
jumlah penghuninya.

Memiliki

ruangan
terpisah untuk
keperluan seharihari

23

Ada yg terbuat dari papan ,ada yang


dari semen, keramik,bahkan tanah
saja yg di padatkan
Yang penting;
Tidak berdebu pada musim kemarau
Tidak becek pada musim hujan.
24

Pengertian

kader kesehatan
Tenaga sukarela yg dipilih masyarakat
dan telah dilatih utk meningkatkan
kemampuan hidup sehat bagi
masyarakat di lingkungan nya.
Peran

dan fungsi kader


Pencatat
Penyuluh
penggerak
25

Dewasa ini arah kebijakan pembangunan


kesehatan mengalami pergeseran :

PARADIGMA
SAKIT

PENDEKATAN
NEED

PARADIGMA SEHAT

PENDEKATAN
RIGHT BASE

KUTARIF
REHABILITASI

KONSUMTIF
menyembuhkan orang sakit
(15 % penduduk)

PROMOTIF
PREVENTIF

INVESTASI
Menyehatkan orang sehat
agar sehat dan produktif
(85 % orang penduduk)

PENDEKATAN
RIGHT BASE
HAK DASAR UNTUK
HIDUP SEHAT

Setiap orang berhak


atas akses pelayanan
kesehatan yang
bersifat:
PUBLIC GOOD AND SERVICES
PERPIHAK ORANG MISKIN
SPM MDG,s TH.2015

PEMBANGUNAN KESEHATAN
PENINGKATAN AKSES DAN
KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN
mengurangi kesenjangan status kesehatan,
gizi masyarakat antar wilayah, gender
dan status sosial terhadap pelayanan
kesehatan komprehensif dengan menitik
beratkan pada pendekatan
- promotif
- preventif

PRIORITAS PEMBANGUNAN
KESEHATAN
Peningkatan Kesehatan Ibu, Bayi
dan Balita.
2. Perbaikan Status Gizi Masyarakat
Pengendalian Penyakit Menular dan
Tidak Menular dan Penyehatan
Lingkungan.
1.

3. Peningkatan Ketersediaan,
Pemerataan Keterjangkauan,
Keamanan, Mutu dan Penggunaan/
pengawasan Obat dan Makanan
4.Pengembangan Sistem Jaminan
Kesehatan Masyarakat
5.Pemberdayaan Masyarakat an
Penanggulangan Bencana dan Krisis
Kesehatan
6.Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Primer, Sukerder dan Tersier

1. MENINGKATNYA UMUR HARAPAN HIDUP


(UHH) 72,O TAHUN
2. MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU
(AKI) MATERNAL 118/100.000 LH
3. MENURUNKAN ANGAK KEMTAIN BAYI
(AKB) 24 /1000 LH
4. MENURUNNYA PREVALENSI KEKURANGAN
GIZI
(GIRANG & GIRUK) ANAK BALITA <
15%

Baru-baru ini sebuah studi multinasional


menyimpulkan bahwa wanita hamil yang terpapar
polusi udara berisiko tinggi melahirkan bayi yang
berat lahirnya (birth weight) rendah.Kesimpulan ini
diperoleh setelah peneliti mengamati kondisi bumil
dari 14 kota di 9 negara termasuk Seoul (Korsel),
Atlanta (AS) dan Vancouver serta British Columbia
(Kanada), termasuk mengkompilasi rata-rata kadar
polusi udara yang terpapar pada bumil di kota-kota
ini selama masa kehamilan.
Secara keseluruhan tercatat peneliti mengamati data
dari sekitar 3 juta kehamilan dan persalinan. Data ini
menjadikannya sebagai studi terbesar yang meneliti
kaitan antara paparan polusi udara selama masa
kehamilan dengan rendahnya berat lahir bayi.

Namun peneliti mengaku tak tahu pasti


bagaimana paparan polusi udara pada
bumil dapat mempengaruhi berat lahir
bayinya. Mereka menduga polusi udara
mempengaruhi tingkat keterikatan janin
(fetus) pada plasenta, organ yang
menghubungkan bayi yang sedang
bertumbuh itu dengan dinding rahim dan
menyalurkan zat-zat penting yang
dibutuhkan janin dari sang ibu ke
janinnya. "Polusi udara bisa jadi juga
memberikan tekanan pada tubuh sang ibu
sehingga mempengaruhi pertumbuhan
janinnya.Woodruf (7/2/2013).

ibu

hamil juga harus mencermati


polusi udara akibat asap rokok. Ibu
hamil yang menghisap rokok bisa
berakibat fatal terhadap janin yang
dikandungnya. Pembuluh darah sang
ibu akan mengecil sehingga suplai
darah ke calon bayi terhalang. Akan
banyak dampak yang diderita oleh
bayi, yaitu pertumbuhan badan
terhambat dan juga kemampuan
mental menjadi terlambat.

Kadar nitrogendioksida, sejenis gas beracun yang


dihasilkan knalpot kendaraan bermotor, mesin
pembangkit dan kompor gas memberikan
dampak negatif terhadap kemungkinan
perempuan untuk hamil sekaligus mempercepat
penuaan.
Kendati polusi udara diyakin sebagai biang keladi
kelahiran bayi secara prematur, penurunan berat
badan bayi saat lahir dan bayi catat, riset
terakhir justru menempatkan resiko utama dari
polusi udara sebagai penyebab menurunnya
kemungkinan perempuan untuk hamil.

Beberapa Bahaya Yang di Timbulkan oleh Rokok


terhadap kesehatan reproduksi :
Kanker Kandung Kemih
Kanker kandung kemih terjadi pada sekitar 40
persen perokok. Studi menemukan kadar tinggi
dari senyawa 2-naphthylamine dalam rokok
menjadi karsinogen yang mengarah pada kanker
kandung kemih.
2. Kanker Serviks
Sekitar 30 persen kematian akibat kanker serviks
disebabkan oleh merokok. Hal ini karena
perempuan yang merokok lebih rentan terkena
infeksi oleh virus menular seksual.

Bagi laki-laki berusia 30-an dan 40-an


tahun, maka merokok bisa meningkatkan
risiko disfungsi ereksi sekitar 50 persen.
Hal ini karena merokok bisa merusak
pembuluh darah, nikotin mempersempit
arteri sehingga mengurangi aliran darah
dan tekanan darah ke penis. Jika
seseorang sudah mengalami impotensi,
maka bisa menjadi peringatan dini bahwa
rokok sudah merusak daerah lain di tubuh

Salah satu jenis limbah padat yang sangat


berbahaya pada kesehatan reproduksi
adalah timbal (Pb). Timbal (Plumbum)
beracun baik dalam bentuk logam maupun
garamnya.
Garamnya yang beracun adalah timbal
karbonat (timbal putih), timbal tetraoksida
(timbal merah), timbal monoksida, timbal
sulfide, timbale asetat (merupakan
penyebab keracunan yang paling sering
terjadi).

Ada beberapa bentuk keracunan timbal, yaitu


keracunan akut, subakut dan kronis. Nilai ambang
toksisitas timbal (total limit values atau TLV)
adalah 0,2 miligram/m3. Konsentrasi timbal yang
tinggi (100-1000 mg/kg) akan mengakibatkan
pengaruh toksik pada proses fotosintesis dan
pertumbuhan.
Gangguan terhadap sistem reproduksi Logam
berat Pb dapat menyebabkan gangguan pada
sistem reproduksi berupa keguguran, kesakitan
dan kematian janin. Logam berat Pb mempunyai
efek racun terhadap gamet dan dapat
menyebabkan cacat kromosom

Anda mungkin juga menyukai