Anda di halaman 1dari 2

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2011). Bacterial Growth. Diakses Mei 2011. http:// en.wikipedia.org/


wiki/ Bacterial_Growth.
Beisher, L. (1991). Microbiology in Practice. A self Instructional Laboratory
Course. New York: Ed Harper Collins Publisher. Page 65.
Brooks, GF. Butel, JS dan Morse, SA. (2005). Mikrobiologi Kedokteran. Buku 1.
Jakarta: Penerbit EGC. Halaman 277-279.
Buckle, KA. Edwards, RA. Fleet, GH dan Wootton, M. (2007). Ilmu Pangan.
Penerjemah: Purnomo, H dan Adiono. Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia. Halaman 75-79.
Clifton, CE. (1990). Introduction to the Bacteria. Second Edition. New York:
McGraw Hill Book Company INC. Page 119.
Depkes RI. (1990). Izin Usaha Industri Obat Tradisional dan Pendaftaran
Industri Obat Tradisional. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. Halaman 2.
Depkes RI. (1994). Persyaratan Obat Tradisional. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 5.
Depkes RI. (2006). Metode Analisis. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan
Obat dan Makanan. Halaman 124.
Depkes RI. (2010). Saintifikasi Jamu Dalam Penelitian Berbasis Pelayanan
Kesehatan. Halaman 5.
Difco Laboratories. (1979). Difco Manual Of Dehydratd culture Media and
Reagent for Microbiology and clinical Laboratory Procedures. 9th edition.
Michigan Detroit: Difco Laboratories Page 32-33, 93.
Dwidjoseputro. (1998). Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Penerbit Djambatan.
Halaman 38,77.
Fardiaz, S. (1993). Analisis Mikrobiologi Pangan. Jakarta: Penerbit PT. Raja
Grafindo Persada. Halaman 74.
Fardiaz, S. (1992) Mikrobiologi Pangan 1. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Halaman 147
Gillespie, HS. Bamford, BK. (2007). At a Glance Mikrobiologi Medis dan Infeksi.
Edisi Ketiga. Jakarta: Penerbit Erlangga. Halaman 9, 13.
Irianto, K. (2006). Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme. Jilid Satu.
Bandung: Penerbit Yrama Widya. Halaman 16-18, 21-22.
Lay, BW. (1994). Analisis Mikroba di Laboratorium. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada. Halaman 67-71.
Lee, J. (1983). Microbiology. First Edition. USA: The Barnes and Nobel Outline
Series. Page 57-58.
Muhlisah, F. (1999). Temu-Temuan dan Empon-Empon Budi Daya dan
Manfaatnya. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Halaman 24, 29,37,68.
Oxoid. (2006). The Oxoid Manual. 9th Edition. England Basingstoke. Page 53,59.
Pelczar, MJ. Chan, ECS dan Crieg, NR. (1988). Dasar-dasar Mikrobiologi.
Penerjemah: Ratna Siri, dkk. Cetakan pertama. Jilid Dua. Jakarta: Penerbit
UI Press.
Pratiwi, ST. (2008). Mikrobiologi Farmasi. Yogyakarta: Penerbit Erlangga.
Halaman 176.
Radji, M. (2011). Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi dan
Kedokteran. Halaman 125, 127, 179-181.

Universitas Sumatera Utara

Stanier, RY. Adelberg, EA dan Ingraham, JL. (1982). Dunia Mikrobe I.


Penerjemah: Agustin Wydia, dkk. Jakarta: Penerbit Bhratara Karya
Aksara. Hal. 23-25.
Suharmiati. (2003). Menguak Tabir dan Potensi Jamu Gendong. Jakarta: Penerbit
Agromedia Pustaka. Halaman 2-4, 33-35.
Suharmiati. Handayani, L. (2005). Cara Benar Meracik Obat Tradisional.
Jakarta: Penerbit Agromedia Pustaka. Halaman 1-2, 39-41.
Tilaar, M. Wong, LW. Ranti, AS (2010). Green Science of Jamu. Jakarta: Penerbit
Dian Rakyat. Halaman 1-2, 52.
Tim Mikrobiologi FK Universitas Brawijaya. (2003). Bakteriologi Medik.
Cetakan Pertama. Malang: Bayu Media Publishing. Halaman 12, 59.
Volk, WA dan Wheeler, MF. (1989). Mikrobiologi Dasar. Penerjemah:
Soenartono Adisoemarto. Edisi Kelima. Jilid Dua. Jakarta: Penerbit
Erlangga. Halaman 94-104.
Wasito, H. (2011). Obat Tradisional Kekayaan Alam Indonesia. Yogyakarta:
Penerbit Graha Ilmu. Halaman 37-39.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai