Anda di halaman 1dari 119

BAB VII

FAMILI TUMBUHAN
BERBUNGA (DIVISI
MAGNOLIOFITA)

DIVISI MAGONOLIOFITA
(ANGIOSPERMAE)
Divisi Magnoliofita terdir dari 83 ordo, 383 famili dan diperkirakan
ada sekitar 215.000 spesies. Kelompok tumbuhan ini terdiri dari 2 kelas
yang tidak sama jumlah anggotanya yaitu Magnoliopsida (Dicotyledon)
yang memiliki 64 ordo, 318 famili dan 165.000 spesies; dan Liliopsida
dengan 19 ordo, 65 Famili dan sekitar 50.000 spesies.

KELAS MAGNOLIOPSIDA
(DICOTYLEDONS)
Herba atau berkayu, daun mempunyai tulang daun palmatus atau
pinnatus, pingir daun bervariasi, akar lembaga tumbuh terus membentuk
akar tunggang, batang dengan cabang-cabang yang banyak, biasanya
ruasnya tidak jelas, daun tunggal atau majemuk, jarang yang
mempunyai vagina, Bunga mempunyai banyak bagian dalam kelipatan 4
atau 5, Biji dengan 2 kotiledon.
Kelas Magnoliopsida dikelompokkan kedalam 6 subkelas, 64 Ordo,
383 Famili dan sekitar 219.300 spesies.
Sub Kelas I. Magnoliidae
Sub Kelas IV. Dilleniidae
Sub Kelas II. Hamamelidae
Sub Kelas V. Rosidae
Sub Kelas III. Caryophyllidae
Sub Kelas VI. Asteridae
SUB KELAS I. MAGNOLIIDAE
Mencakup tumbuhan berkeping biji dua yang memiliki beberpa
sifat primitif. Tidak terdapat karakter khusus yang memisahkan kelompok
ini, Bunga biasanya mencolok dan polypetal dengan perhiasan bunga
yang berkembang dengan baik; stamen banyak, dan masak dalam pola
sentripetal; pollen dengan 1 atau 3 pori (uniaperturate
atau
triaperturate) dan dihasilkan oleh beberapa stamen yang tersusun spiral;
pistil apocarpus. Beberapa anggota memiliki kandungan isoquinoline
alkaloid dan senyawa volatile dalam selnya. Tumbuhan ini muncul sekitar
122 juta tahun yang lalu pada periode Kretasius bawah.
Sub kelas Magnoliidae dikelompokkan kedalam 8 ordo, 39 famili
dan kira-kira 12.000 spesies.

FAMILI TUMBUHAN BERBUNGA (DIVISI


BAB VII
MAGNOLIOFITA)

Tabel 6. Daftar nama odo dan famili dalam sub kelas Magnoliidae
Ordo 1. Magnoliales
Famili 1. Winteraceae
2. Degeneriaceae
3. Himantandraceae
4. Eupomatiaceae
5. Austrobaileyaceae
6. Magnoliaceae*
7. Lactoridaceae
8. Annonaceae*
9. Myristicaceae*
10. Canellaceae
Ordo 2. Laurales
Famili 1. Amborellaceae
2. Trimeniaceae
3. Monimiaceae
4. Gomortegaceae
5. Calycanthaceae
6. Idiospermaceae
7. Lauraceae*
8. Hernandiaceae *
Ordo 3. Piperales
Famili 1. Chloranthaceae*
2. Saururaceae*
3. Piperaceae*

Ordo 4. Aristolochiales
Famili 1. Aristolochiaceae*
Ordo 5. Illiciales
Famili 1. Illiciaceae*
2. Schisandraceae*
Ordo 6. Nymphaeales
Famili 1. Nelumbonaceae
2. Nymphaeaceae *
3. Barclayaceae*
4. Caoofnbaceae
5. Cerathophyllaceae
Ordo 7 Ranunculales
Famili 1. Ranunculaceae*
2. Circaeasteraceae
3. Berberidaceae
4. Sargentodoxaceae
5. Lardizabalaceae
6. Menispermaceae*
7. Coriariaceae
8. Sabiaceae
Ordo 8. Papaverales
Famili 1. Papaveraceae
2. Funiariaceae

Catatan : Nama famili yang ditandai dengan tanda bintang dilengkapi dengan
deskripsi dan dilengkapai dengan beberapa contoh species.

ORDO MAGNOLIALES
Magnoliacea
e
( Cempakacempakaan)
Karakter Spesifik
Aromatic. Daun mempunyai stipula besar, menutupi kuncup yang
masih muda, jika gugur meninggalkan bekas seperti cincin. Bunga
dengan lobus perinthium tidak terdefensiasi menajdi calix dan corolla;
stamen banyak, saling bebas, ruang banyak, tersusun spiral atau pada
sumbu yang memanjang.
Deskripsi
Pohon atau perdu atau memajat, beraroma karena terdapat sel-sel
minyak atsiri terutama pada parenkim daun; daun tunggal; berselingan;
stipula besar mudah jatuh dan meninggalkan bekas pada buku; stipula
sering menutupi kuncup.
Bunga majemuk terminal atau axilaris. Bunga umumnya besar dan
mencolok, lengkap; umumnya biseksual, jarang uniseksual; aktinomorf,
hypogynus; mempunyai bractea, aromatic dan mempunyai warna yang

63

bervariasi; periantium 9 atau lebih, bebas, tersusun melingkar atau


spiral, lingkarannya berjumlah tiga, pada lingkaran luar bewarna hijau
(petaloid) dan semua sisanya petaloid; stamen banyak, saling lepas,
tersusun pada dasar sumbu bunga; anthera 2 sel, linear,membuka
secara membelah longitudinal; filament pendek.; pistilum/gynoecium
dengan banyak ruang, kdang 2-3; saling lepas, tersusun spiral pada
perpanjangan sumbu bunga (gynophore), umumnya sesil; bakal buah
superior, 1 ruang, placenta parietal, bakal biji 1 atau banyak, stylus dan
stigma tunggal. Buah umumnya polikulus, baka, berry atau samara,
kadang-kadang membentuk agregat serupa kerucut yang mengkayu. Biji
besar dengan embryo kecil dan endosprem lunak berdaging; testa
bewarna.
Conto
h
Beberapa jenisnya merupakan tanaman hias dengan bunga yang
harum dan ada yang sebagai penghasil kayu. Mchelia champaca L.
(cempaka kuning, kembang kantil) ditanam untuk mengambil bunganya
sebgai bahan wangi wangian. Akar kering dari Michelia champaca L.
(Cempaka) juga dimanfaatkan sebagai obat pencahar, walaupun tidak
umum. Talauma condolei Bl., T. pumila Bl. Beberapa jenis yang masih
ditemukan liar di hutan-hutan Sumatra.
Hubungan
Evolusi
Berbagai macam pendapat tentang kekerabatan status evolusi dari
famili ini. Magnoliaceae memiliki peranan penting dalam menelusuri asal
usul Angiospermae dan merupakan famili yang paling primitif dari
Angiospermae (Hallier, 1905). Hailier membandingkan sumbu floral yang
memanjang Magnolia yang memiliki beberapa sporophyl yang tersusun
spiral dengan sporophyll Bennetiales. Arber dab Parkin (1907) dan Lotsy
(1911) juga menyetujui bahwa famili ini merupakan famili yang primitive.
Bentham dan Hooker (1862-1883) meletakkan famili in dalam ordo
Ranales, seri Thalamiflorae, subkelas polypetal dari kelas dikotiledon.
Pada ordo Ranales termasuk 8 famili Ranunculaceae, Dilleniaceae,
Calycantahaceae,
Magnoliaceae,
Annonaceae,
Menispermaceae,
Berberidaceae dan Nhympaceae.
Hutchinson memasukkan famili ini di bawah ordo Magnoliales ke
dalam divisi Lignosae dari Subfilum Dikoteledon. Ordo ini mencakup 9
famili
Magnoliaceae,
Illiaceae,
Winteraceaem,
Caneliaceae,
Schisandraceae, Himantandraceae, Lactoridaceae, Trochodendraceae dan
Cercidiphyllaceae. Ia memindahkan Annonaceae, famili yang memilki
kekerabatan
yang dekat
dengan
Magnoliaceae
dan meletakkan
bersamaan dengan famili Eupomatiaceae di bawah ordo Annonales.
Magnoliaceae
dianggap
sebagai
famili
paling
primitif
dari
angiospermae oleh Hutchinson.
Smith (1945) menyatakan Magnoliaceae merupakan famili yang paling
jelas dalam hal karakter vegetatif dan floral, menghilangkan keraguan
dalam anggapan bahwa famili ini primitif. Ini juga memperlihatkan bahwa
kelompok seperti Winteraceae dll kemungkinan sedikit primitif. Baily,

Nast dan smith(1943) menyatakan Magnoliaceae berkerabat dekat


dengan Himantandraceae dan Degeneriaceae.
Benson (1957) memasukkan Magnoliaceae ke dalam ordo Ranales
di bawah seri atau kelompok Thlamiflorae dari Subkelas Dikotiledon dan
memasukkan 26 famili ke dalam ordo ini. Ia memasukkan Winteraceae,
Illiaceae, Schisandraceae dan Degeneriaceae sebagai famili yang berbeda
tetapi berkerabat dekat dengan Magnoliaceae dan menyatakan
Winteraceae merupakan famili yang paling primitif di dalam ordo.
Hutchinson, Takhtajan dan Cronquist memisahkan famili Ranunculaceae
dan Nymphaceae dari Magnoliaceae dan famili yang dekat lainnya.
Takhtajan dan Cronquist meletakkannya ke bawah ordo Ranunculales dan
Nymphaeales.
Hutchinson
meletakkan
Nymphaceae
dengan
Ranunculaceae dengan Ranunculaceae dengan 5 famili lainnya
dibawah ordo Ranales dalam divisi Herbaceae. Baily, Nast dan Smith
(1943) dan Benson (1957) menyatakan Magnoliaceae merupakan
kerabat dekat dari Degeneriaceae dan Himantandraceae. Hutchinson
(1964) menyatakan Magnoliaceae merupakan famili yang paling primitif
dari dikotiledon kayu (lignosae). Ia menyatakan berkerabat dekat
dengan Illiaceae dan menyatakan
Ranunculaceae
berhubungan
dengan
Magnoliaceae. Takhtajan (1969) menyatakan
Magnoliaceae berkerabat dengan Degenericeae dan
Himantandraceae,
kemudian akhirnya membentuk hubungan antara
Magnoliaceae dan Degeneriaceae pada satu sisi dan Annonaceae
pada
sisi
lainnya
walaupun
secara
filogenetik memperlihatkan
cabang lateral. Ia memulai ordo Magnoliales dengan famili
Winteraceae tetapi tidak menganggap remeh sifat primitifnya
dengan meletakkan famili Magnoliaceae setelah winteraceae. Cronquist
(1968) menyatakan diantara Magnoliales, Magnoliaceae, Winteraceaem
Degeneriaceaem
Himantandraceae
dan
annonaceae
membentuk
kelompok yang paling sering diteliti walapun Hutchinson menyatakan
Annonaceae terletak jauh dari lainnya. Famili ini hypoginous, dekat
bunga apocarpus yang memiliki banyak stamen yang tak terbagi kepada
filamen dan anther, pollen berselah satu dan biji dengan banyak
endosperm.
Seluruh famili Ranalian memiliki bentuk yang umum pada butir
pollen dari kantong pada dua stadium bukleat (Brewbaker, 1967) dan
secara filogenetik primitif, taxa memiliki butir pollem binukleat. Anatomi
memperihatkan kekerabatan pada famili Magnoliaceae (seperti yanf
didefinisikan
oelh
Cronquist
dan
Takhtajan)
yang
menyerupai
Degeneriaceae dan Eupomatiaceae dalam kepemilikan multilacunar,
lapisan heterogenous dan pola untai yang terbuka pada protoxylem
(Bensing, 1967). Pada akhirnya karakter Magnoliaceae juga menyerupai
Annonaceae, Schisandraceae, Himantandraceae, Myristicaceae, illiaceae
dan Winteraceae. Eames (1961) menyatakan bahwa kesamaan antara
Magnoliaceae dan annonaceae pada kesamaan pola dati sistem pembuluh
kortikel pada floral axis.
Kesimpulannya, famili Magnoliaceae terdiri dari salah satu famili
yang paling primitif dari dikeotiledon berkayu dan memberikan petunjuk
penting tentang kekerabatan dan evolusi angiospermae.

Annonacea
e
(Kenangakenangaan)
Karakter
Penting
Kulit batang licin atau mempunyai retak-retak dangkal, kulit
batang bagian dalam mempunyai serat yang jelas dan mempunyai
granular yang menonjol ke arah luar. Kayu jika dipotong melintang
terlihat serat melintang. Daun tunggal, alternatus, tanpa stipula. Bunga
mempunyai dengan corolla 6 lembar yang tersusun dalam dua lingkaran.
Stamen banyak, kecil dan pendek, umumnya mengelompok mengelilingi
bakal buah.
Deskrip
si
Pohon, perdu atau liana. Daun tunggal, tersebar, berselingan,
tanpa stipula, sering mengkilat.
Bunga tunggal atau dalam tandan, diketiak daun atau pada batang
(cauliflorus), biseksual jarang uni seksual, aktinomorf; perianthium
tersusun pada 3 lingkaran masing-masing 3 helai, satu atau dua
lingkaran luar sepaloid, pangkalnya menyatu (connate) atau valvate
pada lingkaran bagian dalam petaloid valvate atau sedikit tumpang tindih
(imbricate); stamen banyak, sering melebar dan pendek, tersusun
spiral pada perpabjangan sumbu bunga; filamen pendek dan tebal;
anthera empat sel melipat ke arah luar (extrose); pistilum sedikit
sampai banyak, saling bebas tersusun spiral pada thalamus, ovarium
superus, atau loul dan satu ruang. Pada masing-masing ruang terdapat
satu atau lebih ovul mengangguk (anatropus ovule), plasenta parietal;
stylusd an stigma tunggal. Buah baka (berry) umumnya mengelompok
dengan ruang kering atau berdaging, kadang bertangkai, tersusun pada
torus. Biji besar dengan embryo kecil, endosperm ruminate
Famili ini merupakan Famili yang terbesar dari ordo Magnoliales
yakni sekitar 130 marga dan 2300 jenis tersebar didaerah tropis.
Conto
h
Banyak ditanam sebagai pohon buah-buahan, tanaman hias atau
pohon penghasil kayu. Bagian yang dimakan biasanya daging buahnya,
dapat dimakan langsung sebagai
buah segar atau digunakan untuk
bahan pembuat jus. Jenis yang sudah lazim adalah : Anaxagorea
javanica Bl.; A. luzonensis A. Gray.; Annona muricata L. (Sirsak,
Durian balando, Nangka sabrang, Nangka Belanda), A. reticulata L. (Buah
nona, Kluwa), A. squamosa L. (Srikaya, Buah sarikayo)*; Artabotrys
suaveolens Bl. (kenanga china), A. hepsapetalus*; Canangium odoratum
Baill. (Kananga, Kanango, Ylang-ylang) dimanfaatkan sebagi sumber
minyak atsiri untuk wangi-wangian. Minyaknya mengandung beberapa
substasi aromatic. Kayunya bewarna putih sampai abu-abu, sering
diamnfaatkan sebagai baham pembuat stick korek api ; Desmos
dasymaschala Saf. (Tapih), D chinensis Lour.; Fissistigma latifolium
(Tapih aka); Goniothalamus macrophyllus (Bl.) Miq., G. tapis (Tapih)*;

Phaeanthus crassipetalus Becc. (Tapih rimbo); Polyalthia caulifloraI


(tapih)* P. longifolia Benth. Sering ditanam di pinggir jalan sebagai
pohon pelindung; Uvaria cordata (L.) Alston. (Pisang-pisang), Uvaria
purpurea Bl., U. hirsuta Jack., U. Lamponga Schef. U. grandiflora*.
Hubungan
Evolusi

Annonaceae memiliki hubungan yang dekat dengan famili


Magnoliaceae dan merupakan hasil evolusi dari Magnoliaceae. Kedua
famili ini memiliki kemiripan dalam karakter vegetatif dan reproduktif.
Takhtajan (1968) menyatakan Annonaceae memiliki hubungan dengan
Magnoliaceae namun sedikit lebih maju. Ia menyatakan bahwa
Annonaceae merupakan famili dari fosil hidup. Cronquist (1968) yang
meniliti kesamaan komposisi kimia alam dari minyak etehrial pada
beberapa famili yang termasuk dalam Magnoliales, menemukan bahwa
minyak etherieal yang terdapat dalam famili primitif ini berbeda dengan
yang terdapat pada famili dataran tinggi seperti Rutaceae, Rosaceae,
Zingiberaceae.
Penemuan
Robert
F Thorne
(1964)
berdasarkan
kandungan minyak etherieal menyatakan bahwa hal ini juga dapat
menyebabkan bahwa terjadi penyatuan famili heterogenous dalam ordo
Magnoliales. Ia tidak setuju dengan Hutchinson yang memisahkan
Annonaceae menjadi ordo Annonales dan memasukkan ke dalam
Magnoliaceus dari ordo Magnoliales. Pemeriksaan Karyologi (jumlah
kromosom) menunjukkan jumlah kromosom Annonaceae mirip dengan
Myristicaceae dengan jumlah kromosom n-7 (kromosom nenek moyang
untuk tumbuhan berbunga). Benzing (1967) juga menyatakan juga
terjadi hubungan kekerabatan antar keduanya berdasarkan protoxilem
primer dan endosperm yang ruminate
Myristicacea
e
(Palapalaan)
Karakter
Spesifik
Kulit batang torehannya menghasilkan getah merah seperti darah.
Bunga umumnya tunggal, biseksual jarang uniseksual. Buah biasanya
merekah dalam dua bagian, didalamnya terdapat sebuah biji yang
berukuran besar dan keras. Biji diselubungi oleh selaput (arilus) yang
berwarna merah muda atau merah, mempunyai lapisan lilin atau
berdaging; kulit biji memiliki rasa yang pedas dan aromatik.
Deskrip
si
Pohon atau semak, umumnya aromatis, bergetah merah. Daun
tunggal, tersusun tersebar, tanpa stipula.
Bunga kecil, unisexual, racemus atau simosa, diketiak;
perianthium atau sepaloid 2-4, yang menyatu di dalam sebuah
periginium
yang berupa tabung atau lonceng,
tumpang
tindih
(imbricate); bunga jantan mempunyai jumlah stamen yang bevariasi,
3-30 buah, monadelpus; filamen umumnya menyatu membentuk sebuah

column atau disk; bunga betina dengan bakal buah superus, satu ruang
satu bakal biji. Buah umunya berdaging, baka, drupa, memecah melalui
dua alur, biji besar, berarilus, endosperm besar, ruminat, berminyak. Biji
mempunyai ruang yang bercabang-cabang.
Famili ini mempunyai 20 marga dengan 500 jenis, tersebar
didaerah Pantropis. Marga terbesar adalah Virola (sekitar 50 jenis) di
Amerika, dan Horsfieldia (sekitar 100 jenis), Knema (sekitar 90 jenis)
dan Myristica (sekitar 170 jenis) di Asia, tiga yang terakhir bersamaan
dengan Endocomnia dan Gymnacranthera memiliki distrubusi yang luas;
Gymnacranthera terdapat dari Semenanjung Selatan Thailand hingga
Papua.
Conto
h

Horsfieldia irya (Gaertn.) Werb., H. glabra Lamark; Knema laurina


(Bl.) Warb. (mandarahan), K. cinerea (Poir.) Warb. (mandarahan), K.
intermedia (Bl.) Warb. K. mandarahan, K. hookeriana (mandarahan) ;
Myristica fragrans Houttuyn (Buah pala) salah satu jenis yang telah
umumnya dimanfaatkan sebagai bahan bumbu, kulit buahnya digunakan
untuk manisan. Biji memiliki bau aromatis dan asam karena mengandung
minyak folatil. Digunakan untuk obat, parfum dan sedikit untuk
minuman. Sebagai obat bersifat stimulant dan carminative, pada dosis
yang banyak bisa bersifat toksik.
Hubungan
Evolusi
Myristicaceaea
memiliki
hubungan
kekerabatan
dengan
Annonaceae, Lauraceae dan Eupomatiaceae. Bentham dan Hooker
meletakkan famili ini ke dalam Micrembryae. Engler, Rendle dan yang
lainnya meletakaan di bawah Ranales bersamaan dengan Annonaceae.
Kekerabatan yang paling dekat dari famili ini masih kurang jelas.

ORDO
LAURALES
Lauracea
e
(Medangmedangan)
Karakter
Spesifik
Semak atau pohon. Daun tanpa stipula, alternatus. Bunga kecil,
biseksual atau uniseksual. Perhiasan bunga kecil, tersusun dalam 2 baris
atau seri, tidak dapat dibedakan. Stamen dalam 4 lingkaran masingmasingnya 3. Karpel 1, ovari superior. Buah berri atau drupa. Biji tidak
berendosperm.
Deskrip
si
Pohon atau semak yang aromatis (kecuali Cassytha herba
memanjat dan parasit). Daun tunggal tersebar jarang berhadapan atau
dalam lingkaran tanpa stipula pada Cassytha daun tereduksi menjadi
sisik.

Bunga dalam rasemosa, spika, umbela atau panicula. aktinomorf


kadang biseksual kadang uniseksual; perianthium biasanya 6 lobus,
dalam 2 seri, stamen 6 atau 9, dalam 2-3 seri (kadang 3 atau 12 dalam 2
seri); calix 6 calix dalam 2 lingkaran bersatu membentuk tabung, ada
hypanthium; corolla tidak ada; stamen dalam 4 lingkaran masing-masing
3 helai melekat pada tabung calix satu atau lebih lingkaran terdalam
dapat berupa staminoidea, anthera membuka dengan klep, membuka
melalui 2 atau 4 klep, filamen sering mempunyai sepasang tonjolan
nektar pada dasar sampingnya; pistilum satu dengan bakal buah
superus, satu carpel, satu ruang dan satu bakal biji. Buah baka atau
drupa sering sebagian ditutupi hypanthium yang berdaging; biji dengan
embrio yang besar, keping biji mengandung minyak dan pati, asam laurat
sering merupakan bagian terbesar dari lemak biji, tanpa endosperm.
Famili ini terdiri dari 30-50 genus dengan sekitar 2000-3000
spesies, tersebar di daerah tropis dan subtropis, pusat penyebaran
terbesar adalah di Asia Tenggara dan Brazil. Genus yang besar adalah
Cinnamomum (150 spesies), Persea (200 spesies), Cryptocaria (200
spesies), Litsea (250 spesies) dan Beilschmiedia (150 spesies).
Conto
h
Kepentingan ekonomi famili ini antara lain karena minyak
aromatisnya dan penghasil kayu. Actinodaphne glomerata Nees
(Madang), A. procera Nees (Madang susun); Alseodaphne semicarpifolia
Nees (Madang lebar daun); Cassytha fi/iformis L Parasit pada tumbuhan
pantai.; Cinnamomum zeylanicum Bl., dan C. burmanni Nees ex Blume.
(kulit/kayu manis) kulit menghasilkan kayu manis sebagai rempahrempah, C. parthenoxylon Meisen. (Kayu gadis), C. culilawan Bl. (Kayu
lawang), C. iners Reinw. Ex Bl. (Kayu lawang); Cryptocarya impresa Miq.
(Madang apiapi), C. teysmanniana Miq. (Madang cik anjiang), C. caesia
Bl. (Madang laso); Dehaasia microcarpa Bl. (Madang tamtam), D.
cuneata (BI.) Bl., D. caesia Bl., D. incrassita (Jack.) Kosterm;
Eusideroxylon zwageri T & B. (bulian); Litsea cubeba (lour.) Pars. daun
dapat sebagai pengganti sirih, kulit batang untuk ramuan obat-obatan,
minyak atsiri, berbau serai; Persea americana Mill. (Alpukat), buah dapat
dimakan; Phoebe lanceolata (Wall.)Nees (Madang sarai), P. rigida Miq.
(Madang talua ayam).
Hubungan
Evolusi .
Famili Lauraceae menunjukkan hubungan yang dekat dengan
Magnoliaceae, Annonaceae, Myristicaceae pada struktur floral, habit kayu
dan kemungkinan berasal dari nenek moyang Magnolian-ranalian.

Hernandiacea
e
(KampisKarakter
kampisan)
Spesifik
Pohon, semak atau memanjat berkayu. Daun spiral atau
berselang-seling, tanpa stipula, bertangkai panjang, tunggal atau
majemuk menjari dengan 3 anak daun. Bunga majemuk dalam
panicula,diketiak daun. Perhiasan bunga berlobus dalam 1 atau 2 karang.
Buah kering dan bersayap, atau terdapat pada involukrum yang
berbentuk mangkuk.
Deskrip
si
Pohon, semak atau memanjat berkayu. Daun tersusun spiral,
tanpa stipula, tunggal atau mejemuk menjari; piggir daun rata.
Bunga dalam malai atau malai rata yang duduk di ketiak daun atau
di ujung, biseksual atau uniseksual, kecil, berwarna putih, kehijauan atau
pink; perhiasan bunga 2-10, lepas atau melekat pendek, kerapkali 2
lingkaran, bersambung secara katup; stamen sari 3-7, berseling atau
tidak berseling dengan staminodia, anthera beruang 2; bakal buah
tenggelam, beruang 1; tangkai putik 1. Buah kering, bersayap atau
dalam involukrum yang berbentuk mangkuk; berbiji 1, dibungkus poleh
selubung yang berbentuk bola dan terbuka di puncaknya.
Famili ini merupakan famili pan-tropik mempunyai 4 genera, 58
spp. Di Malaya 2 sepciesnya merupakan tumbuhan pesisir ( Gyrocarpus
americanus, Hernandia nymphaeifolia) dan 3 species dari Illigera
merupakan herba memanjat dalam hutan.
Conto
h

Hernandia peltata Meissn.*, biji mengandung minyak yang


digunakan untuk membuat lilin, akarnya dikunyah untuk mengobati efek
dari racun memakan ikan atau kepiting, dan kayunya digunakan untuk
membuat perahu kano.
ORDO
PIPERALES
Piperacea
e
(Sirihsirihan)
Karakter
Spesifik
Tumbuhan yang tegak berupa herba, semak atau pohon. Batang
beruas yang jelas, punya aroma khas, daun alternatus dan berdaging,
pertulangan daun curvinervis atau penninervis. Bunga dalam bentuk
spika yang berdaging atau amentum (untai), biseksual, bunga uniseksual
juga teratur. Buah drupa. Biji dengan endosperm dan perisperm
Deskrip
si
Herba, liana, perdu, pohon kecil atau tumbuhan memanjat seluruh
organ mempunyai bau aromatis yang khas, akar utama bercabang,
batang mempunyai ciri
khusus yaitu beruas yang jelas (berbuku),

mengandung gel minyak dan seluruh organ mempunyai bau aromatis


yang khas. Daun tunggal, tersebar, jarang yang berhadapan atau dalam
lingkaran; memiliki petiolus; margin rata; seringkali berdaging umumnya
berbentuk jantung; pertulangan daun pinnatus atau palmatus; stipula
melekat pada petiolus atau tidak ada; Seringkali berdaging dan
mempunyai rasa yang tajam (pedas).
Bunga dalam spika yang padat dan berdaging, biasanya
berhadapan dengan petiolus, setiap bunga kecil, ada braktea, biasanya
biseksual jarang yang uniseksual; perianthium tidak ada; bunga jantan
hypogenus, stamen 1-10, sering 3 + 3, filamnet terlihat jelas; bunga
betina dengan bakal buah superus, karpel 2-5 (pada Piper) atau hanya 1
(Peperomia), satu ruang, 1 bakal biji, stigma pendek 1-4 atau berbentuk
sikat jumlah stigma sama dengan jumlah carpel. Buah drupa kecil, biji
dengan endosperm dan perisperm (perisperem adalah jaringan berisi
cadangan makanan, berasal dari nuselus).
Famili ini terdiri dari 10 marga dan 1400 sampai lebih dari 2000
jenis,
sebagian besar termasuk dalam 2 marga yaitu Piper dan
Peperomia, tersebar di daerah tropis hanya sedikit species yang
ditemukan didaerah temperata. Kepentingan ekonomi utama adalah Piper
ningrum sebagai penghasil lada, digunakan juga untuk obat-obatan
sebagai aromatic stimulant sedangkan beberapa jenis Peperomia adalah
tanaman hias.
Conto
h

Piper aduncum (siriah-siriah)*. P. betle L. (Sirih) mengandung


phenol, minyak atsiri,digunakan untuk makan sirih, untuk upacara, obat
batuk, disinfectans luka maupun untuk mulut, P. nigrum L. (merica atau
lada hitam)
tumbuhan
rempah-rempah,
P. cubeba (lada ekor),
mengandung minyak atsiri, antisepticum, P. retrofractum Vahl.
mengandung minyak atsiri, P. sarmentosum (sirih kaduak); Peperomia
sandersii DC. tanaman hias, P. pellucida HB. Et K* obat tradisional untuk
asam urat.
Hubungan
Evolusi
Famili Piperaceae, walaupun asal mulanya tidak diketahui,
merupakan salah satu dikotiledon primitif. Benson (1957) menyatakan
bahwa pada Polygonaceae dan Piperales (tidak selalu) ovule soliter dan
orthothropous. Sebuah kekerabatan berdasarkan bunga yang majemuk
diajukan oleh Lotsy antara Piperales dan Araceae. Cronquist (1968)
menyatakan Piperales adalah Magnolidae yang tereduksi, ovule yang
banyak dan orthotropous. Famili ini mirip Magnoliales pada kesamaan
kandungan minyak etherial, tetapi berbeda pada habit yang kebanyakan
herbaceous. Diantara Magnoliales, Lactoridoceae merupakan yang paling
dekat kepada Piperales

Chloranthacea
e
(Kerastulangkerastulangan)
Karakter
Spesifik
Daun berhadapan, pinggir daun bergigi; stipula kecil pada piggir
selubung petiola. Bunga terminal berduri, betina dan jantan menyatu
pada braktea. Bunga tanpa perianthium. Stamen 1 atau 3 manyatu;
filamen pendek dan tebal; anther ber sel 2 atau jika 3 stamen bersel 1;
stylus sangat pendek; ovule 1, orthotropous, buah drupa berdaging.
Deskrip
si
Herba, perdu atau pohon berkayu, tidak bertanin tetapi terdapat
sel-sel minyak atsiri. Daun tunggal, berhadapan, petiolus pada bagian
pangkalnya bertemu, mempunyai stipula, kecil den hampir bersatu pada
bagian pangkalnya, stipula interpetiolar.
Bunga dalam spika, simosa atau panikula, setiap bunga biseksual atau
uniseksual, aktinomorphus; perianthium tidak ada atau tereduksi,
kadang-kadang berbentuk calixs dengan 3 gigi; stamen 1-3; bakal buah
inferus, 1 ruang, 1 bakal biji,. Buah drupa; biji dengan endosperm yang
berminyak dan bertepung, tidak ada perisperm.
Famili ini mempunyai 5 marga dan sekitar 75 jenis, tersebar di
daerah tropis dan subtropics.
Conto
h

Chloranthus elatior R.Br, C. officinalis Blume dan C. Inscospicuus


Swartz dapat dipakai sebagai bahan teh, juga bisa untuk obat demam.
ORDO
ARISTOLOCHIALES
Aristolochiace
ae
(Puyanpuyanan)
Karakter
Spesifik
Daun tunggal, berbentuk jantung, berlobus, calix berbetuk S
atau membengkok, bercangap 3.
Deskrip
si
Liana, herba, atau perdu tegak. Daun tunggal, tersebar; sering
berbentuk jantung; piggir daun rata atau kadang-kadang bercangap 3;
tanpa stipula.
Bunga tunggal atau dalam perbungaan simosa atau rasemus,
biseksual, aktinomorf, atau zigomorf sering berbau bangkai; calyx
berbentuk tabung, sering berbentuk huruf
S atau berbentuk
cangklong/membengkok, bercangap 3, sering besar dan petaloid; corolla

tidak ada atau sangat tereduksi; stamen 4 sampai banyak, lepas atau
bersatu dengan stylus membentuk gimnostemium, bakal buah inferus,

semi inferus atau superus, 4-6 karpel, 4-6 ruang; bakal biji banyak;
stigma 3-6. Buah kapsul; biji dengan endosperm yang berminyak.
Famili ini mempunyai 8-10 genus dengan sekitar 600 spesies, 500
diantaranya termasuk genus Aristolochia, tersebar didaerah tropis dan
temperata.
Conto
h
Banyak spesies dari Aristolochia dan Asarum ditanam sebagai
tanaman hias. Aristolochia serpentaria L. ( Virginia snake root ) dipakai
sebagai tanaman obat, A. tagala Cham*.
ORDO
ILLICIALES
Illiciacea
e
(Lawanglawangan)
Karakter
Spesifik
Daun seperti berkarang 3-6, beraroma. Bunga dengan periathium
yang tidak terdiferensiasi menjadi calix dan corolla. Gymnacium
mempunyai 5-13 karpel yang tersusun bebas dalam sebuah lingkaran
seperti bintang. Buah seperti bintang, membelah secara ventral.
Deskrip
si
Pohon kecil atau perdu yang aromatis. Daun tunggal, berselingan,
tidak punya stipula; pinggir rata; pertulangan daun menyirip; tidak
mempunyai stipula.
Bunga sedang atau kecil, aksilar atau supra aksilar umumnya pada
batang utama; biseksual; perianthium (calix atau corolla belum
terdiferensisasi) terdiri dari 2-3 lapis; stamen banyak, terdiri dari 2-3
baris; carpel banyak, terpisah-pisah, tersusun dalam 2 lingkaran; bakal
biji satu pada tiap ruang. Buah umumnya folikulus; biji dengan
endosperm yang banyak.
Famili ini merupakan famili yang terbesar dari Magnoliales dengan
sekitar 130 marga dan 2300 jenis tersebar didaerah tropis.
Conto
h

Illicium verum Hook.f. (bunga lawang, adas china, star anise),


dimanfaatkan sebagai bumbu masak. I. religiosum Siebold dan I.
tenuifolium (bungo lawang rimbo)*, ditemukan tumbuh liar di hutanhutan Sumatra.

Schisandraceae
Karakter
Spesifik
Liana yang aromatis, berkayu. Buah bakka, tersusun rapat pada
torus yang berdaging
Deskrip
si
Liana yang aromatis, berkayu, tidak bergetah. Daun berselingan,
tidak punya stipula.
Bunga uniseksual, aksilar; perianthium (calix atau corolla belum
terdiferensisasi dengan baik) terdiri dari 10-12 terdiri dari 3-4 lapis;
stamen banyak, menyatu pada basisnya menjadi massa yang berdaging;
bakal buah dengan ruang banyak, terpisah-pisah, tersusun pada
permukaan torus yang bulat,; bakal biji 2-3 pada tiap ruang. Buah baka,
tersusun rapat pada torus yang berdaging; biji mempunyai endosperm
Terdiri dari 2 marga (Schisandra dan Kadsura) dengan sekitar 50
jenis.
Conto
h

Kadsura scandens (Bl.) Bl*. (aka dama-dama) akarnya salah satu


bahan dalam ramuan obat rematik.
ORDO
NYMPHAEALES
Nymphaeacea
e
(Terataiterataian)
Karakter
Spesifik
Akuatik annual atau herba perennial, batang cauline atau dengan
rhizoma. Daun tunggal, besar, tangkai daun panjang, terapung atau
timbul, karpel banyak dan terletak pada celah torus (dasar bunga)
Deskrip
si
Herba akuatik dengan rhizoma. Daun tunggal; keluar dari rhizoma,
tangkai daun panjang; helaian daun cordatus atau hastatus sampai
peltatus, terapung, muncul dari permukaan air atau terendam; stipula
ada atau tidak ada.
Bunga tunggal, tangkai panjang, biasanya besar, biseksual,
aktinomorf; hypoginus sampai epiginus; calix 4- 6; corolla 8 sampai lebih
berasal dari staminodium; stamen banyak, tersusun spiral, kebanyakan
berbentuk helaian dengan tiga tulangan daun, lepas kadang-kadang
terdapat staminodia disebelah dalam; bakal buah sebelah luar, superus
sampai inferus, 5-35 karpel, ruang banyak; bakal biji banyak. Buah baka
yang berspons; biji dengan endosperm dan perisperm, sering berarilus.
Famili ini terdiri dari lima genus dengan sekitar 50 spesies,
kosmopolit.

Contoh
Tumbuhan Nymphaea digunakan untuk tanaman ornamen pada
kolam. Akarnya dapat dimakan, bunganya digunakan untuk obat disentri.
Nymphaea lotus, biji dan rhizomanya dapat dimakan, buah mudanya
dimakan sebagai salad. Nymphaea stellata, biji dan akarnya dapat
dimakan, daunnya yang telah dibuat jus dapat mengobati demam.
Hubungan Evolusi
Bessey (1915) menjadikannya famili Cabombaceae, Nelumbaceae
dan Nymphaceae, dua terakhir dimasukkan ke dalam ordo Ranales dan
yang ketiga dimasukkan ke dalam ordo Rhoeadales berdasakan ovaru
syncarpus. Small (1933) meletakkan semua famili ini pada Ranales
dengan 3 Famili yang berbeda. Sub-famili Cabobaceae memeperlihatkan
kekerabatan dengan monokotiledon pada bunga yang trimerous dan
pembuluh yang berdekatan. Juga memperlihatkan kekerabatan dengan
Ranunculaceae pada ovari apocarpus dan susunan spiral bunga.
Pembuluh yang terpencar dan biji arill Nymphaceae. Memiliki getah,
lapisan corolla peltate dan famili plasenta laminal. Nymphaceae mirip
dengan Papavaraceae.
Berdasarkan habit akuatik dan struktur ovari,
Nymphaceae menunjukkan kekerabatan dengan Alismataceae.
Nelumbonaceae
(Seroja-serojaan)
Karakter
Spesifik
Herba akuatik, tidak berbatang, terdapat rhizoma. Daun tunggal
dengan tangkai daun yang panjang, juga memiliki stipula. Bunga
tunggal, bertangkai panjang, besar, tepal tersusun spiral. Buah keras, biji
tunggal tanpa adanya endosperm ataupun perisperm.
Deskripsi
Herba akuatik; tidak berbatang tetapi terdapat rhizoma atau tuber.
Daun tunggal; petiolus panjang keluar dari rhizoma; ada stipula yang
mirip ochrea; helaian daun ada yang terapung ada yang terendam.
Bunga tunggal, bertangkai panjang, besar; biseksual, hipoginus;
perianthium 22 30 tersusun spiral; bakal buah beberapa (12-40) ruang
dalam 2-4 lingkaran, tertanam dalam dasar bunga yang membesar,
berbentuk kerucut terbalik. Buah Nut berdinding keras, terdapat dalam
rongga-rongga dasar buah; setiap buah mempunyai lubang pernapasan
diujung atasnya; biji tunggal, tanpa endosperm ataupun perisperm.
Famili ini hanya mempunyai satu genera, Nelumbo, dengan dua
spesies : Nelumbo nucifera di Asia dan Australia serta Nelumbo lutea di
Amerika.
Contoh
Sama dengan Nymphaeae, jenis-jenis dari famili ini juga
dimanfaatkan sebagai tanaman ornamen pada kolam karena bunganya
yang indah. Bunga dari Nelumbo digunakan untuk mengobati diare,

kolera dan penyakit lever. Nelumbo nucifera Gaertn. ( teratai) akar, biji
dan bunga untuk obat batuk, terkenal akan bijinya yang tahan sangat
lama, bisa sampai 3000 tahun dalam kondisi yang cocok.
Barclayaceae
Karakter
Spesifik
Herba akuatik kecil dengan akar yang panjang, berbulu
kasar/kusut, lunak, terapung atau daunnya tegak. Calix 5, dengan ujung
yang ramping, terletak pada dasar bakal buah. Corolla berjumlah banyak,
biseriatus, menyatu dibawah. Bakal buah 6 sampai 8, hampir merah
muda, ujung berbentuk kerucut.
Deskripsi
Herba akuatik kecil dengan akar yang panjang, berbulu
kasar/kusut, lunak, terapung atau daunnya tegak.
Bunga besar, kemerah-merah mudaan; calix 5, dengan ujung yang
ramping, terletak pada dasar bakal buah; corolla berjumlah banyak,
biseriatus, menyatu dibawah pada pertemuan dengan ruang; stamen
banyak dalam banyak seri tersisip pada saluran corolla, filamen pendek,
anthera pendulous; bakal buah 6 sampai 8, hampir merah muda, ujung
berbentuk kerucut. Buah berri berbentuk bulat berdaging; biji berbentuk
elips berduri.
Famili ini memiliki 4 spesies pada daerah Burma sampai Borneo.
Contoh
Barclaya kunstleri Ridl. ditemukan Sumatera Barat masih banyak
ditemukan di perairan Sarah Bonta, B. motleyi, B. longifolia
ORDO
RANUNCULALES

Ranunculacea
e
(Kelimatkelimatan)

Karakter
Spesifik
Daun tunggal atau majemuk, tersebar atau berhadapan; bunga
biseksual, ovary buah banyak ruang, jelas, setiap ruang terdiri dari 1 biji.
Deskrip
si
Herba, jarang perdu rendah atau memanjat, memanjat. Daun
tunggal atau majemuk; tersebar atau berhadapan.
Bunga reguler, simetri; calix 4-5 atau lebih; corolla 5 atau lebih
atau tidak ada; stamen tidak menentu, bebas; bakal buah banyak ruang,
jelas, setiap ruang terdiri dari 1 bakal biji. Buah dengan banyak biji,
punya endosperm yang banyak.
Famili ini terdiri dari 30 genus, dengan sekitar 300 spesies.
tersebar terutama diadaerah temperate dan boreal.

Contoh

Anemone javanica
Menipermace
ae
(Sirawansirawanan)

Karakter Spesifik
Liana,
daun tunggal,
seperti
jantung,
pertulangan
melengkung, permukaan daun punya rambut-rambut kelenjar.

daun

Deskripsi
Umumnya liana atau herba. Daun tunggal; tersebar; tanpa stipula,
dinding sel sebelah dalam dari epidermis sering berlendir.
Bunga kecil, umumnya dalam simosa, panikulasimosa atau
pseudorasemosa;
bunga-bunga dalam ikatan pada nodus-nodus dari
sumbu, jarang yang tunggal; uniseksual, umumnya trimer dalam dua
lingkaran; calix umumnya 6; corolla umumnya 6; bunga jantan dengan 6
stamen, lepas atau bersatu pada dasar; bunga betina bakal buah
umumnya 3-6, sering dengan gimnofor masing masing dengan 2 bakal
biji ( tetapi satu gugur). Buah drupa; biji sering berbentuk telapak kuda,
ada endosperm.
Famili ini terdiri dari sekitar 70 genus dengan 400 jenis, tersebar
didaerah tropis dan sub tropis, sedikit didareah temperata. Beberapa
jenis dipakai sebagai bahan ramuan obat-obatan.
Contoh
Cyclea barbata (aka kalimpanang)* digunakan untuk membuat
agar-agar (tradisional); Tinomiscium petiolare Miers.*; Tinospora crisma
(brotowali)

SUB KELAS II. HAMAMELIDAE


Kebanyakan tumbuhan ini adalah berkayu, beberapa taksa
herbaseus terdapat pada Urticales. Daun biasanya tunggal, kadang
majemuk. Bunga tereduksi ukurannya dan kebanyakan berkelamin satu
dan berumah satu (kadang berumah dua), Bunga tersusun spika.
Perhiasan bunga yang berkembang dengan tidak baik dan tersusun
dalam catkin. Anthera besar dan menghasilkan pollen yang ringan dalam
jumlah banyak; pollinasi dengan angin. Bunga betina biasanya
menghasilkan sedikit biji per bakal buah. Buah achene, nuk, atau
bersayap. Pada kelasifikasi yang lama, kelompok catkin diletakkan
bersamaan dan dianggap simpel karena penampakan catkin yang tidak
terlalu jelas dan mirip dengan pinofit. Kesimpulan mengasumsikan bahwa
kelompok ini merupakan famili yang paling primitif dari tumbuhan
berbunga. Sekarang kita mengetahui bahwa kurangnya bagian bunga,
merupakan reduksi pada bagian tertentu, dan tidak semua kelompok
catkin berkerabat. Fosil kelompok Hammamelidae yang ditemukan pada

100 juta tahun yuang lalu pada periode Kretaseus menunjukkan bahwa
fosil kelompok ini merupakan fosil pertama yang ditemukan pada
tumbuhan berbunga. Ordo Urticales merupakan dua per tiga dari jumlah
total spesies, dan satu per empat merupakan ordo Fagales.
Sub kelas Hammmamelidae terdiri dari 11 ordo, 24 famili dan
3400 spesies.
Tabel 7. Daftar nama odo dan famili dalam sub kelas Hamamelidae
Ordo 1. Trocnodendrales
Famili 1. Tetracentraceae
2. Trochodendraceae
Ordo 2. Hamamelidales
Famili 1. Cerddipnyllaceae
2. Eupteleaceae
3. Platanaceae
4. Hamamelidaceae*
5. Myrothamnaceae
Ordo 3. Daphniphyllales
Famili 1. Daphniphyllaceae*
Ordo 4. Didymelares
Famili 1. Diqymelaeae
Ordo 5. Eucomrniales
Famili 1. Eucomrniaceae
Ordo 6. Urticales
Famili 1. Barbeyaceae
2. Ulmaceae*
3. Cannabaceae

4. Moraceae*
5. Cecropiaceae
6. Urticaceae*
7. Physenaceae
Ordo 7. Leitneriales
Famili 1. Leitneriaceae
Ordo 8. Juglandales
Famili 1. Rhoipteleaceae
2. Juglandaceae*
Ordo 9. Myricales
Famili 1. Myricaceae*
Ordo 10. Fagales
Famili 1. Balanopaceae*
2. Fagaceae*
3. Nothofagaceae
4. Betulaceae
Ordo 11. Casuarinales
Famili 1. Casuarinaceae*

Catatan : Nama famili yang ditandai dengan tanda bintang dilengkapi dengan
deskripsi dan dilengkapai dengan beberapa contoh species.

ORDO HAMAMELIDALES
Hammamelidace
ae
(Rasamalarasamalaan)
Karakter Spesifik
Tumbuhan berupa pohon atau semak tegak, biasanya rambut
berbentuk bintang atau stufted (berumbai), dengan getah susu.
Deskripsi
Tumbuhan berupa pohon atau semak tegak. Daun tunggal,
tersusun spiral, jarang berhadapan; tidak punya stipula atau stipula
mudah gugur; punya tangkai daun; kuncup sering ditutupi oleh sisik.
Bunga kecil pada rangkaian bunga majemuk yang kecil, spika atau
head, aktinomorph atau zygomorpihc, biseksual atau uniseksual; calix
bebas atau menyatu; corolla tidak ada atau ada, bebas atau menyatu;
stamen 2 atau lebih, bebas; anther basifixed, sel 2; sel anther dehiscent
secara longitudinal; bakal buah superus, semiinferus atau inferus; Bakal

biji 21 atau tak hingga; stylus 2, bebas, seringkali melengkung. Buah


berkayu, 2 atau 4 valve; biji 1 atau tak hingga, bersayap atau tidak.
Conto
h

Rhodoleia championi Hook.f.*, Altingia excelsa Norona (rasamala),


Dystilum stellare, O. R; Symingtonia populnea R. Br ex Griff*. (daun
tapak itik).

ORDO
DAPHNIPHYLLALES
Daphniphyllace
ae
Karakter
Spesifik
Pohon atau perdu, daun tunggal, buah drupa,
Deskrip
si
Pohon atau perdu, tidak bergetah. Daun tunggal, tersebar, tanpa
stipula.
Bunga uniseksual; bunga jantan dan bunga betina pada pohon
yang berbeda; warna merah muda, tangkai bunga relatif panjang; calix
3-6 imbrikatus, kadang bersatu bagian dasar corolla tidak ada; bunga
jantan, stamen 5-14, kadang bersifat pistiloidea; bunga betina, bakal
buah superus, 2-4 ruang; bakal biji 2 setiap ruang. Buah drupa; biji
memiliki endosperm tipis,
Hanya satu genus Daphniphyllum, tersebar dari Asia sampai
Malaya

Conto
h
Genus Daphniphyllum
Hubungan
Evolusi
Awalnya famili ini dimasukkan ke dalam Hammamelidaceae atau
mungkin Magnoliaceae. Suatu waktu pernah ditempatkan pada famili
Euphorbiaceae karena corollanya yang sedikit dan ovul yang berbentuk
pendulum, tetapi berbeda pada jumlah endosperm dan embrio yang
kecil. Batang jelas berbeda dengan Euphorbiaceae.
ORDO
URTICALES
Urticacea
e
(Jelatangjelatangan)
Karakter
Spesifik

Herba atau setengah perdu, memanjat atau herba, kadang pohon


kecil berkayu lunak, sering dilengkapi dengan rambutrambut jelatang,
tidak bergetah

Deskrips
i.
Perdu pohon. Daun berhadapan atau tersebar, umumnya dengan
stipula.
Bunga kecil, dalam simosa atau kapitulum atau tereduksi menjadi
bunga tunggal; umumnya uniseksual, aktinomorf, sangat tereduksi;
diosesus; calix 4-5, lepas atau bersatu, atau tidak ada; corolla tidak ada;
bunga jantan dengan stamen jumlahnya sebanyak lembar corolla,
letaknya berhadapan dengan calix, filament melengkung ke dalam ketika
kuncup dan ketika antesis melengkung keluar secara elastis melepaskan
pollen dengan serentak; bunga betina dengan 1 pistilum, 1 bakal buah
yang superus, 1 ruang, 1 bakal biji, kadangkadang terdapat staminodia
berbentuk sisik berhadapan dengan corolla. Buah akhene atau drupa; biji
dengan embrio yang tegak, spatulata dikelilingi endosperm yang
berminyak atau berpati bias tidak berendosperm.
Famili ini mempunyai 45 marga dan sekitar 700 jenis, tersebar
didaerah tropis dan subtropics, marga yang terbesar adalah elastotema (
350 jenis )
Conto
h
Genus yang paling terkenal pada famili ini adalah Laportea karena
mempunyai rambut jelatang pada daunnya. Boehmeria nivea Gaudich
(rami) bahan dasar pembuat tali rami; Elatostema repens (Lour) Hall
banyak ditanam sebagai tanaman hias; Laportea stimulan Miq*. (Jilatang
api), L. sinuata*, batangnya digunakan sebagai kayu bakar, daun dan
akarnya digunakan untuk mengobati kebutaan, L. sinuata (jilatang niru);
Pilea microphylla (katumpangan), dicampur dengan sedikit bawang putih
dan garam, tanaman ini digunakan untuk mengobati luka pada perut
anak bayi; P. melastomoides Blume, daunnya beraroma dan digunakan
sebagai bumbu masakan.
Hubungan
Evolusi
Famili ini berkerabat dekat dengan Ulmaceae, Cannabinaceae dan
Moraceae
dan merupakan famili yang sering berevolusi dalam ordo
Urticales terlihat pada keberadaan carpel kedua yang sama sekali sudah
hilang, terjadinya penyeringan dalam bakal biji dari posisi terminal
hingga basal dan perkembangan pada habit; herbaceous menjadi
arborescent

Ulmacea
e
(mengkiraimengkiraian)

Karakter
Spesifik
Tanpa getah. Bunga mempunyai ovari superior, dengan 1 ruang
memuat 1 bakal biji yang terminal, pendulous, hemi-atropus sampai
anatropous.

Deskrips
i.
Pohon atau perdu; tidak bergetah. Daun tunggal, tersebar sering
dengan dasar yang obligh; stipula sepasang, lateral atau interpetiolar,
cepat jatuh.
Bunga
tunggal atau dalam perbungaan simosa, bi- atau
uniseksual; berumah satu; calix 4-8, bersatu; corolla tidak ada; stamen
sebanyak calix, tertanam pada dasar calix, letaknya didepan calix waktu
masih muda tegak; bakal buah dengan 1 bakal biji, 2 karpel, 1 ruang.
Buah drupa atau samara; biji umumnya tanpa endosperm.
Famili ini terdiri dari 18 genus dan sekitar 150 jenis, tersebar
didaerah tropis dan temperate terutama dibelahan bumi utara
Conto
h

Gironiera subaequalis Planch (madang ampaleh); Trema orientalis


Bl. (Indarung).
Hubungan
Evolusi
Ulmaceae sangat dekat dengan Moraceae dan Urticaceae, tetapi
berbeda pada ketiadaan getahn yang berwarna putih atau kekluningan,
dan karena kebertadaan 2 stylus yang serupa. Dibandingkan Urticaceae,
berbeda pada pedulus, terminal,
ovul hemi-anatropous
hingga
anatropous dan bunga rasemus.

Cannabacea
e
Karakter
Spesifik
Herba yang tegak ( Cannabis ) atau memanjat ( Humulus). Daun
majemuk palmatus Bunga dalam perbungaan simosa, setiap bunga
uniseksual, kecil.
Deskrips
i.
Herba tegak atau menjalar. Daun pada Cannabis di sebelah bawah
letaknya berhadapan, disebelah atas tersebar, pada epidermis terdapat
rambut- rambut berkelenjar yang mengandung substansi aromatis atau
psikotrofik bercampur dengan rambut-rambut tidak berkelenjar, sistolit
yang khas terdapat pada bagian dasar dari beberapa rambut-rambut
tidak berkelenjar dari epidermis daun dan batang; stipula persisten.
Bunga jantan dengan calix 5; tidak ada corolla; 5 stamen didepan
lembaran calix; bunga betina dengan tabung calix yang membungkus
bakal buah pada Canabis liar atau tereduksi menjadi cincin pada cannabis
yang ditanam; bakal buah 1 ruang, 1 bakal biji. Buah akhene; biji
dengan endosperm yang berdaging dan berminyak.
Famili ini terdiri dari dua genus yaitu Cannabis dan Humulus .

Contoh

Cannabis sativa L. dengan 2 anak jenis yaitu anak jenis sativa


yang banyak ditanam dibelahan bumi utara terutama untuk seratnya (
Hemp) dan anak jenis Canabis indica ( Lam. ) Small & Cronq. Yang
banyak ditanam di daerah tropis untuk obat psikotropik (Marijuana,
hasish).
Moracea
e
(Beringinberinginan)
Karakter Spesifik
Pohon, perdu, liana, jarang herba, mengandung getah warna susu.
Daun tunggal, punya selaput pada bagian kuncup pucuk, yang mudah
gugur,
Deskripsi
Pohon, perdu, liana, jarang herba; hampir selalu mengandung
getah serupa susu pada batang dan daun. Daun berhadapan atau
tersebar; tunggal jarang majemuk; ada stipula yang membalut pucuk
yang disebut ochrea.
Mono- atau dioseus; bunga dalam perbungaan, rasemosa, spika,
umbella, atau bongkol, atau dalam reseptakel yang membentuk piala;
setiap bunga uniseksual; calixs 4 , lepas atau bersatu kadang-kadang
tidak ada; tidak punya corolla; stamen, pada bunga jantan sebanyak
calix, letaknya berhadapan dengan lembaran calix; bunga betina dengan
bakal buah terdiri dari 1 bakal buah yang superus atau inferus, 1-2
ruang; bakal biji 1 tiap ruang ( atau 1 ruang lagi kosong), stylus 2 atau
bercabang 2. Buah drupa sering tersusun menjadi buah majemuk, atau
akhene didalam reseptakel yang berdaging membentuk piala dan disebut
sikonium; biji dengan atau tanpa endosperm, embrio biasanya
melengkung.
Famili ini terdiri atas 40 genus dengan hamper 1000 jenis, tersebar
luas di daerah tropis dan sub tropis sedikit ditemperata. Genus yang
terbesar adalah Ficus ( 500 jenis)
Contoh

Artocarpus communis Forst (sukun)* buahnya dimakan, A.


elasticus Reinw (terap, tarok) buahnya dimakan, kayunya banyak

digunakan sebagai bahan banguna, kulitnya mempunyai serat yang rapat


sehingga dulunya banyak dimanfaatkan sebagai bahan pakaian dan
kerajinan, A. integer L.f. (nangka, cubadak)* buahnya dimakan; Ficus
benjamina (beringin), banyak ditanam sebagai tanaman hias, pelindung,
F. elastica (kajai) daunnya yang sangat muda dimakan sebagai salad, F.
deltoidea Jack digunakan sebagi obat tradisional, F. microcarpa L. (jawijawi)* umum dijumpai di rawa-rawa, F. pumila*; F. variegata Bl. (aro)
buahnya dimakan sebagai lalap; Morus alba L. (murbei)* sumber

makanan ulat sutra, M. macroura (andaleh) maskot Sumatera Barat;


Poikilospermum suaveolens (Bl.) Merr. (aka lundang)* airnya dari akar
digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati demam; Streblus
illicifolius (Vid) Corner (limau hantu).
Hubungan
Evolusi
Famili ini lebih maju dari pada Ulmaceae dengan terdapatnya
pengurangan bagian perianthim dan sejumlah stamen dan bahwa
urticaceae secara phyletic lebih maju . Famili ini memperlihatkan
kekerabtaan yang dekat dengan Euphorbiaceae tetapi secara jelas dapat
dibedakan melalui inflorescence dan ovaruy yang simpel

ORDO
JUGLANDALES
Juglandacea
e
Karakter
Spesifik
Daun majemuk imparipinnatus, tidak simetri, tersusun berselangseling, tidak punya stipula, aromatis. Bunga kecil, amentum, uniseksual,
monoceus. Buah semu seperti buah batu mempunyai sayap yang lebarseperti braktea (daun penumpu).
Deskrips
i.
Pohon, jarang perdu; yang aromatis, batang mempunyai rambut
berbentuk peltatus. Daun tidak simetris; majemuk imparipinnatus,
tersusun berselang-seling; jarang berhadapan; tanpa stipula; aromatis.
Bunga kecil, amentum, uniseksual, monoceous, bakal buah
inferior; bunga jantan dengan karangan bunga berbentuk amentum,
mempunyai beberapa brakteoli, perianthium barbentuk sisik, stamen 3
sampai 100, pistillum kadang kadang ada, tapi rudimenter; bunga betina
dengan perianthium tetramer, bersatu dengan braktea atau brakteoli
dengan bakal buah, pistillum, dengan bakal buah 1 ruang dengan 1 bakal
biji, integumentum 1. Buah semu seperti buah batu mempunyai sayap
yang lebar-seperti braktea (daun penumpu); biji mempunyai exo- dan
endocarpium yang berdaging, endospermum tidak ada
Famili ini terdiri dari 7 atau 8 marga dengan 60 jenis
tersebar
didaerah temperata dan subtropis di belahan bumi utara, hanya sedikit
yang sampai di pulau pulau barat daya pasifik.
Conto
h

Juglan regia, J. nigra ditanam sebagai tanaman pinggir jalan,


Engelhardia rigida Bl. (Ki Hujan)*, E. spicata* kayu baik untuk
perumahan dan perahu, E. roxburghiana Will. digunakan untuk racun
ikan.

ORDO MYRICALES
Myricaceae
Karakter
Spesifik
Bunga kecil, menumpuk pada
uniseksual, calix dan corolla tidak ada.

rangkaian

di

ketiak

daun,

Deskripsi
Pohon atau perdu yang aromatis; mempunyai getah bening. Akar
berbulu kelompok kelompok umbi berisi Actinomycos myricarum
Youngken. Daun tunggal, tersebar atau bergantian; stipula tidak ada,
jarang sekali yang ada; pada daun terdapat gel-gel minyak.
Bunga dalam karangan bunga berbentuk amentum; uniseksualis,
mono atau dioecious; perianthium tidak ada, kadang-kadang kelihatan
ada 2 brakteola; bunga jantan stamen 2 sampai 20, umumnya 4; bunga
betina 1 ruang dengan 1 bakal biji, 1 integumen dan stigma. Buah
achene, drupa atau nuks, perikarp diliputi kelenjar yang menghasilkan
malam (cera), biji tanpa endosperm, kotiledon tebal
Famili ini terdiri dari 3 genus sekitar 50 jenis, tersebar didaerah
temperata dan subtropik.
Contoh

Myrica escufenta Such., M. javanica Bl.* biasanya terdapat di


pegunungan, bahan bakar yang baik dan menghasilkan arang yang baik,
buah yang masak dapat dimakan, M. pensyfvanica Louis Leur
menghasilkan minyak atsiri, as. Myricinat.
ORDO
FAGALES

Famili
Fagaceae
(Pasangpasangan)

Karakter Spesifik
Tajuk tebal, padat, berbentuk bundar, seringkali mempunyai
ranting yang besar. Kulit batang biasanya berwarna abu-abu, permukaan
mempunyai lentisel yang tersusun berbaris, torehan kulit luar batang
dangkal, Kulit dalam batang biasanya berwarna krem dan coklat,
memiliki banyak tanin, berwarna kehitaman pada bagian yang terbuka,
keras, teksturnya kasar berserat, Tangkai bunga majemuk pendek,
menggantung, seringkali mengelompok, Buah mempunyai 1-4 biji yang
terkelompok ke dalam bentuk seperti mangkuk (cupule)
Deskripsi
Pohon atau perdu. Daun tunggal, tersebar jarang berhadapan atau
dalam lingkaran, tunggal, kadang-kadang
terbagi dalam, ada stipula
tetapi cepat jatuh.
Tumbuhan monoseus, jarang dioseus; bunga uniseksual, jarang
biseksual; bunga jantan dalam perbungaan dikhasium yang tereduksi

atau dalam kapitulum, calix 4-7, serupa sisik, lepas atau bersatu
dibawah, stamen 4-40; bunga betina tunggal atau dalam kelompok
dipangkal perbungaan jantan atau terpisah atau berkelompok diliputi oleh
involucrum yang berkembang menjadi kupula, gynaesium umumnya 3-6
ruang; bakal buah inferus, dengan 3- 7 calix diujungnya; stylus dan
lokul sebanyak karpel; bakal biji dua tiap lokul, plasenta aksilaris. Buah
umunya nuks dengan perikarp yang keras, pada dasarnya ditutupi oleh
kupula secara sendiri sendiri atau berkelompok, bisa juga berambut atau
berduri. Biji satu (bakal biji yang lain tidak tumbuh), tanpa endosperm.
Famili ini terdiri dari 6-8 genus dengan sekitar 800 jenis tersebar
kosmopolit kecuali afrika tropis dan afrika selatan. Sering bbersamasama Famili lauraceae mendominasi hutan tropis membentuk tipe
vegetasi laurofagaceae. Beberapa jenis menghasilkan kayu yang baik,
gabus diperoleh dari Quercus suber. Berkayu.
Conto
h

Castanopsis acuminatissima (Paniang2 sirawik), Castanopsis


argentea (Kandik kurus), Castanopsis jcostata*, Castanopsis javanica
(Kandik kurus), Castanopsis inermis (Barangan undul), Castanopsis
rhamnifolia (Barangan babi), Lithocarpus encleiseacarpus*, Lithocarpus
ewyckii (Paniang2 sirawil), Lithocarpus sundaicus (Paniang2 sipanuh),
Quercus gaharuensis (Paniang2), Quercus argentata (Rasak minyak),
Quercus conocarpa (Paniang2), Quercus lineata*.
Betulaceae
Karakter
Spesifik
Pohon atau perdu, daun tunggal, stipula ada tetapi cepat jatuh,
bunga uniseksual, monoecus, bunga jantan dengan amenthum, dengan
satu braktea, perianthium bentuk segmen 4, stamen 4, epipetalum, Buah
nuk atau samara bersayap lebar.
Deskrip
si
Pohon atau perdu berkayu. Daun tunggal, tersebar atau
bergantian; stipula ada tetapi cepat jatuh.
Bunga uniseksualis, monoecus, jarang yang dioeceus; bunga
jantan dengan amentum, triads, masing-masing dengan satu braktea,
perianthium bentuk segmen 4, stamen 4, epipetalum;
bunga betina,
bakal buah dengan ruang 2, 3, 6; dengan satu atau dua bakal biji tiap
ruang. Buah nuks, kecil atau samara bersayap lebar, berbiji satu, embryo
tegak, tanpa endospermum.
Tumbuhan yang masuk famili Betulaceae ini umumnya terdapat
dibelahan bumi utara. Famili ini mempunyai 6 genera dengan lebih dari
100 species.
Conto
h

Alnus nepalensis D. Don. Jenis ini digunakan untuk penghutanan


kembali tanah yang kena erosi. Di Jawa Barat didapatkan sebagai

tanaman budidaya. Baik tumbuhnya pada 700-1800 m diatas permukaan


laut. Alnus maritima (Marsh.) Nuttal. juga digunakan untuk penghutanan
kembali (reforestation), tumbuh baik pada ketinggian 1000-1500 m
diatas permukaan laut. Betula lenta Linne. mengandung minyak atsiri,
Betula pendula Roth. menghasilkan Oleum betulae, Empyreumaticum,
Rectificatum dan lain-lain. Dan Carpinus betulus "Kayu besi"
ORDO
CASUARINALES
Casuarinacea
e
(CemaraKarakter
cemaraan)
Spesifik
Pohon dengan cabang yang kecil dan berwarna hijau. Daun kecil
berbentuk sisik; 4 - 16 buah dengan kedudukan dalam lingkaran.
Bunga dalam amentum atau spika; uniseksualis; bunga jantan
dengan amentum, terminalis atau axilaris, dengan 2 brakteoli,
perianthium 2 (kadang-kadang 2 X 2), stamen 1; bunga betina dengan
karangan bunga berbentuk spika, terdapat diujung cabang yang pendek;
bakal buah 2 (hanya satu yang dapat tumbuh), stylus tidak ada, stigma
2. Buah berbiji satu, nuks, bersayap; biji dengan embryo yang besar,
endospermum sedikit.
Deskrip
si
Pohon atau perdu dengan cabang yang hijau, ekuisetoid. Daun
berbentuk sisik, kecil, dalam lingkaran, 4-20 bersatu dibawah.
Bunga uniseksual, tanpa periantium; bunga jantan dalam
amentum, setiap bunga tersusun dalam lingkaran pada sumbu amentum,
terdiri dari satu stamen yang dilindungi 1 braktea dan 2 brakteoli; bunga
betina dalam perbungaan serupa bongkol pada cabang pendek setiap
bunga terdiri dari 1 pistilum dengan dua karpel dilindungi 1 braktea dan
2 brakteoli, 2 lokul (tapi satu steril), stylus 2. Buah nuks berbiji 1,
bersayap; biji tanpa endosperm.
Famili ini hanya terdiri dari 1 marga dengan sekitar 50 jenis,
berasal dari Australia.
Conto
h

Casuarina equisetiifolia (Cemara udang), banyak di tanam di

pinggir pantai
Hubungan
Evolusi
Asal mula gymnospermous dari angiospermae adalah pada
Casuarina. Meurut Wettestein hal ini dapat menjelaskan teorinya tentang
perkembangan bunga angiospermous dari inflorescence dari bunga
berbentuk
Ephedera.
Dia
menggambarkan
Casuarina
sebagai
angiospermae yang paling primitif dan meruapakan bagian dari
Ephedraceae. Engler meletakkan famili ini sebagai famili yang paling
primitif pada dikotiledon. Rendle memasukkan famili ini di antara

Amentiferae karena kehadiran bunga anenophilous, inflorescence jantan


seperti catkin dan lapisan yang besar pada kayu.
Bessey , Hutchinson dan Tippo menyatakan bahwa famili ini
termasuk famili yang maju. Bessey awalnya memasukkan famili ini ke
dalam Sapindales tetapi pada tahun 1915 ia menyatakan tumbuhan ini
tidak berdaun dan merupakan bagian dari Hamamelidaceae di antara
Rosales. Huchtinson (1926) meletakkan pada Amentiferae yang paling
atas dan memisahkan famili ini dari Hamamelidales. Tippo (1938)
menyatakan famili ini adalah famili yang sering berevolusi pada bagian
anatomi dan merupakan bagian dari Hammamelidaceae. Moosley (148),
berdasarkan morfologi anatomi dan floral menganggap famili ini moderat.
Menurut Lawrence , 1964 morfologi bunga dari cassuarinaceae
menunjukkan bahwa famili ini merupakan bagian dari Hamamelidaceae.
Hjelmquist (1948) berdasarkan komponen basis floral menyatakan bahwa
Casuarinaceae merupakan famili dikotiledon yang primitif tetapi bukan
bagian Amentiferae. Menurut Rendle famili ini memperlihatkan sedikit
kesamaan
dengan
Betulaceae
(Carpinus)
dalam
struktur
dan
perkembangan ovari dan pistil dan dalam polinasi.
Dalam sitem engler Famili ini dinyatakan sebagai kotiledon yang
paling primitif, tetapi para ahli sekarang berpendapat
bahwa
sederhananya bunga disebabkan oleh adanya reduksi, bukan primitif.
Kayunya juga lebih maju dibandingkan dengan magnoliidae.

SUB
KELAS
CARYOPHYLLIDAE

III.

Tumbuhan ini umunya berupa herbaseus, dengan bentuk berkayu


dengan sedikit
pertumbuhan batang sekuder. Secara anatomi, sieve
tube dan pekembangan embriologi dapat dibedakan. Perhiasan bunga
secara morfologi lebih kompelks dan beragam Stamen berasal dari
bagian sentrifugal. Bakal biji menepel pada bagian basal atau bagian
tengah plasenta yang bebas. Butir pollen seringkali dengan 3 nukleat,
kadang 2 nukleat. Biji memiliki perisperm sebagai pengganti endosperm.
Ditemukan pigmen betalain pada banyak famili Caryophillales. Fosil dari
kelompok ini telah ditemukan diatas perioda Cretaceous, sekitar 70 juta
tahun yang lalu. namun silsilah dari famili ini masih berupa spekulasi
karena banyaknya keragaman morfologi dari famili ini.
Subkelas Caryophyllidae tidak sebesar subkelas lainnya. Terdiri
atas 3 ordo, 14 famili dan sekitar 11.000 spesies.

Tabel 8. Daftar nama odo dan famili dalam sub kelas Caryophyllidae
Ordo 1. Caryophyllales

9. Portulacaceae*

Famili 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Phytolaccaceae
Achatocarpaceae
Nyctaginaceae*
Aizoaceae
Didiereaceae
Cactaceae*
Chenopodiaceae
Amaranthaceae*

10. Basellaceae*
11. Molluginaceae
12. Caryophyllaceae*
Ordo 2. Polygonales
Famili 1. Polygonaceae*
Ordo 3. Plumbaginales
Famili 1. Plumbaginaceae*

Catatan : Nama famili yang ditandai dengan tanda bintang dilengkapi dengan
deskripsi dan dilengkapai dengan beberapa contoh species.

ORDO
CARYOPHYLLALES

Nyctagiancea
e
(Kampahkampahan)

Karakter Spesifik
Bunga cluster, kadang ditutupi oleh brachtea, sering dengan warna
mencolok dan menyerupai perianthium. Buah tertutup pada daasara
tabung bunga yang persisten.
Deskripsi
Herba, perdu atau pohon. Daun berhadapan, jarang tersebar;
tunggal, kadang-kadang dengan tipe anatomi dari kranz.
Bunga dalam simosa diliputi oleh involukrum yang kadang-kadang
besar dan petaloid, membentuk pseudoantium dengan iinvolukrum
serupa calix dan corolla; bunga bi atau uniseksual, calix umumnya 5
bersatu, petaloid;tanpa corolla; stamen sebanyak calix; bakal buah 1
karpel, 1 bakal biji, discus sering terdapat sekeliling bakal biji. Buah
akhene, sering diliputi oleh calix yang persisten; biji dengan perisperm
dan tanpa endosperm.
Famili ini mempunyai 30 genus dengan 300 jenis, terdapat
didaerah tropis dan subtropics.
Contoh
Bougenvile spectabilis (bunga kertas)*
Hubungan Evolusi
Famili ini berkerabat dekat dengan Polygonaceae tetapi hanya
dalam keberadaan minocarpellary gynoceum dan daun exstipula. Sangat
dekat dengan Phytolocaceae pada anatomi (Heimerl, 1934).. Heimeerl
menggolongkan famil ini kepada 5 suku. Famili ini terletak pada orde
Centrospermae
oleh Engler bersamaan dengan Chenopodiaceae,
Amaranthaceae dan Caryophyllacea.

Cactacea
e
(KaktusKarakter
kaktusan)
Spesifik
Batang membengkak mengandung banyak air, daun termodifikasi
menjadi sisik atau duri bunga tunggal pada aerolum, bunga perhiasannya
tersusun spiral.
Deskrip
si
Herba atau berkayu yang famililen, dengan duri, rambut atau
keduanya pada aerolum (aerolum cabang pendek yang termodifikasi,
dengan daun daun atau sisik kuncup berubah menjadi duri). Tumbuhan
dengan metabolisme asam crasulacea ( CAM, crassulacean acid
metabolism)
Bunga tunggal pada aerolum, biseksual aktinomorf atau zigomorf,
perhiasan bunga banyak tersusun spiral, bersatu dibawah membentuk
tabung periantium atau hipantium, stamen banyak, bakal buah dengan
ovarium inferus, 3-lebih karpel, 1 ruang dan banyak bakal biji. Buah
baka, sering berduri,berambut biji tanpa endosperm.
Terdiri dari sekitar 30 200 genus dengan 1000 2000 spesies
tergantung pengarang. Berasal dari daerah temperata dan amerika tropis
terutama di daerah panas dan kering.
Conto
h

Opuntia elatior Mill., ditanam sebagai tanaman pagar, Buah dari


Opuntia digunakan untuk penyakit gonorea, getahnya untuk obat cuci
perut.
Hubungan
Evolusi
Posisi sistematik dari famili Cactaceae masih kontroversial.
Beberapa taksonomis memiliki pandangan yang berbeda tentang posisi
dan hubungan kekerabatan famili ini. Engelr (1987) meletakkan
Cactaceae ke dalam Opuntiales, dekat dengan Myrtiflorare. Ia mengakui
bahwa
terjadi
hubungan
antara
Cactaceae
dengan
Aizoaceae
(Cruophyllales) dan berevolusi dari Parietales. Beesy menyatakan bahwa
Cactales
berkerabat
dengan
Cucurbitales,
Wettestein
(1935)
memasukkan ke dalam Centrospermae. Bentham dan Hooker (1883)
memasukkan famili ini ke dalam Ficoidales sebelum Umbellales dan
setelah Passiflorales. Rendle (1938) menyatakan bahwa posisi dari famili
ini sangat meragukan, ia memasukkan Opuntiales diantara Myrtiflorae
dan Umbelliflorae. Mahasweri (1945) berdasarkan embriologis, morfologi
dan anatomi, menyatakan bahwa famili ini berada diantara atau dekat
dengan Centrospermae. Gunderson (195) memasukkan famili ini
kedalam ordo monotipnya Cactales dekat Ranales. Mitra (1964)
menyetujui pendapat Gunderson tentang kekerabatan yang diekspresikan
oleh anakan Anemarrhena, transisi bunga spirocyclic dari corolla epalsto,
androecium yang mengagumkan dan antipodal yang besar .

Amaranthacea
e
(Bayambayaman)
Karakter
Spesifik
Herbaseus, kadang berduri, daun tersebar, bunga dalam majemuk
spika, panikula, sering ditutupi braktea atau brakteola.
Deskrip
si
Herba, jarang berkayu. Daun tersebar atau berhadapan; tunggal,
sering dengan anatomi tipe Kranz.
Bunga kecil, tunggal atau dalam spika, panikula, rasemus atau
simosa, sering diliputi oleh braktea atau brakteola; aktinomorf, bi- atau
uniseksual; calix 3-5, kering berbentuk selaput, lepas atau bersatu di
dasar; corolla tidak ada; stamen sebanyak dan berhadapan dengan calix,
lepas atau bersatu di bawah membentuk tabung; bakal buah superus, 23 karpel, 1 ruang; 1 atau beberapa bakal biji. Buah akhene, nuks atau
kapsula; biji dengan endosperm.
Famili ini terdiri dari sekitar 65 marga dan 900 jenis, tersebar di
daerah tropis dan subtropis.
Conto
h

Amaranthus gracilis (bayam kasiak), A. spinosus (bayam duri)*, A.


hybridus (bayam), Celosea argentea ( Bungo Bayam).
Hubungan
Evolusi
Bentham dan Hooker memasukkan famili ini
ke dalam seri
Curvembryae pada Monochlamydae. Engler meletakkan famili ini pada
sub ordo Chenopodinae pada ordo Centrospermae, Amaranthaceae
berkerabat dekat dengan Chenopodiaceae karena memiliki bunga
monochlamydous, stamen uniseriate dan bakal biji tunggal pada
unilokular ovary, tetapi berbeda karakter bunga, braktea scarious dan
perianthum yang membranous. Famili ini merupakan famili primitif dari
Centrospermales. Berdasarkan penelitian yang terakhir pada bunga famili
ini, basis bunga ini awalnya dichasium dengan tiga bunga kemudian dua
bunga mengalami reduksi dan hanya tinggal brakteola saja, ini berarti
bahwa tiap brakteola bunga merupakan peninggalan dari dichasium yang
sebelumnya. Hutchinson dkk tidak menyetujui bunga ini adalah primitif
tetapi berasal dari nenek moyang Caryophyllaceous

Portulacacea
e
(GelangKarakter
gelangan)
Spesifik
Herba anual atau perenial, kadang berduri, punya rambut berlendir
pada batang, daun kadang sessil, bunga dalam cluster, stamen
berhadapan dengan posisi corolla.

Deskrip
si
Herba anual atau perenial atau perdu kecil, kadang punya duri
semu; tidak bergetah, umumnya banyak mengandung sel-sel lendir pada
batang dan daun. Daun tersusun berselingan atau berhadapan, sessil
atau bertangkai.
Bunga dalam cluster, panicula atau rasemosa, jarang sekali
tunggal; terletak di ketiak daun atau di ujung batang; aktinomorf,
monochlamideus; ( lembaran calix di sebut tepal dan corolla disebut
braktea involucral); calix 2 atau banyak, bersatu atau bebas ada bagian
dasarnya, hijau; corolla 2-6, imbrikatus, bebas, atau bersatu bagian
dasar, warna terang, stamen banyak dan berhadapan dengan lembaran
corolla, atau melekat pada lembaran corolla, bakal buah superus atau
semiinferus, bakal biji 1-100. Buah kapsul, biji 2- banyak.
Conto
h

Portulaca oleracea (Gelang Pasir)* digunakan sebagai sayur, obat.


Basellacea
e
(Gandolagandolaan)

Karakter
Spesifik
Perdu atau herba, mempunyai rhizom, batang sukulen, daun
tunggal, bunga dalam rasemosa, calix dan corolla berlekatan bagian
dasar, lembaga bengkok.
Deskrip
si
Perdu, herba yang memanjat, mempunyai rizoma, kadang sedikit
berkayu, umumnya dengan sel-sel lendir pada batang dan daun. Daun
tunggal, tersebar, sering sukulen, tanpa stipula.
Bunga dalam rasemosa; biseksual, jarang uniseksual; aktinomorf;
calix 5, berlekatan pangkalnya; corolla 2, seringkali seperti calix; stamen
5, berhadapan dengan corolla, melekat pada corolla; bakal buah superus.
Buah buni atau batu, berdaging, ditutupi calix yang persisten; biji dengan
sedikit endosperm dan lembaga yang bengkok.
Famili ini hanya meliputi sekitar 20 jenis yang terbagi dalam 5
genus, tersebar terutama di Amerika.
Conto
h

Basella rubra (Lembayuang) sebagai pewarna


Caryophyllace
ae
(Anglinganglingan)

Karakter
Spesifik

Herba, nodus membengkak, daun agak runcing, bunga dalam


simosa, calix 5, bebas atau membentuk tabung, corolla kadang tidak ada.

Deskripsi
Umumnya herba dengan batang yang membengkak pada
nodusnya. Daun tunggal, berhadapan; bentuk agak meruncing; stipula
ada atau tidak ada.
Bunga dalam simosa atau tunggal, biseksual, aktinomorf; calix 5,
lepas atau bersatu membentuk tabung; corolla 5, kadang-kadang tidak
ada; stamen 5-10; bakal buah ovarium superus, 2-5 karpel, 1 ruang,
banyak bakal biji. Buah kapsula; biji dengan perisperm.
Famili ini terdiri dari sekitar 75 marga dengan 2000 jenis,
umumnya di daerah temperata di balahan bumi utara.
Contoh

Drymaria villosa Cham & Schlecht.

Hubungan Evolusi
Engler menyatakan famili Caryophyllaceae merupakan famili
Centrosperma yang paling maju. Menurut Engler dan Randle famili ini
terdapat hubungan antara Monochlamydae dan Dialypetlae. Bentham dan
Hooker meletakkan famili ini di bawah Caryophyllinae . Benson (1957)m
Hutchinson (1964), Cronquist(1968) dan Takhtajan (1969) meletakkan
famili ini di bawah ordo Caryophyllales
Terdapat dua pendapat berbeda tetang asal usul famili ini. Menurut
satu pendapat (Eichler), famili ini bersala dari Phytoloccaecaea
berdasarkan evolusi corolla dari lingkaran terluar stamen dan evolusi
stamen dari lingkaran terluar carpel. Pendapat ini disetujui oleh Pax,
Wettestein dan Rendle, Lainnya (Wernham, Bessey, Hutchinson dll)
menganggap famili ini berevolusi dari nenek moyang Ranalian dan
selanjutnya menjadi Primulaceae, Amaranthaceae danChenopodiaceae,
Dickson (1936) berdasarkan basis bunga 5-merous yang menunujukkan
famili ini berasal dari Geraniaceae, tetapi studi Thomson (1942) gagal
untuk mendukung pendapat ini. Famili Portulaceae berkerabaat dekat
dengan Caryophyllaceae berdasarkan kesamaan pada perianthium yang
berdifrensiasi menjadi kalix dan corolla. Pada Portulacaceaea, kalix yang
bimerous merupakan bagian dari
pasangan brakteolus. Takhtajan
(1969)
menyatakan
bahwa
ordo
Carryophylalles
berasal
dari
Ranunculales,
khususnya
pada
famili
Menispermaceae
dan
Lardizanbalaceae. Ia menyetujui pendapat bahwa Caryophyllaceae dan
Portulacaceae berkerabat dan berasal dari nenek moyang yang sama.

ORDO POLYGONALES
Polygonacea
e
(Jakangjakangan)
Karakter Spesifik
Herbaceous atau berkayu, nodus jelas, stipula daun berupa selaput
yang menutupi batang, atau tidak ada.

Deskripsi
Herba atau tumbuhan berkayu, biasanya dengan nodus yang jelas.
Daun tunggal; tersebar; stipula umumnya membentuk selaput yang
meliputi batang (disebut ochrea), tapi ada juga yang tereduksi atau tidak
ada .
Bunga dalam berbagai tipe perbungaan; umumnya biseksual,
aktinomorf; perianthium 2-6, umumnya persisten; stamen 2-9, lepas
atau bersatu di bawah; bakal buah superus, 2-4 karpel, 1 ruang; 1 bakal
biji, plasenta basal. Buah akhene atau nux; biji tanpa perisperm tetapi
ada endosperm.
Famili ini terdiri dari sekitar 30 marga dengan 1000 jenis, tersebar
terutama di daerah temperata belahan bumi utara.
Conto
h

Antigonon leptopus (air mata pengantin), banyak ditanam sebagai


hias;
Fagopyrum esculentum (soba), dapat dimakan;
Polygonum paniculatum, P. Hydropiper L.; Rheum palmatum, R.
oficinale, keduanya menghasilan radix rhei yang berguna untuk obatobatan; Rumex crispus, R. ambiguus, R. sagittatus, untuk sayuran.
tanaman

Hubungan
Evolusi
Famili ini diletakkan pada ordo Polygonales diantara Aristolochiales
dan Centrospermae oleh Engler dan Rendle. Bentham dan Hooker
meletakkan famili ini sebagai anggota pertama pada Curvembryae di
bawah Monochlamydae. Bessey menganggap famili ini takson yang maju
dari Caryophyllales. Hailier meletakkan famili ini di bawah Caryophyllales,
dan berasal dari Ranales dengan hubungan yang sama dengan
papaveraceae. Meurut Rendle famili ini terisolasi. Menurut Hutchinson,
famili ini berdegradasi dan merupakan Caryophyllalaes yang tereduksi
yang
terpisah
dari
Ranales.
Polygonaceae
berkerabat
dengan
Amaranthaceae,
Chenopodiaceae
dan nygtaginaceae
berdasarkan
struktur bunganya, tetapi berbeda karena keberadaan stipula ochrea.

SUB
KELAS
DILLENIIDAE

IV.

Kelompok ini merupakan salah satu tumbuhan alami dengan


distribusi yang sangat luas, tetapi banyak ditemukan pada iklim hangat
pada daerah temperata. Famili ini termasuk tumbuhan herbaseus dan
tanaman berkayu, seperti tanaman epifit dan tanaman insektifor. Daun
kebanyakan tunggal, kadang majemuk. Bunga polypetal dan sympetal.
Stamen bisa jadi banyak, dengan perkembangan sentrifugal
(perkembangan stamen dimulai ketika pertengahan pembungaan dan
terjadi jauh daru sumbu utama bunga). Umumnya stamen memiliki
beragam struktur atau modifikasi. Pollen binukleat kecuali pada famili
Cruciferae yang trinukleat Pistil biasanya majemuk atau bersatu
(synkarp). Bakal buah superior dan inferior. Bakal biji biasanya dalam

jumlah yang banyak dengan hanya 1-2 bakal biji per lokul. Tipe buah
beragam. Biji sedikit perisperm, dan endosperm kadang ada dan tidak.
Subkelas Dillenidae merupakan subkelas yang besar, dengan 13
ordo, 78 famili dan. sekitar 23.000-25.000 species.

Tabel 9. Daftar nama odo dan famili dalam sub kelas Dilleniidae
Ordo 1. Dilleniales
Famili 1. Dilleniaceae*
2. Paeoniaceae
Ordo 2. Theales
Famili 1. Ochnaceae
2. Sphaerosepalaceae
3. Sarcolaenaceae
4. Dipterocarpaceae*
5. Caryocaraceae
6. Theaceae*
7. Actinidiaceae*
8. Scytopetalaceae
9. Pentaphylacaceae*
10. Tetrameristaceae
11. Pellicieraceae
12. Oncothecaceae
13. Marcgraviaceae
14. Quiinaceae
15. Elatinaceae
16. Paracryphiaceae
17. Medusagynaceae
18. Clusiaceae*
Ordo 3. Malvales
Famili 1. Elaeocarpaceae
2. Tiliaceae*
3. Sterculiaceae*
4. Bombacaceae*
5. Malvaceae*
Ordo 4. Lecythidales
Famili 1. Lecythidaceae*
Ordo 5. Nepenthales
Famili 1. Sarraceniaceae
2. Nepenthaceae*
3. Droseraceae
Ordo 6. Violales
Famili 1. Flacourtiaceae*
2. Peridiscaceae
3. Bixaceae*
4. Cistaceae
5. Huaceae
6. Lacistemaceae
7. Scyphostegiaceae
8. Stachyuraceae
9. Violaceae*
10. Tamaricaceae

12. Dioncophyllaceae
13. Ancistrocladaceae*
14. Tumeraceae
15. Malesherbiaceae
16. Passifloraceae*
17. Achariaceae
18. Caricaceae*
19. Fouquieriaceae
20. Hoplestigmataceae
21. Cucurbitaceae*
22. Datiscaceae
23. Begoniaceae*
24. Loasaceae
Ordo 7. Salicales
Famili 1. Salicaceae
Ordo 8. Capparidales
Famili 1. Tovariaceae
2. Capparidaaceae*
3. Brassicaceae*
4. Moringaceae*
5. Resedaceae
Ordo 9. Batales
Famili 1. Gyrostemonaceae
2. Bataceae
Ordo 10. Ericales
Famili 1. Cyrillaceae
2. Clethraceae
3. Grubbiaceae
4. Empetraceae
5. Epacridaceae
6. Ericaceae*
7. Pyrolaceae
8. Monotropaceae
Ordo 11. Diapensiales
Famili 1. Diapensiaceae
Ordo 12. Ebenales
Famili 1. Sapotaceae*
2. Ebenaceae*
3. Styracaceae*
4. Lissocarpaceae
5. Symplocaceae*
Ordo 13. P rimulales
Famili 1. Theophrastaceae
2. Myrsinaceae*
3. Primulaceae

11. Frankeniaceae
Catatan : Nama famili yang ditandai dengan tanda bintang dilengkapi dengan
deskripsi dan dilengkapai dengan beberapa contoh species.

ORDO DILLENIALES
Dilleniacea
e
(Sempursempuran)
Karakter Spesifik
Pohon, Perdu atau liana, Daun tunggal, kaku, permukaan daun
melekuk pada pertulangan, stipula menempel pada petiolus, bunga
simosa atau rasemosa, buah baka atau folikulus.
Deskripsi
Pohon, perdu atau liana. Daun tunggal; tersebar, jarang
berhadapan; stipula tidak ada atau seperti sayap menempel pada
petiolus.
Bunga tunggal atau dalam simosa atau rasemosa; kuning atau
putih; biseksual; calix 5, imbrikatus, persisten; corolla 5, imbrikatus,
cepat jatuh, stamen banyak; bakal buah dengan ovarium superus,
beberapa sampai banyak karpel, ruang banyak; bakal biji 1-lebih tiap
karpel. Buah baka atau folikulus; biji dengan endosperm.
Famili ini terdiri dari 10 marga dengan sekitar 350 jenis, tersebar
di daerah tropis dan subtropis.
Contoh

Dillenia exelsa*, D. sumatrana, Tetracera indica, T. Scandens.

ORDO
THEALES

Theacea
e
(Puspapuspaan)

Karakter Spesifik
Perdu atau pohon, kebanyakan glabrous, terkadang diselubungi
oleh rambut halus. Batang biasanya abu-abu gelap atau coklat
kemerahan.
Deskripsi
Perdu atau pohon. Daun tunggal; tersebar jarang berhadapan;
stipula tidak ada.
Bunga umumnya tunggal atau dalam perbungaan malai atau
tandan; biseksual jarang uniseksual, brakteola 2-beberapa; calix (4) 5
(6-7) imbrikatus, lepas atau bersatu di bawah; corolla (4) 5 (-banyak)
imbrikatus, lepas atau bersatu dibawah; stamen banyak, lepas atau
bersatu dibawah membentuk cincin, atau membentuk 5 kelompok

berhadapan dengan corolla; bakal buah (203-5(-10) karpel, ruang


sebanyak karpel, plasenta aksilaris; bakal biji beberapa tiap ruang. Buah
kapsul; biji 1-banyak tiap ruang, dengan, tanpa endosperm.
Conto Camellia sinensis (L.) merupakan tanaman teh minyak bijinya
h
terkadang digunakan dalam pembuatan mentega, C. japonica, Linn
dijadikan tanaman hias, Eurya acuminata (jirak)* untuk kayu bakar,
Gordonia penangensis , Ridl daunnya digunakan sebagai bahan obat,
Gordonia hirtella Ridl, kayunya digunakan sebagai bahan furinitur rumah
tangga., Laplacea integerrima Miq. Schima walichii (tambusu)* untuk
kayu untuk bangunan.
Dipterocarpace
ae
(Merantimerantian)
Karakter
Spesifik
Pohon, jarang perdu,
kelenjar atau sisik peltatus.

umumnya

mempunyai

rambut-rambut

Deskrip
si
Pohon, jarang perdu. Daun tunggal, tersebar; seperti kulit
(leathery); stipula tumbuh baik, kadang-kadang persisten.
Bunga dalam perbungaan rasemus, panikula, jarang simosa;
umumnya biseksual, aktinomorf; calix 5 imbrikatus bersatu di bawah
membentuk tabung yang melekat ke bakal buah; corolla 5, lepas atau
sedikit bersatu pada dasar; stamen 10-banyak dalam 1-3 lingkaran,
filamen pendek; bakal buah dengan 2-4 karpel, banyak ruang, bakal biji
2-4 tiap ruang. Buah kering dengan perikarp mengkayu; calix persisten,
2, 3 atau 5 tumbuh membentuk sayap pada buah. Biji tanpa masa
dorman, tanpa endosperm.
Famili ini terdiri dari 3 anak famili yaitu Dipterocarpoideae (13
marga, 550 jenis) penyebaran di Asia dan Malesia, Monotoideae (2
marga, 20 jenis) di Afrika dan Madagaskar, dan Pakaramoideae (1 jenis
Pakaraimoea dipterocarpacea di dataran tinggi Guyana Amerika Selatan.
Di Indonesia, Famili ini mendominasi hutan dataran rendah di Sumatera
dan Kalimantan.
Conto
h

Dipterocarpus alatus Roxb, batangnya dijadikan bahan jamu dan


diminum untuk mengobati penyakit liver dan dioleskan untuk mengobati
rematik Dipterocarpus dyeri Pierre, batangnya dikupas dan digunakan
sebagai dinding rumah. Dipterocarpus rotundifolius Foxw, di Sumatra
kayunya digunakan untuk bahan bangunan rumah. Dipterocarpus
costatus gaertn, kayunya mengandung minyak kayu.
Clusiaceae/
Guttiferae
(Manggismanggisan)

Karakter
Spesifik
Monopodial, biasanya ramping, pohon kecil hingga besar,
terkadang semak, kulit batang bagian luar biasanya mempunyai getah
yang lengket. Kayu biasanya keras dan padat,daun berhadapan, bunga
dengan stamen yang banyak, sering dengan berbagai cara menyatu
sebagi sebuah ring atau berkas.
Deskrip
si
Pohon, perdu, liana atau herba. Daun berhadapan atau dalam
lingkaran; tunggal, tanpa stipula.
Bunga tunggal atau dalam simosa bi- atau uniseksual, aktinomorf;
ada braktea; calix 4-5, lepas; corolla 4-5, lepas atau bersatu di bawah;
stamen banyak dalam 2-5 ikatan; bakal buah 3-5 karpel, 3-5 ruang;
bakal biji 2-banyak dalam satu ruang. Buah baka, drupa atau kapsul; biji
tanpa endosperm.
Conto
h

Callophylum saulatri* untuk kayu bakar, Garcinia tokinensis


digunakan sebagai bahan pembuat sabun mengandung hampir 5 % olein,
Garcinia arthrovidis (asam gelugur), Garcinia forbesii (asam kandis)*
buahnya digunakan bumbu untuk menimbulkan rasa asam pada
masakan, daun dan karnya dijadikan bahan jamu dan diminum untuk
mengobati sakit telinga, Garcinia mangostana (Manggis), digunakan
sebagai bahan pencelup untuk mendapatkan warna hitam.
Ochnacea
e
Karakter
Spesifik
Pohon atau perdu. Daun berselang-seling, berstipula. Bunga
majemuk malai atau payung, berwarna mencolok. Buah indehiscent,
drupa atau baka.
Deskrip
si
Pohon atau perdu, kulit batang licin. Daun tunggal, berselangseling, bertekstur seperti kulit; berstipula 2.
Bunga majemuk malai atau payung dengan braktea, hijau
menyolok, putih, merah atau kuning; calix 4 sampai 5, bebas tersusun
berselingan, persisten;corolla 5, jarang 4 sampai 10, disk membesar
setelah bunga mekar atau tidak; stamen 4, 5, 8, 10 atau tak terbatas,
tersisip pada disk, filamen persisten, anthera terkadang membuka pada
porinya; bakal buah pendek, beruang 2 atau memanjang, 1 sampai 10
ruang; bakal bii 1 atau 2 pada tiap ruang, stylus sederhana berbentuk
jarum tajam; stigma sederhana. Buah indehiscent, majemuk drupa atau
baka, apabila buah drupa 1 sampai 4 biji atau kapsul dan 1 sampai 5
ruang; biji 1 sampai banyak.
Famili ini terdiri dari 160 spesies, terutama pada daerah Amerika.
Conto
h

Ochna wallichii, kayunya digunakan sebagai bahan bangunan,


Ochna kirkii, tanaman hias
Actinidiacea
e
Karakter
Spesifik
Perdu biasanya memanjat. Daun biasanya memiliki membran;
pinggir daun rata atau bergerigi. Bunga uniseksual atau biseksual pada
ketiak daun dalam simosa; calix 5, menyatu pada dasar; corolla 5,
imbrikatus; stamen banyak; bakal buah memilki banyak ruang, stylus
banyak, berlainan dan memanjang setelah bunga mekar. Buah baka.
Deskrip
si
Perdu atau biasanya liana; tanpa adanya getah susu. Daun
tersusun spiral; tunggal, pinggir daun bergerigi atau rata.
Bunga aksilaris atau beberapa bagian yang agak ke ujung, simosa
atau pseudo-umbella; bertangkai; dengan bunga uniseksual dan
biseksual pada tumbuhan yang sama (monoceus) atau seperti dioseus;
aktinomorfik, tanpa brakteola; calix bebas atau agak menyatu, berlobus
4-5, imbrikatus, persisten; corolla 5, bebas, agak memilin atau menekuk,
akan gugur lebih awal dibandingkan dengan struktur yang sama pada
tumbuhan lain; bunga jantan dengan stamen 10-tak terhingga,
hipoginus, filamen bebas, anthera dorsifixed, 2 ruang, dehiscent
longitudinal; bunga betina atau staminodia atau tidak; bakal buah
mengapung, beruang 5-tak hingga; bakal biji tak hingga, terletak pada
ketiak plasenta; stylus sebanyak lokul, stigma bebas. Buah beri banyak
ruang; biji tak hingga, endosperm banyak sekali, embrio lurus.
Famili ini memiliki 1 genera Actinidia, 25 spesies di hina, Jepang
dan Himalaya, 2 spesies di Malaya.
Conto
h

Actinidia chinensis, buah dapat dimakan.


Pentaphyllace
ae

Karakter
Spesifik
Perdu. Daun bertekstur seperti kulit, kecil. Bunga pada ketiak
braktea, kecil, biseksual; Corolla dan calix masing-masing 5; stamen 5,
basifixed; bakal buah beruang 5; bakal biji 2. Buah kapsul lokulicidal; biji
bersayap diatas.
Deskrip
si
Perdu kecil, percabangan beralur. Daun tersusun spiral; tanpa
stipula, tunggal.
Bunga simetri, kecil; biseksual; tangkai dengan 2 brakteola dekat
dengan calix; calix 5, overlapping; corolla 5, berwarna putih, tebal,

overlapping; stamen 5, pendek, anthera membuka pada pori-pori ujung,


beruang 2; bakal buah superus, dengan 5 ruang, tiap ruang terdapat 2
untaian bakal biji; stylus 1, dengan 5 stigma yang kecil. Buah kapsul
berbentuk elips, pada ujungnya terdapat stylus yang persisten, terbagi
berhadapan dengan ruang; biji memanjang.
Famili ini terdapat pada daerah Asia Tenggara; Hongkong, Hainan,
Kwantung dan Tonkin 1 spesies; Malaya dan Sumatera Utara 1 spesies.
Conto
h

Pentaphylax euryoides

Hubungan
Evolusi
Famili ini dahulunya
(Ternstroemiaceae).

termasuk

kedalam

Famili

Theaceae

ORDO
MALVALES
Elaeocarpacea
e
(GanitriKarakter
ganitrian)
Spesifik
Tanpa getah, Daun simpel. Anthera linear, dua ruang. Buah berupa
drupa atau kapsul.
Deskripsi
Pohon atau perdu, tidak bergetah. Daun tunggal; tersebar atau
berhadapan; stipula persisten atau mudah gugur.
Bunga dalam rasemus, panikula atau dikhasial simosa; aktinomorf,
biseksual jarang uniseksual; tanpa epikaliks, calix 4-5; corolla 4-5;
stamen banyak; bakal buah ovarium 2-banyak karpel, ruang sebanyak
karpel; bakal biji 2-banyak dalam satu ruang, plasenta aksilaris. Buah
kapsul, jarang drupa; biji dengan endosperm.
Contoh

Elaeocarpus parvifolius
Tiliacea
e

Karakter Spesifik
Umumnya mempunyai rambut stellate atau sisik. Daun umumnya
trinerved bagian basis
Deskripsi
Pohon, perdu, jarang herba; mempunyai rambut-rambut bintang
atau sisik peltatus. Daun tersebar atau berhadapan; tunggal; stipula
sering cepat jatuh.
Bunga dalam simosa atau tunggal; bi- atau uniseksual,
aktinomorf; kadang-kadang ada epicalix; calix 3-5; corolla sebanyak

calix; stamen 10-lebih, kadang-kadang tumbuh pada androgimnofor, ada


diskus; bakal buah 2- banyak karpel, ruang sebanyak karpel; bakal biji
2-beberapa dalam satu ruang, plasenta aksilaris. Buah kering atau
berdaging.
Contoh

Muntingia calabura L. (seri) buahnya untuk dimakan, Trumfetta


romboidea (pulu-pulut)
Sterculiacea
e
(KelumpangKarakter
kelumpangan)
Spesifik
Mempunyai rambut stellate atau sisik. Daun mempunyai tangkai
yang panjang dan berlutut. Bunga mempunyai stamen 5, 10, 15 atau
lebih, sering menyatu menjadi tabung yang sempit.
Deskripsi
Pohon, perdu, liana atau herba. Daun tunggal dengan pertulangan
daun pinatus atau palmatus atau majemuk palmatus; stipula cepat gugur
atau persisten.
Bunga dalam berbagai tipe perbungaan yang sering kompleks,
atau tunggal, bi-atau uniseksualis; sering ada epicalix, calix 3-5, nektar
berupa rambut-rambut kelenjar pada dasar calix; corolla 5, sering
bertaji; stamen 10 dalam 2 lingkaran, lingkaran luar 5 sering berupa
staminodia yang petaloid, filamen bersatu membentuk tabung; bakal
buah umumnya 5 karpel dengan ruang sebanyak karpel; bakal biji 2lebih tiap ruang, plasenta aksilaris. Buah berdaging atau seperti kulit
bahkan mengkayu, sering terbagi menjadi merikarpium; biji kadangkadang berarilus, endosperm berminyak atau beramilum.
Contoh

Abroma augusta merupakan bahan obat untuk mengobati penyakit


wanita; Commersonia bathramia (andilau)* untuk kayu bakar; Buah
Guazuma biji Sterculia merupakan bahan makanan. Batang G. ulmifolia;
Theobroma cacao (coklat)*, kaya akan alkaloid thain dan theobromin,
diolah menjadi coklat batang atau mentega; Sterculia leavis*, dan S.
vilosa menghasilkan serat.
Hubungan Evolusi
Bentham and Hooker meletakkan famili ini berkerabat dekat
dengan Tiliaceae di bawah Thalamiflorae, Engler meletakkan famili ini
pada seri Malvales sebelum Parietales. Rendle meletakkan Sterculiaceae
tepat
di
bawah
Malvales setelah
Guttiferales dan sebelum
Triccocaceae. Famili ini menunjukkan kemiripan dengan Malvaceae dan
Tiliaceae tetapi berbeda pada ketiadaan calix dan keberadaan
beberapa
stamen
dan andro-gynophore
.
Famili
ini
juda
memperlihatkan kekerabatan yang jelas dengan Euphorbiaceae pada
beberapa karakter morfologi seperti

stellate, rambut dan buah schizocarpus, keberadaan


androphore, caruncle dan kotiledon yang berdaun dll.

tertantu dari

Bombacacea
e
(Duriandurianan)
Karakter Spesifik
Permukaan bawah daun dan bunga mempunyai rambut sisik
(kecuali Bombax). Bunga dengan stamen banyak, bisanya stamen
menyatu pada bagian pangkalnya membentuk 5. Buah kapsul besar
berkayu, biasanya membelah menjadi 5 bagian (kadang 2-4), berduri,
biji umumnya mempunyai arillus.
Deskripsi
Pohon, sering besar tapi kayunya lunak dan ringan; pokok batang
seperti membesar berisi jaringan penyimpan air, biasanya berambut
bintang atau bersisik. Daun tunggal, cepat gugur; tersebar; majemuk
palmatus; stipula cepat jatuh.
Bunga tunggal atau dalam simosa berhadapan dengan daun;
biseksual, aktinomorf; sering dengan epicalix, calix 5, nektar berupa
rambut kelenjar pada dasar calix; corolla 5; stamen 5-banyak, sering
terdapat staminodia bakal buah 2-5 karpel, ruang sebanyak karpel; bakal
biji 2-lebih tiap ruang, plasenta aksilaris. Buah kapsul yang lokulicidus;
biji sering berarilus, sering tertanam pada jaringan berambut dari dinding
dalam buah, ada atau tidak ada endosperm.
Contoh
Ceiba petandra (kapuk, randu) untuk pengisi kasur, Durio
zibethinus (durian)* untuk dimakan

Malvacea
e
(Kapaskapasan)
Karakter Spesifik
Hampir selalu memiliki rambut-rambut yang berbentuk bintang,
kulit luar batang biasanya berserat jelas. Daun kebanyakan memeiliki
pertulangan yang menjari. Bunga dengan stamen banyak, bergabung
dalam sebuah tabung yang panjang; anthera memiliki 1 teka.
Deskripsi.
Herba, perdu atau pohon; umumnya berambut bintang, sisik atau
bentuk rambut lain. Daun tersebar; tunggal; umumnya pertulangan daun
palmatus; stipula biasanya ada.
Bunga tunggal atau dalam simosa; biseksual; sering ada epicalix,
calix 5, nektar berupa rambut-rambut kelenjar pada dasar calix; corolla
5, lepas atau melekat pada tabung filamen; stamen banyak, paling luar
sering staminodia, filamen bersatu membentuk tabung pada hampir

seluruh panjangnya; bakal buah 2-banyak karpel, stylus sebanyak


karpel, bakal biji 1-banyak tiap karpel, plasenta aksilaris. Buah kapsul,
schizokarpium, baka atau samara, endosperm ada atau tidak ada.
Conto
h

Abutilon avinaceae merupakan tanaman rami China. Althea rosea*


merupakan tanaman hias; Gossypium merupakan bahan dasar pembuat
kain. Hibiscus esculentus (kacang-kacangan), H. rosasinensis (Bungo
Rayo, kembang sepatu)*, H. syzopetalus*, Sida acuta*
Hubungan
Evolusi
Famili ini menurut Eichler termasuk ke dalam Columniferae dan
diletakkan di bawah ordo Malvales oleh Rendle, Hutchinson dan lainnya.
Famili dengan batasan karakter yang jelas, Malvaceae mirip dengan
Ranunculaceae karena memiliki banyak stamen dan karpel. Malvaceae
juga merip dengan Sterculiaceae karena memiliki kandungan
mucilaginous pada bagian tanaman, stipula daun alternatus yang simpel
dan calix valvate. Keberadaan sel-I anthera dan stamen monadelphous
memisahkan famili Malvaceae dari Tiliaceae dan Sterculiaceae.

ORDO
LECYTHIDALES
Lecythidacea
e
Karakter
Spesifik
Daun sering mengumpul ke arah ujung cabang, bunga majemuk
spika, bunga jelas, besar, seperti benang halus dari sejumlah stamen,
stamen bersatu pada dasar dan ke arah corolla, bakal buah inferior atau
setengah inferior, buah di selubungi oleh calix yang persisten.
Deskrip
si
Pohon atau perdu. Daun tersebar, umumnya padat diujung
ranting, tunggal, stipula kalau ada kecil mudah jatuh.
Bunga tunggal aksilaris, atau dalam rasemus atau panikula yang
terminalis, atau dalam ikatan atau rasemus keluar dari kayu tua,
biseksual, calix 4-6, corolla 5-6, imbrikatus kadang-kadang tanpa corolla,
stamen 10- banyak, filamen bersatu dibawah membentuk cincin, ovarium
inferusatau semiinferus, 2-6 karpel, ruang sebanyak karpel, bakal biji 1banyak tiap ruang. Buah kapsul, drupa atau baka, biji umumnya tanpa
endosperm.
Conto
h

Barringtonia speciosa Forst., Barringtonia spicata Bl., Bertholletia


excelsa H.Bk., dapat dimakan, Couroupita guianensis Aubl., sebagai
tanaman hias. Gustavia gracillima Miers., G. marcgraviana Miers., G.
superba Berg., sebagai tanaman hias. Lecythis paraensis (Hub.) Ducke.,

dapat dimakan. Napoleona imperialis Benn., tanaman hias. Planchonia


grandis Ridl., Planchonia valida Bl., dapat dimakan.

ORDO
NEPHENTALES
Nepenthaca
e
(kantong semarkantongsemaran)
Karakter
Spesifik
Umumnya bersifat liana. Daun bagian ujung termodifikasi
membentuk kantong dengan tutupnya, kantong berisi kelenjer pencerna.
Bunga diujung batang, dengan tipe majemuk rasemosa atau paniculata;
bersifat uniseksual.
Deskrip
si
Perdu atau setengah perdu yang sering merayap atau memanjat,
sering epifit, iinsektivora. Daun tersebar; sangat termodifikasi terdiri dari
petiolus, lamina, tendril yang dihubungkan dengan askidium (kantung
perangkap, pitcher) dan operculum (tutup); kelenjar pencerna terdapat
pada askidium yang terisi cairan pencerna, kelenjar nektar dan hidatoda
tersebar pada batang dan daun.
Bunga dalam rasemus atau panikula; kecil, aktinomorf, uniseksual;
bunga jantan; bunga betina berada pada individu yang berbeda; calix 4
imbrikatus, berkelenjar nektar; tanpa corolla; stamen 8-25, filamen
bersatu membentuk tabung; bakal buah 4 karpel, 4 ruang; bakal biji
banyak, plasenta aksilaris. Buah kapsul; biji banyak, kecil atau halus, ada
endosperm.
Conto
h

Nepenthes ampularia*, N.
albomarginata, N.
gracilis*,N.
mirabilis*, N. raflesiana, N. sanguinea, (Kantong semar, Cupak baruak)
dll.
ORDO
VIOLALES
Flacourtiaca
e
(RukamKarakter
rukaman)
Spesifik
Pohon atau perdu yang tegak. Daun tersebar; tunggal dengan
tangkai yang mempunyai lutut pada kedua ujung. Bunga memiliki bakal
buah satu ruang (kecuali Flacourtia), superior atau kadang semiinferior,
biasanya dengan 3-5 placenta, pada dinding; endosperm banyak sekali.
Deskripsi
Perdu atau pohon. Daun tersebar, jarang berhadapan atau dalam
lingkaran; tunggal; stipula sering cepat gugur.

Bunga tunggal atau dalam simosa, rasemus atau kapitulum; biatau uniseksual, aktinomorf; calix 3-8; corolla 3-8, terdapat nektar;
stamen banyak, kadang-kadang ada staminodia; bakal buah superus, 210 ruang; bakal biji banyak, plasenta parietalis, kadang-kadang ruang
banyak dengan plasenta aksilaris. Buah bakka, kapsul atau drupa; biji
dengan endosperm yang berminyak.
Contoh

Flacourtia indica, buah dapat dimakan, dan untuk pagar tanaman,


Flacourtia inermis, buah digunakan untuk membuat jelli, Flacourtia
jangomas*, buah dimakan, daun dan akar digunakan untuk obat, antara
lain, sakit perut, diare, dan penyakit kulit, Flacourtia rukam Buahnya
dapat dimakan, Hydnocarpus anthelmintica, buah dapat dimakan,
sebagai obat untuk masalah kulit, Hydnocarpus kunstleri, sebagai
penghasil kayu

Bixacea
e
(KesumbaKarakter
kesumbaan)
Spesifik
Pohon atau perdu dengan getah kemerahan. Daun berselangseling. Bunga simetri; biseksual; calix 4 sampai 5, decidous; corolla
relatif besar 5; stamen tak terbatas dalam piringan; bakal buah 3 sampai
5, stylus tunggal, bakal biji banyak, parietal. Buah kapsul 2 sampai 5
katup; biji terdapat arilus atau berbulu.
Deskrip
si
Pohon kecil atau perdu dengan getah kemerahan. Daun tunggal;
berselang-seling tersusun spiral; pinggir daun rata, pertulangan daun
menjari; stipula kecil dan cepat gugur.
Bunga relatif besar dalam rangkaian berupa malai atau malai rata,
bunga banci, aktinomorfik, anak tangkai bunga dengan 5-6 kelenjar di
ujung; calix dan corolla dalam kuncup tersusun seperti genting; calix 4-5,
bebas, rontok; corolla 4-7, bebas; stamen banyak, filamen bebas atau
menyatu pada dasar, panjang, anthera terlipat rangkap, beruang 2;
bakal buah epiginus, beruang 1 dengan 2 ruang pada dindingnya, pada
tiap ruang terdapat banyak bakal biji, masing-masing dengan 2
integumen, stylus 1, panjang dan tebal. Buah kendaga, penuh dengan
rambut atau gundul dl sebelah luarnya, membuka dengan 2 katup di
antara ruang; biji dengan kulit luar berdaging berwarna merah, punya
endosperm, lembaga besar.
Famili ini hanya terdiri atas 1 genera, Bixa yang monotipik, asli
Amerika tropik.

Contoh

Bixa orellana (kasumbo, jarak belanda), sering dipelihara sebagai


tanaman pekarangan, dari bijinya diperoleh zat warna merah (kesumba)
yang antara lain berguna untuk mewarnai bahan makanan (mentega,
keju). Daunnya berguna dalam obat-obatan.
Violaca
e
(AntanKarakter
antanan)
Spesifik
Herba atau perdu. Daun tunggal atau berhadapan; ada stipula.
Bunga majemuk tandan, malai atau tunggal; biseksual, aktinomorf atau
zigomorf, ada brachteola; calix 5, lepas, umumnya persisten; corolla 5;
stamen 5, filamen pendek, konektivum sering memanjang; bakal buah
superus, 3 karpel, 1 ruang, plasenta perietalis; bakal biji 1- banyak tiap
plasenta. Buah kapsul atau bakka.
Deskrip
si
Pohon, perdu, herba. Daun tunggal, tersusun spiral atau
berselingan-distichous, dengan sepasang stipula, piggir daun biasanya
bergerigi.
Bunga beraturan atau zigomorf, majemuk aksilaris, biseksual atau
uniseksual, simetris radial atau bilateral; tangkai bunga dengan 2 daun
pelindung; calix dan corolla dan stamen persisten pada buah; calix 5,
bebas atau bersatu pada pangkalnya; corolla 5, bebas, yang terdepan
seringkali yang terbesar dan pada pangkalnya berspur (bertaji); stamen
5 berselingan dengan corolla, filamen sering bersatu pada dasar menjadi
suatu saluran, anthera bertemu dengan bakal buah; bakal buah superior,
tidak bertangkai, unilocular, biasanya 3 ruang, stylus 1, kerapkali
berbentuk gada atau bengkok. Buah kapsul biasanya terbagi menjadi 3
katup, patah menurut ruang; biji 1 sampai banyak, biji dengan
endosperm yang berdaging dan berminyak.
Famili ini memiliki daerah distribusi luas yang terdiri dari 16
genera, 720 spesies. Di Malesia, 4 genera dengan 31 spesies. Di Malaya,
2 genera dengan 13 spesies.
Conto
h

Rinorea floribunda, akar digunakan untuk mengobati demam,


Rinorea pachycarpa, buah dapat dimakan, Viola odorata, ditanam sebagai
tanaman hias.
Hubungan
Evolusi
Famili ini oleh Bentahm dan Hooker dikelasifikasikan ke dalam ordo
Paritales. Hailier memasukkan famili ini sebagai tanman primitif pada
Polygallinae sementara Bessey melatakkan ke dalam Guttales. Rendle
dan Wttstein memasukkan ke dalam Parietales. Menurut Hutchinsim,
ordo Violales, telah dipisahkan dari ranalian memalui Rhoedales

Ancistrocladace
ae
Karakter
Spesifik
Perdu memanjat. Daun bertekstur kulit tanpa stipula. Bunga kecil,
malai; tabung calix pendek, berlobus 5; corolla 5; stamen 5 atau 10;
bakal buah inferior; bakal biji 1, stigma 3. Biji sub globose.
Deskrip
si
Perdu memanjat, licin tidak berambut; ranting kecil bengkok. Daun
bertekstur seperti kulit; pinggir daun rata; tanpa stipula.
Bunga kecil pada terminalis atau aksilaris malai; tabung calix
pendek, menyatu pada dasar bakal buah bunga, besar dan menyatu pada
buah saat masak, lobus 5, berkembang kedalam sayap yang tidak sama
pada buah; corolla 5, merah atau ungu; Stamen 5 atau 10, sub
periginus. Bakal buah 1, inferior; bakal biji 1, stylus sub globose. Stigma
3, rata. Biji sub globose.
Famili ini memiliki 1 genera, sekitar 10 spesies, pada daerah Asia
tropik, Afrika barat.
Conto
h

Ancistrocladus extensus, akarnya setelah direbus digunakan untuk


obat disentri, daun dimakan sebagai perasa
Hubungan
Evolusi
Famili ini dahulunya berhubungan dengan Dipterocarpaceae
Passiflorace
ae
(RambusaKarakter
rambusaan)
Spesifik
Herba atau tanaman berkayu, liana dengan alat pembelit. Daun
berselang-seling; berstipula. Bunga aktinomorfik, banci; dengan dasar
bunga yang sangat berbeda bentuk, kerapkali dengan alat tambahan;
calix 5; corolla 5, kerapkali mempunyai corolla tambahan; stamen 5,
tertancap pada dasar bunga yang memanjang berbentuk silindris; bakal
buah menumpang, beruang 1, stylus 3; bakal biji banyak. Buah buni atau
buah kotak.
Deskrip
si
Herba atau berkayu, sering memanjat dengan sulur yang
merupakan modifikasi perbungaan atau bagian perbungaan. Daun
tersebar, tunggal; sering terdapat nektar pada petiolus; stipula kecil dan
cepat jatuh, sering terdapat disamping kuncup tambahan.
Bunga dalam simosa atau tunggal; bi- atau uniseksual, aktinomorf,
ada hipantium; calix 3-8 persisten; corolla sebanyak calix, imbrikatus,
ekstrastaminal korona hampir selalu ada, tumbuh dari hipantium,
biasanya terdiri dari satu atau lebih deretan filamen atau sisik; stamen
umumnya 5, bebas atau muncul dari androgimnofor; bakal buah 2-5

karpel, 1 ruang, plasenta parietalis; bakal biji banyak. Buah kapsul atau
baka; biji gepeng, arilus berdaging, endosperm lunak berdaging.
Conto
h
Beberapa spesies buahnya dapat dimakan dan yang lainnya
ditanam sebagai tanaman pekarangan, misalnya Passiflora alata,
Pasiflora foetida (rambutan hutan)*, tumbuhan dapat digunakan untuk
mengobati penyakit gatal, buahnya dapat dimakan, P. quadrangularis
(markisah)*, buahnya dapat dimakan
Caricacea
e
(Pepayapepayaan)
Karakter
Spesifik
Herba yang berbentuk pohon. Daun tunggal atau majemuk
menjari; berselang-seling, tanpa stipula, bergetah. Bunga aktinomorfik,
uniseksual, sumbu bunga berbentuk lonceng atau tabung; calix 5 bertepi
rata; corolla 5, ;pada bunga jantan bersatu sangat kuat; bunga betina
bersatu menjadi tabung pendek atau lepas; stamen 10, bakal buah
menumpang, beruang 1 dengan papan biji yang terdapat di dinding atau
beruang 3-5, stylus lepas. Buah buni.
Deskrip
si
Perdu atau pohon kecil berkayu lunak, umumnya tidak bercabang,
daun terkumpul di ujung batang. Daun tersebar; pertulangan daun
palmatus, palmatilobus atau majemuk palmatus; stipula kalau ada
serupa duri.
Bunga dalam simosa atau tunggal, aktinomorf, uniseksual atau
beberapa biseksual; calix 5 kecil; corolla 5 membentuk tabung yang
panjang pada bunga jantan atau pendek pada bunga betina; stamen 10
dalam 2 lingkaran, epipetal; bakal buah 5 dengan plasenta parietalis atau
ruang banyak dengan plasenta aksilaris; bakal biji banyak. Buah besar,
berdaging; biji dengan endosperm berdaging mengandung minyak dan
protein.
Conto
h

Carica papaya (pepaya)*, dikonsumsi sebagai buah-buahan

Cucurbitacea
e
(TimunKarakter
timunan)
Spesifik
Herba berkayu lunak; punya sulur berbentuk spiral. Pertulangan
daun palmatus, daun palmatilobus. Bunga tunggal, uniseksual; calix dan
corolla umumnya bersatu. Buah baka atau pepo; biji biasanya gepeng.

Deskrip
si
Herba atau berkayu yang lunak; umumnya memanjat atau
menjalar dengan sulur spiral (sering bercabang) berupa kuncup yang
termodifikasi,
sulur kadang-kadang
berupa duri. Daun tersebar,
pertulangan daun palmatus, palmatilobus atau majemuk palmatus;
sering terdapat nektar, stipula tidak ada.
Bunga dalam perbungaan atau tunggal, umumnya uniseksual,
aktinomorf, ada hipantium; calix umumnya 5; corolla umumnya 5 lepas
atau bersatu; stamen umumnya 5, filamen lepas atau bersatu, demikian
pula antheranya; bakal buah umumnya 3 karpel, superus, plasenta
parietalis atau plasenta bersatu di tengah sehingga menjadi plurilokular,
stylus 1 dengan 1-3 stigma; bakal biji banyak. Buah bakka, pepo atau
kapsul; biji sering gepeng, besar, kadang-kadang bersayap, tidak ada
endosperm.
Conto
h

Cucumis sativus, daun muda dan ujung cabang bisa dimakan,


buahnya dimakan mentah, Momordica charantia, buah muda sangat pahit
banyak digunakan untuk sambal dan sayuran, Lufa acutangula, ditanam
untuk mendapatkan spons lufa, Citrullus vulgaris, biji-biji yang diasin
dan dipanggang disebut kuaci sebagai makanan ringan, demikian pula
buahnya
Cucurbita moschata, biji yang tua juga diasin dan dipanggang sebagai
kuaci, juga daun yang muda dan kuncup bunga dimakan sebagai
sayuran.
Hubungan
Evolusi
Posisi
sistematis
dari
cucurbitaceae
talah
lama
menjadi
perdebatan. Robert Brown, De Candolle, Naudin dan Hooks menyatakan
bahwa famili ini mempunyai hubungan dengan Pasifloraceae dan satu
kelompok dengan Polypetalain Calyciflorae periginous. Engler dan
Wettestein
menyatakan
Cucurbitacae
sebagai famili yang maju
dikarenakan corola yang gamopetalus dan possi anther yang synandrous
dan memposisikan cucurbitales sebelum Campanulales setelah Rubiales.
Rendle menyetujui pendapat Hallier dan meletakkan dalam kelompok
yang sama dengan Begoniaceae yang membentuk ordo Peponiferae
setelah Parietales. Bessey memasukkan Cucurbits dan begonia kedalam
losales, yang merupakan bagian dari Rosales. Core (1955) menyetujui
pendapat untuk tetap meletakkan famili ini pada Campanulales. Benson
(1957) meletakkan famili ini di bawah cucurbitales setelah Begoniales
dan setelah Rubiales. Porter (1967) mengikuti Benson tetapi meletakkan
famili diantara Ordo Rubiales dan camanulales. Cronquist (1968)
meletakkan famili cucurbitales ke dalam ordo Violales diantara
Sarraceniales dan Salicales
Chakraborty (1966) menyatakan bahwa famili cucurbitaceae
merupakan kelompok yang sering berevolusi yang telah melewati proses
metamorfosis sruktur dengan reduksi,amalgamasi, Kannasi, adnasi dan
sterilisasi organ seksual.

Begoniacea
e
(Kacikacian)
Karakter Spesifik
Herbaceus, batang biasanya berdaging. Daun tunggal, biasanya
unequal, berlobus, berselingan, bunga uniseksual warna putih atau pink.
Deskripsi
Herbaceus annual atau perennial, jarang yang perdu; tidak
bergetah, batang berupa rhizoma atau menjalar; jarang berumbi,
biasanya tegak. Daun tunggal, berselingan, biasanya unequal, jarang
yang equal, pinggir daun rata, bergigi atau berlobus, stipula 2.
Bunga terletak diketiak daun tunggal atau dalam simosa dikotom,
putih atau pink; uniseksual; bunga jantan dengan calix 2; corolla 2,
kadang-kadang tidak ada; stamen bebas atau fillamen bersatu dalam
collum; anther terbatas; bunga betina dengan perhiasannya sama
dengan bunga jantan, dengan satu corolla tambahan; bakal buah 2,3
atau 4 ruang, berusuk tiga; bakal biji banyak; stylus 2-4, bebas atau
bergabung dipangkalnya. Buah kapsul, jarang yang sukulen, berusuk tiga
atau bersayap 3, biji sangat kecil.
Famili ini terdiri dari 4 genera dengan sekitar 400-500 spesies
tersebar didaerah tropik.
Contoh

Begonia isoptera, tanaman pekarangan, Begonia hirtela*, Begonia


mexicana, tanaman pekarangan, Begonia rex, tanaman pekarangan.

ORDO CAPPARIDALES
Capparidacea
e
(MammanKarakter
mammanan)
Spesifik
Herba, perdu atau pohon. Daun tunggal atau majemuk menjari,
berselang-seling; stipula berduri. Bunga umumnya besar dan jelas;
aktinomorf atau zygomorf; biseksual; terdapat gynandrophore; calix 4;
corolla 4; stamen 4 sampai banyak, 2 karpel dalam gynophore.
Deskrip
si
Perdu atau herba, jarang pohon. Daun tersebar, jarang
berhadapan; tunggal atau majemuk trifoliolatus atau palmatus; stipula
kalau ada kecil atau berubah menjadi kelenjar.
Bunga dalam rasemus atau tunggal; bi- atau uniseksualis,
aktinomorf atau zigomorf, reseptakulum memanjang membentuk
gimnophore atau androgimnophore; calix 4, lepas atau bersatu di bawah;
corolla 4 lepas, letaknya berselangan dengan calix, sering mempunyai
taji pada dasar; stamen matang 6 sampai banyak, beberapa staminodia;

bakal buah 2-12 karpel, superus, 1 ruang, plasenta parietal. Buah kapsul,
nuk atau drupa; biji kadang-kadang berarillus, endosperm ada atau
tidak, kadang-kadang ada perisperm.
Conto
h

Cleome celidonii, C. rutidosperma*, C. viscosa, Capparis paniculata

Ridl. Crataeva religiosa*

Hubungan
Evolusi
Engler dan Pranl. meletakkan famili Capparidaceae di bawah ordo
Rhoedales
berdasarkan
posisi
Cruciferae
yang
berada
antara
Papayaraceae
dan
Crucieferae.
Ahli
filogenetik
setuju
bahwa
Capparidaceae berhubungan dengan Cruciferae dan menyatakan bahwa
Cruciferae bisa jadi berasal dari kelompok primitif Capparidaceae. Kedua
famili ini memiliki ovari bilocular dan placenta parietal. Puri (1945)
menyatakan bahwa keadaan ovari ini berasal dari 4 karpel ovari yang
memiliki mikrosell dengan kandungan enzim berupa minyak mostar.
Hutchinson memasukkan famili ini ke dalam Moringaceae
Cronquist (1968) menyatakan bahwa capparidaceae memilki banyak
karakter yang memungkinnya untuk dimasukkan ke dalam Cruciferae,
Moringaceae
dan
Resedaceae.
Hal
ini
bagaimanapun
juga,
memperlihatkan bahwa tiap anggota Capparidaccaeis termasuk ke dalam
ketiga famili ini, tapi hanya jika nenek moyangnya Capparidaceae.

Brassicacea
e
(Kubiskubisan)
Karakter
Spesifik
Herba annual, biennial atau perennial; bergetah seperti air. Daun
tersebar; tidak punya stipula. Bunga dimerous atau tetramerous; bakal
buah bilokular dengan sekat berlainan. Buah silikula.
Deskrip
si
Herba, jarang sekali perdu. Daun tersebar, jarang berhadapan;
tunggal, sering terbagi; stipula tidak ada.
Bunga dalam rasemus, biseksual, aktinomorf; reseptakel hanya
kadang-kadang membentuk gimnophore; calix 4, dua-dua berhadapan;
corolla 4, diagonal terhadap lembaran calix membentuk salib (karena itu
famili ini juga dinamakan (CRUCIFERAE); stamen umumnya 6, 2 yang
paling luar lebih pendek dan disebut tetradinamus; bakal buah 2 karpel,
2 ruang, plasenta parietalis; bakal biji 1-banyak plasenta; ovarium
superus. Buah umumnya siliqua (memanjang) atau silikel (pendek); biji
dengan embrio yang besar.

Contoh

Brassica oleraceae L., B. juncea Coss. var. foliosa Bail., untuk


sayuran; Raphanus sativus L. var. hortensis Baker., R. sativus L. var.
radicula DC.
Hubungan Evolusi
Famili Cruciferae diletakkan di bawah ordo Rhoedales oleh Rendle,
Engler, Prantl dan Lawrence. Bentham dan Hooker mengenali famili ini
sebagai bagian dari ordo Parietales. Benson (1957) mengikuti Bnentham
dan Hooker, tetapi mengganti nama ordo dari Parietales menjadi
Papaverales, Bentham dan Hooker dan Hutchinson (1964) mempercayai
bahwa famili ini merupakan nenek moyang Papaveraceous. Eames,
Arber, Puri and Saunders menyatakan bahwa famili ini berkerabat dekat
dengan Capparidaceous. Pada satu sisi famili Cruciferae berkerabat
dengan Papaveraceae dan di sisi lain berkerabat dengan Capapridaceae.
Ketiga famili ini memiliki ciri yang sama pada bentuk perianthium yang
tetramerous, pistil syncarpous dan plasenta parietal. Cronquist dan
Takhtajan (1969) juga mendukung pendapat ini. Famili memperlihatkan
karakter primitif seperti hypoginus pada bunga dan sedikitnya penyatuan
kecuali pada carpel tetapi juga menunjukkan beberpa kemajuan daripada
Ranunculaceae pada susunan organ bunga yang siklik, pistil syncarpous
dan pengurangan sejumlah bunga khususnya pada stamen dan karpel.
Moringaca
e
(KelorKarakter
keloran)
Spesifik
Pohon yang menggugurkan daun; ranting dengan bekas daun yang
besar. Daun berselingan; menyirip ganjil rangkap 2-4. Bunga cukup
besar, aktinomorf;
calix pendek membentuk
piala, bakal buah
menumpang; bakal biji banyak. Buah kotak bentuk garis, membuka
dengan 3 katup.
Deskrip
si
Pohon kecil mirip dengan Acacia, kulit kayu mengandung gum,
pada empulur taerdapat rongga udara yang besar. Daun tersebar;
majemuk bipinnatus; stipula tereduksi menjadi kelenjar di pangkal
petiolus.
Bunga dalam panikula, ada hypanthium; calix 5; corolla 5; stamen
5, nektar membentuk diskus; bakal buah 3 karpel, 1 ruang, duduk pada
gymnophore yang pendek, plasenta parietalis dengan 2 baris bakal biji
tiap plasenta. Buah kapsul; biji banyak, bersayap 3, tanpa endosperm
Conto
h

Moringa oleifera Lamk., daun dan buah muda menghasilkan


sayuran yang baik, juga menjadi pohon pendukung di kebun sirih

ORDO ERICALES
Ericacea
e
(CantigiKarakter
cantigian)
Spesifik
Pohon, perdu atau liana dan epifit; tanpa getah. Daun tersusun
spiral; distichous berselingan atau berkarang; calix dan corolla bersatu
membentuk tabung; buah bery, kecil.
Deskrip
si
Perdu, pohon kecil atau liana, jarang herba saprofit; tidak
bergetah. Daun tunggal; berselingan atau berkarang semu; pinggir daun
rata atau bergerigi; umumnya ditemukan di daerah gunung.
Bunga majemuk rasemosa, paniculata, umbelifera, atau tereduksi
menjadi tunggal; biseksual; simetris atau bilateral; calix bersatu dan
berlobus 5; corolla juga bersatu dan berlobus 5; stamen biasanya 10,
bakal buah biasanya 5 atau 10 ruang; superus, atau semiinferus. Buah
berry atau kapsul; biji kecil.
Famili ini terdiri dari sekitar 125 genera dan 3500 spesies di
dunia. Di Malaya 8 genera dan 37 spesies. Satu genus endemik Malaya
yaitu Pernettyyopsis.
Conto
h

Rhododendron acuminatum Hook.f., R. ericoides, R. buxifolium, R.


rugosum, R. lowii, merupakan tumbuhan pegunungan.
ORDO
EBENALES

Sapotacea
e
(Sawosawoan)

Karakter Spesifik
Pohon; bergetah putih; batang bagian pucuk dan pertulangan daun
ditutupi rambut merah kecoklatan. Bunga kecil sampai besar, warna
putih-krem, wangi. Buah berdaging; biji gepeng, mengkilat.
Deskripsi
Umumnya pohon besar, jarang perdu atau pohon kecil; bergetah
putih; bagian ujung batang berambut merah kecoklatan. Daun coriaceus,
pinggir rata.
Bunga kecil sampai sedang, biseksual, aktinomorf; putih-krem,
wangi; terletak diketiak daun atau ketiak daun dibagian ujung batang;
calix pendek, 4-8 lobus; corolla bersatu membentuk tabung pendek,
banyak lobus, 2-4 atau sama dengan jumlah calix; stamen melekat pada
tabung corolla 1,2,5-16, staminodea kadang ada, anthera oval atau
linear, sering bergabung; bakal buah besar, inferus; bakal biji tunggal
dalam 2,5 atau lebih ruang, stylus elongatus. Buah berdaging; biji 1-8,

coklat atau hitam, pipih.


Famili ini terdiri dari sekitar 320-800 spesies di daerah tropik.
Contoh

Acras sapota (sawo) digunakan untuk makan, Mimusops elengi


(bungo tanjuang)* sebagai pohon pelindung, Palaquium montanum.
Ebenacea
e
(EboniKarakter
ebonian)
Spesifik
Pohon atau perdu; cabang muda berwarna agak gelap. Bunga
uniseksual. Bunga jantan lebih banyak; calix dan corolla membentuk
tabung, calix persisten pada buah. Buah bulat mengerucut.
Deskrip
si
Pohon, jarang perdu; tidak bergetah; cabang muda berwarna agak
kehitaman. Daun tunggal; berselingan jarang yang berhadapan.
Bunga uniseksual; bunga jantan lebih banyak dari pada bunga
betina, actinomorf; calix berlobus 4-5, jarang 3, persisten pada buah;
Corolla membentuk tabung atau terompet, 4-5 lobus, pendek; stamen 464, biasanya 16; pada bunga jantan, staminodes
0-16 pada betina;
bakal buah 4-5 ruang atau terkadang 8-16 ruang; bakal biji 1, jarang 2
pada 1 ruang, stylus and stigma 1-4. Buah globosa, ellipsoid, bulat telur
mengerucut.
Famili ini terdiri dari sekitar 220 spesies, tersebar didaerah tropik,
jarang didaerah sub temperata
Conto
h

Diosppyros wallichii K. & G. ex. William.*, D. Pilosanthera.


Styracacea
e
(Kemenyankemenyanan)

Karakter
Spesifik
Pohon atau perdu; daun tunggal, berselingan; pinggir daun rata.
Bunga axilaris. Buah drupa, berry, biji beralbumin.
Deskrip
si
Pohon atau perdu; tidak bergetah. Daun tunggal, berselingan;
pinggir daun rata atau berombak.
Bunga dalam rasemosa, spika atau tunggal, diketiak daun;
berwarna putih jarang yang kuning; calix bersatu (gamosepalus)
membentuk tabung, persisten, berlobus 4-5; corolla 4-5 membentuk
tabung pendek atau tidak ada; stamen menempel pada corolla, 1banyak, fillamen bergabung atau terpisah; bakal buah kecil atau besar,
2,5 atau 1 ruang. Buah drupa, bery atau kapsul, ditutupi calix yang
persisten, 1,2 sampai 3 biji; biji beralbumin.

Famili ini terdiri dari 12 genera sekitar 450 di Asia, Australia dan
Amerika, satu genus Styrax di Malaya.
Contoh

Styrax benzoin (kumanyan, menyan)


Symplocacea
e
Karakter Spesifik
Pohon. Daun berselingan; kaku; pinggir daun bergerigi. bunga
putih, kecil, diketiak daun. Buah drupa dengan 1-3 biji perbuah.
Deskripsi
Pohon sedang atau perdu, jarang besar. Daun berselingan;
cartaceus, pinggir daun bergigi, hijau kekuningan.
Bunga putih, kecil; diketiak daun dalam rasemosa biasanya
panikula, braktea besar dan kuncup bunga mengerucut; calyx bersatu
membentuk tabung, kecil, berlobus 5 jarang 4; corolla pendek, berlobus
5, tumpul, terpisah; stamen sangat banyak, 30-100 melekat bagian
dasar corolla; bakal buah kecil, 2-5 ruang, stylus filiformis. Buah drupa;
1-3 biji.
Famili ini terdiri dari sekitar 300 spesies yang tersebar di Asia,
Australia and Amerika. Di Malaya sekitar 21 spesies tersebar dari hutan
pegunungan sampai perkampungan.
Contoh

Symplocos cochinchinensis (Lour.) Moore. (Kanduang)*.

Hubungan Evolusi
Kochummen mengatakan bawa famili Symplocaceae berkerabat
dengan Cornaceae dan Theaceae dengan kesaman bagian anatomi kayu.
ORDO PRIMULALES
Myrsinacea
e
Karakter Spesifik
Pedu sampai pohon, daun berselingan; pertulangan daun sekunder
rapat; permukaan daun ada selaput lilin atau bintik; bunga simetri; calix
persisten.
Deskripsi
Pohon, perdu kadang liana atau perdu kecil; tidak bergetah. Daun
biasanya berselingan; biasanya ada bintik atau lapisan kelenjer; tidak
ada stipula.
Bunga simetri; terminal atau aksilaris; daun kecil; pink atau putih,

biseksual; calix kecil, persisten, membentuk tabung


lobus 4-5,
umumnya berglandular; corolla bersatu membentuk tabung pendek atau
tidak ada, 4-5 lobus, ada titik glandular; stamen berhadapan dengan
lobus corolla; bakal buah bulat telur, stylus silindris. Buah baka, drupa
atau kering, kecil, bulat, berdaging, atau drupa dengan 1 biji.
Famili ini terdiri dari sekitar 900 spesies yang tersebar di daerah
tropik dan sub tropik.
Conto
h

Ardisia littoralis, Ardisia crispa, tumbuhan ini dimanfaatkan untuk


dan dapat dimakan; Maesa blumei, dapat dimakan, Maesa
ramentacea, dapat dimanfaatkan untuk obat.
obat

SUB
KELAS
V.
ROSIDAE
Beberapa kelompok pada subkelas ini memperlihatkan ciri yang
sama dengan famili lainnya pada subkelas magnolidae, sementara famili
lain ditemukan pada seluruh habitat dan daerah di dunia. Rosidae teridri
atas herba, perdu dan pohon, liana dan parasit. Daun majemuk terdapat
sebanyak daun tunggal. Bunga seringkali perriginus atau apigenus,
dengan bunga hypogenous yang bakal buahnya menyatu dengan cawan
nectar. Perhiasan bunga biasanya polipetal (kadang simpetal). Stamen,
dalam jumlah banyak, berkembang secara sentripetal (dariluar sumbu
bunga). Jumlah stamen lebih sedikit dibandingkan petal tumbuhan
lainnya. Pistil berupa pistil simpel hingga beberapa individu carpel hingga
pistil majemuk dengan 3 atau lebih carpel yang menyatu, Palsenta
biasanya aksil atau marginal, terkadang basal, bebas, sentral atau
parietal, dengan bakal biji 1 per 2 lokul
Subkelas Rosidae memiliki famili terbanyak dari pada subkelas
tumbuhan berbunga manapun. Subkelas ini terdiri dari 18 ordo, 114
famili dan 58.000 spesies.

Tabel 10. Daftar nama odo dan famili dalam sub kelas Rosidae
Ordo 1. Rosales
Famili 1. Brunelliaceae
2. Connaraceae*
3. Eucryphiaceae
4. Cunoniaceae*
5. Davidsoniaceae
6. Dialypetalanthaceae
7. Pittosporaceae
8. Byblidaceae
9. Hydrangeaceae*
10. Columelliaceae
11. Grossulariaceae
12. Greyiaceae

13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.

Bruniaceae
Anisophylleaceae
AIseuosmiaceae
Crassulaceae*
Cephalotaceae
Saxifragaceae*
Rosaceae*
Neuradaceae
Crossosomataceae
Chrysobalanaceae
Surianaceae
Rhabdodendraceae

Ordo 2. Fabales
Famili 1. Mimosaceae*
2. Caesalpiniaceae*
3. Papilionaceae*
Ordo 3. Proteales
Famili 1. Elaeagnaceae*
2. Proteaceae*
Ordo 4. Podostemales
Famili 1. Podostemaceae*
Ordo 5. Haloragales
Famili 1. Haloragaceae
2. Gunneraceae*
Ordo 6. Myrtales
Famili 1. Sonneratiaceae*
2. Lythraceae*
3. Rhynchocalycaceae
4. Alzateaceae
5. Penaeaceae
6. Crypteroniaceae
7. Thymelaeaceae*
8. Trapaceae
9. Myrtaceae*
10. Punicaceae*
11. Onagraceae*
12. Oliniaceae
13. Melastomataceae*
14. Combretaceae*
Ordo 7. Rhizophorales
Famili 1. Rhizophoraceae*
Ordo 8. Cornales
Famili 1. Alangiaceae*
2. Cornaceae*
3. Garryaceae
Ordo 9. Santalales
Famili 1. Medusandraceae
2. Dipenodontaceae
3. Olacaceae
4. Opiliaceae
5. Santalaceae*
6. Misodendraceae
7. Loranthaceae*
8. Viscaceae
9. Eremolepidaceae
10. Balanophoraceae*
Ordo 10. Rafflesiales
Famili 1. Hydnoraceae
2. Mitrastemonaceae
3. Rafflesiaceae*
Ordo 11. Celastrales
Famili 1. Geissolomataceae
2. Celastraceae*
3. Hippocrateaceae

7. Aquifoliaceae*
8. Icacinaceae*
9. Aextoxicaceae
10. Cardiopteridaceae
11. Corynocarpaceae
12. Dichapetalaceae
Ordo 12. Euphorbiales
Famili 1. Buxaceae
2. Simmondsiaceae
3. Pandaceae
4. Euphorbiaceae*
Ordo 13. Rhamnales
Famili 1. Rhamnaceae*
2. Leeaceae*
3. Vitaceae*
Ordo 14. Linales
Famili 1. Erythroxylaceae*
2. Humiriaceae
3. Ixonanthaceae*
4. Hugoniaceae
5. Linaceae
Ordo 15. Polygalales
Famili 1. Malpighiaceae *
2. Vochysiaceae
3. Trigoniaceae
4. Tremandraceae
5. Polygalaceae *
6. Xanthophyllaceae
7. Krameriaceae
Ordo 16. Sapindales
Famili 1. Staphyleaceae
2. Melianthaceae
3. Bretschneideraceae
4. Akaniaceae
5. Sapindaceae*
6. Hippocastanaceae
7. Aceraceae
8. Burseraceae*
9. Anacardiaceae*
10. Julianaceae
11. Simaroubaceae*
12. Cneoraceae
13. Meliaceae*
14. Rutaceae*
15. Zygophyllaceae
Ordo 17. Geraniales
Famili 1. Oxalidaceae*
2. Geraniaceae*
3. Lirnnanthaceae
4. Tropaeolaceae
5. Balsaminaceae*

4. Stackhousiaceae
5. Salvadoraceae
6. Tepuianthaceae

Ordo 18. Apiales


Famili 1. Araliaceae*
2. Apiaceae*

Catatan : Nama famili yang ditandai dengan tanda bintang dilengkapi dengan
deskripsi dan dilengkapai dengan beberapa contoh species.

ORDO
ROSALES

Connaraceae

Karakter
Spesifik
Perdu atau pohon kecil. Daun majemuk menyirip. Bunga
uniseksual, axillaris, majemuk rasemosa; calix persisten pada buah;
stamen tersusun dalam 2 seri, biji 1 dalam 1 ruang.
Deskrip
si
Perdu, pohon kecil atau liana, tidak bergetah. Daun berselingan,
majemuk menyirip atau beranak daun tiga; stipula sering tidak ada.
Bunga kecil, simetri atau asimetri; selalu uniseksual, biasanya
dioseus (berumah dua); inferus atau semiinferus, terletak diketiak daun
atau diujung batang dalam majemuk rasemosa atau panicula; calix 5,
bebas atau bersatu bagian dasar, persisten pada buah; corolla 5, bebas
atau bersatu pada bagian dasar; stamen biasanya 5 atau 10, jarang 4
atau 8, tersusun dalam 2 seri; bakal buah superus, dengan 1-5 ruang;
bakal biji 2 setiap ruang. Buah dengan 1 biji setiap ruang, biji berarilus.
Famili ini terdiri dari 24 genera dan 300-400 spesies, tersebar
didaerah Pantropik, genera yang terbesar yaitu Connarus dan Rorea
dengan masing-masing sekitar 100 spesies.
Conto
h

Connarus ramiflora GRIFF., C. ellipticus King., C. guianensis


dinamakan Zebra wood, Agelae avillosa Di Afrika daunnya digunakan
sebagai
obat disentri,
Cnestis corniculata dan C. ferruginea
digunakan sebagai obata cuci perut. Rourea mimosoides (Vahl.) Planch.
Hubungan
Evolusi
Dalam
kelasifikasi
Connaraceae
kedalam
Rosales
masih
diperdebatkan oleh para Botanist karena Karakter daunnya majemuk
pinnatus, karpelnya yang bebas dan bijinya yang berarillus

Cunoniaca
e
Karakter
Spesifik
Perdu atau pohon (kadang liana). Daun berhadapan atau
melingkar, Bunga kecil, beraturan, bunga majemuk dengan mahkota,
panicula, atau rasemosa, biji kecil, terdapat endosperm.

Deskrip
si
Daun biasanya pinnatus, compound atau trifoliatus (kadang
simple), seringkali glandular dan bergigi, stipula ada, bisa jadi besar atau
menyatu berpasangan. Bunga sejati (kadang uniseksual atau berumah
dua), tenggelam hingga sedikit melayang. Calix 3-6, dapat dibedakan
atau menyatu pada dasar. Corolla 3-6 (atau sedikit), berselang seling
dan pendek daripada calyx. Stamen 4 hingga banyak, dapat dibedakan,
menempel pada piringan nektar di sekeliling ovary, anther membuka
secara longitudinal. Pistil 2-5 simpel dengan carpel menyatu, lokulus 2-5,
ovul banyak pada tiap lokul dan muncul pada sumbu plasenta, ovary
superus dan sebagian inferus, stylus terminal pada tiap carpel, stigma
capitate. Buah berupa kapsul atau kacang (kadang berbentuk drupa atau
folikel). Biji terkadang bersayap, embrio lurus
Conto
h
Ceratopetalum apetalum. Kayu digunakan untuk bangunan.

Weinmannia
blumei

Hydrangeacea
e
Karakter
Spesifik
Perdu atau pohon. Daun tunggal, pinggir daun bergerigi. Calix dan
corolla bersatu membentuk tabung. Buah kapsul dengan biji banyak,
punya endosperm.
Deskrip
si
Perdu atau pohon, jarang liana, tidak bergetah. Daun tunggal,
berhadapan, jarang tersebar atau berselingan, pinggir daun bergerigi
atau bergigi.
Bunga dalam majemuk corymbosa atau panicula; calix dan corolla
simetri, calix bersatu dengan 4-6 torehan atau lobus; corolla 4-10,
imbrikatus; stamen normalnya 6-14, filamen bebas atau bersatu, anther
dengan 2 ruang; bakal buah superus, 5 atau 2-4 ruang; bakal biji
banyak, stylus 2-5, bebas. Buah kapsul, jarang berri; biji 1-banyak,
punya endosperm.
Famili ini terdiri dari 17 genera dan 170 spesies, tersebar di daerah
temperata dan subtropik. Genera yang besar dalam famili ini adalah
Deutcia (50 spesies), Pjiladelphus (50 spesies) dan Hydrangea (24
spesies).
Conto
h

Hydrangea hortensis, H. macrophylla,dan Philadelphus coronarius

di gunakan sebagai tanaman ornamental

Crassulacea
e

(Cocorbebekcocorbebekan) Karakter Spesifik

Herba yang berumur panjang atau perdu kecil; berdaging tebal


dan berair. Daun tunggal, berhadapan; stipula tidak ada, sering dengan
anatomi kranz. Bunga dalam simosa atau tunggal; biseksual; calix 4-5,
poly atau gamosepalus; corolla bersatu, 4 lembar dalam 2 lingkaran;
stamen 2 x sebanyak corolla; stamen 8; bakal buah, melekat pada
corolla, karpel sebanyak sepal; bakal biji banyak tiap karpel. Buah
folikulus; biji kecil punya endosperm.
Deskripsi
Herba atau perdu kecil ; biasanya sukulen. Daun berdaging,
berselang seling (kadang melingkar) atau roset; simpel, sedikit stipula.
Bunga kecil, beraturan sejati (kadang uniseksual ), inferus atau
superus; bunga majemuk tunggal atau berupa simosa, korimbosa atau
panikulum; calix biasanya 4-6, terpisah atau menyatu; corolla 4-6, dapat
dibedakan; jumlah stamen sama atau dua kali lebih banyak dari corolla,
filamen dapat dibedakan (kadang menyatu), dan menyatu dengan
tabung corolla, anthera membuka secara longitudinal,
bakal buah
tunggal dengan banyak carpel atau majemuk dengan jumlah yang sama
tiap karpel; corolla berpisah pada dasar, ruang 1-5; bakal biji sedikit
hingga banyak pada tiap carpel dan menempel pada perietal (kadang
aksil) plasenta; bakal buah superus, stylus pendek atau panjang; stigma
kecil dan lembut. Buah berupa kapsul atau kelompok atau folikulum; biji
kecil, endosperm ada atau tidak.
Contoh

Kalanchoe pinnata PERS. (Sidingin), Digunakan


penurun panas. Simpervivum untuk bumbu masakan

sebagai

obat

Saxifragacea
e
(Gigilgigilan)
Karakter Spesifik
Herba atau perdu kecil, kadang-kadang agak famililen. Daun
tunggal, majemuk pinatus atau palmatus, tersebar atau berhadapan;
stipula tidak ada. Bunga dalam simosa, rasemosa, atau tunggal,
aktimorf/zigomorf bi- atau uniseksualis; calix 3-10, corolla sebanyak
calix, sering bertaji, stamen 1-2 lingkaran sebanyak calix, kadangkadang ada staminodia, bakal buah 2-7 karpel, 1 ruang, bakal biji
banyak. Buah kapsul, biji dengan atau tanpa endosperm
Deskripsi
Tumbuhan herba, perennial (kadang annual), daun berhadapan,
berlawanan, atau basal, tunggal (kadang majemuk) sedikit stipula.

Bunga beraturan (kadang tidak), sejati (kadang uniseksual);


periginus hingga epigenous), hypanthium berkembang dengan baik,
bunga majemuk dengan berbagai tipe; calyx 5 (kadang 3-10), seringkali
hypanthium, kecil; corolla 5 (kadang 3-10 atau kurang dari), kecil, calix
berhadapan, terkadang bercelah; stamen biasanya dua kali lebih banyak
dari jumlah corolla dan terbagi dalam 2 lingkaran, filamen dapat
dibedakan, anther membuka secara longitudinal. Bakal buah majemuk
dengan 2-4 penyatuan carpel (kadang dapat dibedakan), ruang 1-5
(biasanya 1-2), bakal biji seringkali banyak pada tiap lokul dan
menempel pada bagian sumbu atau parietal plasenta; bakal buah
superus atau inferus, stylus tunggal dari tiap carpel, seringkali
melengkung dan berbentuk terompet, stigma capitata. Buah kapsul; biji
banyak, kecil, embrio kecil, lurus, endosperm banyak hingga sedikit.
Contoh

Polyosma conocarpa RIDL.; Saxifraga, Heucrea, Tiarella


merupakan tanaman hias yang sering ditanam untuk mempercantik
kebun
Hubungan Evolusi
Kelasifikasi Saxifragaceae diinterpretasikan ke dalam banyak cara
oleh botanis yang berbeda. Beberapa akan memasukkan famili ini ke
dalam genus perdu Hydrangeaceae dan Grossulariaceae, sementara yang
lain mendeskripsikan famili ini memiliki sebanyak 15 famili dalam 2 ordo
yang berbeda. Fossil Saxifragaceae dikoleksi dari
Laut Eropa dan
sekarang menjadi pertanyaan besar oleh Paleobotanis

Rosacea
e
(Mawarmawaran)
Karakter Spesifik
Daun dengan stipula. Bunga umumnya dengan receptakulum lebih
atau sedikit berlembah; mempunyai disc; stamen biasa saling bebas,
dengan filamen bulat.
Deskripsi
Pohon, perdu atau herba. Daun tersebar atau berhadapan, tunggal
atau terbagi atau majemuk; stipula biasanya ada, kadang-kadang
menempel pada dasar petiolus.
Bunga tunggal atau dalam simosa; aktinomorf, biseksual; ada
hypantium; calix umumnya 5; corolla umumnya 5, lepas; stamen banyak
(5, 10 atau 20) keluar dari hipantium; bakal buah 1- beberapa karpel

yang lepas atau bersatu; bakal buah umumnya inferus, plasenta


aksilaris; bakal biji 1-2 atau banyak tiap karpel. Buah bermacam-macam
seperti folikulus, akhen, pomum, drupa atau kapsul; biji umumnya tanpa
endosperm.
Conto
h

Rosa hybrida (mawar)* merupakan tanaman ornamental, Rubus


moluccanus (pancaringek)*. Rosea sering digunakan sebgai bahan obat
dengan campuran gula dan madu sebagai penyegar, corollanya
digunakan sebagai bahan pembuat minyak rambut, tunasnya dimakan.
Hubungan
Evolusi
Famili
ini menunjukkan
kekerabatan
yang dekat
dengan
Leguminosae dan Saxifragaceae dengan keberadaan stipula, bunga
pentamer, keberadaan rotue dll. Smith (1961) setelah melakukan studi
kromatografi menyimpulkan Rosaceae lebih dekat kepada Saxifragaceae
dikarenakan kandungan fenolic khususnya asam ellagic dan leucoantho
cyanins. Famili Leguminosae memperlihatkan sedikit kekerabatan dengan
Rosaceae. Bagaimanapun, keberadaan isofalvonoid pada PapiIionatae
dan asam Gallic pada Caesalpinioideae dan Rosaceae dan bunga
zygomorph pada kedua famili ini merupakan karakter yang mirip dengan
Rosaceae. Takhtajan (1969) menghubungakan
Rosaceae dengan
beberapa famili pada ordo Dilleniales dan Saxifragales.

ORDO
FABALES
Mimosacea
e
(Petaipetaian)
Karakter
Spesifik
Kebanyakan pohon atau perdu. Daun majemuk bippinatus;
berselingan, anak daun terkadang memperlihatan pergerakan sensitif.
Buah teratur, aktinomorf, umumnya berbentuk segi lima, stipula
bermodifikasi seperti terompet,
Deskrip
si
Batang aerial, tegak atau menjalar dan straggling, memanjat,
mengayu; batang silindris dan berduri atau tanpa duri, bercabang, padat,

biasanya diselubungi oleh kulit kasar; kadang bergetah pada tiap tipe
batang. Stipula bermodifikasi menjadi duri; petiola panjang, daun
bipinnatus dengan tendril yang panjang dan mengayu, anak daun mudah
gugur, berselingan, pinnatus satu atau dua, anak daun berhadapan atau
berselingan, sesil atau subsesil dan jika disentuh perlahan menutup.
Bunga umumnya majemuk simosa; pada beberapa spesies
mahkota simosa yang tersusun pada panikulus terminal, suri; tangkai
bunga, sesil atau subsesil, berkelopak, lengkap; simetri; actinomorphus;
banci, pergynous; berbentuk segi lima atau segi empat pada Mimosa,
melingkar,
kecil;
calix
5, bersatu,
berbentuk
cawan,
tubular,
campanulatus; corolla 4, valvatus atau imbricatus, anterior calix yang
unik posterior, hijau atau petaloid, calix bebas dan tidak sama, corolla 5,
polypetalous, 4 dan menyatu, corolla tubular dan bergigi 5; stamen
polyandrous dan monadelphous, 10 bebas dan 10 dan monadelphous, 4
bebas, filamen panjang daripada corolla dan filiform, berwarna, anther
dithecous, carpel 1; ovary besar, satu ruang. Buah polong lomentous,
terdiri 10-30 biji pipih, segi empat atau berbentuk lingkaran
Conto
h

Acacia arabica digunakan sebagai bahan obat untuk meyembuhkan


disentri, batang Acacia catechu dan Leucohlea digunakan sebagai zat
penciut; Albizzia lebbek digunakan untuk mengobati rabun senja;
Caliandra haematocephala* digunakan sebagai tanaman pelindung;
Lauchaena glauca (Patai cino). Mimosa pudica (sikajuik)*, M. pigra
(Sikajuik gajah);Neptunia oleracea,.
Hubungan
Evolusi
Dari tiga famili Leguminoceae, Mimosaceae adalah famili
intermediet dan sedikit lebih maju daripada Papilioneceae ( Hutchinson,
1959). Famili ini juga memiliki berkas pembuluh sepanjang sutura yang
menunjang bakal biji seperti pada Rosaceae yang juga memilki 5 berkas
pembuluh pada carpel walaupun hanya 3 yang muncul pada daun.
Keunikan morfologi terlihat pada 5 struktur berkas pembuluh dan carpel
yang berfungsi sebagai megasporophyll yang masih belum bisa
dijelaskan (Cronquist, 1968). Bagaimanapun, fakta ini cukup untuk
membuktikan kekerabataan Mimosaceae dengan Rosaceae.

Papilionacea
e
(Kacangkacangan)
Karakter
Spesifik
Seringkali memanjat. Bunga banci, umumnya zigomorf; calix 5,
dengan calix anterior yang unik, umumnya menyatu atau tidak; 5 corolla
dan berbentuk papilion; stamen kebanyakan 10 mono-diadelphous;
carpel dengan satu sutur ventral posterior. Buah legum

Deskripsi
Batang aerial, herbaceous atau mengayu, tegak pada semak,
pohon dan kebanyakan herbaceous, tendril memanjat, bercabang,
angular atau berbentuk silindris. Daun tunggal atau majemuk;
berselingan; terkadang behadapan atau whorled, ada stipula, kadang
menggantikan anak daun yang bermodifikasi menjadi tendril, terkadang
anak daun iindividual memiliki stipula pada dasar.
Bunga majemuk racemosa, biasanya tunggal atau dorsoventral
rasemosa; punya braktea, zygomorf, biseksual; hypo hingga perygineus,
pentamerous dan papilionaceous; calix 5, gamosepalus, berbentuk
lonceng, bergigi; corolla 5, polypetal, papilionaceous, satu yang lateral
disebut sayap dan dua anterior terluar yang menyatu dan berbentuk
perahu disebut Keel atau Carina; stamen 9, 10 atau diadelphous (9) + 1,
stamen posterior bebas dan filamen dari sembilan yang tersisa menyatu
membentuk tabung mengelilingi ovary, anther biasanya bithecous, bakal
buah besar, carpel 1, satu ruang; bakal biji 1, 2 atau lebih, stylus
panjang, stigma sederhana. Buah biasanya legum atau polong; biji
biasanya tanpa endosperm dengan kulit biji keras
Contoh

Butea monosperma digunakan sebagai bahan obat untuk disentri;


Canavalia maritima*; Cassia tora (galinggang);Centrosoma pubescens*;
Clitorea laurifolia (Kacang giriang-giriang)*; Clotalaria albaria digunakan
sebagai pembersih, C. Labulaiforia digunakan sebagai bahan obat untuk
menyembuhkan dari gigitan ular; Cicer arietinum menghasilkan asam
malat, asetat dan oksalat juga digunakan untuk menyembuhkan dari
gigitan ular; Flemingia strobilifera (Siringan-ringan); Mucuna pririens
D.C. (kacang miang)*.
Hubungan Evolusi
Papilionaceae merupakan famili yang paling maju dari ketiga famili
lainnya, Caesalpiniaceae, Mimosaceae dan Papilionaceae dari ordo
Leguminales dan merupakan bagian dari Rosaceus yang memperlihatkan
kesamaan dan jelas merupakan satu kelompok.
Caesalpiniace
ae
(Joharjoharan)
Karakter Spesifik
Herba, perdu atau pohon, kebanyakan memanjat. Daun majemuk,
berhadapan; dengan stipula. Bunga banci, zigomorf; calix lima atau
kurang; stamen sepuluh atau kurang, terkadang banyak. Buah legum.
Deskripsi
Batang aerial, cabang tegak, herbaceus, berkayu atau memanjat
dangan duri seperti kait dan batang tendril, rapat; glabrous atau

subglabrous terkadang tomentosa, diselubungi dengan duri. Daun daun


majemuk, unnipinatus, bippinatus atau tunggal dengan celah yang dalam
dari ujungnya. berselingan, kadang tanpa stipula jika ada stipula
mengecil; memiliki petiolus,
Bunga majemuk rasema; memiliki braktea; zygomorf dikarenakan
keberadaan corolla pada thalamus dan ukurannya, banci peryginous,
pentamer, melingkar, besar dan berwarna menarik pada beberapa
genera; calix 5, polysepalus atau gamosepalus, dua calix teratas
bergabung pada Tamarindus indica, imbricate, jarang valvate, hijau atau
petaloid, anterios calix yang aneh; corolla 5, 3-5, 3 , 1 atau tidak ada,
pada Krameria corolla anterior terdapat dalam bentuk glandular,
imbricata; stamen 10 atau kurang, polyandrous, diadelphous atau
bergabung pada basis atau connate, dengan panjang yang beragam;
Cassia 3 stamen steril kecil, 4 ukuran mengengah, dan tiga berukuran
besar dan berbentuk sabit, 2-8, 10 stamen fertil, monadelphous,
berumah dua, dehiscent, longitudinal atau pori apical; carpel 1, superior,
unilokular, banyak bakal biji; bakal buah lurus, melengkung atau
berbentuk sabit, berambut atau tomentos, stylus pendek atau panjang,
stigma simpel, linear atau capitate. Buah polong, dehiscent atau
indehiscent dan silinder lomantaceous atau datar; biji seringkali tidak
endosperm, embrio besar.
Conto
h

Bauhinia coccinea*, B. purpurea* digunakan sebagai pohon


pelindung dan ornamental, Bauhinia variegata digunakan sebagai bahan
obat, batangnya digunakan untuk mengobati penyakit kulit. Cassia fistula
merupakan tanaman penghasil getah, Cassia occidentalis digunakan
sebagai bahan obat untuk menyembuhkan penyakit kulit, Cassia tora*
digunakan sebagai bahan obat untuk menyembuhkan dari gigitan ular,
Hubungan
Evolusi
Dari tiga famili pada Leguminales, Caesalpiniaceae merupkan yang
paling primitif dan dekat dengan Rosaceae. Sebagai contoh, sedikit
perbedaan ditemukan pada bagian longitudinal bunga pada species
Parinan (Parinarium) pada Rosaceae dan Bauhinia, seperti B. maximiliana
Benth. Ini bisa jadi tidak berhubungan dengan evolusi.
ORDO
PROTEALES
Elaeagnacea
e
Karakter
Spesifik
Perdu. Daun tunggal; tanpa stipula; bersisik putih keperakan atau
coklat. Bunga monochlamideous; braktea kaku; perhiasan bunga
gamophyllous dan bersisik. Buah seperti buah beri.

Deskrip
si
Perdu, percabangan tipis, seringkali memanjat; terkadang memiliki
pelindung yaitu duri. Daun distichous, tunggal, bertepi daun rata
peltatus, dentatus atau bertoreh, orbicularis, bersisik putih keperakan
atau coklat; tanpa stipula.
Bunga biseksual, tunggal, fascikula atau rasemosa, aktinomorf;
aksilaris, berukuran kecil, braktea kaku; perhiasan bunga gamophyllous,
bersisik, tabung mengkerut diatas bakal buah, guadrangularis, 4 lobus;
stamen 4, bakal buah superus, 1 ruang; bakal biji 1, terletak pada dasar
rongga bakal buah, tegak, stylus lebih pendek dari perhiasan bunga,
buah
tersembunyi
seperti
beri
pada
dasar
perhiasan
bunga
(anthocarpus), testa keras, tidak ada albumen.
Conto
h

Elaeagnus triflora Roxb., Elaeagnus conferta Roxb.


Proteacea
e

Karakter
Spesifik
Kayu dengan sinar yang prominent, lebar, sering mengkilat.
Deskrip
si
Pohon atau perdu; kayu berwarna pucat. Daun tungggal;
coriaceous, spiral, umumnya pendek, piggir daun rata atau bergigi, tanpa
stipula.
Bunga majemuk rasemosa, biasanya diketiak daun, atau pada
cabang, braktea kecil, mudah gugur; bunga simetris; biseksual atau
uniseksual; corolla 4, tidak saling berhimpitan; stamen 4, melekat pada
tepal, anthera basifixed, 2 ruang, kering; bakal buah besar, 1 ruang,
sesil, stigma kecil. Buah nut atau drupa dengan 1-2 biji.
Famili ini terdiri dari sekitar 60 genera dengan 1300 spesies yang
tersebar didaerah tropik dan subtropik (Afrika, Amerika tengah dan
selatan, Asia, Malaya, Australia, Selandia Baru. Di Malaya terdiri dari
sekitar 2 genera dengan lebih kurang 12 spesies. Ditemukan pada daerah
dataran rendah sampai hutan pegunungan, banyak di daerah dekat aliran
sungai.
Conto
h

Helicia attenuata (Jack) Bl., Helicia excelsa (Roxb.)Bl., Helicia


serrata (R.Br.)Bl.
ORDO
PODOSTEMALES
Podostemace
ae

Karakter
Spesifik

Herba annual atau perennial; hidup pada substrat batu atau kayu
di aliran air deras dan bersih seperti air terjun; akar polimorfik, berthalus
dan pipih. Daun decussate atau distichous, tersusun spiral. Bunga
majemuk spika monochasial; kecil dan bercelah, biseksual; perhiasan
bunga (tepal) seperti sisik 2-5; bakal biji banyak. Buah kapsul septicidal
berkatup 2-3.
Deskripsi
Herba annual atau perennial; kecil sampai besar dengan tunas
elastis yang steril atau fertil, biasanya dengan getah merah; hidup
terapung, percabangan akar kuat, akuatik, tenggelam paling sedikit saat
level air tinggi, hidup pada perbatuan (atau kayu) pada aliran air deras
dan bersih (biasanya pada air terjun atau air terjun yang terjal sekali),
seringkali berkelompok. Akar polymorphik, sering berthalus, pipih, dapat
berfotosintetis, melekat pada substrat perbatuan (atau kayu), terkadang
absen. Daun tersusun spiral, roset; tunggal atau terbagi, tidak jarang
yang multipartitus, biasanya berlapis pada dasar; stipula ada atau absen.
Bunga tunggal atau fascikula; berada diantara dasar daun atau
percabangan ujung (tunas pendek) atau pada perbungaan aksilaris,
biasanya pada 2 sisi berbentuk seperti spika monochasial; bunga kecil;
bercelah pada tunasnya, aktinomorfik atau zygomorfik; bunga biseksual;
perhiasan bunga terdiri dari 2-5, bebas atau menyatu, terkadang
perhiasan bunga menyerupai sisik; stamen 1 sampai tak hingga, bebas,
atau seringkali menyatu, anthera 2-4 ruang, membuka menurut
panjangnya; bakal buah superus, sesil atau bertangkai pendek, 1-3
ruang, plasenta di tengah, bakal biji banyak, stylus banyak sebanyak
karpel, jarang sekali 1, stigma 2-3. Buah kapsul berkatup 2-3; biji tak
hingga, berukuran kecil, endosperm absen, embrio lurus.
Contoh

Cladopus nymani H. Moll.

ORDO HALORAGALES
Gunneraceae
Karakter
Spesifik
Herba perenial, mempunyai rhizom. Daun bulat. Bunga majemuk,
uniseksual; bunga jantan bagian atas dari tangkai dan bunga betina
bagian bawah
Deskrip
si
Herba perenial, tidak bergetah, mempunyai rhizom. Daun bulat,
diameter lebih dari 40 cm.
Bunga majemuk rasemosa; uniseksual; panjang tangkai bunga
lebih dari 40 cm; bunga jantan bagian atas dari tangkai bunga, tersusun
rapat seperti bongkol dan bunga betina pada bagian bawah, terkadang
warna putih.
Famili ini tersebar dipegunungan daerah Asia tenggara dan
Australia.

Contoh

Gunnera macrophylla Bl.*

ORDO
MYRTALES

Sonneratiacea
e
(Pedadapedadaan)

Karakter
Spesifik
Pohon. Bunga dalam jumlah kecil pada ujung ranting atau dalam
malai terminal atau malai rata; calix banyak, runcing, dalam kuncup
bersambungan seperti katup, menyerupai kulit; bakal buah superior,
diselubungi oleh tabung calix; bakal biji banyak terletak pada sekat. Buah
kotak atau buni.
Deskripsi
Pohon besar atau perdu; tumbuh dekat laut (pantai); tidak
bergetah. Daun
berdaging; berhadapan; tunggal; pinggir daun rata,
menyerupai kulit, stipula tereduksi.
Bunga tersusun simosa; terminalis, 1-3 bentuk payung atau
cawan; calix 4-8 lobus, lanset, coriaceous; persisten; gamosepalus;
corolla 4-8 lobus, linear; stamen banyak keluar dari hypanthium dalam
beberapa lingkaran; gimnasium 4-20 karpel; stigma capitate; bakal biji
banyak. Buah kapsul atau bakka; biji banyak tanpa endosperm.
Famili ini mempunyai 2 genus yaitu Soneratia dan Duabanga.
Soneratia adalah tumbuhan bakau dengan akar nafas (Pneumatophore)
sedangkan Duabanga adalah pohon di hutan musim dan hutan hujan
tropis
Contoh

Sonneratia caseolaris Engl., S. grifitii*, S. alba J. E. Sm.


Lythracea
e
(Bungurbunguran)

Karakter Spesifik
Herba annual, perdu atau pohon, tidak bergetah. Daun berhadapan
atau berkarang. Bunga biseksual dan periginus; hypanthium ada
terkadang dibawah dan dekat pada epicalix; calix dan corolla terbangun
dari bagian dasar hypanthium; filamen tidak sama panjang, 2-6 karpel,
plasenta aksilaris.
Deskripsi
Herba, perdu atau pohon yang ditemukan disekitar pantai; tidak
bergetah putih. Daun tunggal; berhadapan atau dalam lingkaran;
tunggal, stipula tidak ada atau tereduksi.
Bunga tunggal atau dalam rasemosa, spika, dikhasium atau
panikula; biseksual; aktinomorf atau zigomorf; teletak di ujung batang;

ada hipanthium, 4-, 6- atau 8; calix bersatu, bergantian dengan corolla;


corolla lepas, 4-8 lobus; stamen 2 kali jumlah corolla, gimnaseum 2-6
karpel; bakal buah superus dikelilingi oleh diskus, ruang sebanyak karpel,
bakal biji 2- lebih dalam satu ruang, plasenta aksilaris. Buah kapsul,
berri; biji banyak, kadang bersayap, tanpa endosperm.
Famili ini lebih kurang 5 spesies di lndo-Malaya.
Conto
h

Lawsonia dan Lagerstroemia ditanam sebagai tanaman hias karena


bunganya yang indah dan harum; Lagerstroemia menghasilkan kayu;
Lawsonia inermis daunnya dijadikan sebagai pewarna merah; Batang dari
Lawsonia digunakan untuk sakit kuning, pembengkakan limpa dan
penyakit kulit. Batang, daun dan bunga dari Lagerstroemia digunakan
untuk obat cuci perut yang kuat.
Thymellacea
e
(Karaskarasan)
Karakter
Spesifik
Pohon atau perdu. Bunga biseksual; calyx tubular, sering dengan
warna cerah; ovari superior. Biji mempunyai caruncle atau arillus.
Deskrip
si
Pohon atau perdu, kulit batang sering terkelupas. Daun
berhadapan atau tersebar, tunggal, stipula tereduksi atau tidak ada.
Bunga dalam bermacam simosa atau rasemosa; sering kompleks,
jarang tunggal; aktinomorf, biseksual, ada hypanthium, punya kelenjar
nektar; calix 4-5 imbrikatus, atau berbentuk kaliptra dan mudah gugur,
atau tereduksi, corolla 4-5, imbrikatus, kadang berbentuk kaliptra tau
tidak ada; stamen banyak, ginaesium 2-5 karpel; bakal buah inferus,
ruang sebanyak karpel, bakal biji 2-banyak dalam satu ruang. Buah
bakka, drupa atau nuk. Biji tanpa endosperm.
Famili ini terdiri dari sekitar 150 marga dengan 3500 jenis,
tersebar di daerah tropis dan subtropis dan juga di temperata Australia.
Conto
h

Daphne pendula Sm., Aquilaria malaccencis Lamk.

Myrtacea
e
(JambuKarakter
jambuan)
Spesifik
Pohon atau perdu. Daun memiliki kelenjar bintik-bintik berlubang
hampir transparan atau berwarna; stamen berjumlah banyak, anthera
yang bersambungan dengan stamen ujungnya berkelenjar; bakal buah
inferior dengan plasenta axile atau parietal. Biji testa termodifikasi
menjadi sayap.

Deskrip
si
Pohon atau perdu. Daun tunggal; berhadapan atau tersebar;
pertulangan intramarginal menutup; stipula tereduksi atau tidak ada.
Bunga dalam simosa atau rasemosa, sering majemuk, jarang
tunggal, aktinomorf; biseksual, ada hypanthium, ada kelenjar nektar;
calix 4-5 imbrikatus atau berbentuk kaliptra dan mudah jatuh atau
tereduksi; corolla 4-5, imbrikatus, kadang-kadang membentuk kaliptra;
stamen banyak, gimnasium 2-5 karpel, bakal buah inferius, ruang
sebanyak karpel; bakal biji 2-banyak dalam satu ruang. Buah baka,
drupa atau nuk; biji tanpa endosperm.
Famili ini terdiri dari sekitar 150 marga dengan 3500 jenis,
tersebar di daerah tropis dan subtropis dan juga di temperata Australia.
Di Malaya ditemukan sekitar 9 genera dan kira-kira 210 spesies yang
ditemukan didaerah dataran rendah sampai hutan pegunungan.
Conto
h

Eugenia dan Psidium, buahnya dapat dimakan dan mengandung


banyak vitamin; Eucalyptus, Myrtus dan Callistemon dibudidayakan
orang karena bunganya yang indah; Eucalyptus digunakan untuk industri
kertas, penghasil kayu dan bahan bangunan, juga sebagai penghasil
minyak aromatis minyak cengkeh, daun Eucalyptus yang telah kering
digunakan untuk asma, akarnya untuk obat cuci perut/pencahar; Kuncup
bunga kering dari Eugenia caryophyllata (cengkeh) dijadikan sebagai
rempah-rempah; Daun Eugenia jambolana yang telah di jus dapat
mengobati disentri, buah dan bijinya digunakan untuk diabetes dan
gangguan lever. Melaleuca lecadendron (Kayu Putih)*; Rhodomyrtus
tomentosa (karamuntiang)*; Psidium guajava (Parawe)*.

Hubungan
Evolusi
Famili ini berkerabat dekat dengan Rosaceae dengan beberapa
perbedaan seperti bakal buah inferior, daun berhadapan, berstipula dan
berbintik kelenjar. Bentham dan Hooker menempatkan famili ini kedalam
ordo Myrtales dengan tiga famili. Engler menempatkan famili ini dalam
ordo Myrtiflorae. Walaupun begitu, Wettstein, Bessey dan Hutchinson
memberikannya nama Myrtales.
Punicacea
e
(DelimaKarakter
delimaan)
Spesifik
Pohon atau perdu. Bunga aktinomorfik; tabung calix diatas bakal
buah diperpanjang, sisi dalam menebal berbentuk cincin, atau bentuk
lonceng, calix dalam kuncup bersambungan seperti katup; corolla dalam
kuncup tersusun genting dan keriput, stigma berbentuk tombol. Buah
buni berbentuk bola, ditutupi oleh calix, berdinding tebal berisi biji, kulit
biji berdaging bersari buah.

Deskrip
si
Herba tegak atau pohon kecil; biasanya memiliki duri; tidak
bergetah. Daun tunggal; berhadapan atau spiral; pertulangan daun
menyirip; tanpa stipula.
Bunga terminal atau sub terminal, tunggal atau dalam simosa;
calix 5-9, berbentuk oval atau triangularis, persisten; corolla 5-9, dalam
kuncup tidak beraturan, berbentuk oval; stamen banyak, filamen bebas,
anthera dorsifixed; bakal buah 5 atau 6 ruang, inferus, beruang banyak,
ruang-ruang bertingkat, stylus 1. Buah buni yang kurang lebih bulat
dengan calix yang persisten; biji banyak dengan salut biji yang berair
dan dapat dimakan, tidak punya endosperm.
Famili ini hanya terdiri atas 1 genus dengan 2 spesies.
Conto
h

Punica granatum L. (delima) yang sering ditanam dihalaman


rumah. Selain untuk dimakan, kulit buah dan kulit akarnya berguna
dalam obat-obatan. Di Indonesia dikenal dua varietas, yang berbunga
putih dan yang berbunga merah.
Onagracea
e
Karakter
Spesifik
Umumnya herba, jarang yang perdu atau pohon. Daun
berhadapan. Bunga bertepi rata, tetramerous, perhiasan bunga biseriatus
dan terdapat hypanthium yang menyatu pada bakal buah, calix dan
corolla 2-5, stamen berjumlah kelipatan dua dari calix dan corolla, karpel
biasanya 4, syncarpus, plasenta aksilaris.

Deskrip
si
Herba jarang perdu, biasanya bersifat aquatik, tidak bergetah.
Daun tunggal, tanpa stipula, tersebar atau berselingan.
Bunga biseksual atau uniseksual, aktinomorf atau zigomorf, bebas
atau bergabung dalam panikula, jumlah 2-6. calix 2-4, kadang-kadang 56 yang berbentuk tabung, daun corolla 2-4. Stamen sama atau 2 kali
lipat jumlah daun calix, anthera beruang 2, membuka dengan celah
membujur. Bakal buah hipoginus, jarang periginus, beruang 2-6,
biasanya 4, tiap ruang dengan 1-banyak bakal biji. Buahnya kendaga,
buah buni, atau keras. Biji banyak, tanpa endosperm.
Famili ini mencakup 470 spesies yang terbagi dalam kurang lebih
40 genus, terutama tersebar di daerah-daerah tropik.
Conto
h

Ludwigia, Jussiaea, Clarkia dan Oenanthera dijadikan sebagai


tanaman hias; Akar dari Jussiaea digunakan untuk mengatasi demam
dan daging buahnya untuk mengobati disentri. Oenothera lamarckiana,

O. odorata, O. Biennis; Fuchsia gracilis, F. Hybrida, Jussiaea repens; J.


erecta, J. linifolia, Clarkia pulchella, Cl. elegans; Ludwigia ascendens, L.
peruviana*; Epilobium hirsutum, E. parvif1orum, E. montanum.
Hubungan Evolusi
Bessey, Wettstein dan Rendle menempatkan famili ini kedalam
Myrtiflorae. Hallier memasukkannya kedalam Polygalines. Berdasarkan
Hutchinson ordo Lythrales merupakan satu-satunya ordo yang sesuai
dengan famili ini
Melastomataceae
Karakter
Spesifik
Perdu, liana atau pohon. Daun menyirip lengkung yang menyolok
dengan ibu tulang 3-7. Calix umumnya berbentuk periuk lonceng;
stamen tertancap pada tabung calix, polen sering menjadi bebas melalui
lubang ujung, terdapat penghubung sari sebagai tambahan. Bakal buah
inferus atau semiinferus atau dihubungkan oleh sekat antar tabung calix.
Buah kotak atau buni.
Deskripsi
Perdu atau herba, kadang liana, jarang pohon. Daun berhadapan,
jarang dalam lingkaran; tunggal; pertulangan daun sering melengkung,
3-9; stipula umumnya tidak ada.
Bunga dalam simosa, bi atau uniseksual; calix 3-5, bersatu
membentuk tabung; corolla jumlahnya sama dengan calix;
stamen
dalam 2 lingkaran sebangak 2 kali jumlah corolla, anthera dalam kuncup
membengkok ke dalam; bakal buah 3-5 karpel, inferus atau semiinferus,
ruang 3-5; bakal biji banyak dalam satu ruang. Buah kapsul, buni atau
baka; biji kecil, tanpa endosperm.
Famili ini terdiri dari sekitar 200 genus dengan 4000 spesies dan
tersebar luas di daerah tropis dan subtropis, terbanyak di Amerika
Selatan.
Contoh

Belucia
axinanthera*; Marrumia nemorosa*; Melastoma
polyanthum (sengganen), M. malabathricum*, Clidemia hirta, Medinilla
crispata, M. macrocarpa, Tibouchina semidecandra.
Combretaceae
Karakter
Spesifik
Pohon atau perdu, seringkali liana. Bunga dalam tandan atau bulir;
protogynus. Buah kering, bersegi atau bersayap, beruang 1; berbiji 1,
tidak membuka atau sedikit membuka.
Deskripsi
Pohon atau perdu, sering memanjat atau membelit. Daun tunggal,
piggir daun seringkali berombak; tersusun berselingan atau berhadapan;

tanpa stipula.
Bunga biseksual atau seksual atau bunga jantan dalam setangkai
bunga majemuk, rasemosa, spika atau capitulum, aktinomorf; calix 4-5,
membentuk tabung pendek muncul dari hypanthium; corolla 4-5 atau
tidak ada; stamen melekat banyak pada lembaran corolla, biasanya 2,
stylus bebas; bakal buah kecil; biasanya 2 bakal biji dan hanya satu yang
berkembang. Buah berdaging atau kering; biji 1.
Famili ini terdiri dari 18 genus dengan sekitar 450 spesies yang
tersebar di daerah tropik dan subtropik, di Malaya dengan 5 genus, dan
23 spesies.
Contoh

Terminalia catappa L.*, kerapkali ditanam untuk buahnya yang


dapat dimakan, Quisqualis indica L., ditanam sebagai tanaman hias atau
tanaman obat-obatan, Lumnitzera racemosa Willd., hidup dalam bakau,
sepanjang pantai dan kolam ikan di pantai.
ORDO
RHIZOPORALES

Rhizoporacea
e
(Bakaubakauan)

Karakter Spesifik
Pohon. Daun berhadapan, berstipula, bertekstur seperi kulit.
Bunga simosa aksilaris, biasanya besar; bakal buah inferus. Buah
berdaging; embrio berkecambah sebelum buah gugur dan mengeluarkan
akar panjang dan tebal.
Deskripsi
Pohon atau perdu, pada hutan bakau, mempunyai akar tunjang,
akar napas, dan akar lutut. Daun tunggal; berhadapan; stipula
interpetiolar tetapi cepat jatuh.
Bunga tunggal atau dalam simosa atau rasemosa, aktinomorf, biatau uniseksualis; calix umumnya 4-5, berdaging, atau mengkulit; corolla
sebanyak dan berselangan dengan calix, lepas, berdaging; stamen 2, 3
atau 4 kali sebanyak calix, lepas atau bersatu di bawah, nektar sering
ada, bakal buah 2-5 karpel, ruang sebanyak karpel, bakal biji 2 tiap
ruang. Buah baka atau kapsul, biji sering berarillus.
Famili ini terdiri dari sekitar 14 genus dan 100 spesies, tersebar di
daerah tropis, genus yang hidup di bakau (4 genus dan 17 jenis) paling
dikenal dari famili ini, padahal yang hidup di darat lebih banyak.
Contoh

Bruguiera parvilora W.et A., Ceriop tagal C.B. Robin merupakan


Rhizophora mucronata, R. apiculata kayunya

pewarna
batik.
digunakan
untuk arang kayu,
ORDO
CORNALES

Alangiaceae

Karakter
Spesifik
Pohon atau perdu. Daun tunggal tersusun spiral. Bunga majemuk
sesil atau bertangkai pendek; simosa aksilaris; biseksual. Buah drupa,
seringkali beralur, ditutupi oleh calix yang persisten dan disk; biji 1 atau
2 dengan endosperm yang beralur atau halus; kotiledon berdaun banyak,
pipih dengan pertulangan menjari.
Deskrip
si
Pohon atau perdu, tidak bergetah. Daun tunggal; tersusun spiral;
pinggir daun rata.
Bunga dalam majemuk simosa; diketiak daun; tangkai bunga
pendek atau sessil; bunga bersifat biseksual; calix 4-10, tipis, persisten;
corolla 4-10, bebas; stamen sama dengan jumlah lembaran corolla,
filamen biasanya berbulu didalamnya; bakal buah inferior, dengan 1 (2)
ruang; masing-masingnya dengan 1-2 bakal biji, stylus tunggal, gundul
atau berambut. Buah drupa dengan calix yang persisten.
Satu-satunya genus dari famili ini adalah Alangium yang terdiri
dari 21 spesies tersebar di Asia timur dan Australia timur. Dimalaya
ditemukan 7 spesies.
Conto
h

Alangium javanicum (kayu musang), A. nobile (Clarke) Harms., A.


rotundifolium (Hassk.) Bloemb.
Hubungan
Evolusi

Alangium, satu-satunya genus pada famili ini, dahulu termasuk


kedalam Cornaceae, tetapi banyak sekali ditemukan perbedaan. Barubaru ini kekerabatan antara keduanya dipertanyakan oleh Eyde loc.cit.
yang menemukan bahwa karakter anatomi dari bunga tidak menentukan
posisinya dimasukkan kedalam Cornales. Dari kesamaan kandungan
alkaloid dan bagian-bagian kecil lain dari struktur bunga, Eyde
berpendapat bahwa kerabat terdekatnya adalah pada Rubiaceae. Karena
adanya bukti-bukti yang meyakinkan ini terdapat kekurangan jika
Alangium tetap menjadi famili monogenerik pada Cornales, dimana
kemiripannya lebih ditentukan dari pendekatan evolusi dibandingkan
dengan keturunan dari nenek moyang yang sama.
Cornaceae
Karakter
Spesifik
Perdu atau pohon. Daun coriaceous, berhadapan atau berselingan,
tanpa stipula. Bunga majemuk simosa, cawan atau panikula. Pada bakal
buah terdapat tutup kepala seperti piringan yang berdaging. Buah drupa.
Deskripsi
Perdu atau pohon (jarang herba). Daun berhadapan atau
berselang-seling; kaku seperti kulit; pinggir daun rata jarang bergerigi;
tanpa stipula.

Bunga biasanya kecil; terletak pada ketiak atau ujung batang;


bunga majemuk simosa, panikula atau cawan; tabung calix terekat pada
bakal buah, tungkainya rata atau bergigi, persisten pada buah; corolla 4
sampai 5, epiginus (jarang 20 atau tidak ada); stamen berada didalam
corolla dan berjumlah sama; bakal buah inferior 1 sampai 4 ruang
bertudungkan cakram atau piringan besar yang berdaging; stylus 1,
bakal biji 1 jarang 2, stigma truncatus atau capitatus. Buah drupa 1
(jarang 4 ruang).
Terdiri dari 90 spesies, terutama pada daerah temperata bagian
utara.
Contoh
Mastixia cuspidata Bl., M. pentandra Bl., M. trichotoma var.
clarkeana (King) Danser., var. maingayi (Clarke) Danser.

ORDO SANTALALES
Santalaceae
Karakter
Spesifik
Pohon sering hemiparasitik,
memanjat
mempunyai perianthium satu seri, 3-4 lobus.

atau

epifit.

Bunga

Deskrip
si
Pohon kecil, perdu atau herba, kadang-kadang hemiparasit pada
akar atau cabang tumbuhan lain. Daun tunggal; berhadapan atau
tersebar, kadang-kadang tereduksi menjadi sisik; stipula absen.
Bunga dalam berbagai tipe perbungaan, biasanya tidak tunggal; di
ketiak
daun;
biseksual
atau
uniseksual,
kadang
dioiceous,
monochlamidous, aktinomorf; perianthium gamophyllus, tabung pada
bunga biseksual dan bunga betina campanulatus, berbentuk corong, pada
bunga jantan sangat pendek, bersegmen 4-5, tumpang tindih pada
tunas, terdapat cawan sepanjang tabung perianthium, pinggir teratas
bebas, 4-5 lobus; corolla 4-5, lepas atau bersatu membentuk cawan,
stamen sebanyak corolla dan berhadapan dengan corolla; bakal buah
keseluruhan atau hampir keseluruhan, superus atau inferus, 1 atau
dengan 5-12 ruang, ruang terkadang terbagi oleh septa; 1-4 bakal biji.
Buah nux atau drupa; biji satu, tanpa testa, endosperm berdaging.
Famili ini terdiri dari 35 genus dan sekitar 400 spesies, tersebar
terutama di daerah tropis dan subtropis.
Conto
h

Santalum album (cendana)

yang banyak terdapat di Nusa


Tenggara Timur untuk diambil kayunya dan minyak, juga digunakan
sebagai bahnan pembuat bedak badan karena wanginya. Exocarpus
latifolia R. Br merupakan kayu gaharu, yang digunakan untuk membuat
kerajinan kecil, namun lebih cepat kehilangan wanginya.

Hubungan Evolusi
Santalaceae berkerabat dengan Olacaceae dan termasuk kedalam
Celastrales. Famili ini juga berkerabat dengan Loranthaceae.
Loranthacea
e
(BenaluKarakter
benaluan)
Spesifik
Hemiparasit, berkayu. Daun tunggal yang kaku seperti belulang.
Bunga banci atau berkelamin tunggal; aktinomorf dengan perhiasan
bunga sedikit terdiferensiasi atau jelas mempunyai perhiasan bunga yang
rangkap; bakal buah tenggelam. Buah menyerupai buah nux.
Deskrip
si
Perdu kecil yang hemiparasit pada cabang tumbuhan lain;
haustorium tunggal atau banyak (dengan akar parasit sejajar cabang
inang. Daun kadang-kadang tereduksi menjadi sisik; berhadapan;
tunggal atau trifoliolatus; stipula tidak ada.
Bunga umumnya biseksual; aktinomorf atau zigomorf; dalam
perbungaan serupa rasemosa, umbela, spika atau capitulum dengan
dasar dichasium; calix biasanya berbentuk sabuk atau cawan yang
bergigi atau bercangap di puncak bakal buah; corolla umumnya 5-6,
lepas atau bersatu membentuk tabung; stamen sebanyak dan
berhadapan dengan corolla, sering epipetal, 3-4 karpel, 1 ruang, inferus;
bakal biji 4-12. Buah bakka atau drupa, bergetah; biji umumnya 1, tanpa
testa, satu ujungnya dibungkus oleh jaringan yang lengket, ada
endosperm.
Famili ini terdiri dari sekitar 60-70 famili dengan 700 spesies,
tersebar di daerah tropis dan subtropis terutama belahan bumi selatan.

Conto
h

Viscum album, seringkali sebagai hiperparasit pada Loranthus,


Loranthus peryginius (benalu)*, V. Articulatum. Berbagai jenis dari

berbagai genus yang terdapat di Indonesia lazim dikenal sebagai benalu


yang sangat merugikan bagi pohon buah-buahan.

Balanophoraceae
(Perud-perudan)
Karakter
Spesifik
Parasit berumbi merah atau kuning dengan rhizoma. Daun
tereduksi menjadi sisik atau mirip braktea. Bunga kecil; spika. Bakal
buah berbentuk bulat atau elips. Buah sedikit; berbiji 1.
Deskripsi
Herbaceus, biasanya berumbi, kuning atau merah, parasit akar.

Daun tereduksi membentuk sisik.


Bunga kecil; uniseksual, kadang dalam satu tangkai terdapat
bunga jantan dan betina atau juga terpisah; bunga jantan dengan corolla
3-8 atau tidak ada; stamen 3-banyak, tangkainya bergabung dengan
bunga betina atau terpisah; bunga betina tanpa perianthium, stylus 1
atau 2. Buah sangat kecil dan seperti kacang.
Famili ini terdiri dari 2 genera dan 6 spesies yang tercatat dari
Malaya, ditemukan di lantai hutan, biasanya di perbukitan, sebagai
parasit pada berbagai pohon.
Contoh

Balanophora, spesies dari genus ini mengandung lilin pada


jaringannya, sehingga seringkali digunakan untuk pencahayaan atau
penerangan (B. celebica, B. dioica, B. elongata ). Lophophytum leandri,
Helosis brasiliensis.
ORDO
RAFFLESIALES

Raflesiacea
e
(Padmapadmaan)

Karakter Spesifik
Tumbuhan yang bersifat parasit obligat, Daun tereduksi menjadi
bentuk sisik. Bunga kecil sampai besar; saat mekar keluar bau busuk;
biji banyak dengan ukuran kecil.
Deskrip
si
Tumbuhan tanpa klorofil yang endoparasit pada akar atau batang
tumbuhan lain; dengan bagian vegetatif serupa miselium jamur yang
menembus jaringan inang. Daun tereduksi berbentuk sisik terletak
melingkar, berhadapan atau tersebar pada batang pembawa bunga yang
pendek.
Bunga kecil (pada Cytinus) sampai sangat besar (pada Raflesia)
berdaging,
sering
berbau
tidak
enak;
uniseksual,
aktinomorf;
perianthium bunga 4-5 atau lebih, lepas atau bersatu, imbrikatus,
bersifat petaloid atau tidak; stamen pada bunga jantan 5-banyak,
bersatu membentuk tabung sekeliling tabung tengah atau melekat pada
tabung tengah yang bagian atasnya berupa discus yang kompleks; bunga
betina dengan 4-8 karpel, bakal buah inferus atau semiinferus, tabung
stylus di ujungnya melebar membentuk discus yang besar dan kompleks;
bakal biji 0 - sangat banyak. Buah sering berdaging, kadang-kadang
majemuk.
Famili ini terdiri dari 7 genus dengan sekitar 50 spesies, tersebar di
daerah tropis dan subtropics, tetapi tidak pernah melimpah.
Conto
h

Raflesia arnoldi ( Puspa raksasa),


Rizanthes sp.*

R. Gatutensis, R. Haseltii;

ORDO
CELASTERALES

Celasteraceae

Karakter Spesifik
Pohon atau perdu, sering memanjat. Serat elastis sering ditemui
pada batang yang patah; daun dan lainnya. Bunga kecil; stamen
mempunyai disc.
Deskrip
si
Daun tunggal; berhadapan atau tersebar atau tersusun spiral;
biasanya pertulangan pinnatus; stipula umumnya kecil dan cepat jatuh,
atau tidak ada; bunga dalam simosa atau rasemosa, atau tunggal; biatau uniseksual, atau monoceous, aktinomorf kecil; calix 4-5, menyatu
pada dasar atau tidak, pada tunas tumpang tindih; corolla sebanyak
calix, lepas, terdapat cawan; stamen 4-5, melekat pada atau diluar
discus, berselingan dengan calix, filamen kabanyakan subulate, anther
pecah secara longitudinal; bakal buah superus atau semiinferus, 2-5
karpel; bakal biji 2, kadang lebih, pada tiap ruang, stylus 1, kadang 2,
ruang sebanyak karpel; bakal biji 2-6 dalam satu ruang, plasenta
aksilaris. Buah kapsul, samara, bakka atau drupa; biji diliputi oleh arilus.
Famili ini terdiri dari sekitar 50 genus dan 800 spesies, tersebar di
daerah tropis, sedikit di temperata.
Conto
h

Euonymus javanicus Blume (Kumbang), kayunya sangat kuat,


sangat tahan lama, E. Europaea Linn, arangya digunakan sebagai bubuk
mesiu, juga digunakan sebagai bahan obat. Celastrus malayensis Linn,
kayunya berwarna coklat, sangat tahan terhadap serangga, daunnya
dapat digunakan sebagai bahan obat untuk mengobati sakit kepala. C.
paniculata Willd (Sila), daunnya berguna untuk menyembuhnkan disentri.
Aquifoliacea
e
Karakter
Spesifik
Pohon atau perdu; selalu hijau; tidak bergetah. Bunga Jantan,
segmen periantium 5; bunga betina; Bunga dikelilingi oleh kelopak. Buah
berupa achen.
Deskrip
si
Pohon atau perdu, tidak bergetah. Daun tersusun spiral, terkadang
berhadapan atau verticillatus; tunggal; pertulangan daun penninervis.
Bunga pada ketiak daun atau sedikit di ujung, tunggal atau
fasciculum, simosa, rasemosa, atau panikulum; kecil, aktinomorfis;
seringkali uniseksual; calix terkadang kecil; seringkali berkembang
dengan baik dan persistent, gamosepalous, lobus tumpang tindih;
corolla, tumpang tindih, kadang valvatus, biasanya putih atau putih
kehijauan; biasanya menyatu pada dasar; stamen atau staminodus
sebanyak corolla, berselingan, kebanyakan adnate hingga berbentuk

tabung corolla pada dasar, kadang bebas, teka (pada jantan) 2, pecah
secara longitudinal, cawan tidak ada; bakal buah superus (pada jantan
tereduksi mejadi pistillode besar); sesil; ruang 2-22; bakal biji 1, kadang
2, pendulous, stigma sessil, seringkali berlekuk. Buah drupa 2-10
pyrenous; endocarp keras atau tipis; biji 1-2, Tidak ada arilus; embrio
kecil.
Famili ini terdiri dari 3 genera, dengan 400 spesies di dunia.

Contoh
Ilex paraguensis St. Hil. Digunakan untuk membuat tikar atau teh
Paraguay di Brazil. Aquifolium L. merupakan daun suci bagi orang eropa,
namun di Malaya dtidak emiliki nilai penting
Icacinacea
e

(BuruKarakter
Spesifik
buruan)
Pohon, perdu atau liana; tidak bergetah. Daun tunggal. Corolla
biasanya berkatup, Buah drupa.
Deskrip
si
Pohon, perdu atau liana. Daun berselingan jarang berhadapan;
pinggir daun rata atau berlobus.
Bunga, bbiseksual atau uniseksual atau seperti polygamous; dalam
majemuk spika, simosa atau rasemosa, jarang tunggal; terletak diketiak
daun kadang diujung batang atau ekstra axilaris atau pada batang yang
tua; calix 4-6, bebas atau bersatu bagian dasar, umumnya persisten;
corolla 4-6, bebas, atau bersatu pada bagian dasar; stamen sebanyak
calix atau corolla, anther 2 ruang, bebas atau bersatu dengan bakal
buah; bakal buah superus, 1-2 ruang; bakal biji 2. Buah bulat panjang
atau bulat.
Famili ini terdiri dari sekitar 56 genera dengan lebih kurang 300
spesies, tersebar di daerah tropik dan subtropik. Di Malaya di dapatkan
11 genera dan 28 spesies di daerah dataran rendah sampai pegunungan.
Hanya 2 genus, Cantleya dan Stemonurus dalam jumlah yang banyak,
namun tidak bernilai secara ekonomis.
Conto
h

Gophandra maingayi King.,


secundiflorus Bl.

Stemonurus capitatus Becc.,

S.

ORDO
EUPHORBIALES

Euphorbiaceae
(Jarak-jarakan)

Karakter
Spesifik
Daun spiral; umumnya berstipula; tangkai daun seringnya
panjang; dengan lutut (knee) yang jelas pada satu atau kedua ujungnya.
Bunga biasanya kecil sekali; hijau, kuning atau putih; corolla umumnya
tidak ada; bakal buah superior, biasanya 3 ruang; bakal biji
menggantung, 1 atau 2 per ruang. Buah licin, 3 lobus, kapsul berkayu,
pecah (dehiscen), sering meledak, pada dinding ruang terbagi menjadi 3
katup (atau 2) tidak terbagi; biji kadang dengan dinding luar mempunyai
pelindung berdaging (sarcotesta) dan bewarna cerah.
Deskrip
si
Pohon, perdu, herba, liana. Daun tersebar, berhadapan atau dalam
lingkaran; tunggal atau majemuk; pertulangan daun pinnatus atau
palmatus; stipula biasanya ada atau tereduksi menjadi kelenjar, atau
tidak ada.
Bunga dalam berbagai macam tipe perbungaan, umumnya
aktinomorf, selalu uniseksual (tumbuhan berumah satu atau berumah
dua), kadang-kadang setiap bunga sangat tereduksi dan berkelompok
dalam suatu pseudanthium biseksual; perianthium dibedakan antara calix
dan corolla atau tidak, atau tidak ada, lepas atau bersatu di bawah;
stamen 5- banyak atau 1, lepas atau bersatu, discus nektar sering
terdapat; bakal buah umumnya 3 karpel, ruang banyak, superus, stylus
3, lepas atau bersatu dan dapat bercabang; bakal biji 1-2 tiap ruang.
Buah skhizokarpium dengan merikarpia memisah elastis kalau masak,
atau drupa, baka atau samara; biji sering dengan endosperm yang
berminyak dan protein beracun, jarang tanpa endosperm.
Famili ini terdiri dari sekitar 300 genus dengan 7500 spesies,
tersebar kosmopolit terutama di daerah tropis dan subtropis. Genusgenus yang besar antara lain Euphorbia (1500 jenis), Croton (700),
Acalypha (400), Phyllanthus (400), Macaranga (250), Antidesma (150).
Conto
h

Aleurites mollucana Willd (kemiri, dama)* tanaman industri,


Antidesma velutinosum Bl., Baccaurea brevipes Hook.f. (rambai) dan B.
Motleyana Muell. Arg (rambai) buahnya dimakan; Bischofia javanica Bl.
(bintungan, ubah) pewarna alami; Claoxylon polot Merr sayuran,
tanaman obat; Codiaeum variegatum Bl. (pudiang) tanaman hias;
Euphorbia hermentiana Lam tanaman pagar, E. hirta L. (petikan kebo,
rumpuik kabau) bahan obat tradisional, E. pulcherima Willd. Tanaman
hias, E. tirucalli L. (patah tulang) tanaman hias; Excoecaria bicolor
Hassk* tanaman hias; Glochidion rubrum Bl.; Hevea brasiliensis Muell.
Arg (karet, kaparah) tanaman industri; Hura crepitans L. (dadok roda)*
tanaman pelindung; Jatropha curcas L. (jarak pagar) buah sumber

minyak; Macranga tanaria Muell. Arg (sapek); Manihot uttilissima Pohl.


(ubi kayu) bahan makanan; Pyllanthus niruri L. (sidukuang anak)
digunakan
untuk obat; Ricinus communis L. (jarak);
Sauropus
androgynus (katu) digunakan sebagai sayuran.
Hubungan
Evolusi
Famili ini diletakkan dalam ordo Geraniales oleh Engler dan Prantl.
Hailier memasukkan famili ini ke dalam famili Passionales. Rendle dan
Wettestein meletakkan ke dalam Tricoccaceae di antara Malvales
dan Geraniales, Htuchinson meletakkan ke dalam Euphorbiales
ORDO
RHAMNALES
Rhamnacea
e
(bidarabidaraan)
Karakter
Spesifik
Pohon, perdu atau liana. Daun tunggal; coriaceous; pertulangan
daun melengkung. Bunga kecil; biseksual; berwarna hijau atau kuning.
Buah kapsul, samara atau drupa, ditutupi oleh calix.
Deskrip
si
Pohon kecil, perdu, kadang-kadang memanjat. Daun tunggal,
berselingan, jarang berhadapan; coriaceous; umumnya pertulangan daun
melengkung dan pinggirnya berombak atau bergerigi.
Bunga biseksual, kecil; di ketiak daun; hijau atau kuning dalam
simosa atau panicula; calix 4 atau berlobus 4, triangular, persisten;
corolla 4 atau 5 melekat pada leher calix; stamen melekat pada dasar
bunga atau pada tabung calix; bakal buah bebas 2, 3 atau 4 ruang; bakal
biji satu dalam satu ruang. Buah kapsul, samara atau drupa, 3 atau 1-4
ruang, ditutupi oleh calix.
Famili ini dengan anggota 420 spesies di dunia.
Conto
h

Colubrina asiatica*, C. reclinata, penghasil sejenis kayu besi dari


Hindia Barat, C. asiatica Brongn umum ditemukan di pinggir laut;
Zizyphus callophyla Wall.
Leeacea
e
(maliKarakter
malian)
Spesifik
Perdu, berkayu. Daun berselingan atau majemuk menyirip, tangkai
daun pipih pada bagian pangkal. Bunga kecil berwarna merah atau hijau,
majemuk cawan atau simosa, corolla menyatu pada dasar, melekat pada
stamen, stamen membentuk seperti tabung, stigma membengkak. Buah
berri, hampir atau sedikit berdaging buah.

Deskrip
si
Perdu tegak, jarang pohon atau herba. Daun berselang-seling
tunggal atau majemuk menyirip 1 sampai 3 biasanya, berukuran relatif
besar, tangkai daun seringkali pipih atau lebar pada dasar. Stipula
berlapis.
Bunga majemuk cawan atau simosa, berhadapan dengan daun
agak keujung. Bunga kecil, berwarna merah atau hijau. Calix 5, bergigi.
Corolla 5 menyatu pada dasar, melekat pada tabung stamen. Stamen
menyatu menjadi tabung, filamen diantara 5 lobus pada tabung. Bakal
buah pada disk 3 sampai 8 ruang, bakal biji 1 sampai 2 dalam ruang,
stylus pendek. Stigma membengkak. Buah berri 3 sampai 8 ruang,
sedikit berdaging buah.
Famili ini terdiri dari 1 genera Leea sekitar 50 spesies, pada daerah
tropik Asia, Afrika dan Polinesia.
Conto
h
Leea indica Merr. (mali-mali) digunakan utuk mengatasi sakit
kepala, L. Rubra Bl. (mali-mali), L. aequata, daun dan cabangnya dapat
digunakan sebagai aseptik,
Vitacea
e
(Anggurangguran)
Karakter
Spesifik
Daun tunggal atau majemuk; berlobus dalam. Bunga majemuk
spika, rasemus; calix 5, menyatu, berbentuk mangkuk; corolla 5,
menyatu pada ujung; stamen 5, antipetal, karpel 2 sampai banyak,
syncarpous, superior.
Deskrip
si
Liana, sering dengan sulur yang letaknya berhadapan dengan daun
atau herba tegak; nodus sering membengkak. Daun tersebar; tunggal,
jarang majemuk; sangat sering dengan pertulangan daun palmatus atau
palmatilobus; sering dengan rambut kelenjar pearl glands atau rambut
sisik; stipula cepat jatuh.
Bunga dalam simosa atau panikula di depan petiolus; aksilaris atau
terminalis, aktinomorf, bi-atau uniseksual;
calix tereduksi; stamen
sebanyak dan di depan corolla; bakal buah 2 karpel, 2 ruang, superus;
bakal biji 2 per ruang. Buah bakka; biji dengan endosperm berminyak
dan berprotein.
Famili ini terdiri dari sekitar 11 genus dengan 700 spesies,
tersebar terutama di daerah tropik dan subtropik, sedikit di temperata.
Conto
h

Cissus hastata*; Vitis compositifolia Laws, V. Hastata Miq. (asam


riang-riang) daun kadang diamnfaatkan sebagi bumbu, V. lanceolaria
Wall. inang beberapa jenis dari Raflesiaceae, V. mollisima Wall., V.
trifolia L, V. vinifera (anggur), penghasil buah anggur dan minuman
anggur.

ORDO LINALES
Erytroxylaca
e
Karakter
Spesifik
Pohon atau perdu. Bunga kecil, beraturan, sejati; calix persisten
berbentuk lonceng; bagian dalam corolla mudah sekali lepas, embrio
lurus.
Deskrip
si
Pohon atau perdu. Daun umumnya tersebar; tunggal, epidermis
sering berlendir; stipula sering mudah jatuh.
Bunga tunggal atau dalam ikatan, aktinomorf, umumnya biseksual,
berbentuk pentamerous; calix bersatu di bawah membentuk tabung;
corolla imbrikatus, tidak ada disk nektar; stamen 10, bersatu membentuk
tabung di bawah;l bakal buah 3 atau 2 karpel, ruang sebanyak karpel,
hanya 1 yang berisi bakal biji; bakal biji 1-2. Buah drupa berbiji 1, ada
atau tidak ada endosperm.
Famili ini terdiri dari 4 genus dengan sekitar 200 jenis, pantropis
tetapi lebih banyak di Amerika tropis.
Conto
h
Daun Erytroxilum coca dan E. novagrantese, (coca), merupakan
bahan dasar pembuat kokain alkaloid. Narkotik ini seringkali digunakan
sebagai bahan obat, teapi akhirnya diperjual belikan secara illegal oleh
masayarakat Barat. Batang Erythroxylum menghasilkan bahan pewarna
kain.
Ixonanthacea
e
Karakter
Spesifik
Pohon; glabrous; tidak bergetah. Daun tunggal. Bunga kecil
Deskrip
si
Pohon; glabrous; tidak bergetah. Daun berselingan; pinggir daun
rata atau crenatus.
Bunga berwarna hijau; pada ketiak daun dalam simosa; calix 5-6
pendek, bergabung pada bagian dasar; corolla 5-6 pendek, persisten
pada buah muda; stamen 10-20, bebas atau bersatu; bakal buah 5
ruang, bakal biji 10. Buah kapsul coriaceus atau berkayu, berbentuk
oblong runcing; biji biasanya bersayap.
Conto
h

Ixonanthes icosandra Jack

lawuik)*.

(Paga-paga,

pagar

anak,

sitinjau

ORDO
POLYGALALES

Malphigiace
ae
(Kakaskakasan)

Karakter Spesifik
Pohon, perdu atau liana. Daun tunggal; berhadapan; kelenjar
terdapat pada tangkai daun atau sisi bawah helaian daun. Bunga
biseksual; corolla 5, berkuku, cakram kecil; stamen umumnya 10,
anthera 2 ruang, sering bersayap. Buah kerapkali pecah menjadi buah
keras, kadang-kadang buah batu.
Deskrip
si
Liana, perdu atau pohon kecil; tidak bergetah. Daun umumnya
berhadapan; tunggal; stipula ada.
Bunga dalam rasemus, panikula atau simosa, biseksual, zigomorf;
calix lepas atau hampir bersatu di bawah, imbrikatus, sering ada
sepasang kelenjar dekat dasar calix; corolla lepas, bertaji; stamen
umumnya 2 lingkaran, bersatu membentuk tabung di dasar, sering ada
staminodia; bakal buah 2-5 karpel; bakal biji 1 tiap ruang, plasenta
aksilaris. Buah umumnya merikarp bersayap, atau drupa, atau nux; biji
dengan kotiledon berminyak, tanpa endosperm.
Famili ini terdiri dari sekitar 60 genus dengan lebih dari 1200
spesies, berasal dari daerah tropis dan subtropis terutama Amerika
Selatan.
Conto
h

Malphigia coccigera L. (Daun mutiara) daunnya digunakan sebagai


obat, tanaman pagar atau tanaman hias.
Polygalacea
e
(Cerakacerakaan)
Karakter
Spesifik
Daun tungal; tidak mempunyai stipula. Bunga simetris bilateral;
jumlah sepal 5, bebas; jumlah corolla 3, satu lembar biasanya
berkembang membentuk keel; jumlah stamen 8; ovari superior.
Deskrip
si
Herba, perdu, liana atau pohon. Daun tersebar; jarang berhadapan
atau dalam lingkaran; tunggal; ada yang tereduksi menjadi sisik; stipula
absen atau menjadi kelenjar.
Bunga dalam spika, rasemus atau panikula; ada braktea dan
brakteola, biseksual, zigomorf; umumnya terlihat papilionaseus tetapi
tidak dalam detil strukturnya; calix 5, 2 yang lateral biasanya lebih besar
dari yang lain dan petaloid; corolla 5, tetapi 2 corolla lateral sering
tereduksi dan 1 yang bawah berbentuk perahu; stamen umumnya 8
dalam 2 lingkaran, filamen bersatu membentuk tabung dan melekat pada
corolla; bakal buah 2-8 karpel, plasenta aksilaris; 1 bakal biji tiap ruang.

Buah kapsula, nux, samara atau drupa, biji sering berambut, endosperm
tumbuh baik.
Polygalaceae mempunyai sekitar 12 genus dan 750 spesies,
hampir kosmopolit, tidak ada di New Zealand, Polynesia dan Arktik.
Contoh

Polygala paniculata L. (akar wangi)*, P. senega, akarnya


berkhasiat obat, P. amara, bahan obat tradisional, P. brachystachia Bl.
ORDO SAPINDALES
Sapindacea
e
(Rambutanrambutanan)
Karakter Spesifik
Pohon atau perdu. Daun majemuk pinnatus; pangkal petiolus
sering membengkak. Bunga dalam simosa. Biji sering berarilus atau kulit
biji berdaging.
Deskripsi
Pohon, perdu atau liana, (sulur pada liana berasal dari
perbungaan). Daun umumnya tersebar; majemuk pinnatus, bipinnatus,
trifoliolatus, jarang tunggal; petiolus bagian proksimal sering menebal
menjadi pulvinus; stipula umumnya absen.
Bunga dalam simosa atau simosa-panikula; jarang tunggal,
aktinomorf atau zigomorf; biseksual atau sering uniseksual dengan
androesium atau bakal buah tereduksi; calix 4-5, lepas atau bersatu di
bawah; corolla umumnya 4-5, lepas, sering bertaji, diskus yang
ekstrastaminal sering ada; stamen umumnya 4-10, filamen sering
berambut; bakal buah umumnya 3 karpel, ruang sebanyak karpel, 1
bakal biji per ruang dengan plasenta aksilaris. Buah dari berbagai tipe,
kering atau berdaging; biji sering berarilus atau sarkotesta (testa yang
berdaging), tanpa endosperm.
Famili ini terdiri dari sekitar 140 genus dengan 1500 spesies,
tersebar di daerah tropis dan subtropics, sedikit sampai di temperata.
Contoh
Allophyllus cobe Bl; Cardisopermum halicacabum L. (aka latuiklatuik) bahan obat tradisional; Filicium decipiens Thwaites* pohon
pelindung; Nephelium lappaceum L. (rambutan) ditanam dan buahnya di
konsumsi N. Mutanile Bl. (pulasan) liar di hutan buahnya dapat dimakan;
Pometia pinnata Forst. (Kasai) bahan bangunan.

Burseracea
e
(Kenarikenarian)
Karakter
Spesifik
Kulit batang pucat, abu-abu atau coklat, licin atau bersisik, tidak
berserat. Daun majemuk pinnatus; dengan anak daun yang berhadapan
dan ujung ditutup oleh anak daun anak daun umumnya bertangkai
tangkai anak daun berlutut pada kedua ujung. Bunga uniseksual; jantan
dan betina pada pohon yang berbeda, bekas dari organ tersebut yang
lainnya masih terlihat bekasnya.
Deskrip
si
Pohon atau perdu. Daun tersebar, jarang berhadapan; majemuk
pinnatus atau trifoliolatus, jarang unifoliolatus; stipula jarang terdapat.
Bunga dalam panikula, rasemus atau kapitulum; aktinomorf,
uniseksual (tumbuhan biasanya berumah dua) atau biseksual; calix 4-5,
corolla 4-5, bersatu di bawah sedangkan corolla lepas; stamen 2
lingkaran tapi yang berhadapan dengan corolla sering tereduksi, diskus
tumbuh baik; bakal buah 3-5 karpel, ruang 3-5; bakal biji 2 per ruang,
plasenta aksilaris. Buah drupa atau kapsul; biji tanpa endosperm.
Famili ini terdiri dari 16-20 genus dengan sekitar 600 spesies,
pantropis terutama di Amerika tropis dan Afrika timur laut.
Conto
h

Canarium commune L. (kenari), lembaganya kaya akan lemak dan


sangat disenangi sebagai makanan, terutama yang dipanggang, kayunya
bahan bangunan, C. littorale Bl.; Santiria laevigata Bl.
Anacardiacea
e
(Manggamanggaan)
Karakter
Spesifik
Pohon, perdu atau liana; bergetah bening yang beraroma. Bunga
majemuk, buah umumnya drupa, daging buah umumnya berserabut.
Deskrip
si
Pohon, perdu atau liana; bergetah bening. Daun umumnya
tersebar; majemuk pinnatus atau trifoliolatus, jarang tunggal; stipula
umumnya tidak ada.
Bunga dalam perbungaan simosa yang sering kompleks;
uniseksual atau biseksual; aktinomorf; calix 3, 5, 7, bersatu di bawah;
corolla 3, 5, 7, lepas; stamen 2 lingkaran atau hanya 1 lingkaran di
depan calix, filamen lepas atau bersatu di bawah, terletak di luar atau di
atas diskus; bakal buah 2, 3, 5 karpel, ruang sebanyak karpel, atau

hanya 1 yang fertil; bakal biji 1 per karpel. Buah umumnya drupa; biji
tanpa endosperm, kalaupun ada, sedikit sekali.

Famili ini mempunyai sekitar 60-80 genus dengan 600 famili,


pantropis, sedikit di temperata.
Contoh

Anacardium occidentale L. (jambu monyet)* buahnya dimakan;


Gluta renghas L. (rengas, rangeh) bahan bangunan; Mangifera indica
(mangga dengan puluhan varietas budidaya), M. odorata (kuini)*, M.
foetida ( Ambacang) dikonsumsi sebagai buah-buahan; Spondias dulcis
Soland (kedondong) buahnya dimakan.

Simaroubacea
e
(Tambaratambaraan)
Karakter Spesifik
Pohon atau semak umumnya dengan rasa pahit. Daun majemuk
pinnatus. Bunga dalam rasemosa, buah umumnya kapsul.
Deskripsi
Pohon atau perdu. Daun tersebar, jarang berhadapan; majemuk
pinnatus sampai unifoliolatus, jarang tunggal; stipula umumnya tidak
ada.
Bunga dalam rasemus, panikula atau simosa yang dichasium,
aktinomorf, kecil; uniseksual atau biseksual; calix umumnya 5, bersatu;
corolla umunya 5, lepas; stamen biasanya 2 kali sebanyak corolla, atau
sebanyak dan berselangan dengan corolla, jarang yang lebih, lepas,
sering dengan tonjolan dekat dasarnya, diskus intrastamina sering
terdapat; bakal buah 2-5(-8) karpel, bersatu, jarang terpisah; bakal biji
1-2 tiap ruang. Buah kapsul, samara atau skhizokarpium, jarang drupa
atau bakka, endosperm sangat kecil atau tidak ada.
Famili ini terdiri dari sekitar 25 genus dengan 150 spesies,
pantropis, sedikit yang sampai di temperata.
Conto
h

Brucea javanica (L.) Merr. (melur, malua, lada pahit); Eurycoma


longifolia Jack (pasak bumi, tongkat ali) digunakan dalam ramuan obat.
Meliacea
e
(dukudukuan)
Karakter
Spesifik
Pohon atau perdu, jarang herba; berkelenjar damar atau minyak.
Daun berselingan tersusun bentuk menyirip. Bunga berkelamin 2,
berbilangan 5; bakal buah superus, beruang 1-5; bakal biji 1-2 per
ruang. Buah bermacam-macam.

Deskrip
si
Pohon atau perdu, jarang herba. Daun tersebar, jarang
berhadapan; sangat sering berkelompok di ujung ranting; majemuk
pinnatus atau bipinnatus, trifoliolatus, jarang unifoliolatus atau tunggal,
epidermis sering bersilika, stipula tidak ada.
Bunga dalam berbagai bentuk perbungaan di ketiak daun, jarang
di ujung batang, umumnya kecil; biseksual atau kadang-kadang
uniseksual, aktinomorf; calix (2) 3-5 (-7), biasanya bersatu di bawah;
corolla biasanya sebanyak dan berselangan dengan calix, jarang sampai
14, lepas atau bersatu di bawah, imbrikatus atau konvolutus, atau
menempel pada tabung filament; stamen dua lingkaran, jarang 1
lingkaran yang berhadapan dengan calix, lepas (Cedrelae) atau lebih
sering bersatu membentuk tabung yang mempunyai tonjolan-tonjolan
diantara atau diluar berhadapan dengan anthera, diskus intrastaminal;
bakal buah (1) 2-5 (-20) karpel membentuk ovarium plurilokular dengan
plasenta aksilaris, jarang unilokular dengan plasenta parietalis; bakal biji
umumnya 2 tiap lokul. Buah kapsul, bakka atau drupa, jarang nux; biji
tipis, kering, bersayap, atau tidak bersayap dan berarilus atau
sarkotesta, endosperm berdaging, berminyak, atau absen.
Famili ini mempunyai sekitar 51 genus dengan 550 spesies,
tersebar di daerah tropis dan subtropis, sedikit di iklim temperata. Genus
yang besar adalah Aglaia (100 spesies), Trichilia (65), Dysoxylum (60),
Chisocheton (30) dan Turraea (24).
Conto
h

Aglaia odorata Lour. (culan) tanaman pekarangan, bahan wangiwangian; Dysoxyllum excelsum Bl.; Lansium domesticum Jack, buah
dimakan sebagai buah-buahan; Melia azedarach L. (mindi, kayu min) biji
beracun dan dipakai sebagai racun ikan atau racun serangga, daun
dikeringkan di dalam buku dapat menolak serangga; Sandoricum
koetjape Merr. (kecapi), ditanam sebagai pohon buah; Swietenia
macrophylla King (mahoni) pohon pelindung; Xylocarpus granatum
Koenig (nyirah) bahna bangunan.
Rutacea
e
(jerukKarakter
jerukan)
Spesifik
Pohon, perdu atau liana; aromatis; umumnya berduri. Daun
majemuk, pada lembaran daun terdapat bintik-bintik kelenjar minyak,
permukaan daun umumnya licin, buah kapsul, atau baka serta kulit
umumnya berminyak yang beraroma.
Deskripsi
Pohon, perdu yang aromatis, jarang herba, kadang-kadang
memanjat, kadang-kadang berduri. Daun tersebar atau berhadapan,
jarang
dalam
lingkaran;
majemuk
pinnatus,
trifoliolatus
atau
unifoliolatus, jarang tunggal atau terbagi; stipula tidak ada.

Bunga dalam simosa atau rasemus, jarang tunggal, bi-atau


uniseksual, aktinomorf atau zigomorf; calix 5-4, lepas atau bersatu di
bawah, imbrikatus; corolla sama dengan dan berselangan dengan calix,
imbrikatus atau valvatus, lepas atau bersatu di bawah, jarang absen;
stamen 2 lingkaran, atau 1 lingkaran di depan corolla, atau banyak,
kadang-kadang ada staminodia, filamen lepas atau bersatu, diskus
intrastaminal berbentuk cincin atau unilateral, kadang-kadang berubah
menjadi gimnophore; bakal buah (-2) 4-5 (-banyak) karpel, ovarium
superus, ruang sebanyak karpel , plasenta aksilaris, atau 1 ruang dengan
plasenta parietal, atau jarang bakal buah tereduksi menjadi 1 karpel;
bakal biji (1) 2 (-beberapa) tiap ruang. Buah dari berbagai tipe kapsul,
drupa atau bakka; biji dengan endosperm yang tumbuh baik dan
berminyak.
Famili ini terdiri dari sekitar 150 genus dengan 1500 spesies,
hampir kosmopolitan tetapi terbanyak di daerah tropis danm subtropis
terutama Afrika Selatan dan Australia.
Contoh
Umumnya dimanfaatkan sebagi tanaman buah. Citrus aurantifolia
(jeruk nipis, limau kapeh), C. hystrix DC. (Jeruk purut, limau puruik), C.
maxima (jeruk besar, jeruk bali, liamu gadang), C. cinensis Osbeck
(limau manih); Clausena excavta Burm. (sicerek) obat tradisional; Evodia
malayana (Pauah-pauah)*;
Murraya paniculata Jack.
(kemuning),
sebagai tanaman hias; Uvaria malayana Ridl. (pauah-pauah); Triphasia
trifolia P. Willis.
Hubungan Evolusi
Famili ini berkerabat dekat dengan Ulmaceae, Cannabinaceae dan
Moraceae
dan merupakan famili yang sering berevolusi dalam ordo
Urticales terlihat pada keberadaan carpel kedua yang sama sekali sudah
hilang, terjadinya penyeringan dalam bakal biji dari posisi terminal
hingga basal dan perkembangan pada habit, herbaceous menjadi
arborescent.
ORDO GERANIALES
Geraniacea
e
Karakter Spesifik
Herba atau perdu. Daun tersusun berselingan atau berhadapan;
majemuk menyirip atau menjari; berstipula. Bunga aktinomorf atau
zigomorf; biseksual atau uniseksual; simosa; calix 5, jarang 4, bebas,
memiliki kelenjar nektar yang berselingan dengan corolla (tidak ada pada
Pelargonium); corolla 5 jarang 4, bebas atau bersatu; stamen dalam 2
lingkaran; bakal buah 5. Buah kapsul lokulicidal.

Deskrip
si
Herba atau perdu. Daun tersebar atau berhadapan; biasanya
bercangap, terbagi bahkan majemuk pinnatus atau palmatus, jarang
tunggal; stipula ada.
Bunga umumnya dalam simosa (sering umbelliform), bi- atau
uniseksual, aktinomorf atau zigomorf; calix 5 jarang 4, lepas atau
bersatu di bawah, pada Pelargonium calix paling atas memanjang ke
belakang ke sebuah taji nektar yang melekat ke pediselus; corolla
umumnya 5, jarang 4, lepas, kelenjar nektar ekstrastamina berselangan
dengan corolla (absen pada Pelargonium); stamen umumnya 10 dalam 2
lingkaran, tetapi beberapa atau semua pada lingkaran luar menjadi
staminodia, filamen kurang lebih bersatu di bawah; bakal buah umumnya
5, atau 2-3 karpel membentuk ovarium plurilokular dengan plasenta
aksilaris; bakal biji umumnya 2 tiap lokul. Buah 5 merikarp yang akan
terpisah secara elastis, atau kapsul yang lokulicidal, biji dengan atau
tanpa endosperm.
Famili ini terdiri dari 11 genus dengan sekitar 700 spesies,
tersebar luas di daerah temperata dan temperata hangat, sedikit di
daerah tropis.
Conto
h

Pelargonium graveolens, digunakan sebagai parfum dan obat-

obatan.
Oxalidacea
e
(belimbingKarakter
belimbingan)
Spesifik
Herba, perdu, memanjat atau pohon. Daun tersusun spiral;
tunggal atau majemuk menyirip dengan anak daun pada ujung. Bunga
biseksual, regular; calix 5, persisten; corolla 5; stamen 10 dalam 2
lingkaran; bakal buah 5 ruang, stylus 5, bebas. Buah kapsul atau beri;
pada biji terkadang terdapat arilus.
Deskrip
si
Herba, sering dengan tuber atau bulbus, kadang-kadang perdu,
jarang pohon. Daun tersebar (kadang-kadang semua di dasar); majemuk
palmatus, pinnatus, trifoliolatus atau unifoliolatus, sering memperlihatkan
gerakan tidur dengan melipat diwaktu malam, stipula tidak ada atau
jarang sekali.
Bunga dalam simosa (kadang-kadang umbeliform) atau tereduksi
menjadi bunga tunggal; biseksual, aktinomorf, pentamer; calix 5, lepas,
imbrikatus; corolla 5, konvolutus atau imbrikatus, lepas atau sedikit
bersatu di bawah; stamen umumnya 10, lepas dalam 2 lingkaran,
filamen terluar pendek, semua filamen bersatu di bawah, tidak ada
discus; bakal buah 3-5 karpel, superus, ruang sebanyak karpel, plasenta
aksilaris; bakal biji (1) 2-beberapa tiap ruang. Buah kapsul atau baka;
biji umumnya dengan arilus, endosperm berdaging dan berminyak.

Famili ini mempunyai 7-8 genus dengan sekitar 900 spesies,


tersebar di daerah tropis dan subtropis, sedikit di temperata, genus yang
terbesar adalah Oxalis (sekitar 800 spesies).
Conto
h

Averhoa bilimbii, Averrhoa carambola, ditanam sebagai pohon


buah; Oxalis corniculata, O. barilleri*, O. maxima*, daunnya digunakan
untuk mengobati sakit perut setelah dicampur dengan bawang dan
garam.
Geraniacea
e
Karakter
Spesifik
Herba atau perdu. Daun tersusun berselingan atau berhadapan;
majemuk menyirip atau menjari; berstipula. Bunga aktinomorf atau
zigomorf; biseksual atau uniseksual; simosa; calix 5, jarang 4, bebas,
memiliki kelenjar nektar yang berselingan dengan corolla (tidak ada pada
Pelargonium); corolla 5 jarang 4, bebas atau bersatu; stamen dalam 2
lingkaran; bakal buah 5. Buah kapsul lokulicidal.
Deskrip
si
Herba atau perdu. Daun tersebar atau berhadapan; biasanya
bercangap, terbagi bahkan majemuk pinnatus atau palmatus, jarang
tunggal; stipula ada.
Bunga umumnya dalam simosa (sering umbelliform), bi- atau
uniseksual, aktinomorf atau zigomorf; calix 5 jarang 4, lepas atau
bersatu di bawah, pada Pelargonium calix paling atas memanjang ke
belakang ke sebuah taji nektar yang melekat ke pediselus; corolla
umumnya 5, jarang 4, lepas, kelenjar nektar ekstrastamina berselangan
dengan corolla (absen pada Pelargonium); stamen umumnya 10 dalam 2
lingkaran, tetapi beberapa atau semua pada lingkaran luar menjadi
staminodia, filamen kurang lebih bersatu di bawah; bakal buah umumnya
5, atau 2-3 karpel membentuk ovarium plurilokular dengan plasenta
aksilaris; bakal biji umumnya 2 tiap lokul. Buah 5 merikarp yang akan
terpisah secara elastis, atau kapsul yang lokulicidal, biji dengan atau
tanpa endosperm.
Famili ini terdiri dari 11 genus dengan sekitar 700 spesies,
tersebar luas di daerah temperata dan temperata hangat, sedikit di
daerah tropis.
Conto
h

Pelargonium graveolens, digunakan sebagai parfum dan obat-

obatan.

Balsaminaceae
(Pacar-pacaran)
Karakter
Spesifik
Herba berbatang basah atau sukulen. Daun tunggal yang berseling
atau berhadapan; tanpa stipula. Bunga banci, zigomorf; berwarna cerah,
bebas atau tersusun seperti payung; calix 3 jarang 5, sering berwarna,
tidak sama bentuk dan ukuran, calix yang paling bawah bertaji; corolla 5,
yang paling atas tegak, yang disamping berlekatan; stamen 5, filamen
pendek, lebar, anthera beruang2, berlekatan sekitar bakal buah; bakal
buah superus, 5 ruang, stylus pendek atau tidak ada, stigma 1-5. Buah
kendaga, membuka menjadi 5 bagian yang terpilin, jarang sekali berupa
buah buni.
Deskrip
si
Tumbuhan herbaceous, batang berdaging dan berair, annual atau
perennial. Daun berkumpul pada dasar atau tidak pada dasar maupun
berkumpul pada ujung, helofitik atau mesofitik, daun berukuran sedang,
tersusun selang-seling, atau berhadapan, atau berkarang (melingkar);
jika berselang-seling tersusun spiral, jika berkarang setiap karang terdiri
dari 3 daun; pipih, bertangkai, tunggal, epulvinatus, lembaran daun
bertepi rata, berbentuk seperti jarum sampai linearis, atau oblongus
sampai ovatus, pertulangan daun pinnatus, daun tanpa stipula, atau ada
stipula; jika ada stipula dihasilkan dari kelenjar, pinggiran helaian daun
rata, atau berombak, atau bergerigi.
Bunga tunggal atau majemuk; jika bunga majemuk termasuk
kedalam simosa, kecil; mempunyai braktea, brakteola, atau tanpa
brakteola, berukuran sedang, zigomorfik, resupinatus atau tidak;
perhiasan bunga dengan calix dan corolla yang dapat dibedakan, 2
lingkaran, isomerous atau anisomerous, berbeda dalam 2 lingkaran; calix
5, atau 3, 1 lingkaran, polisepal, tidak sama tetapi tidak bilabiatus,
biasanya mempunyai taji (spur), tidak persisten, imbrikatus; corolla 5
(seringkali berjumlah 3 karena adanya penyatuan sepasang corolla
lateral menjadi 2 yang mirip atau tidak mirip dengan corolla yang
berlobus, 1 lingkaran, polipetal (Hydrocera), atau sebagian gamopetal
(Impatiens), empat dari corolla menyatu, corolla imbrikatus, tidak sama
tapi tidak bilabiatus; stamen 5, masing-masingnya bebas dari perhiasan
bunga, bebas dari bakal buah (tetapi menyatu disekitarnya), unequal,
saling berlengketan (filamen pendek, bebas), 1 lingkaran. Androecium
memiliki stamen yang fertil; anthera berkumpul atau melekat satu sama
lain (disekililing ujung dari bakal buah), introrse, tetrasporangiatus. Buah
berdaging (Hydrocera), atau tidak berdaging (Impatiens), dehiscent atau
indehiscent, kapsul (Impatiens), atau drupa (seperti beri, pada
Hydrocera), kapsul pada Impatiens berbentuk loculicidal; biji tanpa
endosperm.
Famili ini terdiri dari 2 genus yaitu Impatiens dengan sekitar 450
spesies di Asia dan Afrika tropis dan beberapa temperata, dan Hydrocera,
1 spesies dari India sampai Jawa.

Contoh

Impatiens balsamina (Inai air)*, tanaman pekarangan, daun dapat


digunakan untuk zat warna, dan dapat dimakan, Impatiens mirabilis,
tanaman pekarangan, Impatiens platypetala (Inai air), tanaman
pekarangan
ORDO APIALES
Araliacea
e
(MangkokKarakter
mangkokan)
Spesifik
Pohon atau perdu, kadang-kadang liana. Daun berselang-seling
atau berhadapan, sering tersusun spiral dalam roset yang rapat pada
ujung ranting; tunggal atau majemuk; pangkal melebar atau agak
berbentuk pelepah. Bunga aktinomorfik, bunga majemuk payung atau
bongkol, yang akan terhimpun lagi sampai payung majemuk atau malai;
bakal buah inferus, beruang 1-5. Buah buni atau batu.
Deskrip
si
Pohon (berkayu lunak berbatang tebal), perdu, liana; herba, sering
berambut bintang dan kadang-kadang berduri. Daun tersebar, jarang
berhadapan atau dalam lingkaran, majemuk pinnatus atau palmatus atau
terbagi; petiolus melebar dan ada pelepah, kadang-kadang ada tonjolan
stipula.
Bunga kebanyakan dalam umbela yang dapat tersusun dalam
berbagai tipe perbungaan lagi, jarang dalam rasemus, spika atau
kapitulum, bi- atau uniseksual, aktinomorf atau yang terluar kadangkadang zigomorf; calix biasanya berupa gigi-gigi kecil di puncak bakal
buah; corolla (3-)5(-12), lepas (jarang bersatu di bawah atau
membentuk kaliptra), cepat jatuh; stamen umumnya sebanyak dan
berselangan dengan corolla, jarang banyak; bakal buah 2-5 (-banyak)
karpel, ruang sebanyak karpel; bakal biji 1 tiap ruang. Buah drupa atau
bakka, jarang schizocarp; biji dengan endosperm yang berminyak.
Famili ini terdiri dari sekitar 70 genus dengan 700 spesies,
tersebar luas di daerah tropis dan subtropis, sedikit di temperata, genus
yang besar adalah Schefflera (150) spesies, Oreopanax (100) dan
Polyscias (75).
Conto
h

Nothopanax scutellarium (daun mangkokan),


N. filisifolia*,
tanaman
pagar/tanaman
hias;
Tetrapanax papyriferus, empulur
batangnya untuk pembuatan kertas; Hedera helix (klimop), tanaman
hias; Scheflera longicaudata*.

Apiacea
e
(pegaganKarakter
peganan)
Spesifik
Biasanya herba biennial atau perennial, batang berlipat dan
berongga, silindris. Daun berselang-seling dan bergabung, memeluk
batang pada pangkal. Bunga majemuk payung; bunga simetris,
pentamerous dan epiginus, terdapat piringan madu disekililing stigma.
Buah cremocarp (schizocarpus).
Deskripsi
Herba atau setengah perdu, jarang perdu atau pohon berkayu
lunak, yang aromatis. Daun tersebar, jarang berhadapan; majemuk atau
terbagi pinnatus, palmatus atau trifoliolatus, jarang tunggal; biasanya
dengan pelepah yang lebar, ada atau tidak ada stipula.
Bunga dalam umbela komposita, umbela, (bisa tereduksi menjadi
bunga tunggal), kapitulum, jarang dichasium; bi- atau uniseksual;
aktinomorf atau zigomorf, umumnya pentamer; calix umumnya
berbentuk cincin di puncak bakal biji; corolla lepas, piggirnya melekuk ke
dalam; stamen berselangan dengan corolla, tumbuh di atas diskus; bakal
buah 2 karpel membentuk bakal buah inferus, 2 ruang, stylus 2, lepas,
sering dasarnya membengkak membentuk stilopodium; bakal biji 1 tiap
ruang. Buah skhizokarpium terdiri dari 2 merikarpium yang memisah
ketika masak, biji dengan kulit biji menyatu dengan perikarp, endosperm
berminyak.
Famili ini terdiri dari sekitar 300 genus dengan 3000 spesies,
hampir kosmopolit, terbanyak di daerah temperata utara dan
pegunungan tropis.
Contoh

Centela asiatica* (pegagan),

Hydrocotyl javanica* (Pegago

ambun).

SUB KELAS VI. ASTERIDAE


Sub kelas Asteridae sangat besar. Famili asteraceae (Compositae)
terdiri sekitar satu per tiga dari keseluruhan spesies, menjadikannya
famili terbesar dari subkelas Magnoliopsida. Asteridae kebanyakan
berupa herba atau tanaman berkayu, walaupun semua tipe habit
ditemukan pada Subkelas ini. Bunga biasanya dalam 4- atau 5- lingkaran
dengan corolla yang simpetal, Bunga majemuk dengan berbagai tipe,
biasanya tipe head pada Asteraceae (Compositae), dimana kebanyakan
bunga kecil berkelompok dekat dan mucul dalam bentuk unit. Stamen
biasnya sebanyak lobus corolla (atau lebih sedikit), berselingan , dan
filamen yang menyatu dengan corolla.
Dibandingkan dengan subkelas lainnya, Asteridae memiliki pollen
yang beragam dengan tipe polinasi yang paling unik, Pistil majemuk dan

biasanya terdiri atas 2 (kadang 3-5) carpel yang, menyatu. Letak bakal
buah superior dan inferior, dengan hypanthium yang sedikit terpisah.
Buah berupa achene, berri atau kapsul. Kelompok ini biasanya
menghasilkan bahan kimia iridoid, tetapi dengan sedikit betalain, alkaloid
benzyl-isoquinoline, ellagic acid, dan tannin
Ditemukan pada subkelas lainnya. Fosil Asteridae pertama kali
ditemukan pada zaman Tertary, dengan fosil pollen berasal dari Paleosin
yang diletakkan dalam apocynaceae. Kebanyakan fosil, tidak diteliti
hingga zaman Oligosin.
Sub kelas Asteridae dikelompokkan kedalam 11 ordo, 49 famili dan
Sekitar 60.000 spesies.
Tabel 11. Daftar nama odo dan famili dalam sub kelas Asteridae
Ordo 1. Gentianales
Famili 1. Loganiaceae*
2. Gentianaceae*
3. Saccifoliaceae
4. Apocynaceae*
5. Asclepiadaceae*
Ordo 2. Solanales
Famili 1. Duckeodendraceae
2. Nolanaceae
3. Solanaceae*
4. Convolvulaceae*
5. Cuscutaceae
6. Retziaceae
7. Menyanthaceae
8. Polemoniaceae
9. Hydrophyllaceae*
Ordo 3. Lamiales
Famili 1. Lennoaceae
2. Boraginaceae*
3. Verbenaceae*
4. Lamiaceae*
Ordo 4. Callitrichales
Famili 1. Hippuridaceae
2. Callitrichaceae
3. Hydrostachyaceae
Ordo 5. Plantaginales
Famili 1. Plantaginaceae*
Ordo 6. Scrophulariales
Famili 1. Buddlejaceae
2. Oleaceae*
3. Scrophulariaceae*

4. Globulariaceae
5. Myoporaceae
6. Orobanchaceae
7. Gesneriaceae*
8. Acanthaceae*
9. Pedaliaceae*
10. Bignoniaceae*
11. Mendonciaceae
12. Lentibulariaceae*
Ordo 7. Campanulales
Famili 1. Pentaphragmataceae
2. Sphenocleaceae
3. Campanulaceae*
4. Stylidiaceae
5. Donatiaceae
6. Brunoniaceae
7. Goodeniaceae
Ordo 8. Rubiales
Famili 1. Rubiaceae*
2. Theligonaceae
Ordo 9. Dipsacales
Famili 1. Caprifoliaceae*
2. Adoxaceae
3. Valerianaceae
4. Dipsacaceae
(Morinaceae)
Ordo 10. Calcyerales
Famili 1. Calcyeraceae
Ordo 11. Asterales
Famili 1. Asteraceae*

Catatan : Nama famili yang ditandai dengan tanda bintang dilengkapi dengan
deskripsi dan dilengkapai dengan beberapa contoh species.

ORDO GENTIANALES
Loganiacea
e
(TembusuKarakter
tembusuan)
Spesifik
Pohon, perdu, liana atau herba; berambut tunggal, berbentuk
bintang atau berbentuk head berkelenjar. Daun tunggal; berhadapan;
pertulangan menyirip, jarang menjari; stipula interpetiolar.
Bunga majemuk simosa atau thyrsiform (jarang rasemus atau
spika). Buah selalu superior; kering atau berdaging, terkadang buah
batu; biji 1 sampai banyak dengan endosperm banyak sekali.
Deskrip
si
Pohon, perdu, liana atau herba. Daun berhadapan, tunggal; stipula
ada, sering berupa interpetiolar, kadang-kadang tereduksi menjadi hanya
garis interpetiolar.
Bunga tunggal atau dalam simosa, biseksual; umumnya
aktinomorf; calix 4-5 bersatu; corolla bersatu membentuk tabung dengan
4-5(-15) lobus; stamen sebanyak dan berselangan dengan lobus corolla,
epipetal; bakal buah 2-3 karpel; bakal buah superus (jarang
semiinferus), ruang sebanyak karpel; bakal biji banyak tiap ruang,
plasenta aksilaris. Buah kapsul atau baka, jarang drupa; biji kadangkadang bersayap, endosperm dengan cadangan minyak protein, sakarosa
dan hemiselulosa.
Famili ini terdiri dari sekitar 20 genus dengan 500 spesies,
tersebar di daerah tropis dan subtropis, sedikit di temperata. Genus yang
terbesar adalah Strychnos (150-200 spesies). Famili Budlejacaceae
sering termasuk dalam famili Loganiaceae, tetapi dalam sistim
kelasifikasi dari Cronquist bahkan masuk dalam ordo yang berbeda yaitu
Schropulariales.
Conto
h

Fagraea carnosa Jack., F. Acuminatissima Merr., F. Fragrans Roxb.,


F. Gigantea Ridley; Norrisia maior Soler.; Norrisia malaccensis Gardn;
Spigelia anthelmia*.
Hubungan
Evolusi

Loganiaceae baru-baru ini telah direvisi untuk Flora Malesiana.


Gaertnera Lamk. Ditempatkan kedalam Loganiaceae. Para author
terdahulu memasukkan Loganiaceae kedalam Rubiaceae-Psychotrieae
karena persamaan dalam struktur bunga, stipula, habit, anatomi dan
adanya raphid.
Gentianacea
e
(Bisahbisahan)
Karakter
Spesifik
Perdu, sering pahit. Daun pada tumbuh-tumbuhan

air berdiri

serupa akar atau tersebar, pada tumbuh-tumbuhan darat berhadapan.


Bunga tunggal atau majemuk payung; aktinomorf, jarang zigomorfik;
calix berdaun lebat, tidak rontok; corolla berdaun lekat; stamen
tertancap pada corolla. Buah kotak, sering membuka dalam 2 katup,
jarang serupa buah buni.
Deskrip
si
Herba, jarang perdu; sering bersimbiosis dengan mikorhiza (ada
yang sangat mikotropik, daun tereduksi dan tanpa klorofil). Daun
berhadapan, jarang dalam lingkaran atau tersebar; tunggal (pada yang
tanpa klorofil tereduksi menjadi sisik); tanpa stipula.
Bunga tunggal atau dalam simosa; biseksual; jarang uniseksual,
aktinomorf; calix 4-5 (-12) membentuk tabung; corolla 4-5(-12)
membentuk tabung; stamen sebanyak dan berselangan dengan corolla,
epipetal, diskus nektar sekeliling bakal buah; bakal buah 2 karpel, 1
ruang, plasenta parietal, superus. Buah kapsul, jarang baka; biji dengan
endosperm.
Terdiri dari sekitar 75 genus dengan 1000 spesies, kosmopolit
terutama di daerah temperata, subtropis dan tropis pegunungan.
Conto
h

Crawfurdia blumii, Gentiana malayana.


Apocynacea
e
(Kambojakambojaan)

Karakter
Spesifik
Biasanya memanjat, perdu atau pohon; bergetah putih. Daun
biasanya berhadapan. Calix terbagi hampir pada dasar, corolla berbentuk
tabung ramping atau berbentuk corong, stamen menempel pada corolla.
Buah folikulus atau berri.
Deskrip
si
Pohon, perdu, herba atau liana, jarang sukulen; bergetah putih.
Daun umumnya berhadapan atau kadang-kadang dalam lingkaran,
tunggal; stipula tidak ada atau jarang kecil dan interpetiolar.
Bunga dalam simosa, rasemosa atau tunggal; biseksual,
aktinomorf, umumnya (4) 5 lingkaran kecuali pada bakal buah; calix
bersatu, imbrikatus, sering terdapat kelenjar pada bagian dalam tabung;
corolla bersatu, imbrikatus, sering terdapat kelenjar pada bagian dalam
tabung; corolla bersatu membentuk tabung, lobus konvolutus, jarang
imbrikatus, sering membentuk tonjolan di dalam tabung; stamen
sebanyak dan berselangan dengan lobus corolla, epipetal; bakal buah 2(8) karpel, superus, 2 ruang, kadang-kadang membentuk 2 bakal buah
dengan 1 stylus; bakal biji 2-banyak tiap ovarium atau tiap plasenta.
Buah dari berbagai tipe; biji dengan endosperm yang berminyak.

Famili ini mempunyai sekitar 200 genus dengan 200 spesies,


tersebar di daerah tropis dan subtropis, sedikit di temperata.
Conto
h

Nerium, Thevetia dan Tabernamontana, dibudidayakan sebagai


hias/tanaman
pagar;
Adenium coetanum*; Alamanda
catartica*; Catharanthus roseus*; Tevetia peruviana*; Nerium indicum
digunakan untuk racun tikus; kayu dari Plumeria digunakan untuk bahan
tanaman

alat musik fluet, batang akar digunakan untuk obat cuci perut; Cabang
dari Ichnocarpus digunakan untuk keranjang dan jala pancing; Rauwolfia
serpentina, akar digunakan untuk menurunkan tekanan darah; Wrightia
tinctoria digunakan untuk mengobati gigitan ular; Lochnera digunakan
untuk diabetes.
Hubungan
Evolusi

Apocynaceae berkerabat sangat dekat dengan


Asclepiadaceae

pada banyak karakter seperti adanya jaringan vascular bicollateral,


tabung getah dan karakter buah dan lain-lain. Perbedaannya karena
mempunyai stilus tunggal, tidak ada korona, stamen bebas dan tidak ada
penghubung.
Hallier
memasukkan
Asclepiadaceae
dengan
Apocynaceae dan turunannya kedalam kelompok Linaceae. Bessey etc.
Menganggap bahwa kedua famili ini berbeda dan memasukkannya
kedalam ordo Gentianales. Huchinson (1948) memasukkan Apocynaceae
kedalam ordo Apocynales
Asclepiadace
ae
(biduribidurian)
Karakter
Spesifik
Herba, perdu, atau pohon. Daun berhadapan. Calix berlobus
dalam, salah satu corolla atau stamen atau keduanya bertambah dengan
bermacam-macam bentuk korona tunggal atau double, filamen sangat
pendek atau tidak ada, anthera menempel pada pistil membentuk
ginostegium.
Deskrip
si
Liana, herba merambat, herba, perdu, jarang pohon; kadangkadang sukulen dengan daun yang tereduksi; bagian di bawah tanah
sering berdaging. Daun berhadapan atau dalam lingkaran, jarang
tersebar; tunggal; stipula tidak ada atau tereduksi.
Bunga dalam simosa (sering umbelliform) atau rasemosa;
biseksual, aktinomorf, dengan lima lingkaran kecuali untuk bakal buah,
entomofili; calix imbrikatus atau valvatus sedikit bersatu di bawah;
corolla simpetal membentuk tabung, konvolutus, imbrikatus atau
valvatus, filamen tertanam pada tabung corolla, lepas atau bersatu
dalam sekeliling stylus, anthera bersatu dan melekat pada kepala stylus
yang menebal, kombinasi filamen, anthera dan stylus membentuk tabung
yang disebut ginostegium, corolla biasanya tumbuh baik berbentuk

petaloid, kait atau tanduk muncul dari dasar filamen, serbuk-serbuk


polen membentuk masa polinia di dalam teka, polinia dihubungkan oleh
translator yang terdiri dari tangan (arms) dan korpuskulum (glands);
bakal buah 2 karpel membentuk 2 bakal buah yang terpisah dengan 2
stylus yang bersatu pada kepala stylus, superus; 1-lebih bakal biji pada
plasenta yang marginal. Buah 2 folikulus yang lepas; biji pipih dan
berambut panjang, endosperm berminyak.
Famili ini terdiri dari sekitar 250 genus dengan 2000 spesies,
tersebar di daerah tropis dan subtropis terutama Afrika, sedikit di
temperata.
Conto
h

Ceropegia bulbosa, dapat dimakan mentah maupun dimasak


terlebih dahulu;
Dischia raflesiana*; Hoya diversifolia*; akar yang
manis dari Pentatropis juga dapat dimakan; Batang dari Calotropis dan
Marsdenia akan menghasilkan serat yang kuat dan biasa digunakan
untuk membuat tali-temali dan benang; Asclepia dan Gyptostegia,
merupakan tanaman hias; Calotropis digunakan untyuk mengobati
disentri; Akar dari Asclepias digunakan untuk obat cuci perut/pencahar.
Hubungan
Evolusi
Famili

Asclepiadaceae berkerabat
sangat
dekat
dengan
Apocynaceae, yang dapat dibedakan dengan corolla mempunyai katup,
stamen gynandrous, karpel bebas, tipe polen
berbeda.

dan sistem polinasi yang

ORDO
SOLANALES
Solanacea
e
(terungterungan)
Karakter
Spesifik
Herba, perdu atau pohon kecil. Bunga pentamer, beraturan, banci,
calix dan corolla menyatu; stamen epipetalous, bakal buah bicarpel,
syncarpous, superior. Buah berri.
Deskrip
si
Herba, perdu, liana atau pohon kecil; mempunyai rambut dari
berbagai tipe. Daun tersebar; tunggal, kadang-kadang terbagi, majemuk
pinnatus atau trifoliolatus; stipula tidak ada.
Bunga biasanya biseksual, dalam berbagai tipe perbungaan
dengan dasar simosa; kadang-kadang tunggal, aktinomorf atau zigomorf;
calix (4) 5 (6) bersatu, persisten; corolla (4) 5 (6) bersatu membentuk
tabung; stamen epipetal, sebanyak dan berselangan dengan corolla,
kadang-kadang hanya 4, diskus nektar biasa terdapat sekeliling dasar
bakal buah; bakal buah umumnya 2 karpel, superus, 2 ruang, kadangkadang 4 atau (3-5) ruang; bakal biji (1-) banyak tiap ruang, plasenta

aksilaris. Buah bakka, kapsul atau drupa, endosperm umumnya


berminyak dan berprotein, jarang berpati, atu jarang tanpa endosperm.
Famili ini terdiri dari sekitar 85 genus dengan 2800 spesies, hampir
kosmopolitan tetapi perkembangan yang terbaik adalah di Amerika
Selatan, genus yang dominan adalah Solanum (1400 spesies).
Conto
h
Umumnya dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan tanaman
hias. Capsicum annum L. (cabe merah, lado), C. frutescens L. (cabe
rawit, lado kutu)*; Cestrum nocturnum L (bunga sedap malam);
Cypomadra betacea Miers (taruang virus); Datura metel L. (kecubung);
Lycopersicum esculentum Mill. (tomat); Nicotiana tobacum L. (tembakau)
di gunakan dalam bahan rokok; Physalis minima L*. (latuik-latuik);
Solanum tuberresum (kentang), S. melongena (terung), S. torvum
Swart. (rimbang)*.
Hubungan
Evolusi
Berbagai botanis sistematik mempunyai pendapat yang beragam
tentang posisi sistematik famili ini. Engler meletakkan famili ini di bawah
sub ordo Solaninae dari ordo Tubiflorae. Bessey seperti Bentham dan
hooker meletakkan famili ini pada ordo Polemoniales. Menurut Hailier
Solanaceae adalah famili primitif dari Tubiflorae yang bersamaan dengan
Scrophulariaceae mempunyai kemiripan dengan Linaceae, Wettestein,
berdasarkan
kekerabatan
famili
Solanaceae dan Convovulaceae,
meletakkan famili ini bersamaan dengan Tubiflorae, Rendle memasukkan
famili ini pada Tubiflorae tetapi tidak memasukkan famili convolvulaceae
dan meletakkannya di bawah ordo Convolvulales.
Famili ini berkerabat dengan Scrophulariaceae melalui Brunfelsia
dan beberapa tanaman lainnya yang memiliki Corolla Zygomorph,
dengan 4 atau 2 stamen yang berbeda pada corolla yang actinomorph,
stamen pentamer dan plasenta oblique. Juga memiliki hubungan yang
dekat dengan Boraginiaceae karea memiliki daun berselingan, bunga
reguler dan stamen pentamer, Solanaceae mirip dengan Convovulaceae
karena keberadaan floem intra-xylari, calix yang persisten, corolla yang
berputar dan septum false.
Convolvulacea
e
(KankungKarakter
kankungan)
Spesifik
Herba annual atau perennial, seringkali memanjat. Daun tunggal;
berselingan. Bunga dalam simosa; biseksual, berbentuk pentamer; calix
5, persisten; Corolla berlobus, berbentuk corong; stamen 5, pada dasar
tabunga corolla; bakal buah bicarpel, syncarpous plasenta sumbu.
Deskripsi
Herba yang melilit, memanjat atau menjalar, jarang eprdu atau
pohon. Daun tersebar; tunggal; stipula tidak ada.

Bunga dalam dikhasium atau tunggal, jarang dalam rasemus atau


panikula; biasa ada sepasang braktea atau involukrum; biseksual, jarang
uniseksual, pentamer kecuali bakal buah; calix imbrikatus, lepas atau
bersatu di bawah; corolla simpetal sering berbentuk corong, aktinomorf,
konvolutus (terputar) searah jarum jam waktu kuncup; stamen sebanyak
dan berselangan dengan lobus corolla, melekat ke dasar tabung corolla,
filamen sering tidak sama panjang, diskus nektar umum terdapat
sekeliling dasar bakal buah; bakal buah 3 (3-5) karpel, bakal buah
superus, ruang sebanyak karpel; bakal biji 2 tiap karpel. Buah umumnya
kapsul, biji dengan endosperm mengandung minyak, protein dan
hemiselulosa.
Famili ini terdiri dari sekitar 50 genus dengan 1500 spesies,
tersebar paling baik di daerah tropis dan subtropis, genus yang tersebar
adalah Ipomoea (400 jenis) diikuti Convolvulus (200).
Conto
h

Ipomoea aquatica (kankung) di gunakan sayur, I. batatas (ubi


jalar) umbinya dimakan karena kandungan gula dan karbohidrat yang
tinggi dan diolah menjadi pasta untuk mengobati gigitan kalajengking, I.
palmata Forst*, I. sepiaria*, I. pescapre (L.) Sweet tumbuhan menjalar
di pantai; Merremia peltata Merr. ; Quamoclit pinnata Boj.
Hubungan
Evolusi
Bentham dan Hooker meletakkan famili ini pada ordo Polemoniales
yang didalamnya juga termasuk famili Solanaceae, Polemoniaceae dan
Boraginaceae, Engler meletakkan famili ini pada subordo Convolvulinae di
bawah ordo Tubiflorae, Baik wettestein dan Rendle beranggapan bahwa
famili ini memiliki kekerabatan dengan Malvales atau Geraniales. Rendle
menyetujui pendapat Engler yang menyertakan ini sebagai suatu
kekerabatan.
Famili
Convolvulaceae berhubungan
dengan
Polemoniaceae, Boraginiaceae dan Hydrophyllaceae. Famili ini juga mirip
dengan Solanacae berdasarkan formasi septumnya, calix yang persistent,
struktur
corolla dan floem intraxillary,.
Berdasarkan
kesamaan
Solanaceae dan Convolvulaceae, maka famili ini diletakkkan pada ordo
Solanales.
ORDO
Boraginacea
LAMIALES
e
(Kendalkendalan)
Karakter Spesifik
Herba, perdu atau pohon. Daun tunggal; berselang-seling;
berambut. Bunga biseksual dan terbagi menjadi 5 bagian; stamen 5,
menempel pada corolla; bakal buah 2 atau 3 karpel, syncarpous. Buah
kapsul.

Deskrip
si
Herba, perdu atau pohon, jarang liana. Daun tersebar jarang
berhadapan; tunggal; tanpa stipula.
Bunga dalam simosa atau tunggal; biseksual, aktinomorf, (4) 5
(6)-mer kecuali bakal buah; calix lepas atau bersatu; corolla bersatu
membentuk cawan, tabung atau corong; stamen sebanyak dan
berselangan dengan lobus corolla, epipetal, ada atau tanpa diskus; bakal
buah umumnya 2 karpel, bakal buah superus, dengan segmen sebanyak
2 kali karpel; bakal biji 1 tiap segmen, pada sub famili Boraginoideae
(sub famili terbesar); bakal buah 4 lobus dengan stylus yang ginobasis.
Buah drupa, nuks atau kapsul, biji dengan atau endosperm.
Famili ini terdiri dari sekitar 100 genus dengan 2000 spesies,
kosmopolit terutama Amerika Utara, Laut Tengah sampai Asia.
Conto
h

Cordia dichotoma Forst. (Nunang)*, Untuk perekat pada kerajinan


tangan. Heliotropium indicum L. (Tusuk konde), Messerschmidia argentea
Johnst., dapat dimakan.
Verbenaceae
Karakter
Spesifik
Herba, perdu atau pohon. Daun tunggal atau majemuk dan tanpa
stipula. Bunga majemuk dengan bermacam-macam tipe seperti simosa,
rasemosa atau spika, bunga tidak sama besar dan epipetal.
Deskripsi
Herba, perdu, liana atau pohon, kadang pada hutan bakau
(Avicennia); kadang berduri, rambut dari berbagai tipe; tidak aromatis
atau kadang berbau mirip anggota Lamiaceae. Daun berhadapan atau
dalam lingkaran, kadang tersebar; tunggal atau majemuk pinnatus atau
palmatus; stipula tidak ada.
Bunga dalam spika, panikula, simosa, ada braktea atau
involukrum; biseksual jarang uniseksual, umumnya zigomorf; calix (4) 5
(-8) bersatu; corolla (4) 5 (-8) bersatu, imbrikatus, sering berbentuk
tabung memanjang dengan bibir yang melebar, kadang-kadang
bilabiatus; stamen sering 4 (kadang-kadang didinamus) jarang hanya 2
dengan staminodia, epipetal, ada atau tidak ada diskus; bakal buah 2
karpel, 2 ruang yang jadi 4 karena septa semu, atau 4-5 karpel dengan
menjadi 8-10 ruang; 1-2 bakal biji tiap ruang. Buah drupa, nuk atau
kapsul; biji umumnya tanpa endosperm.
Famili ini terdiri dari sekitar 100 genus dengan 2600 spesies,
pantropis, sedikit sekali di daerah temperata. Genus terbesar adalah
Clerodendrum (400 spesies), Verbena (250), Vitex (250), Premna (200)
dan Lantana (150).
Contoh

Stachytarpeta indica Vahl., S. jamaicensis, digunakan untuk obat.


Vitex negundo , V. pubescens Vahl., V. trifolia L., bahan obat. Tectona
grandis L.f., penghasil kayu. Avicennia alba Bl., digunakan untuk bahan
sabun. Callicarpa cana L., C. longifolia Lam., C. tomentosa Murr.,
dimanfaatkan untuk obat. Clerodendron fallax Lindl., C. incisum
Klotzsch., C. nutans Wall., C. paniculatum L.*, tanaman hias. Duranta
erecta L., tanaman pagar/tanaman hias. Lantana camara L.*, untuk obat
dan rempah-rempah.
Hubungan
Evolusi

Verbenaceae berkerabat dekat dengan Labiatae dan dapat


dibedakan berdasarkan bakal buah yang tidak terbagi, stilus pada
terminal dan biasanya bunga majemuk tidak vertisilaster. Beberapa ahli
botani merasa bahwa genus Avicennia harus dipisahkan dalam status
yang berbeda
dari Verbenaceae
berdasarkan
anatomi
kayunya,
percabangan yang articulate, plasenta terletak bebas di tengah dan bakal
bijinya lurus serta tegak.
Lamiacea
e
(PaciKarakter
pacian)
Spesifik
Herba atau perdu; batang dan cabang bersudut 4. Daun
berhadapan atau berkarang, perbungaan vertisillaster. Bunga biseksual,
zigomorfik dan berbibir 2; stamen 2 pasang dengan panjang yang tidak
sama dan menempel pada corolla; bakal buah 2 karpel, syncarpous,
quadrilocular karena sekat yang salah, stilus menempel pada gynobase
maupun karpel.
Deskrip
si
Herba atau perdu, jarang pohon, dengan berbagai tipe rambut.
Daun berhadapan atau dalam lingkaran; tunggal atau majemuk pinnatus;
stipula tidak ada.
Bunga dalam simosa, vertisilaster, spika atau kapitulum; ada
brakteola, bi- atau uniseksual; calix umumnya persisten, berbentuk
tabung dengan 5 lobus, kadang-kadang bilabiatus; corolla simpetal,
sangat zigomorf, 5 lobus yang imbrikatus, kebanyakan bilabiatus;
stamen 4 didinamus, epipetal, diskus umumnya terdapat sekeliling dasar
bakal buah yang superus; bakal buah 2 karpel, tapi tiap karpel terbagi
longitudinal sehingga terdapat 4 segmen bakal buah yang lepas dan
hanya disatukan oleh stylus yang ginobasis atau bakal buah dengan 4
lobus pada sepertiga panjangnya sehingga stylus tidak ginobasis; bakal
biji 1 tiap lobus bakal buah. Buah nuks dengan perikarp yang keras,
jarang drupa; biji dengan endosperm sedikit atau tidak ada.
Famili ini terdiri dari sekitar 200 genus dengan 3200 spesies,
kosmopolitan tetapi paling banyak di sekitar Laut Tengah dan ke timur
sampai Asia Tengah, genus yang besar adalah Salvia (500 spesies),
Hyptis (350), Coleus (200), Scutellaria (200), Plectranthus (200).

Contoh
Famili
ini
banyak
bermanfaat
untuk
obat
tradisional,
bumbu/rempah-rempah, pewangi dan tanaman hias. Coleus aromaticus
Benth., untuk perasa/perencah, Coleus atropurpureus Benth., dapat
dimakan, obat, tanaman hias, Coleus hiybridus*. C. tuberosus Benth.,
dapat dimakan, Hyptis brevipes Poit.*, dapat dimakan, H. suaveolens
Poit., digunakan untuk obat dan rempah-rempah, Occimum basilicum L.,
O. Sanctum L., digunakan untuk obat dan rempah-rempah, Orthosiphon
aristatus*, O. grandiflorus Bold., digunakan untuk obat.

ORDO
PLANTAGINALES

Plantaginace
ae
(Kiuratkiuratan)

Karakter Spesifik
Herba jarang setengah perdu. Daun basal tersebar; tunggal;
sering berseludang; tanpa stipula. Bunga dalam spika atau kapitulum,
dengan braktea, tanpa brakteola, aktinomorf; biseksual, tetramer;
corolla simpetal; stamen sebanyak dan berselangan dengan lobus
corolla; bakal buah 2 karpel, bakal buah superus, ruang 1-2, bakal biji 1banyak tiap ruang. Buah kapsul, achene atau nuks; biji dengan
endosperm.
Deskrip
si
Herba perennial (atau annual). Daun roset radikal, tanpa stipula,
rata atau bertoreh, tangkai daun berlapis pada dasar.
Bunga aksilaris; tangkai spika atau head, jarang (sub) tunggal,
kecil; biseksual atau bunga jantan, protoginus, berjumlah 4; calix
berlobus dalam 4-fid, pinggiran bergores atau rata, persisten; corolla
panjang persisten, bergoresan, aktinomorfik, 4 lobus, lobus menyatu
pada kuncup; stamen 1-4, berselingan dengan segmen corolla, filamen
keras pada kuncup, kemudian terulur panjang, subequal, anthera 2
ruang, ruang membuka longitudinal; bakal buah terapung, 2 ruang;
bakal biji beruang1 sampai tak hingga, menempel pada sekat, stilus
filiformis, stigma kecil. Buah berdinding tipis, membuka secara
transversal; berbiji 2 sampai tak hingga, biji menempel membentuk
perisai.
Famili ini terdiri dari 3 genus yaitu Plantago yang kosmopolit,
sekitar 250 spesies, Littorella yang akuatik 3 spesies dan Bougueria, 1
spesies.
Conto
h

Plantago major L., (Ki urat)* tumbuhan ini dimanfaatkan untuk

obat tradisional.

ORDO
SCROPULARIALES

Oleacea
e
(Melatimelatian)

Karakter Spesifik
Memanjat, semak atau pohon kadang-kadang memanjat. Daun
berhadapan jarang tersebar; tunggal atau majemuk pinnatus, trifoliolatus
atau unifoliolatus; stipula tidak ada.
Deskripsi
Bunga dalam simosa tetapi sering membentuk rasemus atau
panikula, kadang-kadang tunggal; aktinomorf, bi- atau uniseksual; calix
kecil, 4(-15) lobus atau tidak ada; corolla simpetal, 4 lobus yang
imbrikatus, valvatus atau konvolutus, jarang sampai 12 lobu; stamen
umumnya 2, jarang 4, epipetal; bakal buah 2 karpel, 2 ruang, superus;
bakal biji umumnya 2 tiap ruang, kadang-kadang 1-4, jarang banyak,
plasenta aksilaris, discus kadang-kadang terdapat sekeliling dasar bakal
buah. Buah kapsul, samara, bakka, atau drupa; biji dengan atau tanpa
endosperm.
Famili ini terdiri dari dari sekitar 30 genus dengan 600 spesies,
hampir kosmopolit tetapi paling banyak di Asia dan Malesia, genus yang
besar adalah Jasminum (200 spesies) dan Chionanthus (125 termasuk
Linoceira).
Contoh

Jasminum sambac Ait (Melati)* sudah umum dikenal dan telah


dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Scropulariaceae
Karakter
Spesifik
Batang tegak, herbaceous, terbaring pada tanah, atau merambat,
daun tersebar atau berhadapan; tunggal. Bakal buah superus, 2 ruang.
Buah kapsul.
Deskrip
si
Batang tegak, herbaceus, terbaring pada tanah atau merambat;
berkas pembuluh kolateral. Daun tersebar atau berhadapan, jarang
dalam lingkaran; tunggal; kadang-kadang terbagi pinnatus; tanpa
stipula.
Bunga dalam berbagai tipe perbungaan simosa atau rasemosa,
kadang-kadang tunggal; biseksual, zigomorf; calix (2) 4-5 lobus yang
imbrikatus atau valvatus; stamen epipetal berselangan dengan lobus
corolla, umumnya 4 yang fungsional, kadang-kadang 5 atau 2, diskus
yang unilateral atau berbentuk cincin umum terdapat sekeliling dasar
bakal buah; bakal buah 2 karpel, superus, 2 ruang; bakal biji 2-lebih per
ruang, plasenta aksilaris. Buah kapsul, jarang bakka atau skhizocarp, biji
dengan endosperm yang berminyak.

Famili ini terdiri dari sekitar 190 genus dengan 4000 spesies,
kosmopolit tetapi terbanyak di temperata dan pegunungan tropis.
Contoh

Russelia, Veronica, Linaria dan Anthirrinum merupakan


tanaman hias. Digitalis digunakan sebagai bahan obat penyembuh
stimulan jantung; Lindernia ciliata (Colsm.) Pennell tumbuh liar sebagi
gulama; Scoparia dulcis L. (rumpuik merica); Striga asiatica (L.) O.K;
Torenia violaceae (Azaola) Pennell tumbuhan liar tetapi sudah banyak
dijadikan
tanaman hias.
Hubungan Evolusi
Hailier (1905) berpendapat bahwa famili ini merupakan famili yang
primitif pada Tubiflorae dan berkerabat dengan Globulariaceae dan
Lentibulariaceae. Bessey menyatakan bahwa Scropulariaceae merupakan
kelompok Scropulariales yang maju, yang kemungkinan berasal dari
Bignoniaceae.
Paulofollia membentuk
hubungan
antar
famili
Scrophulariaceae dengan Bignoniaceae. Engler meletakkan famili ini di
bawah ordo Solaninae dari Tubiflorae. Bentham dan hooker meletakkan
famili ini di bawah ordo Personales di antara polemoniales dan lamiales.
Famili ini secara keseluruhan merupakan Solanaceae namun ciri khas
bunganya menempatkan famili ini pada tribus Salpiglossidae. Tetapi
pembuluh kolateral, corolla non zygomorphic , reduksi pada stamen
posterior dan carpel median memisahkannya dari tribus Salpiglossidae.
Scrophulariaceae mirip dengan Gesneriaceae dan Orbancheace tetapi
berbeda pada ovary yang bilocular. Famili ini menunjukkan hubungan
kekerabatan dengan Pedaliacee dan Bignonaceae tetapi berbeda pada
keberadan biji endospermik. Famili ini berhubungan dengan Acanthaceae
dan Labiatae tetapi juga terpisah pada daun yang berselingan, ketiadaan
braktea dan karakter corolla, ovary dan buah,
Gesneriaceae
Karakter
Spesifik
Herba atau setengah perdu, kadang-kadang liana atau epifit.
Bunga aksilar atau terminal semu, stamen epipetal umumnya 4, plasenta
parietalis.
Deskripsi
Herba atau setengah perdu, kadang-kadang liana atau epifit. Daun
berhadapan; bergigi; jarang dalam lingkaran atau tersebar, kadangkadang semua sama atau satu dari sepasang tereduksi, kadang-kadang
semua di dasar; umumnya tunggal; stipula absen.
Bunga tunggal, atau dalam perbungaan simosa atau rasemosa,
biseksual; zigomorf; calix 5 lepas atau bersatu membentuk tabung;
corola simpetal, 5 lobus, umumnya bilabiatus; stamen epipetal umumnya
4, diskus ada atau tidak ada; bakal buah 2 karpel, 1 ruang dengan
plasenta parietalis atau seperti Monophyllaea plasenta bersatu di tengah

sehingga ada 2 ruang; bakal biji banyak. Buah kapsul atau bakka, biji
dengan endosperm berminyak atau tanpa endosperm.
Famili ini terdiri dari sekitar 120 genus dengan 2500 spesies,
pantropis dengan beberapa terdapat di temperata..
Contoh
Banyak jenis yang telah dimanfaatkan sebagi tanaman hias, tetapi
jenis liar di alam masih banyak dijumpai, seperti Aechynantus magnifica
Stapf..; Agalmyla stamiena Bl. Sering ditemukan dipegunungan;Chirita
asperifolia (Bl.) Burtt.; Cyrtadra arborescens Bl., C. decurens de Vr, C.
dissimilis Clarke, C. fenestrata Clarke, C. holodasys Miq., C. pendula Bl.,
C. peltata Jack, C. Teysmanii*; Cyrtandromoea angustifolia C.B.Cl.;
Didymocarpus crinita Ohwi; Epithema saxile*; Rhyncoglosum obliquum
Bl*; Monophyllea hirtella Miq., M. horsfiledii R. Br. Marga Monophyllea
termasuk salah satu tumbuhan specifik untuk daerah batu kapur
(limestone).
Acanthaca
e
(JerujuKarakter
jerujuan)
Spesifik
Tumbuhan ini biasanya herba atau perdu terkadang liana, sering
membelit, jarang pohon. Bunga banci. Buah masak pecah secara
memanjang di awalai dari ujung buah.
Deskripsi
Herba atau perdu terkadang liana, sering membelit, jarang pohon.
Daun berhadapan atau tersebar; tunggal, kadang-kadang berduri; stipula
absen.
Bunga dalam perbungaan simosa atau rasemosa, kadang-kadang
tunggal; ada braktea dan brakteola yang sering petaloid; biseksual; calix
sinsepal, (4) 5 (-16) lobus yang imbrikatus atau valvatus; corolla
simpetal, aktinomorf sampai zigomorf, umumnya bilabiatus dan 5 lobus,
imbrikatus atau konvolutus; stamen epipetal berselangan dengan lobus
petal, biasanya 4 atau 2 berpasangan, sisanya staminodia; bakal buah 2
karpel, superus; 2 bakal biji per ruang, jarang sampai 10. Buah kapsul;
biji biasanya tanpa endosperm.
Famili ini terdiri dari sekitar 250 genus dengan 2500 spesies,
tersebar luas di daerah tropik, sedikit di temperata. Genus yang besar,
Justicia (termasuk Beloperone, 300 spesies), Ruellia (250), Barleria
(250), Strobilanthes (200), Thunbergia (200)..
Contoh

Adrogarphis paniculata (Sambiloto, Ampadu tanah)* bahan obat


tardisional untuk dysentri dan diare; Justicia betonica Linn*, digunakan
sebagai bahan untuk menyebuhkan bengkak. Justicia bracteata Ridl,
digunakan sebagai bahan dalam jamu untuk mengobati diarrhoea, J.
aurea; Rostellularia sundana Bremek; Ruellia brevifolia; Sanchezia nobilis

Hook.f.; Thunbergia alata Boj.*, digunakan sebagai bahan obat untuk


mengobati sakit kepala, T. erecta tanaman hia.
Hubungan
Evolusi
Kebanyakan botanis setuju untuk meletakkan Acanthaceae sebagai
takson tersendiri yang merupakan bagian dari Scophulariaceae atau
nenek moyang dari Scophulariaceae. Bentham dan hooker dan beberapa
taksonomis lainnya beranggapan bahwa famili ini merupakan yang paling
maju pada kemlompok Personales. Engler meletakan famili ini pada
subordo Acanthinae tepat di bawah Tubiflorae. Bessey memasukkan
famili ini pada Scrophulariales
Famili ini memperlihatkan kekerabatan dengan Bignonaceae dan
menunjukkan
hubungan
dengan Scrophulariales,
tetapi terdapat
perbedaan pada posisi prominen braktea dan brakteolus, kalix yang
imbrikatus, ovary beaked, biji tidak ada endosperm dan embrio yang
melengkung. Famili ini juga mirip dengan Albiatae dan Verbenaceae.
Acanthaceae adalah pedaliaceae yang memiliki bunga zygomorph dan
buah alami
Bignoniacae
(Tui-tuian)
Karakter
Spesifik
Pohon, perdu atau liana yang membelit atau memanjat dengan
sulur, jarang herba. Bunga umumnya besar.
Deskrip
si
Daun berhadapan atau dalam lingkaran, jarang tersebar; tunggal
atau majemuk pinnatus, bipinnatus, trifoliolatus atau palmatus; anak
daun terujung kadang-kadang menjadi sulur; stipula absen.
Bunga, dalam berbagai tipe perbungaan rasemosa atau simosa;
ada braktea dan brakteola; biseksual; calix sinsepal umumnya 5 lobus
kadang-kadang bilabiatus; corolla simpetal, zigomorf, sering bilabiatus, 5
lobus, imbrikatus atau valvatus; stamen epipetal, berselangan dengan
lobus corolla, umumnya 4 berpasangan, 1 staminodium atau tidak ada,
atau 2 fertil 3 steril, jarang 5 fertil, diskus sering terdapat sekeliling bakal
buah; bakal buah 2 karpel, superus, 2 (1 atau 4) ruang; bakal biji
banyak per ruang. Buah kapsul atau baka; biji pada kapsul umumnya
bersayap, endosperm umumnya tidak ada.
Famili ini mempunyai lebih dari 100 genus dengan sekitar 800
spesies, tersebar terutama di daerah tropis, sangat baik di Amerika
tropis.
Conto
h

Arrabidaea magnifica Sprague.


Anemopaegma scandens
Mello;Nyctocalos brunfelsiaeflorus T & B Oroxylum indicum (L.) Vent.
(juluak-juluak hantu) tunas muda dimasak dan dijadikan bahan

makanan; Radermachera pinnata (Blanco) Seem (Sungkai). Spatodea


campanula*.
Hubungan Evolusi
Engler meletakkan famili ini pada ordo Tubiflorae diantara
Scrophulariaceae dan Pedalliaceae, Hailier menyatakan famili ini
merupakan bagain dari Scropulariaceae dan seperti Engler meletakkan ke
dalam Tubiflorae, Wettestein beranggapan bahwa famili Bignoniaceae
lebih maju tetapi berkerabat dengan Scrophulariaceae dan Gesneriaceae.
Bentham dan Hooker meletakkan famili ini pada kelompok Personales
pada seri Bicarpellate, Famili ini berbeda dengan famili lainnya
berdasarkan ketiadaan endosperm pada biji, struktur buah dan biji yang
bersayap
Lentibulariacae
Karakter
Spesifik
Herba akuatik atau tumbuh di tempat basah; insektivora; akar
pada substrat atau tidak berakar dan melayang di dalam air. Annual atau
perennial, mengapung atau teresterial tahap perlindungan.
Deskripsi
Herba akuatik atau tumbuh di tempat basah. Daun umumnya
tunggal; tersebar atau basal roset. Bunga tunggal atau dalam rasemus
memiliki braktea; biseksual; terminal atau aksilar; calix 4-5, persisten
sinsepal, connate; corola simpetal, 5 lobus, zigomorf atau subzigomorf,
bilabiatus, imbrikatus; stamen umumnya 4 atau 2, didinamus; diskus
tidak ada; bakal buah 2 karpel; bakal buah superus, 1 ruang; bakal biji
banyak per ruang; Buah kapsul; biji tanpa endosperm.
Famili ini terdiri dari 5 genus dengan sekitar 200 spesies,
kosmopolit, genus terbesar adalah Utricularia (sekitar 150 spesies), di
kawasan malesia hanya terdapat genus Utricularia.
Contoh

Utricularia bifida L. banyak dijumpai di air tergenang, kecil, bunga

kuning.
ORDO CAMPANULALES
Campanulacea
e
(GundaKarakter
gundaan)
Spesifik
Herba, Daun tunggal. Bunga majemuk rasemosa dan simosa; calix
dan corolla bersatu membentuk tabung; jumlah stamen sama dengan
lobus corolla.

Deskripsi
Umumnya herba, kadang-kadang berkayu. Daun tunggal;
tersebar; jarang berhadapan; stipula absen.
Bunga dalam berbagai tipe perbungaan simosa atau rasemosa;
biseksual, jarang uniseksual, umumnya 3, 5, 10; lobus calix imbrikatus;
corolla membentuk tabung, lobus valvatus, aktinomorf atau zigomorf;
stamen sebanyak dan berselangan dengan lobus corolla, filamen
menempel ke discus atau ke dasar corolla, lepas atau bersatu; bakal
buah 2-5 karpel, bakal buah inferus, jarang semiinferus atau superus,
umumnya ruang sebanyak karpel; bakal biji banyak pada plasenta
aksilaris (jarang parietalis). Buah kapsul atau baka; biji banyak,
endosperm berminyak atau bertepung.
Famili ini terdiri dari sekitar 70 genus dengan 2000 spesies,
kosmopolit terutama di temperata, subtropis dan tropis pegunungan.
Contoh

Isotoma longiflora Pressl*. tumbuhan liar yang banyak ditemukan


bunganya dimanfaatkan sebagai obat mata katarak; Lobellia
suculenta Bl. biasanya ditemukan di daerah dataran tinggi.
dan

Goodeniacea
e
(GabusKarakter
gabusan)
Spesifik
Daun tunggal, berselingan. Bunga tunggal atau dalam berbagai
bentuk majemuk; diketiak daun, zygomorf, calix membentuk tabung, 5
lobus; corolla berbentuk tabung; putih; bakal buah 6 ruang, buah drupa
atau kapsul; biji gepeng.
Deskrip
si
Herba kecil, jarang perdu atau pohon kecil, tidak bergetah. Daun
tunggal, berselingan, warna hijau muda.
Bunga tunggal atau dalam berbagai bentuk majemuk; diketiak
daun, zygomorf; calix membentuk tabung, 5 lobus; corolla berbentuk
tabung, putih; stamen 5 atau dalam torus atau bebas, anther 2 ruang;
bakal buah 6 ruang, stylus 1. Buah drupa atau kapsul, biji gepeng, punya
albumen.
Conto
h

Scaevola frutescens Krause.


(Ambuang-ambuang
lawuik,
Merambong, Sea-Lettuce) tumbuh di pantai; Goodenia koningsbergeri
(Back.) Back. ex Bold.

ORDO
RUBIALES

Rubiaca
e
(Kopikopian)

Karakter
Spesifik
Pohon, perdu, liana atau herba. Daun tunggal; punya stipula
interpetiolar. Bunga dalam perbungaan simosa; corolla membentuk
tabung, bakal buah umumnya inferus
Deskrip
si
Pohon, perdu, liana atau herba. Daun umumnya berhadapan
dengan interpetiolar stipula yang sering bersatu atau kadang-kadang
dalam lingkaran (interpetiolar stipula berubah menjadi daun dan
jumlahnya bertambah); pada permukaan dalam stipula umum terdapat
kolleter yang menghasilkan lendir dan melindungi pertumbuhan kuncup.
Bunga jarang tunggal; biseksual, jarang uniseksual;
calix
umumnya 4-5 lobus, sering kecil, pada Mussaenda ada lobus yang
membesar dan berwarna; corolla dengan (3) 4-5 (8-10) lobus, valvatus,
imbrikatus atau konvolutus, aktinomorf atau zigomorf; stamen sebanyak
dan berselangan dengan lobus corolla, diskus sering terdapat; bakal buah
2 (jarang 3-5 atau lebih) karpel, ruang sebanyak karpel dengan plasenta
aksilaris atau 1 ruang dengan plasenta parietalis (seperti pada Gardenia),
stylus 1 dengan stigma berlobus atau berbentuk kepala. Buah kapsul,
baka, drupa atau schizokarpium; biji dengan endosperm berlemak atau
beramilum atau hemiselulosa, kadang-kadang tanpa endosperm.
Famili ini terdiri dari sekitar 450 genus dengan 6500 spesies,
tersebar di daerah tropis dan subtropis, ada juga yang umum di
temperata utara, genus yang terbesar adalah Psychotria (700 spesies).
Conto
h

Coffea arabica L. (Kopi), C. robusta Linden (Kopi)*; Gardenia


carinata Wall. (Pacah piring) tanaman hias; G. corymbosa K. Schum
(Ulai-ulai); Ixora chinensis Lam., I. coccinea L. (bunga soka), I.
javanica*.
umum ditemukan sebagai tanaman hias;
Mirmecodia
tuberosa*; Morinda citrifolia L. (Mengkudu, Pace) tanaman obat;
Musaenda sp. (Bunga nusaindah) tanaman hias; Ophiorriza communis

(garaman kancia) digunakan sebagai bahan obat untuk mengobati batuk


atau sebagai pengruang rasa sakit. O. singaporensis, O. Major; Uncaria
gambir Roxb. (Gambir) tanaman industri.
Hubungan
Evolusi
Englker meletakkan famili ini di bawah Rubiales diantara
Plantaginales dan Cucurbitales. Bentham dan Hooker memasukkan famili
Rubiaceae pada seri Inferae dan setelah Compositae.
Famili
Rubiaceae
berkerabat
dekat
dengan
Umbellales
(Caornaceae) dalam kepemilikin umbel cymose yang berbentuk bunga
majemuk, epygini. Famili ini juga berkerabat dengan Adoxnaceae dan
Caprifloraceae (Takhtajan) berdasarkan ovary yang inferior. Famili ini

membentuk hubungan dengan Compositae karena bentuk mahkota


Compositae yang mirip dengan mahkota Rubiaceae dan Dimacaceae
ORDO DIPSACALES
Caprifoliacae
Karakter
Spesifik
Perdu atau liana. Daun berhadapan; tanpa stipula. Bunga dalam
simosa atau campuran; calix persisten.
Deskripsi
Perdu atau liana, kadang-kadang pohon kecil, jarang herba. Daun
berhadapan; tunggal; stipula umumnya tidak ada atau kecil sekali
melekat pada dasar petiolus.
Bunga dalam berbagai tipe perbungaan simosa atau campuran;
umumnya ada brakteola; biseksual; umumnya (4) 5 seri untuk calix,
corolla dan androesium; calix umumnya kecil, persisten dan bertambah
besar setelah pembuahan; corolla simpetal, imbrikatus atau valvatus,
aktinomorf atau zigomorf, kadang-kadang berbibir dua, bagian bawah
dari tabung corolla sering menghasilkan nektar; stamen epipetal,
berselingan dengan lobus corolla, kadang-kadang hanya 4 atau 2
meskipun corolla pentamer; bakal buah 2-5 (-8) karpel; bakal buah
inferus atau semiinferus, ruang sebanyak karpel, plasenta aksilaris; bakal
biji 1-banyak tiap ruang, stylus 1. Buah kapsul, bakka atau drupa; biji
dengan endosperm yang berdaging dan berminyak.
Famili ini terdiri dari sekitar 15 genus dan 400 spesies, terutama di
daerah temperata utara atau boreal, dan pegunungan tropis.
Contoh

Sambucus canadensis* sebagai hiasan, tanaman pagar; Viburnum


sambucinum Bl. (sitapuang, baliak angin).
ORDO ASTERALES
Asteracea
e
(Sembungsembungan)
Karakter Spesifik
Herba atau perdu, jarang pohon. Perbungaan dalam kapitulum
dengan 1-banyak bunga (floret) yang duduk pada dasar bunga bersama
dikelilingi oleh involukrum; calix termodifikasi menjadi pappus yang
berbentuk macam-macam rambut atau sisik-sisik. Buah achene; biji
berminyak

Deskrip
si
Daun tersebar atau berhadapan, jarang dalam lingkaran; tunggal;
piggir daun rata, bergerigi sampai terbagi atau daun majemuk; stipula
tidak ada.
Kapitulum tersebut terlihat seperti 1 bunga dan disebut
pseudanthium; kapitulum-kapitulum kemudian tersusun dalam berbagai
tipe perbungaan atau tunggal; dasar bunga bersama dapat berbentuk
cawan, kerucut atau bulat; setiap bunga dapat mempunyai braktea
berbentuk selaput (disebut palea), rambut-rambut keras atau tanpa
braktea.
Bunga bi- atau uniseksual, aktinomorf atau zigomorf; corolla 5,
bersatu, dapat berbentuk tabung dengan 5 lobus, pita dengan tabung
pendek di dasar dan 3-5 gigi di ujung, atau bilabiatus dengan bibir atas
mempunyai 3 lobus dan bibir bawah 2 lobus; stamen (4) 5, epipetal,
anthera hampir selalu bersatu (epipetal), filamen lepas, sering stamen
lebih dulu masak daripada filamen (bunga protandri); bakal buah 2
karpel, 1 ruang; 1 bakal biji, bakal buah inferus, stylus bercabang
2;suatu kapitulum dapat membawa bunga pita dan bunga tabung; bunga
pita terletak di pinggir, umumnya steril, bunga tabung di tengah
misalnya pada Tithonia, Aster, semuanya bunga pita, misalnya pada
Sonchus, Taraxacum, semuanya bunga tabung, misalnya pada Ageratum,
Crassocephalum, semuanya bunga berbibir dua, misalnya pada Gerbera.
Buah dengan pappus yang persisten, jarang yang gugur, endosperm
sering dikatakan tidak ada, tapi kadang-kadang terdapat sebagai lapisan
piggir yang sangat tipis, hanya dapat dilihat dengan mikroskop.
Famili Asteraceae mempunyai lebih dari 1100 genus dan sekitar
20.000 spesies, kosmopolitan, tetapi terbaik perkembangannya di daerah
temperata dan subtropis yang bukan hutan lebat. Genus yang besar
antara lain Senecio (1500 spesies), Vernonia (900), Hieracium (800),
Euphatorium (600), Centaurea (600), Artemisia (400).
Conto
h
Anggota dalam famili ini umumnya digunakan sebagi tanaman hias
dan obat tradisional. Aster, Zinnia, Dalia, Crysantemum, Calandula dan
Chartamus, Adenostemma digunakan sebagai bahan pencelup pakaian..
Ageratum conyzoides L. (babandotan, rumput kambiang)*
obat
tradisional; Artemisia vulgaris L. (ganjo lalai) digunakan sebagai bahnan
obat untuk mengobati luka; Bidens pilosa L. (ambuang-ambuang
pinjaik); Blumea balsamifera DC (sembung, capo); Crysanthemum
sinense Sab (bunga crisan, bungo sarunai); Cosmos caudatus H.B. et. K
(bungo cik ayam)*; Dahlia hybrida*; Eclipta alba Hassk (urang-aring);
Elepanthopus scaber L. (tapak bumi); Enhydra fluctuans Lour
(sikarau)salah satu bahan dalam ramuan obat penawar pengobatn
tradisionla masyarakat minangkabau; Gerbera aurantiaca Sch. Tanaman
hias; Helianthus annus (Bunga Matahari)* merupakan tanaman hias;
Lactuta sativa L. (sawi) daunnya dimakan; Spilanthes paniculata*, S.
acmela Murr (gatang) salah satu bahan dalam pengobatan sakit gigi.

Hubungan Evolusi
Semua taksonomis setuju bahwa famili ini merupakan famili yang
paling maju dari semua famili dikotil lainnya. Menurut Small, Benthnam
dan Hnooker dan Willis , karakter dari famili ini sangat jelas, sehingga
tidak perlu bingung untuk penempatannya, namun famili ini memiliki
sedikit kemiripan dengan Calyceraceae dan Dispaceae

Anda mungkin juga menyukai