LAPORAN PENELITIAN
Oleh :
Wahyu Sanjaya
D11110017
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2011
1. PENDAHULUAN
Kota Pontianak adalah salah satu kota
besar di Indonesia dan merupakan
ibukota Propinsi Kalimantan Barat.
Sebagai ibukota propinsi dan sebagai
daerah yang sedang berkembang,
Pontianak
sedang
giat-giatnya
melaksanakan pembangunan disegala
bidang, guna mewujudkan masyarakat
yang adil, makmur dan merata baik
material maupun spiritual berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
kadang
menunjukkan
(kepadatan)
kerapatan
2.2. Kapasitas
Kapasitas didefinisikan sebagai arus
maksimum melalui suatu titik dijalan
yang dapat dipertahankan per satuan jam
pada kondisi tertentu. Untuk jalan dua
jalur dua arah, kapasitas ditentukan untuk
arus dua arah (kombinasi dua arah),
tetapi untuk jalan dengan banyak jalur,
arus dipisahkan perarah dan kapasitas
ditentukan perlajur. Kapasitas (C)
dinyatakan
dalam
satuan
mobil
penumpang.
FCW
FCSP
FCSF
FCCS
= Kapasitas sesungguhnya
= Kapasitas dasar (ideal) untuk
kondisi ideal tertentu
= Faktor penyesuaian lebar jalan
= Faktor penyesuaian pemisahan
arah (hanya untuk jalan tak
terbagi)
= Faktor penyesuaian hambatan
samping dan bahu jalan / kereb
= Faktor penyesuaian ukuran kota
Kapasitas Dasar
(smp/jam)
Catatan
1650
Per jalur
1500
Per jalur
2900
Per jalur
FCW
Per Jalur
3,00
0,92
3,25
0,96
3,50
1,00
3,75
1,04
4,00
1,08
Per Jalur
3,00
0,91
3,25
0,95
3,50
1,00
3,75
1,05
4,00
1,09
Per Jalur
5
0,56
0,87
1,00
1,14
1,25
10
1,29
11
1,34
50-50
60-40
70-30
80-20
90-10
100-0
0,94
0,88
0,82
0,76
0,70
1
0,97
0,94
Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1996
0,91
0,88
0,80
Dua lajur 2 / 2
FCSP
Tipe
Jalan
4/2D
Lebar Bahu Ws
0,50
1,00
1,50
2,00
VL
0,96
0,98
1,01
1,03
0,94
0,97
1,00
1,02
0,92
0,95
0,98
1,00
4 / 2 UD
2 / 2 UD
atau
Jalan
Satu
Arah
0,88
0,92
0,95
0,98
VH
0,84
0,88
0,92
0,96
VL
0,96
0,99
1,01
1,03
0,94
0,97
1,00
1,02
0,92
0,95
0,98
1,00
0,87
0,91
0,94
0,98
VH
0,80
0,86
0,90
0,95
VL
0,94
0,96
0,99
1,00
0,92
0,94
0,97
1,01
0,89
0,92
0,95
0,98
0,82
0,86
0,90
0,95
VH
0,73
0,79
0,85
0,91
Tipe
Jalan
Lebar Bahu Ws
0,50
1,00
1,50
2,00
VL
0,95
0,97
0,99
1,01
0,94
0,96
0,98
1,00
4/2D
4 / 2 UD
2 / 2 UD
atau
Jalan
Satu
Arah
0,91
0,93
0,95
0,98
0,86
0,89
0,92
0,95
VH
0,81
0,85
0,88
0,92
VL
0,95
0,97
0,99
1,01
0,93
0,95
0,97
1,00
0,90
0,92
0,96
0,97
0,84
0,87
0,90
0,93
VH
0,77
0,81
0,85
0,90
VL
0,93
0,95
0,97
0,99
0,90
0,92
0,95
0,97
0,86
0,88
0,91
0,94
0,78
0,81
0,84
0,88
VH
0,68
0,72
0,77
0,82
Dimana :
FC6 SF = Faktor penyesuaian kapasitas
untuk jalan enam lajur.
FC4 SF = Faktor penyesuaian kapasitas
untuk jalan empat lajur.
SFC
Kode
Jumlah Berbobot
Sangat Rendah
VL
< 100
Rendah
100 299
Sedang
300 499
Tinggi
500 899
Sangat Tinggi
VH
> 900
Kondisi Khusus
Daerah permukiman, jalan dengan
jalan samping
Daerah permukiman, beberapa
kendaraan umum
Daerah industri, beberapa toko disisi
jalan
Daerah Komersial, aktivitas sisi
jalan tinggi
Daerah komersial, dengan aktivtas
pasar di samping jalan
< 0,1
0,1 0,5
0,90
0,5 1,0
0,94
1,0 3,0
1,00
> 3,0
1,04
= Kapasitas sesungguhnya
(smp/jam)
CO
digunakan
adalah
DS = Q / C
Dimana :
DS = Derajat Kejenuhan
Q = Arus Total
C = Kapasitas sesungguhnya (smp/jam)
Derajat kejenuhan dihitung dengan
menggunakan arus dan kapasitas,
dinyatakan dalam smp/jam.
3. ANALISA DATA VOLUME LALU
LINTAS
Data volume lalu lintas diperlukan dalam
hampir semua aspek transportasi, seperti
untuk perencanaan analisa operasional
dan penelitian lalu lintas, adapun data
volume lalu lintas dalam penelitian ini
diperlukan untuk mengetahui atau
mengevaluasi tingkat kinerja lalu lintas
ruas jalan yang dilalui oleh arus lalu
lintas dan dijadikan dasar dalam
perencanaan maupun analisa pada jalan
tersebut.
LMR
(smp/jam)
1.267
100 / 92
1.362
2.871
100 / 92
3.087
130
100 / 92
140
LTR
(smp/jam)
1.245
100 / 92
1.339
2.818
100 / 92
3.030
109
100 / 92
117
Bulan
Kota (%)
Desa(%)
Januari
81
71
Februari
89
77
Maret
94
88
April
99
97
Mei
104
107
Juni
110
121
Juli
111
127
Agustus
112
136
September
109
117
10
Oktober
102
96
11
November
96
85
12
Desember
92
79
1.362
100 / 92
1.480
3.087
100 / 92
3.356
140
100 / 92
152
LTR
(smp/jam)
1.339
100 / 92
1.455
3.030
100 / 92
3.294
117
100 / 92
127
4. PROYEKSI PERTUMBUHAN
PENDUDUK DAN LALU LINTAS
4.1.
Proyeksi
Penduduk
Pertumbuhan
Pn
Po
I
n
Tahun
i(%)
Jumlah Penduduk
(jiwa)
1990 *
2,68
396.658
1998**
2,68
490.121
2000
2,68
516.743
2001
2,68
530.592
2002
2,68
544.812
2003
2,68
559.413
2004
2,68
574.405
2005
2,68
589.799
2006
2,68
605.606
10
2007
2,68
621.836
11
2008
2,68
638.501
12
2009
2,68
655.613
13
2010
2,68
673.184
Catatan :
4.2. Proyeksi
Lintas
Pertumbuhan
Lalu
Dari data volume lalu lintas harian ratarata ( LHR ), maka dapat diperkirakan
pertumbuhan lalu lintas untuk masa yang
akan datang. Untuk memperkirakan lalu
lintas yang akan datang dapat digunakan
sebagai berikut :
5. PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan dengan memperhatikan hasil
dari analisa data, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :