Anda di halaman 1dari 2

Wet tow dan Upending

Spar Hull dan deck biasanya di instalasi secara terpisah. Untuk Hull sendiri ditarik
secara langsung ke lokasi instalasi dan lalu di balikkan dengan sistem ballasting.
Pada konvensional spar, ballast tetap di tambahkan ke soft tank pada ujung dari
hull dengan diikuti variasi ballast yang di tambahkan ke hard tank pada atas Hull.
Ballast tetap pada soft tank bisa berupa air atau hermatit.
Truss spar terdiri dari hard tank pada atas hull, bagian struktur truss menggantikan
bagian soft tank pada konvensional spar, dan sebuah tangki ballast tetap pada
bagian bawah.
Operasi ballast dapat dilakukan dengan Free-flooding tanks. Pada kasus ini,
penyumbat rip out lebar di buka untuk memfasilitasi terjadinya free-flooding.
Ukuran dari lubang (vent) di desain dengan hati hati untuk keluarnya udara dalam
jumlah yang sangat besar dalam periode yang sebentar. Dimana tangki di ballast
dengan pompa air pada tangki, laju aliran pada pompa perlu dimaksimalkan untuk
memastikan operasi yang cepat sehingga laju aliran bisa masuk dengan cepat
sesuai kebutuhan dengan waktu yang terbatas.

Mooring Line Hook-up


Tali tambat di instal sebelum kedatangan spar pada lokasi(situs) dan diletakkan di
dasar laut sampai spar tiba atau, dalam kasus tai tambat polyester terus di atas
dasar laut menggunakan perangkat daya apung. Akhir dari spar dari mooring line
biasanya terbuat dari rantai. Bagian ini dapat dipasang pre instalasi dengan sisa
mooring line atau, alternatifnya di instal selama operasi hook-up.
Pemulihan dari mooring line biasanya digunakan sebuah crane vessel. Berat dari
mooring line menentukan ukuran crane vessel yang dibutuhkan. Untuk
menyambungkan mooring line dengan spar dapat menggunakan pull-in winches
yang telah dipasang pada spar. Sebuah messenger line dikerah dari spar melalui
fairleads dan dihubungkan pada ujung dari mooring line dan didukung oleh crane

vessel. Setelah messenger line terhubung dengan mooring line maka winch akan
menarik messenger/mooring line sampai pretensi yang dibutuhkan setelah itu chain
stopper akan tertutup.
Operasi Hook-uop yang telah dijelaskan sering membutuhkan sistem penarik yang
kuat dan besar. Ukuran dari sistem penarik bisa dikurangi dengan sistem
pendukung dari berat mooring line pada titik tengah mendekati ujung atas pada
penjepit yang terpasang pada crane vessel.
Adanya sebuah sistem equaliser membuat crane vessel dan spar bisa diderek untuk
saling mendekat. Panjang pendek dari rantai diluar penjepit di ulurkan ke spar
sebagai sambungan.
Selama operasi hook-up, Spar di pertahankan posisinya menggunakan kapal tunda
yang terhubung dengan spar hull. Kapal tunda tersebut berfungsi m spar tetap pada
lokasinya selama operasi hook-up. Kapal tunda tersebut harus menjadi ukuran
untuk menahan beban lingkungan dan beban dari mooring lines yang telah
tersambung dengan spar

Anda mungkin juga menyukai