Anda di halaman 1dari 19

GUILLAIN BARRE SYNDROME

&
VARIANNYA
Oleh
Dr. Kurnia Bintang, Sp.S, M.ARS

Guillain Barre Syndrome (GBS)


- Acute inflamatory demyelinating neurophaty
- Disfungsi akut saraf spinal & Kranial
- Didahului infeksi viral respiratori, infeksi
gastrointestinal, imunisasi, operasi
(5-21 hari)
- Kelemahan progresif simetris, biasanya
tungkai
- Lebih mengenai otot proksimal

- Refleks sendi menurun, menghilang


- Fasial diplegia (50 persen kasus)
- Orofaringeal & kegagalan napas
- Gangguan sensasi kaki dan tangan, rasa
posisi, getar, nyeri
- kondisi memburuk hingga beberapa hari
hingga 3 minggu.
- Setelah itu masa stabil dan berangsur pulih
hingga ke normal/mendekati normal.

Etiologi
- Tidak diketahui
- Immune Mediated

Gambaran Klinik
- Kelumpuhan umumnya tungkai bawah tapidapat
juga dari lengan atas, derajat berbeda.
- Dapat dari otot wajah (jarang)
- Simetris
- Dapat mengenai otot interkostal dan leher
gagal napas

- Dapat terjadi kelumpuhan dari distal ke


proksimal (ascending paralysis)
- Refleks tendo hilang
- Gangguan saraf kranial (53%), biasanya VII,
unilateral atau bilateral, N- Cranialis lainnya
IX, X, jarang III, IV, VI
- Parestesia dapat merupakan gejala awal
penyakit
- Jarang gangguan objektif sensorik

Gangguan Otonom
- Sinus Takikardi
- Postural hypotensi adalah penurunan tekanan
darah sistolik pada perubahan posisi, rata- rata
18% tensi awal. Akibat penurunan tonus
pembuluh darah tepi karena hilangnya sistem
simpatis atau gangguan Sistem afferen arterial
baroreseptor
- Respon valsafah dibawah nilai normal

- Hipertensi diduga aktivasi renin angiotensi


rata- rata tensi 153/87 21/14 mmHg
- Kelainan EKG = pendataran segmen ST
pada Lead III, inversi gelombang T pd
semua lead terjadi sesaat saja.
- Dapat dijumpai retensio urine

Perjalanan Penyakit
1. Periode progresif
Gangguan fungsi motorik progresif baik
distribusi maupun derajat rata- rata 9 hari
(2-21 hari).
2. Periode Stabil
Mulai periode progresif berakhir sampai
permulaan proses penyembuhan 6 hari
(0-30 hari).
3. Periode Penyembuhan
Tanda- tanda penyembuhan klinis sampai penyembuhan
lengkap antar 3-4 minggu, kadang bulan/tahun.

Penilaian Fungsi Motorik


Tingkat I : Gangguan motorik anggota gerak
bawah
Tingkat II : Gangguan ke empat anggota gerak,
kemungkinan kena wajah uni atau
bilateral
Tingkat III : Gangguan ke empat anggota gerak
disertai otot tubuh dan otot pernapasan
ringan
Tingkat IV: Tingkat III disertai gangguan suara,
mengunyah dan saraf kranial disertai
gangguan pernapasan berat

Penilaian Keadaan Gangguan Fungsi Motorik


Tingkat I : Kelumpuhan otot, penderita masih dapat
berdiri & berjalan dengan bantuan.
Tingkat II : Penurunn kekuatan otot sampai 80%,
fungsi gerakan masih ada tetapi tidak
dapat berdiri & berjalan hanya merubah
posisi tidur

Tingkat III : Penurunan hebat fungsi motorik


sulit mengangkat kaki & tangan
lebih 10 derajat, tidak dapat
merubah posisi
Tingkat IV : gangguan motorik lengkap anggota
gerak hanya dapat menggerakan mata
kadang leher, tingkat ini mutlak
diperlukan bantuan pernapasan.

Laboratorium
Darah
- Ditemukan antineural antibody dapat berupa
antimielin antibody, anti protein P-2, anti
galactocerebroside antibody.
- Ig-G, Ig-M, Ig-A
Cerebrospinal
- Kadar protein tinggi pada akhir minggu I dan II
(puncak hari ke 10 dan 20) 50 mg s/d
1000 mg

- Sel infeksi 3-5 mm kubik (Normal)

- Peningkatan protein dengan jumlah sel


infeksi tetap normal merupakan gambaran
khas, disebut albumin cytological dissosiation
- Ig-G, Ig-M, Ig-A

EMG
- Potensial fibrilasi dan positif sharp wave
- KHS menurun
- H-refleks dan F-Wave terganggu (behubungan
dngan KHS

Diagnostik
ditegakkan atas :
1. Gambaran klinik
2. Cairan cerebrospinal
3. EMG
4. Gambaran Patologi

PENATALAKSANAAN
1. Perawatan
Sistem Pernapasan
- Bahaya utama kegagalan pernapasan
- Alat bantu pernapasan mekanik
- Tracheostory
Sistem Kardiovaskular
- Denyut nadi
- Tekanan darah
- EKG : Gangguan irama jantung

Sistem Urogenital
- Kateterisasi
Sistem Saluran Pencernaan
- Tube Nasogastrik
2. Penggobatan Umum
- Simptomatik
3. Pengobatan Khusus
- Early plasmapheresis
- Intravenous immunoglobulin (IVIG)
- Kortikosteroid (efek imunosupresan)
4. Rehabilitasi Medik

Varian Guillain Barre Syndrome (GBS)


Acute motor axonal neurophaty (AMAN)
- Degenerasi akson dan demielinisasi
ringan/inflamasi.
- Biasanya setelah infeksi compylabactor jejuni
Miller Fisher
- Gait Ataxia
- Arefleksia
- Oftalmoparesis (bola mata tdak bergerak)
- Kadang abnormal pupil

- Didahului infeksi sal. Napas atas


- Protein LCS meningkat
- Tidak ada kelemahan anggota gerak
- EMG Normal
- MRI : Lesi batang otak

Anda mungkin juga menyukai