: air
Fasa gerak
: pelarut organik
METODE EKSPERIMEN
@ Memilih kertas saring.
@ Menyiapkan kertas.
@ Menyiapkan sampel.
@ Menotolkan sampel pada kertas.
@ Memilih pelarut.
@ Mengembangkan Kromatogram (elusi).
@ Mengeringkan Kromatogram.
@ Mendeteksi noda -noda.
@ Penentuan Kualitas/Kuantitatif.
98,99%
- SELULOSA
0,3 - 1%
- SELULOSA
0,4 - 0,8%
PENTOSAN
0,07 - 0,01%
ABU
0,015 - 0,1%
KETERANGAN GAMBAR
@ Larutan sampel ditotolkan dengan mikropipet.
@ Totolan dibiarkan mengering.
@ Ujung K. saring dicelupkan ke dalam pelarut yang
cocok, dalam ruang yang jenuh dengan uap pelarut.
@ Pelarut bergerak melewati totolan.
@ Komponen-komponen sampel akan bergerak dengan
kecepatan yang berbeda tergantung pada ukuran
molekul, sifat, koefisien distribusi, pelarut, dll.
Keterangan Gambar.
Harga Rf zat Z
Rf = Jarak yang ditempuh oleh zat Z
Jarak yang ditempuh oleh pelarut
Rf(Z) = Y/X.
@ Digunakan untuk identifikasi kualitatif.
@ Menyatakan kecepatan relatif dari pergerakan zat
terlarut terhadap pelarut.
ANALISIS
Kualitatif : Berdasarkan perbandingan harga Rf dari
zat sampel dengan harga Rf zat standar.
Catatan : 1. Kondisi percobaan harus sama karena harga
Rf tergantung pada kondisi tersebut.
2. Adanya satu noda pada kromatogram belum
berarti adanya zat tunggal dalam sampel.
3. Harus dicoba dengan berbagai pelarut.
SEMI (KUANTITATIF)
Berdasarkan perbandingan luas noda zat sampel
dengan luas noda zat standar yang diketahuik kadarnya.
Konsentrasi zat x = Cx =
Luas noda X(Ax)
------------------------ x Cs
Luas noda Std (As)
PENGGUNAAN KLT
@ Pemisahan dan identifikasi zat-zat organik/biologis
seperti : Alkaloid, steroid, antibiotik, vitamin, zat warna, karbohidrat, asam amino, dsb.
@ Pemisahan dan identifikasi zat-zat anorganik dan
senyawa kompleks.
ADSORBEN
1. SILIKA GEL
@ Paling banyak digunakan.
@ Ditambah plaster of Paris (CaSO4) sebagai
binder.
@ Tersedia dalam berbagai kualitas (pilih
for TLC).
2. ALUMINA
@ Bersifat basa.
@ Dijual dengan atau tanpa CaSO4
ADSORBEN
3. KIESELGUHR
@ Netral.
@ Daya adsorpsi lebiih lemah.
@ Dengan atau tanpa CaSO4.
4. SELULOSA
@ Mempunyai sifat penukar ion.
JENIS ADSORBEN
PORUS
@ Misal Zorbax (5 - 10 m), sulit digunakan, tapi
hasilnya baik.
@ Porasil A (35 - 75 m), kurang efisien, murah,
tekanan kolom kecil.
@ Alcoa (alumina), diameter besar.
PELIKULAR
@ Padatan manik gelas yang dilapis dengan lapisan tipis adsorben.
@ Ukuran, 30 - 70 m.
JENIS ADSORBEN
PELIKULAR
@ Lebih efisien.
@ Lebih mahal.
@ Kapasitas rendah.
@ Contoh : - Corasil II
37 - 50 m.
- Perisorb
30 - 40 m.
- Vydac
30 - 44 m.
- Pelumina
37 - 44 m.
- Pellicarb
37 - 44 m.
MEMBUAT KROMATOPLAT
@ Menyebarkan slurry, menggunakan aplikator.
- Ketebalan lapisan dapat diatur (+ 0,25 mm)
- Lapisan padat dan rata.
- Ukuran lapisan (pelat kaca) : 20 x 20 cm
5 x 20 cm
- Diaktifkan pada 100 - 1050C, 30 menit
@ Mencelupkan pelat kaca (kaca objek) ke dalam slurry.
SPREADER
Arah gerak aplikator
TEKNIK ELUSI
1. Menaik, dalam tangki (lebih baik) yang dirancang
khusus.
2. Horizontal, menggunakan sumbu kertas saring.
3. Berganda (berkali-kali).
4. Aliran kontinu, pelarut harus mudah menguap.
5. Menurun.
6. Multidimensi.
7. Bergradien, komposisi pelarut diubah.
REAGENS PEWARNA
(Metode deteksi)
@ Uap iodium.
@ Asam sulfat, dengan atau tanpA oksidator
lain.
@ Reagens spesifik.
@ Sinar UV.
REAGENS PEWARNA
(Metode deteksi)
Reagens Spesifik
@ Indikator asam-basa (untuk asam-asam karboksilat).
@ Larutan SbCl3 dalam asetat glasial(untuk steroid
dan karotenoid).
@ Ninhidrin dalam n-butanol yang mengandung
asam asetat (untuk asam amino, amina).
REAGENS PEWARNA
(Metode deteksi)
Deteksi dan Identifikasi
@ Planimetri
@ Densitometri
@ Spektrofotometri
@ Fluoresensi