Anda di halaman 1dari 25

CEDERA SPINALIS

DISUSUN OLEH :

LISMIATI (143210076)
MAIKE MITRA P(143210079)
NELLY (143210083)

S1 KEPERAWATAN/3B

DEFINISI CEDERA SPINALIS

Cedera Medula Spinalis adalah cedera yang

mengenai Medula Spinalis baik itu bagian


servikalis, torakalis, lumbal maupun sakral
akibat dari suatu trauma yang mengenai tulang
belakang. (Arif Muttaqin.2011).

ETIOLOGI CEDERA SPINALIS

Penyebab dari cidera medulla spinalis (Arif


Mutaqin 2008).
otomobil, industri
Terjatuh, olahraga
Tumor
Luka tusuk, tembak

TANDA DAN GEJALA CEDERA SPINALIS

Menurut campbell 2004 halaman 133


Kelemahan otot
Deformitas tulang belakang
Nyeri
Perubahan bentuk pada tulang servikal
Kehilangan kontrol eliminasi dan feses
Terjadi gangguan ereksi penis (priapism)

PENATALAKSANAAN CEDERA
MEDULA SPINALIS
Menurut Francisca B. Batticaca,(2008) penatalaksanaan
Medula Spinalis Meliputi :

Mempertahankan fungsi neurologis yang masih


ada
Operasi
Fikasi internal elekif
Terapi steroid, nomidipin, atau dopamine
Penilaian keadaan neurologis setiap jam
Mempertahankan perfusi jaringan yang adekuat
Pengelolaan cedera stabil tanpa deficit neurologis

PEMERIKSAN DIAGNOSTIK CEDERA SPINALIS

Menurut Mahadewa dan Maliawan, (2009, halaman 148)


Foto Polos
CT Scan
MRI
Elektromiografi dan Pemeriksaan Hantaran Saraf

KOMPLIKASI CEDERA SPINALIS


Neurogenik shock
Hipoksia.
Hipoventilasi
Instabilitas spinal
Orthostatic Hipotensi
Ileus Paralitik
Kontraktur
Infeksi saluran kemih
Dekubitus
Inkontinensia blader
Konstipasi (Fransisca B. Batticaca 2008)

DIAGNOSA BANDING CEDERA SPINALIS

Herniasi Discus Lumbalis

kelainan ini dapat terjaidi pada individu yang


bekerja membungkuk dan mengangkat berat.
Kompresi Medula Spinalis

Penekanan medula spinalis merupakan akiibat dari


kelainan pada tulang yang disebabkan oleh artritis
degenerative atau tumor yang tumbuh sangat
lambat

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN


CEDERA MEDULA SPINALIS

PENGKAJIAN KEPERAWATAN
a. Anamnesa
Tanggal MRS
:
Tanggal Pengkajian :
No. Registrasi :
Diagnose Medis :
b. Pengumpulan data
Identitas
Nama Pasien
:
Usia
:
Jenis Kelamin
:
Alamat
:
Pendidikan
:
Agama
:

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Laboratorium
Radiologi
Neurofisiologi klinik
EMG
NCV
SSEP
MRI
CT Scan

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Menurut Arif Muttaqin (2008) diagnosa keperawatan yang muncul
pada cedera spinalis diantaranya :
Ketidakefektifan pola napas yang berhubungan dengan kelemahan
otot-otot pernapasan atau kelumpuhan otot diafragma.
Ketidakefektifan pembersihan jalan napas yang berhubungan
dengan penumpukan sputum, peningkatan sekresi sekret, dan
penurunan kemampuan batuk (ketidakmampuan batuk/batuk
efektif).
Penurunan perfusi jaringan perifer yang berhubungan
dengan penurunan curah jantung akibat hambatan mobilitas fisik.
Nyeri berhubungan dengan kompresi saraf, cedera neuro
muskular, dan refleks spasme otot sekunder.

LANJUTAN

Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh yang


berhubungan dengan kemampuan mencerna makanan dan
peningkatan kebutuhan metabolisme
Risiko tinggi trauma yang berhubungan dengan penurunan
kesadaran dan hambatan mobilitas fisik.
Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan kerusakan
neuromuskular.
Perubahan pola eliminasi urine yang berhubungan dengan
kelumpuhansaraf perkemihan.
Gangguan eliminasi alvi/konstipasi yang berhubungan dengan
gangguanpersarafan pada usus dan rektum.
Defisit perawatan diri yang berhubungan dengan kelemahan fisik
ekstremitas bawah.

LANJUTAN

Risiko infeksi yang berhubungan dengan penurunan sistem imunprimer


(cedera pada jaringan paru, penurunan aktivitas silia bronkus),malnutrisi,
dan tindakan invasif.
Risiko kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan imobilisasi dan
tidak adekuatnya sirkulasi perifer.
Perubahan persepsi sensori yang berhubungan dengan disfungsi persepsi
spasial dan kehilangan sensori.
Ketidakefektifan koping yang berhubungan dengan prognosis kondisi sakit,
program pengobatan, dan lamanya tirah baring.
Ansietas yang berhubungan dengan krisis situasional, ancaman terhadap
konsep diit, dan perubahan status kesehatan/status ekonomi/fungsi peran.
Ansietas keluarga yang berhubungan dengan keadaan yang kritispada klien.
Risiko ketidakpatuhan terhadap penatalaksanaan yang berhubungan
dengan ketegangan akibat krisis situasional.

PERENCANAAN KEPERAWATAN
Tujuan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

perbaikan pola pernapasan


perbaikan mobilitas
pemeliharaan integritas kulit
menghilangkan retensi urine
perbaikan fungsi usus
peningkatan rasa nyaman
tidak terdapatnya komplikasi.

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Menurut Setiadi (2012) dalam buku Konsep &


Penulisan Asuhan Keperawatan, implementasi
keperawatan adalah pengelolaan dan perwujudan
dari rencana keperawatan yang telah disusun pada
tahap perencanaan.

Diagnosa
Keperawatan/
Masalah Kolaborasi

Tujuan dan Kriteria


Hasil

Intervensi

Rasionalisasi

Mengetahui tingkat

Gangguan mobilitas fisik

NOC :

NIC :

yang berhubungan dengan

a)

Joint Movement :

Exercise therapy :

kemampuan klien dalam

Active

ambulation

melakukan aktivitas.

gangguan neuromuskular
b)

Mobility Level

Penurunan waktu

c)

Self care : ADLs

sebelm/sesudah latihan

terjadinya iskemia

reaksi

d)

Transfer performance

dan lihat respon pasien

jaringan akibat sirkulassi

kesulitan membolak

Criteria Hasil :

saat latihan

darah yang jelek pada

balik posisi

Konsultasikan dengan

daerah yang tertekan.

melakukan aktivitas
lain sebagai pengganti
pergerakan

dispnea setelah
beraktivitas

perubahan cara
berjalan

Klien meningkat dalam

Monitoring vital sign

Menurunkan rsiko

Batasan karakteristik :

Gerakan aktif

aktivitas fisik

terapi fisik tentang

Mengerti tujuan dari

rencana ambulasi

memberikan massa,

peningkatan mobilitas

sesuai dengan

tonus, dan kekuatan otot

Memverbalisasikan

kebutuhan

serta memperbaiki fungsi

Bantu klien untuk

jantung dan pernafasan

perasaan dalam

meningkatkan kekuatan

menggunakan tongkat

dan kemampuan

saat berjalan dan cegah

berpindah

terhadap cedera

Ajarkan pasien atau

gerakan bergetar

keterbatasan

penggunaan alat

pemenuhan

kehilangan tonus dan

pengetahuan

Bantu untuk

kebutuhan ADLs

kekuatanya bila

melakukan

mobilisasi (walker)

secara mandiri sesuai

tidahk dilatih untuk

kemampuan\

digerakan

Memperagakan

ketrampilan motorik
halus

pasien saat mobilisasi

melakukan

dan bantu penuhi

ketrampilan motorik

kebutuhan ADLs ps.

Berikan alat Bantu

keterbatasan rentang

jika klien

pergerakan sendi

memerlukan.

tremor akibat
pergerakan

Dampingi dan Bantu

keterbatasan

kasar

Latih pasien dalam

ketidak stabilan
postur

pergerakan lambat

pergerakan tidak
terkoordinasi

Otot volumter akan

Telapak kaki dalam


posisi 90 derajat
dalam mencegah
footdrop.

EVALUASI KEPERAWATAN

Evaluasi adalah perbandingan yang sistematis dan


terencaan tentang kesehatan klien dengan tujuan
yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara
bersinambungan dengan melibatkan klien, keluarga,
dan tenaga kesehatan lainnya

LANJUTAN
S (Subjective)

Pernyataan atau keluhan dari pasien


O (Objective)
Data yang diobservasi oleh perawat atau keluarga
A (Analysis)
Kesimppulan dari objective dan subjective
P (Planning )
Apa yang dilakukan terhadap masalah
I (Implementation)
Bagaimana planning dilakukan
E (Evaluasi)
Respn pasien terhadap tindakan keperawatan
R (Revised) apakah rencana keperawatan akan dirubah

TERIMA KASIH
WASSALAMU ALAIKUM

Anda mungkin juga menyukai