Anda di halaman 1dari 37

1

Gangguan Kepribadian
Petrin Redayani Lukman
Dept. Psikiatri FKUI-RSCM
18 Maret 2015

Pendahuluan
Dalam

menjalani kehidupannya sejak kecil,


remaja, dewasa hingga lanjut usia, seseorang
mempunyai kecenderungan atau kebiasaan
menggunakan suatu pola yang relatif serupa
dalam menyikapi masalah yang dihadapi

Cara

atau metode penyelesaian itu tampak


sebagai sesuatu yang memiliki pola tertentu dan
dapat ditengarai sebagai ciri atau tanda untuk
mengenal orang tersebut. Fenomena ini dikenal
sebagai karakter atau kepribadian

Kepribadian
Adalah

totalitas dari ciri perilaku dan emosi


yang merupakan karakter atau ciri
seseorang dalam kehidupan sehari-hari
dalam kondisi yang biasa. Sifatnya stabil
dan dapat diramalkan

Faktor-faktor yang mempengaruhi


perkembangan kepribadian

Perkembangan kepribadian merupakan hasil


interaksi dari faktor-faktor:
konstitusi (genetik, temperamen) mama
papa sama ttp bs punya hasil berbeda.
perkembangan faktor yang berinteraksi
selama tumbuh kembangnya,
pengalaman hidup (lingkungan keluarga,
lingkungan budaya)

Definisi Gangguan Kepribadian

Adalah ciri kepribadian yang bersifat tidak fleksibel


dan maladaptif yang menyebabkan disfungsi yang
bermakna atau penderitaan subjektif.

Orang dengan Gangguan Kepribadian menunjukkan


pola relasi dan persepsi terhadap lingkungan dan diri
sendiri yang bersifat berakar mendalam tidak
fleksibel serta bersifat maladaptif

Gangguan kepribadian bisa ada ketika pembentukan


kepribadian terjadi defek, ketidakseimbangan antar 3
faktor pembentuk kepribadian.

Makna dan Dampak Gangguan


Kepribadian

Gangguan sering dan kronik

Prevalensi 10%-20%

Cendrung menyebakan hendaya pekerjaan ,


masalah rumah tangga, pendidikan ,
ketergantungan obat, tidak bekerja.

Sebagian besar pasien gangguan psikiatri


gangguan kepribadian

Merupakan faktor predisposisi gangguan psikiatri

Pedoman Diagnostik Gangguan


Kepribadian

Sikap dan perilaku yang amat tak serasi dalam beberapa fungsi
(afek alam perasaan, kesadaran (kesadaran
baik=komposmentis), pengendalian impuls (pas dr. Petrin
masuk kelas, kalo pinter mengendalikan impuls maka stop
ngomongnya, kalo ngga, bakal tetep ngomong terus), persepsi
(panca indera. Contoh kekeliruan persepsi: halusinasi. Persepsi
keliru, karena stimulus tidak ada tp merespon), dan cara
berpikir, hubungan dengan orang lain)
*kalo dalam 2 minggu terakhir = mood. Kalo moodnya sesuai,
namanya eutim.
Pola perilaku itu berlangsung lama, berjangka panjang, tidak
terbatas pada episode gangguan jiwa.
Bersifat pervasif (mendalam, menetap) dan maladaptif terhadap
keadaan pribadi dan hubungan sosial yang luas
Menyebabkan penderitaan pribadi yang berarti
Biasanya berhubungan dengan masalah pekerjaan dan kinerja
sosial

JENIS-JENIS
GANGGUAN
KEPRIBADIAN
(menurut DSM /
DIAGNOSTIC

Cluster A

11

Gangguan Kepribadian Paranoid

Curiga, berjaga2.
Hipersensitif terhadap penolakan, penghinaan
Meragukan kesetiaan teman, pasangan
Enggan menceritakan masalah pada orang lain
karena takut digunakan orang untuk melawannya
(kecurigaan, takut kelemahannya diketahui)
Preokupasi dengan arti-arti tersembunyi dari
peristiwa
Tidak bisa relaks

12

Gangguan Kepribadian Paranoid

Sering terlibat dalam pertengkaran


Bertendensi membentuk kelompok dengan
orang-orang yang berkepercayaan sama
Memengaruhi orang lain

13

Gangguan Kepribadian Skizotipal

Ide-ide rujukan (merasa sekelompok org


yang ngobrol itu ngobrolin dia, baca berita
dikoran akan terjadi sama dia)
Ide-ide aneh, pikiran magis (telepati, indra
keenam, fantasi aneh)
Gangguan persepsi (ilusi)
Ide paranoid, curiga
Perilaku aneh, eksentrik
Tidak punya teman akrab

14

Gangguan Kepribadian Skizotipal

Tidak ada teman dekat kecuali keluarga

Pembicaraan dan pikiran aneh (stereotipi)

Afek tidak serasi

Kecemasan sosial, dikaitkan dengan ketakutan


paranoid

Bedain sama orang kreatif: kalo kyk JK Rowling,


fantasinya msh ada koherensi dgn kehidupan nyata.
Kalo orang skizophrenik fantasinya ga bisa diikutin.

Gangguan Kepribadian Skizoid

15

Masa bodoh terhadap pujian atau kritikan


Senang dengan aktivitas yang sendiri
Tidak berminat dalam interaksi seksual
Tidak ada keinginan atau rasa senang dalam berteman
Emosi dingin, afek datar
Tidak punya teman akrab
Sedikit sekali aktivitas yang disenangi
Kemampuan sosial sangat kurang
Sulit mengekspresikan kemarahan, bahkan dalam
berespons terhadap provokasi langsung

Cluster B
Heboh, dramatic, theatrical

Gangguan Kepribadian Antisosial


Pola perilaku pengabaian dan pelanggaran
pelbagai hak orang lain, bersifat pervasif,
berawal sejak usia dewasa muda dan nyata
dalam pelbagai konteks
Mengambil hak orang lain, tidak
merasa bersalah.

Gangguan Kepribadian Antisosial

Tidak peduli dengan perasaan orang lain


Secara menetap tidak bertanggung jawab
terhadap norma, peraturan, kewajiban sosial
Tidak mampu mempertahankan hubungan
interpersonal walaupun tidak ada kesulitan
memulainya
Pertemanan ga awet.

Gangguan Kepribadian Antisosial

Mudah frustrasi dan bertindak agresif /


kekerasan

Tidak mampu menerima kesalahan atau


belajar dari pengalaman / hukuman

Bila ia mengalami konflik sosial, ia


cenderung menyalahkan orang lain
(proyeksi), atau memberikan rasionalisasi
dari perbuatannya

Gangguan Kepribadian Narsisistik


Terdapatnya pola rasa kebesaran diri (dalam
fantasi atau perilaku), kebutuhan untuk dikagumi
atau disanjung, kurang mampu berempati Bersifat
pervasif, berawal sejak usia dewasa muda dan
nyata dalam pelbagai konteks
Contoh: ttg presentasi (narsis), ttg adek
nangis.

Gangguan Kepribadian Narsisistik


1.

Secara berlebih merasa dirinya sangat penting


(mis. melebihkan bakat / prestasinya, mengharap
dikenal sebagai orang yang superior)

2.

Terpaku pada fantasi tentang sukses, kekuasaan,


kehebatan, kecantikan atau cinta ideal

3.

Merasa dirinya sebagai orang spesial dan unik


yang hanya dapat dimengerti oleh atau perlu
berhubungan dengan orang lain / institusi yang
spesial / berkedudukan lebih tinggi

4.

Membutuhkan pemujaan berlebihan

Gangguan Kepribadian Narsisistik


5.

6.
7.

8.
9.

Merasa dirinya mampunyai hak istimewa( mis. menuntut


agar ia mendapat perlakuan khusus, atau orang lain harus
menurut kehendaknya)
Dalam hubungan interpersonal bersifat eksploitatif,
menggunakan orang lain untuk kepentingan dirinya
Kurang / tidak mampu berempati : tidak mau mengenal
atau beridentifikasi dengan perasaan atau kebutuhan
orang lain
Sering iri hati pada orang lain , atau merasa bahwa orang
lain iri hati terhadapnya
Bersikap sombong

Gangguan Kepribadian
Ambang/Borderline
Definisi:
Pola pervasif instabilitas dalam hubungan interpersonal, citra
diri dan afek/emosi, dan impulsivitas yang menonjol sejak
usia dewasa muda dan tampak dalam berbagai konteks
Manifestasi: suka cutting, self-hurt

Gangguan Kepribadian
Ambang/Borderline
1.

Upaya keras untuk menghindari pengabaian (nyata atau


imajinasi)

2.

Pola relasi interpersonal yang intens dan tidak stabil, ditandai


dgn berganti2 antara ekstrem idealisasi dan devaluasi

3.

Gangguan identitas: citra diri tidak stabil yg nyata dan


persisten

4.

Impulsivitas pd sekurangnya 2 area yg bepotensi merusak diri


(cth., sex, drug abuse, menyetir ugal2an, makan/belanja
berlebihan, cutting)

5.

Perilaku, isyarat atau ancaman bunuh diri berulang, atau


perilaku mutilasi diri

Gangguan Kepribadian
Ambang/Borderline
6.

7.
8.

9.

Instabilitas afektif akibat reaktivitas mood (alam perasaan


yang menetap) yang nyata (disforia episodik intens,
iritabilitas atau kecemasan yg hanya berlangsung beberapa
jam dan jarang bertahan lebih dari beberapa hari)
Perasaan hampa yg kronik
Kemarahan intens yg tdk pada tempatnya, atau kesulitan
mengendalikan kemarahan (sering meledak, marah terus
menerus atau sering terlibat perkelahian fisik)
Ide paranoid singkat terkait-stres atau gejala disosiatif
berat

Gangguan Kepribadian Histrionik


Definisi:
Pola

perilaku berupa emosionalitas berlebih dan menarik


perhatian, bersifat pervasif, berawal sejak usia dewasa
muda, & nyata dalam pelbagai konteks

Re:

lebay

Gangguan Kepribadian Histrionik


Pedoman diagnostik:
1. Ekspresi emosi yang didramatisasi, treatrikal dan dibesarbesarkan
2. Bersifat mudah disugesti / dipengaruhi oleh orang lain atau
keadaan
3. Afeknya dangkal dan labil
4. Terus mencari kegairahan ( excitement), apresiasi oleh orang
lain, dan aktivitas dimana ia menjadi pusat perhatian
5. Bersifat seduktif dalam penampilan atau perilaku
6. Sangat mementingkan daya tarik fisik

Cluster C
Anxious

Gangguan Kepribadian Obsesif-Kompulsif /


Anankastik
Definisi:
Pola

perilaku berupa preokupasi dengan


keteraturan, peraturan, perfeksionisme, kontrol
mental dan hubungan interpersonal, dengan
mengenyampingkan: fleksibilitas, keterbukaan,
efisiensi. bersifat pervasif, awitan sejak dewasa
muda nyata dalam pelbagai konteks

Gangguan Kepribadian Obsesif-Kompulsif /


Anankastik
1. Perasaan ragu dan hati-hati berlebihan
2.
3.
4.

5.
6.
7.
8.

Terpaku pada rincian, peraturan, daftar, perintah,


organisasi, jadwal
Perfeksionisme yang menghambat penyelesaian tugas
Teliti, berhati-hati berlebihan dan lebih mengutamakan
produktivitas sehingga mengenyampingkan kesenangan
dan hubungan interpersonal
Terpaku dan terikat secara berlebih pada norma sosial
Kaku dan keras kepala
Memaksakan kehendak agar orang lain melakukan sesuatu
menurut caranya
Intrusi pikiran / impuls yang tidak dikehendaki

Gangguan Kepribadian Cemas


(Menghindar)
Definisi:
Adanya

pola perasaan tidak nyaman serta


keengganan untuk bergaul secara sosial, rasa
rendah diri, hipersensitif terhadap evaluasi
negatif. Bersifat pervasif, awitan sejak dewasa
muda, nyata dalam pelbagai konteks

Gangguan Kepribadian Cemas


(Menghindar)
1. Rasa

tegang / takut yang menetap dan pervasif


2. Merasa dirinya tak mampu, tidak menarik atau lebih
rendah dari orang lain
3. Kuatir berlebih terhadap kritik dan penolakan dalam situasi
sosial
4. Enggan untuk terlibat dengan orang lain, kecuali merasa
yakin akan disukai
5. Membatasi gaya hidup dengan alasan keamanan fisik
6. Menghindari aktivitas sosial / pekerjaan yang melibatkan
kontak interpersonal sebab takut dikritik, tidak didukung
atau ditolak. Ga percaya diri.

Gangguan Kepribadian Dependen


Definisi:
Suatu

pola perilaku berupa kebutuhan berlebih agar


dirinya dipelihara, yang menyebabkan seorang
individu berperilaku submisif (mengemukakan apa
yang dia inginkan aja gabisa), bergantung kepada
orang lain, dan ketakutan akan perpisahandengan
orang tempat ia bergantung. Bersifat pervasif,
berawal sejak usia dewasa muda dan nyata dalam
pelbagai situasi

Kalau

dapet pasien kayak gitu, informasi lebih


jauh dan support keputusannya.

Gangguan Kepribadian Dependen

Mendorong membiarkan orang lain mengambil


(sebagian besar) keputusan penting bagi dirinya
Menomorduakan kebutuhan dirinya terhadap
kebutuhan orang lain tempat ia bergantung dan
secara berlebihan menuruti apa saja kemauan
orang itu
Enggan mengajukan tuntutan yang layak kepada
orang tempat ia bergantung

Gangguan Kepribadian Dependen

Rasa tidak enak / tidak berdaya bila berada sendiri


karena ketakutan berlebih bahwa ia tidak dapat
menjaga dirinya sendiri
Berpreokupasi dengan rasa takut ditinggal sendiri
oleh orang tempat ia bergantung sehingga ia
terpaksa harus menjaga dirinya sendiri
Kemampuannya terbatas untuk mengambil
keputusan sehari-hari tanpa mendapat nasihat
berlebihan dan jaminan dari orang lain

36

Rujukan

Sadock JB, Sadock VA. Kaplan & Sadocks Synopsis


of psychiatry: Behavioral sciences/clinical
psychiatry; 10th ed. Philadelphia: Lippincott
Williamms & Wilkins; 2007

Elvira SD, Hadisukanto G. Buku Ajar Psikiatri, edisi


kedua. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2013

37

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai