Tatalaksana
Gawat Janin
Gawat janin adalah keadaan / reaksi ketika janin tidak memperoleh oksigen
yang cukup. Gawat Janin dapat diketahui dari tanda-tanda sbb :
a. Frekwensi bunyi jantung janin kurang dari 100 x / menit atau lebih dari
180 x / menit.
b. Berkurangnya gerakan janin ( janin normal bergerak lebih dari 10 kali per
hari).
c. Adanya air ketuban bercampur mekonium, warna kehijauan.
Gawat janin pada saat persalinan dapat terjadi bila :
a.
b.
c.
d.
e.
Ibu diabetes
f.
Anjurkan ibu sering berganti posisi selama persalinan. Ibu hamil yang
berbaring terlentang dapat mengurangi aliran darah ke rahimnya.
Asfiksia Neonatorum
Kegagalan napas pada bayi saat lahir/ beberapa saat setelah lahir ditandai
dengan hipoksemia, hiperkarbia dan asidosis. (IDAI, 2004)
Faktor risiko :
Partus lama
Korioamnionitis
Makrosomia
Perdarahan intrapartum
1. Appearance
(warna kulit)
Seluruhnya biru
2. Pulse (denyut
nadi)
<100x/menit
>100x/menit
3. Grimace (Rf
iritabilitas dalam
respon stimulasi
kaki)
Meringis/menangis
lemah saat di
stimulasi
Meringis/menangis
kuat
4. Activitiy (tonus
otot)
Lemah/-
Sedikit gerakan
Bergerak aktif
5. Respiration
Lemah/teratur
Menangis kuat,
teratur
1.
2.
3.
4.
1.
Memberikan kehangatan
T : u/ menghindari hipotermia
cara : meletakkan bayi diatas meja resusitasi dibawah infant warmer
prinsip : bayi harus berada dalam keadaan normotermia 36,5-37,5C
2.
3.
4.
Setelah langkah awal resusitasi, lakukan penilaian HR, warna kulit. Jika, HR
<100x/menit lakukan VTP
Sebelum persalinan berlangsung, alat yg akan dipakai u/ VTP dipasang & dirangkai serta dihub.dg 02 shg
dapat memberikan kadar 90-100%
Lakukan pemompaan pada balon dengan tek. Awal >30 cmH2O & selanjutnya 15-20 cmH2O dengan frek.
40-60 x/menit
4. Kompresi dada
Cara :
1.
2.
Lokasi kompresi dada : 1/3 bawah tulang dada yg terletak antara ujung tulang dada & garis khayal yg
menghub. 2 puting susu
3.
Teknik ibu jari = ke2 ibu jari diatas sternum dan jari lain melingkar dibawah menyangga tulang
belakang
4.
Teknik 2 jari = ujung jari tengah & telunjuk tangan digunakan u/ menekan
5.
Kompresi dada + VTP dilakukan secara sinkron dg rasio 3:1 yaitu 90x kompresi + 30 x ventilasi
Cara :
1.
Vena umbilikal
2.
Pipa endotrakeal
3.
Vena perifer
4.
Intramuskular
6. Intubasi endotrakeal
Indikasi :
Untuk menghisap mekonium dalam trakea bila ada mekonium dalam air ketuban
dan baayi tidak bugar
Hiperbilirubin Neonaturum
Ikterus pada bayi atau yang dikenal dengan istilah ikterus neonatarum adalah keadaan klinis pada
bayi yang ditandai oleh pewarnaan ikterus pada kulit dan sklera akibat akumulasi bilirubin tak
terkonjugasi yang berlebih(Sukadi,2008).
Ikterus fisiologi
Ikterus fisiologi adalah ikterus yang timbul pada hari kedua dan hari ketiga serta tidak mempunyai
dasar patologi atau tidak mempunyai potensi menjadi karena ikterus
Terapi sinar pada Ikterus bayi baru lahir yang di rawat di rumah sakit.
Dalam perawatan bayi dengan terapi sinar,yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
1) Diusahakan bagian tubuh bayi yang terkena sinar dapat seluas mungkin dengan membuka pakaian
bayi.
2) Kedua mata dan kemaluan harus ditutup dengan penutup yang dapat memantulkan cahaya agar
tidak membahayakan retina mata dan sel reproduksi bayi.
3) Bayi diletakkan 8 inci di bawah sinar lampu. Jarak ini dianggap jarak yang terbaik untuk
mendapatkan energi yang optimal.
4) Posisi bayi sebaiknya diubah-ubah setiap 18 jam agar bagian tubuh bayi yang terkena cahaya
dapat menyeluruh.
5) Suhu bayi diukur secara berkala setiap 4-6 jam.
6) Kadar Bilirubin bayi diukur sekurang kurangnya tiap 24 jam.
7) Hemoglobin harus diperiksa secara berkala terutama pada bayi dengan hemolisis