FADHIL AFIF
FARIZ N AKBAR
FILDZAH ATIRAH
WEIN K MIMIJA
M EFFENDY N HSB
AMALIA K HSB
JOANITA KURNIADI
ALBERT
MEISYARAH KHAIRANI
DONI FITRA YOGI
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
STROKE
Your
Subtopics
Go Here
Stroke
dibagi
menjadi stroke
iskemik dan stroke hemoragik. Di
Negara barat, dari seluruh penderita stroke yang terdata, 80%
stroke iskemik.
Bab 2
LAPORAN KASUS
Status Pasien
IDENTITAS PRIBADI
NAMA
: SM
JENIS KELAMIN : Laki-Laki
USIA
: 51 tahun
SUKU BANGSA : Aceh/Indonesia
AGAMA : Islam
ALAMAT : Asrama Kodim Agara
STATUS
: Menikah
PEKERJAAN
: TNI
TGL. MASUK
: 7 November 2013
TGL. KELUAR :
ANAMNESA
KELUHAN UTAMA : Lemah tungkai atas dan bawah kanan
TELAAH
:
Hal ini telah dialami os 1 hari SMRS secara tiba-tiba saat Os beristirahat. Sebelumnya os
mengeluh rasa sakit di kepala seperti berdenyut-denyut. Riwayat peningkatan TIK mual(+),
muntah proyektil (-), kejang(-). Riwayat hipertensi 3 tahun yang lalu dan os tidak berobat
dengan teratur, tekanan darah tertinggi 200/120mmHg, riwayat stroke 3 tahun yang lalu,
sebelah kanan. Riwayat konsumsi jamu-jamuan(+), os juga mengeluh nyeri ulu hati 4
hari yang lalu dan bersifat mencucuk dan menjalar ke seluruh abdomen dan punggung
bagian atas. Heartburn(-), perut kembung (+), mual (+), muntah (-), merokok (+), alkohol
(-), BAK (+) N, BAB tidak teratur, sulit BAB (+) 4 hari yang lalu.
RPT: HT
RPO
: tidak jelas
ANAMNESA TRAKTUS
Traktus Sirkulatorius : HT
Traktus Respiratorius : Tidak dijumpai kelainan
Traktus Digestivus : Mual (+), Sulit BAB (+), nyeri ulu hati (+)
Traktus Urogenitalis : Tidak dijumpai kelainan
Penyakit Terdahulu dan Kecelakaan : HT
Intoksikasi dan obat-obatan : Tidak jelas
ANAMNESA KELUARGA
Faktor Herediter : (-)
Faktor Familier : (-)
Lain-lain : (-)
ANAMNESA SOSIAL
Kelahiran dan Pertumbuhan
Imunisasi : Tidak jelas.
Pendidikan : Tentara
Pekerjaan : TNI
Perkawinan : Menikah
PEMERIKSAAN JASMANI
Pemeriksaan Umum
Tekanan Darah : 160/90 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Frekuensi Nafas : 24 x/menit
Temperatur : 36,9 C
Kulit dan Selaput Lendir : Dalam batas normal
Kelenjar dan Getah Bening : Dalam batas normal
Persendian : Dalam batas normal
Kepala dan Leher
Bentuk dan Posisi : Bulat dan Medial
Pergerakan : (+) normal
Kelainan Panca Indera : Dalam batas normal
Rongga Mulut dan Gigi : Rongga mulut normal, Gigi lengkap, higienitas baik
Kelenjar Parotis : Dalam batas normal
Desah : Tidak dijumpai.
Dan lain-lain : (-)
STATUS NEUROLOGI
Sensorium : Compos Mentis
Kranium
Bentuk : Bulat
Fontanella : Tertutup
Palpasi : Teraba a.temporalis dan a.carotis
Perkusi : Cracked Pot sign (-)
Transiluminasi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Perangsangan Meningeal
Kaku Kuduk : (-)
Tanda Kernig : (-)
Tanda Brudzinski I : (-)
Tanda Brudzinski II : (-)
Nervus VII
Kanan
Kiri
Motorik
Mimik
:
Sudut mulut lateralisasi ke kanan
Kerut Kening
:
+
Menutup mata
:
+
Meniup Sekuatnya
:
+
Memperlihatkan Gigi
:
+
Tertawa
:
+
Sensorik
Pengecapan 2/3 depan lidah :
dbn
Produksi kelenjar ludah :
dbn
Hiperakusis
:
dbn
Refleks stapedial
:
dbn
Nervus VIII
Kanan
Kiri
Auditorius
Pendengaran
:
Normal
Test Rinne
:
Tidak dilakukan pemeriksaan
Test Weber
:
Tidak dilakukan pemeriksaan
Test Schwabach
:
Tidak dilakukan pemeriksaan
Vestibularis
Nistagmus
:
Tidak dijumpai
Reaksi kalori
:
Sulit dinilai
Vertigo
:
Tidak dijumpai
Tinnitus
:
Sulit dinilai
Nervus IX, X
Pallatum Mole: medial
Uvula : medial
Disfonia: Refleks muntah : (+)
Pengecapan 1/3 belakang lidah : tdp
dbn
Sistem Motorik
Trofi : Eutrofi
Tonus otot : Normotonus
Kekuatan Motorik : ESD :44444ESS :55555
EID :44444 EIS :55555
Kesan lateralisasi ke kanan
Sikap (duduk-berdiri-berbaring) : Sulit dinilai
Gerakan spontan abnormal
Tremor : (-)
Khorea : (-)
Ballismus : (-)
Mioklonus : (-)
Atetosis : (-)
Distonia : (-)
Spasme : (-)
Tic: (-)
Dan lain-lain : (-)
Tes Sensibilitas
Eksteroseptif : dbn
Propioseptif : dbn
Fungsi kortikal untuk sensibilitas
Stereognosis : dbn
Pengenalan Dua Titik : dbn
Grafestesia : dbn
Refleks
Refleks Fisiologis Kanan Kiri
Biseps : (+) (+)
Triseps : (+) (+)
Radioperiost : (+) (+)
APR : (+) (+)
KPR : (+) (+)
Strumple : (+) (+)
Refleks Patologis Kanan Kiri
Babinski : (-) (-)
Oppenheim : (-) (-)
Chaddock : (-) (-)
Gordon : (-) (-)
Schaefer: (-) (-)
Hoffman-Tromer : (-) (-)
Klonus Lutut : (-) (-)
Klonus Kaki : (-) (-)
Refleks Primitif : (-) (-)
Koordinasi
Lenggang : dbn
Bicara : dbn
Menulis
: dbn
Percobaan Apraksia : dbn
Test telunjuk-telunjuk : dbn
Test telunjuk-hidung : dbn
Diadokokinesia
: dbn
Test tumit-lutut
: dbn
Test Romberg
: dbn
Vegetatif
Vasomotorik
: (+) (Traktus sirkulatorius
normal)
Sudomotorik
: Tidak dilakukan pemeriksaan
Pilo-erector
: Tidak dilakukan pemeriksaan
Miksi
: (+) N
Defekasi
: (+) Sulit BAB
Vertebra
Bentuk
Normal : (+)
Scoliosis : (-)
Hiperlordosis : (-)
Pergerakan
Leher : dbn
Pinggang : dbn
Tanda Perangsangan Radikuler
Laseque : (-)
Cross Laseque : (-)
Test Lhermite : (-)
Test Naffziger : (-)
Gejala-Gejala Serebelar
Ataksia : (-)
Disartria : (-)
Tremor : (-)
Nistagmus : (-)
Fenomena rebound : (-)
Vertigo : (-)
Dan lain-lain : (-)
Gejala-Gejala Ekstrapiramidal
Tremor : (-)
Rigiditas : (-)
Bradikinesia : (-)
Dan lain-lain : (-)
Fungsi Luhur
Kesadaran Kualitatif
Ingatan Baru : dbn
Ingatan Lama : dbn
Orientasi
Diri : dbn
Tempat : dbn
Waktu : dbn
Situasi : dbn
Intelegensia : dbn
Daya Pertimbangan : dbn
Reaksi Emosi : dbn
Afasia
Ekspresif : (-)
Represif : (-)
Apraksia
Agnosia : (-)
Agnosia Visual : (-)
Agnosia jari-jari : (-)
Akalkulia: (-)
Disorientasi kanan-kiri : (-)
KESIMPULAN PEMERIKSAAN
Telah dirawat seorang laki-laki berusia 51 tahun dengan
keluhan utama Lemah tungkai atas dan bawah kanan. Hal ini
telah dialami os 1 hari SMRS secara tiba-tiba saat Os
beristirahat. Sebelumnya os mengeluh rasa sakit di kepala
seperti berdenyut-denyut. Riwayat peningkatan TIK mual(+),
muntah proyektil (-), kejang(-). Riwayat hipertensi 3 tahun
yang lalu dan os tidak berobat dengan teratur, tekanan darah
tertinggi 200/120mmHg, riwayat stroke 3 tahun yang lalu,
sebelah kanan. Riwayat konsumsi jamu-jamuan(+), os juga
mengeluh nyeri ulu hati 4 hari yang lalu dan bersifat
mencucuk dan menjalar ke seluruh abdomen dan punggung
bagian atas. Heartburn(-), perut kembung (+), mual (+),
muntah (-), merokok (+), alkohol (-), BAK (+) N, BAB tidak
teratur, sulit BAB (+) 4 hari yang lalu.
RPT : HT
RPO : tidak jelas
Status Presens
Sensorium
: CM
Tekanan Darah : 160/90 mmHg
Nadi
: 88 x/i
Pernafasan
: 24 x/i
Temp
: 36,9oC
Status Neurologis
Sens: CM
DIAGNOSA BANDING:
1. Stroke iskemik
2. Stroke hemoragik
DIAGNOSA
DIAGNOSA FUNGSIONAL : Hemiparese dextra +
Parese NVII tipe UMN
DIAGNOSA ETIOLOGIK :
DIAGNOSA ANATOMIK : Sub korteks
DIAGNOSA KERJA
: Hemiparese dextra + Parese
Nervus XII tipe UMN ec DD/ 1. Stroke iskemik
2. Stroke hemoragik
PENATALAKSANAAN
Bed Rest Head up 30
kateter terpasang
IVFD RL 20gtt/1
Inj. Citicoline 500mg/12jam
Inj. Ranitidine 1amp/12jam
Inj. Ketorolac 1amp
Neurobion 1x1
Captopril 12,5mg 2x1
Aptor
Aspilet
RENCANA PEMERIKSAAN
Darah rutin
Lipid profile
Elektrolit
KGD Ad Random
RFT, LFT
Head CT Scan
PROGNOSIS
Ad vitam: dubia
Ad functionam : dubia
Ad sanactionam : dubia
Status Neurologis
Sens: CM
Tanda Peningkatan TIK
Nyeri kepala (+)
Muntah (-)
Kejang (-)
Tanda Perangsangan meningeal
Kaku kuduk (-)
Tanda Kernig (-)
Tanda Brudzinski I/II : (-)
Refleks Fisiologis
Ka
Ki
B/T
+/+
+/+
APR/KPR
+/+
+/+
Refleks Patologis
Ka
Ki
H/T
-/-/Babinski
Kekuatan Motorik
ESD: 44444 ESS: 55555
EID: 44444 EIS: 55555
Kesan lateralisasi ke kanan
Nervus Kranialis
N I : dbn
N II,III : RC +/+, pupil isokor, 3 mm
N III, IV, VI : Pergerakan mata (+)
N V : Refleks Kornea (+)
N VII : Sudut mulut Lat. Ke kanan
N VIII : Sulit dinilai
N IX, X : Gag reflex (+)
N XI : dbn
N XII : Lidah saat istirahat medial
Status Neurologis
Sens: CM
Tanda Peningkatan TIK
Nyeri kepala (+)
Muntah (-)
Kejang (-)
Tanda Perangsangan meningeal
Kaku kuduk (-)
Tanda Kernig (-)
Tanda Brudzinski I/II : (-)
Refleks Fisiologis
Ka
Ki
B/T
+/+
+/+
APR/KPR
+/+
+/+
Refleks Patologis
Ka
Ki
H/T
-/-/Babinski
Kekuatan Motorik
ESD: 44444 ESS: 55555
EID: 44444 EIS: 55555
Kesan lateralisasi ke kanan
Nervus Kranialis
N I : Normosmia
N II,III : RC +/+, pupil isokor, 3 mm Ptosis OS
N III, IV, VI : Pergerakan mata (+)
N V : Membuka dan menutup mulut
N VII : Sudut mulut Lat. Ke kanan
N VIII : Pendengaran (+)
N IX, X : uvula, palatum mole simetris
N XI : M stc dan M tpzs kontraksi (+)N
N XII : Lidah saat dijulurkan medial
Status Neurologis
Sens: CM
Tanda Peningkatan TIK
Nyeri kepala (-)
Muntah (-)
Kejang (-)
Tanda Perangsangan meningeal
Kaku kuduk (-)
Tanda Kernig (-)
Tanda Brudzinski I/II : (-)
Refleks Fisiologis
Ka
Ki
B/T
+/+
+/+
APR/KPR
+/+
+/+
Refleks Patologis
Ka
Ki
H/T
-/-/Babinski
Kekuatan Motorik
ESD: 44444 ESS: 55555
EID: 44444 EIS: 55555
Kesan Lateralisasi dextra
Terapi :
Bed rest elevasi kepala 30
Kateter terpasang
IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Citicoline 500mg/12jam
Inj. Ranitidine 1amp/12jam
Inj. Ketorolac 1amp
Neurobion 1x1
Captopril 12,5mg 2x1
Fisioterapi
Bab 3
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI STROKE
Stroke adalah tandatanda klinis yang
berkembang cepat
akibat gangguan
fungsi otak fokal (atau
global), dengan
gejala-gejala yang
berlangsung 24 jam
atau menyebabkan
kematian, tanpa
adanya penyebab lain
yang jelas selain
vaskuler.
STROKE ISKEMIK 2011
(WHO, 1986)
38
Faktor Resiko
Thrombosis Serebri
Sebagian besar penderita
atherosklerosis = yg
mempunyai faktor resiko yg
mempercepat atherosklerosis.
* Penyebab lain :
- Arteritis pemb. darah otak.
- Kelainan darah.
- Perfusi keotak menurun
kritis.
Atherosclerot Plaque
ic
Fissure
Plaque
/
Crackin
g/
Ruptur
e
Chronic
Ischemia
3L
Thromb
us
Formati
on
Embolis
m
Thrombus
Incorporate
d into
Atheroma
Stabilized
Plaque
STROKE ISKEMIK 2011
Occlusion
42
Acute Event
Emboli Serebri
Sumber emboli :
1. Kardiovaskuler :
- Plaque atherosklerotik pemb.darah
otak yg besar.
- Sisa pemb.darah yg telah mengalami
oklusi.
- Trauma pemb.darah leher. Mural
thrombosis o.k. infark miokard, aritmia
kordis dan post operatif bedah jantung.
- Peny. katup jantung spt.
peny.jantung rhematik, prolaps katup
mitral, endokarditis.
- Yang jarang : atrial myxoma, collagen
disease, kardiomiopati dan endocardial
fibrosis.
2. Sistemik :
- emboli sepsis dari paru, abdomen dan
pelvis.
- emboli lemak.
- emboli udara.
- sel metastase.
- benda asing.
Gejala Klinik SI
Tergantung lokasi dan
luasnya infark.
Sindroma klinik sesuai
dg.pemb.darah daerah infark
:
- Hemiparesis.
Hemihipastesi.
- Disfasia-afasia.
Ggn.penglihatan.
- Diplopia.
- Fasialis
parese.
- Dll.
way and
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Penunjang
-CT Scan
-MRI
-SPECT (Single Photon Emission CT
)
-PET (Positron Emission
Tomography)
-Cerebral Angiography
-Carotid Ultrasound
-ECC (Echocardiogram)
-EKG (Electrocardiogram)
-Pemeriksaan neurologik dan skala
stroke
Pengobatan
Prinsip :
memperbaiki CBF mencegah
perluasan
Infark.
= Pengobatan umum.
= Pengobatan spesifik.
= Rehabilitasi.
Pengobatan Umum
Pengobatan Spesifik
Strategi:
= Reperfusi memulihkan
aliran darah
ke daerah iskhemik.
= Neuroproteksi melindungi
jaringan
otak terhadap kerusakan
akibat iskemi.
Terapi Trombolitik
Melarutkan clot dan
memulihkan sirkulasi
limitasi kerusakan otak
perbaikan outcome.
rt-PA (recombinant tissue
plasminogen activator).
Onset < 6 jam (therapeuticwindow).
rt-PA 3 jam, dilaporkan
perbaikan outcome.
Penggunaan dgn protokol yg
ketat.
Anti Platelet
Aspirin
Ticlopidine
Clopidogrel
Dypiridamole
Cilostazol
53
Antikoagulansia
Untuk embolia serebri
mencegah embolisasi ulang.
Contoh : heparin, warfarin.
Harus dengan pengawasan
laboratoris yang ketat, awasi
INR.
Neuroprotection
Glutamat antagonist.
Calcium channel blocker.
Free radical scavenger.
GABA antagonist.
Opioid antagonist.
Na-channel blocker.
CDP-choline, dll.
Bab 4 Diskusi
TEORI
KASUS
mengalami
kelemahan
yang
kambuh
kembali
baik fokal (ataupun global) dari dengan disertai sudut mulut yang
fungsi otak yang terganggu, dengan tertarik kesebelah kanan .
gejala yang bertahan selama 24 jam
atau
lebih
atau
menyebabkan
GEJALA KLINIS
KASUS
pasien
ini,
terjadi
disfagia,
disatria, disertai
kanan),
riwayat
dengan
hipertensi
stroke
sebelumnya
dengan
DIAGNOSA
Diagnosa pasien stroke iskemik adalah dari pemenuan klinis
berupa anamnesa keluhan, riwayat pengobatan, menanyakan
kapan dan berapa lama serangan terjadi. Dari pemeriksaan fisik
serta pemeriksaan radiologis berupa CT scan.
KASUS
Pasien ini diklasifikasikan sebagai penderita stroke iskemik
berdasarkan anamnaesa dan pemeriksaan fisik walaupun hasil ct
scan menunjukkan gambaran normal.
PENATALAKSANAAN
KASUS
stroke
derajat
iskemik
keparahan
neurologis
pasien,
tergantung
dan
dan
dari
keadaan
pada
defisit
penatalaksanaannya
Captopril 2 x 12,5mg
Neurobion 1 x 1
Inj ranitidine 1 amp/12 jam
1.Penanganan ABC
2.Pemantau secara terus menerus terhadap status neurologis, tekanan
darah, nadi, suhu, dan SaO2 dianjurkan dalam 72 jam. Pemberian
oksigen dianjurkan pada keadaan SaO2 dibawah 95%.
3.Stabilisasi hemodinamik. Berikan cairan kristaloid atau koloid
intravena (hindari pemberian hipotonik seperti glukosa). Hipovolemia
harus dikoreksi dengan larutan saline normal
4.Atasi demam bila ada
5.Turunkan tekanan darah dengan obat antihipertensi
6.Berikan obat Neuroprotektan guna mencegah kerusakan neurologis
yang lebih lanjut
7.Eradikasi kejang apabila terjadi pada pasien stroke, dan atasi
kemungkinan adanya peningkatan tekanan intrakranial.
Kesimpulan
Saran
Diagnosis cepat sebelum
kerusakan neurologis yang
signifikan terjadi berhubungan
dengan prognosis yang lebih baik.
Pola hidup dan makan yang baik
salah satunya dapat menghindari
faktor resiko terjadinya stroke.
Tingkat kesadaran untuk
mengurangi resiko terjadinya
stroke berulangnya sangatlah
penting. Bila itu terjadi lagi,
serangan stroke akan lebih ganas
dan berat. Beberapa riset
menunjukkan 20 persen pasien
stroke akan meninggal dalam
sebulan setelah serangan pertama
bila terkena stroke berulang.
THANKYOU