Terdapat 5 tahap pertumbuhan fisik dari prapubertas (TKS 1) ke dewasa (TKS 5),
yang disebut sebagai Tanner stages. Memasukkan rambut pubis kedalam kriteria, agak
kurangvalid bila dibandingkan dengan kriteria ginetal dalm menilai maturasi seksual,
karena pertumbuhan rambul pubis berkaitan dengan kelenjar adrenal (istilahnya
adrenarche atau purbarche) dari pada kelenjar gonad. Adanya hormon androgen
andrenal (dehyddroepian drosterone dan dehydroepiandrosterone sulfate)pada umur
sekitar 8 tahun, mengakibatkan mulai tumbuhnya rambut pubus yang jumlahnya
sekitar beberapa lembar. Walaupun demikian, seringkali aktifitas genital dan adrenal
terjadi bersamaan.
TKS berhubungan dengan maturasi peumbuhan fisik, yang lebih baik diukur dengan
umur tulang dari pada dengan umur kronologis. TKS juga berhubungan dengan
kondisi medik tertententu sperti akne, ginekomasti, skolioasis, dan slipped capital
femoral epiphysis, dan peningkatan kadar hemoglobin pada remaja laki-laki.
5. Pertumbuhan somatik pada remaja, mengalami perubahan pad aabad terakhir dalam
ukuran dan umur mulainya remaja, hal ini disebabkan adanya perbaikan gizi dan
lingkungan. Kecenderungan sekular (secular trend) ini meliputi pertumbuhan yang
lebih tinggi dan mulainya lebih awal, telah terjadi baik di negara maju maupun
dinegara berkembang. Tetapi pada 30 tahun terakhir kecederungan ini telah mencapai
plateau. Selain itu faktor etnik dan lingkungan mempengaruhi mulainya masa remaja.
Dikatakan bahwa remaja yang tinggal didaerah rural, tumbuh kembang somatiknya
agak lebih lambat bila dibandingkan dengan remaja yang tinggal di daerah urban.
Terdapt ciri yang pasti dari pertumbuhan somatik pada remaja, yaitu peningkatan massa
tulang, otot,massa lemak, kenaikan berat badan, perubahan biokimia, yang terjadi pada kedua
jenis kelamin baik laki-laki maupun perempuan walaupun polanya berbeda. Selain itu
terdapat kekhususan (sex specific), seperti pertumbuhan payudara pada remaja perempuan
dan rambut muka (kumis, jenggot) pada remaja laki-laki.
Tumbuh kembang
Reproduksi
Mempertahankan lingkugan interal
Produksi, penggunaan, dan penyimpanan energi
Pertumbuhan melibatkan interaksi antara edokrin dan sisem tulang. Banyak hormon yang
mempengaruhi pertumbuhan, termasuk hormon pertumbuhan (GH), tiroksin, insulin, dan
kortikosteroid (semuanye mempengaruhikecepatan pertumbuhan); leptin (mempengaruhi
komposisi tubuh); dan hormon paratiroid, 1,25-dihydroxy-vitamin D, dan calcitonin
(semuanya mempengaruhi mineralisasi tulang). Sedangakan maturasi tulang dipengaruhi
teritama oleh hormon tiroid, androgen adrenal, dan seks steroid, terutama esterogen. Klebihan
sekresi hormon-hormon ini mengakibatkan maturasi yang cepat, sedangkan defisiensi dapat
mengakibatkan pubertas terlambat. Pada masa pubertas, hormon seks steroid dan hormon
pertumbuhan berperan pada pacu tumbuh pubertas. Pada akhir dari pacu tumbuh adalah
penutupan epifase yang disebabkan oleh kerja hormon seks steroid. Sedangkan tingkat
kematangan seksual (TKS) di pengaruhi selain hormon androgen adrenal. Hipotalamus
merupakan pusat regulasi aktifitas hormonal. Regulasi neuroendokrin pada masa remaja,
dibahas pada bab tersendiri pada buku ini.