Anda di halaman 1dari 3

Dalam tumbuh kembangnya menuju dewasa, berdasarkan kematangan psikososial dan

seksual, semua remaja akan melewati tahapan berikut:


1. Masa remaja awal/dini (Early adolescence) : umur 11-13 tahun
2. Masa remaja pertengahan (Middle adolescence) : umur 14-16 tahun
3. Masa remaja lanjut (Late adolescence) : umur 17-20 tahun
Tahapan ini mengikuti pola yang konsisten untuk masing-masing individu. Walaupun setiap
tahap mempunyai ciri tersendiri tetapi tidak mempunyai batas yang jelas, karena proses
tumbuh kembang berjalan secara berkesinambungan.

CIRI-CIRI PERTUMBUHAN SOMATIK REMAJA


Pada masa pra remaja petumbuhan paling cepat dari pada masa prasekolah, keterampilan dan
intelektual makin berkembang, senang bermain berkelompok dengan teman yang berjenis
kelamin sama. Anak perempuan 2 tahun lebih cepat memasuki masa remaja bila
dibandingkan dengan anak laki-laki. Masa ini adalah transisi dari masa anak ke dewasa.
Padamasa ini terjadi pacu tumbuh berat badan dan tinggi badan yang di sebut sebagai pacu
tumbuh adolesen, terjadi pertumgbuhan yang pesat dari alat-alat kelamin dan timbulnya
tanda-tanda seks sekunder. Dibawah ini adalah ciri-ciri pertumbuhan somatik remaja, yaitu:
1. Perubahan adalah ciri utama dari proses biologis pubertas
Sistem regulasi hormon hipotalamus, pituitari, kelamin (gonad), dan kelenjar adrenal
akan menyebabkan perubahan kualitatif dan kuantitatif pada masa pubertas sampai
dewasa. Keadaan ini mengakibatkan pertumbuhan yang cepat dari tinggi badan dan
berat badan; perubahan komposisi tubuh dan jaringan; timbulnya tanda-tanda seks
primer dan sekunder, dan hasilnya adalah boy into a man dan girl into a woman.
2. Perubahan somatik sangat bervariasi dalam umur saat mulai dan berakhirnya,
kecepatan dan sifatnya, tergantung pada masing-masing individu.
Karena variasi yang lebar tersebut, maka tanner mengatakan bahwa seseorang dapat
membuat geberalisasi dari masa pubertas. Sulit untuk mendefinisikan batas normal
pada beberapa keadaan tertenti; dan umur terjadinya berbagai perubahan lebih baik
dinyatakan dalam umur rata-rata daripada nilai yang pasti.
3. Walaupun terdapat variasi dalam umur saat timbulnya perubahan-perubahan selama
pubertas, tetapi setiap remaja mengikuti sikuen/urutan yang sama dalam pertumbuhan
somatiknya.
Sebagai contoh, pada pubertas laki-laki yang normal, androgen yang berasal dari
pembesaran testis mengakibatkan penis bertambah panjang dan besar, tumbuhnya
rambut seksual, dan pertumbuhan tinggi badan (TB) yang pesat. Bila remaja laki-laki
telah mengalami pertumbuhan seks sekunder dan mengalami pacu tumbuh sebelum
pembesaran testis, harus dipikirkan kemungkinan adanya sumber androgen
ekstatestikular, seperti dari kelenjar adrenal atau dari anabolik steroid eksogen.
4. Timbulnya ciri-ciri seks sekunder merupakan manifestasi somatik dari aktifitas gonad
dan di bagi dalam beberapa tahap yang berurutan, yang oleh tanner disebut sebagai
Sexual Maturity Rating (SMR) atanu Tingkat Kematangan Seksual (TKS).

Terdapat 5 tahap pertumbuhan fisik dari prapubertas (TKS 1) ke dewasa (TKS 5),
yang disebut sebagai Tanner stages. Memasukkan rambut pubis kedalam kriteria, agak
kurangvalid bila dibandingkan dengan kriteria ginetal dalm menilai maturasi seksual,
karena pertumbuhan rambul pubis berkaitan dengan kelenjar adrenal (istilahnya
adrenarche atau purbarche) dari pada kelenjar gonad. Adanya hormon androgen
andrenal (dehyddroepian drosterone dan dehydroepiandrosterone sulfate)pada umur
sekitar 8 tahun, mengakibatkan mulai tumbuhnya rambut pubus yang jumlahnya
sekitar beberapa lembar. Walaupun demikian, seringkali aktifitas genital dan adrenal
terjadi bersamaan.
TKS berhubungan dengan maturasi peumbuhan fisik, yang lebih baik diukur dengan
umur tulang dari pada dengan umur kronologis. TKS juga berhubungan dengan
kondisi medik tertententu sperti akne, ginekomasti, skolioasis, dan slipped capital
femoral epiphysis, dan peningkatan kadar hemoglobin pada remaja laki-laki.
5. Pertumbuhan somatik pada remaja, mengalami perubahan pad aabad terakhir dalam
ukuran dan umur mulainya remaja, hal ini disebabkan adanya perbaikan gizi dan
lingkungan. Kecenderungan sekular (secular trend) ini meliputi pertumbuhan yang
lebih tinggi dan mulainya lebih awal, telah terjadi baik di negara maju maupun
dinegara berkembang. Tetapi pada 30 tahun terakhir kecederungan ini telah mencapai
plateau. Selain itu faktor etnik dan lingkungan mempengaruhi mulainya masa remaja.
Dikatakan bahwa remaja yang tinggal didaerah rural, tumbuh kembang somatiknya
agak lebih lambat bila dibandingkan dengan remaja yang tinggal di daerah urban.
Terdapt ciri yang pasti dari pertumbuhan somatik pada remaja, yaitu peningkatan massa
tulang, otot,massa lemak, kenaikan berat badan, perubahan biokimia, yang terjadi pada kedua
jenis kelamin baik laki-laki maupun perempuan walaupun polanya berbeda. Selain itu
terdapat kekhususan (sex specific), seperti pertumbuhan payudara pada remaja perempuan
dan rambut muka (kumis, jenggot) pada remaja laki-laki.

HORMON-HORMON YANG MEMPENGARUHI


PERTUMBUHAN SOMATIK
Terdapat 4 daerah kerja utama hormon, yaitu pada:
1.
2.
3.
4.

Tumbuh kembang
Reproduksi
Mempertahankan lingkugan interal
Produksi, penggunaan, dan penyimpanan energi

Pertumbuhan melibatkan interaksi antara edokrin dan sisem tulang. Banyak hormon yang
mempengaruhi pertumbuhan, termasuk hormon pertumbuhan (GH), tiroksin, insulin, dan
kortikosteroid (semuanye mempengaruhikecepatan pertumbuhan); leptin (mempengaruhi
komposisi tubuh); dan hormon paratiroid, 1,25-dihydroxy-vitamin D, dan calcitonin
(semuanya mempengaruhi mineralisasi tulang). Sedangakan maturasi tulang dipengaruhi
teritama oleh hormon tiroid, androgen adrenal, dan seks steroid, terutama esterogen. Klebihan
sekresi hormon-hormon ini mengakibatkan maturasi yang cepat, sedangkan defisiensi dapat

mengakibatkan pubertas terlambat. Pada masa pubertas, hormon seks steroid dan hormon
pertumbuhan berperan pada pacu tumbuh pubertas. Pada akhir dari pacu tumbuh adalah
penutupan epifase yang disebabkan oleh kerja hormon seks steroid. Sedangkan tingkat
kematangan seksual (TKS) di pengaruhi selain hormon androgen adrenal. Hipotalamus
merupakan pusat regulasi aktifitas hormonal. Regulasi neuroendokrin pada masa remaja,
dibahas pada bab tersendiri pada buku ini.

Anda mungkin juga menyukai

  • SEKOLAH SEHAT
    SEKOLAH SEHAT
    Dokumen15 halaman
    SEKOLAH SEHAT
    Intan Gandhini 'Ige'
    33% (3)
  • Patofisiologi Terapi Murotal
    Patofisiologi Terapi Murotal
    Dokumen1 halaman
    Patofisiologi Terapi Murotal
    Intan Gandhini 'Ige'
    Belum ada peringkat
  • Kel 04 Terapi Gerak (Warming-Up)
    Kel 04 Terapi Gerak (Warming-Up)
    Dokumen27 halaman
    Kel 04 Terapi Gerak (Warming-Up)
    Intan Gandhini 'Ige'
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Intan Gandhini 'Ige'
    Belum ada peringkat
  • Proses Menua 2
    Proses Menua 2
    Dokumen8 halaman
    Proses Menua 2
    Intan Gandhini 'Ige'
    Belum ada peringkat
  • Hasil Penelitian
    Hasil Penelitian
    Dokumen2 halaman
    Hasil Penelitian
    Intan Gandhini 'Ige'
    Belum ada peringkat
  • PKN Perwakilan Konsuler
    PKN Perwakilan Konsuler
    Dokumen10 halaman
    PKN Perwakilan Konsuler
    Intan Gandhini 'Ige'
    Belum ada peringkat
  • Kel 04 Terapi Gerak (Warming-Up)
    Kel 04 Terapi Gerak (Warming-Up)
    Dokumen27 halaman
    Kel 04 Terapi Gerak (Warming-Up)
    Intan Gandhini 'Ige'
    Belum ada peringkat
  • Teks Berita
    Teks Berita
    Dokumen1 halaman
    Teks Berita
    Intan Gandhini 'Ige'
    Belum ada peringkat
  • Unsri
    Unsri
    Dokumen11 halaman
    Unsri
    Intan Gandhini 'Ige'
    Belum ada peringkat
  • Anggota Kelompok Bhs
    Anggota Kelompok Bhs
    Dokumen3 halaman
    Anggota Kelompok Bhs
    Intan Gandhini 'Ige'
    Belum ada peringkat
  • Berita
    Berita
    Dokumen2 halaman
    Berita
    Intan Gandhini 'Ige'
    Belum ada peringkat
  • 7 Muzakkir
    7 Muzakkir
    Dokumen9 halaman
    7 Muzakkir
    Intan Gandhini 'Ige'
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen15 halaman
    Bab 3
    Intan Gandhini 'Ige'
    Belum ada peringkat
  • BAB I Tamper Tantrum Lengkp-1
    BAB I Tamper Tantrum Lengkp-1
    Dokumen28 halaman
    BAB I Tamper Tantrum Lengkp-1
    Intan Gandhini 'Ige'
    Belum ada peringkat
  • Makalah Mubazir
    Makalah Mubazir
    Dokumen5 halaman
    Makalah Mubazir
    Intan Gandhini 'Ige'
    Belum ada peringkat
  • Makalah Fix Diare Kite
    Makalah Fix Diare Kite
    Dokumen42 halaman
    Makalah Fix Diare Kite
    Intan Gandhini 'Ige'
    Belum ada peringkat
  • Tugas Bahasa Indonesia
    Tugas Bahasa Indonesia
    Dokumen4 halaman
    Tugas Bahasa Indonesia
    Intan Gandhini 'Ige'
    Belum ada peringkat
  • Hujan
    Hujan
    Dokumen1 halaman
    Hujan
    Intan Gandhini 'Ige'
    Belum ada peringkat
  • Skincare
    Skincare
    Dokumen1 halaman
    Skincare
    Intan Gandhini 'Ige'
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan 1. Latar Belakang: (Type Text)
    Bab I Pendahuluan 1. Latar Belakang: (Type Text)
    Dokumen33 halaman
    Bab I Pendahuluan 1. Latar Belakang: (Type Text)
    Intan Gandhini 'Ige'
    Belum ada peringkat
  • Edema
    Edema
    Dokumen5 halaman
    Edema
    Intan Gandhini 'Ige'
    Belum ada peringkat
  • DAPUS
    DAPUS
    Dokumen2 halaman
    DAPUS
    Intan Gandhini 'Ige'
    Belum ada peringkat
  • Tugas KDM 2
    Tugas KDM 2
    Dokumen31 halaman
    Tugas KDM 2
    Intan Gandhini 'Ige'
    Belum ada peringkat
  • Buku Panduan Psikososial 2
    Buku Panduan Psikososial 2
    Dokumen60 halaman
    Buku Panduan Psikososial 2
    Helda Aida Permata
    Belum ada peringkat
  • JURNAL
    JURNAL
    Dokumen4 halaman
    JURNAL
    Intan Gandhini 'Ige'
    Belum ada peringkat
  • Program Kerja Ekstrakulikuler Basket 2014
    Program Kerja Ekstrakulikuler Basket 2014
    Dokumen10 halaman
    Program Kerja Ekstrakulikuler Basket 2014
    Intan Gandhini 'Ige'
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen5 halaman
    Bab Iii
    Intan Gandhini 'Ige'
    Belum ada peringkat
  • MP Asi Dan Puree
    MP Asi Dan Puree
    Dokumen10 halaman
    MP Asi Dan Puree
    Intan Gandhini 'Ige'
    Belum ada peringkat