Jhptump A Numansholi 189 1 Babi PDF
Jhptump A Numansholi 189 1 Babi PDF
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan. Setiap dekade fungsi puskesmas terus berkembang yang semula
sebagai tempat untuk pengobatan penyakit dan luka-luka kini berkembang kearah
kesatuan upaya pelayanan untuk seluruh masyarakat yang mencakup aspek promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Pusat Kesehatan Masyarakat adalah satu kesatuan organisasi fungsionil yang
langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu
wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok (Azwar, 1999)
Di Indonesia Pusat Kesehatan Masyarakat merupakan tulang punggung pelayanan
kesehatan tingkat pertama dengan wilayah kerja tingkat kecamatan atau pada suatu
daerah dengan jumlah penduduk 30.000 - 50.000 jiwa (Entjang, 2000). Puskesmas adalah
salah satu alternatif utama dalam pemilihan pelayanan kesehatan, tetapi sampai saat ini
pemanfaatan pelayanan puskesmas masih rendah.
Menurut Depkes RI (2004a) upaya kesehatan di Indonesia belum terselenggara
secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Jumlah sarana dan prasarana
kesehatan masih rendah tercatat jumlah Puskesmas untuk seluruh Indonesia sebanyak
7.237 unit, Puskesmas Pembantu (Pustu) 21.267 unit, Puskesmas Keliling (Pusling) 6.392
unit. Penyebaran sarana dan prasarana kesehatan belum merata. Rasio sarana dan
prasarana kesehatan terhadap jumlah penduduk diluar pulau jawa lebih baik dibandingkan
dengan pulau jawa hanya saja keadaan transportasi diluar pulau jawa lebih baik
dibandingkan dengan pulau jawa.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk menganalisis faktor - faktor pemanfaatan pelayanan Puskesmas II
Tambak Banyumas.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui hubungan antara faktor umur dengan pemanfaatan pelayanan
Puskesmas Puskesmas II Tambak Banyumas.
b. Untuk mengetahui hubungan antara faktor status pendidikan dengan pemanfaatan
pelayanan Puskesmas II Tambak Banyumas.
c. Untuk mengetahui hubungan antara status ekonomi dengan pemanfaatan pelayanan
Puskesmas II Tambak Banyumas.
d. Untuk mengetahui hubungan antara faktor pengetahuan dengan pemanfaatan
pelayanan Puskesmas II Tambak Banyumas.
e. Untuk mengetahui hubungan antara faktor jarak tempuh dengan pemanfaatan
pelayanan Puskesmas II Tambak Banyumas.
f. Untuk mengetahui hubungan antara waktu tempuh dengan pemanfaatan pelayanan
Puskesmas II Tambak Banyumas.
g. Untuk mengetahui hubungan antara perilaku petugas kesehatan dengan
pemanfaatan pelayanan Puskesmas II Tambak Banyumas.
h. Untuk mengetahui hubungan antara faktor kebutuhan kesehatan dengan
pemanfaatan pelayanan Puskesmas II Tambak Banyumas.
i.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi pengembangan ilmu keperawatan
Sebagai sumber literatur penelitian terkait dengan pemanfaatan pelayanan
Puskesmas.
2. Bagi Puskesmas
Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan yang tepat dalam
pelayanan Puskesmas sehingga dapat lebih meningkatkan minat masyarakat dalam
memanfaatkan pelayanan Puskesmas.
3. Bagi mahasiswa dan masyarakat
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang adanya pelayanan Puskesmas
yang dapat dimanfaatkan, sehingga masyarakat akan memanfaatkan Puskesmas
dengan optimal.
E. Penelitian terkait
Pada penelitian sebelumnya terdapat penelitian yang mendukung penelitian ini yaitu
penelitian dari Elemita dan Hasanbasri (2006), penelitianya berjudul Pemanfaatan Rawat
inap Puskesmas Sipayung Rengat di Kabupaten Indragiri Hulu. Jenis penelitiannya
kualitatif menggunakan rancangan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan pemakaian
rawat inap masyarakat lebih memilih ditempat lain.
Perbedaan dengan yang diteliti, Elemita dan Hasanbasri (2006) menggunakan jenis
penelitian pendekatan kualitatif rancangan studi kasus dengan fokus penelitian
pemanfaatan rawat inap Puskesmas Sipayung Rengat di Kabupaten Indragiri Hulu.
Sedangkan yang akan dilaksanakan oleh peneliti di sini adalah Survey bersifat deskriptif
kuantitatif desain Crossectional study dengan fokus penelitian Faktor-faktor yang
berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan Puskesmas II Tambak Banyumas.
Penelitian dari Syafriadi, Kusnanto dan Lazuardi (2008) juga mendukung penelitian
ini, penelitiannya berjudul Pemanfaatan Puskesmas baru di Kabupaten Muko muko
Bengkulu. Jenis penelitianya Studi Kasus dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil
dari penelitian menunjukan adanya peningkatan pemanfaatan pelayanan kesehatan jika
dibandingkan dengan Puskesmas Pembantu.
Perbedaan dengan yang diteliti Syafriadi, Kusnanto dan Lazuardi (2008)
menggunakan jenis penelitian studi kasus dengan menggunakan metode kualitatif dengan
fokus penelitian Pemanfaatan Puskesmas baru di kabupaten Muko muko Bengkulu.
Sedangkan yang akan dilaksanakan oleh peneliti disini adalah menggunakan Survey
bersifat deskriptif kuantitatif desain Crossectional study dengan fokus penelitian Faktorfaktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan Puskesmas II Tambak
Banyumas.
Penelitian dari Ngadillah, Kusnanto dan Kristiani (2009) juga mendukung penelitian
ini, penelitianya berjudul Pemanfaatan Pustu di Kabupaten Kupang. Jenis penelitian ini
adalah analitik rancangan crosssectional dengan menggunakan metode kuantitatif
didukung kualitatif. Hasil penelitiannya ada hubungan yang signifikan p < 0,05 antara
kontrol prilaku, sikap, pengetahuan dan norma norma obyektif
Perbedaan dengan yang diteliti adalah Ngadillah, Kusnanto dan Kristiani (2009)
menggunakan jenis penelitian analitik rancangan cross sectional dengan menggunakan
metode kuantitatif didukung kualitatif dengan fokus penelitian tentang Pemanfaatan
Pustu di Kabupaten Kupang. Sedangkan yang akan dilaksanakan oleh peneliti disini
adalah menggunakan Survey bersifat deskriptif kuantitatif desain Crossectional study
dengan fokus penelitian penelitian Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan
pelayanan Puskesmas II Tambak Banyumas.