BAB I
PENDAHULUAN
D3 B analis kesehatan
D3 B analis kesehatan
karena
didasarkan
atas
gambaran
klinis
dan
peninggian
enzim
D3 B analis kesehatan
Secara histologis ditemukan nekrosis masif dan hilangnya sel hati pada lobulus disertai
kolaps ekstensif dan kondensasi jaringan retikulin.
Hepatitis kronik
Pada sebagian pasien dengan hepatitis akut, penyakit akan berkembang menjadi
kronik. Ada 3 bentuk hepatitis kronis yaitu hepatitis kronis aktif, hepatitis kronik
persisten dan hepatitis kronik lobular yang perbedaannya hanya dapat dilakukan dengan
pemeriksaan biopsi hati. Pembedaan ini penting karena kedua penyakit yang disebut
terakhir bukanlah kelainan yang progresif, jarang menyebabkan sirosis dan tidak
memerlukan terapi.
1.3. Tujuan
Maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain sebagai
berikut :
-
BAB II
PEMBAHASAN
D3 B analis kesehatan
E
RNA
Calcili
30-180
Fekal/Oral
hari
Darah/sekr
hari
Darah
hari
Darah
hari
Darah
Akut
et
Akut/kroni
Akut/kroni
Akut/kroni
Akut
s
s
s
RinganRinganRingan
RinganRingan
Hepatitis adalah istilah umum yang berarti radang hati. Hepa berarti
kaitan dengan hati, sementara itis berarti radang (seperti di atritis, dermatitis,
dan pankreatitis).
D3 B analis kesehatan
Mikroorganisme, termasuk virus. HAV, HBV, dan HCV menyerang sel hati
atau hepatosit yang menjadi tempat yang bersahabat bagi virus untuk
berkembang biak.
Sebagai reaksi terhadap infeksi, sistem kekebalan tubuh memberikan
D3 B analis kesehatan
30-33 kilodalton
VP2
24-27 kilodalton
VP3
21-23 kilodalton
VP4
7-14 kilodalton
Otoklaf
2.
Sinar ultraviolet
3.
4.
D3 B analis kesehatan
5.
6.
enterovirus 72, secara immunologic hanya ada satu tipe antigen virus. Antibody
terhadap virus dibentuk secara perlahan oleh tubuh dan dapat bertahan lama.
Keberadaan antibody ini digunakan sebagai salah satu cara diagnosis infeksi HAV.
Pertanda
Makna
IgM anti-HAV +.
Hepatitis A akut
2.
D3 B analis kesehatan
Virus DNA serat ganda parsial (partially double stranded), panjang genom
sekitar 3200 pasangan basa. Mempunyai envelopelselubung. Didalam darah
penderita hepatitis B akut ditemui 3 bentuk partikel virus, yaitu :
1.
3.
yang semata-mata disandi oleh gen S disebut sebagai mayor protein, yang oleh
daerah pre-S2 dinamakan middle protein dan yang oleh Pre-S1 disebut large
protein.
2.
3.
Otoklaf
2.
3.
HBsAg. Subtipe tersebut adalah adw,adr, ayw dan ayr yang semuanya
mengandung grup antigen a yang sama.
D3 B analis kesehatan
10
D3 B analis kesehatan
11
3.
4.
chain reaction).
Menemukan pertanda infeksi HBV pada jaringan biopsy hati.
Untuk pencegahan infeksi HBV, telar beredar berbagai macam vaksin,
baik yang berasal dari plasma yang mengandung HBsAg atau yang dibuat dengan
teknik DNA rekombinan. Ada yang hanya berisi HBsAg dan adapula
yang
D3 B analis kesehatan
12
2.
3.
4.
D3 B analis kesehatan
13
Gambaran klinis
HCV merupakan penyebab utama hepatitis non A non B (NANB) pasca
transfuse. Masa inkubasi (saat paparan sampai meningkatnya kadar SGPT)
umumnya berkisar antara 6-12 minggu.
a.
Infeksi akut
Gambaran klinik umumnya lebih ringan daripada hepatitis B dan sebagian
besar kasus tidak mengalami ikterik. Gambaran khas hepatitis NANB adalah
peningkatan SGPT yang berfluktuasi (polifasik), meskipun pada sebagian kecil
peningkatan SGPT bersifat persisten atau monofasik
b.
Infeksi kronik
Infeksi yg persisten merupakan ciri khasinfeksi HCV, diduga 50% dari
seluruh kasus infeksi HCV pasca transfusi menjadi hepatitis kronik. Kriteria
hepatitis kronik ditandai dengan adanya peningkatan SGPT yang berfluktasi atau
menetap lebih dari satu tahun setelah serangan akut. Hepatitis kronik akibat
infeksi HCV umumnya bersifat progresif, karena pada pemeriksaan biopsy hati
ditemukan gambaran himnisai berapa hepatitis kronik aktif maupun sirosis.
c.
sel hati. Namun berbeda dengan HBV, replikasi HCV dalam sel hati tidak melalui
fase DNA dan belum dibuktikan adanya integrasi genom virus ke dalam
kromosom sel hati. Mekanisme terjadinya kesinoma oleh HCV belum diketahui
dengan pasti tapi diduga berkaitan dengan infeksi HCV persistenyang
menyebabkan kerusakan sel hati kronis dan nekrosis yang diikuti dengan
regenerasi sel-sel hati secara terus menerus meningkatnya jumlah sel hati yang
berpotensi memperbesar kemungkinan terjadinya rusak yang dapat menyebabkan
sel mengalami treansformasi menuju arah keganasan.
Pola penularan
D3 B analis kesehatan
14
virus
terjadi
secara
parenteral
seperti
pada
transfusi
D3 B analis kesehatan
15
Diagnosis labolatorium
1.
Serologi
Deteksi infeksi HCV saat ini secara rutin dilakukan dengan menemukan
anti HCV dalam serum penderita dengan teknik ELISA. Dalam teknik ini, antigen
yang mula-mula digunakan (first generation assay) adalah antigen rekombinan C100-3 yang berasal dari daerah non struktural (NS4) virus. Anti HCV baru dapat
didetetksi 4-6 bulan setelah terjadinya papran atau 2-4 bulan setelah timbulnya
hepatitis. Antibodi ini cenderung menetap pada sebagian besar kasus yang
menunjukan perbaikan klinis dan biokimiawi dari funsi hati (gambar 47-5)
Tidak seluruh kasus hepatitis NANB pasca transfusi dapat ditegakkan
diagnosanya secara dini karena :
1.
Mendiagnosa
mengingat
sebagian
besar
kasus
akut
bersifat
2.
asimplomatik
Serokonversi yang lama antara saat paparan/timbulnya hepatitis dan
3.
terbentuknya antibody.
Respon imun penderita tidak seakurat terhadap antigen C-100-3,
terutama pada kasus-kasus akut. Kemudian dikembangkan antigen
baru (second generation assay) yang merupakan gabungan beberapa
protein HCV (C33c, C-100-3, dan C22c yang berasal dari nonstruktural dan struktural genom). Antigen ini lebih sensitive daripada
first generation assay dan dapat mendeteksi infeksi HCV lebih dini
karena anti C-22c merupakan antibody yang mula-mula timbul dan
tersering ditemukan
2.
RNA virus
Asam nukleat (RNA) virus dapat dideteksi dalam serum dan jaringan hati
D3 B analis kesehatan
16
meningkat dan anti HCV ditemukan dalam darah. PCR juga dapat digunakan
untuk memonitor efek terapi interferon pada penderita yaitu dengan melihat
berkurangnya RNA virus dalam darah setelah pemberian interferon.
2.2.4. Virus Hepatitis D (HDV)
Gambaran Virus
Merupakan virus detektif; dapat menimbulkan infeksi jika bersama dengan
HBV. Genomnya adalah RNA, polarias negative dan panjangnya sekitar 1683
pasangan basa. Diameter 30nm, nukleokapsid terdiri dari RNA serat tunggal yang
dilapisi disebelah luarnya oleh antigen HDV dan selubung terdiri dari HBsAGdan
lipid.
Selama ini diketahui hanya satu macam tipe antigen yang dibentuk.
Bentuk infeksi HDV bersama dengan HBV bias berupa co-infeksi atau super
infeksi. Co-infeksi terjadi bila HDV dan HBV menginfeksi tubuh secara
bersamaan, sedangkan super infeksi terjadi pada seoran carrier HBsAG kronis
yang terinfeksi oleh HDV. Hasil infeksi dan pertanda serologi berbeda antara
kedua bentuk ini. Hepatitis karena delta virus umumnya bentuk akut, kronik aktif
dan sirosis. Kadang-kadang dapat menyebabkan bentuk fulminan. Infeksi HDV
yang kronik lebih banyak menimbulkan sirosis daripada infeksi oleh HBV.
Karakteristik Koinfeksi
Superinfeksi
<5%
>75%
Serum HBsAG
IgM anti-HBc +
Anti-HDV
+, sementara +, sementara
IGM anti-HDV
+, sementara +, sementara
+, sementara +, sementara
D3 B analis kesehatan
17
2.
3.
4.
Secara epidemologik infeksi HDV banyak ditemukan di daerah Timur Jauh dan
Laut Tengah. Deteksi HDV dilakukan dengan:
1.
2.
D3 B analis kesehatan
18
1. Hipertensi portal
2. Gangguan pembekuan darah terutama protrombin
3. Asites
4. Ikterus
5. Encephalopati,gangguan syaraf ( tremor, apatis, emosi tidak stabil )
6. Gangguan sistem kardiovaskuler
7. Gangguan fungsi ginjal
8. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
9. Gangguan detoksifikasi
10. Dll
Macam-macam Ikterus
- Ikterus pre hepatic, dimana terbentuknya bilirubin yang berlebih
sebelum sampai ke hati, adalah bilirubin indirek misalnya pada
penyakit anemia hemolitik, salah transfuse darah, HDN, digigit ular
-
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Virus hepatitis adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi pada organ hati. Sampai saat
ini telah dikenal 5 jenis hepatitis yaitu :
1) Virus hepatitis A (untuk selanjutnya disebut sebagai HAV, singkatan dari hepatitis
A virus)
2) Virus hepatitis B (untuk selanjutnya disebut sebagai HBV, singkatan dari hepatitis
B virus)
3) Virus hepatitis C (untuk selanjutnya disebut sebagai HCV, singkatan dari hepatitis
C virus)
D3 B analis kesehatan
19
3.2. Saran
Daftar Pustaka
Anonim.
2013,
Definisi
Enterobaceriaceae,
[online],
Enterobacteriaceae,[online],
diakses
D3 B analis kesehatan
20
D3 B analis kesehatan
21