Anda di halaman 1dari 5

Apa itu kemoterapi ?

Kemoterapi merupakan terapi kanker yang


melibatkan penggunaan zat kimia ataupun
obat-obatan yang bertujuan untuk
membunuh/menghabisi sel-sel kanker dengan
cara meracuninya. Kemoterapi telah
digunakan sebagai standard protocol
pengobatan kanker sejak tahun 1950.

secara umum, termasuk kesehatan fungsi hati


dan ginjal pasien.
Efek samping kemoterapi

Saat ini terdapat lebih dari 50 obat-obatan


kemoterapi yang digunakan. Obat-obatan ini
dimasukkan ke dalam tubuh melalui infuse
intravena, suntikan langsung (pada otot,
dibawah kulit atau pada rongga tubuh),
ataupun dalam bentuk tablet.

Kemoterapi bukan tanpa efek samping. Jon


Barron, seorang pakar teknologi pangan dari
Harvard dam MIT, dalam artikelnya yang
berjudul,Chemoterapy, An Interesting
Choice, menuliskan bahwa kerugian utama
kemoterapi adalah bahwa obat-obatan ini tidak
hanya membunuh sel-sel kanker yang sedang
membelah diri, tetapi semua sel yang
membelah diri. Sel-sel sehat yang membelah
diri jauh lebih cepat dari sel-sel kanker juga
tidak luput.

Tergantung jenisnya, kemoterapi dapat


diberikan setiap hari, seminggu sekali, tiga
minggu sekali bahkan sebulan sekali. Biasanya
antara satu siklus kemo dengan siklus kemo
lainnya diberikan jarak/jeda bagi tubuh untuk
pemulihan.

Sebagai contoh, terdapat probabilitas yang


tinggi bahwa sel-sel sistem imun tubuh yang
cepat membelah diri juga akan mati, yang
menyebabkan tubuh kita tidak mampu
memerangi penyakit-penyakit lain yang timbul
sebagai akibat dari perawatan.

Kemoterapi pada pengobatan kanker

Sel-sel lainnya yang juga tumbuh cepat adalah


sel-sel dari sumsum tulang yang memproduksi
sel-sel darah, sel-sel di dalam perut dan usus,
dan sel-sel folikel rambut, itulah sebabnya
mengapa pasien (kemo) biasanya mengalami
kerontokan rambut.

Pada pengobatan kanker, kemoterapi dapat


diaplikasikan dengan 3 cara, yaitu:
a. Kemoterapi sebagai terapi utama
(primer) yang memang ditujukan
untuk memberantas sel-sel kankernya.
b. Kemo sebagai terapi ajuvan
(tambahan) untuk memastikan kanker
sudah bersih dan tak kembali.
Biasanya diberikan pada pasien yang
baru diangkat tumornya melalui
pembedahan ataupun radioterapi.
c. Kemo sebagai terapi paliatif, yaitu
hanya bersifat mengendalikan
pertumbuhan tumor dan bukan untuk
menyembuhkan/memberantas habis
sel kankernya. Terapi ini biasanya
dilakukan untuk pasien dengan
stadium lanjut (4B) dimana kanker
sudah menyebar ke organ-organ lain
dalam tubuh.
Sebelum kemoterapi dilakukan, biasanya
dokter akan mengadakan serangkaian
pemeriksaan untuk mengetahui kondisi
penyakit pasien, kondisi kesehatan pasien

Lebih lanjut, dalam kedua peristiwa ini, obatobatan yang tadinya bertujuan untuk meracuni
sistem, justru menciptakan rasa sakit pada
pasien. Racun (dari obat-obatan kemo)
menyerang sel sel darah dan menyebabkan
keracunan darah. Sistem pencernaan menjadi
shock tidak terkontrol dan menyebabkan
pasien mual, diare, tidak nafsu makan, (perut)
kram dan berangsur melemah.
Beberapa obat dapat mengelupaskan seluruh
lapisan usus. Organ reproduksi terpengaruh
dan dapat menyebabkan kemandulan. Otak
kehilangan memori. Rambut rontok.
Penglihatan dan pendengaran menurun. Ginjal
rusak. Luka muncul di mulut dan tenggorokan.
Tubuh berdarah dan mudah memar serta tidak
dapat melawan infeksi.
Seringkali fisik pasien tidak kuat sehingga
tidak dapat melanjutkan pengobatan. Untuk itu
maka saat ini para ahli riset kanker telah
berupaya dan berlomba lomba untuk
menciptakan obat-obatan baru yang lebih

efektif namun relative memiliki efek samping


yang lebih minimal bagi kualitas hidup
pasien.
Untuk meminimalisir efek samping selama
fase pengobatan kemoterapi, pasien sebaiknya
menjaga daya tahan tubuhnya dengan asupan
bergizi ataupun supplemen/herbal, seperti
Typhonium Plus.
Obat-obatan Kemoterapi yang umum
digunakan
a. Kanker Payudara
Pada kasus kanker payudara, obatobatan kemoterapi biasanya diberikan
dalam bentuk cocktail-perpaduan
beberapa obat, seperti:
AC: Antrasiklin & Cyclophosphamide
TC: Taxanes & Cyclophosphamide
AC+Taxol : Antrasilin,
Cyclophosphamide dan Taxol
AC biasa diberikan untuk kasus
kanker payudara yang belum
menyebar ke kelenjar getah bening (4
siklus) atau sudah menyebar ke getah
bening (6 siklus). Biasanya diberikan
dalam interval 3 minggu.
TC biasanya diberikan untuk wanita
yang terdeteksi kanker payudara
stadium awal. Biasa diberikan dalam
4-6 siklus setiap 3 minggu. Efek
sampingnya juga lebih rendah
daripada AC.
AC+Taxol biasa diberikan dalam
bentuk 4 siklus AC yang diikuti oleh 4
siklus Taxol dan biasanya diberikan
untuk kanker payudara yang sudah
menyebar ke getah bening.
b. Kanker Serviks
Kemoterapi biasanya merupakan
standard pengobatan kanker serviks
yang sudah menyebar. Obat kemo
yang paling sering digunakan adalah
Cisplatin, yang biasanya dibarengi
dengan radioterapi. Ada obat-obatan

kemoterapi lainnya, seperti:


- Carboplatin
- Paclitaxel
- Fluororacil, 5-FU
- Cyclophosphamide
- ifosfamide
c. Kanker Hati
Pada kasus kanker hati stadium lanjut,
biasanya penggunaan obat-obatan
kemoterapi terbatas manfaatnya
karena kebanyakan kasus kanker hati
stadium lanjut cukup resistant
terhadap banyak obat kemoterapi.
Namun demikian, kemoterapi dapat
digunakan pada kasus kanker hati
stadium awal. Berikut ini adalah obatobatan kemoterapi yang umum
digunakan di negara maju untuk
mengobati kanker hati (hepatocellular
carcinoma):
Negara

Urutan
Pertama

Urutan
Kedua

Urutan
Ketiga

Eropa

Gemcitabin
Mitomyci
Oxaliplatin
e
n

Amerik
Gemcitabin Bevacizuma Fluororaci
a
e
b
l
Serikat
Jepang Epirubicin Gemcitabine

Mitomyci
n

Cina

Oxaliplati
n

Fluororacil Pirarubicin

d. Kanker Paru
Pada kasus kanker paru stadium awal,
kemoterapi dianggap cukup efektif
dan biasanya dibarengi dengan
pengobatan lainnya, seperti:
operasi/pembedahan dan/atau
radioterapi.
Untuk kasus kanker paru stadium
lanjut (NSCLC), kemoterapi biasanya
menjadi opsi utama pengobatan untuk
jenis kanker paru yang sudah

menyebar ataupun ukurannya terlalu


besar untuk dioperasi.
Sejak tahun 2006, untuk kasus kasus
kanker paru stadium lanjut, biasanya
diobati dengan kombinasi obat target
terapi bevacizumab (Avastin)
dengan obat kemo berbasis platinum,
seperti: Carboplatin ataupun
Cisplatin.
e. Leukemia

yang kaya protein


4. Gunakan blender Anda dan berkreasilah
membuat smoothies berbahan dasar pisang dan
plain yoghurt yang yummy. Anda dapat
menambahkan strawberry, blueberry anggur
dan kacang-kacangan (kenari, kacang tanah)
ke dalamnya. Beberapa jenis obat kanker dapat
meninggalkan rasa baal dalam mulut Anda.
Mengkonsumsi smoothies selain enak, juga
dapat mengurangi perasaaan tidak enak
tersebut.
Tanya Jawab Kemoterapi

Kemoterapi biasanya merupakan


terapi utama untuk mengobati
leukemia, karena tidak dapat
dioperasi. Untuk mengobati leukemia,
diperlukan kemoterapi yang intensif
dan pasien biasanya perlu rawat inap
di rumah sakit.
Beberapa protocol regimen yang
umum digunakan untuk mengobati
kasus leukemia akut adalah:
- daunomycin (Cerubidine) atau
idarubicin (Idamycin)
- cytarabine (Cytosar)
Untuk kasus leukimia akut stadium lanjut,
biasanya diobati dengan transplantasi sum-sum
tulang, ataupun radio-imunoterapi dan
adoptive T-cell terapi.
Kiat mengatasi rasa mual akibat
kemoterapi
Dalam proses kemoterapi, seringkali Anda
kehilangan nafsu makan. Untuk itu ikutilah
tips-tips dibawah ini sehingga Anda dapat
tetap memperoleh asupan nutrisi yang cukup
bagi tubuh Anda:
1. Bila Anda hanya bisa makan bubur, buatlah
bubur menado (ikan dan sayur-sayuran).
Jangan hanya makan bubur polos.
2. Untuk mengatasi rasa mual, makanlah
dalam jumlah sedikit tapi sering. Makanmakanan seperti: roti pita, crackers, granola
bar (seperti soyjoy) dapat menjadi pilihan
3. Sering seringlah mengkonsumsi snack
ringan dari kacang-kacangan, seperti: bubur
kacang merah, edamame atau kacang rebus

1. Apa itu kemoterapi ?


Kemoterapi adalah pemberian obat, biasanya
melalui infus ataupun oral, pada pasien
kanker yang bertujuan mematikan sel sel
kankernya.
2. Kapan kemoterapi digunakan ?
Kemoterapi biasanya diberikan bilamana :
kanker payudara stadium awal, tetapi
jenis kankernya ganas/invasive. Dalam hal ini
kemoterapi dapat diberikan sebelum/sesudah
operasi, dikenal juga sebagai adjuvant
treatment
kanker payudara yang sudah menyebar,
digunakan untuk secepat mungkin
menghancurkan kankernya
3. Faktor factor apa yang dipertimbangkan
dokter sebelum menyarankan kemoterapi bagi
Anda ?
stadium kanker
jenis kanker (ganas atau tidak)
status hormon reseptor (HER 2 positif atau
negatif ) ?
sudah menopause atau belum
kesehatan organ hati dan ginjal dll.
4. Apakah prosedur kemoterapi menyakitkan ?
Tidak. Anda akan duduk di satu ruangan yang
nyaman dimana perawat akan memasang
jarum infuse untuk dialirkan obat obatan
kemoterapi melalui aliran darah Anda. Pada
saat obat dialirkan, Anda tidak akan
merasakan sensasi apa apa. Anda bahkan
dapat melakukannya sambil menonton TV
yang disediakan di ruangan.
5. Berapa lama 1 sesi kemoterapi
berlangsung ?

Satu sesi kemoterapi berlangsung sekitar 2-3


jam pada umumnya. Pada beberapa orang
dapat berlangsung lebih lama
6. Berapa lama 1 siklus kemo berlangsung ?
Satu siklus kemo berlangsung sekitar 3
minggu. Yaitu dari hari dimana Anda
melakukan kemoterapi, diperlukan sekitar 3
minggu untuk ke sesi kemoterapi berikutnya.
7. Berapa rata rata siklus kemoterapi setiap
orang ?
Ada yang 3 siklus, 4, 6 bahkan 12 siklus,
tergantung diagnosa dokter tentang penyakit
kanker dan kondisi fisik Anda. 8. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan sebelum kemoterapi ?
Anda harus tahu bahwa kemoterapi
sebagai obat keras memiliki efek samping
terutama berefek pada sumsum tulang
belakang, lambung dan usus, hati dan ginjal
bahkan jantung.
Satu hari sebelum atau pada saat hari
H kemoterapi, pastikan anda sudah
diperiksa darah lengkap. Terdapatnya
penurunan sel darah putih dan faktor
pembekuan darah (trombositopenia) dapat
menyebabkan penundaan pemberian
kemoterapi.
Pastikan dokter Anda sudah melakukan
pemeriksaan bikokimia darah, fungsi hati,
ginjal dan tulang sebelum kemoterapi
dilakukan. Umumnya obat kemoterapi di
metabolisme di hati dan di eksresi di ginjal
yang dapat menyebabkan penurunan fungsi
kedua organ tersebut sehingga penurunan
dosis kemoterapi mungkin diperlukan.
Obat kemoterapi diberikan sesuai dengan
penghitungan dosis yang dilakukan dokter
yang didasari atas berat badan atau luas
permukaan tubuh atau kemampuan ekskresi
ginjal.
9. Berapa besar biaya satu sesi kemoterapi ?
Tergantung jenisnya. Yang termurah ada yang
Rp. 3 juta per sesi, tetapi ada juga yang diatas
Rp. 10 juta per sesi bahkan puluhan juta
rupiah per sesi. 10. Apa saja obat obatan
kemoterapi untuk kanker payudara ?
Beberapa jenis obat obatan standard
kemoterapi, antara lain:
AT: Adriamycin dan Taxotere
AC T: Adriamycin dan Cytoxan, dengan
atau tanpa Taxol atau Taxotere

CMF: Cytoxan, methotrexate, dan


fluorouracil
CEF: Cytoxan, Ellence, dan fluorouracil
FAC: fluorouracil, Adriamycin, dan
Cytoxan
CAF: Cytoxan, Adriamycin, dan
fluorouracil
(Regimen FAC dan CAF menggunakan obat
obatan yang sama tetapi menggunakan dosis
dan frekuensi pengobatan berbeda)
TAC: Taxotere, Adriamycin, dan Cytoxan
GET: Gemzar, Ellence, dan Taxol
11. Penggabungan obat kemoterapi dengan
Herceptin ?
Tergantung karakteristik kankernya, obat
target terapi seperti Herceptin (trastuzumab)
dapat dikombinasi dengan beberapa regimen
kemoterapi. Misalnya: regimen TCH yang
terdiri dari: Taxotere, Herceptin, dan
carboplatin
12. Mengapa kemoterapi menimbulkan efek
samping ?
Obat-obatan kemoterapi tidak hanya
membunuh sel-sel kanker yang sedang
membelah diri, tetapi semua sel sehat yang
cepat membelah diri, seperti: sel-sel sumsum
tulang yang memproduksi sel-sel darah, selsel di dalam perut dan usus, dan sel-sel folikel
rambut, itulah sebabnya mengapa pasien
(kemo) biasanya mengalami kerontokan
rambut.
13. Apa saja efek samping kemoterapi ?
anemia/kurang darah - sariawan / gusi
berdarah - mudah pelupa
diare - kerontokan rambut - gejala
menopause
pusing - kuku berubah warna - vagina
terasa kering
mual/muntah - sakit tenggorokan masalah kesuburan
mudah lelah - makanan terasa - neuropati
pada tangan/kaki
14. Supplemen untuk mengatasi efek samping
kemoterapi ?
Mengingat kondisi pasien sangat lemah pasca
dan selama periode kemoterapi, maka untuk
meningkatkan daya tahan tubuh pasien dan
mengurangi efek samping kemoterapi,
disarankan pasien mengkonsumsi Typhonium
Plus 2 kapsul 3 kali sehari. Berbagai masukan

positif dari pasien kemoterapi yang


menggunakan Typhonium Plus, antara lain:
sariawan tidak terlalu lama, nafsu makan
baik, rambut rontok cepat tumbuh kembali,
pasien tidak terlalu lelah dan capek sehingga
dapat melakukan aktivitas sehari-hari pasca
kemoterapi, kesembuhan relatif cepat. Klik
disini untuk info tentang Typhonium
Plusdan testimoni pasien.
15. Beberapa tips untuk paska kemoterapi :
Moisturizer: selama kemoterapi, kulit
Anda akan menjadi super sensitif. Untuk itu,
gunakan moisturizer yang lembut, alamiah..
unscented atau light scented
Perlengkapan makan plastic: beberapa
orang menemukan bahwa rasa baal pada
makanan semakin nyata bila menggunakan
perlengkapan makan berbahan metal
Minum, minum dan minum: minumlah
banyak air selama pengobatan kemoterapi
Mouthwash: rajin berkumur dengan obat
kumur herbal, khususnya sangat membantu
selama pengobatan kemoterapi
Manicure kit: usahakan Anda memiliki
perlengkapan manicure sendiri untuk
menghindari infeksi yang tidak diinginkan
pasca kemoterapi

16. Daftar belanja sebelum kemoterapi:


Hand sanitizer berbahan lembut
Painkiller, seperti: Paracetamol atau
Ibuprofen
Mouthwash (kalau bisa yang herbal)
Obat sariawan (herbal)
Obat diare, seperti: Immodium
Anti sembelit: yoghurt, jus buah, kacang
kacangan, buah buahan yang dikeringkan
Piring, sendok, garpu dan gelas plastic
(sekali buang)
Permen karet bebas gula
Moisturizer/pelembab non-perfum
Sunscreen (SPF 15+)
Sikat gigi baru
Thermometer cadangan
Tissue kotak dan tissue pack individu
Tissue basah (non-perfum) untuk buang
air kecil
Air mata buatan untuk mata kering
Sarung tangan non lateks (tuk
menghindari kecelakaan di dapur)
Crackers asin (individual pack), es
buah/serbet
Sop-sopan: kacang merah, ayam, dll
Buah buahan kering (untuk mengatasi
mual)

Anda mungkin juga menyukai