PENGANTAR
o Konseling adalah salah satu metode penyuluhan yang menitik beratkan pada
pemecahan masalah yang dihadapi.
r Titik fokus pada klien, sementara konselor hanya bertindak sebagai fasilitator
o Dimulai dari penggalian masalah, dalam hal ini bersumber dari hasil pengukuran
antropometri (BB & TB)
o Fasilitator memandu proses konseling sehingga bersama klien dapat mencari
solusi pemecahan masalah yang dihadapi.
r Berlaku prinsip prosedur konseling secara umum dalam konseling pertumbuhan,
diantaranya :
o Kllen adalah orang yg paling tahu tentang dirinya sendlrl.
o Penguaton sangot memegang peronon pntlng
o Keputusan diorahkan agor diambll oleh kllen untuk menumbuhkon msa
tanggung Jowab
o Perlu dilakukon monftorlng proses don hosll kondlng
o Dengan konseling diharapkan klien dapat membantu dirinya sendiri dalam
pemecahan masalah yang dihadapinya.
TAHAP-TAHAP KONSETING
lndikator Pertumbuhan
Gemuk Gemuk
Di atas 2
(Overweight) (Overweight)
Lihat Catatan 2
Risiko
Risiko
BB Sangat
Kurang
Sangat Pendek
Sangat Kurus Sangat Kurus
Di bawah -3 (Severe Stunted) (Severe
(Severe Wasted) (Severe Wosted)
{Uhat Catatan 4) Underweight)
Catatan:
1. Seorang anak pada kategori ini termasuk sangat tinggi dan biasanya tidak menjadi masalah kecuali anak
yang sangat tinggi mungkin mengalami gangguan endokrin seperti adanya tumor yang memproduksi
hormon pertumbuhan. Rujuklah anak tersebut jika diduga mengalami gangguan endokrin (misalnya anak
yanS tinggi sekali menurut umurnya, sedangkan tinggi orang tua normal).
2. Seorang anak berdasarkan BB/U pada katagori ini, kemungkinan mempunyai masalah pertumbuhan, tetapi
akan lebih baik bila anak ini dinilai berdasarkan indikator BB/PB atau BB/rB atau IMT/U.
3. Hasil ploting di atas 1 menunjukkan kemungkinan risiko. Bila kecenderungannya menuju garis Z-score 2
berarti risiko lebih Dasti,
4. Anak yang pendek atau sangat pendek, kemungkinan akan menjadi gemuk bila mendapatkan intervensi gizi
yang salah.
PB/U Anak Percmpuan 0-2 Tahun
100
95
90
85
80
E75
.!)
c7O
a
r65
E
So
a
Fss
o.
50
45
40
01231567 12 13 11 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
x
25
21
z3
n
21
20
t9
18
t6
fi
E
:I3
p
?r
&;
F
tp
67
6
1
3
0
4s 50 55 60 E5 SO 95 r@ r05 lto
BB/U Anak Lakilaki 0-2 Tahun
12
ED
5
Io
q
!
a '/.
//
2 /.
10 ii i2 l3 14 15 19 20
Umur (bln)
. PB/U atau TB/U menggambarkan pencapaian pertumbuhan dalam tinggi badannya. Anak pendek
(PB/U atau TB/U di bawah garis -2 Z-score) merupakan akibat dari kekurangan zat gizi dalam waktu
lama dan atau infeksi yang berulang sehingga tidak mendukung pencapaian pertumbuhan normal.
Seorang anak yang pendek mungkin mempunyai BB/[B normal, tetapi mempunyai BB/U rendah karena
anak tersebut pendek.
. B8/PB atau BB/IB adalah satu indikator pertumbuhan yang dapat dipercaya apabila umur anak tidak
diketahui. Anak yang kurus (BB/PB atau BBfB di bawah garis -2 Z-score) biasanya disebabkan oleh
kejadian yang baru terjadi, seperti penurunan asupan makanan yang drastis dan atau penyakit yang
menyebabkan kehilangan berat badan yang banyak.
. IMT/U mengkategorikan anak dengan cara yang sama berdasarkan B8/PSBB/[B. Kedua indikator ini
membantu kita untuk mengidentifikasi apakah kelebihan berat badan tidak sebanding dengan
panjang/tinggi badannya.
Memperhatikan seluruh grafik pertumbuhan secara bersamaan akan membantu penentuan masalah
pertumbuhan yang sesungguhnya. Perlu juga mempertimbangkan untuk melihat kecenderungannya dari
waktu ke waktu, sebagaimana diuraikan dalam bagian 3.0 modul ini,
Anak yan8 tumbuh normal, mengikuti kecenderungan yang umumnya sejajar dengan garis median dan garis-
garis z-score. Sebagian besar anak akan tumbuh mengikuti salah satu "jalu/' pertumbuhan, pada atau diantara
garis Z-score dan sejajar terhadap median, jalur pertumbuhan mungkin saja berada di bawah atau di atas angka
median. Pada waktu menginterpretasikan grafik pertumbuhan, perlu diperhatikan situasi yang mungkin
menunjukkan ada masalah atau ada risiko, yaitu:
Apakah situasi di atas benar-benar menunjukkan suatu masalah atau risiko tergantung dimana perubahan
kecenderungan pertumbuhan mulai terjadi dan kemana arahnya. Sebagai contoh, jika seorang anak menderita
sakit dan menurun berat badannya, adanya kenaikan cepat seperti tampak pada grafik pertumbuhan sebuah
pertanda baik dan menunjukkan adanya tumbuh kejar (catch-up/. Demikian pula halnya, seorang anak dengan
kelebihan berat badan yang menunjukkan kecenderungan menuju ke arah garis median, mengindikasikan
penurunan berat badan yang diharapkan (cotch-down). Jadi sangat penting untuk mempertimbangkan keadaan
anak secara keseluruhan pada saat menginterpretasikan kecenderungan pertumbuhan.
Interpretasi risiko didasarkan pada dimana perubahan kecenderungan dimulai (relatif terhadap median) dan
riwayat kesehatan anak. Apabila garis pertumbuhan cenderung mengarah ke median, kemungkinan besar
merupakan pertanda baik. Bila garis pertumbuhan cenderung menjauh dari median, ini merupakan tanda
adanya masalah atau risiko. Bila garis pertumbuhan naik atau menurun sehingga mungkin akan segera
memotong garis Z-score pertimbangkan apakah perubahan ini bermasalah.
Pada grafik contoh, apabila kecenderungan dari garis pertumbuhan yang di bawah berlanjut, akan segera
memotong garis -2 Z-score yang berarti berat badan kurang. Bila didapatkan kecenderungan ke arah pendek,
kelebihan berat atau berat badan kurang, inilah waktu yang tepat untuk melakukan intervensi agar masalah
dapat dicegah.
-- I
r/ --
'11
7
4 -1
o
Ittrto r'
!to
G
l0e
7
-3
E
fia
/ z , 7
7
,/,
tl It
2
v
10 11 12 13 14
Umur (bln)
Contoh kasus
Grafik BB/U Marto di bawah ini menunjukkan berat badannya pada lima kali kunjungan mulai umur 2-4 tahun.
Perhatikan bahwa BB/U Marto tetap berada pada jalur di sekitar garis -2 Z-score selama 2 tahun. Keadaan yang
konsisten ini menunjukkan bahwa penambahan berat badannya normal dan belum tentu Marto berat badan
kurang, sehingga perlu juga dilihat grafik TBIU dan grafik BB/[B. Jika Marto tergolong anak yang tinggi, grafik
BB/[B nya bisa menunjukkan satu masalah.
m
o
ile
cg
Ett
o
] c
8rz z , c
fi
't6
-1
t6
11
-2
't3
= -3
12
;
2125?6272€?€30313233343530373E39/t{r4112131415$1148/t950515a$54555657585960
Umur(bln)
rahap 4. Konseling
Jika ada masalah dalam pertumbuhannya atau kecenderungan yang mengarah pada suatu masalah,
maka perlu mewawancarai ibu untuk mengidentifikasikan penyebab masalahnya. Dalam pelatihan ini
disediakan lembar kerja untuk membantu wawancara tersebut; Lembar kerja terdiri dari 2lampiran
yaitu:
Anak dengan salah satu masalah pertumbuhan serius berikut ini harus segera dirujuk umuk
mendapatkan perawatan khusus:
. Ada tanda klinis marasmus {misalnya tampak kurus, seperti "tulang terbungkus
kulit', )
. Ada tanda klinis edema seluruh tubuh; rambut tipis dan jarang; kulit
Rujuk anak-anak yang sangat gemuk yaitu > 3 z-score pada BB/PB atau BBfiB atau IMT/U untuk
penilaian medis dan perawatan khusus.
Ketika merujuk anak, jelaskan kepada ibu alasan dan pentingnya merujuk. Seperti yang biasa
dilakukan, sediakan surat rujukan untuk dibawa ibu. Pastikan kapan dan kemana anak dirujuk.
Tanyakan apakah ibu mempunyai alat transportasi, jika perlu bantu ibu. Untuk selanjutnya pastikan
anak segera mendapatkan perawatan dan pemeriksaan medis yang diperlukan.
Teknlk Kom€llng
Bagian lain dari modul ini akan menjelaskan cara menasihati ibu yang anaknya tumbuh
dengan baik atau mempunyai masalah kurang gizi atau kegemukan. Penting untuk
menggunakan teknik konseling yang baik:
.lika anak tumbuh dengan baik, pujilah ibu. Selanjutnya tergantung pada umur anak dan kemungkinan
kunjungan berikutnya:
Kaji ulang anjuran pemberian makan sesuai kelompok umur anak yang terdapat pada buku GPA" dan atau
jelaskan rekomendasi pemberian makan untuk anak pada kelompok umur berikutnya sebelum kunjungan
berikutnya.
Jika anak kurang gizi, penting untuk segera mencari penyebab masalah sebelum memberi nasihat pada ibu. Cari
penyebab dengan mewawancarai ibu yang anaknya:
Gunakan: Lembat ,d,ntu memerikil Envebab kumno olzi yary disediakan dalam pelatihan ini. Bagian kiri
lembar ini terdapat daftar pertanyaan untuk diajukan kepada ibu. Bagian kanan terdapat daftar nasihat yang
disampaikan tergantung jawaban ibu. Beberapa halaman lembar kerja hanya digunakan untuk anak dalam
kelompok umur tertentu, sementara yang lain dapat diterapkan pada semua anak.
Untuk menggunakan lembar bantu ini, pertama kali ajukan pertanyaan yang berhubungan dengan penyebab
masalahnya. Berikan nasihat hanya setelah selesai melakukan pencarian terhadap penyebabnya, maka
pemb€rian nasehat dapat disesuaikan dengan penyebab masalah utamanya.
Jika ada banyak penyebab, tentukan penyebab utama. Tanyakan kepada ibu tentang penyebab yang paling
utama. Saudara bisa berkomentar tentang penyebab yang ditemukan, tetapi baru berikan nasehat setelah
menyelidiki penyebabnya secara menyeluruh.
. Jika pada saat ini anak sakit atau menderita penyakit kronis yang menjadi penyebab kurang gizi, obati
(rujuk anak untuk mendapat perawatan dan pengobatan), hentikan wawancara. Juga berikan nasehat
pada ibu bagaimana cara memberi makanan selama anak sakit dengan menggunakan anjuran pemberian
makan sesuai dengan kelompok umurnya pada buku GPA halaman 13, Ketika anak kembali untuk
kunjungan tindak lanjut Saudara bisa mencari penyebab lain dari kurang gizinya.
. Jika anak mengalami trauma (seperti kematian dalam keluarga atau p€rgantian pengasuh), yang dapat
berakibat menurunnya nafsu makan anak. Dalam keadaan ini, dipertimbangkan mungkin lebih baik untuk
melakukan wawancara di lain waktu.
Pertanyaan dalam wawancara, berhubungan dengan menyusui, nafsu makan anak, jenis dan variasi makanan
yang diberikan, frekuensi pemberian, kebiasaan waktu makan keluarga, penyakit, trauma yang baru terjadi dan
faktor sosial serta llngkungan yang dapat berperan terhadap terJadlnya kurang glzl. Wawancara juga mencakup
pertanyaan yang diajukan bngsung pada ibu tentang pendapat ibu mengenai penyebab kurang gizi.
Wawancara memerlukan waktu, tetapi hal ini pentin8 untuk menSidentiflkasikan nasihat yang tepat dan
relevan, Di fasllitas k$ehaten yang slbuly'ramal, munSkln dlperlukan waktu khusus untuk melakukan
wawancara dan konsellng,
Langkah 3. Tanyakan perubahan pola makan dan atau menyusui saat ini
Ketika mewawancarai ibu, kemungkinan ditemukan beberapa penyebab kurang gizi, sebagai contoh,
makanan yang diberikan tidak sesuai dengan anjuran, masalah sanitasi yang bisa menimbulkan
penyakit, faktor sosial dan lingkungan yang dapat mempengaruhi pemberian makan serta pola asuh
anak. Berikut ini beberapa contoh:
. Jika dalam satu rumah tangga terdapat 3 atau lebih balita, anak akan berisiko kurang gizi dan
terabaikan. Risiko bisa dikurangi jika ada 2 atau lebih orang dewasa yang bertanggung-jawab
dalam pemberian makan dan pengasuhan anak.
. Jika tidak ada ibu atau ayah (misalnya karena perceraian atau kematian), atau jika salah satu
orang tua tidak dilibatkan dalam pengasuhan analg risiko kurang gizi dan terabaikan akan
meningkat.
. Jika ibu atau ayah tidak sehat, risiko anak menjadi kurang gizi meningkat.
. Jika ibu menyatakan bahwa tidak cukup tersedia makanan dalam keluarga, maka ibu akan
menghadapi masalah yang serius dan membutuhkan bantuan maupun nasehat.
Jika ada beberapa kemungkinan penyebab kurang gizi, fokuskan pada penyebab utama yang dapat
diubah. Setelah melakukan wawancara, tanyakan pendapat ibu apa yang dianggapnya sebagai
penyebab kurang gizi. Kemudian simpulkan apa yang menjadi penyebab utama. Pada latihan berikut,
diberikan contoh bagaimana mewawancarai ibu yang anaknya kurang gizi.
Pada bagian pertama wawancara dengan ibu atau pengasuh, Saudara menyimpulkan kemungkinan
penyebab anak kurang gizi dan menentukan penyebab paling utama. Selanjutnya, pusatkan
pertanyaan terhadap penyebab utama yang dianttap penting oleh ibu atau pengasuh :
"Kira-kira apa yang dapat ibu lakukan untuk membantu mengatasi permasalahan anak?"
Kemudian diskusikan apa yang dapat dilakukan dan siapa yang dapat menolong dan memberi
dukungan. Pahami berbagai kesulitan ibu dan dukung ibu untuk menghadapinya.
Nasihat khusus yang berhubungan dengan pemberian makan terletak pada bagian kanan lembar kerja
berdekatan dengan pertanyaannya. Jika Saudara menemukan pemberian makan yang berbeda
dengan anjuran pemberian makan, berikan nasihat yang sesuai. Puji ibu jika dia telah melaksanakan
beberapa hal sesuai anjuran.
Jika ada banyak penyebab kurang gizi, mungkin ada banyak nasihat yang perlu diberikan, tetapi ibu
hanya mampu untuk mengingat beberapa saja. Batasi nasihat Saudara untuk dua atau tiga saran
terpenting yang bisa dilakukan oleh ibu.
Anak yang pendek yang BBfiB atau BB/PB dan IMT/U berada dalam rentang normal membutuhkan
diet yang dapat memperbaiki pertumbuhan panjang/tinggi tanpa penambahan berat yang berlebihan
yang dapat menyebabkan kelebihan berat atau obesitas.
Strategi untuk anak-anak tersebut adalah memperbaikijumlah dan bioavailibilitas zat gizi mikro dalam
diet dengan cara meningkatkan konsumsi makanan bersumber hewani dan bukannya meningkatkan
asupan energi. Makanan bersumber hewani mengandung zat gizi mikro tinggi dan sebagian besar
mineral diabsorpsi lebih baik dari daging dibanding dari makanan bersumber nabati (dari tanamanlr.
Pada populasi vegetarian atau pada keadaan dimana akses terhadap diet dengan kecukupan zat gizi
mikro terbatas, strategi untuk meningkatkan asupan mikrokutrien termasuk menggunakan makanan
fortifikasi atau menyediakan suplemen zat gizi mikro.
Kali ini pusatkan perhatian pada nasihat yang ada pada bagian kanan lembar kerja.
Seorang anak laki-laki berumur 9 bulan memiliki kecenderungan ke arah berat badan kurang. Selama
wawancara, ibu mengatakan anaknya menyusu secara eksklusif sebanyak 8 kali sehari. Dia belum
diberi makanan pendamping ASI (MP-AS|). Setelah wawancara, petugas kesehatan menjelaskan
bahwa penyebab kecenderungan berat badan kurang karena anak belum diberi MP-ASI. Petugas
kesehatan memuji ibu yanS telah melanjutkan menyusui dan mendorongnya untuk melanjutkan
pemberian ASI sesuai keinginan anak. Selanjutnya petugas kesehatan mengatakan bahwa sudah
waktunya bagi ibu untuk mulai memberi anaknya makanan bergizi, 3-4 kali per hari, ditambah 2 kali
makanan selingan. PetuSas kesehatan juga memberi contoh MP-ASI yang baik.
Mungkin saja lebih sulit untuk memecahkan masalah kurang gizi yang disebabkan oleh sanitasi yang
buruk, air terkontaminasi, penyakit kronis yang diderita orangtua (seperti TB atau malaria), atau
faktor-faktor sosial dan lingkungan yang kurang baik. Nasihat harus selalu diikuti dengan pertanyaan
tentang kemungkinan apakah bisa dilakukan, sebagai contoh, "Apakah ibu mampu melakukan hal ini?
Adakah orang lain yang bisa membantu ibu?" Jika ibu mempunyai kesulitan, rujuk pada sumber
bantuan yang memungkinkan.
' Allen Ltl, Gillespie SR. 2001. What works? A rcview ofthe ef8cacy and effectivcness ofnutrition interventions. United
Narions Administrarive Commifree on Coordination, Sub-Committce on Nutrition. Geneva in collaboralion with the Asian
Developmer[ Banlq Msnila.
Seorang anak perempuan berumur 2 tahun mengalami diare berulang kali. Petugas kesehatan dan ibu
percaya bahwa keadaan ini merupakan penyebab anak kurus. Keluarga tidak mempunyai kamar kecil
atau WC, dan air minum keluarga disimpan pada wadah besar yang tidak ditutup dan diambil
memakai gayung. Menganjurkan ibu untuk membangun WC bagi keluarga, mungkin sulit
dilaksanakan, sehingga petugas kesehatan sebaiknya menyarankan dimana ibu dapat memperoleh
bantuan. Sementara itu, nasihati ibu tentang mencuci tangan, cara memasak air minum, menutup
tempat penyimpanan air minum dan memastikan gayung hanya digunakan untuk mengambil air,
tidak untuk minum.
Pada akhir diskusi dengan ibu atau pengasuhnya, penting untuk menetapkan waktu untuk kunjungan
ulang dan tujuan yang ingin dicapai untuk meningkatkan pertumbuhan. Kunjungan berikutnya
mungkin saja bertepatan dengan waktu imunisasi atau lainnya.
Memperbaiki pertumbuhan anak memerlukan waktu dan waktu yang diperlukan tidak dapat
diperkirakan, oleh karena itu tentukan 2 atau 3 kegiatan yang dapat dilakukan oleh ibu/pengasuh
anak untuk memperbaiki pertumbuhan anak. Sarankan kegiatan yang dapat dilakukan dalam
beberapa minggu ke depan. Puji dan dukung ibu jika kegiatan itu terpenuhi. Buatkan catatan
(misalnya dalam catatan kunjungan di buku GPA) penyebab kurang gizi untuk dibahas pada kunjungan
berikutnya, dan tetapkan tujuan pertumbuhan anak yang ingin dicapai.
Jika penyebab kurang gizi karena menderita sakit, maka tujuan yang harus dicapai adalah
mengembalikan anak pada berat badan normal dalam suatu waktu tertentu, misalnya 3 bulan.
Jika ada penyebab lain anak kurang gizi, tujuan pertama harus menghentikan kecenderungan
menurun ke arah kurang gizi sambil mengembalikan ke pertumbuhan normal. Tekankan bahwa ibu
dapat membantu untuk mencapai tujuan tersebut dengan cara mengikuti anjuran.
Hindari untuk menetapkan target menaikkan berat badan, khususnya jika anak pendek. Jika anak
pendek bertambah berat tanpa bertambah panjan& dia akan menjadi gemuk (overweight). Nyatakan
tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan sehingga penambahan panjang dan berat badan sesuai.
Contoh
Nasir berumur 11 bulan dan beratnya 8,0 kg serta panjangnya 74 cm. PglU berada sedikit di bawah
median, tetapi BB/U-nya di bawah garis -1 SD. Sedangkan BB/PB-nya terletak pada garis -2 SD.
Setelah berdiskusi dengan ibu dari Nasir untuk meningkatkan pemberian makan anaknya, petugas
kesehatan menyarankan agar Nasir kembali 1 bulan lagi untuk dinilai pertumbuhannya. Tujuannya
adalah agar Nasir mulai bertambah berat dan mencegahnya menjadi kurus.
4.O Konseling Bagi lbu yang Anaknya Kegemukan
seperti pada masalah kurang gizi, perlu mencari penyebab kegemukan sebelum memberi nasihat.
Melalui wawancara, carilah penyebab pada anak dengan kondisi berikut:
Catatan:
Gunakan lembar kerja berjudul "Mencari Penyebab Masalah Kegemukan" yang disediakan dalam
pelatihan ini. Eagian kiri lembar ini terdapat daftar pertanyaan untuk diajukan pada ibu. Bagian kanan
terdapat daftar nasihat yang disampaikan tergantung jawaban ibu. Beberapa halaman lembar kerja
hanya digunakan untuk anak dalam kelompok umur tertentu, sementara yang lain dapat diterapkan
pada semua anak.
Untuk menggunakan lembar kerja ini, pertama kali ajukan pertanyaan yang berhubungan dengan
penyebab masalahnya. Berikan nasihat hanya setelah selesai melakukan pencarian terhadap
penyebabnya, maka Saudara bisa menyesuaikan nasihat untuk memecahkan penyebab utama.
o Ajukan pertanyaan lanjutan sesuai kebutuhan untuk melengkapi informasi dalam memahami
penyebab anak kegemukan
Untuk mengidentifikasikan penyebab kegemukan, Saudara akan bertanya pada ibu tentang pola
makan dan frekuensi makan anaknya. Untuk anak yang lebih tua, tanyakan juga tentang kegiatan
santai yang disenanginya seperti melihat televisi berjam-jam dan tingkat aktivitas fisiknya. Hati-hati
untuk bertanya mengenai hal ini, agar ibu tidak merasa terpojok dan merasa bersalah. Jika anak diberi
makan terlalu banyak atau terlalu sering, tanyakan alasannya. Terutama pada bayi umur 6-12 bulan,
anak mungkin saja diberi makan terlalu banyak oleh oranS tua yang terlalu khawatir mengenai berat
anaknya. Dengan mengetahui alasannya maka Saudara dapat menentukan nasihat yang sesuai.
Saudara perlu lebih berhatFhati jika ibunya tampak kegemukan. Jika salah satu orangtua sangat
gemuk, anak mempunyai kemungkinan 40% berisiko kegemukan; jika kedua orang tua sangat gemuk,
kemungkinan risiko kegemukan menjadi 70%. Walaupun faktor keturunan mempunyai peranan dalam
kejadian kegemukan pada anak, tetapi penyebab utama kegemukan adalah faktor-faktor seperti pola
makan keluarga dan lingkungan (sebagai contoh, kebiasaan yang berkenaan dg kebiasaan makan yang
buruk, konsumsi berlebihan makanan padat energi, dan kurangnya aktivitas fisik). Jika orang tua
mempunyai kebiasaan makan dan aktivitas fisik yang buruk, anak akan meniru kebiasaan orang
tuanya. Selama wawancara tentang penyebab kegemukan, fokuskan wawancara lebih banyak pada
pola makan dan aktivitas anak dibandingkan mengenai orang tua. Bagaimanapun, orang tua harus
menyadari perlunya merubah sebagian dari kebiasaan mereka dalam rangka mengatasi penyebab
kegemukan anak.
Jika ada beberapa penyebab, fokuskan pada penyebab utama. Setelah mengajukan pertanyaan,
tanyakan pendapat ibu tentang penyebab utama kegemukan, sehingga Saudara mengetahui
penyebabnya menurut ibu. Kemudian simpulkan apa yang Saudara lihat sebagai penyebab utama.
Sekarang pelajari Lembar Kerja yang berjudul Mencari Penyebab Masalah Kegemukan. Fokuskan pada
daftar pertanyaan pada sisi kiri. Ingat bahwa Saudara akan mengajukan semua pertanyaan yang sesuai
dengan umur anak, mendengarkan jawaban ibu atau pengasuh, dan menentukan penyebab kegemukan
sebelum memberi nasihat.
.
tengkah 1 Mulallah mencarl penyebab
t 3.
n3fteh Ttny.ken tent ng alttiftas ftslk (untuk anak bcrumur lcblh darl 5 bulan)
Pada bagian pertama wawancara dengan ibu/pengasuh anak, Saudara menemukan kemungkinan
penyebab kegemukan dari Eko dan menanyakan mana penyebab yang utama. Berikutnya, dengan
memfokuskan pada penyebab utama yang dianggap ibu/pengasuh sebagai hal penting, tanyakan:
"Dengan mengetahui penyebab tadi, apa yang dapat ibu lakukan untuk membantu Eko?"
Selanjutnya diskusikan dengannya apa yang bisa dilakukan dan siapa yang bisa memberikan bantuan
dan dukungan. Pahami situasinya dan dorong ibu untuk mengambiltindakan.
Nasihat khusus yang berhubungan dengan pemberian makan dan aktivitas fisik telah tersedia di
sebelah kanan Lembar Kerja, bersebelahan dengan pertanyaan yang berhubungan. Jika Saudara
mendapati bahwa praktek pemberian makan berbeda dengan yang dianjurkan, jelaskan anjuran
tersebut.
Di dalam anjuran yang Saudara ajukan, sertakan contoh lokal makanan selingan kaya energi yang
harus deihindari dan makanan bergizi yang harus diberikan. Uraikan secara khusus cara menyiapkan
makanan dengan mengurangi lemak dan gula. Juga diskusikan cara agar anak mefakukan aktifitas fisik
seperti bermain. Dorong orang tua untuk menemukan cara untuk meningkatkan aktivitas anak dan
mengurangi kecemasan, rasa tidak aman, kejenuhan yang merupakan perasaan yang bisa
mengakibatkan terus makan.
Juga dorong orang tua untuk melaksanakan gaya hidup sehat mencakup kebiasaan makan sehat,
aktivitas fisik dan interaksi positif saat makan bersama. Cara terbaik untuk mempengaruhi anak untuk
mempunyai gaya hidup sehat yaitu orang tua sebagai model perilaku yang diinginkan.
Pelalarl lagl lembar l(erfa Mencarl Penyebab Xegemukan. Saat Inl k]ta fokus pada
naslhatyargtertulls pada badan sebelah kanan
Rekomendasi untuk penyajlan makanan yang baik dan higienis untuk
mencegah penyakit'
'Eiarkan ai. mendidih selama beberapa detik. Tutup dan bia.kan sampai dingin, tanpa
menambahkan es. Air ini aman diminum bavi.
Anjunn makanan selama anak sahlt maupun dalam keadaan seiaf
Sarnpai umur 6 bulan Umur6sampai9bulan Umur 9 sampai 12 bulan iJmur 12 sampai 24 bular Umur 24 bulan atau lebih
t
l.--',
,if.v)
crl-Jr1
. BcrikrD mrLsolr
B€dkan Air Suru lbu (ASI) Tcnukan pcmbcian ASI Tcnutra psrDcdan ASI ' TcruLan pembcrian ASI kcluerga 3 X scheri,
reruei kcbginrn ena|t' Mubi nembcd n*rnrn Bcrikra Mrkrl:r Pca&npi4
. Et.(ikrt lnd..nri kclu tr scbuyrk l/3 -ll2 porii
paling redikh 8 keli scfi.rri, y rccan bcrtah+ rcrui mrkrr orrng dcwtlr yrng
prti, si|nt Dsupun ndrtn
pcodrrpiag ASI rcFrti ASI (MP-ASI) t lcbih prdrt l.!naltpu.|! rrrst terdiri drri ntsi. lruk
buh! nuq pi:rngi dln hrrr r.Fti buhr, nrri tirtr
' Bctilcu 3x seheri, rcbaryel til psuh sryur drn buth.
Iangan dibcritan matrnea pcprF lunat halul, rir jcflIq agi lcnbil . Bcrik r mrkrnrn sclirgrn
poni m*an oranS dcr,asr
etsu lrioumr|r |ri|r relaiD ASI eir lootar rari!& Trmbehkrn tclur/ryu/iku/ ksyagizi2rseh8ri
terdiri drri nari, leulc paut.
Sccrn bcrrrbp rc*uri tcmpchrhu/drging trpi vdtcu reyur, den buah disntrra wrlitu mskrn.
gcrturbahu urnur bcritrn bsy!n/r&tJtminy* . Bcti mrkrnen relingfi 2 t li
buhr rim lul|.t ditulbrb $ctiqr hrri (D.ti/drDS/ldrtr) dilntrtr w*tu mrl|n \- /UR\ F,
P@V
tunirt iclurhFditn/ trnpc / dibcrifro ltl*rruo rcbrgli
(bitt it, kue)
tlbnid.Sing r.pil wort lbryrn/ bcrikut
trcrng hijr/uuu/rinpk- bln Ftl
ffi
9 : 3r9 rda
l0 bln : 3xl0 dlt
Ko
p€rcr
Scri.p hri dibcrifen rilfrn ll bb: 3rll dm p.r€i .a
|.b{ri bcritut:
5bla:2 x 6 rdn pcftr
'.@
Bcri nrkern rclinpr 2 ldi
7 bltr : 2-3 r 7 r&n p€rcl rcluri (burll tfrluit, tnc)
tbln:3 x t rdn6rc: dilniEr! wrkor trtatJl