Anda di halaman 1dari 30

PERATURAN

MENTERI KESEHATAN
NOMOR 2 TAHUN 2020
TENTANG
STANDAR ANTROPOMETRI ANAK
Mengapa Kepmenkes
Nomor 1995/MENKES/SK/XII/2010
berubah ??????

Perlu disesuaikan dengan


perkembangan dan kebutuhan
program perbaikan gizi masyarakat
PERMENKES NO 2/2020
STANDART
ANTROPOMETRI ANAK

ACUAN BAGI TENAGA


KESEHATAN, PENGELOLA
PROGRAM, DAN PARA
PEMANGKU KEPENTINGAN

UNTUK PENILAIAN :
A.STATUS GIZI ANAK
B.TREN PERTUMBUHAN
ANAK
INTERPRETASI INDIKATOR STATUS GIZI

BB/U
Kurang atau
Sangat Kurang

TB/U TB/U
Normal Pendek atau
Sangat Pendek

BB/TB BB/TB BB/TB BB/TB BB/TB


Kurus Normal kurus Normal Kegemukan
BB/U
Normal

TB/U TB/U
Normal Pendek atau
Sangat pendek

BB/TB BB/TB BB/TB BB/TB


Kurus Normal Normal Kegemukan
BB/U
Lebih

TB/U TB/U
Normal Pendek atau
Sangat pendek

BB/TB BB/TB BB/TB


Kegemukan Normal Kegemukan
KETIDAK SESUAI ISTILAH
s das
ke
Ris 7, 201
3 MALNUTRISI DALAM BAHASA
200 2018 INDONESIA BERDASARKAN WHO 2006
dan

1. Berat Badan menurut Umur (BB/U)


1.Berat Badan menurut Umur  BB kurang atau
(BB/U)  BB sangat kurang
 Gizi Kurang
2. Berat Badan menurut Panjang Badan atau
 Gizi Buruk
Seharusnya Tinggi Badan (BB/PB atau BB/TB)
 Gizi kurang (Moderate Acute Malnutrition)
2. Berat Badan menurut Panjang
Badan atau Tinggi Badan (BB/PB  Gizi Buruk (Severely Acute Malnutrition)
atau BB/TB)  > 2 adalah Gizi Lebih (overweight)
 Kurus (Wasted )
 Gemuk = obesitas
 Sangat Kurus (Severely Wasted)
 > 2 adalah Gemuk Permenkes No. 2 tahun 2020

SK Menkes No.1995/Menkes/SK/XII/2010
Seorang anak dengan BB kurang belum tentu
mengalami gizi kurang atau gizi buruk jika
mengalami pendek (stunted) atau sangat
pendek (severely stunted) maka status gizinya
dapat cukup bahkan gizi lebih, sehingga
penentuan status gizi perlu melihat seluruh
indeks yang ada

Permenkes No. 2 Tahun 2020


INDEKS STANDART
ANTROPOMETRI ANAK
BERDASARKAN 4 INDEKS
1. INDEKS BERAT BADAN MENURUT UMUR
(BB/U)

Indeks BB/U ini menggambarkan berat badan relative


dibandingkan dengan umur anak.
•Indeks ini digunakan untuk menilai anak dengan berat
badan kurang (underweight) atau sangat kurang (Severely
underweight), tetapi tidak dapat digunakan untuk
mengklasifikasikan anak gemuk atau sangat pendek.
•Penting diketahui bahwa seorang anak dengan BB/U
rendah, kemungkinan mengalami masalah pertumbuhan,
sehingga perlu dikonfirmasi dengan indeks BB/PB atau
BB/TB dan IMT/U sebelum diintervensi
2. INDEKS PANJANG BADAN ATAU TINGGI BADAN MENURUT
UMUR (PB/U ATAU TB/U)

• Menggambarkan pertumbuhan panjang atau tinggi


badan berdasarkan umurnya. Indeks ini dapat
mengidentifikasi anak-anak pendek (stunted) atau
sangat pendek (severly stunted), yang disebabkan
oleh gizi kurang dalam waktu lama atau sering sakit
(kronis)
• Anak-anak dengan tinggi badan diatas normal (tinggi
sekali) biasanya disebabkan oleh gangguan endokrin,
namun hal ini jarang terjadi di Indonesia
3. INDEKS PANJANG BADAN ATAU TINGGI BADAN MENURUT
BERAT BADAN (PB/BB ATAU TB/BB)

• Menggambarkan apakah berat badan anak sesuai


terhadap pertumbuhan panjang atau tinggi badannya
• Indeks ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi
anak gizi kurang (wasted), gizi buruk (severely
wasted) serta anak yang memiliki resiko gizi lebih
(Possible risk of overweight)
• Kondisi gizi buruk biasanaya disebabkan oleh
penyakit dan kekuranngan asupan gizi yang baru saja
terjadi (akut) maupun yang telah lama terjadi (kronis)
PERBANDINGAN STATUS
GIZI DAN AMBANG BATAS
ANTAR 3 KATEGORI
BERAT BADAN MENURUT UMUR (BB/U)
Z-Score KATEGORI
Standart WHO 2005 Kepmenkes Permenkes
1995/2010 No.2/2020
Diatas 3 Anak dengan berat badan Gizi Lebih Resiko Berat Badan
menurut umur yang masuk
Diatas 2 dalam kategori ini mungkin
Lebih
mempunyai masalah
Diatas 1 pertumbuhan tetapi sebaiknya Normal
di konfirmasi dengan berat
badan menurut panjang atau
tinggi badan

0 (Median) Normal Normal


Dibawah -1
Dibawah -2 Underweight Gizi Kurang Berat badan kurang
Dibawah -3 Severly Underweight Gizi Buruk Berat Badan Sangat
Kurang

**) Anak yang termasuk pada kategori ini mungkin memiliki masalah kesehatan
perlu dikonfirmasi dengan BB/TB atau IMT/U
PANJANG BADAN MENURUT UMUR (PB/U)
ATAU TINGGI BADAN MENURUT UNUR
(TB/U)
Z-Score KATEGORI
Standart WHO Kepmenkes Permenkes
2005 1995/2010 No.2/2020
Diatas 3 Tinggi Tinggi *)
Diatas 2
Diatas 1
Normal Normal normal
0 (Median)
Dibawah -1
Dibawah -2 Stunted Pendek Pendek
Dibawah -3 Severly Stunted Sangat pendek Sangat pendek
**) Anak yang termasuk pada kategori ini termasuk sangat tinggi, biasanya tdk
masalah kecuali kemungkinan mengalami gangguan endokrin, seperti tumor.
Rujuk ke dokter spesialis karena diduga mengalami gangguan endokrin
BERAT BADAN MENURUT PANJANG BADAN (BB/PB)
ATAU BERAT BADAN MENURUT TINGGI BADAN
(BB/TB)
Z-Score KATEGORI
Standart WHO Kepmenkes Permenkes
2005 1995/2010 No.2/2020
Diatas 3 Obese Obesitas
Diatas 2 Overweight Gemuk Gizi lebih
Diatas 1 Possible risk of Beresiko gizi
overweight lebih
0 (Median) Normal Normal Normal
Dibawah -1
Dibawah -2 Wasted Kurus Gizi kurang
Dibawah -3 Severly wasted Sangat kurus Gizi buruk
INDEKS MASSA TUBUH MENURUT UMUR (IMT/U)

Z-Score KATEGORI
Standart WHO Kepmenkes Permenkes
2005 1995/2010 No.2/2020
Diatas 3 Obese Obesitas
Diatas 2 Overweight Gemuk Gizi lebih
Diatas 1 Possible risk of Beresiko gizi
overweight lebih
0 (Median) normal normal normal
Dibawah -1
Dibawah -2 Wasted Kurus Gizi kurang
Dibawah -3 Severly wasted Sangat kurus Gizi buruk ***

***) Walaupun interpretasi IMT/U mencantumkan gizi buruk dan gizi kurang,
kriteria diagnosis gizi buruk berdasarkan Pedoman TAGB menggunakan indeks
BBPB atau BB/TB
KATEGORI DAN AMBANG
BATAS STATUS GIZI ANAK
(PERMENKES NOMOR 2 TAHUN 2020)
B. KATEGORI DAN AMBANG BATAS STATUS GIZI
ANAK
Indeks Kategori Status Gizi Ambang Batas
(Z-Score)

Berat Badan menurut Umur Berat Badan Sangat kurang (Severely < -3 SD
(BB/U) Underweight)
Anak Usia 0-60 bulan Berat Badan Kurang (Underweight)) -3 SD s/d < -2SD

Berat Badan Normal -2 SD s/d +1 SD


Resiko Berat Badan Lebih 1 > +1 SD
(overwight)

Sangat Pendek (Severly stunted) < -3 SD


Panjang Badan atau Tinggi
Badan menurut umur Pendek (stunted) -3 SD s/d < -2SD
(PB/U atau TB/U)
Anak usia 0-60 bulan Normal -2 SD s/d +3 SD
Tinggi² > +3 SD
LANJUTAN
Indeks Kategori Status Gizi Ambang Batas
(Z-Score)
Gizi Buruk (Severely Wasted) < -3 SD
Gizi Kurang (Wasted)) -3 SD s/d < -2 SD
Berat Badan menurut
Panjang Badan atau Tinggi Gizi Baik (Normal) -2 SD s/d +1 SD
Badan (BB/PB atau BB/TB) Beresiko Gizi Lebih (Possible risk of > +1 SD s/d + 2 SD
Anak Usia 0-60 bulan overwight)
Gizi Lebih (Overweight) > +2 SD + 3 SD
Obesitas (Obese) > + 3 SD

Gizi buruk (Severely Wasted)³ < -3 SD


Gizi Kurang (wasted) ³ -3 SD s/d < -2 SD
Indeks Massa Tubuh
Menurut Umur (IMT/U) Gizi baik (normal) -2 SD s/d +1 SD
Anak Usia 0-60 bulan Beresiko Gizi lebih (possible risk of > +1 SD s/d + 2 SD
overweight)
Gizi lebih (overweight) -2 SD s/d +3 SD
Obesitas (obese) > +3 SD
Indeks Kategori Status Gizi Ambang Batas
(Z-Score)

Indeks Massa Tubuh Gizi buruk (severly < -3 SD


Menurut Umur (IMT/U) Thinness)
Anak Usia 5-18 tahun
Gizi Kurang (Thinness) -3 SD s/d < -2SD

Gizi Baik (Normal) -2 SD s/d +1 SD

Gizi Lebih (overwight) + 1 SD s/d +2 SD

Obesitas (Obese) > + 2 SD


Keterangan :
1.Anak yang termasuk pada kategori ini mungkin memiliki masalah
pertumbuhan, perlu dikonfirmasi dengan BB/TB atau IMT/U
2.Anak pada kategori ini termasuk sangat tinggi dan biasanya tidak
menjadi masalah kecuali kemungkinan adanya gangguan endokrin
seperti tumor yang memproduksi hormon pertumbuhan. Rujuk ke
dokter spesialis anak jika diduga mengalami gangguan endokrin
(misalnya anak yang sangat tinggi menurut umurnya sedangkan
tinggi orang tua normal)
3.Walaupun interpretasi IMT/U mencantumkan gizi buruk dan gizi
kurang, kriteria diagnosis gizi buruk dan gizi kurang menurut
pedoman Tatalaksana Anak Gizi Buruk menggunakan Indeks Berat
Badan menurut Panjang Badan atau Tinggi Badan (BB/PB atau
BB/TB)
TABEL STANDART ANTROPOMETRI
DAN GRAFIK PERTUMBUHAN

1. Penentuan status gizi anak merujuk pada :


 Tabel Standart Antropometri Anak
 Grafik Pertumbuhan Anak (lebih menggambarkan
kecendrungan pertumbuhan anak)
2. Penentuan status gizi anak harus memperhatikan 4
indeks standart antropometri (BB/U, PB atau TB/U,
BB/PB atau BB/TB, dan IMT/U) secara bersamaan agar
dapat menentukan masalah pertumbuhan untuk
tindakan pencegahan dan tata laksana lebih lanjut
3. Tabel dan GPA mencakup 4 indikator
CATATAN UNTUK KATEGORI BERESIKO
GIZI LEBIH (DIATAS 1 SD)

 Interpretasi dengan menggunakan indeks IMT/U


untuk identifikasi masalah gizi lebih, kategori
beresiko gizi lebih (possible risk of overweight)
digunakan dalam penilaian tingkat individu.
 Kategiri tersebut tidak termasuk dalam krasifikasi
untuk hasil survey dan cakupan program
Standart Antropometri anak wajib digunakan sebagai acuan bagi tenaga kesehatan,
pengelola program dan pemangku kepentingan untuk penilaian :
1.Status gizi anak
2.Tren pertumbuhan anak

TREN PERTUMBUHAN ANAK

STATUS GIZI ANAK Dilaksanakan di fasyankes UKBM, institusi


pendidikan
Dilaksanakan di fasyankes, UKBM,
Penialain Tren pertumbuhan anak dilakuakan
institusi Pendidikan melalui skrining dengan :
dan survey
Penentuan status gizi anak merujuk
1. membandingkan pertambahan BB dengan
standar kenaikan BB
pada table Antropometri dan grafik
pertumbuhan anak - Grafik BB/U
Untuk menentukan status gizi anak - Weight Increment
baik menggunakan table maupun grafik 2.membandingkan pertambahan PB atau TB
perlu memperhatikan keempat indeks dengan standar pertambahan PB atau TB
antropometri secara bersamaam -
diketahui masalah - Grafik PB/U atau TB/U
- Height Increment

3. Menilai kenaikan IMT/U


WEIGHT INCREMENT DAN HEIGHT INCREMENT
(KENAIKAN BERAT BADAN DAN PERTAMBAHAN PANJANG
BADAN)
Berfungsi untuk melakukan penilaian kenaikan BB dan
pertambahan PB atau TB yang tidak adekuat secara cepat
berdasarkan dinamika pertumbuhan dalam populasi

Cepat mendeteksi seorang anak memiliki resiko gagal


tumbuh

Fungsi mirip KBM (Kenaikan BB Minimum)

Tersedia untuk anak laki-laki dan perempuan dalam tingkat


interval 1,2,3,4 dan 6 berdasarkan percentil 5 persen untuk usia 0-
24 bulan
KONSEKUENSI
PENERAPAN PERMENKES
NO 2 TAHUN 2020
 Updating Pedoman Pemantaun Pertumbuhan
 Pedoman Tatalaksana Stunting dan tatalaksanan gizi lebih
 Perubahan kategori untuk istilah gizi buruk di Masyarakat (indeks BB/TB
atau BB/PB)
 Revisi KMS dalam buku KIA
- Penyesuain Grafik -- rujukan pada < - 2SD
(Selama ini BGM <-3 SD)
 Peningkatan kapasitas kader dan petugas kesehatan dalam penggunaannya
 Penyediaan alat antropometri sesuai rekomendasi terkini
TERIMA KASIH

30

30

Anda mungkin juga menyukai