FALTERING GROWTH
Pertumbuhan
Perubahan volume, jumlah, ukuran atau dimensi pada sel dan organ tubuh
yang dapat diukur dengan antropometri (PB/TB, BB, LILA, lingkar kepala dll)
Perkembangan
Meningkatnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh, yang merupakan hasil
dari proses maturisasi (kemampuan motorik, kemampuan berfikir,
kemampuan bersosialisasi, pubertas)
PENILAIAN PERTUMBUHAN
Indikator Kegunaan
BB/U Menilai tren pertumbuhan, sangat baik untuk mengidentifikasi gagal tumbuh
TB/U Menilai perawakan tubuh, sangat baik untuk menentukan malnutrisi kronis
BB/TB Menilai status gizi, sangat baik untuk menentukan malnutrisi akut
Di bawah -1
Di bawah -1
TIDAK BAIK,
menurun
Pertumbuhan BAIK, TIDAK BAIK,
sejajar dengan mendatar
garis pada grafik
1 3
2
Peningkatan Peningkatan
Intake tidak
kehilangan kebutuhan
adekuat
zat gizi zat gizi
But mainly
POVERTY !
Malnutrition Rates in Different Diseases
Penyakit Angka Malnutrisi Reference
Weight
faltering/FTT
Stunted,
Gizi kurang/ baik
Stunting and severely wasted
is the END of the FTT journey
Wasted (gizi Severely wasted
kurang) (gizi buruk)
Weight
faltering/FTT
Stunted,
Gizi kurang/ baik
Prevent weight
faltering to prevent
stunting
Konsekuensi
Jangka Pendek :
Tekanan pada orang tua/anak
Jangka Panjang :
Terkait dengan lambatnya pertumbuhan, perkembangan saraf, defisiensi
tingkah laku dan kognitif1,2
Pada usia 8 tahun anak yang mengalami gagal tumbuh ketika bayi,
akan menjadi 6 cm lebih pendek dan 6 kg lebih ringan dibanding mereka
yang tumbuh normal ketika bayi3
“Nutrisi optimal adalah satu dari komponen dasar bagi bayi untuk mencapai potensi
pertumbuhan yang penuh dan perkembangan saraf“4
1) Olsen et al 2007 2) Corbett & Drewett 2004; 3) Black M et al 2007; 4) Tuthill D 2007
Konsekuensi pada Perkembangan Otak
Konsekuensi pada Perkembangan Otak
Hulst et al. Dutch national survey to test the STRONGkids nutritional screening tool for hospitalized children. Clin Nutr; 2010: 106-111
Asuhan Nutrisi Pediatrik
1. Pengkajian meliputi antropometri, pola makan, laborat, dan
pemeriksaan klinis.
2. Dibagi 2:
• Kondisi sakit kritis
• Kondisi tidak sakit kritis
3. Ada 2 rute:
• Oral (melalui oral)
• Enteral gastrostomy, jejunostomy, nasogastric, nasoduodenal,
nasojejunal
• Parenteral pembuluh darah vena perifer/central
4. Jenis sediaan makanan ada 3, yaitu:
• Polimerik (terbuat dari makronutrien intak yang ditujukan untuk
fungsi gastrointestinal yang normal, terbagi menjadi formula standar
dan formula makanan padat kalori)
• Oligomerik (elemental), biasanya terbuat dari glukosa polimer,
protein terhidrolisat, MCT
• Modular, terbuat dari makronutrien tunggal
5. Pemantauan dan evaluasi meliputi pemantauan terhadap
akseptabilitas dan toleransi (reaksi simpang makanan)
Bagaimana penentuan rute?
Kenapa Enteral lebih aman dibanding parenteral?
Is stomach accessible?
Yes No
NG Gastrostomy NJ Jejunostomy
• Oral
• Enteral
• Parenteral
Jenis Makanan/Diet :
• Polimerik
• Oligomerik
• Modular
Verbalisasi